BAB I PENDAHULUAN. dan kontrol atas wacana publik. Media juga dapat menjadi alat resistensi terhadap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sistem diskriminasi dan pemisahan ras (apartheid). Sistem diskriminasi tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada awalnya film merupakan hanya sebagai tiruan mekanis dari realita atau

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. Film merupakan sebuah media komunikasi massa yang berisi pesan-pesan,

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. film memiliki realitas tersendiri yang memiliki dampak yang dapat membuat

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu ini mengemukakan hasil penelitian lain yang relevan dalam pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN. semiotika John Fiske karena dirasakan cocok dengan apa yang akan peneliti teliti.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa. setiap pagi jutaan masyarakat mengakses media massa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. khalayak melalui sebuah media cerita (Wibowo, 2006: 196). Banyak film

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

Bab 1. Pendahuluan. Film Hachiko : A Dog s Story adalah film drama yang didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. iklan, karena iklan ada dimana-mana. Secara sederhana iklan merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi dan strukstur sosial. Pandangan kritis melihat masyarakat sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam telaah-telaah ilmu sosial, bahasa menempati posisi yang sangat

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA DAMAI DALAM FILM DI TIMUR MATAHARI (Analisis Semiotik dalam Perspektif PPKn)

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai

dikomunikasikan dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia sehari-hari. Dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak. melengkapi isi dari surat kabar tersebut.

BAB VI KESIMPULAN. Pertama, poligami direpresentasikan oleh majalah Sabili, Syir ah dan NooR dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media seni-budaya merupakan tempat yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembuatan film, pasti mengharapkan filmnya ditonton orang sebanyakbanyaknya.

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

2015 HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mediator utama dalam mengekspresikan pikiran, mengonseptualisasi, menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Adanya teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang, memudahkan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara untuk membangun image kepublik agar mendapatkan perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN. mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk memahami kontruksi nasionalisme dalam film,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

Semiotika, Tanda dan Makna

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi berkembang pesat di era global. Imbasnya,

BAB IV ANALISIS DATA

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot.

TOLERANSI KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA (Analisis Semiotik Pada Film Tanda Tanya) NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada keberhasilan khalayak dalam proses negosiasi makna dari pesan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Film merupakan salah satu produk media massa yang selalu berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar merupakan media massa cetak yang menyampaikan informasinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan karena peristiwa yang menarik

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media sering terjadi pada proses komunikasi massa.

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Disadur dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media sebagai ruang di mana berbagai ideologi direpresentasikan. Ini berarti, di satu sisi media bisa menjadi sarana penyebaran ideologi, jadi legitimasi dan kontrol atas wacana publik. Media juga dapat menjadi alat resistensi terhadap kekuasaan. Media massa dapat menjadi alat untuk membangun dan kultur ideologi dominan. Pembentukan wacana merupakan media perjumpaan sekaligus konsentrasi antara pihak yang dominan dan pihak yang resisten.(darma:2009) Hegemoni diperlukan karena pengalaman sosial terus menerus memberi gambaran ideologi dominan. Ideologi dominan terus menerus berhadapan dengan resistensi yang harus diatasinya dalam upaya untuk memenangkan kesepakatan rakyat atas tatanan sosial yang dipromosikannya. Ideologi sebagai kesadaran palsu tetap menekankan peran ideologi dalam menjaga kekuasaan. Hegemoni melibatkan memenangkan dan memenangkan kembali secara terus menerus kesepakatan anggapan di kalangan masyarakat. (Eryanto:2001) Hegemoni cenderung bekerjadengan cara mencari dukungan yang legimit dan legal dari kelompok mayoritas yang terdominasi melalui proses-proses yang demokratis.(darma:2009) 1

