PENDAHULUAN. Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Berita dengan Metode Latihan Terbimbing pada Siswa Kelas X 3 SMA Negeri 1

Oleh Elisda Betharia Marpaung Atika WAsilah, S.Pd., M.Pd. ABSTRAK

ARTIKEL PENGARUH METODE COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS X SMA NUSANTARA LUBUKPAKAM T.

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN

Oleh Anggrianne Anastasia Panjaitan ABSTRAK

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

PENGARUH PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA BANDUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

Oleh Cinta Pasaribu Drs. M. Joharis Lubis, M.M.,M.Pd.

PENDAHULUAN Pendidikan pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu pendapat/gagasan ataupun

Oleh Devi Srita Ulina Br Bangun Dr. Syahnan Daulay, M.Pd.

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia tidak terlepas dari karya sastra,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL

PENGARUH MODEL PETA PIKIRAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS IX SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELJARAN 2016/2017

Oleh Rosmindo Sitorus Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh Devi Maria Tri Putri Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK

Oleh Nike Yesika Saragih ABSTRAK

memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

PDF created with pdffactory Pro trial version

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

Oleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

hitung = 6,71 > t tabel = 2,01 maka hipotesis nihil (H o ditolak, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

ARTIKEL. Oleh. Siti Saulia Siregar. Pembimbing Skripsi. Drs. Malan Lubis, M.Hum

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE MODELLING THE WAY

Oleh. Nanda Risanti Dr. Abdurrahman Adisaputera, M.Hum. Abstrak. Kata kunci: Model Pembelajaran Saintifik, Teks Laporan Hasil Observasi.

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

OLEH MURNI HARAHAP ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

Oleh: Sriani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh Desi Khairani Drs. Sanggup Barus, M.Pd.

Oleh Sariduma Sinaga Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP SWASTA ISTIQLAL DELITUA TAHUN PEMBELAJARAN

PENGARUH MODEL GAMBAR DAN GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Discovery

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Oleh Adelita Purba Dra. Rosmaini, M.Pd

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

OLEH Vera Puspita Liangsari NIM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanwirul Mikdas, 2014

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,

Oleh Pestauli Gultom Kata Kunci: pengaruh, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, teks eksplanasi

PENERAPAN METODE PANGALIRAN IMAJI (IMAGE STREAMING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

Oleh Rudiansyah Siregar Dr. Wisman Hadi, M.Hum.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MEDIA TELEVISI SI BOLANG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 38 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh ISNAYANTI LUBIS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Pada umumnya, orang-orang memilih menggunakan media tulisan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pradja. AL

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. membangun rasa percaya diri, dan sarana untuk berkreasi dan rekreasi. Di

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan seorang guru dalam proses belajar-mengajar harus mampu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BESITANG TAHUN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.

Oleh Evi Kristina Br Ujung Drs. Malan Lubis, M.Hum

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. keempat keterampilan tersebut memegang

Oleh Ratna Dewi ABSTRAK

Oleh Warniatul Ulfah ABSTRAK

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

Oleh Dwi Budi Mulyono

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

Oleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH MEDIA TELEVISI MY TRIP MY ADVENTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

Transkripsi:

0

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN TEKSCERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh model pembelajaran peta pikiran (mind mapping) terhadap kemampuan menulis naskah drama berdasarkan teks cerpen pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir sebanyak 185 orang dan pengambilan sampel dilakukan secara random sampling, dan diperoleh sampel penelitian sebanyak 30 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen one group pre-test dan post-test design. Instrumen yang digunakan adalah tes menulis naskah drama berdasarkan cerpen Nilai rata-rata sebelum perlakuan (pre-test) adalah 66,03, standar deviasi 9,25, dan standar error 1,71 sedangkan nilai rata-rata setelah perlakuan adalah 78, standar deviasi 9,45, dan standar error 1,75. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata menulis naskah drama berdasarkan cerpen setelah perlakuan lebih tinggi daripada nilai sebelum perlakuan. Pengujian hipotesis t hitung =4,90 kemudian dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikasi 5%= 2,04. Karena t hitung = 4,90 > t tabel = 2,04 maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran peta pikiran (mind mapping) mempengaruhi kemampuan menulis naskah drama berdasarkan cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir Tahun Pembelajaran 2015/2016. Kata kunci: Mind Mapping, Menulis Naskah Drama PENDAHULUAN Terampil menulis berarti terampil berbicara secara tertulis. Berkomunikasi secara tertulis dapat diartikan sebagai kegiatan untuk menuangkan ide, pikiran, perasaan dan gagasan ke dalam bentuk frasa, kalimat, paragraf maupun wacana dengan menggunakan bahasa sebagai media sehingga orang lain atau pembaca dapat memahami makna yang ingin disampaikan oleh penulis. Oleh karena itu, menulis merupakan salah satu kegiatan yang produktif dan ekspresif yang tidak 1

