BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. institusi pendidikan melalui tujuan institusional. Tujuan institusional ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental bagi

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

76. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mella Tania K, 2014

BAB I PENDAHULUAN. norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis,

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

2015 PEMBELAJARAN TARI TRANG-TRANG KOLENTRANG PADA KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SD GRIBA 5 ANTAPANI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam terbentuknya suatu negara

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

12. Mata Pelajaran Seni Budaya A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses panjang dan berkelanjutan untuk

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menjadi perhatian utama dalam upaya

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. atur dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 1989 Bab III. memperoleh Pendidikan, kemudian pada pasal 6 berbunyi:

2014 PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN MATEMATIKA-LOGIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. ketertarikan bagi pelaku seni maupun orang yang menikmatinya.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sempurna, dan Sempurnanya manusia ditandai

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

BAB I PENDAHULUAN. maupun Internasional. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PEMBELAJARAN GITAR DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP AL-AZHAR SYIFA BUDI PARAHYANGAN PADALARANG

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lemahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Seni Tari

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pendidikan musik tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan kreativitas dalam penyelenggaraan pendidikan dewasa ini

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan verbal - linguistik (cerdas kata-kata), logika matematika (cerdas angka), visual

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu media yang tidak dapat dipisahkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih maksimal saat mengajar di sekolah. adalah matematika. Pembelajaran matematika di sekolah dasar dirancang

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

BAB V PENUTUP KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No.

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan implementasi di lapangan, pembelajaran seni budaya khususnya

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pendidikan menuju kualitas yang lebih baik. Berbagai. Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah untuk dilaksanakan secara menyeluruh pada setiap sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya pendidikan tersebut, lebih lanjut diuraikan dalam Undang- Undang Pendidikan Nomor 20 tahun 2003, Pasal 5 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB I P E N D A H U L U A N. Pendidikan seni berperan penting dalam pengembangan kecerdasan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan, seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik serta dapat bertingkah sesuai norma-norma yang berlaku. Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Sedangkan menurut John Dewey Pendidikan sinergis dengan pertumbuhan dan tidak memiliki akhir selain dirinya sendiri dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Pendidikan yaitu sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya. Jadi berdasarkan pengertian pendidikan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, sistematis, intensional dan kreatif dimana peserta didik mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di masyarakat. 1

2. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu tujuan dari keseluruhan satuan, jenis dan kegiatan pendidikan, baik pada jalur pendidikan formal, informal dan nonformal dalam konteks pembangunan nasional. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Hal ini ditandai dengan rendahnya nilai ujian siswa yang merupakan indikator pencapaian hasil belajar. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah telah banyak melakukan usaha mulai dari perencanaan dalam GBHN dan REPELITA, dan sekarang Renstra, yang intinya adalah meningkatkan mutu pendidikan dalam era globalisasi. Kualitas pendidik menentukan mutu suatu pendidikan, sehingga peran pendidik teramat sangat penting dalam memajukan bangsa melalui pendidikan dan dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat berdaya, proses pembelajaran adalah sebuah sistem karena dapat dipastikan bahwa sumber keberhasilan proses pembelajaran disekolah/lembaga pendidikan terkait dengan sejumlah komponen yang terlibat didalamnya. Komponen yang dimaksud adalah kurikulum, guru, media, strategi, metode, siswa serta yang melingkupi proses pembelajaran dan pendidikan itu sendiri. Metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan keterampilan bermain musik siswa pada mata pelajaran seni diharapkan akan dapat diperbaiki karena kenyataannya selama ini para guru yang amat dominan dengan ceramahnya membuat siswa tidak kreatif sehingga materi yang diajarkan kurang bermakna. Hal ini dialami oleh penulis sebagai guru seni di SMP Al-azhar Medan yang mengamati Metode pembelajaran yang kerap digunakan guru dalam kegiatan proses belajar mengajar dikelas. Seni musik salah

