LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa Kabupaten Tangerang memiliki potensi panjang pantai 51,2 km serta sumber daya perikanan dan kelautan yang harus dikelola secara optimal, maka tempat pelelangan ikan sebagai sarana untuk memasarkan hasil tangkapan baik dari laut maupun hasil tambak (budidaya) harus dikelola secara efektif dan efisien sehingga mampu mendukung terwujudnya kesejahteraan nelayan dan masyarakat perikanan; b. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Kerjasama Daerah, maka dalam rangka meningkatkan kuantitas, kualitas pengelolaan, pemeliharaan, penyediaan infrastruktur dan meningkatkan sumber pendapatan asli daerah serta kesejahteraan rakyat bidang perikanan dan kelautan, pengelolaan dan penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan dapat dikerjasamakan dengan Pihak Ketiga; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b diatas, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat; 2. Undang...
- 2-2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3647); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010); 4. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2002 tentang Usaha Perikanan (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4230); 9. Peraturan...
- 3-9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4761); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Nomor 08, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0810); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Kerjasama Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Nomor 09, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0910); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANGERANG dan BUPATI TANGERANG MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang. 3. Bupati adalah Bupati Tangerang. 4. Dinas adalah Dinas yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Tangerang. 5. Pihak...
- 4-5. Pihak Ketiga adalah Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen atau sebutan lain, perusahaan swasta yang berbadan hukum, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi, Yayasan, dan lembaga di dalam negeri lainnya yang berbadan hukum. 6. Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan hukum. 7. Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan. 8. Pengawas Pelelangan adalah petugas atau pegawai yang ditunjuk untuk mengawasi penyelenggaraan pelelangan. 9. Bakul atau yang disebut peserta lelang adalah setiap orang atau badan yang mengikuti proses pelelangan di Tempat Pelelangan Ikan. 10. Tempat Pelelangan Ikan yang selanjutnya disingkat TPI adalah tempat yang secara khusus disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk melakukan pelelangan ikan termasuk jasa pelelangan serta fasilitas lainnya yang disediakan di tempat pelelangan. 11. Lelang Ikan adalah penjualan ikan di hadapan umum dengan cara penawaran meningkat. 12. Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam perairan. 13. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungan mulai dari pra produksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. 14. Pengelolaan adalah kegiatan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemanfaatan sumberdaya, sarana dan prasarana untuk mencapai maksud dan tujuan dengan efektif dan efisien. 15. Penyelenggara Pelelangan Ikan adalah Pemerintah Daerah atau Pihak Ketiga yang melaksanakan penyelenggaraan pelelangan ikan di Tempat Pelelangan Ikan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 16. Penyelenggaraan Pelelangan Ikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pelelangan ikan di TPI mulai dari penerimaan ikan, penimbangan, lelang ikan sampai dengan pembayaran. 17. Herregistrasi adalah registrasi/pendaftaraan ulang yang dilakukan untuk mendapatkan pengesahan izin dari Dinas. 18. Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip-prinsip komersial. 19. Penyidik...
- 5-19. Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah yang selanjutnya disingkat PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik guna melakukan penyidikan tindak pidana. BAB II PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN Bagian Kesatu Asas dan Tujuan Pasal 2 Pengelolaan dan Penyelenggaraan TPI dilakukan berdasarkan asas: a. manfaat; b. keadilan; c. kebersamaan; d. kemitraan; e. kemandirian; f. pemerataan; g. keterpaduan; h. keterbukaan; i. efisiensi; j. kelestarian; dan k. pembangunan yang berkelanjutan. Pasal 3 Tujuan diadakannya Pengelolaan dan Penyelenggaraan TPI adalah: a. meningkatkan pendapatan, taraf hidup dan kesejahteraan nelayan; b. meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) c. mendapatkan kepastian pasar dan harga ikan yang layak bagi nelayan maupun konsumen; d. mendorong perluasan dan kesempatan kerja; dan e. meningkatkan produktivitas, mutu, nilai tambah, dan daya saing. Bagian Kedua Pengadaan Tempat Pelelangan Ikan Pasal 4 (1) TPI dan fasilitasnya disediakan oleh Pemerintah Daerah. (2) Penyediaan...
- 6 - (2) Penyediaan TPI dan fasilitas oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Dinas. Bagian Ketiga Izin Pengelolaan dan Penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan Pasal 5 (1) Pemerintah Daerah dapat memberikan izin kepada Pihak Ketiga dalam hal Pengelolaan dan Penyelenggaraan TPI. (2) Pihak Ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Sehat organisasi, sehat manajemen, sehat usaha, dan sehat pembukuan / administrasi; dan b. mendapat rekomendasi dari Dinas dan / atau instansi terkait di bidang usahanya. (3) Prosedur dan tata cara pemberian izin Pengelolaan dan Penyelenggaraan TPI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. mengajukan permohonan secara tertulis berupa proposal kepada Kepala Daerah Cq. Kepala Dinas, yang disertai dengan rekomendasi teknis dari Dinas dan atau instansi terkait di bidang usahanya; dan b. setelah dilakukan survey lapangan dan pemeriksaan berkas pengajuan, Kepala Daerah selanjutnya menetapkan menolak atau memberi izin Pengelolaan dan Penyelenggaraan TPI kepada Pihak Ketiga yang bersangkutan. Pasal 6 (1) Izin Pengelolaan dan Penyelenggaraan TPI berlaku selama 3 (tiga) tahun. (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperpanjang kembali atas permohonan pemegang izin. (3) Setiap tahun izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan herregistrasi. Pasal 7 (1) Izin Pengelolaan dan Penyelenggaraan TPI dapat dicabut apabila : a. pemegang izin dengan sengaja tidak melaksanakan dan atau melanggar ketentuan dalam Peraturan Daerah ini dan atau peraturan perundangundangan; dan/atau b. pemegang izin tidak mampu mengelola dan menyelenggarakan pelelangan ikan. (2) Pemegang...