dapat diperoleh secara alamiah, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Faktor pendukung tercapainya tujuan pengajaran adalah model, metode, materi pengajaran, kompetensi guru, dan sarana didalamnya termasuk media. Dalam posisi seperti itu perlu ditegaskan bahwa kurikulum hanya dapat dijadikan pedoman dan guru sebagai pengajar dituntut untuk kreatif dalam mengembangkan pelajaran menjadi pengajaran yang menarik dan dimengerti oleh siswa. Berdasarkan pengalaman penulis selama menjalani Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) terjadi kesenjangan di lapangan. Banyak siswa gagal dalam menulis naskah drama. Hal ini di dukung oleh wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan salah satu tenaga pengajar bahasa Indonesia di SMA N 1 Laguboti Kabupaten Toba Samosir yang bernama ibu Mastora Pangaribuan, lulusan IKIP Medan tahun 1996. Dari paparan beliau diperoleh kenyataan bahwa kemampuan menulis naskah drama siswa masih kurang baik dan efektif. Beliau menyatakan bahwa hal itu disebabkan oleh teknik dan model yang digunakan dalam pembelajaran menulis naskah drama kurang bervariasi mendukung kemampuan siswa dalam mengembangkan ide dan gagasan dalam penulisan naskah drama dengan maksimal. Guru cenderung menggunakan proses pembelajaran bersifat konvensional (ceramah, latihan, dan tugas) sehingga kurang berkembangnya kemampuan siswa dalam menulis naskah drama. Hal ini menyebabkan siswa merasa jenuh dan bosan dengan pembelajaran menulis drama. Peneliti juga telah melakukan observasi ke SMA Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir dan meminta hasil nilai dari materi menulis naskah drama yang pernah dilakukan oleh guru. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa keterampilan menulis naskah drama siswa sebanyak 40% siswa nilai menulis naskah dramanya masih rendah. Ada beberapa masalah yang ditemukan oleh peneliti mengenai proses belajar-mengajar guru dikelas. Pertama, sebagian besar guru tidak menggunakan media atau model pembelajaran dalam proses belajar-mengajar. Kedua, kurangnya sarana pendukung media pembelajaran. Ketiga, guru masih cenderung menggunakan strategi pembelajaran kontemporer seperti ceramah, sehingga 2

pembelajaran monoton dan hanya berpusat pada guru. Selain itu, berdasarkan wawancara sederhana yang dilakukan oleh peneliti terhadap peserta didik, kebanyakan peserta didik merasa jenuh ketika disuruh menulis naskah drama karena terlebih dahulu harus menentukan tema apa yang tepat untuk dijadikan sebuah cerita dalam bentuk tulisan. Kurangnya pemahaman dalam menulis naskah drama merupakan salah satu pertanda yang kurang baik dalam pembelajaran. Terlebih dalam proses belajar bahasa dan sastra Indonesia dalam meningkatkan perkembangan intektual siswa. Akibatnya mereka menjadi malas belajar dan berfikir. Hal ini tentu akan berdampak pada perkembangan kognitif, psikomotorik, atau efektifnya. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan siswa akan merasa bahwa belajar bahasa dan sastra Indonesia, khususnya menulis naskah drama tidak penting. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan keterampilan menulis naskah drama dengan menggunakan media cerpen. Dengan media cerpen ini siswa belajar menyusun kerangka masalah naskah drama dengan terlebih dahulu membaca sebuah cerpen lalu dikembangkan menjadi sebuah naskah drama yang utuh. Cerpen merupakan sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh dan alur cerita yang terbatas. Sebuah teks cerpen akan membantu siswa dalam menyusun atau menulis naskah drama hanya saja mereka akan menambahkan pelakonan cerita serta memacu siswa untuk berimajinasi dalam menciptakan suasanan drama yang estetik sesuai pesan yang ingin disampaikan. Maka dari itu penulis berharap dengan digunakannya media cerpen dalam menulis naskah drama dapat meningkatkan daya kreativitas dan meningkatkan minat serta nilai belajar siswa terutama menulis naskah drama. Berangkat dari permasalahan tersebut, peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran peta pikiran (mind mapping). Peta pikiran merupakan sebuah strategi pembelajaran yang dicetuskan oleh Tony Buzan. Model Pembelajaran peta pikiran (mind mapping) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran menulis drama. Shoimin (dalam, Hernowo, 2003) menyatakan 3

