Journal of Arabic Learning and Teaching

dokumen-dokumen yang mirip
Joyful Learning Journal

Economic Education Analysis Journal

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Journal of Elementary Education

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM ARTIKEL E-JOURNAL

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan produktif dapat turut tertingkatkan pada tahap-tahap

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Joyful Learning Journal

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Journal of Physical Education, Health and Sport

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Automotive Science and Education Journal

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

Joyful Learning Journal

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Automotive Science and Education Journal

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

Joyful Learning Journal

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XV, No. 2, Tahun 2017 Bagas Dwi Pratomo & Sukanti 92-99

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

Penerapan Teknik Modelling dan Latihan untuk Meningkatkan Keterampilan Senam Aerobik dan Senam Lantai

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

Joyful Learning Journal

Surya Hatma Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 30 Pekanbaru

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Key words: method, activity, achivement i

KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA

Abstrak. Abstract. Pendahuluan. Cahyo et al., Penigkatan Hasl Belajar Menyimak...

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI GUIDED DISCOVERY LEARNING

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Transkripsi:

LISANUL ARAB 1 (1) (2012) Journal of Arabic Learning and Teaching http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/laa PENERAPAN TEKNIK DICTOGLOSS UNTUK MENINGKATKAN KETER- AMPILAN MENYIMAK BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAH NEGERI Muhammad Alex Wahyu Wibowo Jurusan Bahasa Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Januari 2012 Disetujui Februari 2012 Dipublikasikan Agustus 2012 Keywords: Arabic language Listening Techniques Dictogloss Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menyimak, serta mengetahui respon dan minat belajar siswa kelas X-2 MAN 1 kota Magelang terhadap pembelajaran menyimak bahasa Arab dengan menerapkan teknik dictogloss. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dirancang dalam dua siklus. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes dan nontes. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan nontes. Teknik analisis data berupa analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Dari data tes dapat diketahui peningkatan yaitu skor rata- rata kelas dari 32 siswa pada siklus I adalah 64,16 dan pada siklus II adalah 79,72, serta terjadi peningkatan hasil belajar subjek penelitian dari tiap pertemuan dengan presentase 12,13% dari pertemuan I ke pertemuan II, serta 11,87% dari pertemuan II ke pertemuan III. Selanjutnya peningkatan 10.12% dari pertemuan III ke pertemuan IV. Pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Arab dengan teknik dictogloss telah meningkatkan keterampilan menyimak bahasa Arab siswa sebesar 11,37%. Hasil non tes juga menunjukan respon dan minat yang signifikan terhadap pembelajaran menyimak bahasa Arab pada siswa kelas X-2 MAN 1 kota Magelang tahun ajaran 2010/2011. Abstract The aims of this study aims to determine the increase listening skills, as well as the response and interest in studying class X-2 MAN 1 Magelang city listening to learning the Arabic language by applying the technique dictogloss. The study design used was a class action research that is designed in two cycles. This type of study is a qualitative and quantitative. The instrument used is a test instrument and nontes. Data collection techniques using tests and nontes. Data analysis techniques in the form of qualitative descriptive analysis and quantitative descriptive analysis. The results of this study showed an increase from cycle I to cycle II. From the test data can be seen an increase in the average score of the class of 32 students in the cycle I was 64.16 and the second cycle is 79.72, and an increase in learning outcomes of each meeting of the research subjects with a percentage of 12.13% of the meetings I to the second meeting, and 11.87% of the meetings II to III meeting. Further increase of the meeting 10:12% III to IV meeting. Arabic language learning listening skills with dictogloss techniques have improved students listening skills in Arabic by 11.37%. Non-test results also showed a significant response and interest in listening to the learning of Arabic in class X-2 MAN 1 Magelang academic year 2010/2011. 2012 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung B4 Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: alexjapanese@unnes.ac.id ISSN 2252-6269