3 satu mata pelajaran yang dimuat dalam kurikulum, penulis merasakan perlu untuk mengupayakan agar keterampilan bermain musik dapat meningkat. Keterampilan bermain musik berfungsi mengembangkan kepekaan rasa, kreativitas dan cita rasa estetis siswa dalam berkesenian, mengembangkan etika, kesadaran sosial, dan kesadaran kultur siswa dalam kehidupan bermasyarakat, serta rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia. Mata pelajaran seni musik berada pada ranah seni budaya meliputi bidang : Seni Rupa, Seni Tari, Seni Teater masing-masing bidang seni tersebut memiliki substansi, ciri-ciri pembelajaran, dan materinya sendiri. Sesuai dengan hakikatnya pembelajaran ini ditekankan pada pembalajaran produktif, yaitu berkarya seni dan penyajian seni. Pembelajaran seni dalam bentuk berkreasi atau berkarya harus mempertimbangkan moral dan etika. Disamping aspek artistik, estetik, dan kreatif, siswa juga perlu diperkenalkan tentang aspek hukum, seperti hak cipta, kepemilikan karya seni, kepemilikan karya seni, pemalsuan karya seni, dan penjiplakan karya seni. Pembelajaran seni musik merupakan bentuk seni yang berevolusi secara berkesinambungan. Musik mencerminkan pengalaman penciptanya, pemain, pendengarnya dan jiwa budaya dimana musik itu diciptakan. Materi pembelajaran seni musik meliputi aspek apresiasi seni musik, berkarya seni musik, dan pergelaran seni musik. Apresiasi seni musik berarti mengenal, memahami, dan memberikan penghargaan atau tanggapan estetis terhadap karya seni musik, berkarya seni musik pada dasarnya adalah membentuk gagasan dan pergelaran musik dikelas, sekolah, bahkan juga dimasyarakat, merupakan kegiatan

4 pertunjukan, yaitu membawakan karya musik didepan penonton. Penyajian musik dapat berupa kegiatan, menyanyi, memainkan instrumen, atau menggunakan alat elektronik dan sebagainya. Keterampilan bermain musik dirasakan perlu untuk menerapkan metode pembelajaran demonstrasi dan latihan (Drill). Metode ini merupakan suatu pembelajaran yang mengupayakan guru dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengetahui permasalahan diatas secara tepat dan akurat tanpa harus menghilangkan kendala yang ada, diperlukan penelitian sebagai upaya perbaikan pembelajaran seni musik pada siswa SMP Al-azhar Medan. Selain guru, ada beberapa komponen yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran musik yaitu : (1) komponen siswa meliputi minat, bakat, intelegensi, motivasi, sikap, perasaan, keadaan psikis dan fisik, (2) penggunaan kurikulum, (3) media atau alat peraga yang sesuai, (4) sarana dan prasarana. Tercapainya tujuan pembalajaran, akan ditentukan oleh berbagi unsur yang menunjangnya. Makmun (1996) menyatakan tentang unsur-unsur yang terdapat dalam proses belajar mengajar (PBM) yaitu : (1) siswa, dengan segala karateristiknya yang berusaha untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui kegiatan belajar; (2) tujuan, ialah sesuatu yang diharapkan setelah adanya kegiatan belajar mengajar; (3) guru, selalu mengusahakan terciptanya situasi yang tepat (mengajar) sehingga memungkinkan bagi terjadinya proses belajar. Menurut Martha Kaufeldt (2008), dalam sebuah proses pembelajaran ada enam unsur yaitu: (1) lingkungan fisik, (2) lingkungan sosial, (3) penyajian oleh guru, (4) konten

5 atau materi pembelajaran, (5) proses pembelajaran, (6) produk-produk pembelajaran. Sedangkan Dick and carey (2005), menyatakan seorang pendidik hendaknya mampu untuk mengenal dan mengetahui karakteristik peserta didik, sebab pemahaman yang baik terhadap karakteristik peserta didik akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar peserta didik. Apabila pendidik telah mengetahui karakteristik peserta didiknya, maka selanjutnya pendidik dapat menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa unsur yang terdapat pada proses pembelajaran adalah siswa dengan segala karateristiknya yang berusaha untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui kegiatan belajar karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar peserta didik. Kondisi psikologis dalam kecerdasan musikal dari siswa juga menyebabkan keoptimalan daya serap siswa karena metode dan suasana pengajaran yang kurang tepat digunakan oleh guru dikelas. Untuk mencari pemecahan dari permasalahan ini dapat dilakukan dengan menerapkan metode pembelajaran yang tepat. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah dengan membawa siswa pada suasana belajar yang lebih variatif pada saat pembelajaran berlangsung, yang menarik atau menyenangkan, melibatkan siswa sehingga akan meningkatkan aktivitas dan tanggung jawabnya, karena proses belajar mengajar yang berorientasi pada keberhasilan tujuan maka aktivitas siswa sangat diperlukan sebab siswa sebagai subjek didik adalah yang merencanakan dan melaksanakan belajar dengan bimbingan guru. Para siswa harus diberikan pemahaman atau pengertian bahwa mereka sesungguhnya memiliki kemampuan

