BAB I PENDAHULUAN. menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah. kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

Arnentis, Darmawati dan Idel Fitri Mulyani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293

I. PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) dituliskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar peserta didik mendapatkan pengalaman belajar dari kegiatan

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tidak hanya menekankan pada pemberian rumus-rumus melainkan juga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia demi

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam rangka mengembangkan kemampuan siswa bekerja sama dan

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebagai objek, sementara guru aktif mendominasi seluruh kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

BAB I PENDAHULUAN. menemukan dan menjelaskan konsep-konsep, prinsip-prinsip dalam biologi.

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

TINJAUAN PUSTAKA. siswanya dan dalam perencanaannya berupa suatu metode pembelajaran, agar tercapailah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung melalui media.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting yang menjadi salah satu prioritas utama

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

I. PENDAHULUAN. sebagai upaya menunjukkan eksistensi diri. Salah satu bidang yang menunjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PERPADUAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW PADA SISWA KELAS VII A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. agar mempunyai empat aspek pembelajaran, yaitu kemampuan dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

BAB I PENDAHULUAN. (transfer ilmu) kepada siswa. Salah satu faktor yang sangat menentukan mutu

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write, Kemampuan Awal, Kemampuan Pemahaman Konsep.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di kelas VII yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

JPGMI, Vol. 3, No Hal [43-52] ISSN :

I. PENDAHULUAN. membantu proses pembangunan di semua aspek kehidupan bangsa salah satunya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif dan menetap sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga fasilitator yang membimbing dan

Uswatul Munawaroh 1, Muhardjito 2, dan Hartatiek 3 Universitas Negeri Malang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

I. PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa pendidikan dalam pembangunan nasional berupa. seutuhnya. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

Oleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut. Upaya peningkatan kualitas manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inquiri ilmiah (Scientific

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

I. PENDAHULUAN. cara-cara berkomunikasi yang efektif, sehingga dapat dijadikan sebagai. kemampuan pemahaman konsep terhadap materi yang diajarkan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan matematika yang kuat sejak dini (BNSP, 2007).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP BRAWIJAYA SMART SCHOOL (BSS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB I PENDAHULUAN. Padahal metode ceramah memiliki banyak kekurangan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sanjaya (2006:145),

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran matematika secara tuntas di setiap jenjang pendidikan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya alam manusia (SDM). Sejalan perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Banyak perhatian khusus yang diarahkan kepada perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan adalah pembaharuan sistem pendidikan (Isjoni, 2010b). Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di sekolah SMP Muhammadiyah 06 Dau pada siswa kelas VIIB saat dilakukan proses pembelajaran biologi oleh guru diketahui oleh adanya beberapa permasalahan. Beberapa permasalahan yang ditemui antara lain : 1) Motivasi belajar siswa masih rendah, hal ini ditunjukkan dengan kategori motivasi belajar siswa dengan kategori tinggi 9 siswa (34%), kategori sedang 13 siswa (48%), dan kategori rendah 5 siswa (19%) terlihat dari sikap siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, berbicara sendiri. 2) pada saat guru memberikan tugas untuk diselesaikan, siswa dengan karakteristik yang sama cenderung untuk mengelompok menjadi satu, termasuk siswa yang merasa cenderung memiliki kemampuan yang sama juga mengelompok menjadi satu sehingga terbentuk kelompok-kelompok homogen yang tidak seimbang. Hasil data awal yang diperoleh peneliti dari guru yang bersangkutan terlihat bahwa nilai rata-rata kelas 1

2 66,75 (Daftar Nilai Siswa, 2010) masih banyak yang belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75 (Hasil observasi, 2010). Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas VIIB diperoleh hasil bahwa siswa kurang menyukai pelajaran biologi, kerena sebagian pelajaran biologi cenderung menghafal. Siswa berpendapat bahwa materi biologi terlalu banyak sehingga sulit untuk dihafalkan. Fakta tersebut merupakan akumulasi dari beberapa hal dan menjadi permasalahan pembelajaran yang sampai saat ini belum terselesaikan. Siswa mengalami kesulitan dalam menangkap dan memahami materi pelajaran biologi. Hal ini selain disebabkan karena tingkat kesulitan materi yang diberikan oleh guru, juga disebabkan karena penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan strategi pembelajaran ekspositori, dimana strategi pembelajaran ekspositori lebih bnyak menggunakan metode ceramah dan sedikit melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa kurang aktif pada saat pembelajaran, dan sulit untuk mengembangkan kemampuan dalam hal sosialisasi, hubungan interpersonal serta kemampuan berpikir kritis. Penggunaan strategi ini akan berdampak pada hasil belajar siswa, karena banyak siswa yang tidak fokus pada kegiatan pembelajaran, banyak siswa yang ramai dan hanya siswa yang memiliki kemampuan tinggi yang cenderung lebih aktif, sehingga mereka mendapatkan hasil belajar yang lebih optimal dalam hal penilaian dibandingkan dengan siswa berkemampuan rata-rata sedang (Sanjaya, 2008).

