BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2011.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik.

BAB I PENDAHULUAN. yang sering diperiksa adalah fungsi agregasi. (Wirawan R, 2006).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Analitik. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret sampai April 2008.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk cakram dan mengandung granula. Terdapat keping

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. total dalam serum dan plasma pada balita yang dirawat inap di RS.Telogorejo.

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di

Lampiran 1. Road-map Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kalsium. Trombosit melekat pada lapisan pembuluh darah yang rombak. (luka) dengan membentuk plug trombosit (Rukman, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan pemeriksaan sediaan apus darah tepi antara lain menilai berbagai

2 sampai homogen dan diinkubasi 37o C dalam waterbath selama 1530 menit. Berikutnya tabungtabung dipusingkan 1000 RPM selama 10 menit, supernatan dibu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI PEMBUATAN DAN PEWARNAAN SEDIAAN APUSAN DARAH

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yuliandriani Wannur ( )

MATERI DAN METODE. Metode Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu pediatri dan ilmu Genetika Dasar.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Randomized control

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dilakukan dengan banyak metoda. Salah satu metoda yang paling diyakini

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

III. METODE PENELITIAN

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK:

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang rata-rata memiliki kira-kira 70 ml darah setiap kilogram berat

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu farmakologi dan imunologi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinik dengan desain Randomized

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian bersifat analitik karena akan membandingkan jumlah

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN SPEKTROFOTOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh dipping puting sapi perah yang terindikasi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.

2. Memberikan label pada masing-masing bahan dimana T0 sebagai control, 3. Masing-masing pati ubi kayu dan jagung dibuat dengan konsentrasi 10%

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN SPEKTROFOTOMETRI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang kerjasama

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September sampai dengan Oktober 2012 di

Laporan Praktikum METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

BAHAN DAN CARA KERJA Serbuk teofilina anhidrida,

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

: Kirana patrolina sihombing

Lampiran 1. Tata letak wadah percobaan dan media pemeliharaan ikan nila merah (Oreochromis sp.) PIPA INLET P1U2 P7U3 P8U2 P5U3 P9U3 P5U2 P1U3

Sampel air kolam, usus ikan nila dan endapan air kolam ikan. Seleksi BAL potensial (uji antagonis)

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kecepatan pemusingan berbeda yang diberikan pada sampel dalam. pemeriksaan metode pengendapan dengan sentrifugasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Wilayah

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Persentase Hidup dan Abnormalitas Spermatozoa Entok (Cairina moschata), telah

PRAKTIKUM 3 : PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA. Oleh : Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Jekson Martiar Siahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. studi pustaka, yaitu dengan cara menggambarkan hasil penelitian, dan hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di

II. METODELOGI PENELITIAN

: Kirana patrolina sihombing

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

LAPORAN PRAKTIKUM 2 BM 506. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAKTERI PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang Soil

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

MATERI DAN METODA. Kandang dan Perlengkapannya Pada penelitian ini digunakan dua kandang litter sebesar 2x3 meter yang

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian di lakukan pada bulan Desember Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN. Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan (Januari - Maret 2012).

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan pola faktorial dengan dua faktor, yaitu suhu dan lama thawing, dengan

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

MATERI DAN METODA Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Hewan Percobaan Vaksin AI-ND Pakan Kandang dan Perlengkapannya

BAB III METODE PENELITIAN. (BALITTAS) Karangploso Malang pada bulan Maret sampai Mei 2014.

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian jenis analitik. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian dilakukan di laboratorium Hematologi Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2011. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Sampel diambil di darah vena pasien yang periksa TAT di Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Ada sebanyak 30 sampel pada bulan Maret 2011 yang harus memenuhi kriteria pemeriksaan. Kemudian diperiksa secara Tes Agregasi Trombosit (TAT) metoda turbidimetrik dan secara mikroskopik Sediaan Apus Darah Tepi (SADT). Data yang diperoleh merupakan data primer yang berupa hasil perhitungan agregat trombosit pada SADT dan pengukuran agregasi trombosit pada TAT. 2. Sampel

Sampel diambil darah pasien yang periksa Tes Agregasi Trombosit (TAT) sebanyak 30 pasien. Sampel pemeriksaan laboratorium darah citras dengan perbandingan darah : antikoagulan 9 : 1 dengan kriteria pasien puasa 12 jam, hasil peneriksaan trombosit 150.000 400.000 trigliserida <200 mgr/dl dan sampel tidak keruh. D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel a. Variabel bebas Pembacaan agregat trombosit pada sediaan apus darah tepi dan agregasi trombosit pada TAT Metoda turbidimetrik. b. Variabel terikat Hasil pemeriksaan agregasi trombosit 2. Definisi operasional Agregasi trombosit adalah beberapa trombosit yang membentuk kelompok kelompok (clump trombosit) yang terlihat dalam pembacaan sediaan apus darah tepi dengan perhitungan hasil dalam bentuk persen (%) atau pada alat TAT Metoda turbidimetrik dengan pengukuran hasil dalam bentuk grafik dan persen (%) yang disebabkan oleh transmisi cahaya melalui PRP yang meningkat. E. Cara Penelitian

