BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Industri Televisi Berbayar Dunia. Televisi berbayar merupakan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBAR 1.1 Logo Telkom Indonesia Sumber: 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globlisasi saat ini telekomunikasi dan informasi sudah menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN SEJARAH SINGKAT PT INDONUSA TELEMEDIA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. serat optik (fiber optic), kabel koaksial (coaxial cable), satelit atau dengan koneksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, siaran televisi tidak hanya berfungsi sebagai media untuk

BAB I PENDAHULUAN. Berikut grafik proyeksi tahun pengguna internet Indonesia keluaran APJII:

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 80% pengguna internet Indonesia adalah remaja berusia tahun. dengan total

BAB I PENDAHULUAN. membuat perusahaan internet service provider di Indonesia berlomba dalam

BAB III. Profil perusahaan. bidang lain yang ada. Layanan multimedia merupakan layanan yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Menonton televisi merupakan sebuah kegiatan yang sulit dilepaskan dari rutinitas

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Indihome Sumber; indihome.co.id

BAB I PENDAHULUAN. memiliki dua operator televisi berlangganan. Kedua operator tersebut memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga merambah ke banyak sektor. Internet adalah salah satu sektor yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

IPTV BUSINESS PLAN Case PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Penulis: CHANDRA TAMRIN NPM : B MM BIZTEL ANGKATAN 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. atas dasar harga berlaku triwulan terhadap triwulan tumbuh 5,01

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

sbab I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi a. Telkom Speedy

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Profil Umum Perusahaan GAMBAR 1.1 Logo Telkom Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat taraf hidup manusia mempengaruhi gaya hidup yang dijalankan selain itu

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan berbagai macam media komunikasi untuk menyampaikan pesan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1. PENDAHULUAN. Pada dekade akhir-akhir ini, pertumbuhan dari satellite service, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Assalamualaikum Wr Wb.

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Agus Sugiono (2000) secara umum ada faktor-faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di indonesia, meluncurkan jasa layanan telkom speedy yang. menjanjikan kecepatan dan kenikmatan yang lebih baik dari pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk selalu mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi bukanlah sesuatu yang asing bagi kita tahu bagi

Kelompok 5 1. Indonesia 2. Amerika Serikat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak dapat melayani semua pelanggan. Hal ini dikarenakan jumlah. menuntut untuk dilayani secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

ANALISIS KUALITAS JARINGAN USEETV CABLE MENGGUNAKAN KABEL TEMBAGA PADA PT TELKOM PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. terhadap barang atau jasa yang digunakan. Baik itu perusahaan jasa maupun barang pasti

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. gratis kepada konsumen misalnya telepon gratis, internet gratis, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keunggulan daya saing. Untuk dapat tetap eksis di dalam. digemari merupakan tantangan bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup pesat. Hal ini sejalan dengan perubahan kebutuhan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan bertumbuhnya pengguna smartphone di Indonesia,

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia atau yang sering dikenal oleh awam dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Bab I: Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2

INTERNET PROTOCOL TELEVISION ( IPTV )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat merasa dipermudah untuk mendapat berbagai informasi terbaru,

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan jasa-jasa yang lain seperti pembuatan produksi dan jasa akses

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dan promosi yang berkualitas dan bermutu tinggi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Perkembangan Industri Televisi Berbayar Dunia Televisi berbayar merupakan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan dengan menayangkan beberapa acara menarik kepada setiap pelanggan yang bersedia membayar secara berkala. Jasa ini biasanya ditawarkan dalam sistem digital maupun analog, yang sinyalnya dikirim melalui media satelit atau kabel. Saat ini sistem penyiaran yang paling sering digunakan ialah dengan sistem digital yang sinyalnya dikirim melalui media satelit. Kehadiran televisi berbayar sudah ada dibeberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Jerman, dan Rusia. Televisi berlangganan mengalami perkembangan yang panjang, perkembangannya dimulai saat Zenith meneliti kemungkinan adanya televisi berlangganan ketika televisi sendiri saat itu masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Akhirnya pada tahun 1940-an, Zenith lah yang memperkenalkan sebuah sistem televisi berlangganan yang diberi nama Phonevision. Phonevision memiliki beberapa prosedur yang harus dilakukan konsumen sebelum dapat menikmati layanan yang diberikan oleh Phonevision. Pertama, konsumen memesan terlebih dahulu melalui panggilan telepon agar dapat menikmati pemutaran film-film dan layanan lain. Prosedur dengan menggunakan sistem kabel menjadi sarana paling penting pada proses penyiaran program televisi 1

