PENGARUH USIA KEHAMILAN TERHADAP RISIKO PRE EKLAMSI EKLAMSI PADA KEHAMILAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS

HUBUNGAN UMUR, USIA KEHAMILAN DAN GRAVIDA DENGAN KEJADIAN PRE

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Nelawati Radjamuda 1, Agnes Montolalu 2, 1. Jurusan Kebidanan STIKES Muhammadiah Manado. 2. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN IBU AKIBAT PRE EKLAMSI/EKLAMSI DI RSUD INDRAMAYU TAHUN 2013

Dini Dwi Jayani dan Bambang Kuntarto/ Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsi/1-11

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA BERAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG 2013

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU HAMIL DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 359 per

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT KESDAM BANDA ACEH. Mayang Sari 1, Imelda 2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUANG BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRE-EKLAMSIA PADAHAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT TINGKAT II ISKANDAR MUDA BANDA ACEH TAHUN 2014

HUBUNGAN OBESITAS DAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSI DI PUSKESMAS RAWAT INAP DANAU PANGGANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG ARTIKEL APRILIA MEGAWATI NIM A010

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI

HUBUNGAN KEHAMILAN GEMELI DAN PARITAS IBU DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PELAYANAN RUJUKAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DENGAN KASUS PREEKLAMSPAI BERAT DAN EKLAMPSIA

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Bersalin di Ruangan Camar II RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. seorang wanita, dimana kehamilan merupakan proses fertilisasi atau

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

PENELITIAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PADA KEJADIAN ABORTUS. Diana Meti*

BAB I PENDAHULUAN. perdarahan, pereklamsi/eklamsi, dan infeksi ( Saifuddin, 2001 ).

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL

GAMBARAN KANDUNGAN PROTEIN DALAM URIN PADA IBU BERSALIN DENGAN PRE EKLAMPSI DI RSUD

ANALISIS JUMLAH GRAVIDA TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA SAAT HAMIL DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul ditrimester kedua

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

ABORTUS INKOMPLIT DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2014

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

ANALISIS FAKTOR RESIKO YANG TERJADINYA PRE EKLAMPSI BERAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA

Hubungan Riwayat Hipertensi, Diabetes Melitus, dan Kehamilan Ganda dengan Kejadian Preeklampsi pada Ibu Hamil Di Rumah Sakit Umum Sumedang

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

Karakteristik pasien dengan preeklampsia di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRE EKLAMSI DI BPM SITI SUJALMI SOCOKANGSI JATINOM KLATEN INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN DENGAN TINDAKAN VAKUM EKSTRAKSI DI RSUD BANYUMAS

PENGARUH USIA DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN PRE EKLAMPSIA DI RSUD SIDOARJO

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMSIA PADA PRIMIGRAVIDA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD CILACAP PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

BAB 1 PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI), sehingga menempatkannya diantara delapan tujuan Millennium

SURVEY ANALISI KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH NAMBANGAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL TRIMESTER III DAN KEJADIAN PREEKLAMSIA-EKLAMSIA

Unnes Journal of Public Health

HUBUNGAN PREEKLAMSIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RSD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Jurnal Kebidanan 09 (02) Jurnal Kebidanan http : /

1

HUBUNGAN USIA, GRAVIDA, DAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN PREEKLAMSIA DI RSUD WONOSARI TAHUN 2015

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Prawirohardjo, 2008, p. 89).

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY K GIII P2101 DENGAN POST DATE DI POLI OBGYNE RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis.

FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

UMUR, PARITAS, KEHAMILAN GANDA DAN RIWAYAT PENYAKIT IBU HAMIL TRIMESTER III YANG MELATARBELAKANGI KEJADIAN PRE EKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT UMUM BANGIL

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMSI BERAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2014

HUBUNGAN USIA. Oleh: J DOKTER

HUBUNGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD WATES KULON PROGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No.2 Desember 2013

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA BERAT DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH

Relationship of Age, Parity And Maternal Education With Intra Uterin Fetal Death In Maternity RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin In 2013

BAB V PEMBAHASAN. bersalin umur sebanyak 32 ibu bersalin (80%). Ibu yang hamil dan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

BAB I PENDAHULUAN. Millenium development goal (MDG) menargetkan penurunan AKI menjadi

BAB I PENDAHULUAN meninggal dunia dimana 99% terjadi di negara berkembang. 1 Angka