Pendahuluan Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi. Menyimak bertujuan untuk memperoleh informasi, menangkap makna serta memahami makna komunikasi yang hendak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 1986). Dengan kata lain, menyimak dapat dikatakan sebagai suatu proses kegiatan mendengarkan lambanglambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 1994). Keterampilan menyimak merupakan bagian penting dan dominan dalam komunikasi. Esensi kemampuan interaksi adalah kemampuan memahami apa yang dikatakan orang lain yang sebagian besar didominasi oleh kegiatan menyimak. Waktu yang diperkirakan dalam kegiatan komunikasi manusia dewasa adalah 45% digunakan untuk menyimak, 30% untuk berbicara, 16 % untuk membaca, dan 9% untuk menulis (Rivers & Temperley, 1978). Pengajaran menyimak bahasa Arab adalah komponen bahasa yang pertama kali dihadapi oleh pelajar bahasa baru, karena itulah bunyi bahasa harus diajarkan dengan cara yang benar, yang memudahkan para siswa untuk mengatasi problem bunyi bahasa yang mereka hadapi. Karena itu pekerjaan pertama yang harus dituntaskan oleh guru bahasa Arab adalah mengatasi kesulitan siswa dalam mengucapkan bunyi-bunyi bahasa Arab, seperti mengucapkan bunyi mad, bunyi syiddah, alif lam syamsiyyah dan qamariyyah, bunyi- bunyi yang sifat hurufnya memiliki kemiripan, bunyi-bunyi yang makhrajnya berdekatan, bunyi tanwin, huruf mad dan layyin, dan sebagainya. Kesulitan-kesulitan tersebut akan dihadapi oleh siswa karena karakter sistem bunyi bahasa Arab dalam beberapa hal memang berbeda dengan bahasa lainnya, dan bisa juga timbul karena pengaruh dari bahasa Ibu siswa. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya, pembelajaran menyimak di sekolah-sekolah masih diabaikan. Hal tersebut dikarenakan banyaknya anggapan bahwa siswa akan memiliki kemampuan keterampilan menyimak dengan baik setelah mereka menguasai keterampilan bahasa yang lain. Dalam kenyataan yang terjadi di kelas, guru banyak menghadapi siswa yang sulit memahami materi-materi bahasa Arab yang diajarkan. Salah satu indikasinya adalah sebagian siswa didik mengalami kesulitan dalam menyimak. Masalah tersebut dapat diatasi dengan pembelajaran menyimak yang benar dan latihan yang berkesinambungan, karena suatu keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan (Tarigan 1994). Penyebab kesulitan dalam menyimak adalah sebagaimana dikemukakan oleh Underwood (1989) yang menyebutkan bahwa masalah mendasar yang dihadapi pembelajar menyimak adalah (1) ketidakmampuan mengontrol kecepatan tuturan pembicara, (2) tidak adanya kesempatan mengulang tuturan, (3) keterbatasan kosa kata pembelajar, (4) kegagalan untuk mengenali tanda-tanda pembicara, (5) kesulitan menginterpretasikan wacana, (6) ketidakmampuan berkonsentrasi, dan (7) kebiasaan belajar. Kesulitankesulitan tersebut juga dialami oleh siswa dalam menguasai keterampilan menyimak bahasa Arab baik dalam melafalkan maupun mengidentifikasi bunyi, kata, frase, kalimat yang diucapkan atau diperdengarkan. Untuk memperbaiki pembelajaran menyimak dan meningkatkan keterampilan menyimak siswa, salah satunya adalah menerapkan teknik dictogloss dalam kegiatan belajar. Penelitian ini atas dasar observasi yang dilakukan di MAN 1 Kota Magelang. Hasil observasi menunjukkan bahwa tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan dalam penguasaan keterampilan menyimak. Kenyataan ini terlihat pada proses pembelajaran Bahasa Arab di Kelas X-2 MAN 1 Kota Magelang yang hanya berorientasi pada teori dan pengetahuan semata, sehingga keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan menyimak kurang diperhatikan. Pada kenyataannya, kemampuan menyimak siswa Kelas X-2 MAN 1 Kota Magelang sangat rendah. Itu terlihat dari target pembelajaran menyimak yang belum tercapai dengan baik seperti kemampuan siswa dalam melafalkan, mengidentifikasi bunyi, kata, frase, kalimat yang diucapkan atau diperdengarkan dengan nilai rata-rata 50,14. Ketika siswa mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak, banyak siswa yang mengantuk dan tidak merespon pembelajaran karena bahan simakan yang membosankan, serta metode atau teknik yang digunakan oleh guru kurang menarik. Teknik dictogloss merupakan salah satu pengajaran menyimak yang tergolong komunikatif. Dalam teknik ini guru memperdengarkan wacana singkat kepada siswa dengan kecepatan normal dan siswa diminta menuliskan kata yang sebanyak mereka mampu. Mereka kemudian be- 2

