BAB I PENDAHULUAN. pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi

dokumen-dokumen yang mirip
Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah membawa perubahan besar terhadap pendidikan. Dewasa ini perlu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat serta mempelajari masalah-masalah yang ada di dalamnya. Mata

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pembelajaran PKn

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan kurikulum pada awal kemerdekaan di tahun 1946 sampai sekarang, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman yang berkembang semakin cepat. Masalah pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental bagi

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa tergantung pada kemajuan sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam dua tahapan, yakni proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, siswa dituntut dapat berfikir kritis, kreatif dan dapat. memecahkan suatu masalah agar dapat bersaing.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sebab penduduk di Indonesia kurang memperhatikan pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

BAB I PENDAHULUAN. hakikatnya tujuan pendidikan yaitu mengembangkan pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di sekolah dasar. Dalam mengajarkan mata pelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang tercantum dalam kurikulum pendidikan. Mata pelajaran ini

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang cepat di luar pendidikan menjadi tantangan-tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyatuan materi, media, guru, siswa, dan konteks belajar. Proses belajar

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING KELAS VII.1 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hayat. Dengan pendidikan dapat membantu mewujudkan cita-cita

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran IPA. Selain itu mata pelajaran IPA sebagai objek penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan hal itu, tidak akan pernah terlepas dari peran guru untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Undang-undang RI No. 20 Th Bab 1 pasal 1. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

I. PENDAHULUAN. tujuan pendidikan sangat sarat dengan kompetansi sosial, personal dan

BAB I PENDAHULUAN. Melalui mata pelajaran Kewarganegaraan juga diharapkan warga Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan paradigma barunya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengembangkan potensi siswa secara optimal. senantiasa mengharapkan agar siswa-siswanya dapat belajar serta mencapai hasil

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi kemajuan zaman, seperti era globalisasi ini semua bidang diusahakan mengalami perubahan kearah yang lebih baik, tak terkecuali bidang pendidikan kewarganegaraan. Perkembangan zaman yang terus melaju begitu pesat mau tidak mau akan memerlukan generasi manusia yang berkualitas dengan membentuk pola pikir yang kritis, penalaran yang mantap, kreatif, dan inovatif. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut suatu perhatian yang lebih khusus karena pendidikan memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Peningkatan mutu pendidikan dari tahun ke tahun selalu diupayakan, baik pendidikan pada tingkat dasar, menengah dan di perguruan tinggi, upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dipengaruhi oleh kurikulum, buku pelajaran, media belajar, metode pengajaran, sistem evaluasi. Pembenahan di bidang kurikulum dilaksanakan di segala bidang antara lain: sarana/fasilitas kurikulum maupun pendidik atau guru, pembenahan metode pembelajaran selalu dilakukan yaitu dengan mencari metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan bahan ajar. Selanjutnya media pembelajaran dikembangkan untuk memperlancar kegiatan pembelajaran dan memudahkan siswa untuk memahami materi yang diajarkan. Salah satu kegiatan pendidikan adalah penyelenggaraan belajar mengajar. Winkel (dalam Mungayanah, 2010:2) mengungkapkan pengertian pembelajaran 1

2 sebagai suatu aktifitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Belajar dapat membawa perubahan pada pokoknya adalah diperoleh kecakapan baru melalui suatu usaha. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuatan melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu (Sudjana dalam Rusman, 2010:1). Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar. Perilaku mengajar dan perilaku belajar tersebut terkait dengan bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai kesusilaan, seni, agama, sikap dan keterampilan. Hubungan antara guru, siswa dan bahan ajar bersifat dinamis dan kompleks. Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa komponen yang dapat menunjang, yaitu komponen tujuan, komponen materi komponen strategi belajar mengajar, dan komponen evaluasi. Masingmasing komponen tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain. Belajar dan mengajar merupakan dua aktivitas yang berlangsung secara bersamaan, simultan, dam memiliki fokus yang dimiliki bersama. Sebagai suatu aktivitas yang terencana, belajar memiliki tujuan yang bersifat permanen, yakni terjadinya perubahan pada anak didik ( Fathurrohman dan Sutikno 2007: 10 ). Proses belajar mengajar untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal dibutuhkan guru yang kreatif dan inovatif yang selalu mempunyai keinginan terus

