BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bagian Kelima Belas DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Pasal 446

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 150 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 131 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR: 45 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BUPATI KUNINGAN,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 129 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 32 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 430 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-F TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 30 TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SRAGEN

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 86 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 57 Tahun : 2016

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 114 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA WALIKOTA SURAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOGIRI PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 43 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2010 Tentang

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI SELUMA KEPUTUSAN BUPATI SELUMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

KATA PENGANTAR. Bandung, KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 22 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 138 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas dan Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589) 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 5.Peraturan

-2-5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 7. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Perumpunan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomo 97 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Perumpunan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2014 Nomor 15 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 1514); 10. Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2001 tentang Jabatan Fungsional Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS POKOK, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANGERANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati Tangerang. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang. 5.Dinas

-3-5. Dinas adalah Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang. 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang. 7. Sekretaris Dinas adalah Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang. 8. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah Unit Pelaksana Teknis pada Dinas yang melakukan sebagian tugas teknis operasional tertentu Dinas di lapangan. 9. Sistem Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disebut Sistem atau SPSE adalah Sistem Pengadaan Secara Elektronik yang mengacu pada Lembaga Kebijakan Pengadan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) atau lembaga yang ditunjuk menurut peraturan pemerintah yang berlaku. 10. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberikan tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka kelancaran tugas Pemerintah. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 Susunan organisasi Dinas terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat: 1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; dan 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Komunikasi dan Informasi: 1. Seksi Pos dan Telekomunikasi; dan 2. Seksi Informasi Publik. d. Bidang Telematika: 1. Seksi Pengembangan Telematika; dan 2. Seksi Pengolahan Data Elektronik. e. Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik: 1. Seksi Pengembangan System; dan 2. Seksi Pengembangan Layanan. f. Unit Pelaksana Teknis; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. BAB

-4- BAB III TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS Bagian Kesatu Kepala Dinas Pasal 3 (1) Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas. (2) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang komunikasi dan informasi, telematika, serta layanan pengadaan secara elektronik sesuai kewenangan dan kebijakan Pemerintah Daerah. (3) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perumusan bahan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang komunikasi dan informatika; c. pembinaan dan koordinasi dengan instansi/lembaga lain terkait pemberian bimbingan teknis di bidang komunikasi dan informatika; d. pengawasan dan pengendalian di bidang komunikasi dan informatika; e. pelaksana pengkajian dan evaluasi dan pelaporan di bidang komunikasi dan informatika; dan f. pelaksanaan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Bupati; (4) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Kepala Dinas mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. memimpin pelaksanaan program kegiatan dinas dalam rangka mendukung melaksanakan fungsi Dinas; b. membina pegawai di lingkungan dinas untuk meningkatkan kinerja pegawai; c. merencanakan program kegiatan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan peraturan perundang-undangan; d. melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lain terkait di bidang komunikasi dan informatika; e. mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Dinas; dan f.melaporkan

-5- f. melaporkan pelaksanaan tugas hasil program kegiatan sesuai akuntabilitas kinerja dan rencana. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 4 (1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b dipimpin oleh seorang Sekretaris Dinas. (2) Sekretaris Dinas mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian pada Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan serta Umum dan Kepegawaian Dinas. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretaris Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perencanaan program yang berkaitan dengan kesekretariatan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan peraturan perundang-undangan; b. melaksanakan program kegiatan sekretariat dalam mendukung melaksanakan administrasi Dinas; c. pembinaan pegawai di lingkungan Dinas untuk meningkatkan kinerja pegawai; d. pembagian tugas dan mengkoordinir kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing Sub Bagian untuk kelancaran pelaksanaan tugas; e. melaksanakan evaluasi kinerja bawahan di lingkungan Sekretariat Dinas; f. melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait kegiatan dinas; g. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta mengumpulkan pelaporan kegiatan Dinas; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya. (4) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Sekretaris Dinas mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan dan mengelola bahan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan dan keuangan, umum dan kepegawaian Dinas; b. melaksanakan pengumpulan data bahan program kegiatan Dinas; c. melaksanakan pembinaan kepada seluruh pegawai di lingkungan dinas; d.melaksanakan

