KURIKULUM SD NEGERI GUNUNGSARI TAHUN 2017/2018

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI VI JENGGLUNGHARJO

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 BAB III BEBAN BELAJAR 17. BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 20 A. Alokasi Waktu 20 B. Penentapan Kalender Pendidikan 21

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS DIKPORA KOTA BIMA NOMOR / / 2016 T E N T A N G PEDOMAN UMUM KALENDER PENDIDIKAN KOTA BIMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

IMPLIKASI PENGEMBANGAN KTSP TERHADAP TUGAS GURU MATEMATIKA SMP/MTs

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP )

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

DAFTAR ISI. Kata Pengantar 1. Daftar Isi 2

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

PENGEMBANGAN KTSP. A. Rasional

Memuat konsep-konsep yang terkait dengan kurikulum sekolah.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

RAMBU RAMBU PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 18 APRIL 2007

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA. Makalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

Prinsip Pengembangan Kurikulum. Aris Fajar Pambudi

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

SOSIALISASI PERMEN NO 22, NO 23, DAN NO 24*)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BSNP PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL NOMOR : 144 TAHUN 2015

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

KURIKULUM SEKOLAH KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA. Jl. AM. Sangaji 24 Surakarta

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

Standar Nasional Pendidikan

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TANAH BUMBU. NOMOR: 421/490/LL/Disdikbud/2017

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam. Ranah Kompetensi K A P

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)

BIDANG SEKSI KURIKULUM DAN PENILAIAN SEKSI KURIKULUM DAN PENILAIAN SEKSI SEKSI PESERTA DIDIK SEKSI PESERTA DIDIK DAN PEMBANGUNAN KARAKTER

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN (SKL-SP)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM

PENYUSU S NA N N KTSP

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

SEKOLAH DASAR SWASTA DAARUL QUR AN INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berperan penting dalam memajukan bangsa, kualitas

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB II PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 JULI Jml. HB (Jml Minggu = 3)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (Implikasinya terhadap Tugas Guru Matematika SMP/MTs dalam Pengembangan KTSP)

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KURIKULUM SEKOLAH DASAR NEGERI TLOGOWARENG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP dan MTs

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

1. STANDAR ISI. 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.

KAJIAN MANAJEMEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL NOMOR : 84 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

Transkripsi:

KURIKULUM SD NEGERI GUNUNGSARI TAHUN 2017/2018 Disusun Oleh SD NEGERI GUNUNGSARI Alamat : Gunungsari, Ngeposari, Semanu UPT PAUD DAN SD KECAMATAN SEMANU DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN GUNUNGKIDUL i

LEMBAR PENGESAHAN KURIKULUM SEKOLAH DASAR NEGERI GUNUNGSARI Berdasarkan keputusan rapat sekolah bersama komite sekolah tentang Penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Gunungsari, maka kurikulum ini dapat disahkan dan dapat digunakan sebagai pedoman pembelajaran di SD Negeri Gunungsari UPT PAUD dan SD Kecamatan Semanu, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul. Kurikulum ini berlaku mulai tahun pelajaran 2017/2018. Menyetujui Ketua Komite Sekolah Semanu, 10 Juli 2017 Kepala Sekolah FX. RIYADI M. TRI MURTINI, S.Pd. NIP. 19571201 197906 2 001 Mengetahui Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul Kepala Bidang SD Drs. SUDYA MARSITA, M.M. NIP. 19631005 198603 1 019 ii

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan upaya pemerintah memberi kebebasan pada sekolah untuk mengatur rumah tangganya sendiri yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi lingkungan dimana sekolah itu berada. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini disusun dalam rangka peningkatan profesionalisme guru SD Negeri Gunungsai agar mampu melakukan proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta menghasilkan lulusan yang berkualitas. Kami menyadari bahwa penyusunan KTSP ini jauh dari lulusan yang berkualitas. Kami menyadari bahwa penyusunan KTSP ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami membuka kritik, saran, dan masukan dari semua pihak guna penyempurnaan KTSP ini dimasa mendatang. Selanjutnya kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu penyusunan KTSP ini. Semoga KTSP ini bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri Gunungsari. Amin. Gunungsari, 15 Juni 2017 Kepala Sekolah M. TRI MURTINI, S.Pd. NIP. 19571201 197906 2 001 iii

