KELAYAKAN PASIR KALI MAS SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON DAN MORTAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN PASIR WEOL SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MORTAR DAN BETON STRUKTURAL

KARAKTERISTIK TEKNIS BETON DAN MORTAR MENGGUNAKAN PASIR BONDO HITAM DAN BONDO MERAH

PERBANDINGAN DESAIN CAMPURAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN SNI DAN SNI 7656:2012

STUDI EKSPERIMEN PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN BETON DENGAN TAMBAHAN ADDITON DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PCC

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

Spesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS)

PENGARUH MASA PERAWATAN (CURING) MENGGUNAKAN AIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN DAN ABSORPSI BETON

PEMANFAATAN BATU KAPUR DIDAERAH SAMPANG MADURA SEBAGAI BAHAN PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON

III. METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT JENUH KERING MUKA DENGAN AGREGAT KERING UDARA

BAB III LANDASAN TEORI

Lampiran. Universitas Sumatera Utara

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

ANALISA PERENCANAAN BETON MUTU TINGGI (HIGH STRENGTH CONCRETE) DENGAN SEMEN HOLCIM

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Berat Tertahan (gram)

BAB III LANDASAN TEORI

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

Analisis Kuat Tekan Beton yang Menggunakan Pasir Laut sebagai Agregat Halus pada Beberapa Quarry di Kabupaten Fakfak

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

PENGGUNAAN PECAHAN BOTOL KACA SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN DENGAN ABU TERBANG TERHADAP KARAKTERISTIK TEKNIS BETON

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN TANAH PUTIH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS (PASIR) TERHADAP KUALITAS BETON

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN SIKAMENT LN

PENENTUAN MUTU AGREGAT HALUS DARI BERBAGAI QUARRY PADA PRODUKSI BETON

PENGARUH KADAR AIR AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON ABSTRACT

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

ANALISA PERBANDINGAN KUALITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS QUARRY SUNGAI MARUNI MANOKWARI DAN KAMPUNG BUGIS SORONG

Penggunaan Pasir Samboja dan Kerikil Dari Palu Sebagai Bahan Pembuatan Beton Normal

Studi Tentang Faktor Granular Tinggi pada Perancangan Campuran Beton Cara Dreux Gorrise

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

PENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI

PENGARUH UKURAN MAKSIMUM DAN NILAI KEKERASAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

Studi Lanjut Mengenai Faktor Granular Tinggi pada Perancangan Beton Cara Dreux Gorrise

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTACT. iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN. xii DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL. xvi DAFTAR GRAFIK I-1

PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton memiliki berat jenis yang cukup besar (± 2,2 ton/m 3 ), oleh sebab itu. biaya konstruksi yang semakin besar pula.

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READY MIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL

PENGARUH VARIASI BENTUK PAVING BLOCK TERHADAP KUAT TEKAN

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan Susun

untuk mencapai workabilitas dan nilai slump rencana terhadap kuat tekan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON NORMAL DENGAN SEMEN JENIS PCC BERBEDA MERK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB III LANDASAN TEORI

Studi Mengenai Campuran Beton dengan Kadar Pasir Tinggi dalam Agregat Gabungan pada Cara SNI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH AIR LIMBAH PADA ADUKAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT TERHADAP KUAT LENTUR BETON DENGAN f c = 40 MPa PADA BENDA UJI BALOK 600 X 150 X 150 mm 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana

PENGGUNAAN BATU APUNG DARI KABUPATEN LEMBATA SEBAGAI AGREGAT RINGAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON NORMAL

PENGARUH PERBANDINGAN AGREGAT HALUS DENGAN AGREGAT KASAR TERHADAP WORKABILITY DAN KUAT TEKAN BETON

BAB III METODE PENELITIAN. dengan abu terbang dan superplasticizer. Variasi abu terbang yang digunakan

Heru Indra Siregar NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

SUBSTITUSI AGREGAT HALUS BETON MENGGUNAKAN KAPUR ALAM DAN MENGGUNAKAN PASIR LAUT PADA CAMPURAN BETON

PENGARUH VARIASI PERAWATAN BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

PENGGUNAAN PASIR SILIKA DAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT BETON The Use of Sea and Silica Sand for Concrete Aggregate

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN

STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (TETES TEBU) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

Pengaruh Penggunaan Bambu Sebagai Pengganti Agregat Split terhadap Kuat Tekan Beton Ringan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat Tertahan Komulatif (%) Berat Tertahan (Gram) (%)