-6- d. melaksanakan penyusunan usulan anggaran program kegiatan Dinas; e. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, surat menyurat, tata naskah dinas, kearsipan dan inventarisasi, pemeliharaan serta menyediakan barang kebutuhan perlengkapan sarana prasarana dan aset Dinas; f. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penatausahaan keuangan; g. melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lain terkait kesekretariatan; h. mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan tugas bawahan di lingkungan kesekretariatan; dan i. melaporkan pelaksanaan tugas hasil program sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sesuai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan yang akan datang. (5) Sekretaris Dinas dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (6) Sekretaris Dinas membawahkan: a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; dan b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Paragraf 1 Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan Pasal 5 (1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (6) huruf a dipimpin oleh seorang kepala sub bagian. (2) Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang perencanaan dan keuangan. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan Dinas; b. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan data kegiatan Dinas; c. melaksanakan penyusunan usulan, perbaikan dan perubahan anggaran kegiatan Dinas; d melaksanakan

-7- d. melaksanakan kegiatan Dinas sesuai perencanaan yang telah ditetapkan meliputi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Rencana Strategis, Indikator Kinerja Utama, Penetapan Kinerja dan Rencana Kerja; e. merencanakan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan meliputi pengumpulan dokumen anggaran, pencairan, pembukuan dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran Dinas; f. melaksanakan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan meliputi pencatatan, pembukuan, pencairan dan pelaporan pertanggung jawaban anggaran Dinas; g. melaksanakan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan meliputi pengajuan Surat Perintah Membayar Uang Persediaan, Ganti Uang, tambah uang, LS-bendaharawan, LS-pihak ketiga dan Ganti Uang Nihil; h. melaksanakan penyusunan laporan keuangan meliputi neraca, Laporan realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Dinas; i. melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lain terakit dengan kegiatan sub bagian perencanaan dan keuangan; j. melaksanakan penyusunan pedoman dan program kerja sub bagian perencanaan dan keuangan; k. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan Dinas; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. (4) Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas. Paragraf 2 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pasal 6 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (6) huruf b dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian. (2) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi, pengawasan dan pengendalian, surat menyurat, kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan, penyusunan rencana kebutuhan Dinas serta pengelolaan administrasi kepegawaian. (3)Dalam

-8- (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan data administrasi kepegawaian, keorganisasian dan tatalaksana Dinas; b. melaksanakan pembinaan dan pengembangan pegawai di lingkungan Dinas; c. mengelola kegiatan dalam surat menyurat yang meliputi administrasi, penggandaan, pengiriman, pengarsipan dan pengurusan administrasi perjalanan Dinas; d. melaksanakan inventarisasi, pengadaan, pendistribusian dan pemeliharaan barang-barang inventaris Dinas; e. melaksanakan penyusunan pedoman dan program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; f. melaksanakan penyusunan pelaporan kinerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; g. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; h. melaksanakan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait dengan Sub Bagian umum dan kepegawaian; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. (4) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas. Bagian Ketiga Bidang Komunikasi dan Informasi Pasal 7 (1) Bidang Komunikasi dan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c dipimpin oleh seorang kepala bidang. (2) Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan di Bidang Komunikasi dan Informasi. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi mempunyai fungsi: a.perumusan

-9- a. perumusan kebijakan teknis Bidang Komunikasi dan Informasi; b. penyusunan, penganalisaan data dan informasi Bidang Komunikasi dan informasi; c. pelaksanaan kegiatan Bidang Komunikasi dan Informasi; d. pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait Bidang Komunikasi dan Informasi; e. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. (4) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan program kegiatan Bidang Komunikasi dan Informasi; b. merumuskan bahan kebijakan teknis di Bidang Komunikasi dan Informasi; c. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk teknis pelaksanaan di Bidang Komunikasi dan Informasi; d. melaksanakan koordinasi, perencanaan, pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian program dan kegiatan di Bidang Komunikasi dan Informasi; e. melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait perumusan di Bidang Komunikasi dan Informasi; f. menyiapkan dan mengusulkan pemberian rekomendasi perijinan di Bidang Komunikasi dan Informasi; g. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan di Bidang Komunikasi dan Informasi; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. (5) Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas; (6) Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi, membawahkan: a. Seksi Pos dan Telekomunikasi; dan b. Seksi Informasi Publik Paragraf

