REVISI PROYEK STRATEGIS NASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Berusaha

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KONTROVERSI PERPRES NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING

PERATURANPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Penanganan Politik Uang oleh Bawaslu Melalui Sentra Gakkumdu

2018, No Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerint

TINDAK LANJUT PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TENTANG VERIFIKASI PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DAN LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PERATURAN PELAKSANAANNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun

2017, No Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 ten

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Revolusi Industri Global

R a p a t K O N R E G 2017 J a k a r t a, 9 J u n i TEMA : Memacu Investasi Dan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan Dan Pemerataan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kondisi Cadangan Devisa Indonesia Penyebab Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

RISALAH RAPAT. Pembahasan tindak lanjut RATAS PSN di Provinsi Kalimantan Timur

Penyelesaian Infrastruktur Strategis Nasional Menjadi Fokus Anggaran Kementerian PUPR Tahun 2018

Kinerja Ekspor Nonmigas Indonesia Tahun 2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERCEPAT PROYEK MW, PEMERINTAH LAKUKAN BERBAGAI CARA

PERMASALAHAN PEMILIH TANPA KTP ELEKTRONIK MENJELANG PILKADA SERENTAK 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RISALAH RAPAT. : Pembahasan tindak lanjut RATAS PSN di Provinsi Sumatera Utara

Perjanjian Kemitraan Berdasarkan Pasal 1313 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata), perjanjian merupakan suatu peristiwa di

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan

Pengembangan Kapasitas SDM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN

RISALAH RAPAT. : Pembahasan tindak lanjut RATAS PSN di Provinsi Sumatera Selatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA INDONESIAN DEVELOPMENT FORUM (IDF)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tabel 1. Perbandingan THR dari Pemerintah Tahun 2016, 2017, dan 2018

BAB 4: PELAKSANAAN DAN TATA KELOLA MP3EI

Pengawasan dan pengendalian; 7. Pemberian pertimbangan hukum; dan/atau. 8. Mitigasi risiko hukum dan non hukum.

PENDEKATAN KESEHATAN MASYARAKAT PASCA KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI KABUPATEN ASMAT PAPUA

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat dari tahun 2013 sampai dengan tahun Dengan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG PEMBIAYAAN PROYEK MELALUI PENERBITAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

melalui penugasan Badan Usaha Milik Negara;

PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 06/PSS/PPJK/01/2012

Bidang Promosi Penanaman Modal

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun

BAPPEDA Planning for a better Babel

PEMERINTAH KUCURKAN TRILIUNAN RUPIAH BANGUN INFRASTRUKTUR PAPUA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG PEMBIAYAAN PROYEK MELALUI PENERBITAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

MEKANISME PELAKSANAAN PROYEK KPBU OLEH PEMERINTAH DAERAH

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PNPM-MANDIRI PERKOTAAN DI KOTA BATAM (Sebuah Perspektif Intervensi Sosial)

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

Notulensi Pertemuan. Pemaparan APN 2015 Kepala Bappeda Prov. Sulawesi Tenggara Kabid Ekonomi Kabid Fispra Kabid Pengemb Wilayah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN SUKOHARJO

Manual Indikator Kinerja Utama

PERLUKAH KEBIJAKAN IMPOR TON BERAS?

RAPAT KOORDINASI MONITORING PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN Ruang Rapat Menko Jumat, 29 Juli 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN

2 Mengingat d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu mengatur kerjasama Pemerintah dan badan u

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN

RISALAH RAPAT. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur; Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

BUPATI BANGKA TENGAH

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN ITB BANDUNG, 28 JULI 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW.

2017, No kawasan pariwisata sudah dapat dilaksanakan dalam bentuk pemenuhan persyaratan (checklist); e. bahwa untuk penyederhanaan lebih lanjut

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA BAGIAN KEDUA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMBANGUN DAN MEMBERDAYAKAN DESA MELALUI UNDANG-UNDANG DESA Oleh : Mardisontori, LLM *

KENDALA PENCAPAIAN TARGET KEPESERTAAN PROGRAM JKN/KIS 13

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW.