2 Hegemoni lebih menekankan ideologi itu sendiri, bentuk ekspresi, cara penerapan mekanisme yang dijalankan untuk mempertahankan dan mengembangkan diri melalui kepatuhan para korbannya, sehingga upaya itu berhasil mempengaruhi dan membentuk alam pikiran mereka. Ideologi adalah segala sesuatu yang mendasari aspek-aspek dalam kehidupan kita. Apapun hal yang orang-orang lakukan, terkandung sebuah ideologi. Ideologi itu bisa datang dari media. Dengan demikian, media melalui pemikiran Althusser didudukkan sebagai media ideologis. Media senantiasa memiliki dan menjalankan ideologi tertentu. Seluruh teks di media dilandasi oleh sebuah ideologi. Dalam Pandangan Gramsci perubahan sosial bukanlah semata-mata upaya menyangkut masalah kekuatan ekonomi dan fisik, tapi juga melibatkan perebutan wilayah kebudayaan dan ideologi. (Darma:2009). Pertimbangan urgensi eksplorasi dari epistemologi Gramsci yang kiri setidak didasarkan beberapa asumsi. Hubungan dialektis antara epistemologi dan kebudayaan (termasuk politik) yang secara kongkret individual bisa ditafsirkan sebagai hubungan eksistensial, mengangkat pemikiran dan tindakan seorang subjek atau tokoh pada dataran epistemologisnya yang menelanjangi jangkauan, oleh karena sumber, efektifitas, akibat dan pola pengetahuan dan pemikirannya. (Santoso:2007) Twitter mampu memberi gambaran ideologi dominan dengan mengkonstruksi anggapan umum. Kicauannya mampu menghegemoni dan kerja ideologisnya tersembunyi. Wacana terus-menerus berhadapan dengan resistensi

3 yang harus diatasinya dalam upaya untuk memanangkan kesepakatan rakyat atas tatanan sosial yang dipromosikan. Wacana yang semacam itu mampu mengontrol, mengarahkan, dan meminta seseorang untuk melaksanakan sesuatu yang diinginkan. Kebenaran yang didefinisikan individu sesuai dengan kebenaran yang dikonsepsikan. Twitter dapat menampung berbagai aspirasi masyarakat karena diakses secara bebas oleh penggunanya. Di setiap sudut kota, masyarakat urban tidak bisa melepas Twitter dalam genggamannya. Twitter seperti wajib dimiliki setiap masyarakat urban sebagai identitas di dunia maya. Bebasnya kabar yang dapat masuk melalui Twitter memacu manusia untuk dapat menguasai, memanipulasi, dan mengeksploitasi suatu isu. Artinya terdapat konsep hegemoni dalam kerangka wacana yang dikontruksi. Kicauannya mampu mempengaruhi pandangan masyarakat dengan isu-isu yang dibuat. Kabar yang beredar di jejaring sosial Twitter merupakan kekuatan yang cukup kuat. Mengingat sebuat aplikasi jejari sosial Twitter sudah mendominasi penyebaran informasi di dalam kehibupan masyarakat urban. Masyarakat kini menganggap Twitter adalah sebuah kebutuhan sebagai media informasi dan eksistensi diri. Twitter dianggap memberikan segala kepuasan dalam berkomunikasi. Sehingga menjadi candu dan tidak bisa terlepas dari jejaring sosial Twitter dalam aktivitasnya. Twitter merupakan media yang memiliki kekuatan dan dominasi dalam penyampaian informasi terhadap masyarakat melalui jejaring sosial Twitter.

4 Adapun keunggulan jejaring sosial twitter dibanding jejaring sosial lainnya diambil dari kompasiana.com. Banyak kelebihan-kelebihan yang kita bisa dapatkan. Tidak hanya berbagi, tapi dari twitter juga kita bisa mendapatkan informasi yang padat singkat, dan jelas. Hanya 140 karakter itu malah menjadi salah satu ke unggulan twitter. karena dari jumlah yang sedikit itu informasi akan lebih singkat dan lebih mudah untuk di baca. Update timeline cepat, pertemanan tidak terbatas, hingga tokoh masyarakat aktif menggunakan twitter. Dunia Twitter adalah kombinasi kata ringkas yang menggambarkan eksistensi seseorang di dunia maya juga ekspresinya lewat Twitter. Reaksi yang diberikan satu sama lain saat berekspresi di Twitter, mampu menyimpulkan pemikiran seseorang terhadap sesuatu hal. Statment dari atau sebuah Tweet mampu bergulir seperti bola salju yang semakin lama semakin besar. Sehingga anggapan tersebut mampu dikonstruksi oleh masyarakat dan menjadi kebenaran konvensional baik subjek maupun objek. Jejaring sosial Twitter menjadi media yang bagus untuk menyelipkan sebuah ideologi. Sifatnya yang mampu berinteraksi dan melihat respon dari isu yang dibuat menjadi keungtungan tersendiri bagi tatanan sosial yang dipromosikannya. Jejaring sosial Twitter ini, membuat kabar lebih mudah terbang ke senatero jagad tanpa mengenal batasan tempat dan waktu. Keniscayaan kemajuan teknologi yang tak mungkin dielakkan. Informasi yang didapat beragam. Dari urusan cinta hingga proyek politik.

