Revisi Anggaran Tahun Anggaran Bandung, 27 April 2018

dokumen-dokumen yang mirip
Sosialisasi Revisi Anggaran Kewenangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Tahun Anggaran Semarang, 5 April 2018

Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

Kewenangan Kanwil DJPb Dalam Revisi Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017

TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 PMK No.15/PMK.02/2016

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara R

DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG POLHUKHANKAM & BA BUN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015

Denpasar, 25 November Oleh : R. Wiwin Istanti, S.E., Ak., M.Laws Kakanwil DJPB Prov. Bali

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

2017, No Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tat

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 59/SE/M/2015 TENTANG

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PELAKSANAAN APBN 2017 DI SULAWESI UTARA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2011

DAFTAR RINCIAN KEGIATAN DAN REALISASI ANGGARAN TA 2012 (DALAM RUPIAH) URAIAN KEGIATAN, OUTPUT, PAGU REALISASI *) SISA KETERANGAN

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan

REVISI ANGGARAN PADA DJA SEMAKIN SEDERHANA, CEPAT DAN AKURAT (Bagian 1)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014

BERITA ACARA REKONSILIASI Nomor:

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN POKOK POKOK KETENTUAN MENGENAI REVISI ANGGARAN TA 2017

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 46 /PMK.02/2008 TENTANG

FORMAT SURAT PERNYATAAN PENGGUNAAN HASIL OPTIMALISASI UNTUK KEGIATAN PRIORITAS, MENDESAK, KEDARURATAN ATAU TIDAK DAPAT DITUNDA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

1 of 6 18/12/ :41

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

-2-3. Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

BERITA NEGARA. No.1341, 2012 KEMENTERIAAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Petunjuk Operasional. Kegiatan. Revisi. Pedoman.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 208/PMK.02/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DOKUMEN DASAR PEMBAYARAN ATAS BEBAN APBN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 137 /PMK.02/2006 TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2007

Asumsi : Satker Ditetapkan pada Tahun 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/PMK.02/2012 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2012

MENTER!KEUANGAN REPUBLJK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 93 /PMK.02/2017 TENTANG

JK SOAL PEMANGKASAN ANGGARAN: KALAU PAJAK TURUN, BELANJA HARUS MENYESUAIKAN

MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2006 BAB I KETENTUAN UMUM.

TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 177/PMK.02/2014 TENTANG

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Revisi ke 01 Tanggal : 11 April 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/PMK.05/2013 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Revisi ke 02 Tanggal : 03 Februari 2017

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN ANGGARAN 2013

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN ANGGARAN 2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGAA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

LANGKAH-LANGKAH PERCEPATAN PEMBUKAAN BLOKIR ANGGARAN BELANJA K/L APBN 2013

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Revisi ke 06 Tanggal : 29 November 2017

Revisi ke 04 Tanggal : 31 Desember 2013

Revisi ke 01 Tanggal : 19 Maret 2013

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

Revisi ke 02 Tanggal : 29 Maret 2018

Revisi ke 04 Tanggal : 29 September 2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

Revisi ke 01 Tanggal : 30 Mei 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2013 NOMOR : DIPA /2013 DS:

Revisi ke 01 Tanggal : 31 Mei 2017

Revisi ke 02 Tanggal : 24 Juni 2016

BAGIAN AKUNTANSI BIRO ADM KEUANGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Revisi ke 01 Tanggal : 03 Mei 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN ANGGARAN 2012

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-12 /PB/2013 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Revisi ke 01 Tanggal : 03 Mei 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

2016, No b. bahwa dalam rangka pemantapan penerapan kerangka pengeluaran jangka menengah, penganggaran terpadu,penganggaran berbasis kinerja,

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Transkripsi:

Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2018 Bandung, 27 April 2018

ž Dasar Hukum Revisi Anggaran 2018 ž Ruang lingkup revisi, Kewenangan dan batasan revisi anggaran ž Matrik kewenangan penyelesaian revisi anggaran ž Ilustrasi pergeseran anggaran ž Revisi Anggaran satker BLU ž Batas waktu pengajuan revisi anggaran