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 08/II/Puslit/April/2018 REVISI PROYEK STRATEGIS NASIONAL 19 T. Ade Surya Abstrak Pemerintah melakukan revisi proyek-proyek infrastruktur yang terdapat dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur. Namun kriteria yang digunakan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dalam menentukan layak tidaknya suatu proyek infrastruktur untuk masuk ke dalam daftar PSN masih perlu dipertanyakan. KPPIP tidak memasukkan unsur pemerataan pembangunan untuk mewujudkan ekonomi yang berkeadilan sebagai salah satu kriterianya. Padahal, tujuan dari kebijakan pembangunan infrastruktur yang merupakan kebijakan prioritas pemerintah adalah mewujudkan pemerataan ekonomi dengan mengurangi tingkat kesenjangan ekonomi antardaerah. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi atas kriteria-kriteria yang digunakan dalam menentukan layak tidaknya suatu proyek infrastruktur masuk dalam daftar PSN, agar pembangunan infrastruktur dapat difokuskan pada daerah-daerah yang tertinggal secara ekonomi. DPR RI melalui fungsi pengawasan dapat mengawal kebijakan pembangunan infrastruktur ini agar dapat berjalan lebih baik dan lebih tepat sasaran. PUSLIT BKD Pendahuluan Pemerintah sedang gencargencarnya melakukan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. Pembangunan infrastruktur memang menjadi salah satu kebijakan prioritas pemerintah yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing serta memacu pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. Dasarnya, selama ini pembangunan infrastruktur tidak merata dan cenderung terfokus di wilayah barat Indonesia yang aktivitas ekonominya cukup tinggi, sementara pembangunan infrastruktur di wilayah timur Indonesia masih sangat kurang. Dampaknya, tingkat kesenjangan ekonomi antardaerah cukup tinggi, pertumbuhan ekonomi tidak merata, serta tingkat kemiskinan dan pengangguran sangat sulit ditekan. Kebijakan pembangunan infrastruktur ini diharapkan dapat mengatasi segala permasalahan tersebut. Dalam pelaksanaannya, yaitu untuk mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur, pemerintah membentuk Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). KPPIP berfungsi