kerja sama dengan kelompok-kelompok kecil untuk merekontruksi wacana dengan mendasarkan serpihan-serpihan yang telah mereka tulis, (Azies & Alwasilah 1996). Teknik dictogloss ini bisa menjadi jembatan yang berguna antara menyimak buttom-up dan top-down. Dalam kasus pertama, pembelajar terutama berurusan dengan bagaimana mengenali unsur-unsur individual di dalam teks (strategi buttom-up). Namun, selama diskusi kelompok kecil, beberapa atau semua strategi top-down mungkin disertakan. Pada strategi ini, pembelajar akan mengintegrasikan pengetahuan dalam kepala atau background knowledge mereka. Dengan demikian, teknik dictogloss mampu memanfaatkan prinsip bahwa dua kepala selalu lebih baik dari pada satu kepala. Siswa mampu mengumpulkan dan memanfaatkan sumber-sumber, bahkan siswa yang tergolong low-level. Dengan bekerjasama,siswa akan mampu melakukan sesuatu di atas kompetensi mereka sebenarnya, dan siswa juga terbantu untuk dapat merekontruksi bahan yang telah disimak dengan baik. Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian tentang keterampilan menyimak bahasa Arab dengan menerapkan teknik dictogloss perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana respon dan minat belajar siswa kelas X-2 MAN 1 kota Magelang terhadap pembelajaran menyimak bahasa Arab dengan menerapkan teknik dictogloss. Metode Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan partisipan. Gagasan sentral penelitian tindakan partisipan ini adalah bahwa orang yang melakukan tindakan harus terlibat dalam proses penelitian dari awal. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas, yakni pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas (Arikunto, 2006). Penelitian ini merupakan kegiatan pemecahan masalah yang terdiri dari empat komponen pokok yaitu: Perencanaan (Planning), Tindakan (Acting), Pengamatan (Observing), Refleksi (Refleting). Hubungan keempat komponen tersebut menunjukan kegiatan berkelanjutan berulang (siklus). Sebelum melaksanakan siklus kegiatan pretest atau pengambilan nilai siswa sebagai dasar penelitian dilakukan terlebih dahulu, dengan cara mengambil tes kemampuan menyimak bahasa Arab tanpa menerapkan teknik dictogloss pada saat pembelajaran. Kegiatan ini memperoleh hasil pencapaian nilai yang digunakan sebagai standar penelitian. Pelaksanaan pretest ini pencapaian nilai rata-rata siswa sebesar 53,64. Siklus I yang meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi merupakan kegiatan untuk mengetahui kondisi awal siswa mengenai kemampuan siswa dalam pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Arab dengan menerapkan teknik dictogloss. Dengan adanya refleksi pada proses tindakan pada siklus I, akan muncul pemikiran baru guna mengatasi permasalahan tersebut sehingga memerlukan perencanaan ulang dan refleksi ulang pada siklus II. Siklus I bertujuan untuk mengetahui keterampilan menyimak bahasa Arab siswa, kemudian dipakai sebagai refleksi untuk melakukan siklus II. Siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan menyimak bahasa Arab siswa dengan menerapkan teknik dictogloss setelah dilakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran yang didasarkan pada refleksi siklus I. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X-2 MAN 1 Kota Magelang Tahun ajar 2010/2011 semester gasal yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari 16 siswa dan 16 siswi.teknik pengumpulan data menggunakan metode tes dan non tes (observasi, wawancara, dan angket). Tes dilaksanakan sebanyak empat kali yaitu 2 kali pada siklus I dan 2 kali pada siklus II dengan tujuan untuk mengukur keterampilan siswa dalam menyimak bahasa Arab. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil dan Pembahasan Pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Arab dengan menerapkan teknik dictogloss membuat siswa menjadi aktif, kreatif dalam proses pembelajaran. Penerapan teknik dictogloss dalam pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Arab membuat siswa lebih mudah memahami materi pelajaran karena disampaikan secara langsung kepada siswa. Siswa menerima materi tersebut dan dilatih untuk bisa membedakan bunyi bahasa, huruf, kata dan kalimat dengan tepat, benar, dan jelas dan mengidentifikasi bunyi,ujaran (kata,frase, kalimat) dari wacana lisan tentang perkenalan secara tepat. Pelaksanaan siklus I dilakukan selama 2 x pertemuan (1 pertemuan 45 menit). Materi yang diajarkan adalah tentang فراعتلا dan ةرسالا yang telah disesuaikan dengan instrumen penelitian. Dan pelaksanaan siklus II dilakukan selama 2 x pertemuan (1 pertemuan 45 menit). Materi yang diajarkan adalah tentang ةياوهلا dan ةنهملا yang telah disesuaikan dengan instrumen penelitian. Jumlah peserta didik yang menjadi subjek penelitian siklus I pertemuan I adalah lengkap 32 3