berlangganan sebelum ditemukannya sistem yang lebih canggih, yaitu dengan menggunakan satelit (August dan Jennifer, 2004). Perkembangan televisi berlangganan terus dilanjutkan oleh Telemovies yang diperkenalkan di Bartlesville, Oklahoma pada tahun 1957. Telemovies menawarkan sebuah first-run movie channel, yaitu acara khusus menayangkan semua film-film bioskop pertama kali setelah ditayangkan pada bioskop. Telemovies merupakan sistem pertama yang menggunakan metode pembayaran yang membebankan biaya flat perbulan kepada pelanggannya, tanpa melihat seberapa seringnya konsumen menikmati acara yang disiarkan oleh Telemovies. Lalu sekitar tahun 1972, HBO (Home Box Office) hadir dalam industri ini dan dapat menarik perhatian banyak segmen konsumen. Kemunculan HBO di industri terlevisi berlangganan, menjadi incaran semua konsumen (August dan Jennifer, 2004). 1.1.2 Perkembangan dan Persaingan Industri Televisi Berbayar Indonesia Seiring dengan perkembangan teknologi yang terus bergulir dan merambah banyak aspek kehidupan global. Indonesia pun tak terlepas dari dampak dan gejolak perkembangan teknologi tersebut. Televisi berbayar hadir di Indonesia sedikit lebih lamban dibandingkan negara-negara maju pada umumnya mengakibatkan warga di Indonesia baru dapat menyaksikan siaran berkualitas dengan sistem televisi berbayar pada era sekitar 1990-an. Sebelumnya, pada tahun 1988 PT Media Nusantara Citra (MNC) telah mendirikan anak perusahaan bernama Skyvision. Namun, Skyvision baru secara resmi meluncurkan produk televisi berlangganannya sekitar pada tahun 1994 yang 2

diberi nama Indovision. Sebagai perusahaan yang pertama hadir di industri televisi berbayar Indonesia, Indovision ini masih belum mampu merambah pasar Indonesia secara luas karena Indovision dikarenakan harganya yang mahal, sehingga hanya sebagian besar pelanggannya masih masyarakat golongan menengah ke atas (Indovision, 2017). Namun kemunculan Indovision sebagai penyedia layanan televisi berbayar pertama di Indonesia membawa pengaruh besar pada perkembangan industri televisi berbayar. Salah satu dampaknya ialah munculnya beberapa penyedia layanan televisi berbayar baru yang akan bersaing pada industri ini pada tahuntahun berikutnya. Buktinya tidak lama setelah kehadiran Indovision di Indonesia ialah hadirnya PT Broadband Multimedia. PT Broadband Multimedia kini merubah nama menjadi PT First Media dengan menghadirkan dua merek dagangnya yaitu Kabevision dan Digital1. Lalu pada sekitar tahun 1999-an, mulai muncul berbagai perusahaan industri televisi berbayar yang baru, seperti Telkomvision. Telkomvision merupakan produk yang berasal dari PT. Indonusa Telemedia, yang merupakan salah satu unit bisnis dari PT. Telekomunikasi Indonesia atau sering dikenal sebagai Telkom Indonesia (Cekaja.com, 2014). Inovasi-inovasi baru telah diciptakan oleh beberapa pesaing Indovision yang baru, demi merebut pelanggan Indovision dan memperoleh pelanggan baru. Diproyeksikan bahwa televisi berbayar akan tidak asing lagi bagi masyarakat di Indonesia. Bahkan televisi berbayar tidak lagi menjadi kebutuhan sekunder konsumen di Indonesia, berlangganan televisi berbayar sekarang menjadi 3

