PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PENDEM KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI w Oleh: SRI RAHAYU A 510 100 046 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
ABSTRAK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PENDEM KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2013/2014 Sri Rahayu, A510100046, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 93 halaman Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem melalui penerapan metode pembelajaran Joyful Learning. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK). Subyek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem yang berjumlah 41 siswa yang terdiri dari 24 siswa laki laki, dan 17 siswa perempuan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar yang berdampak pada hasil belajar siswa. Peningkatan motivasi terlihat dalam 4 indikator yaitu siswa semangat dalam kegiatan belajar mengajar meningkat dari pra siklus sebesar 24, 39%, Siklus I sebesar 58, 53%, dan Siklus II 78, 04%. Siswa aktif dalam kegiatan Tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami meningkat dari pra siklus sebesar 31, 70%, Siklus I sebesar 48, 78%, dan Siklus II sebesar 65, 85%. Siswa aktif dalam proses pembelajaran yaitu meningkat dari pra siklus sebesar 29, 26%, Siklus I sebesar 41, 46%, dan Siklus II sebesar 68, 29%. Keterlibatan siswa dalam mengerjakan soal meningkat dari pra siklus sebesar 70, 73%, Siklus I sebesar 73, 17%, dan Siklus II sebanyak 34 atau sebesar 82, 92%. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penerapan metode pembelajaran berbasis Joyful Learning dapat meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem tahun 2013/2014. Kata kunci : Motivasi, belajar, Joyful Learning.
A. PENDAHULUAN Rendahnya motivasi belajar IPA yang dialami siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem, hal ini dapat dilihat dari rendahnya keaktifan belajar Ipa. guru dianggap sumber belajar yang paling benar. Proses pembelajaran yang terjadi menempatkan siswa sebagai pendengar ceramah dari guru. Akibatnya proses belajar mengajar cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas untuk belajar. kurangnya semangat dalam belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem, dalam hal ini guru kurang menarik dalam memberikan materi, sehingga membuat siswa bosan dengan pelajaran Ipa, Pembelajaran lebih banyak ceramah, menghafal tanpa memberi kesempatan siswa berlatih berfikir memecahkan masalah, mengaitkannya dengan pengalaman empiris dalam kehidupan nyata dan kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif,dan dominasi guru dalam proses pembelajaran masih tinggi. Peneliti terdorong untuk melakukan penelitian yang dapat meningkatkan motivasi belajar Ipa melalui Metode Pembelajaran berbasis Joyful Learning siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem. Kendala dalam mengajar Ipa hanya pada kurangnya motivasi belajar dari dalam diri siswa untuk belajar Ipa. Pembelajaran Ipa adalah sekumpulan pengetahuan yang sistematis tentang gejala-gejala alam. IPA merupakan ilmu pengetahuan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari manusia, karena manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya. Oleh karena itu siswa sudah memiliki pengetahuan dan gagasan tentang dunia disekitarnya sebelum mengikuti pembelajaran IPA di sekolah.
Motivasi merupakan hal yang penting dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi membangkitkan semangat seseorang dalam melakukan sesuatu agar dapat belajar dengan baik, motivasi adalah motivasi selalu berkaitan dengan suatu tujuan, dengan demikian motivasi akan mempengaruhi setiap adanya kegiatan termasuk dalam kegiatan pembelajaran, sebagai pendorong, mempengaruhi prestasi belajar anak, dan membangun sistem pembelajaran yang lebih bermakna. Menurut Uno (2009 : 23) indicator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil. 2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan. 4) Adanya kegiatan yang menrik dalam belajar. 5) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajr dengan baik. Metode pembelajaran yang digunakan peneliti adalah metode pembelajaran berbasis joyful learning, Langkah langkah joyful learning adalah: a) Guru menjelaskan materi pelajaran dengan metode ceramah dan Tanya jawab. b) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan diberi soal latihan untuk diselesaikan pada waktu itu juga. c) Setelah selesai mengerjakan soal tersebut, siswa diseluruh mendemonstrasikan didepan kelas. d) Siswa menyimpulkan materi yang dipelajari,