siswa sedangkan pada pertemuan II adalah 31 siswa, 1 siswa izin. Adapun pada siklus II pertemuan I subjek penelitian sejumlah 31 siswa, sedangkan pada pertemuan II juga 31 siswa, Hasil penelitian tindakan kelas ini meliputi hasil tes dan nontes, baik pada siklus I maupun siklus II. Hasil penelitian yang diuraikan pada bagian ini meliputi keseluruhan hasil penelitian siklus I dan siklus II. Penguraian hasil penelitian tes peningkatan keterampilan menyimak bahasa Arab dengan teknik dictogloss yang disajikan dalam bentuk data kuantitatif, sedangkan penguraian hasil penelitian nontes disajikan dalam bentuk data kualitatif. Sistem penyajian data hasil tes peningkatan keterampilan menyimak bahasa Arab dengan teknik dictogloss pada siklus I dan siklus II berupa angka yang disajikan dalam bentuk tabel, kemudian diuraikan dan dianalisis berdasarkan pada tabel tersebut. Selanjutnya, untuk data nontes dipaparkan dalam bentuk rangkaian kalimat secara deskriptif. Data nontes yang dipaparkan pada siklus I dan siklus II meliputi observasi, wawancara, angket. Hasil Tes Siklus I dan Siklus II Pada siklus I, hasil belajar siswa mencapai nilai rata-rata kelas 64,16 yaitu dengan perolehan pada masing-masing pertemuan 60,49 pada pertemuan pertama dan 67,83 pada pertemuan kedua. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa siswa secara umum belum mencapai standar ketuntasan kompetensi, siswa secara umum dikategorikan belum kompeten namun demikian kemampuan siswa secara umum telah mengalami peningkatan sebesar 7,34. Pada siklus I pertemuan pertama dilakukan tes membedakan bunyi, ujaran dan mengi-. فراعتلاmateri dentifikasi wacana lisan dengan Hasil tes keterampilan menyimak bahasa Arab pada siklus I pertemuan pertama mencapai jumlah 1935,58 dengan nilai rata- rata 60,49 dengan kategori kurang. Pada siklus I pertemuan kedua dilakukan tes membedakan bunyi, ujaran dan mengidentifikasi wacana lisan dengan materi. Hasil tes keterampilan menyimak ةرسالا bahasa Arab pada siklus I pertemuan kedua mencapai jumlah 2102,88 dengan nilai rata- rata 67,83 dengan kategori kurang. Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I adalah sebesar 64,16. Pada siklus II, hasil belajar siswa mencapai nilai rata-rata kelas 79,72 yaitu dengan perolehan pada masing-masing pertemuan 75,88 pada pertemuan pertama dan 83,56 pada pertemuan kedua. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa siswa secara umum telah mencapai standar ketuntasan kompetensi, siswa secara umum dikategorikan sudah kompeten dan kemampuan siswa secara umum telah mengalami peningkatan sebesar 7,68. Berikut jabaran detail penilaiannya.pada siklus II pertemuan pertama dilakukan tes membedakan bunyi,ujaran dan mengidentifikasi wacana lisan dengan ةياوهلاmateri. Hasil tes keterampilan menyimak bahasa Arab pada siklus II pertemuan pertama mencapai jumlah 2352,40 dengan nilai rata- rata 75,88 dengan kategori cukup baik. Pada siklus II pertemuan kedua dilakukan tes membedakan bunyi, ujaran dan mengidentifikasi wacana lisan dengan ةنهملاmateri. Hasil tes keterampilan menyimak bahasa Arab pada siklus II pertemuan kedua mencapai jumlah 2590,38 dengan nilai rata- rata 83,56 dengan kategori baik.dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada siklus II adalah sebesar 79,72. Hasil Non Tes Siklus I dan Siklus II Observasi, pengambilan data melalui observasi ini bertujuan untuk mengetahui perilaku siswa selama proses pembelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti yang berkolaborasi dengan 2 teman sejawat, bahwa dalam proses pembelajaran menyimak bahasa Arab siswa dengan teknik dictogloss menunjukkan minat dan respon yang cukup baik. Hal ini terlihat dari nilai respon siswa dalam mengikuti pembelajaran dictogloss yang mencapai 87,50. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, dapat diketahui bahwa pada poin pertama yaitu kesiapan siswa pada awal menyimak materi jumlah nilai secara keseluruhan adalah 53,91. Pada poin kedua yaitu keseriusan siswa dalam memperhatikan penjelasan peneliti jumlah nilai secara keseluruhan adalah 60,94. Pada poin ketiga yaitu keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung jumlah nilai secara keseluruhan adalah 68,75. Pada poin keempat yaitu respon siswa ketika mendengarkan materi jumlah nilai secara keseluruhan adalah 75,78. Pada poin kelima yaitu partisipasi siswa dalam proses pembelajaran menyimak jumlah nilai secara keseluruhan adalah 60.94. Pada poin keenam yaitu keseriusan siswa dalam menggali informasi ketika menyimak materi jumlah nilai secara keseluruhan adalah 62,50. Pada poin ketujuh yaitu keseriusan siswa dalam mengidentifikasi materi yang disimak jumlah nilai secara keseluruhan 64,06. Dan pada poin terakhir yaitu respon siswa dalam mengikuti pembelajaran dictogloss jumlah nilai secara kesuluruhan adalah 87,50. Dari data observasi di atas dapat diketahui perilaku siswa pada siklus I dengan nilai tertinggi pada 4

