BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang membelajarkan siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa, selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa dan bersastra, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Selain itu pembelajaran Bahasa Indonesia dapat mencerminkan kemampuan siswa dalam melakukan komunikasi dengan lingkungan yang terdapat disekitarnya. Menurut Mundziroh dalam jurnal Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita dengan Menggunakan Metode Picture and Picture pada Siswa Sekolah Dasar dalam standar isi, pembelajaran bahasa dan sastra diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Standar kompetensi bahasa dan sastra Indonesia juga dijadikan sebagai pengukur kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. 1
2 Pada pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis (Tarigan, 2008:1). Salah satu aspek pembelajaran tersebut yaitu mengenai aspek menulis. Menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Nurgiyantoro (2001: 273) menyebutkan bahwa menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki kemampuan dalam menggunakan kosakata, tata tulis,dan struktur bahasa. Kemampuan menulis yang dimiliki oleh siswa merupakan keterampilan yang dimiliki oleh siswa terkait dengan upaya untuk melakukan pemahan siswa terhadap suatu alur informasi secara tertulis. Kemampuan siswa untuk memahami pengetahuan, konsep, prinsip, dan prosedur yang harus ditempuh dalam kegiatan menulis. Jadi, ada dua hal yang diperlukan untuk mencapai ketrampilan menulis yakni pengetahuan tentang tulismenulis dan berlatih untuk menulis karena menulis merupakan sebuah keterampilan berbahasa yang terpadu, yang ditujukan untuk menghasilkan sesuatu yang disebut tulisan. Kendala yang sering terjadi pada keterampilan menulis seorang siswa adalah kurangnya penguasaan kosakata. Tarigan (2011: 2) menyebutkan kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang kita miliki, maka semakin besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menumbuh kembangkan kemampuan menulis adalah meningkatkan penguasaan kosakata
3 dan tata bahasa. Kosakata merupakan bahan utama untuk merealisasikan ide dan gagasan, sedangkan tata bahasa merupakan seperangkat kaidah kebahasaan yang digunakan untuk menyusun kata dan kalimat sehingga menjadi kalimat yang benar menurut kaidah bahasa yang berlaku. Kosakata mempunyai peran penting karena muncul dalam setiap keterampilan bahasa. Pemahaman kosakata sangatlah penting dalam setiap belajar bahasa. Penguasaan kosakata juga dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Kemampuan dalam menguasai banyak gagasan, atau dengan kata lain mereka yang luas kosakatanya, dapat dengan mudah dan lancar mengadakan komunikasi dengan orang lain (Keraf, 2004: 21-24). Mereka yang mempunyai kosakata yang luas akan memiliki pula kemampuan yang tinggi untuk memilih kata yang tepat untuk mewakili maksud atau gagasannya. Dalam menuangkan ide dan gagasan, tentu seseorang tidak mungkin menulis secara sembarang. Artinya, seorang penulis memerlukan kemampuan menginterpretasikan gagasannya ke dalam bentuk tulisan yang mudah dipahami pembaca. Pemilihan kosakata yang tepat akan membantu pembaca memahami makna dari tulisan tersebut. Hal tersebut juga didukung dengan kemampuan tata bahasa yang mumpuni sehingga tulisan tersebut terarah dan sesuai dengan kaidah yang ada serta menghasilkan isi tulisan yang runtut dan padu. Dalam tata bahasa suatu bahasa dikemukakan adanya kaidah-kaidah mengenai pola-pola kalimat yang bervariasi, yang mendukung maksud yang