6 untuk belajar dan dapat berhasil dengan baik. Dalam proses pembelajaran, seorang pendidik harus memberikan yang terbaik bagi siswanya. Pesan yang disampaikan seoang guru harus sampai ke siswa sehingga peserta didik mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang diberikan oleh guru tersebut, siswa seharusnya menjadi tahu pesan apa yang disampaikan guru terhadap mereka. Para guru disekolah sebagai penanggung jawab pembelajaran dalam institusi sekolah harus mendesain pengajaran untuk membantu memecahkan permasalahan belajar para siswa. Menurut Gadner (1983) dalam setiap diri manusia ada delapan macam kecerdasan yaitu: (1) kecerdasan linguistic, (2) kecerdasan logic matematika, (3) kecerdasan visual dan spasial, (4) kecerdasan musik, (5) kecerdasan interpersonal (6) kecerdasan intrapersonal (7) kecerdasan kinestetik (8) kecerdasan naturalis. Selanjutnya Gadner (2003:102) juga menjelaskan bahwa kemampuan bermusik berhubungan dengan memori suara, Sekian persen dari apa yang didengar seseorang akan masuk dalam alam bawah sadarnya dan menjadi bagian pokok dari daya ingatnya. Musik sering dimasukkan dalam ranah kecerdasan karena merupakan komponen memori. Aranger dan pengarang lagu adalah contoh orangorang yang memiliki kecerdasan musik yang menonjol. Ciri-ciri peserta didik dengan kecerdasan musikal yang menonjol antara lain, Peka dan mampu menangkap keindahan suara-suara di sekitarnya seperti, burung, angin, gemericik, orang bernyanyi, orang berpantun dan orang berorasi, senang dan mudah mengingat dengan mendengrkan nada dan irama yang indah. Baik melalui yang dilagukan sendiri, mendengarkan kaset, radio, pertunjukan

7 orkestra atau alat musik yang dimainkan sendiri, Lebih mudah mengingat sesuatu dan mengekspresikan gagasan-gagasannya apabila dikaitkan dengan musik dan bunyi, jika bercerita, irama, intonasi dan gaya bicaranya menarik serta ekspresif, Jika belajar, tangan atau kakinya sering bergoyang berirama. Cara stimulasi kecerdasan musikal agar berkembang dengan optimal, Perkenalkan ia dengan aneka ragam musik dan bunyi-bunyian, Jika belajar usahakan sambil bersuara dan mendengar suara musik, berkomunisai dengan intonasi dan ekspresi yang menarik, Belajar menyanyi juga memainkan berbagai macam alat musik, mengamati perbedaan suara misalnya suara orang marah, kaget, kagum, kesal, dan senang, Berikan buku-buku menarik tentang musisi terkenal, alat-alat musik dari berbagai daerah, Contoh profesi/karier individu dengan kecerdasan musikal dominan adalah; dirigen, penyanyi, penulis lagu, penyetem piano, editor efek suara, penata suara dan motivator. Musik mempunyai peranan penting dalam kehidupan seseorang, selain dapat mengembangkan kreatifitas, musik juga dapat membantu perkembangan individu, mengembangkan sensitivitas, membangun rasa keindahan, mengungkapkan ekspresi, memberikan tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan sejarah budaya bangsa. Kecerdasan musikal adalah kemampuan individu dalam menggubah lagu dan musik, bernyanyi dan bermain alat musik, dan dapat menghargai semua jenis musik, serta memiliki kepekaan yang kuat akan keserasian dan kesadaran universal tentang berbagai pola kehidupan, kecerdasan musikal merupakan pusat pengalaman manusia dan merupakan awal dari munculnya kecerdasan individu. Kecerdasan musikal memiliki keterkaitan erat