DAFTAR ISI (K 2006) Halaman Judul... Lembar pengesahan... Kata Pengantar... Daftar Isi... i ii iii iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Acuan Konseptual... 2 C. Prinsip Pengembangan dan Karakteristik Kurikulum... 3 BAB II TUJUAN A. Tujuan Pendidikan Dasar... 6 B. Visi... 7 C. Misi... 7 D. Tujuan Satuan Pendidikan... 8 E. Strategi Pencapaian Tujuan... 9 BAB III STRUKTUR KURIKULUM A. Muatan Nasional... 10 B. Muatan Lokal... 14 C. Ekstrakurikuler... 17 D. Beban Belajar... 19 E. Beban Belajar Tambahan... 21 F. Ketuntasan Belajar... 22 G. Pendidikan Karakter dan Budaya... 23 H. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan... 29 iv

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN A. Permulaan Tahun Pelajaran... 31 B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif... 32 C. Pengaturan Waktu Libur... 35 D. Pengaturan Kegiatan Khusus Sekolah... 37 LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Kalender Akademik... 2. Jadwal Pelajaran... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengatuaran mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas : 1. Standar isi; 2. Proses; 3. Kompetensi lulusan; 4. Tenaga kependidikan; 5. Sarana dan prasarana; 6. Pengelolaan; 7. Pembiayaan dan; 8. Penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) tersebut yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Repubik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) mengamanatkan 1

kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP. Dengan terbitnya Peraturan Pendidikan Nasional No. 22, 23, 24 Tahun 2006, semakin mantap dan jelaslah pelaksanaan peningkatan standar isi dan standar kompetensi lulusan, khususnya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SD NEGERI GUNUNGSARI, Gunungsari, Ngeposari, Semanu, Gunungkidul. Tujuan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini digunakan sebagai pedoman satuan pendidikan SD NEGERI GUNUNGSARI dalam menyusun dan mengembangkan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan. B. Acuan Konseptual 1. Tujuan Pengembangan KTSP ini untuk memberikan acuan kepada kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikannya lainnya yang ada di sekolah dalam mengembangkan program-program yang akan dilaksanakan. Selain itu, KTSP disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : a. Belajar untuk beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. Belajar untuk memahami dan menghayati; c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif; d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain dan belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. 2. Landasan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar ISI d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan 23 f. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 tahun 2008 tentang Standar ISI dan Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Agama Islam C. Prinsip Pengembangan dan Karakteristik Kurikulum 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. 2. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak dikriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial 3

ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi. 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Perkembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan sosial, keterapilan akademik dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. 5. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. 6. Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung 4

sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur formal, non formal dan internal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 5

BAB II TUJUAN A. Tujuan Pendidikan Dasar Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dirumuskan mengacu pada tujuan umum pendidikan. Adapun tujuan umum pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Mengacu pada tujuan umum tersebut, dapat dijabarkan tujuan pendidikan sebagai berikut : 1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia; 2. Meningkatkan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik; 3. Membekali peserta didik dengan pengetahuan yang memadai agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi; 4. Mengembangkan keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberi kontribusi bagi pengembangan daerah; 5. Mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan nasional; 6. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; 7. Mendukung peningkatan rasa toleransi dan kerukunan antar umat beragama; 8. Mendorong peserta didik agar mampu bersaing secara global sehingga dapat hidup berdampingan dengan anggota masyarakat bangsa lain; 9. Mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; 10. Menunjang kelestarian dan keragaman budaya; 11. Mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan gender; 6