kebutuhan yang hampir sama dengan kebutuhan internet. Berikut ini daftar beberapa perusahaan di Industri televisi berbayar di Indonesia. Tabel 1.1 Daftar Beberapa Perusahaan TV Berbayar di Indonesia Nama Perusahaan Merek PT. MNC Sky Vision Indovision PT. Telkom Indihome PT. MNC Sky Vision Top TV PT. First Media First Media Transcorp Trans Vision PT. Supra Primatama Nusantara Biznet Lainnya Sumber: Wikipedia, 2017 Perkembangan bisnis pada industri televisi berbayar di Indonesia juga berfluktuasi seperti yang terjadi pada industri-industri lainnya. Sekitar tahun 2007-2015 persaingan antar penyedia layanan televisi berbayar di Indonesia sangat kompetitif. Sehingga kecenderungan kehilangan pelanggan pasti sering terjadi. Karena pemasukan keuangan utama dari berbagai penyedia layanan televisi berbayar ini bersumber pada iuran atau biaya berlangganan yang dikeluarkan oleh pelanggannya setiap bulannya, sehingga iklan menjadi tidak prioritas utama. Gambar 1.1 Tingkat Penetrasi TV Berbayar dan Pertumbuhan Jumlah Pelanggan TV Berbayar di Indonesia Tahun 2007-2015 4

Sumber: Media Partners Asia, 2012 Berdasarkan Gambar 1.1 tingkat penetrasi TV berbayar dan pertumbuhan jumlah pelanggan TV berbayar di Indonesia tahun 2007 hingga 2015, dapat ditarik kesimpulan bahwa, pada tahun 2012 hingga tahun 2013 adalah tahun dimana terjadinya peningkatan jumlah pelanggan yang signifikan. Terlihat dari jumlah pelanggan pada tahun 2012 sebesar 2,2 juta pelanggan, naik hingga 2,8 juta pelanggan pada tahun 2013. Sehingga total hasil peningkatannya sebesar 6 juta pelanggan. Peningkatan seperti ini, diproyeksikan akan terus meningkat dikarenakan setiap tahun populasi rumah tangga di Indonesia terus bertambah selaras dengan terus naiknya GDP di Indonesia setiap tahunnya. Pada tahun 2012, Media Partners Asia mempublikasikan laporan berjudul Indonesia TV: The Next Five Years. Pada laporan tersebut menunjukkan hasil bahwa, peningkatan jumlah pelanggan televisi berbayar di Indonesia diprediksi akan mencapai 7,7 juta pelanggan pada tahun 2020. Perkembangan industri televisi berbayar di Indonesia baru menjangkau 9% atau sekitar 3-4 juta rumah tangga dari jumlah 40 juta rumah tangga yang memiliki televisi di Indonesia. Dapat dikatakan masih ada peluang pasar 91% di Indonesia yang belum dikuasai. Sehingga terbuka lebar bagi perusahaan lain untuk dapat bersaing di Indonesia (Media Partners Asia, 2012). Untuk meningkatkan penetrasi pasar atau meningkatkan jumlah rumah tangga pelanggan televisi berbayar maka sebaiknya setiap perusahaan telah memainkan strategi pemasaran yang umumnya untuk menarik pelanggan baru. Dan yang terpenting ialah bagaimana mempertahankan pelanggan yang sudah ada 5

agar pelanggan tidak melakukan berpindah merek brand switching. Kemungkinan hal tersebut terjadi disebabkan karena meningkatnya persaingan dan penurunan tingkat kesetiaan pelanggan. 1.1.3 Profil IndiHOME IndiHOME merupakan salah satu produk layanan dari Telkom group. Telkom Group juga merupakan satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Karena Telkom Group melayani hampir semua pelanggan diseluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Sebelum kehadiran IndiHOME ditengah masyarakat Indonesia, Telkom Group juga memilki beberapa produk yang merupakan pendahulunya IndiHOME. Seperti Telkomnet Instant yang kemudian melakukan innovasi digital dengan menghadirkan Speedy. Lalu hadirlah IndiHOME sebagai innovasi digital yang paling terbaru saat ini yang dimiliki oleh Telkom Group. Pada awal sejarah kehadirannya, Telkomnet Instant bertujuan untuk melayani pelanggannya dalam menyediakan teknologi digital, Telkomnet Instant juga merupakan akses internet pertama yang ditawarkan Telkom Group. Untuk dapat menikmatinya, Telkomnet Instant menggunakan akses komunikasi ke internet melalui gateway mode statistic dengan data sirkuit dengan memiliki kecepatan akses internet maksimum hingga 64Kbps (Telkom Indonesia, 2017). 6

