BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian korelasi,yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. antara kecanduan game online dengan motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teoriteori

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian juga didasarkan pada hasil pengolahan angka-angka pada data hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif seperti yang dijelaskan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB IV METODE PENELITIAN. serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2002, p. 12)

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Oleh karena itu,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oleh peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. gejala, baik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. disusun oleh peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan variasi dalam variabel lain (Trianto, 2010: 201). Penelitian ini terdiri dari 2 variabel

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data, penafsiran terhadap data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelompok atau signifikansi hubungan yang diteliti. Bila dipandang dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian, serta metode analisis data. Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karakteristik dan tujuan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kalimat-kalimat yang bersifat kualitatif maka teknik ini disebut teknik deskriptif. Tabel 1 Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya 1 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian korelasi,yaitu untuk menguji hubungan antara variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesa itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua variabel atau lebih untuk mengetahui apakah suatu variabel berasosiasi ataukah tidak, dengan variabel lainnya atau apakah suatu variabel disebabkan atau dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel lainnya. Dalam penelitian ini peneliti akan melihat adanya hubungan self-efficacy dengan motivasi belajar anak panti asuhan al-hasan Jombang. 1 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek RevisiVI. Jakarta: PT Rineka Cipta(2002).hal 12 49

B. Variabel Penelitian Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan Al-Hasan Jombang.Adapun pemilihan lokasi ini atas beberapa pertimbangan yaitu penelitian ini memfokuskan kepada anak Panti Asuhan Al-Hasan Jombang yang duduk di bangku SMP dan SMA. Dalam penelitian ini,peneliti mengambil judul Hubungan Self-Efficacy Dengan Motivasi Belajar Anak Panti Asuhan AL-Hasan Jombang. Pada penelitian ini terdapat variable yang mempengaruhi dan variable yang dipengaruhi.jadi pada penelitian ini variable yang menjadi objek penelitian yaitu : 1. Variabel Bebas,yaitu variable yang menjadi penyebab terjadinya perubahan pada variable terikat,pada penelitian ini variable bebas yaitu Self-Efficacy. 2. Variabel Terikat yaitu variable yang dipengaruhi oleh variable bebas,pada penelitian ini variable terikat yaitu motivasi Belajar. C. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan suatu konstruk atau variabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk mengukur konstruk atau variabel itu. Adapun definisi operasional dari variabel-variabel yang ada pada penelitian ini adalah : 1. Self-efficacy merupakan keyakinan individu akan kemampuannya untuk dapat menyelesaikan tugas tertentu, memotivasi diri untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, berusaha dengan 50

keras, gigih dan tekun, bertahan menghadapi hambatan dan kesulitan; dan menyelesaikan permasalahan di berbagai situasi. 2. Motivasi belajar adalah suatu dorongan untuk melakukan sesuat, motivasi adalah dorongan dari dalam yang di gambarkan sebagai harapan keinginan dan sebagaimana bersifat menggerakkan seseorang untu melakukan suatu aktifitas belajar. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian 2. Menurut Hadi, populasi adalah seluruh subjek yang diselidiki dan dibatasi sebagai jumlah atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. 3 Populasi adalah objek utama dari penelitian yang direncanakan. Populasi bisa terkait dengan manusianya serta tindakannya maupun objek lain yang ada di alam. Apabila populasi dalam jumlah banyak, maka diadakan sampel yang disesuaikan dengan kaidah keilmuan.adapun populasi dalam penelitian ini adalah Anak Panti Asuhan Al-Hasan Jombang sejumlah 63 anak,yang diambil sesuai dengan tujuan penelitian yaitu anak yang duduk dibangku SMP dan SMA, jadi penelitian ini menggunakan penelitian populasi dengan jumlah15 anak. E. Pengumpulan Data 1. Wawancara 2 Arikunto, S. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:Rineka Cipta. (2002), hal 115 3 Hadi, Sutrisno. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM. (1987).hal 220 51

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan kepada peneliti. 4 Wawancara adalah perbincangan yang menajadi sarana untuk mendapatkan informasi tentang orang lain,dengan tujuan penjelasan atau pemahan tentang orang tersebut dalam hal tertentu.dari wawancara maka akan didapatkan suatu laporan subjektif tentang sikap seseorang terhadap lingkungannya dan terhadap dirinya.adapaun maksud maksud mengadakan wawancara secara umum adalah untuk menggali struktur kognitif dan dunia makna dari perilaku subjek yang diteliti. 5 Alasan digunakannya wawancara karena dengan wawancara akan diperoleh keterangan dari sumber secara lebih mendalam mengenai pencarian data yang berhubungan dengan penelitian. 2. Dokumen Pelaksanaan dari metode ini adalah dengan cara mencari data mengenai data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainaya. 6 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang daftar nama anak PantiAsuhan Al-hasan Jombang dan susunan pengurus Panti Asuhan Al- Hasan. 4 Mardalis,Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal,(Jakarta:bumi aksara,2004) 5 Iin trirahayu,tristiardi ardi ardani,observasi dan Wawancara.(Malang,Banyu media Ppublising,2004)hal 63-64. 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta; PT Rineka Cipta, 2006), hal 231. 52

