BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

TUGAS AKHIR 131/ BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KONVENSI DAN PAMERAN

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN BUDAYA CIREBON. Tabel 7.1 Total Kebutuhan Luas Bangunan Taman Budaya Cirebon

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

TUGAS AKHIR PERIODE 128/

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR

BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

46 Andhy Setiawan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Aspek Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Aspek Kontekstual

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

Transkripsi:

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Ruang Dari hasil perhitungan besaran ruang pada bab sebelumnya, maka didapat program ruang sebagai berikut: GEDUNG SEKOLAH No Ruang Unit Kapasitas Luas/ Total Sumber (orang) ruang luas Kelompok Ruang Utama 1 Ruang kelas/kelas teori 18 20 DA 66.00 m 2 1188.00 m 2 2 Ruang resital 3 50 A 72.00 m 2 216.00 m 2 3 Studio rekaman 2 15 PT 72.00 m 2 144.00 m 2 4 Laboratorium komputer 2 40 DA 180.00 m 2 360.00 m 2 Ruang latihan individu seni musik 5 Piano 18 2 ISA 5.30 m 2 95.40 m 2 6 Vocal 10 2 ISA 2.54 m 2 25.40 m 2 7 Keyboard 10 2 ISA 5.30 m 2 53.00 m 2 8 Drum 10 2 ISA 5.30 m 2 53.00 m 2 9 Gitar & Bass 10 2 ISA 5.30 m 2 53.00 m 2 10 String & Woodwinds 10 2 ISA 2.54 m 2 25.40 m 2 Ruang latihan gabungan seni musik 11 Piano 4 10 A 44.00 m 2 176.00 m 2 12 Vocal 4 10 A 36.00 m 2 144.00 m 2 13 Keyboard 4 10 A 44.00 m 2 176.00 m 2 14 Drum 4 10 A 42.00 m 2 168.00 m 2 15 Gitar & Bass 4 15 A 73.00 m 2 292.00 m 2 16 String & Woodwinds 4 15 A 73.00 m 2 292.00 m 2 Ruang latihan gabungan karawitan 17 Vocal 2 10 A 42.00 m 2 84.00 m 2 18 Katabuh/kathuthuk 4 10 A 72.00 m 2 288.00 m 2 19 Alat lainnya 2 10 A 42.00 m 2 84.00 m 2 TOTAL LUAS RUANG UTAMA 3864.20 m 2 Kelompok Ruang Penunjang 20 Perpustakaan 1 100 DA 403.00 m 2 403.00 m 2 21 Ruang P3K 1 15 A 30.00 m 2 30.00 m 2 22 Ruang kemahasiswaan 2 30 SB 10.00 m 2 20.00 m 2 23 Kantin 1 180 DA 345.00 m 2 345.00 m 2 24 Musholla 1 100 DA 173.00 m 2 173.00 m 2 25 Ruang wudhu 2 10 DA 26.00 m 2 52.00 m 2 TOTAL LUAS RUANG PENUNJANG 1023.00 m 2 Sekolah Tinggi Musik Surakarta 101