DIPA DIPA digunakan sebagai: 1. sumber pelaksanaan kegiatan untuk KPA 2. sumber pencairan dana untuk satker dan BUN 3. pertanggungjawaban untuk satker, BUN, auditor, APH 4. pengawasan/evaluasi untuk satker, BUN, APH DIPA terdiri dari : 1. Surat Pengesahan merupakan komitmen BUN untuk membayar tagihan yang membebani DIPA 2. Isi DIPA : a. Komitmen Satker untuk melaksanakan kegiatan b. Sasaran dan target output selama setahun c. Batasan pagu d. Sumber pendanaan e. Rencana pencairan 3

Struktur & Nomenklatur DIPA dan RKA-K/L Satker 3 digit BA (K/L) Unit Es 1 Satker 2 digit 6 digit 2 digit Program Kegiatan Keluaran 4 digit Komponen Input 3 digit Akun 3 digit 6 digit 4

Revisi dan Alasan Revisi DIPA mengubah alokasi (dana, lokasi, sasaran, rincian dana,...) dari sebelumnya Alasan merevisi : 1. Pagu anggaran yang ada kurang / berlebih 2. Penyesuaian rencana kegiatan dan dana yang tersedia 3. RKA-KL yang diterima tidak sesuai dengan kebutuhan 4. Instruksi pejabat yang berwenang/adanya perubahan kebijakan 5. Adanya target/ sasaran baru 6. Komitmen yang harus dibayar namun belum di alokasikan pada DIPA (inkracht, tunggakan) 7. Perubahan pejabat perbendaharaan 8. Perubahan lokasi kegiatan 9. Pagu minus / potensi pagu minus, dsb. 5

Konten PMK nomor 11/PMK.05/2018 dan Perdirjen nomor 3/PB/2018 1. PMK nomo 11/PMK.02/2018 Batang Tubuh PMK terdiri dari 8 Bab dan 26 pasal Lampiran I: Tata Cara Revisi Anggaran BA K/L Pada DJA Lampiran II: Tata Cara Revisi Anggaran BA BUN Pada DJA Lampiran III: Tata Cara Revisi Anggaran Pada Dit. PA, DJPB Lampiran IV: Tata Cara Revisi Anggaran Pada Kanwil DJPB Lampiran V: Tata Cara Revisi Anggaran Pada KPA *) Jika usul revisi yang disampaikan Satker/Eselon I ke DJPB tidak diatur dalam Lampiran III atau IV, bisa jadi usul revisi tersebut diproses di DJA (diatur dalam Lampiran I atau II). 2. Perdirjen nomor 3/PB/2018 Batang Tubuh Perdirjen terdiri dari 10 Bab dan 47 pasal Lampiran terdiri dari 16 Lampiran DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 6

Ruang Lingkup Revisi Anggaran Bagian Anggaran BUN K/L Ruang Lingkup Revisi Anggaran Pagu Berubah Penambahan atau pengurangan pagu belanja K/L Jenis Revisi Pagu tetap Administrasi Pergeseran rincian anggaran Kesalahan administrasi, rumusan yang tidak terkait dengan anggaran

Kewenangan Revisi Anggaran Revisi Anggaran PMK No. 10/2017 DPR DJA Kanwil DJPb KPA PMK No. 11/2018 DJA Dit. PA - DJPb Kanwil DJPb Secara substansi Perlu Penelaahan Tidak Perlu Penelaahan Pengesahan

q Terhadap alokasi dana à tidak mengakibatkan pengurangan alokasi dana terhadap: 1. Belanja pegawai kecuali utk satker lain 2. Pembayaran tunggakan 3. RMP utk kegiatan yang masih berlanjut 4. Kegiatan yang telah dikontrakkan/direalisasikan q Terhadap kinerja à tidak mengubah: 1. sasaran kegiatan 2. jenis dan satuan output Batasan Revisi Anggaran 3. output yang telah direalisasikan