Cara pengambilan sampel. Sampel yang diambil adalah darah vena kemudian dimasukkan ke dalam tabung citras dengan perbandingan (9 : 1) sebanyak 3 tabung. Dua tabung citras untuk pemeriksaan TAT Metoda turbidimetrik yang telah dicentrifuge kemudian diambil PRP (Platelet Rich Plasma) dan PPP (Platelet Poor Plasma). Sedangkan satu tabung citras untuk pemeriksaan pada sediaan apus darah tepinya. F. Pemeriksaan Agregasi Trombosit pada TAT 1. Alat dan Bahan Alat : Agregometer trombosit chrono log model 490, Kuvet dan stir bar, Pipet dengan disposable plastik 5µl, 20 µl, 45 µl, 500 µl, Centrifuge, Tabung plastik dan tutupnya, Tips Bahan : Darah citras yang telah dicentrifuge dan diambil, Platelet Rich Plasma (PRP), Platelet Poor Plasma (PPP), Larutan ADP konsentrasi 10µM, 5 µm, 2 µm, 1 µm(sebagai agonist atau induktor). 2. Prinsip Pemeriksaan Sebelum penambahan platelet agonist ADP, transmisi cahaya melalui PRP rendah oleh karena trombosit masih tersuspensi homogen dalam PRP. Setelah penambahan agonist maka trombosit akan mengalami agregasi kemudian agregat trombosit akan mengendap

sehingga plasma menjadi jernih dan akibatnya transmisi cahaya meningkat. 3. Prosedur pemeriksaan TAT Metoda turbidimetrik a. Nyalakan alat, tunggu sampai suhu 37 ⁰C (± 15 menit) b. Nyalakan komputer, ketik data/identitas pasien c. Siapkan PRP dan PPP Tabung PPP PRP (trace 1) PRP (trace 2) PRP (trace 3) PRP (trace 4) Sampel 500 µl 500 µl 500 µl 500 µl 500 µl Stir bar - + + + + d. Masukkan kelima kuvet tersebut ke dalam masing-masing lubang incubation wells dan diinkubasi selama 3 menit pada suhu 37 ⁰C e. Satu kuvet PPP pindahkan ke lubang optical chamber PPP f. Empat kuvet PRP pindahkan ke lubang optical chamber PRP g. Inkubasi kelima kuvet tersebut selama 3 menit pada suhu 37 ⁰C h. Buat garis baseline untuk menentukan batas atas dan bawah pada trace 1, 2, 3 dan 4 pada agregometer i. Siapkan reagen ADP kemudian masukkan larutan ADP berbagai konsentrasi sebagai berikut : Tabung PRP 500 µl (TACE 1) Tabung PRP 500 µl (TACE 2) Tabung PRP 500 µl (TACE 3) Tabung PRP 500 µl (TACE 4) ADP, Konsentrasi 10 µm 5 µl ADP, Konsentrasi 5 µm 5 µl ADP, Konsentrasi 2 µm 5 µl ADP, Konsentrasi 1 µm 5 µl

j. Biarkan grafik berjalan selama 13 menit k. Reaksi akan terlihat berupa kurva pada grafik Faktor-faktor teknis yang perlu diperhatikan agar tes agregasi trombosit didapatkan hasil yang sesuai karena bila diabaikan menghambat trombosit dalam beragregasi dan menghambat pembentukan transmisi cahaya. a. Darah diambil dalam keadaan puasa 10-12 jam b. Tabung yang digunakan terbuat dari bahan plastik atau gelas berlapis silicon. c. Pemeriksaan harus dikerjakan dalam waktu kurang dari 3 jam setelah pengambilan. d. Jumlah trombosit normal. e. Plasma tidak hemolisis dan tidak keruh. f. Trigliseride normal 4. Harga normal ADP 1, 2, 5 dan 10 µm berturut-turut : 3 15% ; 11 36% ; 25 68% dan 49 84%. G. Pemeriksaan Agregat Trombosit pada Sediaan Apus Darah Tepi 1. Alat dan Bahan : Alat : Vacutainer natrium citrate 3,8%, Tips, Cat giemsa dan methanol, Obyek glass, Mikroskop elektrik, Counter

