Bela Bagus Setiawan 1 Rochman Basuki 2

dokumen-dokumen yang mirip
Predictor Factors Related Diarrhea Incidence on Children Age 0-3 Years

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Pada usia balita merupakan masa perkembangan tercepat

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN ANTARA KEADAAN SANITASI SARANA AIR BERSIH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DIDESA DENBANTAS TABANAN TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi, yaitu 25 kematian per 1000

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

BAB 1 PENDAHULUAN. Usia anak dibawah lima tahun (balita) merupakan usia dalam masa emas

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia (Depkes RI, 2007). dan balita. Di negara berkembang termasuk Indonesia anak-anak menderita

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN TINDAKAN PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS TIKALA BARU KOTA MANADO

: DESI SETIYANI J

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE DI KELURAHAN GOGAGOMAN KECAMATAN KOTAMOBAGU BARAT TAHUN 2015

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

HUBUNGAN PRAKTEK INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0 12 BULAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) mendefinisikan Diare merupakan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA FACTORS INFLUENCES WITH DIARHEA IN THE CHILDREN UNDER FIVE

Citra Puspitaningrum * Yuni Sapto Edhy Rahayu** Rusana** Abstract

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI TERJADINYA DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAJAH I KABUPATEN DEMAK

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENANGANAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

Riki Nur Pratama. Universitas Diponegoro. Universitas Diponegoro

HUBUNGAN SANITASI DASAR RUMAH DAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA BENA NUSA TENGGARA TIMUR

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GIRIWOYO 1 WONOGIRI

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. bersifat endemis juga sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

ABSTRAK GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS RAJAGALUH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Jayanti Megasari 1), Ratih Sari Wardani 2), Nuke Devi Indrawati 3) Muhammadiyah Semarang.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

ANDRIANA, SST SYAFNIAR

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Diare merupakan penyakit dengan tanda - tanda perubahan frekuensi buang air

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 4-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ERLIAN AWAL SETIANI R

BAB 1 PENDAHULUAN. utama kematian balita di Indonesia dan merupakan penyebab. diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. 1

Hubungan Kejadian Diare Dengan Pemberian Susu Formula Pada Bayi Umur 0-1 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Tahun 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA BULAN DI PUSKESMAS TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2014 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUCANGSAWIT SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare merupakan penyakit yang sangat umum dijumpai di negara


UNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012

6

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG SKISTOSOMIASIS DI KECAMATAN LINDU KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan morbiditas dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Orang Tua, Balita, Zinc

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN

UKDW. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara

Keywords: Diarrhea, Defecate, Kuningan Village

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

HUBUNGAN PERILAKU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLONIA MEDAN TAHUN 2016 SKRIPSI.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN SAUNG NAGA KECAMATAN BATURAJA BARAT TAHUN 2014.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Diah Arumsari Sanrisa Putri, Pembimbing I : Frecillia Regina, dr., Sp.A., IBCLC Pembimbing II : Djaja Rusmana, dr., M.

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak. Pada tahun 2001 sebanyak

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT DAN CAMPAK TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA ANAK USIA 10 BULAN - 5 TAHUN DI PUSKESMAS SANGURARA KOTA PALU TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan

PROFIL PENDERITA DIARE PADA ANAK BALITA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN Oleh : AHMAD SYAFIQ AKMAL BIN ISHAK

KEJADIAN DIARE PADA BALITA DITINJAU DARI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

Transkripsi:

