BAB I PENDAHULUAN. Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat ke dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapainya melalui keputusan investasi yang diambilnya.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen atas pengelolaan sumberdaya perusahaan kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasar keuangan Indonesia. Memobilisasi dana masyarakat untuk investasi,

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN. tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan, sehingga semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts No.1 tujuan pertama laporan

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, sedikit perusahaan yang mengalami hambatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian Indonesia semakin maju. Seiring dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dunia usaha menuntut adanya informasi yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya dan melakukan kegiatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu perusahaan tercermin dari keuntungan yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dana dari investor. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai objek keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, harus segera direspons pemerintah. Penurunan nilai tukar rupiah terhadap

BAB I PENDAHULUAN. tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang diperhatikan oleh investor dalam menilai

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun. Pasar modal memiliki peran yang besar dalam perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Dari dana tersebut dapat diubah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. social disclosure, corporate social responsibility, social accounting (Mathews,

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. dengan peminjam selaku pihak yang memerlukan atau membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha yang semakin berkembang saat ini membuat persaingan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pembiayaan usaha. Pasar modal merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. beresiko tinggi, karena sifatnya yang peka terhadap perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Semakin baik prestasi perusahaan akan meningkatkan harga saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan harganya yang cenderung selalu naik. Kenaikan harga properti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Bursa efek Indonesia (pasar modal) Indonesia pada awalnya terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Terjadi peningkatan dan penurunan return saham itu tidak lepas dari faktor

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha menjadi semakin sulit, perusahaan yang kuat dapat semakin meningkatkan keuntungannya, sedangkan perusahaan yang sedang berkembang berada pada posisi yang sulit dalam persaingan. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai tukar rupiah yang semakin merosot. Menurut liputan6.com nilai tukar rupiah mengalami pelemahan seiring dengan melemahnya nilai tukar mata uang asing lainnya di mana penyebab utamanya adalah karena ekpektasi nilai suku bunga Bank Sentral AS menjadi penekan nilai rupiah. Terlepas dari masalah perekonomian secara global tersebut, perusahaan juga dituntut untuk dapat menganalisis kondisi internal dan eksternal perusahaan sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain dalam pasar modal dan dapat mengundang investor-investor untuk memberikan suntikan dana bagi perusahaan. (http://bisnis.liputan6.com/read/2561326/rupiah-kembali-tertekan-seiring-pelemahanmata-uang-asia-lainnya) Pasar modal itu sendiri merupakan salah satu sarana yang menarik bagi investor untuk menanamkan modalnya apalagi dengan kemajuan teknologi yang kini semakin memberi kemudahan bagi para investor untuk berinvestasi. Pasar modal memiliki sifat khas apabila dibandingkan dengan pasar yang lain. Salah satu sifat khas tersebut adalah ketidakpastian akan kualitas produk yang ditawarkan. Situasi 1

BAB I PENDAHULUAN 2 ketidakpastian yang seperti ini mendorong investor yang rasional untuk selalu mempertimbangkan risiko dan expected return setiap sekuritas yang secara teoritis berbanding lurus. Semakin besar expected return maka tingkat risiko yang melekat juga semakin besar. Hal tersebut sering disebut dengan istilah high risk high return. Prinsip tersebut telah dijelaskan sebelumnya oleh Widiatmojo (2009) yang mengatakan bahwa pasar modal yang di dalamnya terdapat unsur penanaman saham di perusahaan yang memiliki karakteristik high risk high return yang artinya bahwa dalam sebuah investasi di pasar modal memberikan peluang keuntungan yang tinggi namun juga memberikan risiko kerugian yang tinggi pula. Menilik penjelasan sebelumnya mengenai prinsip dalam pasar modal, adapun tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan investasi adalah untuk memperoleh keuntungan (return). Return adalah tingkat pengembalian yang diperoleh investor atas modal yang ditanamkannya. Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Investor sendiri harus jeli memantau bagaimana perkembangan perusahaan yang berada dalam pasar modal. Menurut Eda Firdian (2009) Di pasar modal, seorang investor akan sangat membutuhkan informasi. Informasi paling mendasar yang dibutuhkan pada proses pengambilan keputusan investasi adalah informasi berupa laporan keuangan perusahaan. Informasi dari laporan keuangan tersebut merupakan bukti pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan merupakan informasi yang menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN 3 kondisi perusahaan secara garis besar serta dapat memberikan analisa laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan yang juga dapat dijadikan sebagai landasan bagi keputusan untuk berinvestasi. Menurut Munawir (2010), pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan atau menggambarkan jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas perusahaan. Manfaat dari laporan keuangan menurut Statement of Financial Accounting (SFAC) No 1: (a) memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor potensial, kreditor, dan pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan-keputusan serupa lainnya; (b) memberikan informasi tentang prospek arus kas untuk membantu investor dan kreditor dalam menilai prospek arus kas bersih perusahaan. Informasi mengenai laba (earnings) memiliki peran yang sangat penting bagi pihak yang berkepentingan dalam suatu perusahaan. Pihak internal dan eksternal perusahaan sering menggunakan laba sebagai dasar pengambilan keputusan seperti pemberian kompensasi dan pembagian bonus kepada manajer, pengukur prestasi atau kinerja manajemen dan dasar penentuan besarnya pengenaan pajak. Oleh karena itu, kualitas laba menjadi pusat perhatian bagi investor, kreditor, pembuat kebijakan akuntansi, dan pemerintah. Laba yang berkualitas adalah