poin kedelapan yaitu respon siswa dalam mengikuti pembelajaran menyimak bahasa Arab dengan teknik dictogloss dengan jumlah nilai 87,50. Dan nilai terendah pada poin pertama yaitu kesiapan siswa pada awal menyimak materi dengan jumlah nilai 53,91. Hasil observasi siklus II sudah menunjukkan prilaku siswa dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan nilai respon siswa dalam mengikuti pembelajaran dictogloss yang mencapai 91,94. Observasi yang dilakukan oleh peneliti berkolaborasi dengan 2 teman sejawat, dapat diketahui bahwa pada poin pertama yaitu kesiapan siswa pada awal menyimak materi jumlah nilai secara keseluruhan adalah 75,00. Poin kedua yaitu keseriusan siswa dalam memperhatikan penjelasan peneliti jumlah nilai secara keseluruhan adalah 77,42 Poin ketiga yaitu keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung jumlah nilai secara keseluruhan adalah 81,45. Poin keempat yaitu respon siswa ketika menyimak materi jumlah nilai secara keseluruhan adalah 84,68. Poin kelima yaitu partisipasi siswa dalam proses pembelajaran menyimak dengan teknik dictogloss jumlah nilai secara keseluruhan pada aspek poin kelima adalah 79,03. Poin keenam yaitu keseriusan siswa dalam menggali informasi jumlah nilai secara keseluruhan adalah 84,68. Poin ketujuh yaitu keseriusan siswa dalam mengidentifikasi materi yang didengar jumlah nilai secara keseluruhan 83,87, dan poin terakhir yaitu respons siswa dalam mengikuti pembelajaran dictogloss jumlah nilai secara kesuluruhan adalah 91,94. Dari data observasi dapat diketahui perilaku siswa pada siklus II dengan nilai tertinggi pada poin kedelapan yaitu respon siswa dalam mengikuti pembelajaran menyimak bahasa Arab dengan teknik dictogloss dengan jumlah nilai. 91,94 Dan nilai terendah pada poin pertama yaitu kesiapan siswa pada awal menyimak materi dengan jumlah nilai 75,00. Hasil observasi menunjukkan peningkatan minat belajar menyimak bahasa Arab dengan teknik dictogloss dari siklus I ke siklus II. Pada poin pertama poin pertama yaitu kesiapan siswa pada awal menyimak materi meningkat sebesar 39,12%. Pada poin kedua yaitu keseriusan siswa dalam memperhatikan penjelasan peneliti meningkat sebesar 27,04%. Pada poin ketiga yaitu keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung meningkat sebesar 18,47%. Pada poin keempat yaitu respon siswa ketika mendengarkan materi meningkat sebesar 11,74%. Pada poin kelima yaitu partisipasi siswa dalam proses pembelajaran menyimak meningkat sebesar 29,68%. Pada poin keenam yaitu keseriusan siswa dalam menggali informasi meningkat sebesar 35,49%. Pada poin ketujuh yaitu keseriusan siswa dalam mengidentifikasi materi yang disimak meningkat sebesar 30,92%. Dan pada poin terakhir yaitu respon siswa dalam mengikuti pembelajaran dictogloss meningkat sebesar 5,07%. Wawancara, berdasarkan hasil wawancara dengan tiga siswa yang mendapat nilai tertinggi dan tiga siswa yang mendapat nilai terendah, dapat diketahui bahwa penerapan teknik dictogloss dalam pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Arab dapat meningkatkan minat dan respon belajar menyimak bahasa Arab. Hal ini ditunjukkan dengan pendapat siswa yang mulai menyukai pelajaran bahasa Arab, siswa merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Arab dengan teknik dictogloss. Kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Arab dengan teknik dictogloss adalah karena siswa belum pernah diberikan materi pembelajaran keterampilan dictogloss. Dari hasil wawancara pada siklus I menunjukkan bahwa penerapan teknik dictogloss sanagat efektif dalam meningkatkan minat dan respon belajar siswa karena tidak ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang mendapatkan nilai tertinggi dan terendah. Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga siswa yang mendapat nilai tertinggi dan tiga siswa yang mendapat nilai terendah, dapat diketahui bahwa penerapan teknik dictogloss dalam pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Arab dapat meningkatkan minat dan respon belajar menyimak bahasa Arab. Hal ini ditunjukkan dengan pendapat siswa yang mulai menyukai pelajaran bahasa Arab, siswa merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Arab dengan teknik dictogloss. Kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Arab dengan teknik dictogloss adalah karena siswa belum pernah diberikan materi pembelajaran keterampilan dictogloss. Berikut hasil wawancara pada siswa yang mendapatkan nilai tertinggi dan siswa yang mendapatkan nilai terendah. Hasil wawancara pada siklus II menunjukkan bahwa penerapan teknik dictogloss sanagat efektif dalam meningkatkan minat dan respon belajar siswa karena tidak ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang mendapatkan nilai tertinggi dan terendah. Angket, setelah pelaksanaan penelitian, juga dilakukan pengambilan data nontes dari 5