FAKTOR PENGETAHUAN DAN PEMAKAIAN BOTOL SUSU STERIL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE STUDI PADA BATITA DI WILAYAH PUSKESMAS WEDUNG 1 KABUPATEN DEMAK THE FACTOR OF KNOWLEDGE AND THE USAGE OF STERILE BOTTLE THAT HAVE A CORRELATION BETWEEN THE INCIDENT OF DIARRHEA TO INFANTS UNDER THREE YEARS AT SOCIETY HEALTH CENTER WEDUNG 1 DISTRICT DEMAK Bela Bagus Setiawan 1 Rochman Basuki 2 Alamat: 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Semarang, 2 Staf Pengajar, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah, Semarang. Email: Bela_Bagus@ymail.com ABSTRAK Latar Belakang : Diare hingga saat ini masih merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian hampir di seluruh daerah geografis di dunia dan semua kelompok usia bisa diserang oleh diare, tetapi penyakit berat dengan kematian yang tinggi terutama terjadi pada bayi dan anak balita. Pengetahun ibu tentang diare yang tepat dapat mengurangi atau mengatasi terjadinya diare pada anak usia 0-3 tahun, dimana ibu mengetahui gejala dan tanda diare maka dengan baik pula ibu dapat melakukan penanganan diare,begitupun juga sebaliknya. Pada pemakaian botol susu steril Jika cara pembuatan susunya salah dan kurang bersih, bayi menjadi kurus dan mencret. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan dari pengetahuan dan pemakaian botol susu steril yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita di wilayah puskesmas Wedung 1 Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, jumlah populasi 300 batita dan didapatkan sampel sebanyak 71 batita dengan variabel bebas kejadian diare dan variabel terikat pengetahuan ibu tentang diare dan pemakaian botolsusu steril melalui pengkajian hipotesis dan uji statistik chi square. Hasil Penelitian : Responden yang berpengetahuan rendah sebanyak 21 (35.5%), tidak memberikan ASI ekslusif sebanyak 21 (33,9%), tidak melakukan sterilisasi pada botol susu sebanyak 14 (22.6%), mengalami diare sebanyak 49 (79.0%), hubungan pengetahuan ibu tentang diare yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita (p=0.23), hubungan pemakaian botol susu steril yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita (p=0.29). Kesimpulan : ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita, serta ada hubungan antara pemakaian botol susu steril yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita. Kata Kunci : Pengetahuan mengenai diare, ASI ekslusif, pemakaian botol susu steril, kejadian diare. ABSTRACT Background: Until this time diarrhea still be the one out of several main causation of disease and death almost at every geographical region in the world and every age category could be attack by diarrhea but the serious disease of high mortality particularly occur to baby and toddler. A good knowledge about diarrhea could decrease or solve diarrhea to childs age 0-3 years, which mom have knowledge about diarrhea s symptom and sign then mom could hanling the diarrhea well, as are otherwise. At the usage of steril bottle, if the making process of milk was wrong and lack of clean, the baby become thin and diarrhea. Objective: To find the correlation between knowledge and the usage of sterile bottle that have a correlation between the incident of diarrhea to infants under three years at Society Health Center Wedung 1 Sub-district Wedung District Demak http://www.digilib.unimus.ac.id 1

Methods: This research is an non experimental descriptive analytic with cross sectional approach The number of population is 300 infant under three years and the number of sample is 71 infant under three years with independent variable of the incident of diarrhea and dependent variable of knowledge about diarrhea and the usage of steril milk bottle by hypothesis and statistic test of chi square. The results: the respondent with low knowledgeable person are 21 (35.5%), not given exclusive breast milk person is 21 (33.9%), not sterilitation from the milk bottle person are 14 (22.6%), the incident of diarrhea is 49 (79.0%), is correlation between mother s knowledge about diarrhea with the incident of diarrhea to infants under three years (p=0.23), correlation between the usage of sterile bottle with the incident of diarrhea to infants under three years(p=29) Conclusion: which means there correlation between mother s knowledge about diarrhea with the incident of diarrhea to infants under three years, correlation between the usage of sterile bottle with the incident of diarrhea to infants under three years. Key words: Knowledge about diarhea, exclusive breast milk, the usage of sterile bottle, the incident of diarrhea PENDAHULUAN Diare hingga saat ini masih merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian hampir di seluruh daerah geografis di dunia dan semua kelompok usia bisa diserang oleh diare, tetapi penyakit berat dengan kematian yang tinggi terutama terjadi pada bayi dan anak balita. Di negara berkembang, anak-anak menderita diare lebih dari 12 kali per tahun dan hal ini yang menjadi penyebab kematian sebesar 15-34% dari semua penyebab kematian.(zubir, Juffrie, M., Dan Wibowo, T, 2006) Anak-anak balita di negara berkembang, mengalami rata-rata 3-4 kali kejadian diare per tahun tetapi di beberapa tempat terjadi lebih dari 9 kali kejadian diare per tahun atau hampir 15-20% waktu hidup anak dihabiskan untuk diare.( Soebagyo, B, 2008) Penyakit diare di Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama, hal ini disebabkan karena masih tingginya angka kesakitan diare yang menimbulkan banyak kematian terutama pada balita. Angka kesakitan diare di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Pada tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang (CFR 1,74 %.). Indonesia dilaporkan terdapat 1,6 sampai 2 kejadian diare per tahun pada balita, sehingga secara keseluruhan diperkirakan kejadian diare pada balita berkisar antara 40 juta setahun dengan kematian sebanyak 200.000-400.000 http://www.digilib.unimus.ac.id 2

