dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Labour Organization (ILO), pada tahun 2008 memperkirakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerja yang terpapar pada bahan-bahan iritatif, alegenik atau faktor fisik khusus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidro-meteorologi (banjir, kekeringan, pasang surut, gelombang besar, dan

TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa penelitian dan kajian mengenai banjir pasang. Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki beragam masalah

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. gangguan kesehatan maupun penyakit, seperti penyakit kulit.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Lingkungan yang diharapkan adalah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dermatitis berasal dari kata derm atau o- (kulit) dan itis (radang atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bencana didefinisikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Leptospira sp dan termasuk penyakit zoonosis karena dapat menularkan ke

I. PENDAHULUAN. serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan (Siregar, 2004). Penyakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan pembangunan yang pesat di Kota Surabaya menyebabkan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Benua Australia dan Benua Asia serta terletak diantara dua Samudra yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Model Genesi dalam Jurnal : Berkala Ilmiah Teknik Keairan Vol. 13. No 3 Juli 2007, ISSN

BAB I PENDAHULUAN - 1 -

Maksud dari pembuatan Tugas Akhir Perencanaan Pengamanan Pantai Dari Bahaya Abrasi Di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak adalah sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Banjir pasang (rob) merupakan peristiwa yang umumnya terjadi di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papula, vesikel, skuama) dan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan grafik analisis regresi dapat digunakan tiga pendekatan, yaitu regresi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain, yaitu masing-masing wilayah masih dipengaruhi oleh aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Nelayan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh, nelayan

Faktor penyebab banjir oleh Sutopo (1999) dalam Ramdan (2004) dibedakan menjadi persoalan banjir yang ditimbulkan oleh kondisi dan peristiwa alam

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya perlindungan terhadap tenaga kerja sangat diperlukan. Salah satunya dengan cara

BAB I LATAR BELAKANG

ARTIKEL STRATEGI PENANGANAN KEBENCANAAN DI KOTA SEMARANG (STUDI BANJIR DAN ROB) Penyusun : INNE SEPTIANA PERMATASARI D2A Dosen Pembimbing :

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

STUDI PREFERENSI MIGRASI MASYARAKAT KOTA SEMARANG SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM GLOBAL JANGKA MENENGAH TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. tubuh dari pengaruh lingkungan hidup. Organ ini merupakan alat tubuh

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

lingkungan sosial meliputi lama pendidikan, jenis pekerjaan dan kondisi tempat bekerja (Sudarsono, 2002).

I. PENDAHULUAN. rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. juga merupakan status lambang sosial (Keman, 2005). Perumahan merupakan

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan masyarakat pekerja Indonesia di masa depan, yang penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Milleniun

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit

RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN SENSOR ULTRASONIK. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajad Sarjana S-1 KEPERAWATAN. Diajukan Oleh : NURMA RAHMAWATI J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang

BAB I. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan derajat kesehatan dalam rangka memperbaiki kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banjir adalah peristiwa meluapnya air hingga ke daratan. Banjir juga

Kata-kata Kunci: Kabupaten Pekalongan, Banjir Rob, Sawah Padi, Kerugian Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Abstrak Halaman Persembahan Motto

Oleh : VIVI MAYA SARI No. BP

RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR JARAK JAUH BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA89S5 DENGAN SENSOR ULTRASONIK

BANJIR (PENGERTIAN PENYEBAB, DAMPAK DAN USAHA PENANGGULANGANNYA)

BAB 1 : PENDAHULUAN. adanya peningkatan kulitas tenaga kerja yang maksimal dan didasari oleh perlindungan hukum.

BAB 1 PENDAHULUAN. informal dan hampir 30% dari pekerja di sektor informal adalah nelayan, dan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap ahli kesehatan khususnya dokter seharusnya sudah

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Hal ini terungkap mengingat bahwa negara indonesia adalah salah

PEMETAAN SEBARAN GENANGAN ROB DI PESISIR BONANG, KABUPATEN DEMAK Durotun Nafisah, Heryoso Setiyono, Hariyadi

IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN ROB UNTUK EVALUASI TATA RUANG PEMUKIMAN DI KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. zoonoses (host to host transmission) karena penularannya hanya memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. 2009). Penyakit hipertensi sering disebut sebagai the silent disease atau penderita tidak

BAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. dan musim hujan. Tata kota yang kurang menunjang mengakibatkan sering

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan. Terutama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

P R O F I L K E L U R A H A N T A N J U N G M A S

MODUL 5: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BAHAYA GENANGAN PESISIR

Organization (WHO) memperkirakan jumlah kasus demam thypoid diseluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. kewilayahan dalam konteks keruangan. yang dipelajari oleh ilmu tersebut. Obyek formal geografi mencakup

BAB II KONDISI UMUM LOKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana dalam UU No. 24 tahun 2007 didefinisikan sebagai peristiwa atau

MOTIVASI MASYARAKAT BERTEMPAT TINGGAL DI KAWASAN RAWAN BANJIR DAN ROB PERUMAHAN TANAH MAS KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat. kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (DepKes RI, 2009).