12. Mengembangkan visi, misi, tujuan sekolah, kondisi dan ciri khas sekolah. B. Visi Visi adalah masa depan yang diinginkan oleh sekolah, agar sekolah yang bersangkutan dapat menjalankan kelangsungan hidup dalam perkembangan, atau kondisi yang diharapkan dalam jangka panjang. Visi berfungsi sebagai imajinasi moral untuk menumbuhkan aspirasi, semangat dan komitmen warga sekolah. Visi SD Negeri Gunungsari CERDAS, BERBUDAYA, TERAMPIL BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA INDIKATOR 1. Berprestasi dalam bidang akademik 2. Berprestasi dalam bidang olahraga dan seni 3. Berbudi pekerti luhur sesuai norma-norma budaya 4. Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa 5. Terampil dalam kewirausahaan C. Misi Misi adalah tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi, atau penjabaran dari visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Misi SD Negeri Gunungsari adalah : 1. Melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, inivatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan informatif untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi. 2. Mengembangkan olahraga dan seni budaya sesuai bakat, minat dan potensi peserta didik untuk meraih prestasi. 7

3. Melaksanakan bimbingan terhadap sikap dan perilaku peserta didik sesuai dengan norma budaya dan akhlak mulia. 4. Menanamkan akidah melalui pengamalan ajaran agama. 5. Melaksanakan kegiatan keterampilan sesuai bakat. D. Tujuan Satuan Pendidikan Tujuan sekolah dijabarkan berdasarkan tujuan umum pendidikan, visi dan misi sekolah. Berdasarkan tiga hal tersebut, dapat dijabarkan tujuan SD Negeri Gunungsari adalah sebagai berikut : 1. Bidang Keagamaan a. Siswa mampu menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak; b. Siswa mampu memperoleh kejuaraan dalam lomba keagamaan baik tingkat Gugus, Kecamatan maupun tingkat Kabupaten; c. Siswa kelas III dapat melaksanakan sholat, kelas IV sampai kelas VI dapat membaca Al Qur an secara baik dan benar; d. Siswa dapat menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap sesama manusia dan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan. 2. Bidang Akademik a. Meningkatkan prestasi belajar peserta didik setiap tahun; b. Jumlah lulusan sekolah yang dapat diterima di SMP Negeri 100%; c. Menjuarai lomba mata pelajaran tingkat gugus sampai kabupaten. 3. Bidang Olahraga dan kesenian a. Menjuarai salah satu cabang olahraga tingkat gugus sampai kabupaten; b. Mengikutsertakan siswa yang berprsetasi atletik sebagai wakil gugus/kecamatan yang bersifat beregu/kelompok; 8

c. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang. 4. Bidang Kebudayaan a. Melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional; b. Siswa dapat menggunakan Bahasa Jawa dengan baik dan benar serta berbudi pekerti luhur sesuai dengan adat Jawa; c. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal. Secara berkelanjutan, tujuan sekolah tersebut akan dimonitor, dievaluasi dan dikendalikan dalam kurun waktu tertentu untuk mencapai hasil yang optimal. E. Strategi Pencapaian Tujuan 1. Melaksanakan KBM dengan menerapkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM). 2. Mengelola administrasi sekolah dengan baik dan berkesinambungan. 3. Warga sekolah menerapkan perilaku teladan dan berakhlak mulia. 4. Melaksanakan K3 di lingkungan sekolah dengan baik. 5. Mengadakan kerjasama dengan komite sekolah. 6. Melengkapi sekolah dengan sarana dan prasarana. 9

BAB III STRUKTUR KURIKULUM A. Muatan Nasional Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut : 1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia. 2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. 3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. 4. Kelompok mata pelajaran estetika. 5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran untuk jenjang SD/MI/SDLB disajikan pada : Cakupan Kelompok Mata Pelajaran No. Kelompok Mata Pelajaran 1. Agama dan Akhlak Mulia 2. Kewarganegaraan dan Kepribadian 10 Cakupan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mencakup etika, budi pekerti atau, moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak dan kewajibanya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB/Paket A dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta menanamkan kebiasaan berfikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri. 4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik individual sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. 5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD/MI/SDLB/Paket A dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Selanjutnya dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan pula bahwa : 11

