BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam undang-undang No. 20

dokumen-dokumen yang mirip
2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pelangsungan berbahasa Indonesia. Termasuk di dalam kegiatan pelangsungan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bagi bangsa Indonesia adalah diterbitkannya Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

tentang Standar Nasional Pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai suatu kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya 1.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting yang diperlukan bagi setiap manusia

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maulida Zahara, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. semata-mata untuk hari ini melainkan untuk masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang telah dituangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2013 Bab II Pasal 3 disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan arbitrer yang dipakai oleh anggota

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PEDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. luhur kpribadian, yang dilaksanankan secara sistematis dan terperogram.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting karena menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa diukur dari seberapa besar kekuatan sumber daya manusianya (SDM). sehingga dalam kemajuan suatu bangsa mengharuskan adanya sumber daya manusia yang unggul dalam berbagai bidang kehidupan, untuk mencapai taraf tersebut langkah yang diambil adalah dengan memperkuat sektor pendidikan karena dengan pendidikan, potensi dan kemampuan seseorang diharapkan dapat tumbuh berkembang sehingga pada akhirnya dapat menjadi manusia yang berkualitas dan dapat mengikuti perkembangan zaman sehingga layak disebut sebagai sumber daya manusia yang berkualitas. Sejalan dengan hal itu, Indonesia berusaha memperbaiki kualitas mutu sumber daya manusianya dengan berusaha mencapai tujuan pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berisi mengenai fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional sebagai berikut: "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, 1

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, diantaranya adalah dengan meningkatkan kualitas guru dan dosen melalui program sertifikasi. Melalui program ini para guru diharapkan betul-betul memiliki kemampuan profesional yang memerlukan keahlian, kemahiran, maupun kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma-norma tertentu. Salah satu kemampuan dan keahlian profesional utama yang harus dimiliki adalah kemampuan dalam bidang pendidikan dan keguruan, khususnya terkait dengan strategi pembelajaran. Karena penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai akan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran. Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pendidikan, saat ini telah banyak bermunculan metode pembelajaran baru yang dapat mempermudah guru maupun murid dalam proses pembelajarannya. Diantaranya adalah Team Quiz, Bermain jawaban, Learning Contracts, Guided Teaching, Silent Demonstration, Picture and Picture, dan masih banyak lagi. Munculnya berbagai metode pembelajaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang berujung pada peningkatan prestasi belajar siswa, namun pemilihan metode yang sesuai dengan matapelajaran maupun kondisi siswa serta guru adalah hal yang perlu diperhatikan. Di tingkat Madrasah Ibtidaiyah salah satu materi 2

pelajaran yang perlu diadakan pemilihan metode yang tepat adalah dalam mata pelajaran bahasa indonesia. pendidikan Bahasa Indonesia menduduki peranan penting dalam dunia pendidikan di Indonesia, Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik Untuk mampu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan. Selain itu, pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan Indonesia, untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Selain itu juga diarahkan untuk mempertajam perasaan siswa. Siswa tidak hanya diharapkan mampu memahami informasi yang disampaikan secara lugas atau Iangsung, tetapii juga yang disampaikan secara terselubung atau secara tidak Iangsung, Siswa tidak hanya pandai dalam bernalar, tetapi memiliki kecakapan di dalam interaksi sosial dan dapat menghargai perbedaan baik di dalam hubungan antar individu maupun di dalam kehidupan bermasyarakat, yang berlatar dengan berbagai budaya dan agama. Agar siswa mampu berkomunikasi dengan baik, pembelajaran bahasa Indonesia haruslah diarahkan untuk membekali siswa terampil berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah dalam pembelajaran menulis puisi, Menulis puisi merupakan bagian dari pembelajaran apresiasi sastra yang perlu dimiliki siswa. Kompetensi dasar menulis puisi di kelas V semester 2 sekolah dasar berbunyi "menulis puisi bebas" "siswa 3

mampu menentukan gagasan pokok puisi, menentukan hal-hal yang menarik dari pengalaman dan mampu menulis puisi bebas" 1. Kompetensi dasar tersebut mengisyaratkan sebuah proses. Melalui tahapan poses menulis, siswa diajak dan diarahkan untuk menemukan hal-hal yang dipikirkannya. Hal-hal yang dipikirkan siswa tidak lepas dari pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya. Tahapan-tahapan yang bermula dari pemunculan gagasan sampai menjadi suatu karya disebut dengan proses menulis kreatif. Menulis puisi termasuk ke dalam menulis kreatif. Menulis puisi membutuhkan pengimajian yang baik, Membangun imajinasi mungkin bukan sulit bagi murid sekolah dasar, tetapi bila imajinasi itu harus dituangkan ke dalam bentuk puisi persolannya akan lain. Oleh karena itu, mengajarkan penulisan puisi bagi murid sekolah dasar bukan hal yang mudah. Kreativitas guru memang harus dikedepankan, tetapi lebih dari itu, kreativitas murid harus pula dikembangkan. Sinergi antara keduanya dapat terwujud manakala murid dan guru dapat secara bersama-sama melakukan kegiatan penginderaan terhadap objek tertentu, mendiskusikan pengalaman yang diperoleh, dan berbagi baik antara guru dan murid maupun antar sesama murid. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan bersama guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas lima pada tanggal 17 mei 2014, penulis mendapatkan informasi bahwa kemampuan siswa dalam menulis puisi masih sangat kurang memuaskan. hal ini bisa dilihat dari banyaknya siswa 1 Depdiknas, 2003: 173 4