PERUMUSAN ZONASI RISIKO BENCANA BANJIR ROB DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN DEMAK TUGAS AKHIR ARIFIN

UMUM 1. Nama:.. 2. Tanggal Lahir:. 3. Jenis Kelamin: Laki-laki/Perempuan 4. Kelas: 5. Sekolah: SDN Cibogo. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengertian banjir dalam Buku Pegangan Guru Pendidikan Siaga

BAB I PENDAHULUAN. salon, dan pekerja tekstil dan industri rumahan (home industry). Pada. pekerja per tahun. (Djuanda dan Sularsito, 2007).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gambar 3. Peta Resiko Banjir Rob Karena Pasang Surut

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air rob merupakan fenomena meluapnya air laut ke daratan. Tarikan bulan dan matahari menjadi jauh lebih besar dibandingkan waktu lainnya ketika bulan, bumi, matahari, benda langit satu garis, inilah saat terjadi pasang besar Spiring Tide. Kenaikan muka air laut akibat pasang merupakan fenomena alam biasa dan bisa diprediksi 1. Perubahan pola cuaca ini berpotensi menimbulkan ancaman terhadapn berbagai permasalahan seperti Swell (gelombang yang ditimbulkan dari jarak jauh), badai tropis yang merupakan fenomena yang sering terjadi di laut,pemanasan Global worming yang tentunya mengakibatkan mencairnya es di kutub utara sehingga permukaan air laut menjadi naik, fenomena naiknya air laut disebut Sea Level Rise, Gabungan dari semua fenomena tersebut menimbulkan pasangnya air laut yang menyebaban banjir air rob. 2 Kejadian banjir air rob akhir-akhir ini melanda sejumlah daerah di Indonesia, diantaranya Jakarta dan Semarang, karena daerah ini berada di dataran rendah dan dekat dengan Pantai Utara Jawa (pantura). Di Jakarta utara tepatnya dikawasan Muara Angke, air rob terjadi pada bulan juni 2016 yang menyebabkan terjadinya genangan air setinggi 50 cm. 3 Sedangkan tahun 2016 pada bulan januari air rob juga melanda daerah Semarang setinggi 50 cm selama satu minggu, sehingga jalan disekitar areal tersebut harus ditinggikan, begitu juga lantai rumah 4. Air rob juga merendam daerah Demak yang terjadi pada bulan juni 2016 yang menyebabkan terjadinya genangan air setinggi 40 cm 5. Daerah Semarang khususnya Semarang Utara dan sekitarnya, termasuk Demak sering terkena dampak air rob. Daerah Semarang yang terpapar air rob meliputi; Tanjung mas, Genuk, Kawasan Terboyo, sedangkan daerah Demak yang terpapar air rob meliputi Kecamatan Sayung dan Kecamatan Bonang. Salah satu desa di Kecamatan Sayung tepatnya di Desa Bedono, bahkan sudah di

tinggalkan oleh penduduknya karena air rob yang semakin tinggi merendam rumah warga desa tersebut. Berdasarkan studi pendahuluan di ketahui bahwa pada Kecamatan Bonang 1 desa yang terpapar air rob meliputi; Morodemak, Purworejo, dan Margolinduk. Pada bulan mei 2016 daerah tersebut terjadi banjir air rob setinggi 30 cm 6. Banjir air rob merupakan suatu bencana yang berdampak negatif bagi masyarakat, salah satu dampaknya yaitu berhubungan dengan kesehatan. Kondisi rumah yang kotor dan adanya genangan air rob menjadikan rumah sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit. Penyakit yang sering terjadi saat terjadi di Desa Morodemak yang terkena air rob adalah demam berdarah sebesar 65 kasus, demam 30 kasus, ISPA 62 kasus, diare 57 kasus, penyakit. Penyakit yang sering menyerang desa Gebang Arum yang tidak terkena air rob adalah diare 21 kasus, ISPA 45 kasus, batuk 43 kasus, demam berdarah 67 kasus, flu 19 kasus, rematik 11 kasus, gastrotritis 6 kasus. gatal- gatal 7. Dermatitis kontak adalah suatu peradangan pada kulit yang disebabkan oleh subtansi yang menempel pada kulit. Bahan-bahan tersebut dapat bersifat toksik ataupun alergik. Biasanya penyakit ini menyerang pada orang yang sering berkontak dengan bahan-bahan toksik maupun alergik. Gejala penyakit kulit yang tampak jelas yaitu munculnya bercak-bercak warna putih, kemerahan atau kehitaman disertai sisik pada kulit yang terinfeksi 8. Penelitian survailance di Amerika menyebutkan bahwa 80% penyakit kulit akibat kerja adalah dermatitis kontak. Di antara dermatitis kontak, dermatitis kontak iritan menduduki urutan pertama dengan 80% dan dermatitis kontak alergi menduduki urutan kedua dengan 14-20% 9. Di Indonesia pada tahun 2009 memiliki penderita penyakit kulit dengan jumlah penderita terbanyak ke-3 se Indonesia. Penyakit kulit akibat kerja yang merupakan dermatitis kontak sebesar 92,5%, dari 399 kasus penyakit kulit, sekitar 5,4% karena infeksi kulit dan 2,1% penyakit kulit karena sebab lain. Di Jawa Tengah prevalensi dermatitis kontak sangat bervariasi. Menurut Kementrian Kesehatan dan Ketua Perhimpunan Dokter spesialis kulit dan kelamin, Jawa. Pada studi epidemiologi, di Jawa Tengah memperlihatkan bahwa 97% dari

