BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal. Hemoroid sangat umum terjadi. Pada usia lima puluhan, lima puluh persen individu mengalami berbagai tipe hemoroid berdasarkan luasnya vena yang terkena. Kehamilan diketahui mengawali atau memperberat adanya hemoroid. (Smeltzer, 2002) Hemoroid merupakan penyakit daerah anus yang cukup banyak ditemukan pada praktik dokter sehari-hari. Di RSCM selama 2 tahun (Januari 1993 s.d Desember1994) dari 414 kali pemeriksaan kolonoskopi didapatkan 108 (26,09%) kasus hemoroid. (Sudoyo, 2006) Hemoroid memiliki sinonim piles, ambeien, wasir atau southern pole disease dalam istilah dimasyarakat umum. Keluhan penyakit ini antara lain: buang air besar sakit dan sulit, dubur terasa panas, serta ada benjolan di dubur, perdarahan melalui dubur dan lain-lain. Sejak dulu hemoroid hanya diobati oleh dukun-dukun wasir dan dokter bedah. Akan tetapi akhir-akhir ini karena kasusnya semakin banyak semua dokter diperbolehkan menangani hemoroid. Hemoroid memiliki faktor resiko cukup banyak antara lain kurang mobilisasi, lebih banyak tidur, konstipasi, cara buang air besar yang tidak benar, kurang minum air, kurang makanan berserat (sayur dan buah), faktor genetika atau keturunan, kehamilan, penyakit yang meningkatkan tekanan intra abdomen (tumor abdomen, tumor usus), sirosis hati. Penatalaksanaan 1
hemoroid dibagi atas penatalaksanaan secara medik dan secara bedah tergantung dari derajatnya. (Sudoyo, 2006) Masalah yang sering muncul pada klien setelah dilakukan hemoroidectomy pada umumnya adalah nyeri untuk beberapa hari selama proses penyembuhan. Selain itu muncul gangguan eliminasi (BAB) yang disebabkan karena klien takut buang air besar karena merasa masih ada luka di daerah kanal, dan kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung serat. Berdasarkan kejadian diatas penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang pengelolaan klien dengan post hemoroidectomy dalam bentuk penyusunan karya tulis ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan Klien Post hemoroidectomy pada Ny. S di Ruang Anggrek RSUD Tugurejo Semarang. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Memberikan gambaran asuhan keperawatan pada klien post hemoroidectomy dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang tepat dan akurat. 2. Tujuan Khusus a. Penulis mampu menemukan data fokus selama melakukan asuhan keperawatan pada Ny.S dengan post hemoroidectomy. b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan selama melakukan asuhan keperawatan pada Ny.S dengan post hemoroidectomy. 2
c. Penulis mampu menetapkan rencana keperawatan selama melakukan asuhan keperawatan pada Ny.S dengan post hemoroidectomy. d. Penulis mampu melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana keperawatan selama melakukan asuhan keperawatan pada Ny.S dengan post hemoroidectomy. e. Penulis mampu mengevaluasi tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan selama melakukan asukan keperawatan pada Ny.S dengan post hemoroidectomy. C. Metode Penulisan Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif. (Notoatmodjo, 2005) Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah : 1. Wawancara Wawancara memberikan data yang perawat dapatkan dari pasien dan orang terdekat lainnya melalui percakapan dan pengamatan. Data dapat dikumpulkan selama satu periode kontak atau lebih dan harus mencakup semua data yang relevan. (Doenges, 2000). Dalam pelaksanaan penulis mengaplikasikan pada Ny. S dengan hemoroidectomy di ruang anggrek RSUD Tugurejo Semarang berupa 3
tanya jawab pada klien, keluarga klien, perawat, dokter dan tenaga kesehatan lain yang ikut dalam merawat dan mengobati pasien. 2. Observasi partisipasi aktif Observasi adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. (Notoatmodjo, 2005) Dalam pelaksanaan penulis mengaplikasikan pada Ny. S dengan hemoroidectomy di ruang Anggrek RSUD Tugurejo Semarang berupa pengamatan dan perawatan langsung kepada klien guna mengetahui keadaan dan perkembangan penyakitnya selama di rumah sakit dengan menggunakan asuhan keperawatan. 3. Studi dokumentasi Studi dokumentasi adalah mempelajari buku literature maupun buku perpustakaan yang berkaitan dengan masalah hemoroid, catatan medik dan hasil pemeriksaan penunjang lainnya. Dalam pelaksanaan penulis mengaplikasikan pada Ny. S dengan hemoroidectomy di ruang Anggrek RSUD Tugurejo Semarang berupa mempelajari catatan medik dan catatan keperawatan serta hasil pemeriksaan penunjang. 4. Pengkajian fisik Selama aspek pengumpulan informasi ini, perawat melatih ketrampilan perseptual dan observasional, dengan menggunakan indra penglihatan, pendengaran, sentuhan dan penciuman. (Doenges, 2000) 4
Dalam pelaksanaan penulis mengaplikasikan pada Ny. S dengan hemoroidectomy di ruang Anggrek RSUD Tugurejo Semarang berupa pemeriksaan fisik dari kepela sampai kaki dengan teknik inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. D. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibagi menjadi 5 bab, yaitu : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan C. Metode Penulisan dan Teknik Penulisan D. Sistematika Penulisan BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian B. Anatomi dan Fisiologi C. Etiologi D. Patofisiologi E. Manifestasi Klinis F. Penatalaksanaan G. Komplikasi H. Pengkajian Fokus I. Pathways J. Fokus Intervensi dan Rasional 5
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian B. Analisa Data C. Pathways Keperawatan Kasus D. Diagnosa Keperawatan E. Intervensi Keperawatan F. Implementasi Keperawatan G. Evaluasi BAB IV PEMBAHASAN BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA A. Kesimpulan B. Saran 6