BAB V PEMBAHASAN. 2016/2017 pokok bahasan lingkaran sebagai berikut. Siswa dengan kemampuan matematika tinggi pada umumnya memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Lingkaran pada Kelas VIII MTs

BAB I PENDAHULUAN. intelektual. Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan. Pendidikan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. oleh peserta didik dapat diterima baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta

BAB V PEMBAHASAN. analisis deskriptif. Berikut pembahasan hasil tes tulis tentang Kemampuan. VII B MTs Sultan Agung Berdasarkan Kemampuan Matematika:

BAB V PEMBAHASAN. perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Course

BAB I PENDAHULUAN. menurut National Council of Teachers of Mathematics tahun 1989 (dalam Yuliani,

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. ini, dipersiapkan sumber daya manusia dengan kualitas yang unggul dan. mampu memanfaatkan pengetahuan dengan baik.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIIID SMP N 2 PAKEM

BAB II LANDASAN TEORI. lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Mengingat persaingan didunia sangat sengit dalam bidang ekonomi,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Istilah komunikasi berasal dari kata latin Communicare atau Communis yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kemampuan Komunikasi Matematis dalam Mengubah Soal Cerita menjadi Model Matematika pada Siswa Kelas VIII MTs Darussalam Kademangan Blitar

BAB I PENDAHULUAN. maka manusia akan sulit untuk berkembang dalam hal apapun, akibatnya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dunia pendidikan menuntut guru untuk efektif dalam

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan. Kecerdasan yang dimiliki manusia menjadikan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. penting: (1) sebagai kekuatan awal bagi siswa dalam merumuskan konsep, (2)

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ilmu pasti. Karena, dengan menguasai matematika orang akan dapat belajar

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru ke siswa yang bertujuan untuk mengembangkan

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA. Zuhrotunnisa ABSTRAK

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan temuan penelitian pada bab IV, peneliti mengetahui hasil atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan penting

BAB V PEMBAHASAN. komunikasi matematis peserta didik laki-laki dan peserta didik perempuan,

BAB I PENDAHULUAN. formal yang mumi, matematika adalah sains yang memanipulasi simbol,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Kata komunikasi berasal dari bahasa latincommunicare, berarti. merupakan proses informasi ilmu dari guru kepada siswa.

BAB I PENDAHULUAN. itu terdapat 7 kecerdasan, yaitu linguistik, matematika, spasial, kinetis, musik,

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW PADA SISWA KELAS VII A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sejak peradaban manusia bermula, memainkan peranan yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari.

Geometri Siswa SMP Ditinjau dari Kemampuan Matematika. (Surabaya: PPs UNESA, 2014), 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat penting untuk menentukan

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KALKULUS II

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VII A SEMESTER GASAL SMP PANCASILA 13 PARANGGUPITO

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, manusia membutuhkan pendidikan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat dilakukan. 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Dengan Pendekatan CTL Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Lisan dan Koneksi Matematis

BAB V PEMBAHASAN. deskriptif. Berikut pembahasan hasil tes tulis tentang kemampuan Koneksi

Pengembangan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa. Melalui Pembelajaran Matematika

Persyaratan. Disusun oleh : A FAKULTA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki alat-alat potensial yang harus dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan pembelajaran matematika diantaranya adalah mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi. tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

BAB II KAJIAN TEORITIK

Penerapan Model-Eliciting Activities (MEAs) pada Materi Peluang di Kelas X SMA Negeri 1 Banda Aceh

BAB II LANDASAN TEORI

Instrumen Kemampuan Penalaran Dan Komunikasi Matematis

BAB II KAJIAN PUSTAKA

(PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VII SMP Al Ma arif Jepara)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci : Kemampuan Komunikasi Matematika, Statistika

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia sangat tergantung. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan pendidikan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu interaksi manusiawi (human interaction)

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugas sebagai manusia yang hidup di tengah manusia yang lain dan. untuk menjadikan hidupnya lebih bermartabat.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Analisis. Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya zaman, pendidikan menjadi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Team

BAB II KAJIAN TEORITIK. dapat memperjelas suatu pemahaman. Melalui komunikasi, ide-ide

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi siswa yaitu Sekolah. Melalui pendidikan di

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Kemampuan Komunikasi Matematis

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Putri Hidayati, 2013

BAB V PEMBAHASAN. kognitif peserta didik kelas VIII materi pokok fungsi di MTs Darul Falah

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK

Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan Hasil analisis data dan temuan penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. kebodohan menjadi kepintaran, dari kurang paham menjadi paham. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAMMATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA

BAB V PEMBAHASAN. Kemampuan komunikasi yang dibahas dalam penelitian ini, difokuskan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan eksak ataupun permasalahn-permasalahan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu

TINJAUAN PUSTAKA. baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung melalui media.

BAB I PENDAHULUAN. sains dan biologi), disbanding dengan negara lainnya yang memberikan tempat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 2

Aisyah*, Amrina Rosyada** Dosen Pend. Matematika*, Alumni** Universitas Batanghari Jambi *

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan diperoleh pembahasan mengenai deskripsi kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VIII MTs Negeri Jambewangi Selopuro Blitar tahun anjaran 2016/2017 pokok bahasan lingkaran sebagai berikut. 1. Kemampuan komunikasi matematika siswa dengan kemampuan matematika tinggi Siswa dengan kemampuan matematika tinggi pada umumnya memiliki kemampuan komunikasi matematika yang lebih baik dari siswa dengan kemampuan matematika sedang maupun rendah. Siswa mampu mengekspresikan, memahami, menginterpretasikan, mengevaluasi dan menggunakan istilah, simbol, notasi dan strukturnya untuk menyajikan ide matematika meskipun tidak sempurna. Sebagaimana pengertian komunikasi matematika berikut komunikasi matematika adalah kemampuan untuk berkomunikasi yang meliputi kegiatan penggunaan keahlian menulis, menyimak, menelaah, meginterpretasikan, dan mengevaluasi ide, simbol, istilah, serta informasi matematika yang diamati melalui proses mendengar, mempresentasi, dan diskusi. 42 Dilihat dari analisis pada hasil jawaban siswa dengan kemampuan matematika tinggi, KS maupun SH memiliki kemampuan komunikasi matematika 42 Yani Ramdani, Pengembangan Instrumen dan Bahan Ajar untuk meningkatkan Kemampuan Komunikasi, Penalaran, dan Koneksi Matematis dalam Konsep Integral, (FMIPA Unisba: Jurnal Penelitian Pendidikan, 2012) 99

100 yang cukup baik dalam menyelesaikan soal materi lingkaran. Siswa dengan kemampuan tinggi mampu mengungkapkan ide matematika secara lisan namun kurang mampu mengekspresikannya melalui tulisan dengan baik. Hal ini didukung pendapat berikut Komunikasi matematika merupakan kemampuan siswa untuk mengekspresikan ide matematikanya kepada orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Komunikasi lisan dapat berupa pengungkapan dan penjelasan verbal atau gagasan matematika. Sedangkan komunikasi tertulis dapat berupa penggunaan kata-kata, gambar, tabel, dan sebagainya yang menggambarkan proses berfikir siswa. 43 Dalam menyelesaikan ketiga soal, KS dan SH mengetahui informasi apa yang diketahui dan ditanyakan soal dengan baik namun mereka tidak menuliskannya secara lengkap dan tidak menuliskannya dalam bentuk model matematika yang baik pula. Berdasarkan analisis hasil penelitian, siswa dengan kemampuan tinggi mampu memahami dan mengiterpretasikan ide matematika namun belum mampu mengevaluasinya dengan baik. Sebagaimana pendapat berikut kemampuan komunikasi matematika siswa mencerminkan seberapa jauh pemahaman matematika dan letak konsep matematika siswa. 44 Hal ini dijumpai oleh SH dalam menyelesaikan soal nomor 1 dan dijumpai KS dalam menyelesaikan soal nomor 2. Pada soal nomor 1, tepatnya dalam menentukan luas setiap bagian potongan kue yang dalam ide matematikanya menentukan luas juring lingkaran, SH mampu menentukan strategi yang benar dalam menenyelesaikan soal tersebut, 43 Mahmudi, Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta: Jurnal FMIPA UNY, 2009) 44 NCTM, Principle and Standard..., hal.272

101 namun pada langkah terakhir SH melakukan kesalahan sehingga hasil yang diperolehnya kurang tepat. Kesalahan ini terjadi karena SH tidak teliti dalam menyelesaikan soal tersebut. Selanjutnya, pada soal nomor 2, KS juga mampu menentukan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal tersebut namun KS belum menyelesaikan beberapa langkah terakhirnya sehingga KS belum memperoleh hasil yang tepat. Siswa dengan kemampuan matematika tinggi mampu menggunakan istilah, simbol, notasi dan strukturnya untuk menyajikan ide matematika namun siswa tidak memberikan kesimpulan akhir pada jawabannya. Dalam menyelesaikan soal, KS dan SH telah menggunakan beberapa simbol dan notasi untuk menyajikan ide matematika. Sebagaimana salah satu standar kemampuan komunikasi matematika yang diungkapkan olh NCTM yaitu menggunakan bahasa matematika untuk mengekspresikan ide-ide matematika secara benar. 45 Sedangkan bahasa matematika itu sendiri dapat berupa notasi, simbol-simbol dan sebagainya. Hal ini didukung oleh pernyataan berikut: matematika dapat dipandang sebuah bahasa, karena dalam matematika terdapat sekumpulan lambang atau simbol dan kata (baik kata dalam bentuk lambang, misalnya yang melambangkan kata lebih besar atau sama dengan, maupun kata yang diadopsi dari bahasa biasanya seperti kata fungsi, yang dalam matematika menyatakan suatu hubungan dengan aturan tertentu, antara unsur-unsur dalam dua buah himpunan). 46 KS dan SH juga mampu menjelaskan bebarapa istilah matematika pada materi lingkaran dengan menunjukkan bagian-bagian lingkaran melalui gambar. 45 Ibid; hal 286 46 Moch. Masykur dan Abdul Halim Fathani, Mathematical Intelligence: Cara Cerdas Melatih Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007) hal. 46

102 2. Kemampuan komunikasi matematika siswa dengan kemampuan matematika sedang Siswa dengan kemampuan matematika sedang pada umumnya memiliki kemampuan komunikasi matematika pada tingkat sedang. Berdasarkan hasil tes dan wawancara dapat diketahui bahwa siswa tersebut belum mampu menguasai salah satu indikator kemampuan komunikasi matematika dan pada dua indikator lainnya dapat mereka capai meskipun tidak secara sempurna. Dilihat dari analisis hasil penelitian, terdapat perbedaan pencapaian indikator pada siswa dengan kemampuan matematika sedang. Subjek AES dan NS dalam mengekspresikan ide matematikanya dengan cara yang berbeda. AES mampu mengungkapkan ide matematika secara lisan dengan baik namun belum mampu menyajikannya ke dalam gagasan matematika yang baik. AES mengetahui informasi apa yang diketahui dan ditanyakan soal dengan baik namun tidak menuliskannya lengkap dan tidak menuliskannya dalam bentuk model matematika yang baik pula. Sedangkan NS mengekspresikan ide matematika dalam bentuk gambar. sebagaiman pendapat berikut komunikasi tertulis dapat berupa penggunaan kata-kata, gambar, tabel dan sebagainya yang menggambarkan proses berfikir siswa. 47 NS juga mengetahui informasi apa yang diketahui dan ditanyakan soal dengan baik namun tidak menuliskan pada jawabannya. Siswa dengan kemampuan matematika sedang belum mampu memahami, menginterpretasikan dan mengevaluasi ide matematika dengan baik. Dalam 47 Mahmudi, Komunikasi dalam Pembelajaran..., (Yogyakarta: Jurnal FMIPA UNY, 2009)

103 penyelesaikan soal, AES dan NS belum mampu mengusai indikator kemampuan memahami, mengiterpretasikan dan mengevaluasi ide matematika dengan baik. NS tidak menunjukkan rumus-rumus matematikanya. NS belum mampu menentukan strategi dan langkah-langkah yang tepat menyelesaikan soal nomor dua dan memberikan penyelesaian yang salah pada soal nomor 3 dalam menentukan jarak tempuh Ferri. Sedangkan AES tidak memberikan penyelesaian pada soal nomor 1 dalam menentukan sudut puncak dan memberikan penyelesaian yang salah soal nomor 3 dalam menentukan jarak. Pada soal nomor 2, AES hanya mampu menentukan langkah awal untuk penyelesaian soal. Subjek AES mampu menggunakan istilah, simbol, notasi dan strukturnya untuk menyajikan ide matematika namun tidak memberikan kesimpulan akhir pada jawabannya. Dalam menyelesaikan soal, AES telah menggunakan beberapa simbol dan notasi untuk menyajikan ide matematika. Sedangkan subjek NS tidak menggunakan simbol dan notasi dalam menyelesaikan soal. AES dan NS juga mampu menjelaskan bebarapa istilah matematika pada materi lingkaran dengan menunjukkan bagian-bagian lingkaran melalui gambar. 3. Kemampuan komunikasi matematika siswa dengan kemampuan matematika rendah Siswa dengan kemampuan matematika rendah pada umumnya memiliki kemampuan komunikasi matematika pada tingkat lebih rendah dibandingkan siswa dengan kemampuan matematika tinggi maupun sedang. Berdasarkan hasil tes dan wawancara dapat diketahui bahwa siswa dengan kemampuan matematika rendah belum mampu menguasi indikator-indikator kemampuan komunikasi

104 matematika dengan baik. Siswa dengan kemampuan matematika rendah pada umumnya belum mampu mengeksresikan ide matematikanya dengan baik. Dalam menyelesaikan soal Subjek MZA tidak menunjukkan ekspresi ide matematikanya. MZA tidak menunjukkan gagasan, model-model matematika maupun gambargambar sebagi ekspresi ide matematikanya pada penyelesaiannya. Sedangkan subjek SR menunjukkan model matematika yang kurang tepat pada penyelesaiannya. Misalnya pada soal nomor 3, SR memberikan model matematika yang kurang jelas dalam menuliskan rumus-rumusnya. SR juga menuliskan gagasan-gagasan yang kurang jelas maksud dan artinya pada penyelesaiannya. Siswa dengan kemampuan matematika rendah belum mampu memahami, menginterpretasikan dan mengevaluasi ide-ide matematikanya dengan baik. Subjek MZA tidak menunjukkan rumus-rumus matematikanya sebagai strategi dalam menyelesaikan soal. Subjek MZA belum mampu menyelesaikan soal nomor 2 dan MZA menggunakan rumus yang kurang tepat dalam menentukan luas lingkaran serta menunjukkan strategi dan langkah yang salah dalam menetukan jarak pada soal nomor 3 meskipun hasil yang diperolehnya suadah tepat. Sedangkan subjek SR menunjukkan strategi dan langkah-langkah yang tidak tepat dalam menentukan luas juring pada soal nomor satu serta dalam menentukan penyelesaian soal nomor 2. SR juga menunjukkan rumus yang salah dalam menyelesaikan soal nomor 3 meskipun hasil yang diperolehnya sudah tepat.

105 Subjek SR mampu mampu menggunakan istilah, simbol, notasi dan strukturnya untuk menyajikan ide matematikanya meskipun tidak sempurna. Selain masih terdapat notasi dan struktur yang salah pada penyelesaiannya, SR juga tidak memberikan kesimpulan akhir pada jawabannya. Sedangkan MZA tidak menggunakan simbol dan notasi dalam menyelesaikan soal. meskipun demikian, MZA dan SR mampu menjelaskan bebarapa istilah matematika pada materi lingkaran dengan menunjukkan bagian-bagian lingkaran melalui gambar.