sebagai unit koordinasi dalam pengambilan keputusan untuk mendorong penyelesaian masalah yang muncul akibat kurang efektifnya koordinasi beragam pemangku kepentingan dalam merealisasikan pembangunan infrastruktur. KPPIP memiliki 6 tugas utama yang di antaranya adalah menetapkan strategi dan kebijakan dalam rangka percepatan penyediaan infrastruktur prioritas. Salah satu bentuk kebijakan KPPIP yaitu menetapkan daftar infrastruktur prioritas. Seiring perkembangan kebijakan ekonomi, peran KPPIP pun berkembang di mana KPPIP dipercaya untuk melakukan seleksi atas Proyek Stategis Nasional (PSN) yang diberikan keistimewaan dan fasilitas percepatan. Hasil seleksi KPPIP, terdapat 245 proyek infrastruktur ditambah dua program dalam PSN, dan KPPIP melakukan seleksi lebih lanjut untuk memilih proyek yang masuk ke dalam daftar infrastruktur prioritas. Informasi terbaru, pemerintah melalui KPPIP melakukan revisi terhadap proyek-proyek infrastruktur yang terdapat dalam daftar PSN menjadi 222 proyek dan 3 program. Dari hasil kajian KPPIP terkait evaluasi PSN, KPPIP mengeluarkan 24 proyek infrastruktur dari daftar PSN. Alasannya, sebanyak 10 proyek infrastruktur telah selesai dan beroperasi penuh, sedangkan sebanyak 14 proyek lainnya dikeluarkan karena sudah tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh KPPIP. Selain itu, KPPIP juga mengusulkan satu proyek infrastruktur dan satu program untuk dimasukkan ke dalam daftar PSN. Namun yang menjadi pertanyaan, salah satu proyek dari 14 proyek infrastruktur yang dikeluarkan dari daftar PSN adalah pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Merauke, di Provinsi Papua. Jika pemerintah memang berkomitmen melaksanakan kebijakan pembangunan infrastruktur untuk pemerataan dan mengurangi tingkat kesenjangan ekonomi antardaerah, seharusnya proyek pembangunan KEK Merauke tidak dikeluarkan, malah harus ditingkatkan levelnya agar masuk ke dalam daftar infrastruktur prioritas. Terkait dengan revisi proyekproyek infrastruktur dalam daftar PSN yang dilakukan oleh KPPIP, penulis akan membahas lebih jauh mengenai ukuran atau kriteria yang digunakan dalam melakukan revisi tersebut. Kemudian akan dibahas pula apakah revisi PSN sejalan dengan tujuan dari kebijakan pembangunan infrastruktur, yaitu mengurangi tingkat kesenjangan ekonomi antardaerah. Fasilitas PSN dan Kriteria Pemilihan Proyek infrastruktur yang telah dimasukkan ke dalam daftar PSN akan mendapatkan fasilitas dan keistimewaan untuk mempercepat pelaksanaan proyek. Fasilitas dan keistimewaan tersebut di antaranya yaitu kemudahan perizinan, jaminan dari pemerintah, prioritas penyediaan tanah, dan lain-lain seperti yang terlihat pada Tabel 1. Oleh karena itu, banyak pihak termasuk pemerintah daerah yang mengusulkan kepada KPPIP agar proyek-proyek pembangunan infrastruktur di daerahnya dapat dimasukkan ke dalam daftar PSN. Namun KPPIP mempunyai kriteria tersendiri dalam menentukan layak tidaknya suatu proyek infrastruktur masuk ke dalam daftar PSN. 20

21 Tabel 1. Fasilitas Proyek Infrastruktur dalam PSN No. Fasilitas Keterangan 1. 2. Perizinan dan nonperizinan Pengadaan barang/jasa pemerintah 3. Debottlenecking 4. Komponen dalam negeri 5. Tata ruang 6. Pengadaan tanah 7. Jaminan pemerintah 8. 9. Pemantauan oleh sistem IT KPPIP Pembiayaan infrastruktur nonanggaran pemerintah Sumber: KPPIP, 2018. Waktu penerbitan izin diatur secara rinci dan bagi pihak yang menghambat penerbitan izin diberikan sanksi administratif. PSN yang telah memiliki izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) tidak lagi memerlukan penetapan lokasi untuk area hutan. Proses penetapan lokasi dilakukan bersamaan dengan proses penerbitan izin lingkungan, IMB, dan persetujuan rencana teknis bangunan gedung. Konstruksi dapat segera dimulai setelah memiliki penetapan lokasi, izin lingkungan, dan IMB. Pengadaan langsung dapat dilakukan untuk jasa konsultan hingga Rp500 juta. Pemerintah dapat menunjuk langsung institusi internasional dan penyedia jasa konsultasi yang pernah bekerjasama dengan K/L terkait dan bereputasi baik. Anggaran tahun jamak dapat dilakukan jika kontrak belum selesai dalam satu tahun anggaran. Pemerintah dapat melakukan diskresi dalam penyelesaian hambatan penyediaan PSN. Dapat bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai komitmen dalam pembangunan SDM, peralatan dan komponen, serta alih teknologi di Indonesia. Kerja sama dapat dilakukan dengan skema KPBU. Lokasi PSN dapat ditetapkan sebagai holding zone ketika Menteri LHK belum menyetujui perubahan peruntukkan dan fungsi kawasan hutan. Pemerintah dapat mendukung badan usaha dalam menyediakan tanah seperti prioritas penyediaan tanah dan penggunaan tanah milik pemerintah. Pemerintah dapat memberikan jaminan kepada PSN yang akan dilaksanakan oleh pemda/badan usaha, di mana pemda dapat memberikan jaminan pada proyek terlebih dahulu. Pemantauan dan evaluasi PSN akan dilaporkan kepada presiden paling sedikit 6 bulan sekali yang dibantu oleh KPPIP dengan menggunakan teknologi informasi. Menteri PPN/Bappenas dapat mengusulkan perubahan PSN yang bersumber dari nonanggaran pemerintah kepada KPPIP.