4 jelas dan tidak berputar-putar. Dengan penguasaan tata bahasa yangbaik, diharapkan seseorang mampu menulis dengan baik. Pada kehidupan modern ini, keterampilan menulis sangatlah penting. Nurudin (2010:4) mengatakan, menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif sehingga keterampilan ini tidak datang dengan sendirinya akan tetapi membutuhkan latihan dan kebiasaan yang berkesinambungan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas 2 pada tanggal 08 April 2016 di SD Muhammadiyah 5, dimana dalam upaya untuk mendukung proses pembelajaran yang dilakukan selama ini pihak sekolah menyediakan berbagai fasilitas dengan harapan siswa dapat menerima materi pelajaran dengan baik. Khusus untuk kelas 2 selama ini siswa mengalami permasalahan mengenai penguasaan kosakata. Pertimbangan yang digunakan untuk memilih kelas 2 dalam penelitian ini bahwa kelas 2 merupakan fase atau kelompok siswa yang memiliki tingkat efektif yang tinggi ketika dalam proses pembelajaran keterampilan menulis. Ketika seorang siswa duduk di kelas 1 maka siswa masih memiliki keinginan yang besar untuk bermain sehingga potensi yang dimiliki setiap siswa belum dapat dimaksimalkan. Ketika membuat karangan cerita, siswa bingung untuk memulai suatu kalimat dan cukup lama dalam penulisannya, selain itu banyak kalimat-
5 kalimat yang menggunakan kosakata yang sama atau sering diulang. Hasil tulisan siswa yang rendah dengan nilai yang tidak mencapai nilai ketuntasan minimal yaitu 70 dikarenakan kurangnya minat siswa dalam menulis khususnya mengarang, kurangnya kreatifitas siswa dalam mengembangkan ide yang akan disampaikan, dan kecenderungan siswa yang ingin mengahasilkan tulisan yang panjang tanpa memperhatikan kaidah tulisan yang sesuai dengan unsur mengarang cerita. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin menguji tentang Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Menulis Karangan Cerita Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SD Muhammadiyah 5 Kota Malang. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu kemampuan penguasaan kosakata seorang siswa akan mempengaruhi kemapuan menulis karangan cerita Bahasa Indonesia. Apabila seorang siswa memiliki penguasaan kosakata dengan baik maka dapat meningkatkan dalam kemampuan menulis karangan cerita Bahasa Indonesia. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kemampuan penguasaan kosakata Siswa Kelas 2 SD Muhammadiyah 5 Malang? 2. Bagaimana kemampuan menulis karangan cerita Bahasa Indonesia siswa kelas 2 SD Muhammadiyah 5 Malang?
6 3. Adakah hubungan antara kemampuan penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan cerita Bahasa Indonesia siswa kelas 2 SD Muhammadiyah 5 Malang? D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tingkat kemampuan penguasaan kosakata siswa kelas 2 SD Muhammadiyah 5 Malang 2. Untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis karangan cerita Bahasa Indonesia siswa kelas 2 SD Muhammadiyah 5 Malang. 3. Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan cerita Bahasa Indonesia siswa kelas 2 SD Muhammadiyah 5 Malang. E. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi ilmiah, sumbangan sebagai wacana pemikiran dan informasi serta menambah wawasan pengetahuan psikologi khususnya hubungan antara kemampuan penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan cerita Bahasa Indonesia.
7 Manfaat Praktis 1. Bagi guru, dapat digunakan untuk memberikan masukan kepada guru dalam upaya memaksimalkan proses pembelajaran mengarang. 2. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang hubungan antara kemampuan penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan cerita bahasa Indonesia. 3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan yang positif untuk dilakukan pengembangan. F. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas, penulis membatasi penelitian ini pada korelasi penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan cerita Bahasa Indonesia. Penelitian ini difokuskan pada siswa kelas 2 SD Muhammadiyah 5 Malang. G. Definisi Istilah Definisi istilah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Penguasaan adalah pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan pengetahuan, kepandaian dan sebagainya. 2. Kosakata adalah perbendaharaan kata atau banyaknya kata-kata yang dimiliki suatu bahasa.
8 3. Kemampuan Menulis adalah keterampilan menuangkan ide, gagasan, perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik 4. Karangan Cerita adalah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat,mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.