Beberapa Perbedaan Revisi Anggaran TA 2018 dengan Tahun Sebelumnya No Substansi Tahun sebelumnya 1 Pengesahan revisi dipa 2. 10 % perubahan pagu output DJA dan Kanwil DJPb 3 Tunggakan Tahun-tahun sebelumnya Tahun 2018 DJA, Dit PA, Kanwil DJPb Keterangan Dit PA untuk rev antar satker antar Kanwil DJPb termasuk antar satker Perwakilan RI di LN Belum diatur Telah diatur DJA: >10 %, Vol Output berkurang Dit PA: Maksimal 10 % atau > 10 % Vol Ouput tidak berkurang, antar kanwil DJPb. Kanwil DJPb: Maksimal 10 %, Vol ouput tidak berkurang. Tahun 2017 Dit PA dan Kanwil DJPb,

Beberapa Perbedaan Revisi Anggaran TA 2018 dengan Tahun Sebelumnya No Substansi Tahun sebelumnya 4 Pembentukan dan pencabutan satker BLU 5 Frekuensi Pengajuan Revisi ke DJPb Tahun 2018 Keterangan Kanwil DJPb DJA Pembentukan dan pencabutan BLU Belum di atur Diatur pertriwulan Pengajuan revisi ke DJpb oleh satker maksimal 1 X pertriwulan. Untuk Revisi administrasi sesuai kebutuhan

Kewenangan Penyelesaian revisi anggaran-1

Kewenangan Penyelesaian revisi anggaran-2

Kewenangan Penyelesaian revisi anggaran-3

Kewenangan Penyelesaian revisi anggaran-4

Kewenangan Penyelesaian revisi anggaran-5

Kewenangan Penyelesaian revisi anggaran-6

Kewenangan Penyelesaian revisi anggaran-7

Pergeseran Anggaran Pergeseran antar output, satu Kegiatan dan satu Satker Satker Kegiatan; Output1 0 Target; Rp; - 0/- Output2 Target; Rp; + 0 Output3 Target; + Rp; + 10% Pergeseran anggaran dari output 1 ke output 2 maksimal sebesar 10% dari pagu akhir output A yang digeser, dengan tidak mengurangi volume output 1

Pergeseran Anggaran Pergeseran antar output, satu Kegiatan dan satu Satker Satker Kegiatan; Output1 0 Target; Rp; - 0/- Output2 Target; Rp; - 0 Output3 Target; + Rp; + 10% 10% Pergeseran anggaran dari output 1 dan output 2 ke output 3 masing-masing maksimal sebesar 10% dari pagu akhir dari output 1 dan output 2, dengan tidak mengurangi volume output 1 dan output 2

Pergeseran Anggaran Pergeseran antaroutput, Kegiatan yg sama dan antar Satker Satker A Kegiatan; Output1 - Target; 0/- Rp; - SatkerB Output1 Kegiatan; + Kegiatan; Target; 0 Rp; + Output2 + Target; Rp; + + 10% Pergeseran anggaran dari output 1 satker A ke output 2 satker B maksimal sebesar 10% dari pagu akhir dari output 1, dengan tidak mengurangi volume output. Dalam hal volume output 1 berkurang, maka volume output 2 harus bertambah minimal sebesar pengurangan volume output 1

