ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI
Latar Belakang Masalah Analisis laporan keuangan adalah kegiatan menganalisis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan alat-alat dan teknik-teknik analisis untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam analisis bisnis, yaitu memahami tentang kinerja yang telah dicapai oleh perusahaan pada tiga kegiatan utamanya: operasi, investasi, dan pendanaan. Penilaian kondisi keuangan PT. Toko Gunung Agung Tbk dapat dilakukan dengan menggunakan analisis terhadap kinerja keuangan melalui rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Melalui analisa tersebut dapat memberikan gambaran mengenai kinerja perusahaan. Setelah dilakukan analisa kinerja perusahaan diharapkan perusahaan dapat mencapai tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Rumusan Masalah Bagaimana kinerja keuangan PT. Toko Gunung Agung Tbk dilihat dari analisis rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas dan profitabilitas. Batasan Masalah Batasan masalah yang akan diteliti yaitu membahas kinerja keuangan melalui analisis terhadap laporan keuangan pada PT. Toko Gunung Agung Tbk, dan tahun yang akan menjadi penelitian mulai tahun 2008 sampai dengan 2012. Tujuan Penelitian Tujuan penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Toko Gunung Agung Tbk dilihat dari rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas.
Rasio Likuiditas Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (hutang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, maka akan mampu untuk memenuhi hutang tersebut, terutama untuk hutang yang memang sudah jatuh tempo. Jenis dari rasio likuiditas yang digunakan antara lain : Rasio Modal Kerja Bersih (Net Working Capital Ratio) Rasio Modal Kerja Bersih terhadap Total Aset Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio Cepat (Quick Ratio) Rasio Kas (Cash Ratio) Interval Measure Equity to Total Assets Ratio
Rasio Likuiditas 2008 2009 2010 2011 2012 Net Working Capital Ratio (9.274.638.791) (2.068.382.721) Net Working Capital to Total Assets Ratio Current Assets Ratio (24.801.175.185 ) (21.165.176.841 ) (2.568.566.611) (9,6)% (2,0)% (23,7)% (18,9)% (2,5)% 86,2% 97,0% 73,3% 76,2% 97,5% Quick Ratio 45,3% 46,9% 34,2% 36,5% 66,9% Cash Ratio 31,39% 31,76% 25,90% 28,25% 19,61% Interval Measure Equity to Total Assets Ratio 16 hari 19 hari 16 hari 14 hari 20 hari 4,0% 4,1% (2,6)% (7,6)% (14,5)%
Rasio Aktivitas Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Jenis dari rasio aktivitas yang digunakan antara lain : Perputaran Sediaan (Inventory Turnover) Rata-rata Umur Persediaan (Average Age of Inventory) Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover) Perputaran Aktiva (Assets Turnover)
Rasio Aktivitas Inventory Turnover Ratio Average Age of Inventory Fixed Assets Turn Over Ratio Total Assets Turn Over Ratio 2008 2009 2010 2011 2012 48 X 38 X 41 X 49 X 58 X 8 hari 10 hari 9 hari 7 hari 6 hari 67 X 67 X 72 X 80 X 96 X 14 X 14 X 15 X 16 X 18 X
Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya seberapa besar beban hutang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka panjang maupun jangka pendek, apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Jenis dari rasio solvabilitas yang digunakan antara lain : Debt to Assets Ratio (Debt Ratio) Long Term Debt to Equity Ratio Times Interest Earned Total Debt to Equity Ratio
Rasio Solvabilitas 2008 2009 2010 2011 2012 Debt Ratio 95,9% 95,9% 102,6% 107,6% 114,5% Longterm Debt to Equity Ratio Time Interest Earned Ratio Total Debt to Equity Ratio 656% 688% (543)% (374)% (110)% 15 X 2 X (8) X (5) X (5) X 24 X 24 X (40) X (14) X (8) X
Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Jenis dari rasio profitabilitas yang digunakan antara lain : Rasio Laba Kotor (Profit Margin on Sales) Rasio Laba Operasi (Operating Profit Margin Ratio) Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin Ratio) Return on Equity (ROE) Return on Assets (ROA)
Rasio Profitabilitas 2008 2009 2010 2011 2012 Gross Profit Margin Ratio 6,1% 6,1% 4,9% 4,7% 4,5% Operating Profit Margin 0,3% 0,1% (0,5)% (0,4)% (0,3)% Ratio Net Profit Margin Ratio 0,1% 0,02% (0,4)% (0,3)% (0,3)% Return On Equity 21,9% 6,2% 0 0 0 Return On Assets 0,9% 0,3% (6,5)% (5,2)% (6,1)%
Kesimpulan Berdasarkan penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan dengan menggunakan alat berupa rasio keuangan yang telah diuraikan sebelumnya yang meliputi rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas, maka dapat diambil suatu perbandingan rasio keuangan mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Dengan mengadakan perbandingan tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja keuangan PT. Toko Gunung Agung Tbk dalam keadaan kurang baik. PT Toko Gunung Agung Tbk belum mampu meningkatkan bahkan mempertahankan kinerja keuangan. Pertumbuhan perusahaan dalam kondisi krisis yang menghipit dikarenakan peningkatan jumlah hutang yang tidak diimbangi oleh peningkatan jumlah aktiva perusahaan. Hal tersebut dapat mempengaruhi keberlangsungan kegiatan perusahaan.
Saran Dilihat dari kondisi dan perkembangan ekonomi sekarang ini maka keberhasilan yang diharapkan tercapai tidak terlepas dari kerja sama semua pihak yang ada. Penulis memberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Perusahaan seyogjanya menjaga tingkat likuiditas agar perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam likuiditasnya dan tetap memperoleh kepercayaan kreditur. 2. Perusahaan harus mengatur hutang hutangnya dengan cara mengurangi jumlah hutangnya. Karena pengunaan hutang tidak ekonomis daripada penggunaan dengan modal sendiri. 3. Untuk mengurangi kerugian yang diderita perusahaan, maka perusahaan perlu melindungi setiap hutangnya. Disamping itu untuk meningkatkan laba atau tingkat profitabilitasnya, perusahaan harus meningkatkan profit marginnya dan mempercepat tingkat perputaran aktiva usaha.