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN AGREGAT HALUS DENGAN KERTAS KORAN BEKAS PADA CAMPURAN BATAKO SEMEN PORTLAND TERHADAP KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI

PEMANFAATAN CLAY EX. BENGALON SEBAGAI AGREGAT BUATAN DAN PASIR EX. PALU DALAM CAMPURAN BETON DENGAN METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN GLENIUM

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi yang dilakukan adalah dengan cara membuat benda uji di

KUAT TEKAN BETON DAN WAKTU IKAT SEMEN PORTLAND KOMPOSIT (PCC)

Transkripsi:

KELAYAKAN PASIR KALI MAS SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON DAN MORTAR Aristofel R. Resi 1 (aristofelronaldzresi@gmail.com) Elia Hunggurami 2 (eliahunggurami@yahoo.com) Sudiyo Utomo (diyotomo@gmail.com) ABSTRAK Perkembangan daerah yang sejalan dengan perkembangan pembangunanterus meningkat sehingga kebutuhan material untuk pembangunan juga meningkat. Pembangunan di daerah daerah berkembang masih menggunakan beton sebagai bahan konstruksi. Kebutuhan akan material beton sangatlah tinggi sehingga perlu adanya eksplorasi tempat baru.masyarakat pada kecamatan Fatuleu Barat mengambil pasir pada Kali Mas untuk dijadikan sebagai material pembangunan konstruksi beton karena jarak pengambilan pasir lebih dekat dibandingkan dengan pengambilan dari quarry Takari. Tujuan penelitian untuk mengetahui kuat tekan beton dan mortar menggunakan pasir Kali Mas dibandingkan dengan pasir Takari. Benda uji beton yang dipakai berbentuk silinder x cm dengan mutu rencana MPa dan 2 MPa dengan durasi curing, 14dan hari. Sedangkan mortar berbentuk kubus berukuran x x cm dengan komposisi campuran 1Pcc : 2Psr, 1Pcc : 4Psr, 1Pcc : 6Psr dan 1Pcc : 8Psr dengan durasi curing,, 21 dan hari. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan beton dan mortar yang menggunakan pasir Kali Mas lebih besar dari pada menggunakan pasir Takari. Kata kunci : pasir Kali Mas; agregat halus; kuat tekan; beton; mortar ABSTRACT. The growth of regions which is in step with the establishment progress continuous to increase so material requirements for construction has also been increasing. Development in developing areas still uses concrete as a construction material. The need for concrete material is so high same needing for exploration of new places. Communities in Fatuleu Barat Subdistrict took sand from Kali Mas serve as construction concrete material because the distance was closer than taking from quarry Takari. The purpose of this research is to find out compressive strength of concrete and mortar using Kali Mas sand compared with Takari sand. The object that used for the manufacture of concrete cylinder measuring x cm with a quality planned is MPa and 2 MPa with, 14 and days of curing duration. While the object which is used to make manufacture of mortar cube measuring x x cm with a mixed composition 1 pcc: 2 psr, 1 pcc: 4 psr, 1 pcc: 6 psr and 1 pcc: 8 psr with duration of curing,, 21 and days. Based on concrete strength test result with mortar that use Kali Mas sand greater than using Takari sand. Keywords: Kali Mas sand; fine aggregate; compressive strength; concrete; mortar PENDAHULUAN Perkembangandaerah yang sejalan dengan perkembangan pembangunan terus meningkat sehingga kebutuhan material untuk pembangunan juga meningkat. Pembangunan di daerah daerah berkembang masih menggunakan beton sebagai bahan konstruksi. Kebutuhan akan material beton sangatlah tinggi sehingga perlunya eksplorasi tempat baru untuk pengambilan 1 Jurusan Teknik Sipil, FST Undana Kupang; 2 Jurusan Teknik Sipil, FST Undana Kupang; Jurusan Teknik Sipil, FST Undana Kupang. 14