bahwa, mind mapping merupakan cara yang sangat baik untuk menghasilkan dan menata gagasan sebelum memulai menulis. Salah satu keunggulan model ini adalah meningkatkan kreativitas dan siswa juga termotivasi untuk menuangkan gagasannya, karena model ini dibuat dalam bentuk konsep-konsep atau peta yang nantinya dapat membuat kegiatan awal menulis dapat mengalir secara berurutan dan ketika merasa kebingungan peta pikiran ini membantu meluruskan pemikiran sehingga dapat kembali berjalan di jalur yang sama. Dalam pelajaran bahasa Indonesia (khususnya menulis) model pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk menciptakan dan mengembangkan suatu ide yang dapat dikembangkan menjadi sebuah drama. Model peta pikiran tersebut, pertama-tama guru menuliskan satu kata kunci dari tema yang dipilih dari tengah kertas. Model ini, menuntut siswa untuk membuat perencanaan sebelum menulis naskah drama. Bila dalam perencanaan tulisan sering dikenal dengan pembuatan kerangka karangan (outlining), maka dalam peta pikiran outlining tersebut berupa kata kunci yang dipetakan. Selain lebih menarik, kelebihan lain dari peta pikiran ini adalah siswa dapat menambah kata kunci dimanapun jika ditengah kegiatan menulis ia mendapatkan ide baru. Dengan demikian, dalam model peta pikian ini siswa dibebaskan untuk menulis apapun sesuai dengan keinginan serta kreativitasnya. Disamping itu, model ini berpotensi mengoptimalkan fungsi kerja otak kanan yang memacu kreativitas serta imajinasi sehingga siswa tidak kehabisan ide menulis naskah drama. Dengan begitu motivasi belajar siwa akan tumbuh dengan sendirinya. Penggunaan model peta pikiran ini diharapkan dapat memberikan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran karya sastra. Dalam penelitian Adriyani (2012 : 15) Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Teknik Mind Mapping menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam menulis cerpen dapat ditingkatan melalui teknik mind map. Secara proses, keberhasilannya ditunjukkan dengan peningkatan keaktifan siswa, antusias dan semangat siswa dan fokus siswa kepada pembelajaran. Nilai rata-rata siswa sebelum dikenai tindakan sebesar 62,21. Nilai 4

rata-rata siswa setelah dikenai tindakan siklus I menjadi 68,91. Nilai rata-rata pada akhir tindakan siklus II sebesar 75,62. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model peta pikiran atau mind mapping dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis naskah drama. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan penelitian. Metode memegang peranan penting dalam suatu penelitian. Metode penelitian diharapkan dapat menjawab setiap permasalahan yang ada. Berhasil tidaknya suatu penelitian sangat ditentukan oleh metode yang digunakan. Oleh karena itu, diperlukan metode penelitian yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang bagaimana pengaruh model pembelajaran Peta pikiran (Mind map) terhadap kemampuan menulis drama berdasarkan teks cerpen. Untuk itu metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Eksperimen dilakukan adalah untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012 : 11) yang menyatakan metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian a. Kemampuan Siswa Menulis Naskah Drama Berdasarkan Teks Cerpen Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping Berdasarkan hasil penelitian, diketahui nilai kemampuan menulis naskah drama berdasarkan teks cerpen, diperoleh penyebaran nilai 50 sampai 78. Nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 78. Nilai rata-rata hasil belajar menulis naskah drama berdasarkan cerpen yaitu total nilai 1981 : 30 = 66,03. Dengan demikian hasil pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen sebelum menggunakan model mind mapping termasuk dalam kategori cukup yaitu dengan 5