8 dengan jenis kecerdasan lainnya. Kita sering merasakan musik dengan tubuh kita melalui gerakan-gerakan tubuh yang sesuai dengan irama musik (kecerdasan musikal), misalnya: menggeleng-gelengkan kepala, menghentakan kaki, menepuk-nepuk paha, menari, berjoget dan aneka gerak tubuh lainnya. Kita juga sering merasakan musik dengan emosi kita, misalnya menangis, merinding, gembira, atau ekspresi emosi lainnya ketika mendengar musik tertentu yang sesuai (emosional). Dengan kecerdasan musikal yang dimilikinya, seseorang dapat memperoleh berbagai manfaat, diantaranya adalah Memiliki pengetahuan bagaimana cara meredusir stress yang sedang dialaminya, Meningkatkan kemampuan kreativitas dirinya maupun orang lain, Menggali berbagai kemampuan terpendam untuk kepentingan belajarnya dan mengingat berbagai informasi tentang sesuatu: orang, tempat, benda dan sebagainya, Mengasah suasana hati untuk lebih mengoptimalkan keberadaan dirinya, Memiliki pengetahuan untuk memperdalam hubungan personalnya dengan orang lain. Meski dalam ukuran dan bentuk yang berbeda, pada dasarnya setiap orang memiliki potensi kecerdasan musikal. Oleh karena itu, pendidikan seni musik menjadi penting. Melalui pendidikan musik yang tepat dan terarah akan membantu mengembangkan manusia menjadi lebih berbudaya, memiliki keseimbangan antara pikiran, perasaan dan perilakunya. Jika potensi kecerdasan ini tidak mendapatkan penyaluran yang tepat, melalui pendidikan yang tepat, maka yang dikhawatirkan adalah kebalikan dari hakikat musik itu sendiri. Bukannya menghasilkan manusia-manusia yang berbudaya, tetapi malah justru

9 menghasilkan manusia-manusia yang menanggalkan nilai-nilai budayanya sendiri. Keterampilan bermain musik merupakan hasil yang lebih dan telah dicapai dari proses belajar yang telah dilakukan, sehingga untuk mengetahui sesuatu pekerjaan berhasil atau tidak diperlukan suatu pengukuran. Pengukuran adalah proses penentuan luas/kuantitas sesuatu dalam kegiatan pengukuran hasil keterampilan, siswa diharapkan pada tugas, pertanyaan atau persoalan yang harus dipecahkan/dijawab. Hasil pengukuran tersebut masih berupa skor mentah yang belum dapat memberikan informasi kemampuan siswa. Agar dapat memberikan informasi yang diharapkan tentang kemampuan siswa maka diadakan penilaian terhadap keseluruhan proses belajar mengajar sehingga akan memperlihatkan banyak hal yang dicapai selama proses belajar mengajar. Misalnya pencapaian hasil belajar menurut Bloom yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Sekolah Menengah Pertama Al-azhar Medan, merupakan sekolah yang memiliki fasilitas dan sarana prasarana yang lengkap untuk menunjang keberhasilan peserta didik dalam mendapatkan kompetensi yang diharapkan, baik ketersediaan peralatan praktik musik, maupun segala fasilitas dalam lamboratorium musik. Meskipun begitu, masih saja terdapat peserta didik yang memiliki daya serap rendah dalam memahami materi musik. Dalam keterampilan bermain musik, siswa harus mampu memahami materi musik dengan baik, komunikatif dalam mengemukakan ide yang ada di dalam pikirannya. Indikator keberhasilan pembelajaran memahami materi musik dapat dilihat dari nilai ideal siswa yakni 100,00 atau sekurang-kurangnya 87,00 sesuai dengan KKM yang

10 telah ditentukan. Merujuk pada keberhasilan keterampilan bermain musik dalam materi musik, tampaknya kondisi di Sekolah SMP Al-azhar Medan menunjukkan bahwa memahami materi musik dari siswa belum sesuai dengan yang diharapkan dalam KKM 87,00. Hal ini diketahui dari hasil observasi yang dilakukan peneliti ketika mengajarkan memahami materi musik di SMP Al-azhar Medan yang dapat dilihat dari daftar nilai rata-rata dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1.1. Rekapitulasi Nilai Ujian keterampilan bermain musik Sekolah SMP Al-azhar Medan Tahun Pelajaran 2011 sampai dengan 2015. No Tahun Nilai Ujian Sekolah Urut Pelajaran Tertinggi Terendah Rata-Rata 1 2011/2012 95 78 79 2 2012/2013 93 79 80 3 2013/2014 94 78 79 4 2014/2015 93 79 80 Sumber : SMP Al-Azhar Medan Berdasarkan hasil ujian sekolah Tabel 1 perlu adanya perhatian untuk mencapai proses pembelajaran yang lebih baik, agar nilai yang diperoleh sesuai dengan kompetensi yang diharapkan untuk dapat diterapkan didalam kehidupan sehari-hari dan didalam masyarakat. Nilai keterampilan bermain musik ditunjukan dengan skor atau angka yang menunjukkan nilai-nilai yang menggambarkan keterampilan yang diperoleh siswa, serta untuk dapat memperoleh nilai digunakan tes terhadap mata pelajaran terlebih dahulu. Hasil tes inilah yang menunjukkan keadaan tinggi rendahnya keterampilan bermain musik yang dicapai oleh siswa. Nilai tes keterampilan sebagai hasil dari proses belajar siswa bisaanya pada setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran yang disajikan dalam buku laporan prestasi belajar siswa atau