subjek penelitian yaitu melalui angket yang diisi langsung oleh subjek penelitian. Hal ini bertujuan menguatkan data-data dan hasil belajar yang telah diperoleh dari subjek penelitian. Dari angket diketahui minat dan respon siswa terhadap pembelajaran menyimak dengan teknik dictogloss pada siklus I dengan nilai tertinggi pada poin kelima yaitu Teknik dictogloss memudahkan dalam pembelajaran menyimak bahasa Arab dengan jumlah nilai 77,42. Dari data angket diketahui minat dan respon siswa terhadap pembelajaran menyimak dengan teknik dictogloss pada siklus II dengan nilai tertinggi pada poin kelima yaitu Teknik dictogloss memudahkan dalam pembelajaran menyimak bahasa Arab dengan jumlah nilai 81,72. Hasil angket menunjukkan peningkatan minat belajar dictogloss dari siklus I ke siklus II. Pada poin pertama siswa menyukai pelajaran bahasa Arab meningkat sebesar 4,50%. Poin kedua siswa Menyukai mata pelajaran bahasa Arab setelah mendapatkan pembelajaran dengan teknik dictogloss meningkat sebesar 6,71%. Poin ketiga Perasaan setelah mengikuti pembelajaran menyimak bahasa Arab dengan teknik dictogloss meningkat sebesar 8,76. Pada poin kelima tetap mengalami kesulitan dalam pembelajaran menyimak bahasa Arab dengan teknik dictogloss mengurangi tingkat kesulitan pembelajaran menyimak sebesar 7,25%. Pada poin keenam Teknik dictogloss memudahkan siswa dalam pembelajaran menyimak bahasa Arab meningkat sebesar 5,55%. Refleksi Siklus II, pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini merupakan tindakan perbaikan dari pembelajaran siklus I. Pada siklus I masih terdapat beberapa kesulitan-kesulitan/kendala-kendala yang dihadapi siswa. Kesulitan tersebut kemudian dicarikan jalan keluarnya untuk diterapkan pada pembelajaran siklus II. Refleksi ini juga dilakukan untuk mengetahui keefektifan penerapan teknik dictogloss dalam pembelajaran menyimak bahasa Arab dan mengetahui proses keterampilan menyimak bahasa Arab peserta didik setelah mengikuti pembelajaran pada siklus II ini. Dan siklus II telah membuktikan tingkat keefektifan penerapan teknik dictogloss dalam pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Arab yang sesuai pada siklus I. Keterampilan menyimak bahasa Arab dengan teknik dictogloss pada siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan daripada dengan hasil siklus I. Pada pertemuan III mendapat nilai rata-rata sebesar 75,88 dan pada pertemuan IV mendapat nilai rata-rata sebesar 83,56. Dan peningkatan hasil belajar dari tiap pertemuan, dalam prosentase rata-rata kelas peningkatan pertemuan II ke pertemuan III adalah 11,87% dan