Revisi belanja operasional Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program antarwilayah kerja Kanwil DJPb dalam 1 (satu) Bagian Anggaran yang bersumber dari rupiah murni dalam rangka memenuhi kebutuhan Belanja Operasional. Pergeseran anggaran antar detil belanja pegawai dalam komponen 001, dan/atau antar detil belanja barang dalam komponen 002 dalam peruntukkan akun yang sama antar satker antar wilayah kerja Kanwil DJPb. Pergeseran anggaran untuk memenuhi kebutuhan belanja operasional tidak diperkenankan mengubah sumber dana, misalnya dari PNBP ke RM atau sebaliknya. Usulan Revisi ke Dit. PA - DJPb Usulan Revisi ke DJA Satker A Kanwil I Satker B Kanwil II Satker A Kanwil I Satker B Kanwil II RM RM Komponen 001 Akun 511111 - Detil 1 - Detil 2 Komponen 002 Akun 521111 - Detil 1 - Detil 2 RM RM Komponen 001 Akun 511111 - Detil 1 - Detil 2 Komponen 002 Akun 521111 - Detil 1 - Detil 2 - Detil 3 RM Komponen 002 Akun 521111 - Detil 1 - Detil 2 RM Komponen 001 Akun 511111 - Detil 1 - Detil 2

Revisi Anggaran sisa kontraktual/swakelola Pergeseran anggaran dalam rangka penggunaan sisa anggaran kontraktual atau sisa anggaran swakelola untuk menambah volume keluaran (output). Ø sisa anggaran, baik dari kegiatan swakelola maupun dari kegiatan kontraktual, dapat digunakan oleh satuan kerja untuk mendanai kegiatan yang sama atau kegiatan yang lain. Ø penggunaan sisa anggaran untuk menambah volume keluaran (output) yang sama antar satker dalam wilayah Kanwil DJPb berbeda dan/atau volume keluaran (output) yang lain antar satker dalam wilayah Kanwil DJPb berbeda. Ø Dalam hal terdapat kebijakan pengendalian belanja, sisa anggaran kontraktual atau swakelola tidak diperkenankan untuk menambah pagu belanja perjalanan dinas, rapat konsinyering, seminar, dan honor kegiatan, serta untuk membiayai kegiatan dengan jenis belanja yang berbeda.

Revisi Anggaran berupa lanjutan PHLN/PHDN Lanjutan pelaksanaan kegiatan yang dananya bersumber dari PHLN dan/atau PHDN q bersifat menambah anggaran untuk pelaksanaan Kegiatan tahun 2018. q Revisi dapat dilakukan dengan syarat: a. PHLN dan/atau PHDN belum closing date; b. telah dialokasikan pada Satker yang sama pada tahun-tahun sebelumnya; c. menggunakan sumber dana dan kode register yang sama; dan d. tidak menambah alokasi Rupiah Murni dan Rupiah Murni Pendamping yang bersumber dari APBN. q Tidak termasuk pinjaman proyek baru yang belum dialokasikan dalam APBN TA 2018 serta pinjaman luar negeri/pinjaman dalam negeri yang bukan merupakan kelanjutan dari proyek tahun jamak. q Usulan Revisi Anggaran berupa lanjutan pelaksanaan Kegiatan tahun-tahun sebelumnya yang dananya bersumber dari PHLN dan/atau PHDN tersebut dapat disertai dengan Revisi Anggaran terkait dengan lanjutan Rupiah Murni Pendamping yang tidak terserap tahun sebelumnya. Dalam hal diperlukan RMP maka dilakukan pergeseran dari RM tahun berjalan.

Revisi Anggaran untuk Pembayaran tunggakan Pergeseran anggaran dalam rangka pembayaran tunggakan tahun 2017 q Tunggakan tahun 2017: q merupakan tagihan atas pekerjaan/penugasan yang alokasi anggarannya cukup tersedia pada DIPA TA 2017; q pekerjaan/penugasannya telah diselesaikan di TA 2017, tetapi belum dibayarkan sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2017; dan q usul Revisi Anggaran dipenuhi dari pergeseran anggaran dalam Satker yang bersangkutan atau antarsatker dalam wilayah kerja Kantor Wilayah DJPb yang sama

Revisi Anggaran untuk satker DK/TP/UB Untuk Kegiatan tugas pembantuan, urusan bersama, dan/atau dekonsentrasi; 1) tidak terjadi perubahan kewenangan; 2) target dan satuan volume keluaran tetap; 3) besaran anggaran yang diusulkan digeser maksimal 10 persen dari pagu keluaran; 4) tidak berdampak pada penurunan volume keluaran keluaran; dan 5) mendapat persetujuan pejabat eselon I yang memberikan penugasan.