Lalu setelah kehadiran Telkomnet Instant, hadirlah Speedy sekitar tahun 2006. Speedy merupakan innovasi digital dari Telkomnet Instant. Speedy hadir untuk menjawab keinginan dan kebutuhan pengguna internet terhadap layanan akses internet yang cepat dan stabil. Kehadiran Speedy juga merupakan strategi Telkom Group untuk mengantisipasi agar pelanggan Telkomnet Instant tidak melirik perusahaan lain. Speedy menggunakan teknologi ADSL yang memungkinkan pelanggan untuk dapat menyalurkan suara dan data internet secara simultan dengan kecepatan maksimum hingga 1000 Kbps (Telkom Indonesia, 2017). Dan produk terakhir yang dihadirkan Telkom Group ialah IndiHOME. Sejak resmi diluncurkan IndiHOME sekitar tahun 2015, pelanggan yang berlangganan Speedy, satu-per-satu mulai dirayu untuk beralih menggunakan IndiHOME. Karena Telkom Group telah menghentikan pemasaran layanan Internet Speedy sejak awal tahun 2015. Bahkan Telkom Group tidak lagi menggunakan merek Speedy untuk layanan internet, dan menggantinya dengan Internet on Fiber atau High Speed Internet. Strategi yang serupa juga diterapkan oleh Telkom Group, IndiHOME dihadirkan untuk mengantisipasi pelanggan Speedy tidak beralih ke provider lain (Telkom Indonesia, 2017). IndiHOME merupakan singkatan dari Indonesia Digital Home merupakan innovasi yang berupa paket layanan yang terpadu dalam satu paket triple play yang meliputi layanan komunikasi, data dan entertainment seperti telepon rumah, internet (Internet on Fiber atay High Speed) dan layanan televisi interaktif dengan teknologi IPTV (UseeTV). Dibandingkan dengan teknologi yang digunakan pada 7

Speedy yaitu ADSL (Kabel tembaga), IndiHOME sudah menggunakan teknologi kabel fiber optic (Indihome, 2017). Dengan menggunakan kabel fiber optic maka nilai hambatan yang terjadi lebih bisa diminimalisir, karena serat optic fiber obtic memungkinkan untuk dilalui sejauh 60 km tanpa tambahan daya switch penghubung, sehingga teknologi fiber optic dikabarkan mampu memberikan transfer data tingkat tinggi dengan kecepatan maximum hingga 100Mbps. Berikut sekilas penjelasan layanan digital terdepan yang menggunakan teknologi fiber obtic yang menawarkan layanan triple play (Indihome, 2017), antara lain: 1) Internet rumah (Fixed Broadband), Keunggulan layanan internet kecepatan tinggi menggunakan teknologi fiber optic ialah Cepat (Mampu mentransfer data hingga 100 Mbps, jauh lebih cepat dibandingkan jarinngan kabel koaksial atau tembaga), Stabil (Jaringannya lebih stabil dibandingkan jaringan kabel koaksial atau tembaga saat dilakukan akses internet secara bersamaan), Andal (Kabel fiber optic lebih tahan dalam kondisi cuaca apapun seperti serangan petir dan gangguan elektromagnetik dibandingkan kabel koaksial atau tembaga), dan Canggih (Kabel fiber optic merupakan teknologi penghantaran data tercanggih dan terbaru yang digunakan dalam layanan fixed broadband). 2) Telepon Rumah (Fixed Phone), Telepon rumah adalah layanan komunikasi telepon dengan keunggulan biaya yang murah dan kualitas suara yang jernih. Paket IndiHOME FIber menawarkan gratis menelepon 1000 menit atau setara dengan 17 jam perbulan yang bisa digunakan baik untuk local 8