-10- Paragraf 1 Seksi Pos dan Telekomunikasi Pasal 8 (1) Seksi Pos dan Telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (6) huruf a dipimpin oleh seorang kepala seksi. (2) Kepala Seksi Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan pos dan telekomunikasi. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Pos dan Telekomunikasi mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pos dan Telekomunikasi; b. menyiapkan bahan kebijakan teknis Seksi Pos dan Telekomunikasi; c. melaksanakan koordinasi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian program dan kegiatan di Seksi Pos dan Telekomunikasi; d. melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis/rekomendasi perijinan usaha jasa pos dan telekomunikasi; e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian usaha jasa pos dan telekomunikasi; f. melaksanakan penyusunan bahan bimbingan teknis sarana telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, kinerja operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan universal skala wilayah; g. melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis/rekomendasi perijinan penyelenggaraan telekomunikasi khusus (tidak menggunakan spektrum frekuensi radio) untuk keperluan pemerintah dan badan hukum di Daerah; h. melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis/rekomendasi perijinan RAPI dan ORARI di Daerah; i. melaksanakan penyusunan bahan dan ujian ORARI di Daerah; j. melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis/rekomendasi perijinan penyelenggaraan jaringan tetap local wireline (end to end) di Daerah; k.melaksanakan

-11- k. melaksanakan koordinasi dalam pembangunan kewajiban pelayanan universal telekomunikasi; l. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi teknis terhadap penempatan Radio Base Station (RBS); m. melaksanakan penyiapan bahan saran pertimbangan teknis/rekomendasi perijinan jasa titipan untuk kantor agen; n. melaksanakan pengelolaan data usaha jasa pos dan telekomunikasi; o. melaksanakan bimbingan teknis standardisasi pos dan telekomunikasi; p. melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis/rekomendasi perijinan kantor cabang dan loket pelayanan operator; q. melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis/rekomendasi perijinan penyelenggaraan operator; r. melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis/rekomendasi persyaratan administrasi dan kelayakan data teknis terhadap permohonan ijin penyelenggaraan radio; s. melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis/rekomendasi perijinan lokasi pembangunan studio dan stasiun pemancar radio dan/atau televisi; t. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pengembangan kemitraan media radio dan televisi di Daerah; u. melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis/rekomendasi perijinan mendirikan bangunan menara telekomunikasi sebagai sarana prasarana telekomunikasi; v. melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis/rekomendasi perijinan galian untuk keperluan penggelaran kabel telekomunikasi lintas Kecamatan atau jalan Kabupaten (STU Kabupaten); w. melaksanakan pengelolaan sistem informasi komunikasi dan informatika; x. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Pos dan Telekomunikasi; y. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan z. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. (4)Kepala

-12- (4) Kepala Seksi Pos dan Telekomunikasi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi. Paragraf 2 Seksi Informasi Publik Pasal 9 (1) Seksi Informasi Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (6) huruf b dipimpin oleh seorang kepala seksi. (2) Kepala Informasi Publik mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan informasi publik. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Informasi Publik mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan data bahan kebijakan teknis di bidang informasi publik; b. melaksanakan program dan kegiatan penyebaran informasi melalui media ruang (spanduk, baliho, bando, billboard dan gambar dinding); c. melaksanakan program dan kegiatan penyelenggaraan informasi melalui media penerbitan, elektronik (internet dan sosial media), mobil penerangan, tatap muka, media tradisional dan media baru serta pameran; d. melaksanakan pengelolaan konten informasi pada website tangerangkab.go.id; e. melaksanakan standardisasi, fasilitasi dan bimbingan teknis layanan informasi pada website terpadu seluruh Perangkat Daerah; f. melaksanakan program dan kegiatan diseminasi informasi nasional; g. melaksanakan penyiapan bahan pertimbangan teknis/pemberian rekomendasi perijinan penyebaran informasi dan penyelenggaraan pameran serta penjualan laser disc, DVD, BluRay dan VCD di Daerah; h. melaksanakan pengawasan dan penertiban penyebaran informasi, penyelenggaraan pameran dan penjualan laser disc, DVD, BluRay dan VCD di Daerah; i. melaksanakan diseminasi informasi program pembangunan daerah melalui media tatap muka, elektronik, cetak dan pedesaan; j. melaksanakan

-13- j. melaksanakan pengelolaan data komunikasi Pemerintah Daerah; k. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam pemberdayaan lembaga komunikasi Pemerintah Daerah; l. melaksanakan fasilitasi komunikasi Pemerintah Daerah; m. melaksanakan pengelolaan sistem informasi komunikasi dan informatika; n. melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait kegiatan Dinas; o. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta mengumpulkan pelaporan kegiatan; dan p. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya. (4) Kepala Seksi Informasi Publik dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi. Bagian Keempat Bidang Telematika Pasal 10 (1) Bidang Telematika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d dipimpin oleh seorang kepala bidang. (2) Kepala Bidang Telematika mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian bidang pengembangan telematika dan pengolahan data elektronik. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Telematika mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perumusan kebijakan teknis bidang pengembangan telematika dan pengolahan data elektronik; b. penyusunan, penganalisaan data dan informasi bidang pengembangan telematika dan pengolahan data elektronik; c. pelaksanaan kegiatan bidang pengembangan telematika dan pengeolahan data elektronik; d. pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait bidang pengembangan telematika dan pengolahan data elektronik; e. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; dan f.pelaksanaan