e) Guru menyempurnakan kesimpulan yang telah diperoleh dari siswa dan memberikan penghargaan kepada siswa yang berani mendemonstrasikan jawaban kedepan kelas B. METODE PENELITIAN Sekolah yang digunakan peneliti sebagai tempat penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri 2 Pendem, ini dilaksanakan pada awal semester Genap (dua) awal Januari sekitar tanggal 3 sampai 17 Januari 2014. Jenis Penelitian yang dilaksanakan Penelitan Tindakan Kelas (PTK), yang menjadi subyek adalah Guru dan siwa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Pendem dengan Jumlah 41 siswa, 24 siswa laki laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian ini untuk meningkatkan motivasi belajar yang berdampak pada hasil belajar. Adapun langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui empat prosedur penelitian yang melelui empat tahap yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) Observasi dan (4) refleksi dan seterusnya sampe perbaikan dan peningkatan yang diharapkan tercapai (criteria pencapaian). Triangulasi adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi akurat dengan menggunakan berbagai metode agar informasi tersebut dapat percaya kebenarannya. (Wina Sanjaya,2009:112) Teknik Pengambilan data dilakukan dengan observasi, tes dan dokumentasi. Instrument yang digunakan meliputi lembar observasi, tes, wawancara dan RPP. Dalam penelitian ini data dianalisis dengan analisis interaktif. Analisis interaktif digunakan untuk mengolah data yang berupa
peningkatan hasil Ipa. Miles dan Huberman (Dalam Sugiono,2008: 337) menyatakan bahwa langkah-langkah teknik analisis interaktif terdiri dari pengumpulan data. Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan yang dilakukan dalam bentuk interaktif. Adapun keterangan dari langkahlangkah teknik analisis interaktif tersebut adalah (1) Pengumpulan Data, (2)Reduksi Data, (3) Penyajian Data atau Pelaporan, (4) Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi. Adapun indicator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPA melalui penerapan metode pembelajaran berbasis joyful learning pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem Tahun 2013/2014. Pada penelitian ini diharakan Siswa semangat dalam kegiatan belajar mengajar, Siswa aktif dalam kegiatan Tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami, Siswa aktif dalam proses pembelajaran, Keterlibatan siswa dalam mengerjakan soal. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Tindakan yang dilakukan guru peneliti adalah untuk meningkatkan motivasi belajar Ipa yang berdampak pada hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem. Adapun permasalahannya adalah Apakah Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD
Negeri Pendem 2 Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan Tahun 2013/2014? Tindakan yang dilakukan selama penelitian adalah menerapkan metode pembelajaran joyful learning. Setelah melakukan tindakan menggunakan metode pembelajaran joyful learning terdapat refleksi. Refleksi pada siklus I bertujuan untuk memeperbaiki tindakan mengajar siklus selanjutnya. Refleksi pada Siklus I yaitu : a. Dalam proses pembelajaran Siklus I, pertemuan pertama diperoleh data bahwa banyak dari siswa kurang motivasi kurang semangat, kurang terlibat secara aktif, malu untuk bertanya jika belum ada materi yang belum dipahami serta belum terbiasa dengan metode yang diterapkan oleh guru. b. Pertemuan pertama pada siklus I ini belum ada evaluasi dan penilaian indikator motivasi sehingga perlu diadakan tindakan lebih lanjut.. c. Indikator motivasi menunjukkan bahwa 1) Siswa semangat dalam kegiatan belajar mengajar sebanyak 24 siswa atau 58,53% 2) Siswa aktif dalam kegiatan Tanya jawab mengenai materi yang belum dipahamisebanyak 18 siswa atau 43,90% 3) Siswa aktif dalam proses pembelajaran sebanyak 17 siswa atau 41,46% 4) Keterlibatan siswa dalam mengerjakan soal 30 siswa atau sebesar 73,17%
d. Hasil tes menunjukkan bahwa siswa yang tuntas belajarnya pada siklus I adalah 14siswa atau sebesar 34,14%. Sehingga ketuntasan belajar belum tercapai, perlu dilakukan tindakan lanjutan. Pada Siklus II Guru peneliti mengadakan perbaikan dengan merencanakan pembelajaran sebagai berikutr : a) Mengembangkan proses pembelajaran sebaik mungkin dan menginformasikan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya dengan tujuan siswa lebih siap dalam mengikutipembelajaran. b) Guru lebih memberikan perhatian dan bimbingan pada siswaagar siswa memiliki kesadaran akan belajar, dan memberikan motivasi padasiswa agar tidak takut mengeluarkan pendapat serta memberikanrangsangan agar siswa mau aktif berfikir. Dalam kelompok siswa bekerjasama dengan baik sehingga hasil yang dicapai bisa optimal. c) Lebih mengaktifkan siswadalam proses pembelajaran, Tanya jawab dengan dengan memberikan motivasi dan penguatan. Pada siklus II terdapat refleksi, ini merupakan perbaikan refleksi siklus I. Refleksi siklus II sebagai berikut 1) Kegiatan yang dilaksanakan siklus II pertemuan kedua ini secara keseluruhan sudah baik dan siswa sudah mulai mengerti tata aturan kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui model pembelajaran joyful learning.