maupun interlokal secara leluasa. IndiHOME Fiber juga memiliki layanan telepon tambahan lainnya, seperti Telepon Mania dan Global Call. 3) TV Interaktif (UseeTV), UseeTV merupakan layanan TV interaktif pertama di Indonesia. Selain memberikan tayangan yang berkualitas. UseeTV juga memberikan berbagai macam fitur yang tidak ada dipenyedia layanan lainnya, seperti Pause and Rewind, Video on Demand, Video Recording dan lainnya. Lalu keuntungan lainnya ialah pelanggan bebas memilih channel premium pilihan. Keberadaan IndiHOME termasuk late mover sebagai penyedia layanan komunikasi digital di Indonesia, terutama pada lini produk televisi berbayar UseeTV. Seharusnya kehadirannya sebagai late mover dapat dikonversi sebagai peluang dalam mewujdukan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Karena IndiHOME dapat menyesuaikan kebutuhan dan keinginan masayarakat yang terus berkembang saat ini terhadap konsep layanan komunikasi digital. Sehingga dengan hadirnya konsep baru, diharapkan banyak pelanggan dari merek pesaing yang beralih ke IndiHOME. Serta IndiHOME juga berharap dari konsep baru tersebut, pelanggan dapat setia dan terus berlangganan. Berdasarkan penjelasan diatas mengenai ketiga lini produk yang ditawarkan oleh IndiHOME, dalam hal ini peneliti ingin fokus membahas pada satu lini produk saja yaitu televisi berbayar UseeTV. Karena peneliti berharap dengan fokus membahas satu lini produk saja dapat memberikan solusi yang tepat dan terarah dari permasalahan-permasalahan yang telah ditemukan oleh peneliti. Mungkin saja pelanggan yang merasa kecewa akan berpindah ke penyedia lain 9

hanya karena salah satu dari tiga produk tersebut, padahal dua lini produknya aman-aman saja. Berdasarkan hasil wawancara terhadap salah satu pelanggan IndiHOME Medan saat sebelum dimulainya penelitian ini. Seorang pelanggan menceritakan ketika sedang memanfaatkan fitur terbaru dari UseeTV, seperti dapat menyimpan acara yang ingin disaksikan pada menu record dan dapat menontonnya kembali pada keesokan harinya. Tetapi disaat itu juga, cuaca tidak mendukung dikarenakan hujan sedang turun, padahal pesaing Indihome lainnya dapat konsisten terhadap berbagai cuaca. Sehingga mengakibatkan pelanggan tersebut tidak dapat menggunakan fitur UseeTV yang ditawarkan oleh IndiHOME Medan (Facebook Indihome, 2017). Perasaan pelanggan yang muncul saat itu adalah rasa kecawa, sehingga berdampak pada rasa kekecewaan terhadap keseluruhan layanan IndiHOME. Dikarenakan adanya ketidaksesuaian kinerja dengan harapan pelanggan yang dijanjikan IndiHOME pada saat menawarkan produknya. Walaupun kekecewaan tersebut hanya berasal dari satu lini produk IndiHOME saja yaitu UseeTV, tetapi ketidakpuasan tersebut mungkin akan berdampak pada penilaian kualitas produk IndiHOME Medan secara keseluruhan. Fenomena tersebut selaras dengan didefinisikan oleh Kotler dan Keller (2016), kepuasaan didefinisikan sebagai perasaan seseorang tentang kesenangan ataupun kekecewaan yang didapatkan dari pembandingan antara kinerja jasa yang dipersepsikan atau hasil terhadap pengharapan (Media Konsumen, 2015). 10

Pelanggan yang diwawancarai oleh peneliti juga menceritakan rasa kekecewaan yang lain, seperti lambannya penanganan pihak IndiHOME Medan dalam memperbaiki kerusakan jaringan dan kecepatannya tidak sesuai yang dijanjikan. Temuan hasil wawancara yang dilakukan sebelum penelitian ini dimulai, mungkin akan berdampak pada persepsi pelanggan secara keseluruhan, bahwa IndiHOME Medan tidak mampu berkinerja sesuai dengan yang ditawarkannya. Lalu selanjutnya apakah pelanggan mengevaluasi untuk tetap akan berlangganan IndiHOME Medan atau justru akan beralih ke pesaing yang menawarkan apa yang tidak didapatkan pelanggan dari IndiHOME Medan. Karena kepuasaan pelanggan juga dianggap sebagai indikator niat beralih ke merek lain (Ping, 1993 dalam Matzler et al., 2015). Oleh karena peneliti beranggapan sangat penting untuk tetap fokus membahas televisi berbayar UseeTV IndiHOME agar hasil dari penelitian ini mendapatkan fakta serta memberikan solusi yang tepat dan terarah. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat fenomena yang menarik bagi peneliti untuk diteliti. Artinya, peneliti menemukan terdapat kesenjangan antara harapan dengan kenyataan sebenarnya. Agar dapat mempertahankan pelanggannya ditengah persaingan yang semakin kompetitif, sebaiknya setiap perusahaan harus melakukan investasi besar dengan terus berinovasi terkait layanan yang ditawarkan ataupun siaran. Dalam konteks ini beberapa peneliti berpendapat bahwa, untuk dapat mempertahankan 11