-14- f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. (4) Dalam melaksanakan Fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Kepala Bidang Telematika mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan program kegiatan bidang pengembangan telematika dan pengolahan data elektronik; b. menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pengembangan telematika dan pengolahan data elektronik; c. menyelenggarakan penerapan pengembangan telematika dan pengolahan data elektronik; d. menyelenggarakan standarisasi, monitoring dan evaluasi pengembangan telematika dan pengolahan data elektronik; e. menyelenggarakan koordinasi pengembangan telematika dan pengolahan data elektronik; f. melaksanakan koordinasi dengan intansi/lembaga lainnya terkait kegiatan dinas; g. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta mengumpulkan pelaporan kegiatan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. (5) Kepala Bidang Telematika dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas; (6) Kepala Bidang Telematika membawahkan: a. Seksi Pengembangan Telematika; dan b. Seksi Pengolahan Data Elektronik. Paragraf 1 Seksi Pengembangan Telematika Pasal 11 (1) Seksi Pengembangan Telematika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (6) huruf a dipimpin oleh seorang kepala seksi. (2) Kepala Seksi Pengembangan Telematika mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koorinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan pengembangan telematika. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Pengembangan Telematika mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a.menyiapkan

-15- a. menyiapkan bahan dan penyusunan rencana dan program kerja kegiatan Seksi Pengembangan Telematika; b. menyiapkan bahan kebijakan teknis Seksi Pengembangan Telematika; c. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk teknis pelaksanaan di Seksi Pengembangan Telematika; d. melaksanakan penyusunan bahan dan melaksanakan kebijakan teknis serta strategi pengembangan infrastruktur aplikasi, aplikasi dasar, aplikasi layanan kepemerintahan, aplikasi layanan publik, dan tata laksana dalam bidang e- Government di Daerah sesuai dengan kebijakan nasional; e. melaksanakan penyusunan bahan pengembangan e-government, sistem informasi, perangkat lunak dan konten serta e-business; f. melaksanakan pengembangan sistem keamanan informasi, aplikasi dan infrastruktur jaringan; g. melaksanakan pengendalian terhadap infrastruktur jaringan, perangkat lunak dan sistem informasi yang telah terbangun; h. melaksanakan kebijakan strategi pengembangan aplikasi berbagai fungsi yang terkait dengan e- business di Daerah; i. melaksanakan bimbingan teknis, monitoring, evaluasi dan analisis sistem aplikasi berbagai fungsi yang terkait dengan e-business di Daerah; j. melaksanakan koordinasi pengelolaan dan pengembangan akses informasi e-business; k. menyusun bahan dan melaksanakan kebijakan dan strategi pengembangan serta koordinasi interoperabilitas sistem informasi, sistem keamanan informasi dan transaksi elektronik, perangkat lunak, konten multimedia antar Perangkat Daerah; l. melaksanakan bimbingan teknis dan analisis interoperabilitas sistem informasi, sistem keamanan informasi dan transaksi elektronik, perangkat lunak, konten multimedia antar Perangkat Daerah; m. melaksanaan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; n. melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait kegiatan dinas; o. melaksanakan

-16- o. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta mengumpulkan pelaporan kegiatan; p. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. (4) Kepala Seksi Pengembangan Telematika dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Telematika. Paragraf 2 Seksi Pengolahan Data Elektronik Pasal 12 (1) Seksi Pengolahan Data Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (6) huruf b dipimpin oleh seorang kepala seksi. (2) Kepala Seksi Pengolahan Data Elektronik mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan pengolahan data elektronik. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Pengolahan Data Elektronik mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja kegiatan Seksi Pengolahan Data Elektronik; b. menyiapkan bahan kebijakan teknis Seksi Pengolahan Data Elektronik; c. melaksanakan pengelolaan data melalui aplikasi perangkat lunak dan sistem informasi; d. melaksanakan koordinasi dan konsultasi pengolahan data/informasi elektronik; e. melaksanakan kerjasama dan kemitraan pengelolaan data/informasi elektronik; f. melaksanakan pemeliharaan, pengamanan dan pengendalian data dan informasi dengan Perangkat Daerah; g. melaksanakan fasilitasi kompilasi data; h. melaksanakan koordinasi implementasi interoperabilitas e-government skala tingkat Kabupaten; i. melaksanakan penyusunan bahan dan pengelolaan basis data terintegrasi; j. melaksanakan integrasi output sistem informasi manajemen seluruh Perangkat Daerah untuk kebutuhan bahan kebijakan Bupati dan Sekretaris Daerah; k. melaksanakan pengelolaan interoperabilitas website; l. melaksanakan