Kelompok Ruang Pengelola 26 Ruang ketua 1 3 A 15.00 m 2 15.00 m 2 27 Ruang wakil ketua 1 3 A 15.00 m 2 15.00 m 2 28 Ruang sekretaris 1 3 A 12.00 m 2 12.00 m 2 29 Ruang kaprodi 2 3 A 10.00 m 2 20.00 m 2 30 Ruang sekprodi 2 3 A 10.00 m 2 20.00 m 2 31 Ruang BAAK 3 1 DA 5.00 m 2 15.00 m 2 32 Ruang BAUK 3 1 DA 5.00 m 2 15.00 m 2 33 Ruang dosen 26 3 DA 12.00 m 2 307.00 m 2 34 Ruang rapat 1 40 A 52.00 m 2 52.00 m 2 35 Ruang tunggu 1 20 A 30.00 m 2 30.00 m 2 36 Ruang tamu 1 5 A 15.00 m 2 15.00 m 2 37 Ruang arsip 1 1 A 15.00 m 2 15.00 m 2 TOTAL LUAS RUANG PENGELOLA 531.00 m 2 Kelompok Ruang Servis 40 Resepsionis 1 3 HD 4.00 m 2 4.00 m 2 41 Lobby 1 30 A 32.00 m 2 32.00 m 2 42 Lavatory 12 36 DA 60.00 m 2 120.00 m 2 Lavatory mahasiswa Lavatory pengelola Lavatory servis 8 2 2 28 4 4 DA DA DA 40.00 m 2 15.00 m 2 10.00 m 2 80.00 m 2 30.00 m 2 20.00 m 2 43 Pantry 1 10 A 11.00 m 2 11.00 m 2 44 Janitor 1 2 SB 2.25 m 2 2.25 m 2 45 Gudang 1 5 A 16.00 m 2 16.00 m 2 46 Pos satpam 1 2 SB 4.00 m 2 4.00 m 2 47 Ruang utilitas 1 3 PT 64.00 m 2 64.00 m 2 48 Ruang kontrol 1 4 DA 35.00 m 2 35.00 m 2 TOTAL LUAS RUANG SERVIS 288.25 m 2 TOTAL 5706.45 m 2 SIRKULASI 150% 8559.68 m 2 TOTAL KESELURUHAN BANGUNAN 14266.13 m 2 ± 14270.00 m 2 AUDITORIUM No Ruang Unit Kapasitas Luas/ Total Sumber (orang) ruang luas 1 Ruang penonton 1 300 A 0.72m 2 /orang 216.00 m 2 2 Ruang pagelaran 1 250 DA 1.20m 2 /orang 300.00 m 2 3 Ruang panggung 1 15 DA 2.00m 2 /orang 30.00 m 2 4 Ruang rias 1 50 PT 1.50m 2 /orang 75.00 m 2 5 Backstage 1 25 PT 2.00m 2 /orang 50.00 m 2 6 Ruang set properti 1 10 PT 2.00m 2 /orang 20.00 m 2 7 Ruang lampu 1 1 PT 20.00m 2 /orang 20.00 m 2 8 Operator lighting 1 1 PT 20.00m 2 /orang 20.00 m 2 9 Ruang kontrol 1 10 DA 4.00m 2 /orang 40.00 m 2 10 Gudang 1 25 DA 2.00m 2 /orang 50.00 m 2 Sekolah Tinggi Musik Surakarta 102

11 Ruang AHU 1 1 PT 25.00m 2 /unit 25.00 m 2 12 Ruang Genset 1 1 DA 25.00m 2 /unit 25.00 m 2 13 Lavatory Wanita 10 1 DA 2.10m 2 /orang 21.00 m 2 Pria 10 1 DA 2.10m 2 /orang 21.00 m 2 TOTAL ± 913.00 m 2 SIRKULASI 100% ± 913.00 m 2 TOTAL KESELURUHAN BANGUNAN ± 1826.00 m 2 1830.00 m 2 LUAS TOTAL AREA TERBUKA No Ruang Unit Kapasitas Luas/ Total Sumber (orang) ruang Luas 1 Area parkir 380 1 DA 9120.00 m 2 9120.00 m 2 2 Loading dock 1 2 DA 83.00 m 2 83.00 m 2 3 Lapangan basket 1 - DA 364.00 m 2 364.00 m 2 TOTAL LUAS AREA TERBUKA 9567.00 m 2 ± 9600.00 m 2 LUAS TOTAL No Ruang Total Luas 1 TOTAL KESELURUHAN BANGUNAN ± 16100.00 m 2 2 TOTAL LUAS AREA TERBUKA ± 9600.00 m 2 TOTAL ± 25700.00 m 2 6.1.2 Luas dan Besaran Tapak Terpilih Gambar 6.1 Alternatif Tapak 1 Sumber: (Google Maps, 2016) Sekolah Tinggi Musik Surakarta 103