pelanggannya, faktor penting ialah bagaimana pelanggan dapat merasa puas. Tentu perasaan puas akan digambarkan pelanggan setelah mereka membandingkan pengalaman sebelumnya. Gagasan diatas juga didukung dengan pernyataan bahwa pelanggan yang memiliki pengalaman menunjukkan kepuasaan yang lebih rendah. Menurut Ganesh et al (2000) dalam Matzler et al (2015), bahwa konsumen dengan pengalaman produk atau layanan yang luas, akan mengembangkan standar perbandingan yang berbeda dibandingkan pelanggan dengan pengalaman beralih yang sempit. Oleh karena itu Szymanski dan Henard (2001) dalam Matzler et al., (2015) dalam penelitiannya menunjukan bahwa kepuasaan adalah salah satu alasan yang relevan yang mengakibatkan kesetiaan pelanggan. Banyak perusahaan sudah mulai mengembangkan program mempertahankan pelanggan dan terus berinovasi demi memuaskan pelanggan mereka. Dan dalam beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa dengan meningkatkan biaya beralih merupakan strategi umum untuk mencegah pelanggan menggunakan penyedia lain (Lam et al., 2004 dalam Matzler et al., 2015). Misalnya dengan melakukan penalty atau denda ketika pelanggan beralih ke penyedia lain, sehingga hal tersebut menjadi beban kepada pelanggan untuk beralih ke penyedia lain. Dan pada akhirnya, ketika peneliti menggabungkan hasil wawancara diatas dan hasil amatan yang dilakukan oleh peneliti dengan membaca kolom komentar serta keluhan oleh pelanggan IndiHOME Medan dari berbagai website ataupun sosial media mengenai layanan IndiHOME Medan, disaat sebelum dimulainya 12

penelitian ini. Terdapat fakta bahwa masih banyak pelanggan IndiHOME Medan yang merasa tidak puas akan layanan yang ditawarkan. Sehingga berdasarkan fakta diatas dapat dirangkai beberapa perumusan masalah yang menarik bagi peneliti untuk diteliti. Apakah pengalaman beralih pelanggan sebelum berlangganan IndiHOME akan menentukan kepuasaan pada saat mereka berlangganan IndiHOME saat ini, jika pelanggan puas atau tidak puas, apakah mereka akan beralih ke penyedia televisi berbayar lain. Jika mereka ingin beralih, apakah persepsi biaya beralih yang dirasakan pelanggan IndiHOME rendah atau tinggi. Pada ahirnya dari berbagai evaluasi pelanggan akan menentukan apakah mereka tetap setia berlangganan IndiHOME atau beralih ke penyedia lainnya. Dan untuk memperkaya penelitian ini, karena faktor kepuasaan memainkan peran penting, perlu diteliti layanan apa saja yang menyebabkan pelanggan IndiHOME merasa puas dan tidak puas. Oleh karena itu dalam hal ini perlu dilakukan penelitian mengenai Analisis Pengaruh Pengalaman Beralih, Kepuasaan dan Persepsi Biaya Beralih pada Kesetiaan Pelanggan UseeTV IndiHOME Medan. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka pertanyaan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Apakah pengalaman beralih memiliki pengaruh negatif terhadap kepuasan pelanggan UseeTV IndiHOME Medan? 2) Apakah kepuasan memiliki pengaruh positif terhadap persepsi biaya beralih pelanggan UseeTV IndiHOME Medan? 13

