BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah penelitian analitik diskriptif. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009 2. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Telogorejo Semarang. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Semua pasien penderita Demam Berdarah Dengue yang periksa di Rumah Sakit Telogorejo Semarang bulan Maret 2009. 2. Sampel Sampel sebanyak 30 orang dari pasien DBD di RS Telogorejo Semarang yang diambil secara acak. 17
18 D. Analisis Data Setelah data terkumpul didapat nilai Hematokrit dan Kadar Hemoglobin, kemudian dianalisis secara deskriptif dan dicari hubungan dengan uji korelasi product moment pearson. E. Tehnik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berupa data primer yaitu hasil pemeriksaan Hematokrit dan hasil pemeriksaan Kadar Hemoglobin dari pasien penderita yang diperiksa di Rumah Sakit Telogorejo Semarang dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang dari total populasi. F. Instrumen Pengumpulan Data 1. Alat yang di gunakan Jarum Spuit, tourniquet, kapas, tabung mikrokapiler, centrifuge hematokrit,wax hematokrit/dempul, reading device, botol flakon, pipet Hb, karet penghisap, tabung reaksi, rak tabung reaksi, fotometer Clinicon 4010. 2. Reagen Antikoagulan EDTA, alkohol 70 %, larutan drabkin. 3. Bahan Bahan yang digunakan adalah darah vena yang diambil sebanyak 2 ml menggunakan antikoagulan (EDTA) yang berfungsi untuk mencegah pembekuan darah.
19 G. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah darah vena dari pasien penderita Demam Berdarah Dengue di RS Telogorejo Semarang. H. Prosedur Pemeriksaan 1. Pengambilan darah vena: a. Dengan menggunakan alkohol 70 % membersihkan voler lengan atas dan dibiarkan kering. b. Memasang ikatan pembendung pada lengan atas dan mintalah pasien tersebut mengepal dan membuka tangannnya agar vena terlihat jelas. c. Pembendungan vena tidak perlu dengan ikatan erat-erat bahkan sebaiknya hanya cukup erat untuk memperlihatkan dan agar menonjolkan vena, d. Meregangkan kulit diatas vena itu dengan jari-jari kita supaya vena tidak dapat bergerak. e. Menusuk kulit dengan jarum spuit dengan tangan kanan sampai ujung jarum suntik masuk kedalam vena. f. Melepaskan pembendungan dan perlahan-lahan menarik piston spuit sampai didapat sejumlah darah yang dikehendaki. g. Meletakkan kapas diatas j arum dan mencabut jarum spuit tersebut. h. Terhadap pasien yang diambil darahnya supaya bekas tusukan ditekan selama beberapa menit dengan kapas alkohol.
20 i. Mengalirkan darah yang berada dalam spuit kedalam botol flakon yang sudah berisi EDTA melalui dinding botol kemudian mencampur hingga homogen. 2. Penetapan nilai Hematokrit a. Metode: mikrohematokrit b. Prinsip : Apabila darah dicentrifuge maka sel berat dalam hal ini eritrosit akan berada dibawah, sedangkan sel darah yang lebih ringan misalnya lekosit dan trombosit akan berada diatasnya. Endapan eritrosit inilah yang disebut hematokrit. c. Prosedur 1) Mengisi tabung mikrokapiler dengan darah antikoagulan sampai tiga seperempat tabung. 2) Menutup salah satu ujung dengan dempul. 3) Memasukkan tabung mikrokapiler kedalam centrifuge hematokiit. 4) Memusingkan dengan kecepatan 12000 rpm selama 5 menit. 5) Kemudian membaca nilai Ht dengan menggunakan grafik hematokrit (Reading device). 3. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin a. Metode : fotoelektrik (Cyanmethemoglobin) b. Prinsip : senyawa hemoglobin kecuali sulfohemoglobin akan diubah menjadi Cyanmethaemoglobin yang berwarna merah coklat oleh larutan drabkin yang mengandung kalium ferri sianida dan kalium
21 sianida. Kepekaan warna tersebut diukur dengan kolorimetri atau dengan spektrofotometer. c. Prosedur: 1) Memasukkan 5 ml larutan drabkin ke dalam tabung reaksi. 2) Mengambil 0,02 ml darah EDTA.menggunakan pipet Hb. Sebelah luar ujung pipet dibersihkan, lalu darah dimasukkan kedalam tabung. 3) Mencampur larutan hingga homogen. 4) Larutan didiamkan beberapa saat (5 menit) dalam suhu kamar. 5) Membaca pada fotometer dengan panjang gelombang 540 nm. I. Variabel dan Definisi Operaional 1. Variabel penelitian a. Variabel terikat : Nilai Hematokrit dan Kadar Hemoglobin b. Variabel bebas : Pasien penderita Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Telogorejo Semarang 2. Definisi Operasional Hematokrit (Ht) adalah volume seluruh eritrosit dalam 100 ml darah dan dinyatakan dengan % dari volume darah itu yang diperiksa dengan metode mikro dengan satuan Vol %. Hemoglobin (Hb) adalah pigmen merah yang terdapat dalam sel darah merah dan menyerap cahaya maksimum pada panjang gelombang 540 nm, yang diperiksa dengan metode Cyanmeth dengan satuan gr/dl.
22 Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah orang yang terkena penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue yang menginfeksi tubuh orang tersebut di Rumah Sakit Telogorejo Semarang yang sudah didiagnosa dokter.