BAB I PENDAHULUAN 4 laba yang dapat mencerminkan kelanjutan laba (sustainable earnings) dimasa depan yang ditentukan oleh komponen akrual dan arus kasnya. (Eda Firdian, 2009). Pentingnya informasi laba bersih (Net Income) secara tegas disebutkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tentang kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan paragraph 69, penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau penghasilan per saham (earning per share). Selain itu, dapat pula digunakan untuk memprediksi kemampuan laba serta menafsirkan risiko dalam investasi dan kredit (William A. Siregar, 2015). Selain laporan laba bersih, terdapat pula laporan arus kas yang merupakan bagian dari laporan keuangan yang dapat menunjukkan kondisi perusahaan. Laporan arus kas sebagai komponen penyusun laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang juga dapat menjadi perhatian investor. Laporan arus kas bertujuan untuk melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode. Dalam laporan arus kas terdapat tiga komponen yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan tetapi dalam penelitian ini komponen arus kas yang dipakai yaitu arus kas operasi dan arus kas pendanaan sedangkan arus kas investasi diganti dengan laba akuntansi (Laksmi dan Ratnadi, 2007). Keberadaan informasi laba dan arus kas dipandang oleh pemakai informasi sebagai suatu hal yang saling melengkapi guna mengevaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN 5 Perusahaan yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini yaitu 19 perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alasan penelitian ini memilih perusahaan sektor properti sebagai sampel penelitian adalah karena pembangunan properti merupakan salah satu bentuk perubahan penggunaan lahan. Lahan-lahan yang tersedia dimanfaatkan dengan mendirikan perumahan, pusat-pusat perbelanjaan, dan bentuk properti lainnya. Dengan adanya bangunan-bangunan properti tersebut, dampak positif yang dapat terjadi adalah properti menjadi multiplier effect karena dapat menyediakan lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja, menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor bangunan, dan menyediakan fasilitas yang diperlukan oleh masyarakat. Sub sektor bangunan/konstruksi mencakup kegiatan pembangunan fisik (konstruksi), baik yang digunakan sebagai tempat tinggal (pemukiman) atau sarana lainnya yang dilakukan oleh perusahaan konstruksi maupun perorangan. Berdasarkan data yang ada di Bursa Efek Indonesia hingga saat ini (2016) tercatat ada 49 perusahaan properti yang listing sebagai perusahaan terbuka (go public) yang mengundang para investor baik investor lokal maupun luar negeri untuk berinvestasi di perusahaan mereka. Namun kondisi return saham pada sektor properti sedang mengalami ketidakstabilan yang menyebabkan fluktuasi harga saham sehingga dalam tampilan laporan keuangan yang dipublikasikan tampak adanya perubahan laba perusahaan yang mengalami fluktuasi tajam. Penyebab masalah yang terjadi tersebut diduga karena komponen arus kas yang dimiliki oleh industri properti saat ini kurang stabil, sehingga

BAB I PENDAHULUAN 6 menyebabkan kurangnya sumber daya untuk membiayai usahanya. Hal tersebut dapat memberikan sinyal negatif bagi internal perusahaan maupun bagi para investor. Penelitian yang dilakukan oleh Ismail Marzuki dan Susi Handayani (2012) yang menguji tentang hubungan laba akuntansi, arus kas operasi, Price to Book Value dan Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Pendekatan Economic Value Added terhadap Return Saham menunjukkan bahwa laba Akuntansi dan arus kas tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Kurnia Adi Saputra dan Ida Bagus Putra Astika (2013) yang menguji tentang Pengaruh Laba Akuntansi dan Informasi corporate Social and Responsibility pada Return Saham menyimpulkan ada pengaruh yang positif dari laba akuntansi sebuah perusahaan terhadap return saham yang diberikan kepada pemegang saham. Serta berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sulia (2012) tentang Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham menunjukkan bahwa secara simultan, variabel independen laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan debt to ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham dari suatu perusahaan. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya telah ditemukan bahwa masih terdapat keberagaman hasil simpulan penelitian, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan pengujian sehingga dapat memberikan hasil simpulan yang informan.

BAB I PENDAHULUAN 7 1.2 Identifikasi Masalah Melihat uraian latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: a. Apakah terdapat pengaruh secara parsial perubahan laba akuntansi terhadap return saham pada perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia? b. Apakah terdapat pengaruh secara parsial perubahan arus kas operasi terhadap return saham pada perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia? c. Apakah terdapat pengaruh secara parsial perubahan arus kas investasi terhadap return saham pada perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia? d. Apakah terdapat pengaruh secara parsial perubahan arus kas pendanaan terhadap return saham pada perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia? e. Apakah terdapat pengaruh perubahan laba akuntansi dan arus kas secara simultan terhadap return saham?

BAB I PENDAHULUAN 8 1.3 Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah yang diungkapkan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial perubahan laba akuntansi terhadap return saham pada perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia. b. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial perubahan arus kas operasi terhadap return saham pada perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia. c. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial perubahan arus kas investasi terhadap return saham pada perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia. d. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial perubahan arus kas pendanaan terhadap return saham pada perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia. e. Untuk menganalisis pengaruh perubahan laba akuntansi dan arus kas secara simultan terhadap return saham pada perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 9 1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan return saham dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. b. Bagi investor, dapat membantu memberikan informasi sehingga sebelum menanamkan modal atau investasi dan dapat mempertimbangkan faktorfaktor yang dapat mempengaruhinya. c. Bagi peneliti, penelitian ini sangat berguna bagi penulis untuk menambah wawasan, pengetahuan sekaligus merupakan kesempatan untuk mengetahui masalah yang sebenarnya dihadapi oleh perusahaan-perusahaan secara global yang ada di pasar modal. d. Bagi masyarakat umum, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan umum mengenai kondisi dunia perekonomian yang berkaitan dengan investasi bisnis serta dapat menjadi landasan atau pemikiran umum yang dapat memberikan sumbangan efektif bagi penelitian selanjutnya.