11 raport. Raport merupakan perumusan terakhir oleh guru mengenai kemajuan atau prestasi belajar. Prestasi/hasil belajar mempunyai arti dan manfaat yang sangat penting bagi siswa, pendidik, wali murid dan sekolah, karena nilai atau angka yang diberikan merupakan manifestasi dari prestasi/hasil belajar siswa dan berguna dalam pengambilan keputusan dan kebijakan terhadap siswa yang bersangkutan maupun sekolah. Perstasi belajar merupakan kemampuan siswa yang dapat diukur, berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dicapai siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kecerdasan Musikal Terhadap Keterampilan Bermain Musik Siswa Kelas VIII Di SMP Al-azhar Medan. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yakni: (1) Apakah proses pembelajaran yang selama ini digunakan sudah sesuai dengan hakikat dalam mata pelajaran seni musik? (2) Metode pembelajaran apa yang sering digunakan dalam mata pelajaran seni musik? (3) Apakah dengan metode demonstrasi dan latihan dapat meningkatkan Keterampilan bermain musik siswa? (4) Adakah pengaruh kecerdasan musikal terhadap keterampilan bermain musik siswa? (5) Bagaimana keterampilan bermain musik siswa yang diajar dengan metode demonstrasi (6) Bagaimana keterampilan bermain musik siswa yang diajar dengan metode latihan

12 (7) Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan kecerdasan musikal siswa (8) Apakah metode latihan dapat meningkatkan kecerdasan musikal siswa. 1.3 Pembatasan Masalah Identifikasi masalah telah diuraikan sebelumnya menunjukkan bahwa banyaknya permasalahan yang perlu dicari jalan pemecahannya sehubungan metode pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa. Berbagai faktor yang mempengaruhi hasil keterampilan siswa SMP Al-azhar Medan baik dari diri sendiri (internal) maupun dari luar diri siswa sendiri (eksternal). Berkaitan dengan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba membatasi permasalahan pada ruang lingkup: metode pembelajaran dalam hal ini dibatasi hanya dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dan metode pembelajaran latihan, sedangkan kecerdasan musikal dalam hal ini dibagi dua yaitu: kecerdasan musikal tinggi atau rendah. Pada keterampilan bermain musik siswa difokuskan kepada materi pada lagu tradisional nusantara di kelas VIII SMP Al-azhar Medan pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 dengan kurikulum KTSP. 1.4 Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang dan identifikasi masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah keterampilan bermain musik siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan mengguanakan metode pembelajaran latihan?

13 2. Apakah peserta didik yang memiliki kecerdasan musikal tinggi, memiliki keterampilan bermain musik lebih tinggi dibanding dengan peserta didik yang memiliki kecerdasan musikal rendah. 3. Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan kecerdasan musikal terhadap keterampilan bermain musik? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran dan kecerdasan musikal terhadap keterampilan bermain musik peserta didik, sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui keunggulan keterampilan bermain musik siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran demonstrasi dibandingkan dengan keterampilan bermain musik siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran Latihan. 2. Mengetahui keunggulan keterampilan bermain musik siswa yang memiliki kecerdasan musikal tinggi dibandingkan dengan keterampilan bermain musik siswa yang memiliki kecerdasan musikal rendah. 3. Mengetahui adanya interaksi antara metode pembelajaran dan kecerdasan musikal terhadap keterampilan bermain musik.

14 1.6. Manfaat Penelitian Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis tentang metode pembelajaran yang digunakan pendidik dalam pengajar pada materi seni musik. Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat untuk: (1) menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang teknologi pendidikan, (2) sebagai bahan informasi dan masukan bagi para pengelola pada program pendidikan guru dalam rangka penyempurnaan dan pengembangan pada lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan, (3) memperluas wawasan pendidik mengenai metode demonstrasi dan latihan (Drill) dalam mata pelajaran seni musik. Adapun manfaat praktis dari penelitian ini, diharapkan penelitian ini nantinya dapat: (1) menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi para pendidik mata pelajaran seni musik dalam menggunakan dam memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, (2) menjadi bahan masukan kepada sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan tentang efektivitas dan efisiensi metode pembelajaran demonstrasi dan latihan berdasarkan kecerdasan musikal peserta didik, (3) sebagai bahan kajian dan acuan dalam pengambilan keputusan bagi praktisi pendidik berkaitan dengan proses pembelajaran seni musik.