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

PENGARUH USIA KEHAMILAN TERHADAP RISIKO PRE EKLAMSI EKLAMSI PADA KEHAMILAN Lestariningsih Email : lestariningsih@respati.ac.id INTISARI Preeklampsia-Eklamsia adalah penyakit pada kehamilan yang ditandai hipertensi, edema dan proteinurea. Penyakit ini umumnya terjadi pada Trimester akhir kehamilan, tetapi dapat pula terjadi pada Trimester sebelumnya. Banyak faktor yang mempengaruhi preeklamsi eklamsi pada kehamilan diantaranya usia, paritas dan riwayat hipertensi, riwayat hipertensi dan diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh usia kehamilan terhadap risiko pre eklamsi eklamsi pada kehamilan. Metode yang digunakan deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah responden 87. Uji analisis menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis didapatkan karakteristik responden sebagian besar berusia 20-35 tahun (64.37%), berpendidikan menengah (54.20%), sebagian besar adalah ibu rumah tangga (63.22%) dan paritas primipara (64.37%). Hasil analisis bivariat X 2 hitung 6.850 dengan p value 0.033. Kesimpulan dari penelitian ini adalah usia kehamilan berpengaruh terhadap risiko preeklamsi-eklamsi. Kata Kunci : eklamsi, usia, kehamilan ABSTRACT Preeclampsia-Eclampsia is a disease in pregnancy characterized by hypertension, edema and proteinurea. This disease generally occurs in the final trimester of pregnancy, but it can also occurs in the previous Trimester. Many factors influenced by preeclampsia-eclampsia such as age, parity, history of hypertension and diabetes mellitus. The research aims to determine the effect of gestational age on pre-eclampsia-eclampsia risk in pregnancy. The method used analytical descriptive with Cross Sectional approach. The sampling technique used total sampling with the number of respondents as many as 87. Test analysis used Chi Square test. The results of the analysis showed that the characteristics of the respondents age were 20-35 years old (64.37%), the level of education were intermediate (54.20%), mostly the respondents were housewives (63.22%) and category of primipara parity (64.37%). The result of bivariate analysis X2 counted 6.850 with p value 0.033. The conclusion of the research was that gestational age had an effect on the risk of preeclampsiaeclampsia. Keywords: eclampsia, age, pregnancy PENDAHULUAN Penyakit hipertensi dalam kehamilan (Preeklampsia dan Eklampsia) adalah salah satu dari tiga penyebab utama kematian ibu Preeklampsia-Eklamsia adalah penyakit pada kehamilan yang ditandai hipertensi, edema dan proteinurea. Penyakit ini umumnya terjadi pada Trimester akhir kehamilan, tetapi dapat pula terjadi pada Trimester sebelumnya. 1 Risiko kematian maternal neonatal akibat pre eklamsi maupun eklamsi sangat tinggi. Menurut WHO terdapat sekitar 585.000 ibu meninggal per tahun saat hamil atau bersalin dan 58,1% diantaranya dikarenakan oleh preeklampsia dan eklampsia. 2 Terdapat sekitar

85% preeklampsia terjadi pada kehamilan pertama. Preeklamsia terjadi pada 14% sampai 20% kehamilan dengan janin lebih dari satu dan 30% pasien mengalami anomali rahim yang berat. Pada ibu yang mengalami hipertensi kronis, penyakit ginjal, insiden mencapai 25%. Angka kejadian Preeklamsia kurang lebih 5% dari seluruh kehamilan, 10% pada kehamilan anak pertama dan 20-25% pada perempuan hamil dengan riwayat hipertensi kronik sebelumnya. 3 Faktor-faktor yang mempengaruhi dapat mempengaruhi preeklamsi-eklamsia diantaranya adalah usia, paritas dan riwayat hipertensi. Riwayat hipertensi sebagai faktor yang paling berisiko terhadap kejadian preeklampsia dengan OR 6,42. Ada hubungan antara usia, paritas, dan Diabetes melitus dengan kejadian preeklamsi dengan p-value =0,000 dan OR 14,37. 4 Risiko yang dapat terjadi akibat preeklamsia-eklamsia pada janin adalah berat badan lahir rendah (BBLR) akibat spasmus arteriol spinalis deciduas menurunkan aliran darah ke plasenta, yang mengakibatkan gangguan fungsi plasenta. Kerusakan plasenta ringan dapat menyebabkan hipoksia janin, keterbatasan pertumbuhan intrauterine (IUGR) dan IUFD atau kematian janin dalam kandungan. Dampak preeklamsia-eklampsi pada ibu yaitu solusio plasenta, abruption plasenta, hipofibrinogemia, hemolisis, perdarahan otak, kerusakan pembulu kapiler mata hingga kebutaan, edema paru, nekrosis hati, kerusakan jantung, sindroma HELLP, kelainan ginjal. Komplikasi terberat akibat eklamsia adalah kematian ibu. 5 METODE PENGABDIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode survei pendekatan Cross Sectional. Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan pada 21 Agustus 2017-15 September 2017. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami pre eklamsi eklamsi pada kehamilan dan memenuhi kriteria inklusi. Tabel. 1 Karakteristik responden Data yang digunakan adalah data sekunder dengan mengambil data dari register dan Rekam Medis, data yang diambil dicatat dalam master tabel yang berisi variable-variabel yang diteliti. Uji analisis yang digunakan adalah uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95%. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Hasil analisis karakteristik responden digambarkan dalam tabel di bawah ini : Karakteristik n=87 % Usia <20 tahun 20-35 tahun >35 tahun Paritas Primigravida Multigravida 1 56 30 56 31 1.15 64.37 34.48 64.37 35.63 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga 55 63.22 38