Peruntukan lahan sesuai dengan RTRW Kota Surakarta adalah untuk kawasan pendidikan tinggi, kawasan pariwisata dan kawasan industri kreatif berada di Sub Pelayanan Kota (SPK) V. Sedangkan ketentuan bangunan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2009 yaiut sebagai berikut: KDB : 60% KLB : min. 360% atau 3,6 KDH : 20% Luas Tapak : ± 23.465 m 2 Gambar 6.2 Kondissi Sekitar Tapak 1 Sumber: (Dokumentasi Pribadi, 2016) GEDUNG SEKOLAH Luas Tapak Minimal = Luas Total Bangunan KLB = ± 16100.00 m 2 3.6 = ± 4472.20 m 2 ± 4470.00 m 2 Luas Lantai Dasar = Luas Tapak Minimal x KDB = ± 4470.00 m 2 x 60% = ± 2682.00 m 2 ± 2680.00 m 2 Sekolah Tinggi Musik Surakarta 104

Lantai Bangunan AUDITORIUM Lantai Bangunan Luas Lantai Dasar = Luas Total Bangunan Luas Lantai Dasar = ± 16100.00 m 2 ± 2680.00 m 2 = ± 6 lantai = 1 lantai = Luas Total Bangunan = ± 1830.00 m 2 GEDUNG PARKIR Lantai Bangunan Luas Lantai Dasar = 3 lantai = Luas Total Bangunan 3 = ± 9200.00 m 2 3 = ± 3100.00 m 2 Maka, luas kebutuhan lahan bangunan seluruhnya yaitu sebesar: = (Luas Lantai Dasar Gedung Sekolah + Luas Lantai Dasar Auditorium + Luas Lantai Dasar Gedung Parkir + Luas Lap. basket) = ( 2680.00 m 2 + 1830.00 m 2 + 3100.00 m 2 + 370 m 2 ) = ± 7980.00 m 2 Dengan KDH sebesar 20%, maka luas lahan untuk penghijauan sebesar: = ± 7980.00 m 2 x 20% 60% = ± 2660.00 m 2 Luas tapak yang dibutuhkan berdasarkan total luas kebutuhan lahan: = 7980.00 m 2 + 2660.00 m 2 + 2660.00 m 2 = ± 13300.00 m 2 Karena luas lahan yang dibutuhkan hanya sekitar ±67% dari luas total tapak terpilih yang ada, maka diperlukan adanya split lahan guna memanfaatkan sisa lahan yang ada. Ada beberapa alternatif split lahan yang dapat digunakan untuk perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi Musik, yaitu sebagai berikut: Sekolah Tinggi Musik Surakarta 105

Alternatif Split Lahan 1 Alternatif Split Lahan 2 Luas split lahan: ±16089.23 m 2 Luas split lahan: ± 16088.46 m 2 Alternatif Split Lahan 3 Alternatif Split Lahan 4 Luas split lahan: ±16670.25 m 2 Luas split lahan: ± 16925.73 m 2 6.2 Program Dasar Perancangan 6.2.1 Aspek Kinerja (Mekanikal) a. Sistem Air Bersih Air bersih untuk keperluan seperti KM/WC, minum dan lain-lain berasal dari PDAM dan sumur artetis. Sistem air bersih yang digunakan menggunakan down feed sistem. Dalam sistem ini air ditampung terlebih dahulu di ground tank yang kemudian dipompakan ke upper tank. Dari sini air didistribusikan ke seluruh bangunan. b. Sistem Air Kotor Sistem pembuangan air kotor yang digunakan pada bangunan sekolah yaitu dengan Sistem Dua Pipa (Two Pipe Sistem). Pada sistem ini, air sangat kotor (yang berasal dari toilet) dan air kotor (yang berasal dari wastafel) dipisahkan pembuangannya dengan dua pipa: Soil Pipe, mengalirkan air yang berasal dari toilet Waste Pipe, mengalirkan air yang berasal dari wastafel Sekolah Tinggi Musik Surakarta 106

