PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan semakin

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SPRAYER PERTANIAN DENGAN SEL SURYA

PENGARUH JARAK LENSA KONVEKS TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL TENAGA SURYA TUGAS AKHIR

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN

PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

Politeknik Negeri Sriwijaya

NASKAH PUBLIKASI PEMBASMI HAMA MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIC DENGAN MEMANFAATKAN PANEL SURYA (SOLAR CELL)

PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

PENJADWALAN KEMIRINGAN PANEL SURYA MENGGUNAKAN SMART RELAY (PLC) ZELIO UNTUK MENDAPATKAN TEGANGAN KELUARAN OPTIMAL

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

SIMULASI PHOTOVOLTAIC DAN KINCIR ANGIN SAVONIUS SEBAGAI SUMBER ENERGI PENGGERAK MOTOR KAPAL NELAYAN

ANALISIS KINERJA PHOTOVOLTAIC BERKEMAMPUAN 50 WATT DALAM BERBAGAI SUDUT PENEMPATAN

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

Muchammad, Eflita Yohana, Budi Heriyanto. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Phone: , FAX: ,

PERENCANAAN PERKAMPUNGAN SURYA (SOLAR RURAL) 20 kwp SISTEM SENTRALISASI DI KABUPATEN BENGKALIS

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

I. PENDAHULUAN. minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber-sumber energi alternatif.

Available online at Website

Perancangan dan Realisasi Kebutuhan Kapasitas Baterai untuk Beban Pompa Air 125 Watt Menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK. Subandi 1, Slamet Hani 2

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan sumber energi listrik terus meningkat seiring meningkatnya

Tenaga Surya sebagai Sumber Energi. Oleh: DR. Hartono Siswono

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

Gambar 1.1 Global direct normal solar radiation (Sumber : NASA)

PERANCANGAN SET UP KARAKTERISASI PANEL SURYA

KOMPARASI ENERGI SURYA DENGAN LAMPU HALOGEN TERHADAP EFISIENSI MODUL PHOTOVOLTAIC TIPE MULTICRYSTALLINE

PENGUJIAN SUDUT KEMIRINGAN OPTIMAL PHOTOVOLTAIC DI WILAYAH PURWOKERTO HALAMAN JUDUL

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

PENGUJIAN SISTEM SIRKULASI AIR UNTUK TANAMAN HIDROPONIK MENGGUNAKAN LISTRIK DARI PANEL SURYA

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi manusia untuk beraktifitas sehari-hari dapat terpenuhi

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI KINERJA POMPA AIR TENAGA SURYA PORTABLE BERDASARKAN INTENSITAS TENAGA SURYA

ANALISA RANCANGAN SEL SURYA DENGAN KAPASITAS 50 WATT UNTUK PENERANGAN PARKIRAN UNISKA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah yang banyak dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

PENGUJIAN PANEL FOTOVOLTAIK DENGAN VARIASI SUDUT KEMIRINGAN

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

STUDI KOMPARASI MPPT ANTARA SOLAR CONTROLLER MPPT M10-20A DENGAN MPPT TIPE INCREMENTAL CONDUCTANCE SEBAGAI CHARGER CONTROLLER LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Penelitian Terkait

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Potensi Sumber Daya Energi Fosil [1]

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya seperti bidang industri, perkantoran dan rumah tangga. Peralatan

I. PENDAHULUAN. Pemanasan global (global warming) semakin terasa di zaman sekarang ini.

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI PANEL SURYA PADA LAMPU LALU LINTAS YANG DITERAPKAN DI SIMPANG LEGENDA MALAKA BATAM

Sistem Pembangkit Listrik Alternative Menggunakan Panel Surya Untuk Penyiraman Kebun Salak Di Musim Kemarau

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. manusia.dari kebutuhan yang sifatnya mendasar seperti untuk kebutuhan rumah

IbM BAGI WARGA KELURAHAN JAMPIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG

Transkripsi:

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP Efrizal, Johan Sainima Program Studi Teknik mesin, Fakultas teknik, Universitas Muhammadiyah Tangerang, Jl. Perintis Kemerdekaan I, No.33, Cikokol, Tangerang, Banten 15118, Indonesia E-mail : efrizal.arifin@gmail.com dan jsainima7@gmail.com ABSTRAK Alat penyemprot tanaman (sprayer) adalah alat/ mesin yang berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan menjadi butiran cairan (droplets). Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera menggunakan Renewable Energy maupun energi alternatif. Panel surya Fotovoltaik atau solar cell adalah alat untuk mengkonversi tenaga matahari secara langsung menjadi energi listrik. Pentingnya pengetahuan tentang kondisi di dunia serta perkiraan hal yang akan terjadi di masa depan dapat menunjang keberhasilan seseorang membuat ataupun rancang bangun alat alat yang sangat mempermudah manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Kini telah dibuat alat penyemprot hama berbasis modul PV, alat ini menggunakan energi matahari sebagai sumber tenaganya. Dari hasil pengamatan dan analisa dari alat penyemprot hama berbasis modul PV ini mampu bekerja lebih lama, peningkatan persentase pemakaian alat ini mencapai 42,86 % Kata Kunci: Perancangan, alat, penyemprot hama, knapsack, solar panel 1. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi di era globalisasi yang menuntut manusia untuk mengikuti laju perkembangan zaman, dimana disetiap aspek dituntut untuk memenuhi kebutuhan dan persaingan pasar yang semakin tinggi. Energi merupakan kebutuhan utama bagi umat manusia. Peningkatan kebutuhan energi dapat menjadi faktor peningkatan kemakmuran, tetapi juga dapat menimbulkan masalah dalam usaha penyediaannya. Dengan semakin menipisnya cadangan minyak bumi di Indonesia, pemanfaatan energi alternatif nonfosil harus ditingkatkan.ada beberapa energi alam sebagai energi alternatif yang bersih, tidak berpolusi, aman dan persediaannya tidak terbatas yang dikenal dengan energi terbarukan. Diantaranya adalah energi surya, angin, gelombang dan perbedaan suhu air laut. Upaya pencarian sumber energi baru sebaiknya memenuhi syarat yaitu menghasilkan jumlah energi yang cukup besar, biaya ekonomis dan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu pencarian sumber daya tersebut diarahkan pada pemanfaatan energi matahari baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat penangkap sinar matahari yang dapat merubah energi matahari menjadi energi listrik yang dinamakanteknologi Panel Surya atau Solar Cell. Teknologi Solar Cell telah lama dikenal oleh manusia dibuat pertama kali oleh Charles Fritts pada tahun 1880, teknologi penangkap dan penyerap panas yang dibawah sinar matahari untuk diubah menjadi sumber energi listrik. Indonesia merupakan negara yang membutuhkan pasokan energi yang cukup besar termasuk energi listrik. Untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik dapat menggunakan sumber energi alternatif yaitu tenaga surya sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Sel surya (photovoltaic) merupakan piranti yang dapat mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Energi surya adalah sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable energy resources) yang sangat potensial.

Energi surya dapat menghasilkan daya hingga 156.486 MW, jumlah yang lebih besar jika dibandingkan dengan sumber energi terbarukan yang lainnya. Indonesia merupakan negara yang terletak dalam jalur khatulistiwa yang sepanjang tahun mendapatkan cahaya matahari yang berlimpah. 2. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah studi literatur (kepustakaan), melakukan eksperimen dan melakukan pengamatan tentang alat penyemprot. Kemudian dilakukan perancangan pembuatan /perangkaian komponen-komponen alat. Setelah itu, dilakukan pengujian alat dan pengamatan parameter. Gambar 1. Alat penyemprot Hama Berbasis Solar Panel Keterangan : 1. Nosel (Nozzel) 2. Saringan (Strainer) 3. Besi Penopang 4. Charger Control 5. Panel Surya 6. Grip Pengatur Fluida 7. Tangki Penimpanan Fluida 8. Engsel Penyeimbang 9. Selang 10. Kabel Penghubung 11. Pompa 12. Baterai 13. Slot Charger Baterai 14. Saklar ON/OFF Regulator Voltage Gambar 2. Rangkaian Sistem Kelistrikan Pengujian dilakukan di area/lahan terbuka yang terkena sinar matahari langsung. Adapun langkah-langkah dalam proses pengujian alat penyemprot hama berbasis solar panel 20WP adalah sebagai berikut : 1. Cek alat penyemprot hama apakah cara kerjanya masih berfungsi dengan baik dan normal. 2. Simulasikan posisi alat penyemprot hama/ Panel surya ke empat sudut arah mata angin, karena dalam penggunaan modul PV tidak bersifat tetap. 3. Cek indikator Charger Controller apakah terjadi pengisian arus pada baterai. Bila indikator menyala berarti terjadi pengisian arus pada baterai, apabila sebaliknya indikator mati berarti tidak ada pengisian arus pada baterai. 4. Ukur intensitas radiasi matahari yang masuk ke PV dengan alat ukur Lux Meter 5. Ukur arus tegangan yang masuk ke baterai melalui terminal pada Charger Controller. Pengukuran arus tegangan pada tiap posisi sudut arah mata angin. 6. Catat hasil pengukuran yang telah dilakukan untuk di masukan ke data Standart Test Condition. 7. Pengisian baterai, hal ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi penuh daya baterai dengan menggunakan modul PV.