nilai rata-rata 66,03, termasuk dalam kategori sangat baik tidak ada atau 0%, kategori baik sebanyak 15 orang atau 50 %, kategori cukup 12 orang atau 40%, dan kategori kurang sebanyak 3 orang atau 10%. Identifikasi data di atas cenderung dalam kategori cukup. b. Kemampuan Siswa Menulis Naskah Drama Berdasarkan Teks Cerpen Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping Berdasarkan nilai kemampuan menulis naskah drama berdasarkan teks cerpen, diperoleh penyebaran nilai 60 sampai 90. Nilai terendah 60 sementara nilai tertinggi 90. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rata-rata hasil belajar menulis naskah drama berdasarkan teks cerpen setelah menggunakan model pembelajaran peta pikiran (mind mapping) yaitu total nilai dibagi jumlah siswa (sampel), yaitu 2340: 30 = 78. Dengan demikian hasil pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen menggunakan model mind mapping pada kategori baik yaitu dengan rata-rata 78, termasuk dalam kategori sangat baik sebanyak 11 orang atau 36,66%, kategori baik sebanyak 14 orang 46,66%, kategori cukup sebanyak 5 atau 16,66%, dan kategori kurang dan sangat kurang tidak ada atau 0%. Identifikasi data di atas cenderung dalam kategori baik. c. Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Berdasarkan Teks Cerpen Setelah melakukan prosedur penelitian seperti melakukan analisis data dan melakukan pengujian hipotesis penggunaan model pembelajaran peta pikiran dalam kegiatan menulis naskah drama pada siswa ternyata berpengaruh positif. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan nilai siswa dalam menulis naskah drama mengalami peningatan. Nilai rata-rata siswa setelah menggunakan model pembelajaran peta pikiran yaitu sebesar 78, termasuk dalam kategori baik. Jumlah nilai tertinggi pada indikator penilaian adalah alur, dengan nilai rata-rata 16,3, dapat dikatakan siswa sudah lebih baik dalam mengembangkan alur pada naskah drama. Sedangan nilai terendah adalah pada poin amanat, dengan nilai rata-rata 10,3, dapat dikatakan siswa sudah cukup mampu dalam menentukan 6

amanat pada naskah drama. Hal ini membuktikan adanya peningkatan yang signifikan dari tes awal (pre-test). Berbeda dari hasil sebelum menggunakan model peta pikiran (mind mapping) ditemukan bahwa siswa lebih optimal dan lebih berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis naskah drama dengan menuangkan hasil ide atau gagasan mereka sendiri. Sebab keunggulan model peta pikiran (mind mapping) adalah, siswa bebas menuangkan apa saja yang menjadi gagasan atau gambaran yang akan dijadikan sebagai penjelas. Dengan model peta pikiran ini siswa lebih berkonsentrasi atau fokus terhadap kata kunci dan penjabarannya. Siswa tidak merasa cepat bosan dan lebih semangat lagi dalam menggali perbendaharaan informasi dari dalam pikirannya. Siswa juga memiliki kamampuan menulis naskah drama yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Peningkatan nilai yang diperoleh siswa disebabkan oleh model pembelajaran peta pikiran (mind mapping). Dilihat dari hasil nilai rata-rata siswa pada pre-test hanya mencapai 66,03 dengan kategori cukup. Sedangkan hasil post-test nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 78, dengan kategori baik. Selisih nilai kemampuan menulis naskah drama siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran peta pikiran adalah sebesar 11,97. 2. Pembahasan Hasil Penelitian a. Kemampuan Siswa Menulis Naskah Drama Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping Dari hasil penelitian diketahui kemampuan menulis naskah drama berdasarkan teks cerpen sebelum menggunaan model pembelajaran mind mapping berada pada kategori cukup. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang menarik perhatian siswa. Guru hanya menggunaan model ceramah tanpa berorientasi pada siswa sehingga siswa kurang akif dalam kelas. Padahal dalam menulis membutuhkan rangsangan untuk membentuk pola pikir yang kreatif sehingga ide-ide yang ada dapat mengalir dan dibutuhkan pula model pembelajaran yang dapat menumbuhkan semangat pada diri siswa dalam hal menulis. Dalam pembelajaran menulis guru dituntut untuk kreatif dalam 7

