BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara variabel independen (harga diri) dan variabel dependen (tingkat depresi) dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoatmojo, 2002). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk di Kelurahan Wonosari Ngaliyan Semarang yang mengalami infertil sebanyak 32 pasangan atau 64 orang. 2. Sampel Sampel yang digunakan sebagai subjek dalam penelitian ini adalah pasangan infertil di Kelurahan Wonosari Ngaliyan Semarang saat peneliti ini dilakukan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh (Notoatmodjo, 2002). Dalam penelitian ini peneliti membuat kriteria inklusi sebagai berikut : a. Pasangan infertil dengan usia pernikahan 1 sampai 10 tahun b. Pasangan infertil dengan usia produktif 20 sampai 35 tahun c. Pasangan infertil yang mempunyai keluarga dengan riwayat depresi
3. Definisi Operasional Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Variabel independen Harga Diri Variabel dependen Depresi Harga diri adalah penilaian Menggunakan Jumlah skor yang Interval seseorang terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh memenuhi ideal diri. Depresi adalah perasaan berubah-ubah dan sulit dikendalikan berbagai perasaan seperti putus asa, kehilnagan harapan, sedih, cemas dan rasa bersalah, apatis dan marah, sering muncul tidak menentu dan menciptakan suasana hampa dan mati kuesioner : diperoleh minimal 14 14 pertanyaan dan skor maksimal 56. berbentuk skala Penilaian Hargadiri: likert untuk Buruk : 14-27 pertanyaan Sedang : 28-41 Harga Diri: - SS : 4 Baik : 42-56 - S : 3 - TS : 2 - STS : 1 Menggunakan Jumlah skor yang Interval kuesioner yang diperoleh minimal 0 terdiri dari : dan nilai maksimal 45. 15 pertanyaan Penilaian Depresi: dengan kriteria Tidak ada depesi < 16 penilaian : Depresi ringan :16-25 - A : 0 Depresi sedang :26-35 - B : 1 Depresi berat :36-45 - C : 2 - D : 3
C. Instrumen dan Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh responden mengenai masalah harga diri dan tingkat depresi pada pasangan infertil. Data sekunder didapatkan dari literatur-literatur yang relevan serta sumber lain yang relevan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pengumpulan data antara lain : a. Setelah mendapatkan ijin dari pihak kepala Kelurahan Wonosari Ngaliyan Semarang, dilakukan survei responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian. b. Dicatat data-data tentang pasangan infertil yang akan dijadikan sampel. c. Dilakukan pendekatan serta meminta persetujuan pada calon responden yaitu pada pasangan infertil di Kelurahan Wonosari Ngaliyan Semarang dengan cara menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian yang akan dilakukan. d. Kemudian kuesioner diberikan kepada responden untuk diisi. Sebelum dilakukan pengisian kuesioner, terlebih dahulu dijelaskan cara pengisian. e. Setelah kuesioner diisi oleh responden, dikumpulkan dan memeriksa kelengkapannya. Cara pengumpulan kuesioner yang akan dilakukan adalah meminta lembar kuesioner pada setiap pasangan infertil yang ditentukan sebagai sampel sesuai waktu yang telah ditentukan sebelumnya. 2. Alat Pengumpulan Data a. Instrumen Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner bentuk tertutup dan interview terstruktur. Kuesioner bentuk tertutup merupakan kuesioner yang telah disediakan jawabanya dan respon atau subjek penelitian hanya diminta memilih alternatif respon atau jawaban yang sesuai dengan keadaan dirinya. Interview terstruktur, peneliti mewawancarai responden utuk memperoleh data atau opini dari responden yang bersifat khusus dengan panduan khusus.
b. Kuesioner Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai harga diri dan tingkat depresi pada pasangan infertil di Kelurahan Wonosari Ngaliyan Semarang. Intrumen tentang harga diri pada penelitian ini berjumlah 14 butir, setiap item skalanya terdiri dari 1-4 pilihan jawaban. Pernyataan disusun berjenjang merefleksikan gejala dari sangat setuju sampai dengan tidak setuju dengan rentang nilai 1-4. Nilai untuk masing-masing kategori adalah angka tertinggi yang dipilih subjek pada kategori tersebut, sedangkan nilai total dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh nilai yang diperoleh untuk masing-masing kategori sehingga nilai total bergerak dari 14-56. Interpretasi skala tersebut adalah 14-27 menunjukkan harga diri buruk, 28-41 menunjukkan harga diri sedang, 42-56 menunjukkan harga diri baik. Kuesioner tentang tingkat depresi lembar observasi menggunakan skala likert. Alat ukur ini terdiri dari 15 pertanyaan yang dilukiskan perasaan seseorang yang sudah dimodifikasi dengan jawaban A, B, C dan D. Nilai A diberi skor 0, nilai B diberi skor 1, nilai C diberi skor 3 dan nilai D diberi skor 4. Interpretasi skala tersebut adalah <16 tidak menunjukkan gejala depresi, 16-25 menunjukkan depresi ringan, 26-35 menunjukkan depresi sedang dan skor 36-45 menunjukkan depresi berat. 3. Uji Coba Instrumen Sebelum instrumen digunakan dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada 16 orang dari penduduk Kelurahan Mangkang Wetan karena penduduk ini tidak diikutkan dalam penelitian sebenarnya. Tujuan uji coba untuk mengetahui validitas dan reabilitas isi instrumen. a. Analisis Validitas Validitas suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalitan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2002). Jenis uji validitas ini adalah uji expert dan korelasi product moment. Kuesioner harga diri akan di uji expert dengan dua ahli di bidang keperawatan