B. Metode Analisa Data Berikut adalah analisa dalam perakitan dan pengujian system : P in : Daya input akibat irradiance matahari (watt) I r : Intensitas radiasi matahari (W/m 2 ) A : Luas area Permukaan modul PV (m 2 ) Sedangkan untuk besarnya daya sesaat pada panel surya yaitu perkalian tegangan rangkaian terbuka, arus hubungan singkat, dan Fill Factor yang dihasilkan oleh sel fotovoltaik dapat dihitung dengan persamaan rumus sebagai berikut(journal Uji Ekpsperimental Pengaruh Sudut Kemiringan Modul Surya 50WP) : P max V oc FF : Daya PV (Watt) : Beda potensial (Volt) : Arus (Amp) : Fill Factor Nilai FFdapat diperoleh dari rumus : FF V mp I mp V oc P in = I x A P max = V oc x x FF V mp x I mp FF = V oc x V sc :Fill Factor :Max Power Voltage(Volt) :Max Power Current(Amp) :Open Circuit Voltage(Volt) :Short Circuit Current(Amp) Efisiensi yang terjadi pada sel surya adalah merupakan perbandingan daya yang dapat dibangkitkan oleh sel surya dengan energi input yang diperoleh dari sinar matahari. Efisiensi yang digunakan adalah efisiensi sesaat pada pengambilan data. Dengan Rumus (Studi Penggunaan Solar Reflector untuk Optimalisasi Output Daya pada Photovoltaic): ƞ = P I r x A ɳ : Efesiensi Daya (Watt) P max : Daya PV (Watt) I r : Intensitas Radiasi (1000 W/M 2 ) A : Luas Penampang Panel Surya (M 2 ) 3. HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Untuk mengetahui daya yang masuk dari reaksi intensitas radiasi matahari, terlebih dahulu harus mengetahui Luasan dari penampang sel Modul PV dimana telah diketahui Panjang dari modul PV 500 mm dan Lebar nya 350 mm, sementara panjang sel dari mudul PV adalah 430 mm dan Lebar 310 mm, maka Persamaan yang dipakai : A = P x L = 430x 310 = 133300 mm 2 = 0, 133 m 2 Daya sesaat yang dihasilkan kita harus mengetahui energi yang diterima, dimana energi tersebut adalah daya input dari perkalian intensitas radiasi yang diterima dengan luasan area modul PV dimana diketahui : I r = 1000 W/m 2 A = 0,133 W/m 2 Maka persamaan yang dipakai : P = I r x A = 1000 x 0,133 = 133 Watt Sedangkan untuk besarnya daya sesaat pada panel surya yaitu perkalian tegangan rangkaian terbuka, arus hubungan singkat, dan Fill Factor yang dihasilkan oleh sel fotovoltaik. Dimana nilai Fill Factor dapat dihitung dengan persamaan :

