BAB I. manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik. Keberhasilan sektor pendidikan merupakan dasar perkembangan terhadap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu aspek yang paling penting dalam pembangunan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. kedewasaan dan kematangan. Berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dapat memenuhi keutuhan atau tujuan yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. sarana pendidikan seperti perpustakaan. Perpustakaan memiliki manfaat yang

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas

I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

I. PENDAHULUAN. dihadapkan terhadap hal baik ekonomi, sosial, budaya maupun politik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah sampai sekarang merupakan lembaga pendidikan utama yang. merupakan pusat pengembangan sumber daya manusia.

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu faktor yang menentukan perkembangan suatu negara ialah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 yaitu

I. PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu aset yang dapat mendukung serta menunjang

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. yang sangat besar terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mempercepat modernisasi segala bidang, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Minat Baca Dengan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, pendidikan memiliki peranan penting karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. asuh dan arahan pendidikan yang diberikan orang tua dan sekolah-sekolah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan. kemajuan zaman saat ini. Dengan majunya pendidikkan maka akan bisa

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu indikator utama pembangunan dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia untuk membangun bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered karena tidak memerlukan alat

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas merupakan segala kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah (UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang lebih baik. Sebuah proses perubahan yang dilakukan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai kehidupan guna membekali siswa menuju kedewasaan dan. kematangan pribadinya. (Solichin, 2001:1) Menurut UU No.

BAB I PENDAHULUAN. Yoppi Andrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Salah satu indikator tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Elin Asrofah Qobtiah, 2013

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dirinya dengan pengetahuan, keterampilan dan keahlian guru.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa untuk menghadapi tantangan hidup dimasa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

I. PENDAHULUAN. mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang masih berkembang, pendidikan di Indonesia masih. sangat rendah dari segi Sumber Daya Manusia (SDM)

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini pemerintah berusaha untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang lebih tinggi dari pada yang tidak berpendidikan. mengembangkan, dan atau menciptakan ilmu pengetahuan teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik. Keberhasilan sektor pendidikan merupakan dasar perkembangan terhadap pembangunan di sektor lain. Pendidikan yang diselengarakan dengan baik dan bermutu akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berkompetensi bagi pembangunan nasional. Dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan pendapat diatas, bahwa dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional, sekolah merupakan lembaga yang formal bertugas menciptakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa sehingga dapat mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui proses belajar-mengajar. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah melakukan berbagai upaya pembaharuan dan perbaikan dalam bidang pendidikan, yaitu melalui peningkatan mutu guru, dan peningkatan standar minimal nilai ujian nasional setiap tahunnya, serta pelengkapan dan pemerhatian terhadap fasilitas-fasilitas yang mendukung kemudahan proses belajar melalui perpustakaan. 1

2 Perpustakaan merupakan gudang ilmu dan sumber informasi yang telah diakui keberadaannya dapat membantu siswa dalam mengembangkan wawasan dan cakrawala berfikir secara ilmiah. Salah satu wujud nyata dari fasilitas pendidikan yang berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan hasil belajar siswa adalah perpustakaan, oleh karena itu sudah semestinya setiap satuan pendidikan dapat menjadikan fasilitas perpustakaan untuk mengembangkan proses belajar mengajar. Dalam UU No.2 Tahun 1989 Pasal 35 dijelaskan bahwa: Setiap satuan pendidikan, baik yang diselengarakan oleh pemerintah maupun masyarakat, harus menyediakan sumber belajar. Salah satu sumber belajar yang penting yaitu perpustakaan yang memungkinkan para tenaga pendidikan dan peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan pustaka yang mengandung ilmu pengetahuan yang diperlukan. Seperti di negara RI Indonesia, sudah banyak satuan pendidikan baru yang bermunculan, seperti sekolah-sekolah swasta baru yang turut membantu sekolah negeri didalam menampung pelajar dengan tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan kelengkapan fasilitas dan cara belajar yang sudah mengimbangi sekolah negeri, dan setiap satuan sekolah swasta sudah berupaya untuk menyediakan perpustakaan sekolah yang nyaman dan tentunya akan memberikan sumbangan yang besar dan bermanfaat bagi kesuksesan belajar siswa. Dimana dengan adanya perpustakaan ditiap-tiap sekolah diharapkan akan dapat membantu siswa untuk memperluas pengetahuan dengan membaca buku-buku yang disediakan perpustakaan terkhususnya buku-buku yang berhubungan dengan pelajaran yang dibutuhkan.