Bekerja Lain-lain Pendidikan Dasar Menengah Tinggi Sumber : data sekunder diolah, 2017 Sesuai dengan tabel diatas didapatkan bahwa sebagian besar ibu hamil berusia 20-35 tahun (64.37%), rentang usia ini menggambarkan sebagian besar ibu hamil dalam rentang reproduksi sehat. 6 Pada rentang usia ini jika terjadi pembuahan dan kehamilan memiliki risiko kecil mengalami patologi atau kegawatdaruratan. Status kehamilan sebagian besar kehamilan pertama (primigravida) sebanyak 64.37%. Pada usia ini berisiko lebih besar mengalami preeklamsi-eklamsi. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa ibu yang memiliki paritas primigravida dan grandemulti gravida (kehamilan anak pertama dan kehamilan dengan 4 anak) memiliki peluang 4,21 kali untuk mengalami preeklamsia dibandingkan dengan ibu paritas tidak beresiko. 7 Ibu hamil sebagian besar adalah ibu rumah tangga (63.22%). Ibu rumah tangga cenderung memiliki waktu yang fleksibel untuk merawat kehamilannya dan melakukan antenatal care. Pendidikan ibu sebagian memiliki tingkat pendidikan menengah (50.02%). Ibu hamil dengan tingkat pendidikan menengah memiliki tingkat pemahaman dan kemudahan dalam menerima informasi. Usia kehamilan Hasil analisis usia kehamilan digambarkan dalam tabel berikut : Tabel. 2 Distribusi usia kehamilan Determinan n=87 % Usia Kehamilan Preterm 17 19.54 Aterm 65 74.71 Postterm 5 5.75 Sumber : data sekunder diolah, 2017 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar ibu hamil yang mengalami eklamsi-preeklamsi adalah kehamilan aterm (74.71%). Preeklampsi-eklamsi sering muncul pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu, hal ini disebabkan kerja plasenta yang semakin aktif bekerja mengalirkan nutrisi bagi janin sehingga menyebabkan kenaikan tekanan darah sebagai reaksi peningkatan metabolisme organ tubuh 31 1 31 47 9 ibu. Pemeriksaan kehamilan (antenatal care) yang teratur dan secara rutin untuk mendeteksi adanya tanda-tanda preeklampsi-eklamsi sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsieklampsi, karena semakin tua umur kehamilan, risiko untuk mengalami peeklampsi- eklampsi semakin tinggi. 35.63 1.15 35.63 54.02 10.34 Hasil analisis bivariate pengaruh Usia Kehamilan terhadap preeklamsi-eklamsi digambarkan dalam tabel berikut ini : 39