- 7 - (2) Pemegang izin yang dicabut izinnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berkesempatan untuk mengajukan permohonan izin kembali, setelah yang bersangkutan menyanggupi dan menyelesaikan kewajibannya serta memperbaiki hal-hal yang menyebabkan dicabutnya izin. Pasal 8 Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur dan tata cara perizinan Pengelolaan dan Penyelenggaraan TPI akan diatur dengan Peraturan Bupati. Pasal 9 (1) Dalam hal Pengelolaan dan Penyelenggaraan TPI, Pemerintah Daerah dapat bekerjasama dengan Pihak Ketiga sesuai ketentuan perundang-undangan. (2) Apabila tidak ada Pihak Ketiga yang berminat dan memenuhi kualifikasi sebagai Pengelola dan Penyelenggara TPI, maka Pengelolaan dan Penyelenggaraan TPI dilaksanakan oleh Dinas dengan tetap mendorong untuk dikelola dan diselenggarakan oleh Pihak Ketiga. BAB III PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PELELANGAN IKAN Pasal 10 (1) Setiap ikan hasil tangkapan wajib diperjualbelikan secara lelang di TPI. (2) Pelelangan ikan di tempat-tempat pelelangan dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan setiap hari. (3) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. penangkapan ikan yang hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri; dan b. penangkapan ikan yang dilakukan untuk kepentingan penelitian ilmiah atau olah raga. Pasal 11 Penanggung jawab umum dan pengkoordinasian Pelaksanaan Penyelenggaraan Pelelangan Ikan dilaksanakan oleh Dinas. Pasal 12 Dalam hal Pelaksanaan Penyelenggaraan Pelelangan Ikan, Pengelola dan Penyelenggara TPI bertanggung jawab melakukan: a. pengaturan bongkar muat ikan dan pengaturan penggunaan tempat pelelangan ikan; b. penimbangan dan pelelangan ikan; dan c. penyelenggaraan administrasi lelang. Pasal...
- 8 - Pasal 13 Pengelola dan Penyelenggara TPI wajib untuk : a. menyeleksi Bakul atas persyaratan administrasi dan kemampuan keuangan serta karakter; b. mengupayakan semua ikan hasil tangkapan nelayan didaratkan di TPI; c. melaksanakan pelelangan ikan di TPI; d. melaksanakan kepastian harga yang layak; dan e. melaksanakan penatausahaan keuangan, pembukuan, dan melaporkan hasil pelelangan ikan di TPI ke Dinas. Pasal 14 (1) Ikan yang tidak layak untuk dilelang dilarang diperjualbelikan melalui pelelangan. (2) Penentuan layak dan tidaknya ikan yang akan dilelang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan oleh Pengawas Pelelangan. (3) Penyelenggara, Pengawas, dan Petugas Pelelangan dilarang melakukan penawaran dalam pelelangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pasal 15 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Penyelenggaraan Pelelangan Ikan akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. BAB IV PEMBINAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN Pasal 16 (1) Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Pengelolaan dan Penyelenggaraan TPI dilakukan oleh Pemerintah Daerah. (2) Pembinaan Pengelolaan dan Penyelenggaraan TPI secara teknis dilaksanakan oleh Dinas meliputi: a. tata cara dan teknis pengelolaan dan penyelenggaraan pelelangan ikan; b. bimbingan administrasi dan pembukuan keuangan; c. bimbingan dan penyuluhan kepada para nelayan; d. bimbingan kepada para peserta lelang; e. pembinaan manajemen usaha, mutu dan pemasaran hasil perikanan; dan f. meningkatkan kemampuan teknis pengelolaan dan penyelenggaraan pelelangan ikan. (3) Pembinaan...