c. Sistem Pengelolaan Sampah Sistem pengelolaan sampah pada bangunan sekolah pada umumnya hampir sama dengan bangunan bertingkat lainnya. Dengan sistem awal menggunakan tempat sampah yang berada di masing-masing ruang maupun bangunan, yang kemudian akan dikumpulkan dan dibuang melalui shaft sampah pada lantai dasar dimana penampungan sampah terletak. Untuk bangunan sekolah, sampah akan diambil dari tempat penampungan sampah tiap harinya oleh petugas kebersihan sekolah dan dipindahkan ke tempat pembuangan sampah sementara yang kemudian akan diambil oleh petugas dari Dinas Kebersihan setempat untuk dibuang ke TPA (tempat pembuangan akhir). d. Sistem Penangkal Petir Sistem penangkal petir pada bangunan menggunakan sistem faraday. Bentuknya merupakan tiang-tiang yang berulang-ulang ditempatkan dengan jarak 3,5 m pada beberapa bagian atap bangunan dengan ketinggian kurang lebih 30 cm, kemudian dihubungkan dengan kabel baja ke bawah tanah. Cocok digunakan pada bangunan memanjang dengan atap datar. e. Sistem Transportasi Sistem transportasi pada bangunan menggunakan beberapa alat sesuai dengan arah pelayanannya, antara lain penggunaan koridor sebagai alat transportasi horizontal, penggunaan tangga untuk orang dan ramp untuk barang sebagai alat transportasi miring, dan penggunaan lift/elevator untuk orang maupun barang sebagai alat transportasi vertikal. Lift yang digunakan pada bangunan dapat berupa lift barang. Selain untuk mengangkut barang seperti alat musik yang besar, lift ini dapat digunakan untuk orang jika sedang tidak digunakan. 6.2.2 Aspek Kinerja (Elektrikal) a. Sistem Penyediaan dan Distribusi Listrik Penyediaan daya listrik pada area Sekolah Musik dipasok dari Pembangkit Tenaga Listrik melalui jaringan kabel tinggi yang kemudian diturunkan menjadi tegangan menengah dan tegangan rendah oleh transformator step down. Pemakaian sistem elektrikal yang efektif dan efisien untuk menunjang sistem bangunan seoptimal mungkin dengan pemanfaatan listrik serta penggunaan generator sebagai sumber listrik cadangan yang digerakkan dengan bantuan mesin diesel. b. Sistem Komunikasi Sistem komunikasi yang digunakan pada bangunan yaitu sistem komunikasi internal dan sistem komunikasi eksternal. Sistem komunikasi internal digunakan antara staff keamanan dengan pengelola dalam satu kawasan, sedangkan sistem komunikasi eksternal digunakan antara pihak sekolah dengan luar sekolah melalui telepon ataupun berupa faksimile. c. Sistem Penghawaan Sistem penghawaan dan pengkondisian udara yang diterapkan dalam perencanaan dan perancangan Sekolah Musik ini dilakukan dengan dua cara, yaitu: Penghawaan Alami Sistem penghawaan alami diterapkan untuk efisiensi dan penghematan energi sehingga pada ruangan-ruangan tertentu tidak harus menggunakan pengkondisian udara. Penghawaan alami yang dimaksud berasal dari bukaan-bukaan seperti Sekolah Tinggi Musik Surakarta 107

