BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tempat objek wisata itu berada, akan mendapatkan pemasukan dari pendapatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai penyempurnaan Undang-undang Nomor 22

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik pula. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan mampu

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya otonomi daerah. Otonomi daerah diberlakukan di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan senantiasa memerlukan sumber penerimaan yang memadai dan

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TARIF RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. No. 22 tahun 1999 diganti menjadi UU No. 32 tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis makin dihadapkan pada persaingan yang ketat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memperkenalkan kebijakan otonomi daerah. Keseriusan pemerintah Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan daerah otonom yang luas serta bertanggung jawab. Tiap

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemerintahan Republik Indonesia mengatur asas desentralisasi,

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan pasal 18 ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuju kearah penguasaan pasar secara luas, Baik itu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan, setiap daerah memiliki

I. PENDAHULUAN. Proses desentralisasi pemerintahan yang dilakukan oleh Pemerintah. daerah memberikan konsekuensi terhadap Pemerintah Daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap jumlah penjualan, laba, lapangan pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam perekonomian Indonesia. Terlebih dengan telah di

BAB I PENDAHULUAN. (Bratahkusuma dan Solihin, 2001:1). Menurut Undang-Undang Nomor 32

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan yang berlangsung secara terus-menerus yang sifatnya memperbaiki dan

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan ini dalam artian bahwa karena lapangan retribusi daerah berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan pelaksanaan otonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dari segala bidang. Pembangunan tersebut bertujuan

EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Retribusi Daerah, dapat dilihat pada lampiran (4). Pemerintah Daerah diberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan produktifitas sumber daya alam, sumber daya potensial yang

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

BAB II KAJIAN TEORI. Promosi adalah kegiatan menawar (Kasmir, 2004 : 176). Menurut Bashu

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi yang terjadi pada bidang politik mulai merambah pada bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana yang kita ketahui bahwasannya Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang baik. Melalui sistem pemerintahan yang baik, setidaknya hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN` dengan diberlakukannya otonomi daerah, pemerintah. Pemerintah Pusat dan Daerah, setiap daerah otonom diberi wewenang yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memperbesar pendapatan asli daerah maka pemerintah perlu. pariwisata dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi.

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINANN TERTENTU

BAB I PENDAHULUAN. tekhnologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. pembangunan. Oleh karena itu peran masyarakat dalam Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. Restoran Hatsu Tei Bogor memiliki strategi tersendiri dalam. memperkenalkan produk, mengajak pegunjung untuk datang dan menikmati

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang (UU) No. 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintah Daerah (Pemda) dan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang

ANALISIS RETRIBUSI PASAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA TAHUN SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. otonomi daerah. Otonomi membuka kesempatan bagi daerah untuk mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi juga merupakan indikator pencapaian pembangunan nasional. akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah diberi kewenangan yang luas untuk mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bertumpu pada penerimaan asli daerah. Kemandirian pembangunan baik di tingkat

I. PENDAHULUAN. dilepaskan dari prinsip otonomi daerah. Sesuai dengan amanat Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa kita. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar NKRI Tahun 1945 Alinea ke-iv, yakni melindungi

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Administrasi Perpajakan. Oleh karena itu Praktik Kerja Lapangan Mandiri diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan

BAB I PENDAHULUAN. yang dibutuhkan oleh daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. menghilangkan kejenuhan kerja, relaksasi, berbelanja, bisnis, mengetahui. Wiyasa, 1997 dalam Budisusetio, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Konsekuensi dari pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi tersebut yakni

BAB I PENDAHULUAN. pungutan, tetapi hanya merupakan pemberian sukarela oleh rakyat kepada raja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara membutuhkan pendanaan dalam menggerakan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pemerintahan suatu negara, pemerintah mempunyai peran dalam perekonomiannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang meliputi seluruh kehidupan manusia, bangsa dan negara, untuk. Pembangunan nasional bertujuan mewujudkan masyarakat adil makmur

BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. pusat mengalami perubahan. Jika sebelumnya pemerintah bersifat sentralistik

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. daerah adalah untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dimana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan tentunya mempunyai masalah dalam menyusun

BAB I PENDAHULUAN. baik dapat mewujudkan pertanggungjawaban yang semakin baik. Sejalan dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tantang terbesar yang dihadapi oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin. meningkat baik dari jumlah wisatawan maupun pembelanjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya penyelenggaraan Otonomi Daerah menyebabkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan taraf hidup. Pelaksanaan pembangunan nasional berkaitan. dalam memperlancar pembangunan nasional.

Bab i PENDAHULUAN. Tingkat II yaitu Kabupaten dan Kota dimulai dengan adanya penyerahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Kabupaten Bandung Potensi Daya Tarik Wisata Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. penulis mengambil tema mengenai Pajak Daerah, khususnya Pajak Reklame.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Daerah memerlukan sumber pendanaan yang tidak sedikit

BAB I PENDAHULUAN. wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang dapat di manfaatkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Dampak akibat krisis multidimensi yang terjadi mulai tahun 1998 masih

BAB I PENDAHULUAN. dengan kata lain Good Governance, terdapat salah satu aspek di dalamnya yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan peran pemerintah pusat semakin kecil, sebaliknya pemerintah

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata ini, maka suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat objek wisata itu berada, akan mendapatkan pemasukan dari pendapatan setiap objek wisata. Pariwisata juga dibutuhkan oleh setiap individu. Alasannya, karena aktivitas berwisata bagi seorang individu dapat meningkatkan daya kreatif, menghilangkan kejenuhan kerja, relaksasi, belanja, mengetahui peninggalan sejarah dan budaya suatu etnik tertentu, kesehatan dan pariwisata spiritualisme. Pariwisata adalah salah satu dari industri gaya baru, yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup dan dalam mengaktifkan sektor produksi lain di dalam negara penerima wisatawan (Wahab, 2003:5) Berkembangnya pariwisata di suatu daerah akan mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat, yakni secara ekonomis, sosial dan budaya. Dari sudut sosial, kegiatan pariwisata akan memperluas kesempatan tenaga kerja baik dari kegiatan pembangunan sarana dan prasarana maupun dari berbagai sektor usaha yang langsung maupun yang tidak langsung berkaitan dengan kepariwisataan. Dari sudut ekonomi bahwa kegiatan pariwisata dapat memberikan sumbangan terhadap penerimaan daerah bersumber dari pajak, retribusi parkir dan karcis atau dapat mendatangkan devisa dari para wisatawan mancanegara yang berkunjung. Adanya pariwisata juga akan menumbuhkan usaha ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. 1

2 Kabupaten Sragen memiliki berbagai macam obyek wisata diantaranya wisata alam, wisata buatan, dan wisata sejarah yang apabila dikelola dan dikembangkan dengan baik dan tepat maka akan menjadi daerah tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi. Selain itu, dengan meningkatnya wisatawan yang berkunjung makasecara langsung akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan masyarakat sekitar objek wisata.dalam proses meningkatkan pendapatan asli daerah Dinas Pariwisata Kabupaten Sragen telah melakukan banyak kegiatan promosi serta menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait yang mampu memberikan nilai positif bagi Sragen. Pelayanan yang baik bagi masyarakat merupakan salah satu tujuan dari otonomi daerah.berdasarkan uraian diatas penulis mengambil judul STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN DALAM MENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana strategi promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)? 2. Bagaimana kerjasama Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen dengan pihak terkait dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)?