menyampaikan materi pembelajaran agar dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dalam menuangkan gagasan secara tertulis. b. Kemampuan Siswa Menulis Naskah Drama Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping Dari hasil penelitian diketahui kemampuan menulis naskah drama berdasarkan teks cerpen sesudah menggunaan model pembelajaran mind mapping berada pada kategori baik. Setelah mengerjakan post-test dan melakukan analisis data, penggunaan model pembelajaran peta pikiran dalam kegiatan menulis naskah drama pada siswa ternyata berpengaruh positif dibandingkan tes awal pre-test. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan nilai siswa dalam menulis naskah drama mengalami peningatan. Nilai rata-rata siswa setelah menggunakan model pembelajaran peta pikiran yaitu sebesar 78, termasuk dalam kategori baik. Berbeda dari hasil sebelum menggunakan model peta pikiran (mind mapping) ditemukan bahwa siswa lebih optimal dan lebih berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis naskah drama dengan menuangkan hasil ide atau gagasan mereka sendiri. Sebab keunggulan model peta pikiran (mind mapping) adalah, siswa bebas menuangkan apa saja yang menjadi gagasan atau gambaran yang akan dijadikan sebagai penjelas. Dengan model peta pikiran ini siswa lebih berkonsentrasi atau fokus terhadap kata kunci dan penjabarannya. Siswa tidak merasa cepat bosan dan lebih semangat lagi dalam menggali perbendaharaan informasi dari dalam pikirannya. Siswa juga memiliki kamampuan menulis naskah drama yang jauh lebih baik dari sebelumnya. c. Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Berdasarkan teks Cerpen Dalam penelitian ini teks cerpen dibuat ke dalam bentuk pemetaan pikiran untuk menstimulus siswa agar dapat melihat gambaran mengenai cerpen yang akan diubah ke dalam sebuah naskah drama dengan lebih mudah dan sederhana. Disini siswa menjadi lebih aktif karena harus bisa menemukan sendiri 8

pengetahuan tentang naskah drama yang akan dibuat dari teks cerpen tersebut. Hal ini membuat kegiatan menulis naskah drama dapat mengalir secara berurutan sesuai dengan konsep-konsep yang telah dibuat tersebut serta memudahkan siswa dala proses menulis naskah drama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran mind mapping berpengaruh posotif terhadap kemampuan menulis naskah drama berdasarkan teks cerpen. Jika dilihat dari data pre-test dan post-test yang diperoleh siswa merupakan data yang berdistribusi normal, dari uji homogenitas juga terbukti bahwa sampel dalam penelitian tersebut berasal dari populasi yang homogen, dari pengujian hipotesis yang dilakukan diperoleh t hitung = 4,90 > t tabel = 2,04 telah membuktikan bahwa (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian model pembelajaran peta pikiran (mind mapping) berpengaruh positif dan siginifikan dalam meningkatkan kemampuan menulis naskah drama berdasarkan teks cerpen pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir Tahun Pembelajaran 2015/2016. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan menulis naskah drama berdasarkan teks cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum penggunaan model pembelajaran peta pikiran memiliki nilai rata-rata 66,03 dan berkategori cukup. Kemampuan menulis naskah drama berdasarkan teks cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir Tahun Pembelajaran 2015/2016 setelah penggunaan model pembelajaran peta pikiran memiliki nilai rata-rata 78 dan berkategori baik. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran mind mapping berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis naskah drama berdasarkan teks cerpen 9

DAFTAR PUSTAKA Adriyani.2012 Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Teknik Mind Mapping Siswa Kelas XI SMA N 17 Medan. Universitas Negeri medan. Hanisyah, Resi Ayu. 2011. Penerapan Peta Pikiran (Mind Map) Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Siswa Kelas X SMK PGRI Babakanmadang. UIN Syaruf Hidayatullah Jakarta. Herni. 2010. Penggunaan Media Peta Pikiran Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Naskah Drama Pada Siswa Kelas XI IPA Semester 2 SMA Negeri 2 Bengkalis Tahun Pembelajaran 2009/2010. Nurhamidah, Didah. 2011. Peningkatan Kemampuan Menulis Naskah Drama dengan Media Cerpen Pada Siswa Kelas XI MAN Cibinong-Bogor Tahun Pembelajaran 2010/2011. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Rosmawati. 2014. Kajian Drama. Universitas Negeri Medan. Sinurat, Sahat Parsaulian. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) terhadap Kemampuan Menulis Teks Drama Berdasarkan Teks Cerita Pendek Oleh Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Siantar Kabupaten Simalungun Tahun Pembelajaran 2014/2015. Universitas Negeri Medan. Sitepu, Mesalina. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerpen pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Berastagi Tahun Pembelajaran 2014/2015. Universitas Negeri Medan. Sriani, 2013. Peningkatan Kemampuan Menuli Naskah Drama dengan Model Pembelajaran Mind Mapping pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Pancasila Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013. Universitas Muhammadiyah Purworejo. Trianto,2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya: Kencana. 10