389 kasus penyakit kulit, dimana 66,3% diantaranya adalah dermatitis kontak iritan dan 33,7% adalah dermatitis kontak 10. Sedangkan di Kabupaten Demak penyakit dermatitis kontak mengalami peningkatan dari tahun 2015 sebesar 1552 kasus dan 2016 sebesar 1638 kasus 11. Di wilayah Kabupaten Demak tepatnya di kawasan pesisir sering terjadi banjir akibat dari pasang air laut. Hal ini perlu dikaji karena banyak faktor yang mengakibatkan kejadian tersebut 5. Menurut direktorat Geologi dan tata lingkungan kejadian banjir di wilayah tersebut juga diperparah dengan menurunnya permukaan tanah 20 cm per tahun. Menurut Badan pengamat lingkungan perkotaan fenomena air rob dikawasan pesisir Demak merupakan akibat dari berbagai proses perubahan penggunaan lahan diwilayah pantai yang dulunya digunakan sebagai tambak, rawa, sawah dan dapat menampung air laut secara alami, sekarang berubah menjadi pemukiman warga, kawasan industri dan lainnya 12. Perubahan penggunaan lahan dengan cara menimbun dan meninggikan daerah tambak, rawa, sawah untuk digunakan berbagai kepentingan, sehingga ketika air laut pasang tidak dapat menampung lagi dan menggenangi kawasan yang lebih rendah 5. Profil Kabupaten Demak tahun 2015 disebutkan sekitar 89.743 ha yang terdiri dari luas lautan sebesar 252,34 ha dan luas sawah sebesar 50.087 hadan pada tahun 2016 luas lautan menjadi 7200,36 ha 11. Pemerintah Demak mengatakan sudah dilakukan upaya penanggulangan seperti penanaman mangrove dan pembuatan jalan penghubung antar desa. Selain penghubung antar desa juga dijadikan sebagai penahan gelombang. LSM (lembaga swadaya masyarakat) asal jepang juga telah memberikan bantuan yaitu membangun sabuk pantai guna menguranggi banjir air rob yang ada di desa sepanjang pesisir Kabupaten Demak 12. Salah satu desa yang berada di pinggir pesisir yaitu Desa Morodemak, Desa tersebut merupakan salah satu wilayah di kecamatan Bonang 1 6. Letak desa yang berada di pinggir pantai Desa Morodemak dan Desa tridonorejo sangatlah kumuh banyak sampah yang dibuang ke sungai serta masih banyak genangan air yang berada di samping maupun di belakang rumah, Got atau saluran pembuangan