3 menerus untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar dikelas. Oleh karena itu salah satu upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar adalah melaksanakan penelitian tindakan kelas, dengan PTK kekurangan dan kelemahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar dapat teridentifikasi dan terdeteksi untuk selanjutnya dicari solusi yang tepat. Hasil observasi di kelas IV B SDN Purwantoro 2 Malang pada hari senin tanggal 26 Maret 2012, diperoleh bahwa masih banyak diantara siswa yang terdapat beberapa permasalahan, khususnya pada materi mengenal lembagalembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan, sehingga ada beberapa siswa yang belum tuntas hasil belajarnya di bawah KKM 67. Analisis data dan hasil perolehan nilai ulangan formatif mata pelajaran PKn, siswa kelas IV B SDN Purwantoro 2 Blimbing Malang pada semester I pada materi mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan, dari jumlah 31 siswa, hanya 17 siswa yang memperoleh di atas nilai rata-rata 6,5. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya siswa yang kurang memperhatian terhadap pelajaran, tidak konsentrasi, dan sulit untuk memahami suatu penjelasan dari guru. Menurut wali kelas IV B dan para guru yang lain, kondisi yang demikian disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: (a) Kegiatan pembelajaran sebagian besar masih menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah. (b) Pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered learning). (c) Motivasi dan aktivitas belajar siswa rendah yang ditandai dengan siswa cenderung pasif dalam hal mengajukan pertanyaan, jika ditanya siswa selalu menjawab mengerti serta siswa suka bermain dengan temannya saat guru sedang

4 memberikan materi. (d) Kegiatan praktik jarang dilaksanakan dalam pembelajaran PKn dan hanya fokus pada ceramah dan tugas. (e) Pengunaan media pembelajaran yang kurang bervariatif dalam proses belajar mengajar mendorong siswa berfikir abstrak. (f ) Hasil belajar siswa masih rendah. Beberapa faktor tersebut di atas menyebabkan hasil belajar siswa kurang memuaskan. Selain itu penyebab ketidak berhasilan dalam mencapai ketuntasan pelajaran siswa adalah faktor dari siswa sendiri dan faktor dari luar. Faktor penyebab dari siswa adalah berupa sikap dan minat siswa dari pembelajaran itu, sedangkan faktor penyebab dari luar adalah suasana yang tindak kondusif dalam kelas, alat peraga yang kurang mendukung pembelajaran, suasana belajar yang kurang menyenangkan, dan metode yang kurang sesuai. Melihat permasalahan di atas maka peneliti mengadakan penelitian dengan menerapkan pembelajaran kooperatif melalui metode Everyone Is Teacher Here untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas IV B SDN Purwantoro 2 Malang. Penerapan metode pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, yang sekaligus merupakan bagian dari keberhasilan dalam pengelolaan instruksional dan pengelolaan kelas. Ada beberapa metode dalam pembelajaran kooperatif learning salah satunya adalah metode Everyone Is Teacher Here (semua bisa jadi guru) yaitu cara yang mudah untuk mempelajari sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Metode ini memotivasi semua siswa untuk aktif dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajar temannya dan mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang sama serta dapat memebuat pertanyaan dan

5 mengemukakan pendapat. Seperti yang dikemukakan oleh Suprijnono (2009:110), bahwa metode Everyone is Teacher Here adalah pembelajaran yang menekankan pada siswa untuk aktif dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya. Pembelajaran kooperatif melalui metode Everyone Is Teacher Here ini diterapkan pada pelajaran PKn dengan materi mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan kelas IV SD. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara yang baik, cerdas, terampil, dan berkarakter sesuai dengan yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, (2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi, (3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, (4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (Kurikulum, 2004). Terdapat anggapan umum bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang mudah sehingga tidak perlu di risaukan kesanggupan siswa untuk menguasainya. Namun kenyataan tidak semua siswa

6 menunjukkan hasil belajar yang memuaskan, dan belum mampu memahami pelajaran PKn secara keseluruhan. Masyarakat dan pemerintah suatu negara berupaya untuk menjamin kelangsungan hidup serta kehidupan generasi penerusnya secara berguna (berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan bermakna (berkaitan dengan kemampuan kognitif dan psikomotorik). Generasi penerus tersebut diharapkan akan mampu mengantisipasi hari depan mereka yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara, dan hubungan internasional. Pendidikan tinggi tidak dapat mengabaikan realita kehidupan global yang digambarkan sebagai perubahan kehidupan yang penuh dengan paradoks dan ketakterdugaan. Karena itu, Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan agar peserta didik memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila. Semua itu diperlukan demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (Brodjonegoro, 2001:3). Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan judul Penerapan Pembelajaran Kooperatif Melalui Metode Everyone Is Teacher Here Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn kelas IV B SDN Purwantoro 2 Malang. 1.2 Fokus Masalah Penelitian ini difokuskan pada permasalahan siswa kelas IV B SDN Purwantoro 2 Malang. Permasalahan yang ada dalam pembelajaran PKn kelas IV B SDN Purwanto 2 Malang adalah nilai hasil belajar siswa masih dibawah KKM 67. Hal tersebut disebabkan karena pemilihan metode jarang dilakukan dalam