5 Beragam cara informasi di berikan melalui internet tak terkecuali lewat jejaring sosial seperti Twitter yang sekarang lagi banyak digunakan oleh penduduk dunia, berbagai macam akun Twitter khususnya mengenai informasi sudah banyak muncul di dunia bahkan di Indonesia yang memiliki Akun Twitter seputar berita yang mengupas informasi-informasi. Realitas ini mampu ditangkap Kuntz Agus dalam film garapannya Republik Twitter yang dirilis pada 16 Februari 2012. Boleh jadi karena film ini mengungkap siklus penyamaran di dunia maya khususnya Twitter. Karena masyarakat adalah pelaku sosial di Twitter cyberspace yang diceritakan dalam film ini. Film yang mengangkat fenomena jejaring sosial ini isinya tidak hanya sebatas positif-negatif dari sebuah media sosial. Semua hal yang umum kita jumpai dari Twitter diangkat secara blak-blakan. Republik Twitter Adalah film yang berlatar belakang kegilaan jaman akan Jejaring Sosial Twitter. Sejak kemunculan si burung biru Twitter di jagad virtual, realitas dan dinamika kehidupan virtual semakian riang dengan beragam kicauannya. Suara rakyat adalah Suara Twitter. Kutipan Kemal, salah satu tokoh yang ada dalam film Republik Twitter. Film tersebut menggambarkan masyarakat yang mengangggap jejaring sosial Twitter adalah bagian dari hidupnya. Masyarakat membawa segala aktifitasnya ke dunia maya lewat Jejaring Sosial Twitter. Bahwa masyarakat kebanyakan tidak bisa melewatkan peristiwa hidupnya lewat Twitter. Bahkan dalam realitanya peristiwa dunia juga tidak terlepas dari jejaring Sosial Twitter.

6 Secara sepintas, sebenarnya film ini mengisahkan bagaimana kehidupan masyarakat urban dengan komitmen cintanya. Namun peneliti mendapatkan garis cerita dimana dalam film tersebut sarat akan nilai hegemoni dari cara berkomunikasi dan jejaring sosial Twitter mampu menggiring opini publik di kehidupan hari-harinya. Film yang berlatar belakang jejaring sosial Twitter ini memiliki peran utama cerita tentang masyarakat urban yang tidak bisa dilepaskan dengan kemajuan teknologi. Sukmo, mahasiswa tingkat akhir di Yogjakarta begitu lihai dalam mengelola akun Twitter-nya. Dari eksplorasinya di dunia maya Twitter membawa pertemuan yang tidak lagi dibatasi oleh ruang. Dunia maya membawa masyarakat ke dalam satu tempat di mana tidak bisa dihambat lagi oleh suatu wilayah. Di film ini juga mempertemukan individu dengan yang lainnya lewat jejaring sosial Twitter yang sama-sama aktif di dunia maya. Perburuan informasi menuntut masyarakat untuk mengambil informasi dari segala arah. Begitu juga melalui Twitternya. Di film Republik Twitter, Twitter tidak jauh dari aktifitas sehari-hari masyarakat. Twitter bisa digunakan untuk mengubah kehidupan seseorang. Jejaring Sosial Twitter menjadi sumber penghasilan karena dibuat sebagai lapangan kerja yaitu mengelola Twitter. Yaitu dengan ditugasi mengangkat sebuah isu dan mengelola kabar dari klien yang ingin eksis di dunia maya dengan berbagai strategi. Hanya bermodalkan 140 karakter di Twitter Sukmo mampu mengangkat seorang tokoh Arief Cahyadi dengan cepat di dunia Twitter. Sehingga kabar tersebut terbawa di dunia nyata. Tapi inilah yang menjebak

7 dirinya kedalam lubang hitam yang semakin mengikat. Bisnis pencitraan politik berbasis jejaring sosial yang digawangi Belo terkena kasus dengan bocornya manipulasi kabar yang dikerjakan perusahaannya. Generasi menunduk 1 yang diungkapkan andre adalah salah satu kritik sosial kepada tweeps, dan user social network lainnya karena lupa bahwa dunia bukan hanya maya. Film Republik Twiter merupakan film yang memiliki banyak pesan yang akan di sampaikan kepada khalayak, pesan pesan tersebut dapat tertangkap secara visual ataupun lisan. Pesan tentang dampak dari kemajuan teknologi dan jejaring sosial, pesan tentang ketergantungan terhadap Twitter, tentang dominasi Twitter pada penyebaran informasi terhadap masyarakat urban, hingga pesan cinta merupakan unsur unsur pesan yang tersajikan di dalam film tersebut, makna dari pesan pesan tersbut sangat jelas sekali tergambarkan di dalam film Republik Twitter, dengan di perkuat melalui gaya berbicara, gestur, mimik wajah dari sang pemain, agar proses penyampaian pesan yang ingin di sampaikan terhadap khalayak bisa di terima dengan baik. Film merupakan salah satu bentuk dari media massa, dimana fungsi dari Film itu sendiri adalah Pemberi informasi, Pendidikan, dan Hiburan untuk khalayak, karena sifat film yang audio visual menjadi sarana pemberian pesan dan makna untuk khalayak yang efektif. Dalam sejarahnya, film pada masa modern sebagai media yang cukup efektif dalam menyebarkan pesan atau informasi mempersuasif khalayak, dimana 1 Diambil dari dialog film Republik Twitter