1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan /atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga dan kesehatan. 2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya dan pendidikan jasmani. 3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan dan muatan lokal yang relevan. 4) Kelompok mata pelajaran estetika pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan /atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan dan muatan lokal yang relevan. 5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam dan mauatan lokal yang relevan. Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. 12

Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 3. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai denga kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta didik. 2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan pelajaran IPA Terpadu dan IPS Terpadu. 3. Pembelajaran pada Kelas I, II dan III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV, V dan VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. 4. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkingkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. 13

5. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit. 6. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 37-39 minggu. B. Muatan Lokal 1. Bahasa Jawa Mata pelajaan bahasa jawa bertujuan agar siswa dapat : a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika dan unggah ungguh yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa jawa sebagai sarana berkomunikasi dan sebagai lambang kebanggaan serta identitas daerah c. Memahami bahasa jawa dan menggunakan dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan d. Menggunakan bahasa jawa untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra dan budaya jawa untuk memperluas budi pekerti serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa f. Menghargai dan membanggakan sastra jawa sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia 2. Pengembangan Diri Sesuai dengan ketentuan PP Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan. Dalam kegiatan Potensi Peserta Didik untuk dikembangkan menuju insan yang cerdas komprehensif (Cerdas Sosial, Kinestetis dan Emosional) sesuai dengan bidangnya dan bakat siswa, yang terdiri atas : 14

a. Membentuk Organisasi/Kelompok Kerja Siswa (Cerdas Sosial) 1) Kepramukaan b. Pengembangan Potensi Bakat Anak ( Olahraga (cerdas kinestetis) dan Seni (cerdas emosional) ) Pendidikan kecakapan hidup untuk SD Negeri Gunungsari berkesinambungan dengan kegiatan pengembangan diri yakni mengembangkan potensi bakat anak yang meliputi : 1) Olahraga ( Cerdas Kinestetis ) 2) Seni ( Cerdas Emosional ) Dengan cara siswa memilih salah satu yang sesuai dengan bakat dan hobinya : No. Jenis Pengembangan 1. Olahraga Materi Sasaran Keterangan 1. Athletik 2. Tenis Meja 3. Volley Ball 4. Bulu Tangkis 5. Senam Kelas I - VI Khusus hari Sabtu 2. Seni 1. Seni Lukis 2. Seni Suara Kelas I VI Khusus hari Sabtu 1) Olahraga Merupakan proses pembentukan cerdas kinestetis dan menumbuhkembangkan bakat atau potensi siswa yang meliputi : Atletik; Tenis meja; Volley ball; Bulu tangkis; Senam. 15

2) Seni Merupakan proses pembentukan cedas emosional dan menumbuhkembangkan, bakat/potensi siswa yang meliputi : Seni lukis Seni suara c. Kegiatan Pembiasaan 1. Pembiasaan Rutin Merupakan proses pembentukan akhlak dan penanaman atau pengamalan ajaran agama, kebugaran dan kepedulian terhadap lingkungan alam yang meliputi : Shalat Berjamaah Pembinaan Saritilah Upacara Bendera Senam Pagi Pemeriksaan Kebersihan dan Kerapian 2. Pembiasaan Terprogram Merupakan proses pembentukan akhlak dan penanaman atau pengamalan ajaran Islam. Adapun kegiatan pembiasan meliputi : Pesantren Ramadhan Buka Bersama Pelaksanaan Idul Qurban Syawalan/Halal Bil Halal a. Kegiatan Keteladanan Pembinaan Ketertiban Pakaian Seragam Anak Sekolah Pembinaan Kedisiplinan Penanaman Nilai Akhlak Penanaman Budaya Minat Baca Penanaman Budaya Keteladanan : 16