yang masih kesulitan dalam memilih topik dan menentukan judul puisi, dan juga seringkali terdapat ketidaksesuaian antara judul dengan isi puisi yang ditulis sehingga banyak kata yang mubadzir. Dari seluruh siswa yang berjumlah delapan anak, hanya dua yang mampu memilih topik dan menentukan judul puisi,serta membuat isi puisi yang sesuai dengan judulnya. 2 Dengan adanya masalah yang dihadapi tersebut, penulis mencoba untuk mewawancarai salah satu siswa kelas V MI Miftahul ulum bango tentang bagaimana proses pembelajaran bahasa Indonesia terutama dalam materi tentang puisi selama ini, ia mengatakan bahwa pembelajaran yang berlangsung selama ini tidak disajikan dengan menarik. Sebaliknya, bahasa Indonesia disajikan dengan membosankan, jenuh, dan berputarputar. Dengan begitu, metode pembelajaran merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam kemajuan pendidikan. Menurut Suyatno dalam bukunya yang berjudul Teknik pembelajaran bahasa dan sastra, menyatakan bahwa salah satu metode pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa adalah metode pembelajaran langsung. Metode pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari secara bertahap. Penerapan metode ini juga dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa karena semua 2 Wawancara dilakukan penulis pada hari sabtu 17 mei 2014 pada pukul 09.30-10.30 bersama guru mata pelajaran bahasa Indonesia yakni Bapak Agus Arifin. 5

siswa dan guru akan saling bekerja sama dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah metode pembelajaran aktif Silent Demonstration atau demonstrasi bisu. 3 Metode pembelajaran aktif Silent Demonstration adalah cara penyajian pelajaran dengan mendemonstrasikan cara menulis puisi, disini guru sebisa mungkin untuk meminimalisir pembicaraan, sehingga siswa dituntut untuk aktif dan memperhatikan demonstrasi dari guru dengan seksama, setelah itu siswa langsung disuruh praktek untuk membuat puisi. Metode Silent Demonstration ini bertujuan untuk membangun pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tentang puisi sehinggga siswa dapat menuangkan imajinasinya menjadi sebuah karangan puisi. Berdasarkan pada uraian penjelasan diatas maka penulis menilai sangat penting melakukan sebuah penelittian tindakan kelas yang dengan mengambil judul PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS PUISI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SILENT DEMONSTRATION PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL ULUM BANGO SOLOKURO LAMONGAN. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3 Suyatno, teknik pembelajaran bahasa dan sastra, (Surabaya : SIC, 2004), 19-23. 6

1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis Puisi dengan metode pembelajaran Silent Demonstration dalam meningkatkan ketrampilan menulis puisi siswa kelas V MI Miftahul Ulum Bango? 2. Bagaimanakah hasil peningkatan ketrampilan menulis Puisi pada siswa kelas V MI Miftahul Ulum Bango Solokuro setelah diterapkan metode pembelajaran Silent Demonstration? C. Tindakan yang Dipilih Tindakan yang dipilih untuk memecahkan masalah tentang rendahnya ketrampilan menulis puisi siswa yang meliputi memilih topik, menentukan judul, memilih kata yang menarik, serta merangkai puisi yang baik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah dengan menerapkan metode pembelajaran silent demonstration pada kelas V MI Miftahul Ulum Bango. D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan metode pembelajaran Silent Demonstration siswa kelas V MI Miftahul Ulum Bango. 2. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan ketrampilanan menulis puisi siswa kelas V MI Miftahul Ulum Bango melalui penerapan metode pembelajaran Silent Demonstration. E. Lingkup Penelitian Menyadari akan adanya keterbatasan waktu dan tenaga, serta agar permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu meluas dan dapat 7

memberikan arah yang jelas sehingga sesuai dengan yang dimaksud peneliti, perlu diadakan pembatasan-pembatasan masalah yang diteliti pada ruang lingkup tertentu yang memungkinkan pemecahannya. Ruang lingkup yang dimaksud adalah: 1. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Miftahul Ulum Bango. 2. Lokasi penelitian ini bertempat di MI Miftahul Ulum Bango. 3. Penelitian ini hanya mengarah pada model pembelajaran Silent Demonstration dan Kemampuan menulis Puisi siswa kelas V MI Miftahul Ulum Bango Tahun pelajaran 2013-2014. 4. Dalam penelitian ini dibatasi hanya pada kompetensi dasar 8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan penyusunan dan sumber referensi bagi penelitian penulis karya selanjutnya. Dan hasilnya dapat dijadikan gambaran dalam melaksanakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dapat menjadikan gambaran bahwa metode pembelajaran Silent Demonstration sangat berpengaruh dalam pembelajaran bahasa Indonesia MI Khususnya pada materi menulis puisi. 8

