OLIMPIADE SAINS NASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
PANDUAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TAHUN 2016

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI TAHUN 2014

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN TINGKAT PROVINSI TAHUN 2015

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI TAHUN 2013

PANDUAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TAHUN 2016

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI

OLIMPIADE SAINS NASIONAL

SOSIALISASI PELAKSANAAN SELEKSI OSN TINGKAT KOTAMADYA JAKARTA TIMUR TAHUN 2015 MENUJU OSN JOGYA 2015

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2016

Olimpiade Sains Nasional

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120 TAHUN 2014 TENTANG

Babak Semifinal (Essay)

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015

OLIMPIADE SAINS NASIONAL (MATEMATIKA) SMP

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD, SMP,SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I.

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH SMP 1 WONOKERTO

PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH DASAR TAHUN 2017

PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 575 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KOMPETISI SAINS MADRASAH TAHUN 2018

Kepada yth Kepala Sekolah / Koordinator Olimpiade Sains / Siswa Peserta OSP / Orang Tua Siswa Peserta OSP SMA/MA Se Indonesia

CERDAS, TERAMPIL, KREATIF, dan KOMPETITIF untuk MERAIH PRESTASI TERBAIK

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL [OSN] SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2018

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR OLIMPIADE SAINS NASIONAL

INFORMASI LOMBA-LOMBA SMA Tahun 2017

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2010/2011

KATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA NOMOR : DJ.I/452/2008 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH KEAGAMAAN (MAK)

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK

Petunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL. SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2014

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : DJ.I/02/2012

PANDUAN PPDB. Website: atau 2018/2019

OLIMPIADE MATEMATIKA DAN IPA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH


OLIMPIADE ONLINE NASIONAL 2016 PIALA HASRI AINUN HABIBIE

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UJIAN SEKOLAH (US) SMA DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

Amplop Kecil A (Isi 10 eksemplar)

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun

Olimpiade Kimia X Nasional Tingkat SMA sederajat Himpunan Mahasiswa Kimia (HIMASKA) Helium UIN terdiri dari 3 babak yaitu;

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) DIKNAKES POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

UJIAN AKHIR SEMESTER April 2011

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 58/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

03/02/2010. Mari kita renungkan bersama sama!!!

Olimpiade Kimia X Nasional Tingkat SMA sederajat Himpunan Mahasiswa Kimia (HIMASKA) Helium UIN terdiri dari 3 babak yaitu;

SELAMAT DATANG PADA ACARA SOSIALISASI UN DAN SNMPTN TAHUN 2015

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

PETUNJUK TEKNIS KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA NOMOR : 188 / 546 TENTANG

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

Membuka situs web resmi Himamia Redoks

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor :... tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB I PENDAHULUAN. Baru-baru ini, banyak sekolah pada tingkat menengah atas di Indonesia

NO KEGIATAN HASIL PENANGGUNG JAWAB URAIAN KEGIATAN KETERANGAN

LEMBAR INFORMASI OLIMPIADE SAINS TERAPAN TINGKAT KOTA BATAM TAHUN 2014 BIDANG LOMBA FISIKA TERAPAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

Penyelenggaraan Ujian Pendidikan Kesetaraan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A, PRORAM PAKET B, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2010

SELEKSI CALON MAHASISWA BARU MELALUI JALUR PENELUSURAN MINAT DAN KEMAMPUAN (PMDK) PANITIA PMDK

PERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS OLIMPIADE SAINS NASIONAL TINGKAT SEKOLAH DASAR

PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA

Kata Pengantar. Jakarta, Desember Tim Penyusun

PEDOMAN UMUM PEMBERIAN BEASISWA KEPADA PERAIH MEDALI OLIMPIADE SAINS INTERNASIONAL 2012

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG

DRAFT KATA PENGANTAR. Surabaya, 10 Pebruari 2017 KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

TATA TERTIB KOMET 2018

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

: Q$( / c?l/'r i;,/: li t!

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS)

- 1 - DRAF PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG

PANDUAN PELAKSANAAN PEMETAAN KOMPETENSI/ UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH

BII Maybank Scholarship

Nomor : 0457/E3.4/ Maret 2012 Lampiran : 2 (dua) lampiran Perihal : ON MIPA-PT

PERATURAN UMUM DAN KHUSUS NATIONAL ACCOUNTING AND TAX OLYMPIAD TAHUN 2017

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SMASA LOGIC COMPETITION 2017

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH UNGGULAN DAERAH SMA NEGER 1 TUBAN KABUPATEN TUBAN TP. 2014/2015

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

PEDOMAN PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL Pekanbaru 2017 COVER

PEDOMAN PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL Pekanbaru 2017 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 3