- 9 - (3) Pembinaan organisasi dan manajemen Pihak Ketiga dilaksanakan oleh Dinas dan / atau Instansi yang berwenang, meliputi: a. mempersiapkan Pihak Ketiga agar supaya sehat organisasi, sehat pengurus dan sehat usaha; b. meningkatkan kemampuan organisasi dan manajerial sehingga Pihak Ketiga mendapatkan kepercayaan mengelola dan menyelenggarakan pelelangan ikan dengan baik; c. membantu mengusahakan permodalan; dan d. meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya nelayan dan masyarakat pesisir pada umumnya. Pasal 17 (1) Pengawasan atas Pengelolaan dan Penyelenggaraan TPI dilaksanakan oleh Dinas. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. pemantauan pengelolaan dan penyelenggaraan pelelangan ikan; b. mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi hasil pemantauan; dan c. menyampaikan laporan dan rekomendasi untuk menindaklanjuti hasil evaluasi. Pasal 18 Ketentuan lebih lanjut mengenai Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Pengelolaan dan Penyelenggaraan TPI akan diatur dengan Peraturan Bupati. BAB V SANKSI ADMINISTRASI Pasal 19 Pengelola dan Penyelenggara TPI yang tidak melaksanakan tanggung jawab dan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 13 dikenakan sanksi administrasi sesuai ketentuan perundang-undangan. BAB VI PENYIDIKAN Pasal 20 Penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah ini dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Pemerintah Kabupaten Tangerang. BAB...
- 10 - BAB VII KETENTUAN PIDANA Pasal 21 (1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), Pasal 6, dan Pasal 10 ayat (1), diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran. (3) Selain tindak pidana yang dimaksud pada ayat (1), bagi Pengelola dan Penyelenggara TPI yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan daerah dan/atau yang dalam aktivitasnya menyebabkan pencemaran atau kerusakan lingkungan diancam pidana sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 22 Ikan yang berasal dari luar pelelangan yang diangkut melalui darat dan diperjualbelikan di wilayah TPI dikenakan retribusi sesuai ketentuan yang berlaku. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 23 Surat izin yang sudah diberikan sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku sampai habis masa berlakunya. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 Pada saat Peraturan Daerah ini berlaku, maka Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Pelelangan Ikan (Lembaran Daerah Tahun 2002 Nomor 36, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 3602), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal...
- 11 - Pasal 25 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang. Ditetapkan di Tigaraksa Pada tanggal 2-11 - 2012 BUPATI TANGERANG, ttd. Diundangkan di Tigaraksa Pada tanggal 2-11 - 2012 PLT. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANGERANG, H. ISMET ISKANDAR ttd. ISKANDAR MIRSAD LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 08 TAHUN 2012
- 12 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN I. Umum Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Maka Pemerintah Daerah berhak membuat Peraturan Daerah tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan yang bermaksud untuk pengembangan usaha dengan tetap mendorong kearah kerjasama dengan Pihak Ketiga. Dalam pengelolaan dan penyelenggaraan tempat pelelangan ikan, maka sarana dapat disediakan oleh Pemerintah Daerah, sedangkan Pengelola dan Penyelenggara pelelangan ikan dapat melakukan kegiatan pelelangan ikan, guna memudahkan nelayan dalam menjual hasil tangkapannya dan mendapatkan jaminan harga yang layak, sehingga kesejahteraan nelayan dapat meningkat, juga penyediaan bahan pangan berupa ikan untuk masyarakat lebih terjamin karena adanya pengawasan terhadap produk yang akan dilelang. II. Pasal Demi Pasal Pasal 1 Pasal 2 yang dimaksud dengan : a. Manfaat adalah asas yang menunjukkan bahwa pengelolaan perikanan harus mampu memberikan keuntungan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. b. Keadilan adalah pengelolaan perikanan harus mampu memberikan peluang dan kesempatan yang sama secara proporsional bagi seluruh warga negara tanpa kecuali. c. Kebersamaan adalah pengelolaan perikanan mampu melibatkan seluruh pemangku kepentingan agar tercapai kesejahteraan masyarakat perikanan. d. Kemitraan adalah pengelolaan perikanan dilakukan dengan pendekatan kekuatan jejaring pelaku usaha dan sumber daya yang mempertimbangkan aspek kesetaraan dalam berusaha secara proporsional. e. Kemandirian adalah pengelolaan perikanan dilakukan dengan mengoptimalkan potensi perikanan yang ada. f. pemerataan...
- 13 - f. Pemerataan adalah pengelolaan perikanan dilakukan secara seimbang dan merata, dengan memperhatikan nelayan kecil dan pembudidaya ikan kecil. g. Keterpaduan adalah pengelolaan perikanan dilakukan secara terpadu dari hulu sampai hilir dalam upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas. h. Keterbukaan adalah pengelolaan perikanan dilakukan dengan memperhatikan aspirasi masyarakat dan didukung dengan ketersediaan informasi yang dapat diakses oleh masyarakat. i. Efisiensi adalah pengelolaan perikanan dilakukan dengan tepat, cermat, dan berdaya guna untuk memperoleh hasil yang maksimal. j. Kelestarian adalah pengelolaan perikanan dilakukan seoptimal mungkin dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian sumber daya ikan. k. Pembangunan yang berkelanjutan adalah pengelolaan perikanan dilakukan secara terencana dan mampu meningkatkan kemakmuran serta kesejahteraan rakyat dengan mengutamakan kelestarian fungsi lingkungan hidup untuk masa kini dan masa yang akan datang. Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Ayat (3) huruf a yang dimaksud dengan memenuhi kebutuhan sendiri adalah paling banyak 3 (tiga) kg. Pasal...
- 14 - Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 0812