2. Manfaat praktis a. Manfaat bagi guru adalah guru dapat menerapkan metode Silent demonstration sebagai alternatif dalam merancang program pengajaran serta memperkaya studi tentang belajar mengajar dalam upaya meningkatkan ketrampilan siswa. b. Manfaat bagi siswa adalah dapat memberi pengalaman langsung melalui penerapan metode silent Demonstartion kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung. c. Manfaat bagi sekolah MI Miftahul Ulum Bango adalah sekolah menjadi lebih maju karena siswa dan guru mempunyai kualitas yang baik dalam proses pembelajaran. d. Manfaat bagi peneliti adalah penelitian ini memberikan gambaran secara langsung sebagai calon guru tentang peningkatan ketrampilan belajar siswa bila diterapkan metode Silent demonstration dalam pembelajaran di kelas. G. Definisi Operasional Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas maka terlebih dahulu akan dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut: 1. Menigkatkan Meningkatkan berasal dari kata dasar tingkat yang artinya menaikkan. 4 Yang dimaksud meningkatkan dalam hal ini adalah menaiknya minat dan kemampuan siswa dalam hal menulis sebuah karangan puisi dengan 4 Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke 3( jakarta: Balai Pustaka, 2005) hal.1198 9

menggunakan pilihan kata yang menarik. 2. Keterampilan menulis, ketrampilan merupakan suatu keterampilan untuk mengungkapkan ide, pikiran dan perasaan kepada orang lain Melalui tulisan, sehingga seseorang dapat berkomunikasi tanpa berhadap-hadapan langsung. Tarigan menyatakan (dalam depdiknas, 2009) bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan salah satu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang- lambang grafik tersebut. Menulis bukan sekedar menggambarkan huruf-huruf, tetapi juga menyampaikan pesan melalui gambar huruf-huruf tersebut berupa karangan 3. Puisi, puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra. Puisi adalah sebuah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan seorang penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasia stuktur fisik dan batinnya. 4. Metode Silent Demonstration, maksudnya dalam penelitian ini upaya yang dilakukan untuk dapat meningkatkan ketrampilan menulis puisi adalah dengan menerapakan metode Silent Demonstration. Metode pembelajaran Silent Demonstration atau disebut juga sebagai metode pembelajaran demonstrasi bisu ini termasuk dalam model pembelajaran langsung (active teaching) karena mengacu pada gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam mengusung materi pelajaran kepada seluruh 10

peserta didik dalam kelas. Pendekatan utama dalam model pembelajaran ini adalah Modelling (pemodelan) yang berarti mendemonstrasikan suatu prosedur kepada peserta didik sehingga dapat memberikan rangsangan kepada peserta didik untuk memberikan tindak balas. 5 H. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan merupakan suatu aspek yang sangat penting, karena sistematika pembahasan ini dimaksudkan untuk mempermudah pembaca dalam mengetahui isi skripsi ini. maka penulis membuat suatu sistem pembahasan sebagai berikut : Bab I Berupa Pendahuluan, yang menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tindakan yang dipilih, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika pembahasan. Bab II Merupakan Kajian Teori yang membahas tentang A). Ketrampilan Menulis Puisi, Pengertian ketrampilan, menulis,menulis puisi, pengertian puisi, batasan-batasan puisi, unsur-unsur pembangun puisi, evaluasi apresiasi puisi. B). Hakikat Mata pelajaran Bahasa Indonesia Di MI, Pengertian mata Pelajaran Bahasa Indonesia di MI. Landasan Kurikulum bahasa Indonesia, Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. 5 Agus suprijono, Cooperative learning, (Yogyakarta: pustaka pelajar, 2013),46-47. 11

C). Kajian teori tentang Metode pembelajaran Silent Demonstration, Perbedaan Model, metode, Teknik, dan strategi pembelajaran, Pengertian metode Silent Demonstration, Manfaat metode Silent Demonstration, penerapan metode Silent Demonstration, kelemahan dan kelebihan metode Silent Demonstration. Bab III Metode Penelitian yang berisikan tentang jenis penelitian, setting penelitian dan karakteristik penelitian, variabel penelitian, rencana tindakan, teknik dan pengumpulan data, Rancangan penelitian, Jenis data dan sumber data, Metode pengumpulan data, dan Teknik analisis data. Bab IV laporan hasil penelitian. Yang menguraikan tentang hasil penelitian siklus I dan II pembahasan siklus I dan II. Bab V penutup yang berisi kesimpulan dan saran. 12