3 Bafadal (2015:41) menyatakan bahwa: Perpustakaan merupakaan suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelolah bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material), yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya. Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan perpustakaan merupakan suatu unit kerja yang menyediakan media-media belajar yang berupa sumber informasi oleh setiap pemakainya. Namun di negara berkembang seperti RI Indonesia perpustakaan belum dapat di daya gunakan oleh pihak pemerintah, sekolah maupun pihak guru dengan semaksimal mungkin dalam menumbuh kembangkan keinginan belajar dan minat baca siswa. Oleh karena itu, keberadaan perpustakaan yang representatif diharapkan mampu ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan mampu meningkatkan minat baca siswa sehingga berpengaruh positif terhadap hasil belajar, diharapkan melalui ketersediaan buku-buku yang sangat erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan, dan pernyataan bahwa buku adalah jendela dunia yang berarti buku adalah sumber ilmu karena membaca buku memberikan manfaat yang positif membuat kita bisa mengetahui apa yang sebelumnya kita ketahui dan untuk meningkatkan daya nalar serta pengetahuan dalam segala hal yang belum diketahui. Minat membaca dan kunjungan perpustakaan memiliki hubungan yang erat dengan hasil maupun prestasi belajar siswa, minat siswa untuk belajar akan lebih tinggi dan lebih rajin datang ke perpustakaan bila tersedia sumber belajar di perpustakaan yang menarik, beragam dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Minat membaca perlu ditumbuhkan sejak dini karena memiliki peran yang sangat

4 penting dan memiliki dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku, dengan tingginya minat baca para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat maka diharapkan budaya membaca menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, dibutuhkan motivasi dan perhatian dari orang tua agar kegemaran membaca tidak luntur dan tidak kalah dari media elektronik seperti handphone, televisi dan lainnya. Seperti yang kita ketahui bahwa, salah satu indikator dari kualitas pendidikan ditandai dengan hasil belajar yang dicapai siswa, hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi banyak faktor, ada yang berasal dari dalam diri siswa dan yang berasal dari luar diri siswa. Sejalan dengan pendapat Angkowo dan Kasasih (dalam Cristine, 2010: 19) menyatakan bahwa Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Demikian pula halnya dengan hasil belajar IPS siswa satu sama lain akan berbeda-beda. Siswa yang memiliki hasil belajar IPS tinggi biasanya cenderung lebih rajin dan mengetahui hal baru dengan rajin membaca buku-buku yang berhubungan dengan mata pelajaran IPS. Tujuan belajar IPS membantu setiap individu untuk meningkatkan aspek ilmu pengetahuan, keterampilan. Sejalan dengan nilai-nilai keterampilan Ahmad Susanto (dalam Gilang, 2015: 1) menjelaskan tujuan belajar IPS di sekolah adalah: (1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahamaan terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat. (2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu mengunakan metode yang diadaptasi dari ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah sosial.

5 Berdasarkan defenisi diatas bahwa memang benar pemanfaatan perpustakaan dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa sangat besar, dan berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di SMP Angkasa Lanud Soewondo Medan. Sekolah memiliki fasilitas yang tergolong cukup baik untuk mendukung proses belajar-mengajar dan menghasilkan siswa yang memiliki hasil belajar yang baik, dengan adanya fasilitas ruang baca khusus atau perpustakaan sekolah, terlihat dengan kondisi ruangan dimana terdapat 6 lemari rak buku, dan di dalam perpustakaan tersebut juga memiliki 7 kursi panjang dan 8 meja untuk tempat siswa membaca dengan fasilitas perpustakaan tersebut, maka diharapkan untuk menumbuh kembangkan siswa dan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Namun kenyataanya pada jam istirahat sekolah, kebanyaka siswa lebih senang berkumpul, bercerita dan bahkan bermain bersama dari pada berkunjung dan membaca buku di perpustakaan. Hal tersebut dibuktikan oleh tabel berikut: Tabel 1.1 Daftar Pengunjung Perpustakaan di Semester Ganjil T.P 2016/2017 SMP KELAS VII Bulan Tanggal Rata Rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Januari Juli Agustus 11 4 2 1 2 2 1 12 2 3 1 4 September 5 1 2 5 4 3 Oktober 4 3 21 30 1 3 1 9 November 2 1 2 Desember 1 1 Sumber: Perpustakaan SMP Angkasa Lanud

6 Berdasarkan tabel tersebut, jumlah siswa yang berkunjung keperpustakaan pada semester ganjil sangatlah rendah, bahkan pada bulan juli tidak ada siswa yang mengunjungi perpustakaan pada bulan Agustus sampai Desember jumlah siswa yang datang mengunjungi perpustakaan mengalami fluktuasi dimana jumlah rata-rata siswa yang mengunjungi perpustakaan pada bulan Agustus 4 orang, bulan September 3 orang, pada bulan Oktober 9 orang dan November 2 orang, september hanya 1 orang. Rata-rata jumlah pengunjung tersebut memberikan gambaran akan rendahnya kesadaran siswa maupun pihak sekolah dalam menumbuhkan minat siswa untuk mengunjungi maupun meminjam buku-buku di perpustakaan. Perpustakaan sekolah masih dianggap sebatas tempat penyimpanan buku-buku saja belum dimanfaatkan sebagai sumber informasi atau referensi pada proses belajar mengajar. Dengan persentase jumlah pengunjung tersebut tentu berkorelasi dengan keinginan untuk membaca, namun siswa yang membaca hanya lebih menyenangi buku-buku cerita, motivasi dan novel dari pada membaca buku yang berhubungan dengan mata pelajaranan terkhususnya pelajaran IPS. Rendahnya keinginan dalam meminjam dan membaca buku mata pelajaran IPS tentu akan berdampak terhadap hasil belajar siswa. Namun pada kenyataannya sangat sedikit jumlah siswa yang telah memanfaatkan perpustakaan atau berkunjung keperpustakaan untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan, sehingga pada saat proses belajar mengajar siswa tidak lagi mengikuti dengan sungguh-sungguh dan hasil belajar siswa sangat buruk. Hal itu dapat dibuktikan dengan tabel persentase jumlah siswa yang lulus mata pelajaran IPS pada UH 1 semester ganjil T.P 2016/2017 berikut:

7 Tabel 1.2 Persentase Kelulusan Siswa Kelas VII Mata Pelajaran IPS Terpadu No Kelas Tidak tuntas % Tuntas % Jumlah 1 2 3 16 70% 8 30% 24 16 65% 9 35% 25 15 60% 10 40% 25 Total 74 Sumber: Data Guru Ekonomi Kelas VII SMP Angkasa Lanud Soewondo Berdasarkan tabel diatas bahwa siswa maupun guru dan pihak sekolah belum menyadari akan eksistensi perpustakaan sekolah dalam penunjang proses belajar mengajar, dan merupakan sarana yang teramat vital dalam proses belajar mengajar. Pandangan akan pernyataan bahwa perpustakaan sekolah itu sebagai jantung program pendidikan (the heart of educational program) dan siswa kurang menyadari bahwa proses belajar mengajar dewasa ini tidak lagi memandang siswa sebagai objek belajar tetapi siswa kini dipandang sebagai subjek belajar yang dituntut untuk bisa mencari dan menemukan pemecah dari berbagai persoalan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu, konsep pendidikan sekarang tidak lagi menempatkan guru sebagai satu-satunya sumber ilmu pengetahuan dan sebagai satu-satunya pusat sumber pembelajaran, sehingga muncul istilah walking encyclopaedia tetapi lebih dipandang sebagai director of learning. Kehadiran perpustakaan sekolah merupakan sarana yang diharapkan dapat menjawab segala persoalan dalam proses belajar mengajar, dengan tumbuhnya kesadaran memanfaatkan perpustakaan serta gemar membaca maka perpustakaan tidak hanya sekedar pelengkap gedung sekolah, tetapi benar-benar dimanfaatkan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan hasil belajar para siswa. Berdasarkan

8 latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP Angkasa Lanud Soewondo T.P 2016/2017. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah penelitian ini adalah: 1. Pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar oleh siswa kelas VII SMP Angkasa Lanud Soewondo Medan TP.2016/2017 masih rendah. 2. Minat baca siswa pada buku-buku yang berhubungan dengan mata pelajaran IPS terpadu kelas VII SMP Angkasa Lanud Soewondo Medan TP.2016/2017 masih rendah. 3. Ada pengaruh minat baca siswa terhadap hasil belajar melalui pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah. 1.3 Pembatasan Masalah Adapun pembatasan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Pemanfaatan perpustakaan dan minat baca siswa yang berkaitan dengan perolehan hasil belajar pada mata pelajaran IPS terpadu kelas VII SMP Angkasa Lanud Soewondo Medan TP.2016/2017.

9 2. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas VII SMP Angkasa Lanud Soewondo Medan TP.2016/2017. 1.4 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu kelas VII SMP Angkasa Lanud Soewondo Medan TP.2016/2017? 2. Apakah ada pengaruh antara minat baca terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu kelas VII SMP Angkasa Lanud Soewondo Medan TP.2016/2017? 3. Apakah ada pengaruh antara pemanfaatan perpustakaan sekolah dan minat baca terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu kelas VII SMP Angkasa Lanud Soewondo Medan TP.2016/2017? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu kelas VII SMP Angkasa Lanud Soewondo Medan TP.2016/2017. 2. Untuk mengetahui pengaruh antara minat baca terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu kelas VII SMP Angkasa Lanud Soewondo Medan TP.2016/2017.

10 3. Untuk mengetahui pengaruh antara pemanfaatan perpustakaan sekolah dan minat baca terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu kelas VII SMP Angkasa Lanud Soewondo Medan TP.2016/2017. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi peneliti, untuk mengetahui kondisi sebenarnya tentang pemanfaatan perpustakaan dan minat baca siswa yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah, sekaligus sebagai bekal pengetahuan saat nanti penelitian terjun ke dunia pendidikan. b. Bagi sekolah, dapat memberikan input (masukan) serta gambaran kepada sekolah mengenai hubungan pemanfaatan perpustakaan dan minat baca siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu di SMP Angkasa Lanud Soewondo Medan yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menata perpustakaan dan minat baca siswa di sekolah. c. Sebagai bahan masukan bagi siswa-siswi terkhusunya di SMP Angkasa Lanud Soewondo Medan agar kiranya menyadari akan keuntungan yang diperoleh atas pemanfaatan fasilitas perpustakaan dan akan perlunya menanamkan minat baca. Agar kiranya dapat memberikan manfaat yang positif untuk hasil belajar yang dilakukan.

11 d. Sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian selanjutnya khususnya mahasiswa UNIMED yang melakukan penelitian yang sejenis.