balita. Pada survei tahun 2000 yang dilakukan oleh Ditjen P2MPL Depkes di 10 provinsi, didapatkan hasil bahwa dari 18.000 rumah tangga yang disurvei diambil sampel sebanyak 13.440 balita, dan kejadian diare pada balita yaitu 1,3 episode kejadian diare pertahun.(soebagyo, B, 2008) Berdasarkan data profil kesehatan 2009, jumlah kasus diare di Jawa Tengah berdasarkan laporan puskesmas sebanyak 420.587 sedangkan kasus gastroenteritis dirumah sakit sebanyak 7.648 sehingga jumlah keseluruhan penderita yang terdeteksi adalah 428.235 dengan jumlah kematian adalah sebanyak 54 orang.(dinkes Jawa Tengah, 2009) Sedangkan kejadian diare di kabupaten Demak mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 sebanyak 22.791 kasus diare, tahun 2008 terdapat 24.152 kasus diare dan tahun 2009 jumlah kasus diare di kabupaten Demak berdasarkan laporan dari Puskesmas sebanyak 25.458 kasus. Berdasarkan data dari Puskesmas Wedung 1 penderita diare pada kurun waktu 4 tahun terakhir, terjadi Perkembangan yang fluktuatif dimana kasus diare tahun 2007 sebanyak 1205 kasus dan merangkak naik menjadi 1330 kasus pada tahun 2008, sedangkan pada tahun 2009 terjadi penurunan kasus diare yang cukup drastis yang dimana hanya terjadi 863 kasus, tren positif tersebut terus berlanjut yang dimana pada tahun 2010 ditemukan kasus diare sebanyak 738 kasus akan tetapi penyakit diare dipuskesmas wedung 1 masih perlu diperhatikan karena masuk 10 besar penyakit yang sering ditemukan diwilayah ini. Hal ini dimungkinkan disebabkan karena masih rendahnya kebersihan perseorangan dan keluarga, rendahnya cakupan akses masyarakat terhadap ketersedian air bersih (Cakupan akses air bersih tahun 2009 : 52,25%), dan masih rendahnya kepemilikan sarana sanitasi dasar yang terdiri dari kepemilikan jamban keluarga (Cakupan Jamban sehat: 44,80%), kepemilikan tempat sampah di rumah (Cakupan tempat sampah sehat : 27,29 %). (Puskesmas Wedung 1, 2010) http://www.digilib.unimus.ac.id 3

Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menjadi faktor pendorong terjadinya diare, terdiri dari factor agent, penjamu, lingkungan dan perilaku. Faktor penjamu yang menyebabkan meningkatnya kerentanan terhadap diare, diantaranya awal pemberian makanan pendamping ASI, tidak memberikan ASI selama 2 tahun, kurang gizi, penyakit campak, pemakaian botol susu steril, kebersihan perseorangan, masa penyapihan dan imunodefisiensi, bakteri, malabsobsi, makanan dan psikologis. Faktor lingkungan yang paling dominan yaitu sarana penyediaan air bersih dan pembuangan tinja, kedua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan perilaku manusia. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, maka penularan diare dengan mudah dapat terjadi.(widjaja, M.C, 2002; Depkes, R. I, 2005) Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak memadainya penyediaan air bersih, air tercemar oleh tinja, kekurangan sarana kebersihan, pembuangan tinja yang tidak higienis, kebersihan perorangan dan lingkungan yang jelek, serta penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya. disamping dari beberapa faktor diatas, pengetahuan seseorang juga dapat mempengaruhi kejadian diare. Pengetahuan sendiri yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu: tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.(sander, M. A, 2005) Upaya pencegahan diare meliputi: memberikan ASI, memperbaiki makanan pendamping ASI, menggunakan air bersih yang cukup, mencuci tangan, menggunakan jamban, membuang tinja bayi dengan benar dan memberikan imunisasi campak karena pemberian imunisasi campak dapat mencegah terjadinya diare yang lebih berat. http://www.digilib.unimus.ac.id 4

METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Non experimental deskriptif analitik yaitu menjelaskan gambaran analisis hubungan antara variabel bebas (faktor resiko) dengan variabel terikat (faktor efek) melalui pengkajian hipotesis dan uji statistik, dengan pendekatan cross sectional. sampel adalah pasien batita yang diperiksa di puskesmas Wedung 1 kabupaten Demak periode 1 oktober sampai 31 desember tahun 2011 sesuai dengan kriteria inklusi dengan Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik consecutive sampling Metode yang digunakan adalah metode survei dengan pemberian kuisioner kepada ibu-ibu batita Data yang diperoleh dari hasil penelitian dan analisis yang digunakan adalah analisis univariat yang dilakukan untuk melihat gambaran responden menurut variabel yang diteliti dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, dan analisis bivariat yang dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Teknik analisis yang digunakan adalah uji statistik Chi Square HASIL DAN PEMBAHASAN Pengetahuan Ibu Tentang Diare Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang diare responden seperti yang tertera dalam tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Distribusi frekuensi Pengetahuan ibu tentang diare Frekuensi Presentase (%) Kurang Cukup Baik 22 40 0 35.5 64.5 0 Jumlah 62 100 http://www.digilib.unimus.ac.id 5

Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan ibu dalam penelitian ini bahwa tidak terdapat responden dengan tidak pengetahuan baik sebanyak 0 (0%), dan sebagian besar responden berpengetahuan cukup (64.5%) Pemberian ASI Ekslusif Distribusi frekuensi pemberian ASI ekslusif responden seperti yang tertera dalam tabel 2 dibawah ini Tabel 2. Distribusi Frekuensi pemberian ASI eklusif Frekuensi Presentase (%) Diberikan Tidak diberikan 41 21 66.1 33.9 Jumlah 62 100 Distribusi frekuensi berdasarkan pemberian ASI ekslusif dalam penelitian ini bahwa responden (ibu) yang tidak memberikan ASI ekslusif sebanyak 21 (33.9%), dan sebagian besar responden (ibu) memberikan asi ekslusif Pemakaian Botol Susu Steril Distribusi frekuensi pemakaian botol susu steril responden seperti yang tertera dalam tabel 3 dibawah ini. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pemakaian Botol Susu Steril Frekuensi Presentase (%) Sterilisasi Tidak Sterilisasi 48 14 77.4 22.6 Jumlah 62 100 http://www.digilib.unimus.ac.id 6

Distribusi frekuensi berdasarkan pemakaian botol susu steril dalam penelitian ini bahwa responden tidak melakukan sterilisasi sebanyak 14 (22.6%) dan sebagian besar melakukan sterilisasi. Kejadian Diare Distribusi frekuensi kejadian diare responden seperti yang tertera dalam tabel 4 dibawah ini. Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Kejadian Diare Frekuensi Presentase (%) Diare Tidak Diare 49 13 79.0 21.0 Jumlah 62 100 Distribusi frekuensi berdasarkan kejadian diare dalam penelitian ini bahwa responden (batita responden) tidak sedang mengalami diare sebanyak 13 (21,0%) dan sebagian besar mengalami diare PEMBAHASAN Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Diare Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Studi Pada Batita Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara faktor pengetahuan ibu tentang diare dan pemakaian botol susu steril yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita diwilayah puskesmas wedung 1 kabupaten demak. Berdasarkan tabel hubungan pengetahuan ibu tentang diare yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang penyakit diare masih kurang yaitu sebesar 95.5%, dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0.023 (p < http://www.digilib.unimus.ac.id 7