Penanaman Budaya Bersih Setiap hari Jum at : kerja bakti massal membersihkan lingkungan sekolah sebelum pelajaran dimulai, dilanjutkan senam bersama. Penanaman Budi Pekerti Guru, Karyawan dan Murid setiap pagi mengucapkan salam Setiap pagi baris/bernyanyi sebelum memasuki kelas Hari Sabtu berbahasa jawa dengan benar Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme Upacara Hari Kemerdekaan RI Upacara Hari Pahlawan Upacara Hari Pendidikan Nasional Upacara Hari Kartini Upacara Hari Sumpah Pemuda Pekan Olahraga, Seni dan Kreativitas Lomba Kreativitas dan Karya Cipta Lomba Olahraga Pembinaan dan Pembimbingan Bagi Calon Peserta Lomba Lomba Olimpiade MIPA Lomba Mata Pelajaran Lomba Keagamaan ( MTQ ) C. Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki fungsi pengembangan sosial, rekreatif, dan karir. 17

1. Pramuka - Diikuti oleh siswa kelas III-VI - Dilaksanakan tiap hari Sabtu jam 15.00 - Pembina kegiatan adalah guru kelas/guru mata pelajaran selaku Pembina pramuka dan atau Pembina pramuka serta dapat dibantu oleh pembantu Pembina - Penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus - Kegiatan pramuka: latihan rutin, pencapaian SKU, pencapaian SKK 2. Seni tari - Diikuti oleh siswa kelas I-VI yang berminat - Dilaksanakan setiap hari Rabu jam 15.00 - Pelatih guru tari yang senior dan berbakat - Kegiatan seni tari tradisional dan nontradisional 18

D. Beban Belajar Adapun struktur kurikulum SD Negeri Gunungsari seperti ketentuan tersebut tersusun dalam tabel berikut : Komponen Kelas dan Alokasi Waktu I II III IV V VI A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 3 3 3 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 6 6 6 4. Matematika 6 6 6 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6 6 6 Tematik 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3 7. Seni Budaya dan Ketrampilan 4 4 4 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 4 4 4 B. Muatan Lokal 1. Bahasa Jawa 2 2 2 Jumlah 30 31 32 36 36 36 C. Pengembangan Diri 1. Kesenian 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2. Olahraga 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) D. Ekstrakurikuler 1. Pramuka - - 2*) 2*) 2*) 2*) 2. Seni Tari 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) Ket : 2 *) Ekuivalen 2 jam pelajaran 19

Sekolah Dasar Negeri Gunungsari melaksanakan pendidikan dengan sistem paket, yaitu seluruh peserta didik wajib mengikuti semua program pelajaran dan berturut-turut dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dengan kenaikan jenjang secara periodik setiap satu tahun (dua semester) secara penuh, sehinggan kenaikan jenjang kelas hanya dilaksanakan satu tahun sekali dan tidak ada program kenaikan kelas meloncat. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Adapun beban belajar tersebut sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum, yaitu : 20

Kls Satu Jam Jumlah Minggu Pembelajaran Pembelajaran/ Efektif/Tahun Tatap Muka Minggu (jam) Pelajaran (menit) I 35 30 39 II 35 31 39 III 35 32 39 IV 35 34 39 V 35 34 39 VI 35 34 39 Waktu Pembelajaran/ Tahun (jam) 1.248 (1.248 x 35 = 43.860) 1.248 (1.248 x 35 = 43.860) 1.404 (1.404 x 35 = 49.140) 1.482 (1.482 x 35 = 51.870) 1.482 (1.482 x 35 = 51.870) 1.482 (1.482 x 35 = 51.870) Jumlah Jam/Tahun 43.680 : 60 = 728 43.680 : 60 = 728 49.140 : 60 = 819 51.870 : 60 = 864 51.870 : 60 = 864 51.870 : 60 = 864 E. Beban Belajar Tambahan Beban belajar tambahan untuk SDN Gunungsari penambahan jam belajar mengajar khusus kelas IV-VI mata pelajaran yang diujiankan sekolah meliputi 3 mapel yakni: Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Penambahan jam pada beban belajar menjadi 6 jam. 21

F. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal sebagai Target Pencapaian Kompetensi (TPK) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Berikut ini tabel nilai Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM) yang menjadi Target Pencapaian Kompetensi (TPK) di SD Negeri Gunungsari : 22

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SD NEGERI GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Komponen Kelas dan Alokasi Waktu I II III IV V VI A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 75 75 75 75 75 75 2. Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75 75 75 75 3. Bahasa Indonesia 70 70 70 75 75 75 4. Matematika 70 70 70 75 75 75 5. Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70 75 75 75 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 65 70 70 70 7. Seni Budaya dan Ketrampilan 75 75 75 75 75 75 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan B. Muatan Lokal 75 75 75 75 75 75 Wajib :Bahasa Jawa 70 70 70 70 70 70 C. Pengembangan Diri 1. Olahraga B B B B B B 2. Kesenian B B B B B B D. Ekstrakurikuler 1. Pramuka - - B B B B 2. Seni Tari B B B B B B G. Pendidikan Karakter dan Budaya 1. Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Budaya adalah nilai, moral, norma dan keyakinan, fikiran yang dianut oleh suatu masyarakat/bangsa dan mendasari 23

perilaku seseorang sebagai dirinya, anggota masyarakat,dan warganegara. Budaya mengatur perilaku seseorang mengenai sesuatu yang dianggap benar,baik,dan indah. Karakter adalah watak yang terbentuk dari nilai,moral,dan norma yang mendasari cara pandang,berfikir,sikap,dan cara bertindak seseorang serta yang membedakan dirinya dari orang lainnya.karakter bangsa terwujud dari karakter seseorang yang menjadi anggota masyarakat bangsa tersebut Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter pada diri peserta didik sehingga menjadi dasar bagi mereka dalam berpikir,bersikap,bertindak dalam mengembangkan dirinya sebagai individu,anggota masyarakat,dan warganegara. Nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang dimiliki peserta didik tersebut menjadikan mereka sebagai warganegara Indonesia yang memiliki kekhasan dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain. 2. Landasan Pedagogis Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Upaya sadar tersebut tidak boleh terlepas dari lingkungan peserta didik berada terutama dari lingkungan budayanya. Peserta didik tumbuh dan berkembang dimulai dari budaya lingkungan terdekat, berkembang ke lingkungan yang lebih luas,yaitu budaya nasional dan budaya universal yang dianut oleh umat manusia. Norma dan nilai nilai budaya tersebut dapat digunakan sebagai dasar melakukan pertimbangan dalam bertindak. Peserta didik yang tidak mengenal budayanya sendiri 24

akan merasa asing sehingga mudah dipengaruhi budaya dari luar tanpa proses pertimbangan. Semakin kuat dasar pertimbangan yang dimilikinya semakin kuat kecenderungan untuk menjadi warga negara yang baik yang memiliki wawasan, cara berpikir, cara bertindak, dan cara menyelesaikan masalah dengan norma dan nilai ciri ke- Indonesiaannya. Hal ini sesuai dengan fungsi pendidikan yang diamanatkan UU Sisdiknas, yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa maka ini merupakan landasan yang kokoh bahwa perlu dilakukan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Proses pengembangan nilai-nilai menjadi landasan terbentuknya karakter maka, perlu proses berkelanjutan, dilakukan melalui berbagai mata pelajaran yang ada dalam kurikulum. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa pada dasarnya adalah pengembangan nilai-nilai yang berasal dari pandangan hidup/ideologi bangsa Indonesia, agama, budaya, dan nilai-nilai yang terumuskan dalam tujuan pendidikan nasional. 3. Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Fungsi pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah sebagai: a. Pengembangan: pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi yang berperilaku baik yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa b. Perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermatabat 25

c. Penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat. 4. Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa a. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,kreatif,berwawasan kebangsaan e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman,jujur,penuh kreatifitas dan persahabatan,serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan. 5. Nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber : a. Agama b. Pancasila c. Budaya d. Tujuan Pendidikan Nasional 26