air limbah banyak yang mampet atau aliran tidak lancar karena banyak sampah yang menumpuk. Menurut petugas puskesmas Bonang 1, desa Morodemak termasuk desa yang berada di pinggir pesisir oleh karena itu desa ini sering terjadi air rob dibandingkan desa yang lain, di desa ini banyak masyarakat yang mengalami penyakit dermatitis kontak di bandingkan desa yang lain. Selain itu dari 11 desa di Kecamatan Bonang 1 ada juga desa yang tidak terkena air rob yaitu Desa Gebang Arum karena desa ini dipisahkan oleh jalan raya sehingga desa ini aman dari air rob dan jumlah penderita dermatitis juga banyak. Walaupun aman dari air rob desa ini banyak yang mengalami dermatitis kontak 13. Data Dinas kesehatan Kabupaten Demak dari 27 Puskesmas yang ada, puskesmas Bonang 1 yang memiliki penderita dermatitis kontak tertinggi dari puskesmas yang lain. Yaitu dari tahun 2016 sebesar 132 kasus dan mengalami peningkatan pada tahun 2016 sebesar 137 kasus 14. Data di puskesmas Bonang 1 tahun 2016 dari 11 desa binaan yang ada, Desa Morodemak memiliki penderita dermatitis yaitu sebesar 30 kasus dan disusul Desa Gebang Arum yang memiliki penderita dermatitis yaitu sebesar 29 kasus 13 B. Rumusan Masalah Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa salah satu dari penyakit menular yang diprioritaskan untuk diadakan pemberantasan adalah dermatitis kontak. Air dapat berfungsi sebagai media transmisi bagi penularan penyakit pada manusia. Gejala yang sering terjadi yaitu berupa gejala diare karena infeksi saluran pencernaan dan gatal-gatal akibat radang kulit (dermatitis). Sedangkan perilaku hidup bersih dan sehat merupakan faktor yang berpengaruh terhadap gejala dermatitis kontak. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut adakah perbedaan sanitasi lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat dermatitis kontak pada Desa yang terkena air rob dan Desa yang tidak terkena air rob.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat dermatitis kontak pada Desa yang terkena air rob dan Desa yang tidak terkena air rob. 2. Tujuan khusus a. Mendiskripsikan sanitasi lingkungan pada desa yang terkena air rob dan desa yang tidak terkena air rob b. Mendiskripsikan perilaku hidup bersih dan sehat pada desa yang terkena air rob dan desa yang tidak terkena air rob c. Mendiskripsikan kejadian dermatitis kontak pada desa yang terkena air rob dan desa yang tidak terkena air rob d. Menganalisis perbedaan antara sanitasi lingkungan pada desa yang terkena air rob dan desa yang tidak terkena air rob e. Menganalisis perbedaan antara perilaku hidup bersih dan pada desa yang terkena air rob dan desa yang tidak terkena air rob f. Menganalisis perbedaan kejadian dermatitis kontak pada desa yang terkena air rob dan desa yang tidak terkena air rob D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi atau refrensi untuk menambah kumpulan pustaka mengenai hubungan sanitasi lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat dermatitis kontak pada Desa yang terkena air rob dan Desa yang tidak terkena air rob. Dan penelitian ini semoga bisa menjadi bahan pengambilan kebijakan dalam masalah kesehatan. 2. Manfaat praktis a. Bagi Instansi terkait Menambah wawasan pelaksana tentang hubungan sanitasi lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat dermatitis kontak pada desa yang terkena air rob dan desa yang tidak terkena air rob.

b. Bagi Mahasiswa Diharapkan dapat berguna sebagai tambahan untuk kepustakaan dan sebagai sumber informasi dalam membagikan ilmu pengetahuan tentang PHBS. c. Bagi Masyarakat Dapat menjadi masukan untuk masyarakat terhadap perbaikan kebiasaan hidup yang merugikan bagi kesehatan sehingga dapat menjaga kesehatan diri khususnya yang berkaitan dengan penyakit kulit. E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1.Keaslian Penelitian No Penelitian Judul Jenis Penelitian Variabel bebas dan terikat 1 Imam nur Factor yang explanatory Masa kerja, cahyawati 2010 berhubungan pemakaian APD, riwayat pekerja, dermatitis pada hygiene personal, nelayan yang riwayat penyakit, bekerja di tempat riwayat alergi, pelelangan ikan dermatitis. tanjung sari kecamatan rembang 2 Safriyanti dkk Hubungan personal Analitik Personal hygiene, 2016 hygiene lama lama kontak, kontak dan riwayat riwayat penyakit penyakit kulit kulit. dermatitis kontak pada petani rumput laut di Desa Akuni kecamatan tinanggea kabupaten konawe selatan 3 Ari sawondo dkk Factor yang Survey Dermatitis, 2011 berhubungan observasional pemakaian APD, riwayat pekerja, dermatitis kontak riwayat alergi, pekerja industry masa kerja. tekstil X di jepara Hasil Ada factor yang berhubungan secara signifikan dengan terjadinya penyakit dermatitis pada nelayan yang bekerja di tempat pelelangan ikan tanjung sari kecamatan rembang. Ada hubungan personal hygiene dermatitis kontak pada petani rumput laut. Ada factor yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian penyakit kulit dermatitis pada pekerja industry tekstil X di jepara.

Pada penelitian yang telah dilakukan adalah terjadi tanda yang berbahaya dermatitis kontak baik pada petani, nelayan maupun pekerja industry. Pada penelitian ini membandingkan kejadian dermatitis kontak pada masyarakat di desa yang terkena dan tidak terkena air rob studi di Desa Morodemak dan Desa Gebang Arum Kecamatan Bonang.