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 4

kata pengantar Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 5

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 6 Salah satu program Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA), Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2017 adalah melaksanakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang terdiri atas 9 (Sembilan) bidang keilmuan, yaitu : Matematika, Fisika, Kimia, Informatika/Komputer, Biologi, Astronomi, Ekonomi, Kebumian, dan GeografI. Tujuan pelaksanaan OSN adalah untuk memfasilitasi dan memotivasi siswa yang mempunyai bakat di bidang sains, sehingga para siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka sesuai dengan bidang ilmu yang diminatinya dan menjaring siswa calon peserta Olimpiade Sains Tingkat Internasional. Kegiatan ini juga sekaligus dapat membentuk sikap/karakter siswa yang jujur, disiplin, sportif, kreatif, serta menjalin persahabatan dan berbagi pengalaman (sharing) antarsesama siswa sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Pedoman pelaksanaan Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah panitia seleksi di Tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi, agar penyelenggaraan seleksi dapat berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Semoga program OSN mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat dan instansi terkait, baik yang ada di daerah maupun di Tingkat Pusat. Kritik yang membangun dan saran kami harapkan untuk kesempurnaan Buku pedoman ini sehingga dapat memajukan pendidikan dalam bidang sains di Indonesia. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 7 Jakarta, Januari 2017 Direktur Pembinaan SMA, Drs. Purwadi Sutanto, M.Si NIP. 196104041985031003

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 8 DAFTAR ISI kata pengantar 5 daftar isi 8 #sainspirasi 10 BAB I PENDAHULUan 13 A. Pendahuluan 15 B. Tujuan 16 C. Hasil Yang Diharapkan 17 D. Bidang Keilmuan Yang Diolimpiadekan 18 E. Tahap Seleksi 19 F. Seleksi Tingkat Nasional 20 G. Tempat Pelaksanaan Tingkat Internasional Tahun 2018 21 H. Biaya Penyelenggaraan 22 BAB II MEKANISME SELEKSI PESERTA 23 A. Kriteria Peserta 24 B. Tahapan Seleksi 34 C. Jadwal Pelaksanaan Olimpiade 38

D. Tanggung Jawab Pembiayaan 39 E. Tim Juri 40 BAB III Tugas Dan Wewenang Kepanitiaan 41 A. Panitia Pusat 42 B. Panitia Daerah Tingkat Kabupaten/Kota 43 C. Panitia Daerah Tingkat Provinsi 47 D. Panitia Tingkat Nasional 51 BAB IV TATA TERTIB 53 A. Tingkat Kabupaten kota 54 B. Tingkat Provinsi 58 C. Tingkat Nasional 62 BAB V PENUTUP 63 9 KONTAK 66

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 #sains 10

pirasi 11 Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017

12 #sainspirasi Sebuah pernyataan pemersatu OSN 2017 dengan semangat membuat OSN bukan hanya menjadi sebuah ajang perlombaan namun juga tempat saling berbagi inspirasi antara sesama peserta dan siapapun yang ikut terlibat di dalamnya. #SAINSPIRASI juga menjadi pengingat bahwa lebih dari sekedar ilmu, sains merupakan sumber inspirasi bagi umat manusia untuk berkembang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 14

a pendahuluan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka pengembangan bakat dan minat siswa SMA dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan tersebut dilakukan dalam berbagai lomba/ Olimpiade baik nasional maupun internasional. Upaya kegiatan lomba ini diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dalam menguasai ilmu-ilmu dasar dan bahasa asing serta membina sikap, perilaku, dan budi pekerti luhur. Berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh peserta Indonesia dalam mengikuti Olimpiade internasional serta tingkat kesukaran soal yang dilombakan/diolimpiadekan dalam Olimpiade tersebut, perlu dilakukan penjaringan siswa unggul dan berbakat, pembinaan yang lebih intensif, khususnya siswa SMP/ MTs (kelas IX), SMA/MA (kelas X dan XI) mulai dari tingkat Sekolah, Kabupaten/Kota, Provinsi sampai Nasional. Pemenang Tingkat Nasional akan menjalani pembinaan dalam rangka menyiapkan tim yang akan mewakili Indonesia dalam Olimpiade Internasional. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 15

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 b Tujuan Menumbuhkembangkan minat siswa terhadap bidang keilmuan yang diolimpiadekan. 16 Menjaring siswa yang mempunyai kompetensi/kemampuan dalam bidangnya masing-masing, yaitu bidang Matematika, Fisika, Kimia, Informatika/ Komputer, Biologi, Astronomi, Ekonomi, Kebumian, dan Geografi. Menyeleksi calon peserta yang dapat diandalkan dan diharapkan oleh Kabupaten/Kota untuk mewakili daerahnya pada seleksi Tingkat Kabupaten/Kota sampai ke Tingkat Internasional.

c Hasil yang Diharapkan 1 2 Tumbuh dan berkembangnya minat/motivasi siswa dan guru terhadap bidang keilmuan yang diolimpiadekan. Terjaringnya peserta Olimpiade bidang Matematika, Fisika, Kimia, Informatika/Komputer, Biologi, Astronomi, Ekonomi, Kebumian, dan Geografi. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 17 3 Terseleksinya pemenang Olimpiade Tingkat Kabupaten/Kota untuk diikutsertakan ke Tingkat Provinsi dan terseleksinya pemenang Olimpiade Tingkat Provinsi untuk diikutsertakan ke Tingkat Nasional. Terseleksinya 30 siswa terbaik dari Tingkat Nasional yang akan dipersiapkan untuk mengikuti seleksi Tingkat Internasional. 4 Terbangunnya sikap kompetisi yang sportif pada peserta Olimpiade.