KPPIP menggunakan 4 kriteria utama dalam menentukan layak tidaknya suatu proyek infrastruktur masuk ke dalam daftar PSN, yaitu kriteria dasar, kriteria strategis, kriteria operasional, dan kriteria dukungan yang jelas (champion). Kriteria dasar dan strategis digunakan untuk menyeleksi proyek-proyek infrastruktur yang memiliki kesesuaian dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional/daerah (RPJMN/D) dan rencana tata ruang wilayah (RTRW); memiliki nilai strategis dan berdampak bagi perekonomian, kesejahteraan sosial, serta pertahanan dan keamanan nasional; memiliki keterkaitan antarsektor infrastruktur dan antarwilayah; serta keragaman distribusi antarwilayah. Sementara kriteria operasional dan championing digunakan untuk mengevaluasi keberadaan suatu proyek infrastruktur dalam daftar PSN, seperti pelaksanaan konstruksi sebuah proyek harus di mulai paling lambat sebelum kuartal III tahun 2019 atau setidaknya mencapai financial close sebelum kuartal III tahun 2019 (untuk proyek yang melibatkan badan usaha). Dengan kriteria-kriteria yang digunakan oleh KPPIP tersebut, proyek-proyek infrastruktur yang terdapat dalam daftar PSN diharapkan dapat segera terlaksana dan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi. Pertimbangan Revisi PSN Revisi yang dilakukan oleh KPPIP terhadap proyek-proyek infrastruktur dalam daftar PSN dinilai merupakan keputusan yang tepat dalam mengakselerasi pembangunan infrastruktur. Ekonom Asian Development Bank (ADB) Institute, Eric Sugandi, berpendapat bahwa langkah yang diambil pemerintah dengan merevisi (memangkas) daftar PSN sudah tepat. Pemerintah dapat lebih fokus pada proyek yang sedang berjalan, termasuk memperketat pengawasan kualitas proyek, ketepatan waktu penyelesaian, dan aspek keselamatan kerja. Jika proyek infrastruktur yang ingin dilaksanakan terlalu masif maka akan membuat pemerintah cenderung kurang fokus dalam hal pengawasan. Selain itu, pemangkasan jumlah Proyek infrastruktur dalam daftar PSN dapat mengerem penambahan utang, khususnya proyek yang melibatkan BUMN. Namun di sisi lain, walaupun kriteria-kriteria yang digunakan oleh KPPIP dalam menentukan layak tidaknya suatu proyek infrastruktur untuk dimasukkan ke dalam daftar PSN sudah cukup baik, masih ada yang perlu diperbaiki atau ditambahkan. Kriteria-kriteria yang digunakan KPPIP belum memasukkan unsur pemerataan pembangunan untuk mewujudkan ekonomi yang berkeadilan. Sesuai dengan tujuan dari kebijakan pembangunan infrastruktur, pembangunan harus dilakukan terutama pada daerahdaerah yang selama ini tertinggal secara ekonomi. Sehingga, ketika salah satu kriteria mengharuskan proyek infrastruktur memiliki nilai strategis dan berdampak bagi perekonomian, maka pemerataan ekonomi akan sulit diwujudkan, karena daerah-daerah tertinggal yang sebagian besar berada di wilayah timur Indonesia, akan 22