jendela, lubang-lubang angin atau ventilasi, maupun ruangan-ruangan yang terbuka langsung dengan area luar (outdoor). Penghawaan Buatan Sistem penghawaan buatan diterapkan pada ruangan-ruangan yang di dalamnya membutuhkan kenyamanan tinggi untuk melakukan kegiatan dan pada ruanganruangan yang tidak mungkin mendapatkan penghawaan alami. Untuk bangunan sekolah, sistem penghawaan buatan yang digunakan ada tiga jenis, yaitu: - Sistem VRV (Variable Refrigerant Volume) Sistem yang dilengkapi dengan CPU dan kompresor inverter sehingga untuk satu outdoor unit dapat digunakan untuk lebih dari 2 indoor unit AC serta dapat mengatur jadwal dan temperatur AC yang diinginkan sesuai kebutuhan tiap ruang secara terkomputerisasi. Tipe VRV yang digunakan untuk bangunan sekolah yaitu AC split wall dengan satu outdoor unit terdiri dari empat sampai lima indoor unit. Sistem ini digunakan pada ruang kelas, ruang latihan, kantor, dan auditorium. Gambar 6.3 Skema Pemasangan Indoor dan Outdoor Sistem VRV Sumber: (Electronics, 2016) - Sistem Exhaust Fan Digunakan pada pantry/kantin, dapur, lavatory, dan ruang-ruang servis lainnya yang berhubungan dengan mekanikal elektrikal. - Sistem Blower Digunakan pada ruang generator. d. Sistem Pencahayaan Sistem pencahayaan pada Sekolah Musik ini direncanakan menggunakan dua sistem, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan Alami Dalam upaya penghematan energi dan biaya maka digunakan sistem pencahayaan alami pada ruangan-ruangan yang memungkinkan untuk memperoleh sinar matahari seperti ruang kelas, ruang-ruang pengelola, musholla, cafeteria dan lainlain. Upaya pencahayaan alami secara maksimal namun tetap menjaga agar sinar matahari yang masuk tidak mengganggu kenyamanan saat beraktivitas, oleh karena itu diperlukan sun shading atau bahan lainnya untuk mengendalikan pencahayaan alami yang masuk agar tidak berlebihan. Sekolah Tinggi Musik Surakarta 108

Pencahayaan Buatan Pencahayaan buatan diterapkan pada ruangan-ruangan yang kurang atau tidak terjangkau sinar matahari atau ruangan-ruangan yang mengharuskan tidak adanya cahaya matahari masuk, pada ruangan-ruangan yang digunakan pada malam hari, dan ketika cuaca sedang tidak stabil. Untuk aktivitas tertentu, pencahayaan buatan sangat dibutuhkan untuk memberikan efek visual tertentu seperti auditorium, studio, dan sebagainya. e. Sistem Pemadam Kebakaran Sistem Pemadam Kebakaran yang digunakan pada bangunan yaitu Fire Alarm System dan Portable Fire Extinguisher System sebagai alat pencegahan aktif kebakaran, sedangkan untuk alat pencegahan pasif kebakaran menggunakan tangga darurat yang dilengkapi dengan pintu darurat tahan api. f. Sistem Keamanan Sistem keamanan dalam bangunan menggunakan beberapa alat seperti kamera CCTV (Close Circuit Television) dan alarm yang dihubungkan ke ruang kontrol agar dapat dipantau. Ruang-ruang yang dipasang kamera CCTV antara lain seperti auditorium, studio rekaman, dan sebagainya. 6.2.3 Aspek Teknis a. Sistem Struktur Struktur yang akan digunkana adalah sistem grid dengan modul morizontal berdasarkan modul ruang-ruang kelas maupun ruang latihan dan pembagian ruang dalam kelompok aktivitas yang ada. Pemilihan struktur grid didasarkan pada kemudahan pembagian ruang kelas maupun ruang utama lainnya. 6.2.4 Aspek Arsitektural Berdasarkan penekanan desain yang digunakan yaitu Neo Vernakular, penampilan atau fasade bangunan Sekolah Tinggi Musik di Semarang lebih menyeimbnagkan elemen-elemen berikut: a. Karakter bangunan yang ingin ditampilkan sebagai bangunan yang berfungsi untuk mendukung kegiatan pendidikan di Kota Surakarta. b. Memberikan kenyamanan di dalam ruang guna meningkatkan minat dan mood belajar mahasiswa. c. Menyesuaikan lingkungan sekitar dengan memperhatikan unsur-unsur estetis yang ada pada bangunan seperti bentuk, warna, maupun material bangunan yang digunakan sehingga diharapkan nantinya dapat menjadi icon bangunan pendidikan yang menarik minat masyarakat. Sekolah Tinggi Musik Surakarta 109