3) Apakah pengalaman beralih memiliki pengaruh negatif terhadap kesetiaan pelanggan UseeTV IndiHOME Medan? 4) Apakah kepuasan memiliki pengaruh positif terhadap kesetiaan pelanggan UseeTV IndiHOME Medan? 5) Apakah persepsi biaya beralih memiliki pengaruh positif terhadap kesetiaan pelanggan UseeTV IndiHOME Medan? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan pada pertanyaan penelitian yang telah dibahas sebelumnya, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi pengaruh pengalaman beralih terhadap kepuasan pelanggan UseeTV IndiHOME Medan. 2) Mengidentifikasi pengaruh kepuasan terhadap persepsi biaya beralih pelanggan UseeTV IndiHOME Medan. 3) Mengidentifikasi pengaruh pengalaman beralih terhadap kesetiaan pelanggan UseeTV IndiHOME Medan. 4) Mengidentifikasi pengaruh kepuasan terhadap kesetiaan pelanggan UseeTV IndiHOME Medan. 5) Mengidentifikasi pengaruh persepsi biaya beralih terhadap kesetiaan pelanggan UseeTV IndiHOME Medan. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini, antara lain: 14

1) Dari sisi praktikal bisnis, peneliti berharap pada level unit bisnis IndiHOME Medan, agar rancangan penelitian, data-data yang diperoleh dari berbagai responden, serta hasil temuan yang dimuat oleh peneliti yang sekaligus telah dikaitkan dengan teori perilaku konsumen sekiranya dapat menjadi bahan pertimbangan dalam perancangan rencana strategis untuk menambah pelanggan baru serta dapat mempertahankan pelanggan UseeTV IndiHOME Medan yang telah ada. 2) Dari sisi akademik, peneliti berharap agar penelitian ini akan dapat menambah wawasan serta pengetahuan terkait topik yang diangkat oleh peneliti yaitu Pengaruh Pengalaman Beralih, Kepuasan, dan Persepsi Biaya Beralih terhadap Kesetiaan Pelanggan UseeTV IndiHOME Medan. 1.6 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Model penelitian yang digunakan merupakan modifikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Matzler, K., Strobl, A., Thurner, N., dan Fuller, J. (2015). Switching Experience, Customer Satisfaction, and Switching Cost in the ICT Industry. Journal of Service Management, Vol. 26 No. 1, pp. 117-136. Dalam penelitian ini peneliti ingin lebih fokus pada objek penelitiannya yaitu televisi berbayar UseeTV IndiHOME Medan. Karena IndiHOME juga memiliki produk lain seperti internet rumah dan telepon rumah. Sehingga penelitan ini memiliki pertanyaan kriteria responden yang menjadi syarat untuk mengisi kuesioner ini yaitu, apakah responden saat ini 15

sedang berlangganan UseeTV IndiHOME Medan serta apakah responden pernah berlangganan televisi berbayar selain UseeTV IndiHOME Medan yang saat ini mereka gunakan. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini peneliti membahas hal-hal yang mendasari peneliti dalam menyusun penelitian ini. Bab ini terdiri dari latar belakang perkembangan televisi berbayar dunia, perkembangan televisi berbayar di Indonesia, persaingan televisi berbayar di Indonesia, profil IndiHOME, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, lingkup penelitian dan sistematika penelitian BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pada bab ini peneliti membahas mengenai teori-teori atau konsepkonsep yang relevan sebagai acuan dan landasan dalam memecahkan permasalahan yang ada, pembahasan hasil penelitian sebelumnya serta rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang ingin dipecahkan. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti membahas mengenai langkah-langkah penelitian antara lain desain penelitian, definisi operasional, 16

populasi dan sampel, alat analisis dan instrument penelitian, sumber dan metode pengumpulan data, serta metode analisis data. BAB IV ANALISIS DATA Pada bab ini peneliti membahas mengenai deskripsi data, analisis data dan hasil penelitian, serta pembahasan. Penulisannnya disajikan dengan menyertakan table dan diagram untuk mempermudah pembahasan. BAB V KESIMPULAN Pada bab ini peneliti membahas mengenai kesimpulan dari keseluruhan hasil analisis untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya serta menjelaskan mengenai keterbatasan, implikasi, dan saran sebagai bahan pertimbangan penelitian selanjutnya. 17