8 Rupakata Cinema membuat sebuah film fiksi mengenai perkembangan jaman, dan film tersebut menceritakan dimana masyarakat lebih memilih jejaring sosial untuk mendapatkan informasi, hal tersebut mampu dengan mudah mengangkat atau membuat sebuah isu di dalam upaya untuk memenangkan kesepakatan masyarakat dan dapat menggiring opini khalayak. Kekuatan dan kemampuan film menjangkau banyak segmen sosial, lantas membuat para ahli bahwa film memiliki potensi untuk mempengaruhi khalayaknya (Sobur, 2009:127), film saat ini telah menjadi bidang kajian peneliatian yang banyak diminati, dimana banyak unsur unsur yang dapat di teliti didalam film. Film dapat mempengaruhi banyak struktur kehidupan yang ada di masyarakat, isu isu yang disampaikan di dalam sebuah film dapat menimbulkan sebuah opini yang beragam di mata khalayak, perbedaan persepsi juga sering muncul dikarenakan memiliki sudut pandang yang berbeda - beda mengenai pesan atau makna yang ada di dalam suatu film. Semiotika berasal dari bahasa Yunani, Semeion yang berarti tanda. Kemudian diturunkan dalam bahasa Inggris menjadi Semiotics. Dalam bahasa Indonesia, semiotika atau semiologi diartikan sebagai ilmu tentang tanda. Dalam berperilaku dan berkomunikasi tanda merupakan unsur yang terpenting karena bisa memunculkan berbagai makna sehingga pesan dapat dimengerti. Menurut John Fiske, Semiotika mempunyai tiga bidang studi utama: Pertama, Tanda itu sendiri. Tanda adalah konstruksi manusia dan hanya bisa dipahami dalam artian manusia yang menggunakannya. Kedua, Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda. Studi ini mencakup cara berbagai kode dilambangkan guna memenuhi kebutuhan suatu

9 masyarakat atau budaya untuk mengeksploitasi saluran komunikasi yang tersedia untuk mentransmisikannya. Ketiga, Kebudayaan tempat tanda dan kode bekerja. Ini pada gilirannya bergantung pada penggunaan kodekode dan tanda-tanda itu untuk keberadaan dan bentuknya sendiri. (Fiske, 2007:60) Berhubungan dengan film yang sarat akan simbol dan tanda, maka yang menjadi perhatian peneliti di sini adalah dari segi semiotikanya, dimana dengan semiotika ini akan sangat membantu peneliti dalam menelaah arti kedalaman suatu bentuk komunikasi dan mengungkap makna yang ada di dalamnya yang tersirat. Sederhananya semiotikaa itu adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda. Tanda-tanda yang berada dalam film tentu saja berbeda dengan format tanda yang lain yang hanya bersifat tekstual atau visual saja. Jalinan tanda dalam film terasa lebih kompleks karena pada waktu yang hampir bersamaan sangat mungkin berbagai tanda muncul sekaligus, seperti visual, audio, dan teks. Begitu pun dengan tanda-tanda yang terdapat dalam film Republik Twitter. Tanda adalah sesuatu yang dikaitkan pada seseorang untuk sesuatu dalam beberapa hal atau kapasitas. Tanda menunjuk pada seseorang, yakni, menciptakan dibenak orang tersebut suatu tanda yang setara, atau barangkali suatu tanda yang lebih berkembang. Tanda yang diciptakannya saya namakan interpretant dari tanda pertama. Tanda itu menunjuk sesuatu, yakni objeknya (Fiske, 2007:63). Film merupakan bentuk dari media massa dan media massa sebagaimana lembaga lembaga pendidikan, agama, dan seni serta kebudayaan merupakan bagian dari alat kekuasaan negara yang bekerja secara ideologis guna membantu kepatuhan khalayak terhadap kelompok yang berkuasa. Namun Antonio Gramsci dalam buku Alex Sobur (Analisis teks media, suatu pengantar untuk analisis wacana, analisis semiotika dan analisis framing) menyatakan bahwa media massa merupakan arena pergulatan antar ideologi yang saling berkompetensi.