-17- l. melaksanakan pengelolaan data dengan media aplikasi strategis; m. melaksanakan pengelolaan web hosting dan colocation server; n. melaksanakan pengolahan nama Sub Domain tangerangkab.go.id; o. melaksanakan pengelolaan teknis, pengamanan dan pemrograman website tangerangkab.go.id; p. melaksanakan standardisasi, fasilitasi dan bimbingan teknis keamanan dan pemrograman website terpadu seluruh Perangkat Daerah; q. melaksanakan penyajian layanan data dan informasi melalui help desk; r. melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait kegiatan dinas; s. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta mengumpulkan pelaporan kegiatan; dan t. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. (4) Kepala Seksi Pengolahan Data Elektronik dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Telematika. Bagian Kelima Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Pasal 13 (1) Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf e dipimpin oleh seorang kepala bidang. (2) Kepala Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian program bidang layanan pengadaan secara elektronik. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan teknis Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik; b. penyusunan, penganalisaan data dan informasi Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik; c. pelaksanaan kegiatan Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik; d. pelaksanaan

-18- d. pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik; e. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. (4) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Kepala Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan program kerja kegiatan di Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik; b. merumuskan bahan kebijakan teknis di Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik; c. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk teknis pelaksanaan di Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik; d. melaksanakan koordinasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian program dan kegiatan di Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik; e. menyelenggarakan fasilitasi dan pelayanan informasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik; f. menyelenggarakan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur Layanan Pengadaan Secara Elektronik; g. menyelenggarakan fasilitasi registrasi dan verifikasi pengguna Sistem Pengadaan Secara Elektronik; h. menyelenggarakan edukasi, sosialiasi, bimbingan teknis dan pelatihan penggunaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik; i. menyelenggarakan fungsi administrator pengadaan secara elektronik sebagai administrator tertinggi sistem informasi layanan pengadaan secara elektronik; j. menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik; k. melaksanakan koordinasi dengan intansi/lembaga lainnya terkait kegiatan dinas; l. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. (5) Kepala Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (6)Kepala

-19- (6) Kepala Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik membawahkan: a. Seksi Pengembangan System; dan b. Seksi Pengembangan Layanan. Paragraf 1 Seksi Pengembangan System Pasal 14 (1) Seksi Pengembangan System sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (6) huruf a dipimpin oleh seorang kepala seksi. (2) Kepala Seksi Pengembangan System mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Pengembangan System mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan bahan dan penyusunan rencana dan program kerja kegiatan Seksi Pengembangan System; b. menyiapkan bahan kebijakan teknis Seksi Pengembangan System; c. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk teknis pelaksanaan di Seksi Pengembangan System; d. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penerapan Sistem Pengadaan Secara Elektronik; e. melaksanakan pendayagunaan dan dukungan teknologi informasi dan komunikasi untuk System; f. melaksanakan pemeliharaan keamanan jaringan komputer, aplikasi server, pemeliharaan database dan pemeliharaan aplikasi layanan pengadaan barang secara elektronik serta monitoring server; g. melaksanakan fungsi administrator dalam sistem pengadaan secara elektronik; h. menyiapkan dan memelihara perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan yang terkait System; i. menyelesaikan permasalahan terkait dengan fungsi sistem aplikasi dan perangkat teknis untuk menjamin kehandalan maupun ketersediaan layanan; j. melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; k. melaksanakan pengelolaan sistem informasi komunikasi dan informatika; l. melaksanakan