0.05) artinya ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada studi batita. Pengetahuan merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi perilaku seseorang. Dalam teori perilaku Domain atau ranah utama perilaku manusia adalah: kognitif, afektif (emosi) dan konasi, yang dalam bentuk operasionalnya oleh bloom dibagi menjadi ranah pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan tindakan atau praktek ( practice). Pengetahuan sendiri dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu tahu (know), memahami (comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), evaluasi (evalution). (Notoadmodjo, 2010) Pengetahuan sebagai sesuatu yang diketahui oleh seseorang dengan jalan apapun dan sesuatu yang diketahui orang dari pengalaman yang didapat. Pengetahun ibu tentang diare yang tepat dapat mengurangi atau mengatasi terjadinya diare pada anak usia 0-3 tahun, dimana ibu mengetahui gejala dan tanda diare maka dengan baik pula ibu dapat melakukan penanganan diare, begitupun juga sebaliknya. (Sander, 2005) Hubungan Yang Bermakna Antara Pemakaian Botol Susu Steril Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Studi Pada Batita Berdasarkan tabel hubungan pemakaian botol susu steril yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita diketahui bahwa ibu tidak melakukan sterilisasi dalam pemakaian botol susu steril sebanyak 100%, Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0.029 (p < 0.05) artinya ada hubungan yang bermakna antara pemakaian botol susu steril dengan kejadian diare pada studi batita. Hal ini sesuai dengan teori, bila ibu tidak dapat memberikan ASI pada bayinya karena alasan medis maka bayi terpaksa mendapatkan makanan pengganti ASI. Makanan pengganti ASI http://www.digilib.unimus.ac.id 8

yang pertama adalah susu sapi atau susu formula. cara pembuatan susu harus tepat dan bersih. Takaran susunya bertambah sesuai dengan bertambahnya sesuai dengan bertambahnya umur. Jika cara pembuatan susunya salah dan kurang bersih, bayi menjadi kurus dan mencret.(handrawan, 1995) SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan sebagai yaitu: Responden yang berpengetahuan kurang sebanyak 21 responden (35.5%). Responden tidak melakukan sterilisasi botol sebanyak 14 responden (22.6%). Responden mengalami diare sebanyak 49 responden ( 79.0%). Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang diare dengan kejadian diare studi pada batita di Puskesmas Wedung 1 Kabupaten Demak (0.23). Ada hubungan yang signifikan antara pemakaian botol susu steril dengan kejadian diare studi pada batita di Puskesmas Wedung 1 Kabupaten Demak (0.29). UCAPAN TERIMA KASIH Seluruh ibu-ibu batita, Kepala Puskesmas dan para petugas Puskesmas Wedung 1 Kecamatan Wedung Kabupaten Demak DAFTAR PUSTAKA Zubir, Juffrie, M., Dan Wibowo, T. Faktor-Faktor Risiko Kejadian Diare Akut Pada Anak 0-35 Bulan (Batita) Di Kabupaten Bantul. Sains Kesehatan. Vol 19. No 3. Juli 2006. Issn 1411-6197 : 319-332; 2006. Soebagyo, B. Diare Akut Pada Anak. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press; 2008 Dinkes Jawa Tengah, Profil Dinas Kesehatan Jawa Tengah 2009. Jawa Tengah: Dinkes Jawa Tengah; 2009 Puskesmas Wedung 1, Profil 10 Besar Penyakit di puskesmas Wedung 1. Demak: Puskesmas Wedung 1; 2010 Widjaja, M.C. Mengatasi Diare Dan Keracunan Pada Balita. Jakarta: Kawan Pustaka; 2002 http://www.digilib.unimus.ac.id 9

Depkes, R. I. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Jakarta: Ditjen Ppm Dan Pl; 2005 http://www.digilib.unimus.ac.id 10