3 3. Bagaimana kontribusi Objek-objek wisata di Sragen dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sragen? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui Strategi Promosi apa saja yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Sragen dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). 2. Mengetahui bagaimana kerjasama Dinas Pariwisata Kabupaten Sragen dalam meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 3. Mengetahui kontribusi objek wisata di Sragen dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sragen. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini, adalah sebagai berikut : 1. Manfaat akademis Menambah wawasan dan ilmupengetahuan yang berhubungan dengan dunia kepariwisataan padaumumnya serta pengetahuan promosi dan kerjasamadalam Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen. 2. Manfaat praktis Memberikan informasi tentang kegiatan Promosi dan Kerjasama apa saja yang dilakukan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

4 3. Manfaat teoritis Mengetahui kontribusi objek wisata di sragen dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sragen. E. Kajian Pustaka 1. Pengertian Pendapatan Asli Daerah Dalam sistem atau bentuk perekonomian khususnya perekonomian daerah, peran pemerintah daerah mutlak diperlukan tidak hanya sebagai penyedia akan jasa dan barang publik meainkan juga memelihara kestabilan ekonomi, mempercepat pertumbuhan ekonomi, serta memperbaiki distribusi pendapatan di wilayah-wilayah daerahnya. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai perundang-undangan. Sampai saat ini yang termasuk Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang berasal dari daerah itu sendiri dan di dapat melalui pajak daerah, retribusi daerah, BUMD, dan hasil kerjasama dengan pihak ketiga. Menurut Undang-Undang No.32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No.33 Tahun 2004, tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari : 1) Hasil Pajak Daerah Pajak daerah adalah pungutan daerah menurut peraturan daerah yang dipergunakan untuk pembiayaan rumah tangga daerah sebagai badan hukum publik. Ciri-ciri yang menyertai pajak daerah adalah ;

5 a. Pajak daerah berasal dari Pajak Negara yang dipisahkan oleh daerah sebagai pajak daerah. b. Penyerahan pajak daerah dilakukan berdasarkan peraturan daerah. c. Pajak daerah dipungut oleh daerah berdasarkan kekuatan undangundang dan peraturan hukum yang berlaku lainnya. 2) Hasil retribusi Daerah Menurut UU No.34 Tahun 2000, retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Retribusi daerah dibagi tiga golongan yaitu ; a. Retribusi Jasa Umum, yang merupakan pungutan yang dikenakan oleh daerah kepada masyarakat atas pelayanan yang diberikan b. Retribusi jasa Usaha, yang merupakan pungutan yang dikenakan oleh daerah berkaitan dengan penyediaan layanan yang belum memadai disediakan oleh swasta dan atau penyewaan aset/kekayaan daerah yang belum dimanfaatkan misalnya : retribusi pasar grosir, terminal, rumah potong hewan dan lain-lain. c. Retribusi Perijinan tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian ijin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, sarana, prasarana atau fasilitas tertentu guna melindungikepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Perijinan tersebut termasuk kewenangan

6 pemerintah yang diserahkan kepada Daerah dalam rangka asas desentralsasi (Pasal 18 ayat (2) UU No.34 Tahun 2000) Dari ketiga penggolongan retribusi tersebut diatas, obyek wisata di Kabupaten termasuk pungutan retribusi jasa yang pengelolaannya dilakukan oleh Dinas Pariwisata. 3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Adalah bagian keuntungan atau laba bersih dari perusahaan daerah atau badan lain yang merupakan BUMD sedang perusahaaan daerah ialah perusahaan yang modalnya sebagian atau seluruhnya merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan. 4) Lain-lain usaha daerah yang sah Sumber pendapatan daerah lainnya adalah Dians-Dinas Daerah serat pendapatan-pendapatan lainnya yang diperoleh secara sah oleh pemerintah daerah (Situmorang, 1993:211).Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah selain pajak, retribusi dan perusahaan daerah maka daerah berhak mendapatkan sumber daerah itu sendiri. Lain-lain usaha daerah yang sah merupakan usaha daerah (bukan usaha perusahaan daerah) dapat dilakukan oleh suatu aparat Pemerintah Daerah (dinas) yang dalam kegiatannya menghasilkan suatu barang atau jasa yang dapat dipergunakan oleh masyarakat dengan ganti rugi (Yuningsih, 2005: 34) 2. Pengertian Strategi Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun

7 waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsipprinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. (sumber: http//strategi.co,10 Juni 2015) 3. Pengertian Kerjasama Kerjasama dalam kehidupan bangsa Indonesia selalu ditanamkan dan ditekankan mulai dari keluarga, lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, dan lingkungan pemerintah. Ditanamkannya sistem kerjasama dalam diri disebabkan adanya pandangan bahwa manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa kerjasama dengan orang lain. Bentuk bentuk kerjasama kerukunan, meliputi gotong royong dan tolong menolong. Bargaining, yaitu perjanjian pertukaran barang-barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih. Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan sebuah organisasi. Koalisi, yaitu gabungan dua badan atau lebih yang mempunyai tujuan sama. Joint venture, yaitu kerjasama dalam penguasahaan proyek-proyek tertentu. ( sumber : http//www.kerjasama.co.id,10 Juni 2015 ) 4. Pengertian Pariwisata Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan dalam sementarawaktu, dari suatu tempat ke tempat yang lain, dengan maksud dan tujuanbukan untuk perusahaan (business) atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata sebagai konsumen yang menikmati perjalanan tersebut guna untuk bertamasya atau rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beranekaragam (Oka A.Yoeti,1993;109). Wisata itu adalah perjalanan keliling selama lebih dari 3

8 hari, yang diselenggarakan suatu kantor perjalanan (Travel) didalam dan yang acaranya antara lain mencangkup melihat-lihat diberbagai tempat atau kota, baik didalam maupun luar negeri (Anton Soetomo,1989;25). Sedangkan Kepariwisataan adalah segala sesuatu yangberhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut juga dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata(oka. A. Yoeti,2001;146) 5. Pengertian Objek Wisata Objek wisata adalah suatu bentuk atau aktivitas dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengujung untuk datang kesuatu daerah atau tempat tertentu. Objek Wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup,seni budaya, serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan. 6. Pengertian Promosi Pengertian promosi menurut (Siswanto dan David, 2002 : 21) sebagai berikut: Promosi adalah kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan dan meningkatkan dan kembali produk sasaran pembeli dengan harapan mereka tergerak hatinya dan secara sukarela membeli produk. Dari pengertian diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa promosi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperkenalkan suatu produk barang atau jasa kepada masyarakat agar tertarik untuk membelinya. Tetapi untuk menarik calon pembeli pada sebuah produk baru maka perusahaan harus dapat menyakinkan dan menumbuhkan daya tarik pada produknya. Promosi yang efektif adalah dapat menumbuhkan serta membangkitkan niat pembeli.

9 Demikian pula terhadap promosi pariwisata yang diadakan adalah untukmemberitahukan, membujuk atau meningkatkan konsumen atau wisatawan supaya wisatawan yang bersangkutan mempunyai keinginan untuk datang berkunjung ke daerah yang telah dipromosikan. Oleh karena itu promosi harus dilakukan melalui media komunikasi yang efektif, sebab orang-orang yang menjadi sasaran promosi mempunyai selera dan keinginan yang berbeda-beda. 7. Bentuk-bentuk Promosi Perusahaan atau instansi yang akan diperkenalkan produknya harus menentukan cara yang terbaik untuk menjual produk keputusan yang cocok adalah tentang sifat perpaduan promosi yang mungkin paling efektif. Untuk itu perusahaan harus dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh setiap unsur promosi sehingga dengan demikian dapat disusun strategi penjualan yang tepat dan dianggap efektif untuk dilaksanakan. Untuk mewujudkan usaha memperkenalkan suatu produk maka bauran perusahaan yang tepat sangat penting. Adapun bentuk-bentuk promosi sebagai berikut: a. Periklanan adalah salah satu kegiatan untuk mencapai tujuan pemasaran barang dan jasa, baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Untuk itu iklan meliputi setiap bentuk yang dibayar dalam persentase dan promosi dari gagasan barang-barang atau jasa oleh suatu sponsor yang diketahui. b. Promosi penjualan (sales Promosion) merupakan salah satu bagian dari kegiatan promosi yang mempunyai kegiatan membujuk konsumen/ komunikan. Promosi penjualan