NILAI 1. Religius 2. Jujur 3. Toleransi 4. Disiplin 5. Kerjas Keras 6. Kreatif 7. Mandiri 8. Demokratis 9. Rasa Ingin Tahu DESKRIPSI Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan. Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang dimiliki. Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih 27

mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat dan didengar. 10. Semangat Kebangsaan 11. Cinta Tanah Air 12. Menghargai Prestasi 13. Bersahabat/Komunikatif 14. Cinta Damai 15. Gemar Membaca 16. Peduli Lingkungan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 28

17. Peduli Sosial 18. Tanggung jawab Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dilakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), Negara dan Tuhan Yang Maha Esa. H. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan 1. Kriteria Kenaikan Kelas a. Siswa dinyatakan naik kelas apabila : 1) Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas atau di bawah KKM maksimal 2 dari jumlah mata pelajaran yang diajarkan di kelasnya masing-masing; 2) Nilai kepribadian minimal baik; 3) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada 2 (dua) semester pada kelas yang diikuti. b. Penentuan Kenaikan Kelas : 1) Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat Dewan guru dengan mempertimbangkan KKM, sikap/penilaian/budi pekerti dan kehadiran siswa yang bersangkutan; 2) Siswa yang dinyatakan naik kelas, raportnya dituliskan naik ke kelas diatasnya; 3) Siswa yang tidak naik kelas mengulang di kelas yang sama. 29

c. Siswa dinyatakan mengulang di kelas yang sama apabila: 1) Nilai siswa yang bersangkutan belum mencapai kriteria kentutasan minimal mata pelajaran lebih dari 2 (dua) mata pelajaran; 2) Nilai kepribadian kurang dari baik; 3) Nilai kegiatan pembiasaan kurang dari cukup. d. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran diperoleh dari rata-rata pada setiap aspek pada mata pelajaran tersebut 2. Kriteria Kelulusan Sesuai dengan ketentuan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat (1) peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah, setelah : a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaraan; b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan; c. Lulus ujian sekolah/madrasah atau kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; 30

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN Satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam Standar Isi. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada setiap jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pengajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. A. Permulaan Tahun Pelajaran Dalam kurun waktu 3 hari pertama masuk sekolah biasa menjadwalkan rangkaian kegiatan sekolah : 1. Bagi siswa baru - Pengenalan sekolah - Sosialisasi cara belajar - Pengumpulan data 2. Bagi semua siswa kelas I-VI - Kegiatan keagamaan - Kegiatan pramuka - Sosialisasi PHBS, nakoba - Penetapan pengurus - Pembentukan jadwal pelajaran - Pembenahan 7K - Pengaturan kelas 31

B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah/Madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. 32

ANALISIS HASIL BELAJAR EFEKTIF KALENDER AKADEMIK SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Bulan Juli Semester Semester I Senin Selasa Rabu Hari Kamis Jum at Sabtu Jml Hari 2 1 1 2 2 2 10 Agustus 4 5 5 4 4 4 26 Septem ber 3 4 4 3 4 5 23 Oktober 5 5 4 4 4 4 26 Novem ber Desemb er 4 4 4 4 4 3 23 2 2 2 2 2 2 12 Jumlah 120 Kegiatan 1 s/d 8 Juli 2017 PPDB 2017/2018 17 s/d 19 Juli 2017 PLS 17 Agustus 2017 HUT RI 1 september 2017 Hari raya idul Adhan 1939 H 4 September 2017 Latihan Qurban 21 September 2017 Tahun Baru Islam 1939 H 2 s/d 7 Oktober 2017 Ulangan tengah Semester I 25 November 2017 HUT PGRI 29-30 November 2017 Porsenitas 1 Desember 2017 Maulid Nabi Muhammad SAWc 4-9 Desember 2017 Ujian Semester Ganjil 16 Desember 2017 Pembagian raport Semester ganjil 25 Desember 2017 Natal 18-30 Desember 2017 Libur Semester Ganjil 33