Tabel. 3 Pengaruh Usia Kehamilan terhadap preeklamsi-eklamsi Determinan X2 p value Usia Kehamilan 6.850 0.033 Sumber : data sekunder diolah, 2017 Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai X2 = 6.850 dengan p value 0.033 yang artinya usia kehamilan berpengaruh terhadap kejadian preeklamsi-eklamsi pada kehamilan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan ada hubungan yang bermakna antara usia kehamilan dengan kejadian preeklampsi pada ibu bersalin di Instalasi Rawat Inap Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2009 dengan p.value = 0,000. Makin tua umur kehamilan, makin tinggi frekuensi terjadinya preeklampsi-eklamsi. 8 Secara fisiologi kehamilan normal, arteria spiralis yang terdapat pada desidua mengalami pergantian sel dengan trofoblas endovaskuler yang akan menjamin tetap terbukanya lumen untuk memberikan aliran darah tetap, nutrisi cukup dan O 2 seimbang. Proses pergantian sel ini seharusnya pada trimester pertama, yaitu minggu ke-16 dengan perkiraan pembentukan plasenta telah berakhir. Invasi endovaskuler trofoblas terus berlangsung pada trimester kedua dan masuk ke dalam arteria miometrium. Hal ini menyebabkan pelebaran dan tetap terbukanya arteri sehingga kelangsungan aliran darah, nutrisi dan O 2 tetap terjamin. Hal tersebut dibutuhkan janin dalam rahim. Invasi trimester kedua pada preeklampsi-eklampsi tidak terjadi sehingga terjadi hambatan pada saat memerlukan tambahan aliran darah untuk memberikan nutrisi dan O 2 dan menimbulkan situasi iskemia region uteroplasenter pada menerangkan bahwa preeklampsi eklampsi baru akan terjadi mulai minggu ke-20 kehamilan. 9 Tingginya kejadian pre-eklampsi pada ibu bersalin disebabkan masih kurangnya kesadaran ibu terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan (antenatal care). Antenatal care merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan sebagai pencegahan pre eklamsi atau eklamsia. Bagi petugas khususnya bidan untuk lebih teliti melakukan pemeriksaan, mengidentifikasi secara dini dan berkala serta melakukan kolaborasi dengan dokter untuk mencegah timbulnya preeklamsia. Pemantauan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan pelayanan antenatal. Kunjungan minimal 1 kali pada Trimester I, 1 kali pada Trimester II dan 2 kali pada Trimester III. Pemantauan secara berkala ini sangat penting karena sesuai dengan hasil penelitian ini berarti semakin tua umur kehamilan semakin berisiko mengalami pre eklamsi eklamsi. 10 Untuk itu disarankan agar petugas kesehatan meningkatkan kegiatan antenatal care dan penyuluhan pada ibu-ibu hamil mengenai antenatal care, memberikan nasehat, dan konseling kepada masyarakat untuk mendeteksi dini komplikasi-komplikasi dalam kehamilan seperti hipertensi dan reeklampsi-eklampsi yang mungkin akan dihadapi ibu hamil selama masa kehamilannya, masa bersalin dan masa nifas. KESIMPULAN Usia kehamilan berpengaruh signifikan terhadap risiko preeklamsi-eklamsi pada kehamilan (p=0.033). sekitar minggu ke-20. keadaan ini dapat 40

REKOMENDASI Bagi tenaga kesehatan agar intensif dalam mendeteksi adanya preeklamsi-eklamsi pada ibu hamil dan KIE tentang pentingnya antenatalcare rutin untuk sedini mungkin mengetahui adanya risiko kejadian preeklamsi-eklamsi pada kehamilan. 9. Manuaba IGB. Ilmu Penyakit Kebidanan, Kandungan dan Pelayanan KB untuk pendidikan Bidan. Jakarta: EGC; 2007. 10. Rukiyah Dkk 2010. Asuhan Kebidanan Patologi IV. Jakarta Tras Info Media DAFTAR PUSTAKA 1. Norwitz, E dan Schorge, OJ. 2008. At A Glance Obstetri & Ginekologi. Jakarta : Penerbit Erlangga 2. Yogi E.D, Hariyanto, Sonbay. E, Hubungan Antara Usia Dengan Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di POLI KIA RSUD Kefamenanukabupaten Timor Tengah Utara, Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 10-19 3. WHO. Guidelines for the management of hypertensive disorders of pregnancy. Geneva: WHO, 2008. 4. Radjamuda. N, Montolalu. A, Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Poli Klinik Obs-Gin Rumah Sakit Jiwa. Jurnal Ilmiah Bidan. Volume 2 Nomor 1. Januari Juni 2014. 5. Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP 6. Prawiroharjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 7. Kurniasari. D, Hubungan Usia, Paritas Dan Diabetes Mellitus Pada Kehamilan Dengan Kejadian Preeklamsia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbia Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Holistik Vol 9, No 3, Juli 2015: 142-150. 8. Erlinawati dan Haryati. R Hubungan Riwayat Hipertensi Pada Ibu Bersalin Dengan Kejadian Preeklamsia Di Rsud Bangkinang Tahun. Jurnal Kebidanan Stikes Tambusai Riau. Vol. 6 tahun 2013 41

42