7 pembelajaran PKn dan hanya fokus pada metode ceramah sehingga, siswa cenderung pasif dalam belajar. Siswa akan lebih mudah dalam memahami pelajaran apabila siswa diberi peran dan terlibat langsung dalam belajar dan aktif dalam pembelajaran. Melihat permasalahan di atas, maka penerapan pembelajaran kooperatif melalui metode Everyone Is Teacher Here ini dipilih oleh penulis untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dalam penelitian di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimana proses penerapan Pembelajaran Kooperatif melalui metode Everyone Is Teacher Here pada mata pelajaran PKn materi mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan kelas IV B SDN Purwantoro 2 Malang? 2. Bagaimana hasil penerapan belajar PKn siswa pada materi mengenal lembagalembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif melelui metode Everyone Is Teacher Here? 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan tentang penerapan pembelajaran kooperatif melalui metode Everyone I s Teacher Here maka, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut. 1. Menjelaskan proses penerapan pembelajaran kooperatif melalui metode Everyone Is Teacher Here mata pelajaran PKn pada materi mengenal

8 lembaga-lembaga dalam susuna pemerinthan desa dan pemerintah kecamatan kelas IV B SDN Purwantoro 2 Malang. 2. Menjelaskan peningkatan hasil belajar PKn pada materi mengenal lembagalembaga dalalm susunan pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan kelas IV B SDN Purwantoro 2 Malang dengan menerapkan pembelajaran kooperatif melalui metode Everyone Is Teacher Here. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan utamanya dalam menentukam metode pembelajaran. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis. Secara teoritis hasil penelitian ini mampu memberikan sumbangan ilmu secara umum tentang: Meningkatkan hasil belajar dengan penerapan pembelajaran kooperatif melalui metode Everyone is Teacher Here pada materi mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru 1) Menumbuh kembangkan motivasi untuk meningkatkan hasil belajar pelajaran PKn 2) Sebagai masukan pemikiran bagi pengajar (guru) dalam menerapkan dan mengembangkan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran koopertif melalui metode Everyone Is Teacher Here dalam pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

9 b. Bagi Siswa 1) Memberi masukan pada siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya 2) Mengoptimalkan kemampuan berfikir positif dalam mengembangkan diri di tengah-tengah lingkungan dalam meraih keberhasilan belajar. 3) Dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang telah diampaikan oleh guru. 4) Penanaman nilai terhadap siswa. 5) Memotivasi belajar siswa pada saat dirumah. c. Bagi Sekolah 1) Peningkatan keprofesionalan guru sebagai kunci keberhasilan sekolah. 2) Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang sering dialami oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar. 3) Memberi sumbangan informasi dan wawasan tentang efektifitas penerapan pembelajaran kooperatif melalaui metode Everyone is Teacher Here untuk meningkatkan mutu pendidikan di SDN Purwantoro 2 Malang d. Bagi Peneliti 1) Sebagai sarana untuk belajar dan memperdalam tentang penelitian tindakan kelas serta mengetahui kondisi nyata di lapangan 2) Dapat digunakan sebagai pengalaman menulis karya ilmiah dan melaksanakan penelitian sehingga dapat menambah cakrawala pengetahuan, khususnya untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi Mengenal Lembaga-lembaga Dalam

10 Susunan Pemerintahan Desa dan Pemerintah Kecamatan setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif melalui metode Everyone Is Teacher Here. 1.6 Batasan Istilah Batasan istilah yang digunakan untuk menyamakan presepsi dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pembelajaran Kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi ( Nurhayati, 2002:25). Dalam sistem belajar kooperatif, siswa belajar bekerja sama dengan anggota lainnya. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok secara heterogen ( Rusman, 2010: 202 ). 2. Metode Everyone Is Teacher Here ( Setiap orang adalah guru ) merupakan cara yang dikembangkan untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual. Metode ini memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawanya ( Suprijono, 2009:110 ). 3. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran, yang dilihat dari alat ukur tes (tes obyektif) dan non tes (penilaian skala). Penilaian ini akan diketahui melalui siklus 1 sampai siklus berhasil (Jihad dan Haris, 2008:15). 4. Mata Pelajaran PKn SD adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-

11 hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara yang baik, cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Generasi penerus bangsa diharapkan mampu mengantisipasi hari depan yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara dan hubungan internasional. Mata pelajaran PKn dalam penelitian ini di khususkan pada materi Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan (Brodjonegoro, 200:3).