10 The Codes of Television dari John Fiske sering digunakan pada penelitian untuk menganalisis teks berbentuk gambar gerak atau moving picture. Teori ini menyatakan bahwa peristiwa yang dinyatakan dalam sebuah gambar gerak memiliki kode kode sosial sebagai level pertama adalah reality (realitas), level kedua adalah representation (representasi), dan level ketiga adalah ideology (ideologi). Film Republik Twitter menunjukan bagaimana jejaring sosial Twitter mampu digunakan sebagai alat untuk membangun kultur dan ideologi dominan, dan juga mampu mengkonstruksi anggapan umum dengan mengangkat sebuah isu yang dapat diterima anggapanya oleh masyarakat. Menurut Gramsci, perubahan sosial bukanlah semata-mata upaya menyangkut masalah kekuatan ekonomi dan fisik, tapi juga melibatkan perebutan wilayah kebudayaan dan ideologi. Dari uraian di atas yang akan menjadi perhatian peneliti dalam penelitian ini adalah bagaimana memahami makna dan tanda tanda mengenai hegemoni jejaring sosial Twitter dalam film Republik Twitter. Untuk mengakaji makna dan tanda tanda mengenai hegemoni jejaring sosial Twitter dalam film Republik Twitter, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan analisis semiotika sebagai pisau bedah dalam penelitian. Melalui pendekatan Semiotika John Fiske dalam penelitian ini, peneliti akan menelaah realitas, representasi, dan ideologi dari sebuah film yang berjudul Republik Twitter. Ketiga level tersebut (realitas, representasi, ideologi), merupakan satu kesatuan dalam semiotika John Fiske. Ketiganya akan

11 membentuk pemahaman mengenai makna dan tanda tanda hegemoni jejaring sosial Twitter dalam film yang berjudul Republik Twitter. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Pertanyaan Makro Dari uraian-uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan pertanyaan makro sebagai berikut. Bagaimana Representasi Hegemoni Jejaring Sosial Twitter Dalam Film Republik Twitter? 1.2.2 Pertanyaan Mikro Dari rumusan masalah tersebut peneliti membuat pertanyaan mikro sebagai berikut : 1. Bagaimana level Realitas Hegemoni Jejaring Sosial Twitter Dalam Film Republik Twitter? 2. Bagaimana level Representasi Hegemoni Jejaring Sosial Twitter Dalam Film Republik Twitter? 3. Bagaimana level Ideologi Hegemoni Jejaring Sosial Twitter Dalam Film Republik Twitter? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana representasi Hegemoni Jejaring Sosial Twitter dalam adegan film Republik Twitter?

12 1.3.2 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan mengkaji level Realitas Hegemoni Jejaring Sosial Twitter Dalam Film Republik Twitter 2. Untuk mengetahui dan mengkaji level Representasi Hegemoni Jejaring Sosial Twitter Dalam Film Republik Twitter 3. Untuk mengetahui dan mengkaji level Ideologi Hegemoni Jejaring Sosial Twitter Dalam Film Republik Twitter 4. Untuk mengetahui dan mengkaji Representasi Hegemoni Jejaring Sosial Twitter Dalam Film Republik Twitter 1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berkaitan dengan Ilmu Komunikasi, secara umum dibidang jurnalistik maupun secara khusus untuk yang akan meneliti menggunakan semiotika yang membedah makna dan tanda yang terdapat dalam sebuah karya ataupun media lainya. Onong Uchjana Effendy (2001:102) menyatakan bahwa jurnalistik merupakan kegiatan pengolahan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan sampai penyebarluasannya kepada masyarakat. Penyebearluasan inforamasi yang berupa text merupakan kajian semiotika yang sarat akan tanda-tanda didalamnya. Dalam penelitian ini lebih khusus membahas tentang semiotika yang terdapat dalam sebuah karya berbentuk film.

13 1.4.2 Kegunaan Praktis 1. Kegunaan Bagi Peneliti Peneliti mengharapkan penelitian ini berguna bagi peneliti sebagai aplikasi ilmu. yaitu mengkaji langsung tentang analisis semiotika yang terdapat dalam sebuah karya film. 2. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan gambaran yang berguna sebagai referensi bagi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia kedepannya dalam mengungkap makna dan tanda dalam sebuah karya film. 3. Bagi Khalayak Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang kajian semiotika secara menyeluruh mengenai sebuah pemaknaan yang ada di dalam sebuah film.