2) Guru dapat memotivasi siswa dengan baik membimbing siswa dalam melakukan tugas kelompok maupun individu yang diberikan guru. 3) Proses pembelajaran dapat tercipta suasana nyaman, senang, menyenangkan dalam mengikuti pelajaran, sehingga siswa sudah mulai memiliki kesadaran untuk belajar dan juga siswa termotivasi dan senang untuk belajar Ipa. 4) Siswa akan merasa senang dan lebih memahami jika pembelajarn menggunakan praktik secara langsung, apalagi dalam mata pelajaran Ipa. 5) Berdasarkan hasil observasi pada siklus II dapat disimpulkan bahwa Indikator Motivasi belajar sebagai berikut : a) Siswa semangat dalam kegiatan belajar mengajarsebanyak 32 siswa atau 78,04% b) Siswa aktif dalam kegiatan Tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami sebanyak 27 siswa atau 65,85% c) Siswa aktif dalam proses pembelajaran sebanyak 28 siswa atau 68,29% d) Keterlibatan siswa dalam mengerjakan soal sebanyak 34 siswa atau 82,92% 6) Motivasi belajar Ipa yang berdampak pada Hasil belajar siswa sudah melebihi target 75% dan hasil belajar siswa sudah banyak yang melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini menunjukkan bahwa 87,80 % siswa mangalami ketuntasan belajar, dan 12,19 %
siswa tidak tuntas, juga ditunjukkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 60. Dari data di atas dapat disimpulkan metode pembelajaran berbasis joyful learning dapat meningkatkan motivasi belajar Ipa yang akan berdampak pada hasil belajar pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem. 2. Pembahasan Pembahasan terhadap permasalahan penelitian maupun hipotesis tindakan berdasarkan analisis kualitatif terhadap hasil penelitian yang diperoleh. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa IV SD Negeri 2 Pendem. untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, peneliti menerapkan metode pembelajaran berbasis Joyful Learning pada mata pelajaran IPA. Dari uraian diatas, sesuai gengan pendapat Majid (2012:152) motivasi adalah kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu untuk melakukan suatu kegiatan mencapai tujuan. Pembahasan tentang peningkatan motivasi belajar IPA melalui penerapan metode pembelajarn berbasi joyful learning dapat dilihat dari pencapaian penelitian yang dilakukan. 1. Penelitian yang dilakukan khoirun Nisak (2012) dalam penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini dapat dilihat dari perolehan indicator pencapaian motivasi. Indicator pencapaian
motivasi pada siklus akhir yaitu siklus II adalah: (1) kesiapan mengikuti pelajaran sebelum tindakan 68%, (2) memperhatikan penjelasan guru 80%, (3) mengerjakan soal latihan 88%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode pembelajaran berbasis joyful learning dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga berdampak pada prestasi belajar siswa pada siswa kelas V SD Negeri Tangkil 4 Sragen. 2. Pada penelitian yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa indicator-indikator yang digunakan mengalami peningkatan. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari: 1)Siswa semangat dalam kegiatan belajar mengajar yaitu pada pra siklus 24,39%, siklus I 58,53%, dan Siklus II 78,04%, 2)Siswa aktif dalam kegiatan Tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami yaitu pada Pra siklus 31,70%, siklus I 48,78%, dan siklus II 65,85%, 3)Siswa aktif dalam proses pembelajaran yaitu pada pra siklus 29,26%, siklus I 41,46%, dan siklus II 68,29%, 4)Keterlibatan siswa dalam mengerjakan soal yaitu pada Pra siklus 70,73%, siklus I 73,17%, dan siklus II 82,92%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran berbasis joyful learning dapat
meningkatkan motivasi belajar IPA kelas IV SD Negeri 2 Pendem Tahun 2013/2014. Berdasarkan uraian diatas telah terbukti bahwa penelitian terdahulu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Sehingga dijadikan acuan oleh peneliti untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dari pembahasan di atas data penelitian yang didapat oleh peneliti mendukung diterimanya hipotesis tindakan bahwa ada peningkatan motivasi belajar IPA melalui penerapan metode pembelajaran berbasis joyful learning pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem. D. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru kelas IV SD Negeri 2 Pendem tentang peningkatan motivasi belajar Ipa melalui penerapan metode pembelajaran berbasis joyful learning pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem. Dapat disimpulkan sebagai berikut : Indikator motivasi belajar 1)Siswa semangat dalam kegiatan belajar mengajar yaitu pada pra siklus 24,39%, siklus I 58,53%, dan Siklus II 78,04%, 2)Siswa aktif dalam kegiatan Tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami yaitu pada Pra siklus 31,70%, siklus I 48,78%, dan siklus II 65,85%, 3)Siswa aktif dalam proses pembelajaran yaitu pada pra siklus 29,26%, siklus I 41,46%, dan siklus II 68,29%, 4)Keterlibatan siswa dalam mengerjakan soal yaitu pada Pra siklus 70,73%, siklus I 73,17%, dan siklus II 82,92%.
E. DAFTAR PUSTAKA Aly, Abdullah dan Eny Rahma. 2011. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Amadi, Abu dan A. Supadmo. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT RINEKA CIPTA. Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi aksara Budiningsih, Asri.2005. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta : PT RINEKA CIPTA Purwiyastuti. 2009. Penerapan Variasi Model Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Matematika. Skripsi, Surakarta: UMS (Tidak dipublikasikan) Rubiyanto, Rubino. 2011. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV ALFABETA Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers Uno, Hamzah B. 2009. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.