material.beton biasanya digunakan untuk pekerjaan konstruksi oleh sebab itu perlu adanya eksplorasi wilayah pengambilan material yang sesuai dan layak digunakan. Kabupaten Kupang yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan daerah yang sedang berkembang dan banyak wilayah yang masih melakukan pembangunan. Salah satunya wilayah Poros Tengah Kupang yang beberapa tahun belakangan ini masih melakukan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan untuk menuju wilayah Poros Tengah. Kecamatan Fatuleu Barat merupakan salah satu Kecamatan yang berada pada wilayah Poros Tengah Kupang. Wilayah Poros Tengah Kupang adalah wilayah yang sedang berkembang dan banyak dilakukan pembangunan untuk pekerjaan konstruksi rumah warga yang menggunakan agregat halus dari pasir Kali Mas yang jaraknya lebih dekat dari pada jarak ke quarrytakari. Pasir Kali Mas memiliki ketersediaan yang cukup banyak oleh karena itu perlu dilakaukan penelitiantentang kelayakan pasir Kali Mas. Kebutuhan material agregat halus untuk pembangunan konstruksi beton pada Kabupaten Kupang dan sekitarnya biasanya menggunakan material agregat halus pasir Takari. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kuat tekan beton dan mortar dengan menggunakan agregat halus Kali Mas dibandingkan dengan agregat halus Takari. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Beton Beton merupakan campuran antara semen Portland atau semen hidraulik lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa menggunakan bahan tambahan yang membentuk massa padat. Beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi berkisar antara 22 kg/m 2 kg/m yang dibuat menggunakan agregat alam yang pecah (BSN, 2). Bahan Pembentuk Beton Semen Portland Komposit Semen Portland kompositmerupakan bahan pengikat hidrolisis dari hasil penggilingan bersama dengan terak semen Portland dan gips dengan satu atau lebih bahan anorganik atau hasil pencampuran antara bubuk semen portland dengan bubuk bahan anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak tanur tinggi (blast furnace slag), pozzolan, senyawa silikat, batu kapur dengan kadar total bahan anorganik 6% % dari massa semen Portland komposit. (BSN, 24). Halus halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi secara alami dari batu atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar, mm(bsn, 2) Kasar yang dimaksud dengan agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desitegrasi alami dari batu atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara mm 4 mm.(bsn, 2) Air Air merupakan bahan dasar pembuatan beton yang harganya paling murah. Air diperlukan untuk bereaksi dengan semen Portland dan menjadi bahan pelumas antara butir-butir agregat supaya lebih mudah dikerjakan (Tjokrodimuljo, (2). Syarat air yang baik digunakan pada campuran 144

beton harus bersih dan bebas dari bahan bahan merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik, atau bahan bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan. Uji Slump Beton Menurut Tjokrodimuljo, (2) pengukuran tingkat kelecakan (cair atau kental) beton segar yaitu dengan pengujian slump. Pada dasarnya, beton diisikan ke dalam suatu corong baja berupa kerucut terpancung, kemudian bejana ditarik ke atas sehingga beton segar meleleh kebawah. Besar penurunan permukaan diukur, disebut nilai slump. Makin besar nilai slump berarti beton segar makin encer dan ini berarti semakin mudah proses pengerjaannya untuk nilai slump dengan batas mm mm. Pengertian Mortar Mortar didefenisikan sebagai campuran material yang terdiri dari agregat halus (pasir), bahan perekat (tanah liat, kapur, semen Portland) dan air dengan komposisi tertentu.(bsnb, 22) Bahan Pembentuk Mortar Bahan pembentuk mortar adalah semen, agregat halus dan air (Tjokrodimuljo,2). Untuk spesifikasi semen, agregat halus dan air memiliki spesifikasi yang sama seperti bahan pembentuk beton. Uji Sebar Mortar Menurut (Tjokrodimuljo, 2) untuk mengetahui kelecakan adukan mortar maupun mutu mortarnya (setelah keras) biasanya dilakukan pengujian kelecakan mortar (nilai sebar). Kuat Tekan Nilai fc yang digunakan dalam bangunan tidak boleh kurang dari 1, MPa, sedangkan untuk beton yang menanggung beban gempa mutunya tidak boleh kurang dri 2 MPa. Selain itu dalam perencanaan beton ringan mutu beton tidak boleh melebihi MPa (BSNa,22).Spesifikasi mortar untuk pekerjaan pasangan, kuat tekan (fc ) untuk mortar yang dihasilkan akan dibedakan ke dalam 4 tipe mortar yaitu mortar M, S, N dan O (BSNb, 22).Dimana kuat tekan menggunakan rumus: f c = Di mana: f c = Kuat tekan (MPa) F = Gaya beban maksimum (N) A = Luas bidang permukaan (mm 2 ) METODE PENELITIAN Benda Uji Penelitian Benda uji beton yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk silinder dengan ukuran diameter cm dan tinggi cm dengan kuat tekan rencana MPa dan 2 MPa. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur hari, 14 hari dan hari. Total benda uji beton adalah 6 buah dengan rincian 18 buah benda uji yang menggunakan pasir Kali Mas dan 18 buah yang menggunakan pasir Takari. Benda uji mortar yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kubus dengan ukuran cm x cm x cm. Benda uji dalam penelitian dibuat sebanyak 4 variasi komposisi campuran Portland Cement (PC) dan pasir yaitu, 1PC : 2Psr, 1PC : 4psr, 1PC : 6psr dan 1PC : 8psr. Total benda uji 14