3 Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam dunia perkembangan pendidikan diperlukan penyesuaian strategi, metode, maupun pendekatan pembelajaran dengan kompetensi yang ingin dicapai. Hal ini dikarenakan penggunaan strategi, metode, maupun pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai sangatlah mempengaruhi hasil dari proses pembelajaran tersebut, karena seiring dengan perubahan sistem pendidikan yang ada bahwa pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru melainkan akan lebih berpusat pada siswa (student centered), sehingga dalam hal ini peran guru di dalam kelas hanya sebagai motivator dan fasilitator. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dan menarik, sehingga siswa kooperatif, dapat bertanya meskipun tidak pada guru secara langsung, mengemukakan pendapat serta penguasaan konsep materi tersebut, sehingga hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning). Pembelajaraan kooperatif (Cooperatif Learning) adalah strategi belajar dengan sejumlah anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran (Isjoni, 2010a). Karena dengan menerapkan pembelajaran kooperatif sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan menyiapkan siswa agar memiliki hubungan sosial yang sehat. Hal ini dimaksudkan karena dengan adanya pembelajaran kooperatif, maka

4 siswa akan berusaha untuk memecahkan masalah yang dihadapinya selama pembelajaran dengan anggota kelompoknya. Meskipun pembelajaran kooperatif terkadang dapat memunculkan persaingan, namun persaingan disini akan cenderung untuk memotivasi siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya guna untuk meningkatkan hasil belajar mereka. Oleh sebab itu salah satu alternatif pembelajaran yang efektif digunakan oleh guru dalam kelas dengan karakteristik siswa yang secara umum berbeda adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) yang diperkenalkan oleh Huinker dan Laughlin (1996) dalam Yamin dan Ansari (2009) mengemukakan tipe Think Talk Write (TTW) dibangun melalui berfikir, berbicara dan menulis alurnya dimulai dari keterlibatan siswa dalam berfikir setelah proses membaca, selanjutnya berbicara dan membagi ide (sharing) dengan temannya sebelum menulis. Pembelajaran dengan menggunakan tipe Think Talk Write (TTW) memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan orang lain dalam memecahkan suatu masalah dengan orang lain secara lisan maupun tulisan. Dengan model pembelajaran ini, perbedaan sikap antara siswa yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata yang biasanya menjadi masalah akan sedikit teratasi. Tipe TTW dapat meningkatkan peran aktif siswa. Peningkatan peran aktif siswa terjadi karena setiap tahapan tipe TTW, yaitu berfikir (Think) yang dilalui dengan proses membaca, diskusi (Talk) mengkolaborasikan catatan individu dengan hasil diskusi (write) dan presentasi sebagai diskusi dalam kelompok besar

5 (Yamin dan Ansari, 2009). Kegiatan yang dilakukan dapat memberikan pengaruh bagi siswa diantaranya adalah meningkatkan ide/gagasan baik secara lisan maupun tertulis, kemampuan bertanya, menyelesaikan masalah, bekerjasama, menggunakan kesempatan dan mendengarkan orang lain. Seluruh kegiatan yang dilakukan meningkatkan peran aktif siswa dan berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Melihat latar belakang yang diuraikan maka diadakanlah penelitian yang berjudul Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Pada Siswa Kelas VIIB SMP Muhammadiyah 06 Malang. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.2.1 Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write (TTW) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIIB SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang? 1.2.2 Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write (TTW) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIB SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang?

6 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.3.1 Untuk mengetahui bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write (TTW) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIIB SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang. 1.3.2 Untuk mengetahui bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write (TTW) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIB SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain sebagai berikut : 1.4.1 Bagi Guru Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi pembelajaran yang sesuai dan bervariasi, sehingga menghasilkan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM). 1.4.2 Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dengan adanya informasi yang diperoleh, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian bersama agar dapat meningkatkan kualitas sekolah. 1.4.3 Bagi Peneliti Dapat menambah pengalaman secara langsung bagaimana penggunaan dan cara memilih strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan.

7 1.5 Batasan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitiannya supaya efektif dan efisien serta mengingat keterbatasan kemampuan peneliti maka peneliti akan membatasi masalah-masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian ini, yaitu : 1.5.1 Peneliti hanya akan meneliti siswa kelas VIIB SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang semester ganjil tahun 2010/2011 pada materi ciri-ciri makhluk hidup. 1.5.2 Kegiatan belajar mengajar dalam penelitian ini akan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write (TTW). 1.5.3 Batasan kemampuan siswa yang akan diukur berupa peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar pada materi ciri-ciri makhluk hidup. 1.6 Definisi Istilah Agar tidak terjadi kesalahan pengertian maka istilah-istilah penting dalam skripsi ini didefinisikan sebagai berikut : 1.6.1 Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar (Isjoni, 2010a). 1.6.2 Think Talk Write (TTW) adalah pembelajaran yang diharapkan dapat menumbuh kembangkan kemampuan pemahaman (Think), kemudian berbicara, berdiskusi dan bertukar pendapat (Tlak), serta mampu

8 menuliskan kesimpulan dari apa yang dipelajarinya secara individu (Write). Tahap Think yaitu dimana siswa secara individu diminta untuk memikirkan jawaban pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam LKPD dan membuat catatan untuk jawaban tersebut Tahap Talk yaitu dimana siswa berdiskusi kelompok untuk mendiskusikan catatan yang telah siswa buat pada tahap think. Masing-masing kelompok mempersentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Tahap Write yaitu dimana siswa membuat kesimpulan dari hasil think dan talk secara individu (Yamin dan Ansari, 2009). 1.6.3 Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama (Suprijono, 2010). 1.6.4 Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya, hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa skor tes yang diberikan pada setiap akhir siklus (Sudjana, 2009).