Revisi Anggaran Satker Badan Layanan Umum (BLU)

Revisi Anggaran Satker BLU Revisi Anggaran Pada DIPA Petikan Satker BLU q Diutamakan dalam rangka penyediaan alokasi untuk peningkatan kapasitas dan kualitas layanan BLU. q Revisi anggaran berupa perubahan/pergeseran alokasi antar sumber dana diperkenankan sepanjang untuk mengubah sumber dana belanja yang semula RM menjadi PNBP BLU. q Revisi anggaran berupa penggunaan saldo kas BLU diutamakan untuk belanja yang secara langsung mendukung/menunjang pemberian layanan BLU. q Revisi anggaran berupa penambahan pagu yang disebabkan terlampauinya target PNBP dilakukan secara proporsional dengan peningkatan volume layanan. q Jenis revisi anggaran BLU: 1. penggunaan anggaran belanja di atas pagu APBN; 2. pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap; dan/atau 3. perubahan akibat hal-hal khusus.

Revisi Anggaran Satker BLU 1. Penggunaan anggaran belanja di atas pagu APBN q Penyebab revisi: 1. Penggunaan realisasi PNBP tahun berjalan yang melampaui target PNBP tahun berjalan 2. Penggunaan saldo awal kas BLU q Tujuan revisi digunakan untuk: 1. menambah volume pada Keluaran, termasuk rincian di bawah Keluaran yang sudah ada 2. menambah Subkeluaran, termasuk rincian di bawah Subkeluaran, pada Keluaran yang sudah ada 3. menambah Keluaran baru q Revisi meliputi penambahan pagu DIPA Petikan BLU: 1. dalam ambang batas 2. melampaui ambang batas

Revisi Anggaran Satker BLU 1. Penggunaan anggaran belanja di atas pagu APBN q Penggunaan realisasi PNBP tahun berjalan yang melampaui target PNBP tahun berjalan a. BLU dapat melakukan belanja dalam ambang batas sebelum pengesahan revisi DIPA Petikan BLU. b. BLU dapat melakukan belanja melampaui ambang batas setelah pengesahan revisi DIPA Petikan BLU. q Penggunaan saldo awal kas BLU BLU dapat melakukan belanja yang bersumber dari penggunaan saldo awal kas setelah pengesahan revisi DIPA Petikan BLU berupa: a. pencantuman saldo awal; dan b. penggunaan saldo awal kas. q Penggunaan saldo awal kas dilakukan untuk belanja barang dan/atau belanja modal dalam rangka operasional layanan, termasuk untuk pembayaran tunggakan belanja TAYL q Saldo awal kas dapat digunakan untuk belanja diluar ketentuan setelah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan

Revisi Anggaran Satker BLU 1. Penggunaan anggaran belanja di atas pagu APBN q Pembayaran tunggakan belanja TAYL dilakukan dengan ketentuan: a. Dalam rangka kegiatan yang menghasilkan layanan BLU dapat dibayarkan secara langsung tanpa memerlukan surat pernyataan dari KPA, verifikasi APIP, atau verifikasi BPKP. b. Dalam rangka kegiatan selain yang menghasilkan layanan BLU, mengikuti tata cara penyelesaian tunggakan sebagai diatur pada peraturan menteri keuangan yang mengatur mengenai tata cara revisi anggaran.

Revisi Anggaran Satker BLU 2. Pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap q Revisi DIPA Petikan BLU berupa perubahan atau pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap dapat dilakukan melebihi 10 persen dari total pagu anggaran keluaran yang direvisi sepanjang tidak mengurangi volume Keluaran dalam DIPA Petikan BLU. q Pergeseran anggaran dapat berupa pergeseran: a. dalam 1 (satu) Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu) Satker; b. antar Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu) Satker; dan/atau c. pergeseran antar Kegiatan dalam 1 (satu) Satker. q Revisi DIPA Petikan BLU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk: a. menambah volume pada Keluaran, termasuk rincian di bawah Keluaran yang sudah ada b. menambah Subkeluaran, termasuk rincian di bawah Subkeluaran, pada Keluaran yang sudah ada; dan/atau c. menambah Keluaran baru.