mortar adalah 96 buah dengan rincian 48 buah untuk benda uji menggunakan pasir Kali Mas dan 48 buah untuk benda uji pasir Takari. Langkah-langkah Penelitian Pemeriksaan Bahan Sebelum digunakan, dilakukan pemeriksaan terhadap bahan-bahan pembentuk mortar dan beton. Pemeriksaan terhadap semen adalah pemeriksaan berat volume semen dan pemeriksaan kehalusan semen secara visual. Pemeriksaan terhadap agregat halus meliputi pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat, berat volume, analisa saringan, kadar air dan kadar lumpur. Pemeriksaan terhadap agregat kasar meliputi pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat, berat volume, analisa saringan dan kadar air. Perencanaan dan Pembuatan Benda Uji Perencanaancampuranbeton( mix design)dalampengujianinimengacukepada (BSN, 2) tentang proses rencanapembuatancampuranbeton normal. Sebelumpembuatanbendaujidilakukanperencanaankomposisicampuranatauperencanaanmix design. Perencanaan campuran mortardalam pengujian ini mengacu kepada (BSNb, 22) tentang metode pengujian kekuatan tekan mortar semen portland. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Bahan Halus dan Kasar Hasil pengujian agregat halus untuk kedua jenis pasir dapat dilihat pada Tabel 1. No 1 2 Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Pengujian Bahan Halus dan Kasar Jenis Pengujian Analisa Saringan (MHB) Kadar Lumpur Berat Volume Padat Halus Syarat Kasar Halus Pasir Kali Mas Hasil Pengujian Halus Pasir Takari Kasar Takari 1,-,8 6,-8, 2,1 2,1,464 %. 1%. 1,1 (setelah 4,6 - dicuci 4,2) -18 (kg/m ) 1,64 168, 1684,926 2,16 4 Berat Jenis SSD 2,-2, 2,646 2,688 Penyerapan - 1,12 2,66 1,14 6 Kadar Air - 4,6,4 1,4 Kuat Tekan Beton Pengujian kuat tekan beton dilaksanakan pada umur hari, 14 hari dan hari dengan kuat tekan rencana MPa dan 2 MPa. Rekapitulasi hasil pengujian kuat tekan beton dari kedua jenis pasir untuk semua mutu rencana ditampilkan pada Tabel 2. Tabel 2 Rekapitulasi Kuat Tekan Beton Mutu Rencana Halus Pasir Kali Mas Halus (fc ) MPa Hari 14 Hari Hari Hari 14 Hari Hari 146

Mutu Rencana Halus Pasir Kali Mas Halus (fc ) Hari 14 Hari Hari Hari 14 Hari Hari MPa 12,6 16,61 1,2 11,1,66,8 2 19,44 26, 2,46 18,21 2, 2,86 Berdasarkanhasil rekapitulasi kuat tekan beton yang ditampilkan pada Tabel 2 dibuat grafik perbandingan kuat tekan beton untuk tiap mutu rencana ditunjukkan pada gambar 1. 2 1 16.61.66 1.2.8 12.6 11.1 14 (a) Kuat Tekan Rencana MPa Pasir Kali Mas 2 2 1 19.44 18.21 2.26. 2.46 2.86 Pasir Kali Mas (b) Kuat Tekan Rencana 2 MPa Gambar 1.Diagram Kuat Tekan Untuk Tiap Mutu Rencana Berdasarkan Tabel 2 dan Gambar 1 didapati hasil nilai kuat tekan beton yang menggunakan agregat halus pasir Kali Mas lebih besar dari nilai kuat tekan beton yang menggunakan agregat halus pasir Takari dengan selisih kuat tekan beton rata-rata untuk fc MPa= 9,2% dan untuk fc 2 MPa=,29 % Kuat Tekan Mortar Umur 14 (Hari) Pengujian kuat tekan mortar dilakukan pada masa umur perawatan hari, hari, 21 hari dan hari, kuat tekan mortar dilakukan pada benda uji dengan masing-masing variasi yaitu 1 Pcc : 2 Psr, 1 Pcc : 4 Psr, 1 Pcc : 6 Psr, dan 1 Pcc : 8 Psr. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel berikut: 14