jiwa kriteria inklusi dapat digunakan tanpa perbaikkan, ada perbaikkan dan mungkin dirombak total (Sugiyono, 2005). Validitas sebuah tes dapat diketahui dari hasil pemikiran dan pengalaman. Dari hasil pemikiran akan diperoleh validitas logis, sedangkan dari hasil pengalaman akan diperoleh validitas empiris. Validitas logis dapat dicapai sebelum kuesioner di uji cobakan yaitu disesuaikan dengan materinya yaitu harga diri terhadap pasangan infertil, sedangkan kuesioner tingkat depresi tidak dilakukan uji validitas dikarenakan intrumen sudah baku, validitas empiris dicari melalui uji coba tes. Untuk mengukur validitas yang dipakai adalah teknik korelasi Product Moment. r = N xy-( x) ( Y 2 ) {N X 2 -( X 2 )} {N Y 2 -( Y 2 ) Keteranagan : r = koefisien korelasi x = pertanyaan no.1 y = skor total n = jumlah sampel Uji validitas akan dilakukan di Kelurahan Mangkang Wetan Kecamatan Tugu Semarang yang mempunyai karakteristik sama seperti di Kelurahan Wonosari Ngaliyan Semarang. Untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu signifikan, untuk jumlah responden 16 berdasarkan tabel dengan taraf signifikan 10% yang diperlukan adalah 0,0497. Bila hasil perhitungan didapatkan lebih besar dari r = 0,0497 maka alat ukur tersebut valid (Notoatmojo, 2005). b. Uji Reabilitas Uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen penelitian dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Teknik yang digunakan untuk menguji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach (Sugiyono, 2005).
Rumus Alpha Cronbach α = K 1- σb 2 K-1 σt 2 Keterangan : N = Reabilitas instrumen σ 2 h = Jumlah varians butir K = Banyaknya butir item σ 2 = Varians total D. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data menjadi informasi. Kegiatan dalam pengolahan data meliputi editing, coding, scoring dan tabulating. a. Editing Langkah ini dilakukan dengan maksud mengantisipasi kesalahan dari data yang dikumpulkan juga memonitor jangan sampai terjadi kekosongan dari data yang dibutuhkan. b. Coding Pengolahan data memberikan kode pada semua variabel, kemudian mencoba menentukan tempatnya dalam kolom. Pemberian kode ini mengklasifikasikan jenis pengamatan menurut macam data dengan cara menandai masing-masing jawaban dengan kode A untuk pertanyaan harga diri skor jawaban nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, nilai 2 untuk jawaban tidak setuju, nilai 3 untuk jawaban setuju dan nilai 4 untuk jawaban sangat setuju. Kode B untuk pertanyaan Depresi dengan skor jawaban nilai 0 untuk jawaban A, nilai 1 untuk jawaban B, nilai 2 untuk jawaban C dan nilai 3 untuk jawaban D. c. Scoring Memberikan skor pada semua item harga diri dan tingkat depresi. Dengan skorskor sebagai berikut:
Harga Diri Nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju Nilai 2 untuk jawaban tidak setuju Nilai 3 untuk jawaban setuju Nilai 4 untuk jawaban sangat setuju Tingkat Depresi nilai 0 untuk jawaban A nilai 1 untuk jawaban B nilai 2 untuk jawaban C nilai 3 untuk jawaban D d. Tabulating Berupa bentuk tabel yang terdiri dari beberapa baris dan beberapa kolom, yang digunakan untuk memaparkan sekaligus beberapa variabel hasil observasi, survey atau penelitian sehingga mudah dibaca dan dimengerti. Data-data hasil penelitian dimasukan kedalam tabel-tabel berdasarkan kriteria yang ada. 2. Analisa Data a. Analisis Univariat Analisis yang digunakan untuk menganalisis variabel-variabel yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi untuk mengetahui mean, median, modus dan proposinya agar dapat diketahui karakteristik dari subjek penelitian. Variabel pertama adalah harga diri dan variabel kedua adalah depresi. b. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel. Uji statistik yang digunakan adalah Pearson Product Moment bila data berdistribusi nomal tapi bila data tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji Rank Spearmen.
E. Etika Penelitian Menurut Alimul (2003), etika penelitian meliputi : 1. Informed Consent (lembar persetujuan) Informed consent merupakan lembar persetujuan yang diberikan peneliti kepada responden. Pada penelitian ini informed consent diberikan secara verbal dimana peneliti memberikan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilakukan dan meminta persetujuan untuk menjadi responden dalam penelitian. Responden mempunyai hak untuk menyetujui untuk menjadi responden kemudian peneliti memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden, lembar persetujuan atau informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan. 2. Anonimity ( tanpa nama) Merupakan etika dalam penelitian keperawatan dimana responden tidak menuliskan nama responden pada lembar observasi dan lembar koesioner dan hanya memberikan kode atau nomor responden. 3. Confidentiality (kerahasiaan informasi) Kerahasiaan mengacu pada tanggung jawab peneliti untuk melindungi semua data yang dikumpulkan. Seluruh informasi yang diberikan oleh responden dijamin kerahasiaan oleh peneliti dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan jika sudah tidak dibutuhkan lagi maka seluruh data akan dimusnahkan. F. Jadwal Penelitian Terlampir