FF = V mpx x I mp V ocx x Dimana nilai : V mp = 17,4 Volt I mp = 1,16Amp V oc = 21,6 Volt = 1,27 Amp Maka: 17,4x 1,16 FF = 21,6 x 1,27 =0,73 Dari yang telah diketahui maka : V oc = 21,6 Volt = 1,27 Amp FF = 0,73 Maka : P max=v oc x x FF = 21,6x1,27 x 0,73 = 21,02 Watt Efisiensi yang terjadi pada sel surya adalah merupakan perbandingan daya yang dapat dibangkitkan oleh sel surya dengan energi input yang diperoleh dari sinar matahari. Efisiensi yang digunakan adalah efisiensi sesaat pada pengambilan data. Diketahui : P max : 20,02 Watt I rad : 1000 W/m 2 A : 0,133 ƞ = P max I r x A Maka : 20,02 ƞ = 1000 x 0,133 X 100% =15,05% B. Hasil Kerja Alat Penyemprot Hama Sebagian hasil kinerja dari alat penyemprot hama berbasis Modul PV dapat dilihat ketika melakukan pengujian pada modul PV tipe Polycristalline sesuai Standart Condition Testdapat diketahui efesiensi pada Modul PV mencapai 15,05 %, dimana nilai efesiensi standar dari Modul PV tipe Polikristal 13 % 16 %. Dari hasil pengujian nilai efesiensi modul PV pada alat penyemprot hama diketahui mencapai nilai standar hal ini dapat menyebabkan nilai konversi energi listrik yang masuk ke baterai bisa optimal. Keseluruhan hasil kinerja alat penyemprot hama berbasis mudul PV ini dapat di lihat dari hasil pengujian alat dalam bentuk tabel. Tabel 1 : Kinerja Alat Penyemprot Hama Tanpa Mudul PV Pane Aki Beban Intensitas No l Cahaya I V I V I V 1 - - - 7.2 12 2 12 3.5 Tabel 2 : Kinerja Alat Penyemprot Hama Dengan Mudul PV No Intensitas Panel Aki Beban Cahaya I V I V I V 1 990 1 12,2 7.2 12 2 12 10 2 942 2 12,20 7.2 12 2 12 11 3 875 2 11,75 7.2 12 2 12 12 4 640 1 11,75 7.2 12 2 12 13 5 350 1 11,45 7.2 12 2 12 14 6 178 1 11,07 7.2 12 2 12 15 Jumlah 5 Dengan melihat tabel diatas dapat disimpulkan bahwa alat penyemprot hama mengalami kenaikan persentase kinerja pemakaian sebesar 42,86 %. / Sudut Tabel 3 : Pengukuran Radiasi Matahari Terhadap Sudut Kemiringan Panel Surya 09 10 11 12 13 14 15 16 10 0 807 915 1054 980 973 720 540 330 20 0 875 920 1040 1006 930 641 364 250 30 0 910 932 1029 992 830 459 248 203 40 0 975 978 905 986 742 427 236 183 50 0 1007 980 945 855 782 410 215 152 60 0 1042 960 938 842 690 385 195 134 70 0 1070 990 942 875 640 350 178 115 80 0 1050 850 825 778 605 335 156 95 90 0 980 520 292 117 174 320 235 103

4. KESIMPULAN Hasil perancangan alat penyemprot hama berbasis modul PV 20WP dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Alat penyemprot hama ini menggunakan Modul Potovoltaik 20WP tipe Polycristalinesebagai alat untuk mengkonversi energi radiasi sinar matahari menjadi energi listrik untuk di supplay ke baterai sebagai sumber tenaga untuk menggerakan pompa. Dengan sistem kerja, fluida cair dikeluarkan dari tangki akibat dari adanya tekanan udara melalui tenaga pompa yang digerakan oleh baterai yang sumber tenaganya dari listrik hasil konversi energi sinar matahari melalui modul PV. 2. Modul PV pada alat penyemprot hama ini memiliki nilai persentase efesiensi sebesar 15,05 %. Sementara hasil kinerja alat penyemprot hama dengan modul PV mengalami peningkatan pemakaian dengan nilai persentase sebesar 42,86 %. Pangestuningtyas D.L., Hermawan, Karnoto. 2013. Analisis Sudut Kemiringan Panel Surya Terhadap Radiasi Matahari Yang Diterima Oleh Panel Surya Array Tetap. Jurnal Skripsi Universitas Diponegoro : Semarang. S. Tamimi, W. Indrasari, B. H. Iswanto. 2016. Optimasi Sudut Kemiringan Panel Surya Pada Prototipe Sistem Penjejak Matahari Aktif. Jurnal Skripsi Universitas Negeri Jakarta : Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir. 2010. Energi. Sumberdaya, Inovasi, Tenaga Listrik dan potensi Ekonom.Edisi 3.UI-Press : Jakarta. AstuPudjanarso&DjatiNursuhud. 2013. Mesin Konversi Energi. Edisi 3.C.V. AndiOffset : Yogyakarta. Eflita Yohana, Darmanto. 2012. Uji Eksperimental Pengaruh Sudut Kemiringan Modul Surya 50 Watt Peak Dengan Posisi Mengikuti Pergerakan Arah Matahari. Jurnal Skripsi Universitas Diponegoro : Semarang. Fitriadi Saputra. 2015. Kinerja Pompa Air DC Berdasarkan Intensitas Tenaga Surya. Jurnal Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta : Surakarta. Muhammad Nafis Rahman. 2014. Modifikasi Sistem Penyemprotan Untuk Pengendalian Gulma Menggunakan Sprayer Gendong Elektrik. Jurnal Skripsi Institut Pertanian Bogor : Bogor. Owen Bishop. 2004. Dasar-Dasar Elektronika. Erlangga : Jakarta