Jurnal Teknik Sipil, Vol. VI, No. 2, September 21 Tabel. Rekapitulasi Kuat Tekan Mortar Kuat Tekan Rata Rata Mortar (MPa) Komposisi Campuran Halus 1 Pcc : 2 Psr 1 Pcc : 4 Psr 1 Pcc : 6 Psr 1 Pcc : 8 Psr Hari 21 Hari 6, 8, 26,,6, 16,6 9, 1, Hari 29, 2, 14,6 8, Halus Hari 9, 2, 22, 16, Pasir Kali Mas Hari Hari 21 Hari 1, 8, 4, 26, 29, 2, 16,6 1, 2, 8,6 1, 12, Hari 42, 6,6 26, 1, Berdasarkanhasil hasil rekapitulasi kuat tekan mortar yang ditampilkan pada Tabel dibuat grafik perbandingan kuat tekan mortar untuk tiap variasi campuran ditunjukkan pada gambar 2. 4 8. 6. 4. 8. 4 42. 9. 1. 29. 6.6 26. 4 29. 26. 2..6 2. 2 2 2 Pasir Kali Mas 1 2. 2 Pasir Kali Mas 1 21 (a).. Kuat Tekan Mortar Variasi 1PC : 2Psr 21 (b).. Kuat Tekan Mortar Variasi 1PC : 4Psr 2 1. 16. 26. 2 22. 16.6 14.6 1.. 16.6 1 Pasir Kali Mas 2. 2 12. 1 8.6 8. 1. 9. 1. Pasir Kali Mas 21 (c).. Kuat Tekan Mortar Variasi 1PC : 6Psr 21 (d).. Kuat Tekan Mortar Variasi 1PC : 8Psr Gambar 2.Diagram 2.Diagram Kuat Tekan Untuk Tiap Mutu Rencana Berdasarkan Tabel dan Gambar 2 didapati hasil nilai kuat tekan mortar yang menggunakan agregat halus pasir Kali Mas lebih besar dari nilai kuat tekan mortar yang menggunakan agregat halus pasir Takari. Dengan selisih rata-rata rata rata untuk variasi campuran 1 PCC : 2 Psr = 6,1%, 1 PCC :4 Psr = 1,2%, 1 PCC : 6 Psr = 16,21%, 1 PCC :8 Psr = 1,9%, KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan beton didapati hasil kuat tekan beton dengan menggunakan pasir Kali Mas lebih tinggi dari pada menggunakan pasir Takari. Kuat tekan beton yang dihasilkan dengan menggunakan pasir Kali Mas dengan umur perawatan,14 dan da hari 148

ialah dengan mutu rencana MPa yaitu 12,6 MPa, 16,61 MPa dan 1,2 MPa dibandingkan dengan mengguanakan pasir Takari yaitu 11,1 MPa,,66 MPa dan,8 MPa. Dengan mutu rencana 2 MPa didapatkan kuat dengan menggunakan pasi Kali Masa yaitu 19,44MPa, 26, MPa dan 2,46 MPa dibandingkan dengan menggunakan pasir Takari yaitu 18,21 MPa, 2, MPa dan 2,86 MPa. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan mortar didapatkan hasil kuat tekan mortar untuk umur hari dengan komposisi campuran 1 Pcc : 2 Psr, 1 Pcc : 4 Psr, 1 Pcc : 6 Psr, dan 1 Pcc : 8 Psr didapatkan kuat tekan dengan menggunakan pasir Kali Mas berturut-turut yaitu 42, MPa, 6,6 MPa, 26, MPa dan 1, MPa dibandingkan dengan menggunakan pasir Takari berturut-turut yaitu 9, MPa, 2, MPa, 22, MPa dan 16, MPa. SARAN Harus melakukan pencucian terhadap pasir Kali Mas karena kadar lumpur yang lebih dari % sebelum digunakan sebagai material konstruksi beton. DAFTAR PUSTAKA BSN. 2. SNI -4-2 (Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal). BSN, Jakarta. BSN. 22a. SNI 4-22 (Tata Cara Perhitungan Struktur Beton. Untuk Bangunan Gedung). BSN, Jakarta. BSN. 22b. SNI 682-22 (Metode Pengujian Kekuatan Tekan Mortar Semen Portland Untuk Pekerjaan Sipil). BSN, Jakarta. BSN. 24. SNI -64-24 (Semen Portland Komposit). BSN, Jakarta. Tjokrodimuljo, 2. Teknologi Beton. Penerbit KMTS FT UGM, Yogyakarta. 149