pertemuan III ke pertemuan IV adalah 10,12 %. Berdasarkan uraian diatas, pembelajaran dictogloss mampu meningkatkan kemampuan menyimak siswa, karena dalam teknik ini siswa dituntut untuk memperhatikan, menulis serta menjadi partisipan aktif dalam berusaha menyelesaikan dalam setiap langkah-langkah pembelajaran dengan baik. Hasil belajar siswa mengalami kenaikan dari siklus I ke siklus II dengan tema yang berbeda. Hal tersebut dapat diketahui dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar subjek penelitian dari setiap pertemuannya. Dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar subjek penelitian dari tiap pertemuan. Dalam prosentase peningkatan tersebut adalah 12,13% dari pertemuan I ke pertemuan II. Dan terjadi peningkatan sebesar 11,87 % dari pertemuan II ke pertemuan III.. Selanjutnya peningkatan 10,12% dari pertemuan III ke pertemuan IV. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa peningkatan Keterampilan menyimak bahasa Arab siswa kelas X-2 MAN 1 Kota Magelang sebesar = 11,37%. Simpulan Secara nyata, dalam setiap pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Arab terjadi kenaikan hasil belajar pada subjek penelitian. Pada فراعت siklus I pertemuan pertama dengan materi diperoleh nilai rata- rata sebesar 60,49 dengan jumlah subjek 32 siswa, sedangkan pada siklus I pertemuan kedua dengan materi ةرسالا diperoleh nilai rata- rata sebesar 67,83 dengan jumlah subjek 31 siswa. Pada siklus II pertemuan pertama dengan materi ةياوهلا diperoleh nilai rata- rata sebesar 75,88 dengan jumlah subjek 31 siswa, sedangkan pada siklus II pertemuan kedua dengan materi ةنهملا diperoleh nilai rata- rata sebesar 83,56 dengan jumlah subjek 31 siswa. Persentase nilai rata-rata kenaikan dari pertemuan I hingga pertemuan IV terjadi kenaikan berturut-turut yaitu 12,13%; 11,87%; dan 10,12% dengan ratarata sebesar 11,37%. Penerapan teknik dictogloss ini bisa menjadi jembatan yang berguna antara menyimak buttom-up dan top-down dan top-down. Siswa mampu mengumpulkan dan memanfaatkan sumber-sumber, bahkan siswa yang tergolong low-level. Daftar Pustaka Aziez, F. & C.Alwasilah. 1996. Pengajaran Bahasa 6

Komunikatif: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rianeka Cipta Rivers& Temperley. 1978. Apractical Guide To The Teaching Of English As Asecond Or Foreign Language. New York. Oxford University Press Tarigan, H.G. 1986. Tehnik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Tarigan, H.G. 1994 Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Angkasa, Bandung Underwood, M. 1989. Teaching Listening. London: Longman 7