-20- l. melaksanakan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait kegiatan Dinas; m. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta mengumpulkan pelaporan kegiatan; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya. (4) Kepala Seksi Pengembangan System dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik. Paragraf 2 Seksi Pengembangan Layanan Pasal 15 (1) Seksi Pengembangan Layanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (6) huruf b dipimpin oleh seorang kepala seksi. (2) Kepala Seksi Pengembangan Layanan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengenalian kegiatan pengembangan Layanan Pengadaan Secara Elektronik. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Pengembangan Layanan mempunyai rincian tugas: a. menyiapkan rencana dan program kerja kegiatan Seksi Pengembangan Layanan; b. menyiapkan bahan kebijakan teknis Seksi Pengembangan Layanan; c. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk teknis pelaksanaan di Seksi Pengembangan Layanan; d. melaksanakan koordinasi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian program dan kegiatan di Seksi Pengembangan Layanan; e. melaksanakan layanan informasi dan edukasi layanan pengadaan secara elektronik; f. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis verifikasi penyedia barang/jasa; g. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan data dan informasi pengadaan secara elektronik; h. melaksanakan

-21- h. melaksanakan verifikasi data rekanan untuk divalidasi masuk ke database layanan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik guna mendapatkan user ID dan password atau Certificate Authority; i. melaksanakan pelayanan data dan informasi pengadaan secara elektronik; j. melaksanakan input data blacklist rekanan berdasarkan surat penetapan Pejabat Pembuat Komitmen; k. melaksanakan pemeliharaan dan pendokumentasian data rekanan; l. melaksanakan penjelasan atas berbagai hal menyangkut layanan pengadaan secara elektronik kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa, Pejabat Pembuat Komitmen, dan penyedia/rekanan/vendor, baik langsung melalui telepon maupun e-mail dan tanya jawab di web khusus; m. melaksanakan fungsi administrator dalam sistem pengadaan secara elektronik; n. melaksanakan pengadministrasian data paket pengadaan barang/jasa pada System; o. melaksanakan koordinasi kepada agency di setiap satuan kerja pengguna layanan pengadaan secara elektronik; p. melaksanakan pelatihan dan sosialiasi layanan pengadaan secara elektronik kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa, Pejabat Pembuat Komitmen dan Penyedia/Rekanan/Vendor serta pihak-pihak terkait yang dianggap perlu; q. melaksanakan pendampingan kepada Panita Pengadaan Barang/Jasa, Pejabat Pembuat Komitmen, Administrator, dan Penyedia/Rekanan/Vendor; r. melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; s. melaksanakan pengelolaan sistem informasi komunikasi dan informatika; t. melaksanakan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait kegiatan Dinas; u. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta mengumpulkan pelaporan kegiatan dinas; dan v. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. (4) Kepala Seksi Pengembangan Layanan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik. Bagian...

-22- Bagian Keenam Unit Pelaksana Teknis Pasal 16 (1) Pada Dinas dapat dibentuk UPT. (2) UPT dibentuk berdasarkan kreteria adanya pekerjaan yang bersifat teknis, operasional, tertentu karena wilayah kerja atau karena jam. (3) UPT dipimpinan oleh seorang kepala UPT yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Pembentukan Organisasi serta tugas, fungsi dan tata Kerja UPT diatur dengan Peraturan Bupati tersendiri. Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 17 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan Dinas secara profesional sesuai dengan kebutuhan. (3) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Tiap Kelompok dikoordinir oleh seorang tenga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada dilingkungan Dinas. (5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV TATA KERJA Bagian Kesatu Umum Pasal 18 (1) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas wajib menerapkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Dinas maupun dengan instansi terkait lainnya. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkungan Dinas wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3)Setiap

-23- (3) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Dinas bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan, pedoman serta arahan bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan unit organisasi dibantu oleh pimpinan unit-unit organisasi bawahannya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing mengadakan rapat terbuka. Bagian Kedua Pelaporan Pasal 19 (1) Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkungan Dinas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya secara berkala atau setiap waktu diperlukan. (2) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut, juga dalam rangka memberikan petunjuk kepada bawahannya. (3) Kepala Dinas menyampaikan laporan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Ketiga Hal Mewakili Pasal 20 Apabila seorang pimpinan organisasi di lingkungan Dinas berhalangan melaksanakan tugas, maka yang bersangkutan dapat menunjuk satu orang pejabat satu tingkat lebih rendah di bawahnya yang bertindak untuk dan atas nama pimpinan satuan organisasi yang bersangkutan. BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 21 Kepegawaian Dinas diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB...

-24- BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 22 Keuangan untuk pembiayaan Dinas disediakan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan bantuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Propinsi dan lembaga-lembaga lain di luar pemerintah daerah. Pasal 23 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang. Ditetapkan di Tigaraksa pada tanggal BUPATI TANGERANG, A. ZAKI ISKANDAR Diundangkan di Tigaraksa pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANGERANG, ISKANDAR MIRSAD BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2015 NOMOR15