Revisi Anggaran Satker BLU 3. Perubahan akibat hal-hal khusus. Jenis revisi: 1. Pencantuman saldo awal kas a. Revisi pencantuman saldo awal kas BLU tidak mempengaruhi target PNBP BLU tahun berjalan b. Saldo awal kas BLU adalah sebesar saldo akhir kas BLU pada triwulan IV tahun anggaran lalu yang tercantum SP2B BLU berdasarkan hasil konfirmasi dari KPPN 2. Penggunaan saldo awal kas dalam rangka mismatch a. BLU dapat menggunakan saldo awal dalam rangka mismatch apabila realisasi PNBP BLU tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan belanja yang bersumber dari PNBP BLU. b. Penggunaan saldo awal kas tidak untuk menambah pagu belanja c. Dalam hal saldo awal kas yang digunakan tidak dapat dikembalikan karena target PNBP tahun berjalan tidak tercapai, BLU mengajukan revisi anggaran. 3. Akibat penerimaan hibah langsung

Batas waktu Pengajuan Revisi Anggaran

Batas Penerimaan Revisi Anggaran Reguler Batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran untuk TA 2018 ditetapkan sbb: a. Tanggal 30 Oktober 2018, untuk Revisi Anggaran pada DJA b. Tanggal 30 November 2018, untuk Revisi Anggaran pada DJPb Catatan : Batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran di atas, termasuk untuk penyelesaian revisi dalam rangka APBN-P TA 2018.

Batas Penerimaan Revisi Anggaran Khusus 1. Dalam hal Revisi Anggaran berkenaan dengan: a. Belanja Pegawai b. Kegiatan yang dananya bersumber dari PNBP, PLN, HLN terencana, PDN, HDN terencana, dan SBSN c. Kegiatan K/L yang merupakan tindak lanjut dari hasil sidang kabinet yang ditetapkan setelah terbitnya UU APBNP TA 2018 d. Kegiatan-kegiatan yang membutuhkan data/dokumen pendukung yang harus mendapat persetujuan dari unit eksternal K/L seperti persetujuan DPR, persetujuan Menteri Keuangan, hasil audit eksternal, dan sejenisnya. batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran oleh DJA ditetapkan paling lambat tanggal 14 Desember 2018.

Batas Penerimaan Revisi Anggaran Khusus 2. Dalam hal Revisi Anggaran berkenaan dengan: Dalam hal Revisi Anggaran dilakukan dalam rangka pelaksanaan: a. pergeseran anggaran untuk belanja pegawai antar Kanwil DJPb; dan/ atau b. Kegiatan yang dananya bersumber dari PNBP, pinjaman luar negeri, hibah luar negeri terencana, dan hibah dalam negeri terencana, pinjaman dalam negeri, serta SBSN, batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran oleh Dit. PA-DJPb ditetapkan paling lambat pada tanggal 15 Desember 20 18.

Batas Penerimaan Revisi Anggaran Khusus 3. Dalam hal Revisi Anggaran berkenaan dengan: a. Kegiatan dalam lingkup BA BUN b. Belanja K/L yang memerlukan persetujuan Menteri Keunagan atau mensyaratkan adanya peraturan perundang-undangan di atas PMK untuk pencairan anggaran c. Kegiatan dalam lingkup BA BUN 999.08 ke BA K/L d. Pergeseran anggaran bencana alam e. Pengesahan anggaran belanja hibah langsung batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran oleh DJA ditetapkan paling lambat tanggal 28 Desember 2018.

Terima kasih