3. Angket Angket adalah seperangkat pernyataan yang disusun secara logis, sistematis tentang konsep yang menerangkan tentang variabel-variabel yang diteliti. 7 Penyebaran angket kepada subjek penelitian bertujuan untuk memperoleh data atau informasi mengenai masalah penelitian yang menggambarkan variabel-variabel yang diteliti. Angket yang diedarkan kepada responden harus mempunyai validitas dan reliabilitas yang tinggi. Angket tersebut ditujukan kepada anak Panti Asuhan Al-hasan Jombang selaku responden. Sejumlah pernyataan yang terdiri dari variabel Self-Efficacy dan variabel Motivasi Belajar. Terdapat dua jenis pernyataan dalam angket ini, yaitu pernyataan favourable dan unfavourable. Pernyataan favourable yaitu pernyataan yang berisi tentang hal-hal yang positif mengenai objek sikap. Dan sebaliknya, pernyataan unfavourable yaitu pernyataan yang berisi hal-hal yang negatif mengenahi objek sikap, yaitu bersifat tidak mendukung ataupun kontra terhadap objek sikap yang hendak diungkap. 8 Metode ini digunakan sebagai alat ukur Self-Efficacy dan Motivasi Belajar anak panti asuhan Al-hasan Jombang. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar penelitian lebih mudah dan hasilnya 7 Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif (2009). Hal 77 8 Azwar, Syaifudin. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. (2003). Hal 107 53

lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. 9 Dalam penelitian ini ada dua instrumen, yakni instrument self -efficacy dan instrument motivasi belajar. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket Self-efficacy dan angket motivasi belajar. Bentuk angket dalam penelitian ini berupa pilihan dengan alternatif empat jawaban yang harus dipilih oleh subyek. Terdapat dua jenis pernyataan dalam angket ini yaitu pernyataan favourable dan unfavourable. Sistem penilaian kedua aitem itu dibedakan sebagai berikut: Tabel I Skor skala likert Jawaban Skor Favourable Skor Unfavourable Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala pengukuran likert,yaitu metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya dengan menggunakan respon yang dikategorikan ke dalam empat macam kategori jawaban yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). 9 Ibid.hal 136 54

Sedangkan rincian angket Self-efficacy dan Motivasi Belajar dapat dilihat pada blue print berikut ini : Tabel 2 Blue print skala Self-Efficacy Variabel Dimensi Indikator Self- Effiacy Level Strength Generality Yakin dapat menyelesaikan tugas tertentu Yakin dapat memotivasi diri untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas Yakin bahwa diri mampu bertekun dalam menghadapi tugas Yakin bahwa diri mampu bertahan menghadapi hambatan dan kesulitan Yakin dapat menyelesaikan permasalahan di berbagai situasi. Fa Aitem Unfa 1,11,21 6,16,26 6 2,12,22 7,17,27 6 3,13,23 8,18,28 6 4,14,24 9,19,29 6 5,15,25 10,20,30 6 Jml Jumlah 15 15 30 55

Table 3 Blue Print Skala Motivasi Belajar Variabel dimensi Indikator Fa Aitem Unfa Ket Motivasi belajar intrinsik - keinginan untuk menjadi orang ahli dan terdidik - belajar disertai dengan minat - belajar disertai dengan perasaan senang ekstrinsik - belajar demi memenuhi kewajiban menghindari hukuman memperoleh hadiah meningkatkan gengsi mendapatkan pujian dari guru,orang tua,dan teman jabatan yang diinginkan 1, 19 10, 28 4 2, 20 11, 29 4 3, 21 12, 30 4 4, 22 13, 31 4 5, 23 14, 32 4 6, 24 15, 33 4 7, 25 16, 34 4 8, 26 17, 35 4 9,27 18,36 4 Jumlah 18 18 36 56

G. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah 10 Terdapat tiga tipe validitas yaitu validitas isi, validitas konstruk, dan validitas kriteria.validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi skala dengan analisis rasional atau lewat profesional judgement. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan yang hendak diukur atau sejauh mana isi skala mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur. Validitas konstruk adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauh mana tes mengungkap suatu konstruk teoritik yang hendak diukur. Sedangkan validitas kriteria adalah validitas berdasarkan kriteria tertentu yang dapat dijadikan dasar pengujian dari hasil sebuah alat ukur. 11 10 Azwar, Syaifudin. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. (2007). Hal 5 11 Ibid, hal 45-53 57

Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi product-moment dari Pearl Person dimana rumusnya sebagai berikut 12 : ( )( ) ( ) ( ) Keterangan : X : Jumlah skor aitem Y : Jumlah skor total N : Jumlah Subyek : Koefisien Korelasi Product Moment Valid atau tidaknya suatu item instrument dapat diketahui dengan membandingkan indeks korelasi product moment pearson dengan level signifikan 5% dengan nilai kritisnya.bila probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 % (5%) maka dinyatakan valid dan sebaliknya dikatakan tidak valid. Terdapat dua skala yang digunakan untuk dalam penelitian ini, yaitu skala untuk mengukur self-efficacy dan motivasi belajar. Perincian hasil dari uji validitas yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : a. Self-efficacy Untuk mengukur self-efficacy yang dimiliki oleh sampel,peneliti menggunakan skala psikologi dengan jumlah aitem sebanyak 30 butir.dalam skala tersebut,terdapat 5 butir aitem yang tidak valid atau gugur antara lain aitem 6, 13, 16, 23, dan 28.Sehingga dari 30 aitem yang ada 12 Ibid, hal 170 58

terdapat 25 butir aitem yang valid.perincian aitem-aitem yang valid dan gugur dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4 Validitas Aitem Self-efficacy Variabel Self- Effiacy Level Strength Generality Indikator Yakin dapat menyelesaikan tugas tertentu Yakin dapat memotivasi diri untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas Yakin bahwa diri mampu bertekun dalam menghadapi tugas Yakin bahwa diri mampu bertahan menghadapi hambatan dan kesulitan Yakin dapat menyelesaikan permasalahan di berbagai situasi. Aitem Valid Aitem gugur Jml Fa Unfa Fa Unfa 1,11,21,26-6,16 2 2,12,22 7,17,27 - - - 3, 8,18 13,23 28 3 4,14,24 9,19,29 - - - 5,15,25 10,20,30 - - - b. Motivasi Belajar Untuk mengukur motivasi belajar yang dimiliki oleh sampel,peneliti menggunakan skala psikologi dengan jumlah aitem sebanyak 36 butir.dalam skala tersebut,terdapat 5 butir aitem yang tidak valid atau gugur antara lain 59

aitem 9, 16, 22, 29, dan 33 butir aitem,.sehingga dari 36 butir aitem 31 aitem yang valid.perincian yang valid dan gugur dapat diliha pada table berikut ini : Tabel 5 Validitas Aitem Motivasi Belajar Variabel dimensi Indikator Aitem Valid Aitem gugur Fa Unfa Fa Unfa Ket Motivasi belajar intrinsik - keinginan untuk menjadi orang ahli dan terdidik - belajar disertai dengan minat - belajar disertai dengan perasaan senang ekstrinsik memenuhi kewajiban menghindari hukuman memperoleh hadiah meningkatkan gengsi mendapatkan pujian dari guru,orang tua,dan teman jabatan yang diinginkan 1, 19 10, 28 - - - 2, 20 11, - 29 1 3, 21 12, 30 - - - 4 13, 31 22-1 5, 23 14, 32 - - - 6, 24 15, - 33 1 7, 25,34-16 1 8, 26 17, 35 - - - 27 18,36 9-1 60

2. Reliabilitas Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas dinyatakan dengan koofisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koofisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. 13 Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas alat ukur adalah dengan menggunakan teknik pengukuran Alpha Chornbach. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0 tapi berupa rentang skala 14. Adapun rumusannya sebagai berikut: Keterangan : = Reliabilitas instrument = Banyaknya butir pertanyaan atau soal 13 Ibid, hal 83 14 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Revisi VI. Jakarta( PT Rineka Cipta. 2002)hal 196 61

= Jumlah varians butir = Varians total. 15 H. Analisa Data Analisa data merupakan langkah yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian,tujuannya adalah untuk mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian. Untuk mengetahui hubungan self-efficacy dengan motivasi belajar anak Panti Asuhan Al-hasan Jombang digunakan kategorisasi berdasar model distribusi normal, 16 adapun penilain dari setiap variable adalah sebagai berikut : Tabel 6 Kategori Penilaian Klasifikasi Skor Tinggi X (M+1,0 SD ) Sedang (M 1,0 SD ) X < (M+1,0 SD) Rendah X < (M-1,0 SD ) Sebelum masuk dalam perhitungan klasifikasi,terlebih dahulu dicari perhitungan rata-rata skor kelompok (M) dan standar deviasi (SD) dengan rumus : a. Standar Deviasi : SD : ( ) Keterangan : SD : Standar Deviasi 15 Ibid. hal 196 16 Azwar, S. (2007). Penyusunan Skala Psikologi. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hlm. 106 62

X N : Skor X : Jumlah Responden b. Rumus mencari Mean : M = Keterangan : M N X : Mean : Jumlah Total : Banyaknya Nomor pada Variable X Untuk menentukan presentasi hasil yang didapat adalah menggunakan rumus sebagai berikut : Presentase : P = Keterangan : P : Angka perestase F : Frekuensi N : Jumlah Frekuensi 63