Bahan : Darah citras dengan perbandingan darah antikoagulan 9 : 1, Larutan ADP konsentrasi 10 µm 2. Prinsip Pemeriksaan Darah citras dengan penambahan agonist maka trombosit akan mengalami agregasi yaitu trombosit berkelompok (clump trombosit) yang dapat dihitung pada sediaan apus darah tepi secara mikroskopik. 3. Prosedur Pemeriksaan Agregat Trombosit pada Sediaan Apus Darah Tepi a. Diambil darah vena Mediana Cubiti menggunakan vacutainer dengan tabung berisi 0,5 ml natrium citrate 3,8 % sebanyak 1 tabung untuk pengambilan darah hingga volume menjadi 5 ml. b. Tabung berisi 5 ml darah dan antikoagulan citrat, untuk pemeriksaan sediaan apus darah tepi pada menit ke 0. c. Pada sisa darah yang ada ditambahkan ADP dengan perbandingan darah natrium citrate adalah 1 : 10 digoyang agar tercampur rata. Ditunggu 3 menit dan dengan pipet diambil 10 µl, dibuat sediaan apus darah tepi pada menit ke 3. d. Sediaan apus ditunggu kering dan difiksasi dengan methanol selama 5 menit kemudian dicat giemsa yang telah diencerkan (1 : 9) selama 20 menit, lalu bilas dengan air sliding dan biarkan kering.

e. Pemeriksaan sediaan apus darah tepi dilakukan pada perbatasan zona VI dan ekor daerah lateral, medial dan mediolateral. Keterangan : M : Medial ML : Mediolateral L : Lateral Daerah baca pemeriksaan sediaan apus darah tepi pada perbatasan zone VI dan ekor daerah lateral, medial dan mediolateral f. Pembacaan agregasi trombosit dalam sediaan apus darah tepi juga dilakukan pada seluruh lapang pandang sebagai konfirmasi. g. Pembacaan dilakukan dengan pembesaran 400x (lensa okuler 10x dan lensa obyektif 40x) Dihitung jumlah trombosit pada masingmasing kelompok trombosit yang ada dan jumlah trombosit yang tersebar pada ketiga lapangan pandang. Bila diperlukan penghitungan banyaknya trombosit dalam kelompok dapat dihitung dengan pembesaran 1000x (lensa okuler 10x dan lensa obyektif 100x). h. Persentase trombosit yang beragregasi dihitung berdasarkan jumlah trombosit yang berkelompok dibandingkan jumlah trombosit total

(trombosit berkelompok dan tidak berkelompok). Dihitung dari sediaan apus I (0 menit) dan sediaan apus II (3 menit). i. Harga normal 50% - 70% Kelemahan pembacaan sediaan apus darah tepi terletak pada ketrampilan dan skill masing-masing orang dalam membaca agregasi trombosit. Pengecatan apus darah tepi kurang bagus juga akan mempengaruhi dalam pembacaan agregasi trombosit. Pembacaan agregasi trombosit pada sediaan apus darah tepi secara mikroskopik. Contoh :

Trombosit beragregasi : I 11 + 14 + 10 + 18 = 53 II 16 + 12 + 9 + 19 = 56 III 20 + 11 = 31 + 140 Trombosit bebas : I 13 II 15 III 17 + 45 Trombosit total = 140 + 45 = 185 Perhitungan % agregasi trombosit = = 75,7% Perhitungan agregasi dengan koreksi = = = 76%

H. Alur Penelitian I. Analisis Data Untuk menggambarkan hasil pemeriksaan pada sediaan apus darah tepi dan TAT Metoda turbidimetrik disajikan secara deskritif, kemudian dilakukan uji kesesuaian. Uji Kesesuaian (Goodness of Fit) Pengujian hipotesis kesesuaian (goodness of fit) merupakan pengujian hipotesis untuk menentukan apakah suatu himpunan frekuensi yang diharaplan (Expected) sama dengan frekuensi yang diperoleh dari suatu distribusi, seperti distribusi binomial, poisson, normal atau dari perbandingan lain. Jadi, uji goodness of fit merupakan pengujian

kecocokan atau kebaikan suai antara hasil pengamatan (frekuensi pengamatan) tertentu dengan frekuensi yang diperoleh berdasarkan nilai harapannya (frekuensi teoretis). Langkah-langkah pengujian hipotesis goodness of fit ialah sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis H 0 : terdapat kesesuaian antara frekuensi pengamatan dengan frekuensi yang diharapkan. H 1 : terdapat ketidaksesuaian antara frekuensi pengamatan dengan frekuensi yang diharapkan. Kriteria penerimaan dan penolakan - H 0 diterima jika nilai p (p-value) > 0,05 - H 1 ditolak jika nilai p (p-value) < 0,05 b. Melakukan Uji Kesesuaian dengan prosedur Kolmogorov-Smirnov c. Membuat Kesimpulan Menyimpulkan apakah H 0 ditolak atau diterima berdasarkan nilai statistik uji yang diperoleh. Dalam uji kesesuaian dipilih prosedur one sample Kolmogorov Smirnov/K-S (Uji Kesesuaian satu sampel Kolmogorov-Smirnov (Ghozali, 2006: 37-42). Selanjutnya analisis uji kesesuaian dilakukan dengan bantuan Program SPSS 13. Pada penelitian ini ditetapkan Confidence Interval (CI) sebesar 95% dan Taraf Signifikansi 5% atau α = 0,05.