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 D Bidang Keilmuan yang Diolimpiadekan Bidang keilmuan yang diolimpiadekan pada Tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi terdiri atas: Matematika Astronomi 18 Fisika Ekonomi Kimia Kebumian Informatika/Komputer Geografi Biologi

SEKOLAH E TAHAP SELEKSI TAHAP SELEKSI 1 TINGKAT SEKOLAH TAHAP SELEKSI 2 KABUPATEN/KOTA TAHAP SELEKSI 3 PROVINSI TAHAP SELEKSI 3 NASIONAL Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 FEBRUARI 2017 14 MARET 2017 8-10 MEI 2017 2-8 JULI DAN 20-26 AGUSTUS 2017 19 Tempat Sekolah Tempat Kabupaten/kota Tempat Provinsi Tempat Pekanbaru, Riau Penanggungjawab Kepala Sekolah Penanggungjawab UPTD/Bakorwil/ Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Penanggungjawab Dinas Pendidikan Provinsi Penanggungjawab Direktorat PSMA

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 F Seleksi Tingkat Nasional Pelaksanan Seleksi Tingkat Nasional di Pekanbaru akan dilaksanakan pada tanggal: 1. 2-8 Juli 2017: Biologi, Astronomi, Komputer, Kebumian, Biografi, Ekonomi. 2. 20-26 Agustus 2017: Fisika, Kimia, Matematika. 20 RAPOR Siswa kelas X dan XI sedang melaksanakan penilaian akhir kenaikan kelas. Laboratorium terpakai untuk pelaksanaan penilaian akhir kenaikan kelas. Pembina dan dewan juri yang dari universitas sedang menjalankan ujian akhir semester. Laboran tidak tersedia perguruan tinggi sedang menjalani ujian akhir semester.

g Tempat Pelaksanaan Tingkat Internasional Tahun 2018 International Mathematical Olympiad (IMO) : Rumania International Physics Olympiad (IPhO) : Portugal International Biology Olympiad (IBO) : Iran International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) : Srilanka Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 21 International Chemistry Olympiad (IChO) : Slovakia International Earth Science Olympiad (IESO) : Thailand International Olympiad in Informatics (IOI) : Japan International Geography Olympiad (IGeO) : Canada

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 22 H Biaya Penyelenggaraan Biaya pelaksanaan seleksi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/kota, Tingkat Provinsi, dan Tingkat Nasional dibiayai dari APBD/APBN, sponsor, atau sumber dana lain yang tidak mengikat.

BAB II Mekanisme seleksi peserta

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 24 A KRITERIA PESERTA 1. Umum a. Warga Negara Indonesia yang dibuktikan dengan dokumen seperti Kartu Pelajar, KTP, SIM, atau Paspor. b. Berminat dan memenuhi syarat minimal pengetahuan yang dinyatakan dalam bentuk nilai dari bidang keilmuan yang dipilih. c. Mendapat persetujuan dari orang tua/wali. Bila peserta memiliki kebutuhan khusus berkaitan dengan kesehatan harus mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang. d. Setiap siswa hanya dapat mengikuti salah satu bidang keilmuan dan diusulkan oleh Kepala Sekolah berdasarkan hasil seleksi tingkat sekolah. e. Belum pernah meraih medali emas OSN Tingkat SMA di semua bidang keilmuan. f. Bersedia mengikuti pembinaan khusus ke tingkat Internasional jika lolos dari Tingkat Nasional. g. Tuntas pada semua mata pelajaran dan sikap (minimal Baik) mengacu kepada kurikulum yang berlaku.

2. Khusus Matematika Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 1. Siswa SMP/MTs kelas IX; SMA/MA kelas X dan XI. 2. Memiliki nilai Matematika (wajib dan peminatan) tidak kurang dari 80. 3. Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-3. 25

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 26 Fisika 1. Siswa SMP/MTs kelas IX; SMA/MA kelas X dan XI. 2. Memiliki nilai Fisika tidak kurang dari 80. 3. Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-2. 4. Belum pernah mengikuti Olimpiade Fisika Tingkat Regional atau Internasional.

Kimia 1. Siswa SMP/MTs kelas IX; SMA/MA kelas X dan XI. 2. Memiliki nilai IPA untuk SMP/MTs tidak kurang dari 80. 3. Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-2 4. Belum pernah mengikuti Olimpiade Kimia Tingkat Internasional. 5. Tidak buta warna dibuktikan dengan Surat Keterangan Bebas Buta Warna dari dokter. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 27

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 28 Informatika/Komputer 1. Siswa SMP/MTs kelas VIII atau IX; SMA/MA kelas X atau XI. 2. Memiliki nilai Matematika (wajib dan peminatan) tidak kurang dari 80. 3. Mampu mengoperasikan perangkat komputer.

Biologi 1. Siswa SMP/MTs kelas IX; SMA/MA kelas X dan XI. 2. Memiliki nilai IPA untuk SMP/MTs tidak kurang dari 80. 3. Memiliki nilai Biologi tidak kurang dari 85 dan memiliki nilai Matematika, Kimia, dan Bahasa Inggris masingmasing tidak kurang dari 80. 4. Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-2. Bila telah mengikuti pembinaan tahap ke-2, dapat langsung mengikuti OSN. 5. OSN tidak dapat diikuti oleh siswa yang pernah mewakili Indonesia pada IBO. 6. Siswa hanya diperbolehkan mengikuti OSN maksimal sebanyak 2 kali. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 29

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 30 Astronomi 1. Siswa SMP/MTs kelas IX; SMA/MA kelas X dan XI. 2. Memiliki nilai IPA untuk SMP/MTs tidak kurang dari 80. 3. Memiliki nilai Fisika, Matematika, dan Bahasa Inggris masing-masing tidak kurang dari 80. 4. Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-2. 5. Tidak buta warna dibuktikan dengan Surat Keterangan Bebas Buta Warna dari dokter 6. Mampu melakukan kegiatan praktik di lapangan. 7. Mampu mengoperasikan perangkat komputer.

Ekonomi 1. Siswa SMA/MA kelas X dan XI. 2. Memiliki nilai Ekonomi dan Bahasa Inggris masing-masing tidak kurang dari 80 pada peminatan ilmu pengetahuan sosial. 3. Memiliki nilai Matematika dan Bahasa Inggris masingmasing tidak kurang dari 80 pada lintas minat mata pelajaran ekonomi. 4. Mampu mengoperasikan perangkat komputer. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 31

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 32 Kebumian 1. Siswa SMP/MTs kelas IX; SMA/MA kelas X dan XI. 2. Memiliki nilai IPA atau IPS dan bahasa Inggris untuk SMP/ MTs masing-masing tidak kurang dari 80. 3. Memiliki nilai Matematika, Fisika atau Geografi, dan Bahasa Inggris masing-masing minimal 80. 4. Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-2. Bila telah mengikuti pembinaan tahap ke-2 dapat langsung mengikuti OSN. 5. Tidak buta warna dibuktikan dengan Surat Keterangan Bebas Buta Warna dari dokter. 6. Mampu melakukan kegiatan praktik lapangan.

Geografi 1. Siswa SMP/MTs kelas IX; SMA/MA kelas X dan XI. 2. Memiliki nilai IPA atau IPS dan Bahasa Inggris untuk SMP/ MTs tidak kurang dari 80 3. Memiliki nilai Matematika atau Geografi atau Fisika dan Bahasa Inggris untuk SMA/MA minimal 80. 4. Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-2 5. Tidak buta warna dibuktikan dengan Surat Bebas Buta Warna dari dokter. 6. Mampu melakukan kegiatan praktik lapangan. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 33

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 Masing-masing daerah melakukan seleksi peserta Olimpiade Sains secara berjenjang untuk tingkat SMA/MA (atau SMP/MTs) dengan urutan sebagai berikut: 34 B TAHAPAN SELEKSI 1. Seleksi Peserta Olimpiade Sains Tingkat Sekolah (OSS) Sekolah menjaring/menyeleksi (berdasarkan kriteria yang berlaku) dan mengajukan peserta seleksi Olimpiade Sains pada masing-masing lomba untuk diseleksi sebagai peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota. Penanggung jawab seleksi tingkat sekolah adalah Kepala Sekolah.

2. Seleksi Peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota (OSK) a. Peserta OSK adalah siswa kelas IX sampai kelas XI. b. Setiap sekolah boleh mengirimkan siswa terbaik hasil seleksi sekolah (OSS atau sejenisnya) untuk seleksi OSK. Jumlah maksimal peserta tiap bidang per sekolah disesuaikan dengan kemampuan masing-masing Kabupaten/Kota. c. Pelaksanaan Seleksi Peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota dan Tingkat Provinsi dilakukan dalam waktu yang bersamaan secara nasional. d. Data peserta dan hasilnya dipublikasikan untuk menjamin akuntabilitas. e. Soal OSK dan OSP disusun oleh Tim Pembina Pusat. f. Penilaian OSK dilakukan oleh Tim Penilai yang melibatkan MGMP dan ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, di bawah supervisi oleh Dinas Pendidikan Provinsi. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 35

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 36 3. Penilaian Olimpiade Sains Provinsi a. Jumlah maksimal peserta tiap sekolah yang dikirimkan ke seleksi OSP berjumlah maksimal tiga siswa per bidang. b. Total peserta maksimal setiap provinsi adalah banyaknya Kabupaten/ Kota dikalikan 3. Provinsi yang memiliki jumlah Kabupaten/Kota kurang dari 10, peserta maksimal 75 siswa per bidang. c. Penyusunan soal dan penilaian lembar jawaban peserta menjadi tanggung jawab Juri dari Direktorat Pembinaan SMA. d. Pelaksanaan Seleksi Peserta Olimpiade Sains Tingkat Provinsi dilakukan dalam waktu yang bersamaan secara nasional. e. Data peserta dan hasilnya dipublikasikan oleh Direktorat Pembinaan SMA untuk menjamin akuntabilitas. f. Penanggung jawab seleksi Tingkat Provinsi adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.

4. Seleksi Peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) a. Setiap Provinsi mengirimkan minimal 1 siswa terpilih per bidang. b. Untuk setiap bidang lomba, maksimum peserta setiap Provinsi adalah sepuluh persen dari total peserta OSN. c. Jumlah maksimal peserta tiap sekolah yang dikirimkan ke seleksi OSN 2 siswa per bidang. d. Penyusunan soal dan koreksi hasil jawaban peserta menjadi tanggung jawab Juri dan Direktorat Pembinaan SMA. e. Pelaksanaan Olimpiade Sains Tingkat Nasional dilakukan dalam waktu yang bersamaan oleh Pusat dan Daerah yang menjadi tuan rumah. f. Data peserta dan hasilnya diumumkan ke publik oleh Direktorat PSMA untuk menjamin akuntabilitas. g. Penanggungjawab Olimpiade Sains Tingkat Nasional adalah Direktur Pembinaan SMA. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 37

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 38 c JADWAL PELAKSANAAN Olimpiade 1 07.30-08.00 Pengisian daftar hadir dan pengaturan tempat duduk 2 08.00-08.45 Penjelasan tes oleh pengawas 3 09.00-12.00 Pelaksanaan Tes Tahap I (tergantung pada bidang Olimpiade) 4 5 6 12.00-13.00 Istirahat/salat/makan siang 13.00-16.00 Pelaksanaan Tes Tahap II (tergantung pada bidang Olimpiade) 16.00 s.d selesai. Pengumpulan hasil tes

SEKOLAH D Tanggung jawab PEMBIAYAAN Seleksi Tingkat Sekolah Sumber dana: Komite Sekolah, Sponsor, dan dana lain yang tidak mengikat Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 Seleksi Tingkat Kab./Kota Sumber dana: APBD Kab./Kota, Sponsor, dan dana lain yang tidak mengikat 39 Seleksi Tingkat Provinsi Sumber dana: APBD Provinsi, Sponsor, dan dana lain yang tidak mengikat

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 40 e TIM JURI 1 2 Tim Juri Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan kriteria sebagai berikut: Tim Juri Pusat bertugas membuat soal dan melakukan penilaian hasil pelaksanaan Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional, dengan kriteria: a. Memiliki latar belakang pendidikan, keahlian dan kemampuan sesuai dengan bidangnya. b. Memiliki sikap jujur, bertanggung jawab, disiplin, tekun, teliti dan bisa menjaga kerahasiaan. c. Terdiri atas unsur perguruan tinggi, guru/ instruktur atau tenaga ahli di bidangnya. a. Memiliki latar belakang pendidikan, keahlian dan kemampuan sesuai dengan bidangnya. b. Memiliki sikap jujur, bertanggung jawab, disiplin, tekun, teliti dan bisa menjaga kerahasiaan. c. Unsur perguruan tinggi atau tenaga ahli di bidangnya.

BAB III Tugas dan wewenang kepanitiaan

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 a PANITIA PUSAT BUKU PANDUAN 42 Menyusun Pedoman Pelaksanaan OSK/ OSP/OSN Menyusun soal OSK/OSP/OSN Menentukan tanggal, soal, penggandaan, dan pembagian tugas Melaksanakan OSK/ OSP, berkoordinasi dengan Panitia Daerah

b Panitia Daerah Tingkat Kabupaten/ Kota Pelaksanaan OSK dilaksanakan sepenuhnya oleh panitia daerah. 1. Umum a. Pelaksanaan Seleksi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota pada tanggal 14 Maret 2017 b. Pelaksanaan penilaian pada minggu ke-tiga bulan Maret 2017 oleh Kabupaten/Kota. c. Pengiriman daftar pemenang dilengkapi biodata peserta dan berita acara pemenang serta laporan pelaksanaan seleksi Kabupaten/Kota ke Provinsi paling lambat awal April 2017. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 43

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 2. Sosialisasi Kegiatan a. Panitia Pusat menyosialisasikan pedoman OSK pada Dinas Pendidikan Provinsi b. Provinsi melakukan sosialisasi ke Dinas Kota/ Kabupaten pada awal trimester ketiga agar Dinas Kota/Kabupaten bisa menyusun anggaran kegiatan yang selaras dengan agenda OSK, yakni meliputi sosialisasi, pembinaan, dan pelaksanaan kegiatan. 4. Ruangan a. Panitia Daerah memastikan kenyamanan ruangan tes meliputi pencahayaan, sirkulasi udara, kebersihan ruangan, ketenangan, dan keamanan b. Panitia Daerah mengatur jarak duduk antarpeserta minimum 1 meter atau maksimum 20 siswa perkelas. c. Setiap ruangan tes memerlukan setidaknya dua pengawas 44 3. Administrasi Peserta Panitia wajib memeriksa keabsahan peserta sesuai pedoman OSK. d. Peserta dari sekolah yang sama tidak duduk berdekatan e. Panitia Daerah memasang nomor peserta pada bangku dan nomor ruangan pada tiap ruangan f. Panitia Daerah mensterilkan/membebaskan ruangan tes dari pihak lain yang tidak berkepentingan.

5. Soal a. Panitia Daerah bertanggung jawab menggandakan soal, mengemas soal dan menyegel soal dalam amplop tertutup untuk siap dikirimkan ke Kabupaten/Kota b. Panitia Daerah bertanggung jawab memastikan bahwa soal tiba di lokasi tes setidaknya 1 jam sebelum tes dimulai. c. Amplop soal yang tersegel baru boleh dibuka di depan peserta pada pelaksanaan OSK d. Panitia Daerah wajib memastikan bahwa jumlah soal sesuai Soal OSK disimpan oleh Disdik Kabupaten/Kota setidaknya selama dua minggu dan wajib didistribusikan kepada para peserta OSK. 6. Pelaksanaan tes a. Panitia Daerah menyiapkan lembar kertas buram b. Panitia Daerah menyiapkan jam dinding dengan waktu yang tepat sama pada setiap kelas atau bell/sound system terpadu paralel lintas kelas untuk memastikan bahwa jam mulai dan selesai tes satu bidang diselenggarakan serentak c. Panitia Daerah memastikan bahwa penyelenggaraan tes sesuai dengan komitmen waktu. d. Panitia Daerah memastikan keberlangsungan tes dengan baik bahwa tidak ada interupsi dari kunjungan orang tua/keluarga, guru, pejabat, atau wartawan e. Panitia Daerah mengumpulkan seluruh berkas soal dan memastikan bahwa tidak ada berkas soal yang hilang atau terbawa peserta/guru. f. Panitia Daerah mengumpulkan seluruh hasil kerja siswa sesuai dengan pedoman pelaksanaan OSK Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 45

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 7. Pemeriksaan hasil tes a. Panitia Daerah menetapkan tim pemeriksa tes yang memiliki kompetensi, komitmen, dan kejujuran b. Panitia Daerah menetapkan peserta OSP yang disahkan dengan SK Provinsi 8. Konsumsi, Akomodasi dan Transportasi 46 a. Panitia Daerah menyediakan konsumsi dan akomodasi peserta b. Panitia Daerah menyediakan petugas kesehatan di setiap Kota/Kabupaten tempat penyelenggaraan OSK c. Panitia Daerah menyediakan sarana transportasi bagi peserta dari tempat penginapan ke lokasi tes.

c Panitia Daerah Tingkat Provinsi 1. Umum 2. a. OSP dilaksanakan oleh Panitia Daerah berkoordinasi dengan panitia pusat. b. Pelaksanaan Seleksi Olimpiade Sains Tingkat Provinsi pada bulan Juni 2017 c. Panitia Daerah wajib menyelenggarakan pertemuan pengarahan kepada peserta, pengawas dan guru pendamping. Admisnistrasi Peserta Panitia wajib memeriksa keabsahan peserta sesuai SK yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 47

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 48 3. Ruangan 4. a. Panitia Daerah memastikan kenyamanan ruangan tes meliputi pencahayaan, sirkulasi udara, kebersihan ruangan, ketenangan, dan keamanan b. Panitia Daerah mengatur jarak duduk antarpeserta minimum 1 meter atau maksimum 20 siswa perkelas. c. Setiap ruangan tes memerlukan setidaknya dua pengawas d. Peserta dari sekolah yang sama tidak duduk berdekatan e. Panitia Daerah memasang nomor peserta pada bangku dan nomor ruangan pada tiap ruangan f. Panitia Daerah menyeterilkan/membebaskan ruangan tes dari pihak lain yang tidak berkepentingan. Soal a. Panitia Pusat bertanggung jawab menggandakan soal, mengemas soal dan menyegel soal dalam amplop tertutup serta membawanya ke daerah b. Panitia Pusat wajib memastikan bahwa soal tiba di lokasi tes setidaknya 1 jam sebelum tes dimulai c. Amplop soal yang tersegel baru boleh dibuka di depan peserta pada pelaksanaan OSP d. Panitia Daerah wajib memastikan bahwa jumlah soal sesuai dengan banyaknya peserta OSP e. Soal OSP disimpan oleh Disdik Provinsi setidaknya selama dua minggu dan wajib didistribusikan kepada para peserta OSP.

5. Pelaksanaan Tes 1. Panitia Daerah wajib mengatur tempat duduk peserta secara merata (peserta dari sekolah yang sama tidak duduk berurutan/berdekatan) 2. Panitia Daerah wajib melaksanakan pengarahan kepada pengawas dan pertemuan teknis peserta OSP satu hari sebelum pelaksanaan tes 3. Panitia Daerah menyiapkan lembar kertas buram. 4. Panitia Daerah menyiapkan jam dinding dengan waktu yang sama pada setiap kelas, bel/sound system terpadu paralel lintas kelas untuk memastikan bahwa jam mulai dan selesai, tes satu bidang yang diselenggarakan secara serentak. 5. Panitia Daerah menyeterilkan/membebaskan ruangan tes dari pihak lain yang tidak berkepentingan. 6. Pengawas mengumpulkan, menghitung, mengurutkan lembar jawaban dan memastikan jumlahnya sesuai dengan berita acara. 7. Pengawas memasukkan lembar jawaban dan berita acara ke dalam amplop dan diserahkan ke panitia pusat setelah pelaksanaan. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 49

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 50 6. Pemeriksaan Hasil dan 7. Penetapan Pemenang 1. Tim Juri dari pusat akan memeriksa hasil OSP. 2. Tim Juri menetapkan pemenang OSP dan di-skkan oleh Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud. 3. Keputusan Juri tentang pemenang tidak bisa diganggu-gugat. Konsumsi, Akomodasi dan Transportasi 1. Panitia Daerah menyediakan konsumsi dan akomodasi peserta. 2. Panitia Daerah menyediakan petugas dan fasilitas kesehatan di setiap lokasi penyelenggaraan OSP. 3. Panitia Daerah menyediakan sarana transportasi bagi peserta dari tempat penginapan ke lokasi tes.

d PANITIA Tingkat Nasional Rincian tugas dan wewenang panitia Tingkat Nasional akan diatur dalam buku pedoman penyelenggaraan Olimpiade Sains Tingkat Nasional. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 51

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 52

BAB IV tata tertib

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 54 A A KRITERIA tingkat kabupaten/ kota PESERTA 1. Tata Tertib Peserta Seleksi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota: a. Peserta wajib hadir 30 menit sebelum pelaksanaan tes dimulai. b. Peserta wajib membawa identitas. c. Peserta menempati tempat duduk yang telah disediakan sesuai dengan nomor peserta masingmasing. d. Peserta yang terlambat masuk dapat mengikuti tes setelah mendapat izin dari panitia/pengawas dengan tidak ada tambahan waktu (sesuai dengan jadwal yang berlaku). e. Peserta membawa alat-alat tulis yang diperlukan dan dilarang untuk saling meminjam di antara peserta. f. Peserta dilarang menggunakan buku catatan, kalkulator (kecuali Bidang Keilmuan tertentu), kamus, atau alat bantu lainnya sesuai petunjuk pada soal. g. Peserta mengisi dan menandatangani daftar hadir yang telah disediakan.

h. Peserta menuliskan isian biodata dan nomor peserta pada lembar jawaban. i. Peserta menerima satu set soal, lembar jawaban, dan kertas buram. j. Peserta mengerjakan soal setelah tanda mulai tes dibunyikan, semua peserta memulai dan mengakhiri tes bersama-sama. Peserta yang sudah selesai sebelum waktunya dilarang meninggalkan ruangan. k. Peserta memeriksa kelengkapan halaman lembar soal, mulai dari halaman pertama sampai terakhir dan mengerjakan tes sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. l. Semua peserta berdoa sesuai keyakinan masingmasing sebelum mengerjakan soal. m. Peserta dapat bertanya pada pengawas dengan mengangkat tangan jika ada hal-hal yang tidak jelas. n. Peserta dilarang menyampaikan pertanyaan yang mengarah pada jawaban butir soal. o. Peserta harus bekerja sendiri, tidak boleh bekerja sama/berdiskusi atau melakukan kecurangan atau hal-hal lain yang dapat mencurigakan atau diduga melakukan kerja sama. p. Peserta yang melakukan kecurangan akan mendapat sanksi dan mendapat nilai 0 (nol). q. Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan sampai batas akhir waktu tes. Oleh karena itu, sebelum tes berlangsung, pengawas memberitahukan bila ada peserta yang hendak ke toilet sebaiknya sebelum tes berlangsung. Jika terpaksa, selama tes berlangsung, ada peserta yang hendak ke toilet, harus seizin pengawas. r. Peserta harus menulis jawaban tes dengan jelas. Peserta tidak boleh mencoret-coret lembar soal. s. Peserta dilarang berbicara atau melakukan hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi peserta lain. t. Peserta dilarang berjalan memberikan hasil jawaban dan soalnya ke pengawas. Pengawas akan mengambil lembar soal dan lembar jawaban siswa dari setiap meja peserta. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 55

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 56 2. Petunjuk Bagi Pengawas a. Pengawas memperkenalkan diri dahulu sebelum tes dimulai. b. Pengawas memberitahu Bidang Keilmuan yang akan diujikan kepada peserta. c. Pengawas mempersilakan berdoa sebelum mengerjakan soal. d. Pengawas membagikan lembar jawaban terlebih dahulu dan peserta diminta mengisi nama, nomor peserta, asal sekolah, tanggal pelaksanaan tes, dan sebagainya. Pengawas juga membagikan kertas buram untuk digunakan peserta dalam menghitung/memecahkan soal. e. Pengawas menanyakan kepada peserta apabila ada yang tidak membawa alat tulis yang diperlukan. Selanjutnya pengawas meminjamkan alat tulis tersebut kepada peserta yang tidak membawanya. f. Setelah seluruh peserta selesai menuliskan isian pada lembar jawaban, pengawas membagikan lembar soal. g. Lembar soal dan lembar jawaban yang berlebih/cadangan tetap berada dalam amplop atau disimpan oleh pengawas, dan dilarang untuk didiskusikan dengan pengawas lain atau peserta.

h. Pengawas meminta peserta untuk memeriksa kelengkapan halaman lembar soal, mulai dari halaman pertama sampai terakhir dan melaporkan kepada pengawas apabila terdapat ketidaklengkapan soal. i. Pengawas mencatat peserta yang melakukan kecurangan pada lembar berita acara. j. Pengawas dilarang merokok atau berbicara atau hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi peserta. k. Selama tes berlangsung, pengawas mengedarkan daftar hadir, dan memeriksa identitas peserta. l. Pengawas mengingatkan sisa waktu yang tersedia, misalnyanya masih 15 menit lagi atau 5 menit lagi. Pengawas mengingatkan agar tidak ada lagi peserta yang mengerjakan soal setelah waktu habis. m. Pengawas menghitung kembali lembar soal dan lembar jawaban; kemudian mengurutkan masing-masing lembar soal dan lembar jawaban sesuai dengan nomor peserta pada Daftar Hadir; dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 57

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 58 b tingkat provinsi 1. Tata tertib Peserta seleksi Olimpiade sains Tingkat Provinsi: a. Peserta wajib hadir 30 menit sebelum pelaksanaan tes dimulai. b. Peserta wajib membawa identitas. c. Peserta menempati tempat duduk yang telah disediakan sesuai dengan nomor peserta masingmasing. d. Peserta yang terlambat masuk dapat mengikuti tes setelah mendapat izin dari panitia/pengawas dengan tidak diberikan tambahan waktu (sesuai dengan jadwal yang berlaku). e. Peserta membawa alat-alat tulis yang diperlukan dan dilarang untuk saling meminjam di antara peserta. f. Peserta dilarang menggunakan buku catatan, kalkulator (kecuali Bidang Keilmuan tertentu), kamus, atau alat bantu lainnya sesuai petunjuk pada soal. g. Peserta mengisi dan menandatangani daftar hadir yang telah disediakan.

h. Peserta menuliskan isian biodata dan nomor peserta pada lembar jawaban. i. Peserta menerima satu set soal, lembar jawaban, dan kertas buram. j. Peserta mengerjakan soal setelah tanda mulai tes dibunyikan, semua peserta memulai dan mengakhiri tes bersama-sama. Peserta yang sudah selesai sebelum waktunya dilarang meninggalkan ruangan k. Peserta memeriksa kelengkapan halaman lembar soal, mulai dari halaman pertama sampai terakhir dan mengerjakan tes sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. l. Seluruh peserta berdoa sesuai keyakinan masingmasing sebelum mengerjakan soal. m. Peserta dapat bertanya pada pengawas dengan mengangkat tangan jika ada hal-hal yang tidak jelas. n. Peserta dilarang menyampaikan pertanyaan yang mengarah pada jawaban butir soal. o. Peserta harus bekerja sendiri, tidak boleh bekerja sama/berdiskusi, atau melakukan kecurangan atau hal-hal lain yang dapat mencurigakan atau diduga melakukan kerja sama. p. Peserta yang melakukan kecurangan akan mendapat nilai 0 (nol). q. Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan sampai batas akhir waktu tes. Oleh karena itu, sebelum tes berlangsung, pengawas memberitahukan bila ada peserta yang hendak ke toilet sebaiknya sebelum tes berlangsung. Jika terpaksa, selama tes berlangsung ada peserta yang hendak ke toilet, harus seizin pengawas. r. Peserta harus menulis jawaban tes dengan jelas. Peserta tidak boleh mencoret-coret lembar soal. s. Peserta dilarang berbicara atau melakukan hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi peserta lain. t. Peserta dilarang berjalan memberikan hasil jawaban dan soalnya ke pengawas. Pengawas akan mengambil lembar soal dan lembar jawaban siswa dari setiap meja peserta. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 59

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 60 2. Petunjuk Bagi Pengawas a. Pengawas memperkenalkan diri dahulu sebelum tes dimulai. b. Pengawas mengingatkan Bidang Keilmuan yang akan diujikan kepada peserta. c. Pengawas mempersilakan berdoa sebelum mengerjakan soal. d. Pengawas membagikan lembar jawaban terlebih dahulu dan peserta diminta mengisi nama, nomor peserta, asal sekolah, tanggal pelaksanaan tes, dan sebagainya. Pengawas juga membagikan kertas buram untuk digunakan peserta dalam menghitung/memecahkan soal. e. Pengawas menanyakan kepada peserta apabila ada yang tidak membawa alat tulis yang diperlukan. Selanjutnya, pengawas meminjamkan alat tulis tersebut kepada peserta yang tidak membawanya. f. Setelah semua peserta selesai menuliskan isian pada lembar jawaban, pengawas membagikan lembar soal. g. Lembar soal dan lembar jawaban yang berlebih/cadangan tetap berada dalam amplop atau disimpan oleh pengawas, dan dilarang untuk didiskusikan dengan pengawas lain atau peserta.

h. Pengawas meminta peserta untuk memeriksa kelengkapan halaman lembar soal, mulai dari halaman pertama sampai terakhir dan melaporkan kepada pengawas apabila terdapat ketidaklengkapan soal. i. Pengawas mencatat peserta yang melakukan kecurangan pada lembar berita acara dengan keterangan yang lengkap. j. Pengawas dilarang merokok atau berbicara atau melakukan hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi peserta. k. Selama tes berlangsung, pengawas mengedarkan daftar hadir, dan memeriksa identitas peserta. l. Pengawas mengingatkan sisa waktu yang tersedia, misalnya masih 15 menit lagi atau 5 menit lagi. Pengawas mengingatkan agar tidak ada lagi peserta yang mengerjakan soal setelah waktu habis. m. Pengawas menghitung kembali lembar soal dan lembar jawaban; Kemudian mengurutkan masing-masing lembar soal dan lembar jawaban sesuai dengan nomor peserta pada Daftar Hadir dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 61

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 62 A KRITERIA PESERTA c Tingkat Nasional Tata tertib bagi peserta dan petunjuk untuk pengawas pada seleksi Tingkat Nasional akan dijelaskan pada buku pedoman penyelenggaraan Olimpiade Sains Tingkat Nasional.

BAB V PENutup

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 64 Keberhasilan penyelenggaraan seleksi Olimpiade Sains tahun 2017 ditentukan oleh semua unsur yang berkepentingan dalam melaksanakan kegiatan seleksi secara tertib, teratur, disiplin, dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Dengan memahami pedoman ini diharapkan panitia dan semua pihak yang terkait dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, sehingga mencapai hasil secara optimal. Menyadari masih banyak kekurangan dalam pedoman ini, kritik dan saran kami harapkan sebagai bahan masukan bagi penyelenggaraan seleksi di tahun-tahun mendatang.

Note: Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 65

Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional 2017 Kontak subditkpd.ditpsma@kemdikbud.go.id 66 pesertadidiksma psma.kemdikbud.go.id Pembinaan SMA