23 dinilai tidak strategis dan hanya berdampak kecil untuk peningkatan perekonomian jika pembangunan infrastruktur dilakukan di daerah tersebut. Oleh karena itu, evaluasi atas kriteria-kriteria yang digunakan dalam penentuan layak tidaknya suatu proyek infrastruktur untuk dimasukkan ke dalam daftar PSN harus dilakukan. Penutup Upaya pemerintah mengakselerasi pembangunan infrastruktur dengan merevisi jumlah proyek infrastruktur dalam daftar PSN merupakan langkah yang tepat. Proyek-proyek infrastruktur yang dinilai masih akan terhambat pelaksanaannya memang sudah seharusnya dikeluarkan dari daftar PSN. Namun kriteria yang digunakan dalam menentukan proyek infrastruktur dapat masuk ke dalam daftar PSN masih belum tepat. Proyek-proyek infrastruktur dalam daftar PSN sebagian besar berada di wilayah barat Indonesia. Padahal, tujuan dari kebijakan pembangunan infrastruktur adalah mewujudkan pemerataan ekonomi dengan mengurangi tingkat kesenjangan ekonomi antardaerah. Seharusnya, proyek-proyek infrastruktur dalam PSN berada lebih banyak di Wilayah timur Indonesia. Kriteria penentuan proyek infrastruktur agar masuk dalam daftar PSN harus dievaluasi kembali dengan memasukkan unsur pemerataan pembangunan untuk mewujudkan ekonomi yang berkeadilan. Sehingga pembangunan infrastruktur dapat dilakukan pada daerah-daerah yang tertinggal secara ekonomi, sebagai bentuk kehadiran negara dalam proses-proses pembangunan dan pemersatuan bangsa. Terlepas dari berbagai pertimbangan pemerintah melalui KPPIP dalam melakukan revisi daftar PSN untuk mengakselerasikan pembangunan infrastruktur, kebijakan pembangunan infrastruktur ini perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat. DPR RI melalui Komisi V, sebagai lembaga negara yang salah satu fungsinya melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah, juga harus terus mengawal kebijakan pembangunan infrastruktur ini agar dapat berjalan lebih baik dan lebih tepat sasaran. Referensi 14 Proyek dikeluarkan, KPPIP Sebut Masalah Proyek Strategis Bervariasi, http:// industri.bisnis.com/ read/20180417/45/785161/14- proyek-dikeluarkan-kppipsebut-masalah-proyek-strategisbervariasi, diakses 18 April 2018. Agustine, Irene. Menteri Basuki Usul 8 Bendungan & 1 Tol. Bisnis Indonesia, 18 April 2018, hal. 1. Cerita Jokowi Coret 14 Proyek Strategis Nasional, https:// finance.detik.com/beritaekonomi-bisnis/d-3976976/ cerita-jokowi-coret-14-proyekstrategis-nasional/4, diakses 19 April 2018. Irfany, Robby. Tujuh Proyek Batal Masuk Daftar Strategis. Koran Tempo, 17 April 2018, hal. 21. Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, Buklet. Kemajuan Proyek Dipantau, Kompas, 19 April 2018, hal. 17. Pemangkasan PSN Bisa Redam Laju Hutang, Media Indonesia, 19 April 2018, hal. 17.

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 58 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas. Tentang KPPIP, https://kppip. go.id/tentang-kppip/, diakses 18 Februari 2018. 24 T. Ade Surya teuku.surya@dpr.go.id T. Ade Surya, S.T., M.M., menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Industri di Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia pada tahun 2006 dan pendidikan S2 Magister Manajemen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada pada tahun 2007. Saat ini menjabat sebagai Peneliti Muda Kebijakan Publik pada Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI. Beberapa karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan antara lain: "Transisi Pemanfaatan Energi Terbarukan: Status dan Perspektif Kebijakan" (2014), "Kinerja dan Reorientasi Kebijakan Pembangunan dan Penguatan Infrastruktur Maritim" (2015), dan "Dampak Pembangunan Kawasan Industri Terhadap Akselerasi Pembangunan Infrastruktur Daerah Kepulauan" (2017). Info Singkat 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI http://puslit.dpr.go.id ISSN 2088-2351 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi tulisan ini tanpa izin penerbit.