Bulan Semester Senin Selasa Rabu Hari Kamis Jum at Sabtu Jml Hari Kegiatan Januari 4 4 5 4 4 4 25 Februari 4 4 4 4 3 4 23 Maret 4 4 4 4 4 3 23 April 4 4 4 4 3 2 21 Semester II Mei 2 2 2 2 2 2 10 Juni 1 1 - - - 1 3 Jumlah 120 1 Januari 2018 Tahun Baru 2018 2 Januari 2018 Awal masuk semester genap 16 Februari 2018 tahun Baru Imlek 17 Maret 2017 Hari Raya Nyepi 26-31 Maret 2018 UTS II 30 Maret 2018 Wafat isa Al Masih 14 April 2018 Isra Mi raj Nabi Muhammad SAW 17-18 April 2018 Porsenitas 1 Mei 2018 Hari Buruh 10 Mei 2018 Kenaikan Isa Al Masih 14-16 Mei 2018 Libur awal puasa 17-19 Mei 2018 Pesantren ramadhan 29 mei 2018 Hari raya Waisak 30 April - 5 mei 2018 Ujian Sekolah SD 21-31 Mei 2018 UKK 1 Juni 2018 Hari lahir Pancasila 6 Juni 2018 Pembagian raport 15-16 Juni 2018 Hari Raya idul fitri 9-21 Juni 2018 Libur sebelum dan sesudah hari raya Idul Fitri 34

C. Pengaturan Waktu Libur Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional dan hari libur khusus. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. Sekolah/Madrasah atau sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif dan waktu pembelajaran efektif. Hari libur umum/nasional atau penetapan libur serentak untuk jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. 35

ALOKASI WAKTU DALAM KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan 1. Minggu efektif belajar 37-39 minggu Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap tahun 2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu 3. Jeda antar semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester Antara semester 1 dan 2 4. Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 minggu Digunakan untuk menyiapkan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran 5. Hari libur keagamaan 2-4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih lama dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif 6. Hari libur umum/nasional Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan peraturan pemerintah 7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing 8. Kegiatan khusus sekolah Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif 36

D. Pengaturan Kegiatan Khusus Sekolah Kegiatan khusus sekolah dalam tahun pelajaran 2017/2018 1. Tanggal 17-19 Juli 2017 : Kegiatan awal tahun pelajaran 2. Tanggal 16 Agustus 2017 : Lomba memperingati HUT RI 3. Tanggal 4 September 2017 : Latihan qurban 4. Tanggal 2-7 Oktober 2017 : Ulangan Tengah Semester I 5. Tanggal 12 Desember 2017 : Kegiatan renang 6. Tanggal 26-31 Maret 2018 : Ulangan Tengah Semester II 7. Tanggal 21 April : Upacara peringatan R.A. Kartini 8. Tanggal 17-19 Mei 2018 : Pesantren Kilat 37

Filename: KTSP 2015-2016 EDIT 2017 new.doc Directory: E:\SYARAT-SYARAT WEB Template: C:\Users\SD Gunungsari\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dotm Title: Subject: Author: Guest Keywords: Comments: Creation Date: 27/06/2017 10:26:00 Change Number: 75 Last Saved On: 06/07/2017 16:38:00 Last Saved By: naraya Total Editing Time: 382 Minutes Last Printed On: 16/10/2017 8:27:00 As of Last Complete Printing Number of Pages: 42 Number of Words: 6.395 (approx.) Number of Characters: 36.455 (approx.)