10 mempunyai perhitungan bahwa barang dan jasa dapat terjual dalam jangka waktu yang singkat. c. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) merupakan penyajian secara lisan oleh perusahaan atau produsen kepada satu atau beberapa calon pembeli dengan tujuan agar barangatau jasa yang ditawarkan dapat terjual. d. Hubungan masyarakat (public Relations) dan Publisitas (Publicity)merupakan stimulasi dari permintaansecara non personal, produk, servis atau kesatuan usaha tertentu dengan jalanmencamtumkan berita-berita penting tentangnya, didalam sebuah publikasi. F. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di DINAS PARIWISATA BUDAYA DAN OLAHRAGA Kabupaten Sragen JL. DIPONEGORO NO. 467 SRAGEN. 2. Metode Penelitian Berdasarkan jenis penelitian dan sumber data yang digunakan, maka metode yang digunakan adalah : a. Metode observasi

11 Observasi adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan jalan mengamati, meneliti atau mengukur kejadian yang sedang berlangsung diperoleh pada saat peristiwa berlangsung (Endar Sugiarto dan Kusmayadi,2000;84-85). Dalam penelitian ini observasi dilakukan di Kabupaten Sragen. Penelitian dilakukan pada tanggal 5 Juni sampai 5 Juli 2015 di Kantor Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, di DPPKAD Kabupaten Sragen dan di objek-objek wisata Kabupaten Sragen. b. Studi pustaka Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan yang relevan maupun buku-buku yang mendukung penelitian. Studi pustaka merupakan data pendukung yang dapat digunakan sebagai acuan pembahasan permasalahan dalam penelitian baik segi instansi terkait maupun yang lain melalui buku-buku untuk mendapatkan informasi secara menyeluruh. Studi Pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara membaca buku dan tulisan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Buku-buku yang diperoleh dari perpustakaan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen dengan beberapa buku-buku yang ada di Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya UNS. c. Wawancara (interview) Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal. Semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Interview merupakan metode pengumpulan data dengan cara Tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan pada tujuan penelitian (Moh. Pabundu

12 Tika 1996:75). Wawancara dilakukan pada tanggal 8 Juni dengan Kasi Promosi dan Usaha Pemasaran Pariwisata Drs. Gunawan Wijanarko, S. Sn dan Pelaksana Nanang Maulana G,S.IP. d. Teknik Analisis Data Dengan data yang diperoleh dengan metode-metode tersebut diatas, peneliti menggunakan teknik deskriptif kualitatif untuk menganalisa data yang didapatkan. Teknik deskriptif kualitatif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan hubungan antara fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual dan akurat, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Endar Sugiarto dankusmayadi,2000;29). Data yang ada baik data yang diperoleh secara langsung ataupun tidak langsung dianalisis secara diskriptif kualitatif dengan melihat kaitan data yang diperoleh dengan teori yang ada, sehingga nantinya data yang dipakai sebagai bahan pembahasan masalah lebih lanjut merupakan data-data yang berkualitas sehingga dapat memberikan sumbangan pikiran guna pemecahan masalah yang ada. G. Sistematika Penelitian Sistematika penulisan yang ingin digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : Bab I. Pendahuluan Dalam bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah yang di bahas dalam tugas akhir, tujuan penelitian, manfaat

13 penelitian, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan laporan. Bab II. Profil Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen Bab ini berisi tentang gambaran umum Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen dan potensi Pariwisata yang ada di Kabupaten Sragen. Bab III. Strategi Promosi dan Kerjasama Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Dalam bab ini membahas tentang semua strategi promosi dan kerjasama yang dilakukan dan mengetahui kontribusi objek-objek wisata di Sragen dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sragen. Bab IV. Penutup Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian.