PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 48 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MEDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MEDAN, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Nomor Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Organisasi Dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 17 ayat (2) Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan, maka Peraturan Walikota Medan Nomor 48 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan perlu dilakukan penyesuaian terhadap pengaturan mengenai rincian tugas pokok dan fungsinya; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu membentuk Peraturan Walikota tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Medan Nomor 48 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 8 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092);
2 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Nomor 3890); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1973 tentang Perluasan Daerah Kotamadya Medan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1973 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3005); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kecamatan Berastagi Dan Mardingding Di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Karo, Kecamatan Pematang Bandar, Huta Bayu Raja Dan Ujung Padang Di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Simalungun, Kecamatan Parbuluan Di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Dairi Dan Kecamatan Medan Petisah, Medan Tembung, Medan Helvetia, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Selayang, Medan Amplas Dan Medan Area Di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan Dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 67);
3 8. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1992 tentang Pembentukan 18 (Delapan Belas) Kecamatan Di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat Simalungun, Dairi, Tapanuli Selatan, Karo, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Nias, Langkat Dan Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan Dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 65); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Nomor 4737); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Nomor 4741); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Nomor Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9, Nomor 5094); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Organisasi Dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 590); 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32); 15. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan (Lembaran Daerah Kota Medan Tahun 2005 Nomor 4 Seri D);
4 16. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintahan Kota Medan (Lembaran Daerah Kota Medan Tahun 2009 Nomor 2); 17. Peraturan Walikota Medan Nomor 48 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan (Berita Daerah Kota Medan Tahun 2010 Nomor 46); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 48 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MEDAN. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Medan Nomor 48 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan (Berita Daerah Kota Medan Tahun 2010 Nomor 46) diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 1. Ketentuan Pasal 13 diubah sehingga berbunyi: Pasal 13 (1) Bidang Operasi dan Pembinaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Satuan Polisi Pamong Praja lingkup operasi dan pembinaan atas pelanggaran atas ketenteraman dan ketertiban umum, perlindungan masyarakat, Peraturan Daerah, dan Peraturan Walikota. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Operasi dan Pembinaan mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Operasi dan Pembinaan; b. penyusunan petunjuk teknis lingkup operasi dan pembinaan atas pelanggaran ketenteraman dan ketertiban umum, c. pelaksanaan tindakan operasional represif terhadap pelanggaran ketenteraman dan ketertiban umum, d. pelaksanaan pembinaan dalam rangka penegakan ketenteraman dan ketertiban umum, perlindungan masyarakat, Peraturan Daerah, dan Peraturan
5 e. pengoordinasian dan kerja sama dengan instansi terkait dalam rangka operasi dan pembinaan atas pelanggaran ketenteraman dan ketertiban umum, perlindungan masyarakat, Peraturan Daerah, dan Peraturan f. pelaksanaan penyelamatan terhadap ancaman/bencana, pengamanan kantor, dan rumah dinas serta penyerahan tenaga bantuan sistem keamanan lingkungan; g. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup operasi dan pembinaan; dan h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Ketentuan Pasal 17 diubah sehingga berbunyi: Pasal 17 (1) Seksi Pembinaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Operasi dan Pembinaan lingkup pembinaan dalam rangka penegakan ketenteraman dan ketertiban umum, perlindungan masyarakat, Peraturan Daerah, dan Peraturan Walikota. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembinaan mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pembinaan; b. penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan dalam rangka penegakan ketenteraman dan ketertiban umum, c. penyiapan pelaksanaan kegiatan lingkup pembinaan dalam rangka penegakan ketenteraman dan ketertiban umum, d. penyiapan bahan pelaksanaan penyelamatan terhadap ancaman/bencana, pengamanan kantor dan rumah dinas serta penyerahan tenaga bantuan dan sistem keamanan lingkungan; e. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan fasilitasi pelaksanaan penyelamatan terhadap ancaman/bencana, pengamanan kantor dan rumah dinas serta penyerahan tenaga bantuan dan sistem keamanan lingkungan, pembinaan kepada masyarakat, aparat pemerintahan untuk menangkal bencana akibat ulah manusia, dan alam serta peningkatan pengawasan dan pengendalian dalam rangka perlindungan masyarakat; f. penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
6 Pasal II Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Medan. Ditetapkan di Medan pada tanggal 22 Desember 2014 WALIKOTA MEDAN, ttd. DZULMI ELDIN S Diundangkan di Medan pada tanggal 22 Desember 2014 SEKRETARIS DAERAH KOTA MEDAN, SYAIFUL BAHRI BERITA DAERAH KOTA MEDAN TAHUN 2014 NOMOR 51.