Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Group Investigation (GI), Metode Team Game Tournament (TGT)

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPARASI METODE GROUP INVESTIGATION

Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Two Stay Two Stray, Metode Make a Match

ABSTRAK. Kata Kunci : Metode Ceramah, Metode Team Game Tournament (TGT), dan Prestasi Belajar.

KOMPARASI METODE PROBLEM SOLVING DAN METODE KONVENSIONAL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 SURAKARTA

Ratih Nurseta. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN KONVENSIONAL DITINJAU DARI DISIPLIN BELAJAR MAHASISWA

PENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TEAM GROUP TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH PENGGUNAAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISSION

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia 2

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN EKSPOSITORI DAN KERJA KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IIS SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TUNTANG

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD. Diajukan Oleh :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

*keperluan korespondensi, tel/fax : ,

Etty Ratnawati, Yenie Marvina

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia 2

KOMPARASI METODE TALKING STICK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN. suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Kata kunci: metode kooperatif tipe TGT, media pembelajaran kartu domino, hasil belajar geografi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI TEKA TEKI SILANG DANKARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR SISWA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN DISKUSI DAN SIMPOSIUM PADA MATERI PEMANFAATAN LINGKUNGAN

KOMPARASI METODE TEAM GROUP TOURNAMENT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kurnia Anandita Widyaningrum Program Studi Pendidikan-Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK

Nurhadi. Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN KOMBINASI TGT-STAD DAN GI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI KOMPARASI TIPE STAD DAN TGT PADA MATERI KOLOID DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN 2011/2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

Abstrak. Kata kunci : pembelajaran, teams games and tournament, domino matematika, hasil belajar matematika.

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH :

SKRIPSI. Disusun Oleh : MEINAR TRIA SUSANTI

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

Economic Education Analysis Journal

* Keperluan korespondensi, Telp: ,

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Charlina Ribut Dwi Anggraini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL SNOWBALL THROWING DAN TGT TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING METODE TSTS TERHADAP PEMAHAMAN MENGENAI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa dan siswi kelas X SMA Negeri 13

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS- GAMES- TOURNAMENT

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN TGT DAN NHT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI KEDIRI OLEH:

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh.

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti

Risaftia Andini 1, Johni Azmi 2, Jimmi Copriady 2 No.

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Transkripsi:

KOMPARASI METODE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH KARANGANYAR Linda Ayu Widya Safitri. K840033 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: () perbedaan penggunaan metode GI dan metode TGT terhadap hasil belajar sosiologi, (2) pengaruh metode belajar terhadap hasil belajar sosiologi, dan (3) seberapa besar pengaruh metode belajar terhadap hasil belajar sosiologi pada siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah Karanganyar. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Muhammadiyah Karanganyar Tahun Pelajaran 203/204. Sampel penelitian sebanyak dua kelas diambil dengan teknik multistage cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan ujit independent sampel dan uji regresi. Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan penggunaan metode GI dan metode TGT terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah Karanganyar. Hal ini dapat dilihat dari selisih kedua t sebesar 4.527 dengan tingkat signifikansi 0.000 (sangat signifikan). Nilai ratarata kelas GI lebih tinggi dari pada nilai ratarata pada kelas TGT. Metode belajar memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap hasil belajar sosiologi siswa. Hal ini dapat dilihat dari harga F reg = 7.578; ρ= 0.002 (sangat signifikan). Selanjutnya metode belajar memberikan pengaruh sebesar 22% terhadap hasil belajar sosiologi siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai R 2 sebesar 22%, sedangkan 78% dipengaruhi oleh faktor selain metode belajar. Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Group Investigation (GI), Metode Team Game Tournament (TGT) PENDAHULUAN Dalam proses pembelajaran di kelas, seringkali pendidik mendapatkan masalah dalam kegiatan pembelajaran. Salah satunya adalah cara penyampaian materi pelajaran atau metode pembelajaran. Selama ini, guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Pada pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, guru lebih dominan daripada siswa. Metode ceramah rupanya masih banyak dilakukan guru dalam penyampaian materi pelajaran sosiologi di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada pembelajaran dengan metode ceramah, siswa tidak diberikan kesempatan seluasluasnya

untuk aktif mengkonstruksi pengetahuannya (Moh.Usman, 2003:0). Kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode ceramah dianggap siswa kurang menarik dan cenderung membosankan (Aditya, Riyadi dan Djaelani, 203: ). Artinya, pembelajaran yang dilakukan hanya berpusat pada guru (teacher center learning) dan siswa hanya pasif dalam proses pembelajaran. Sosiologi sebagai salah satu mata pelajaran SMA merupakan bagian dari rumpun Ilmu Pengetahuan Sosial. Materi pembelajarannya pun lebih banyak mengenai konsepkonsep sosial. Pembelajaran Sosiologi dengan metode ceramah membuat siswa hanya pasif mendengarkan tanpa memahami materi pelajaran secara langsung. Pemahaman materi yang kurang akan berdampak pada kurang maksimalnya hasil belajar yang dicapai siswa. Solusi yang dapat dilakukan oleh pendidik dalam menangani permasalahan ini dapat dengan cara pengadaan metode belajar yang lebih variatif, menarik dan menyenangkan. Pembelajaran yang dilakukan tidak lagi berpusat pada guru, melainkan berorientasi pada pengalaman dan aktivitas siswa (student center learning). Model pembelajaran yang berpusat pada akitivitas siswa adalah model pembelajaram kooperatif. Pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto, 2009:37). Pembelajaran kooperatif mempunyai banyak variasi metode belajar, diantaranya metode Group Investigation (GI) dan Teams Games Tournament (TGT). Menurut Miftahul Huda (20:24) GI adalah metode yang menempatkan siswa dalam kelompokkelompok kecil dan masingmasing kelompok diberi tugas atau proyek yang berbeda. Metode GI memberikan kesempatan seluasluasnya kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan sampai cara mempelajari suatu topik melalui investigasi. Kegiatan ini mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran sosiologi. 2

Penyajian materi pelajaran pada metode GI mampu memberikan suasana yang menarik bagi siswa karena disajikan dalam bentuk presentasi. Sedangkan pada metode TGT, siswa melakukan kegiatan belajar sekaligus bermain. Team Games Tournament (TGT) adalah metode mengajar dengan menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuiskuis dan sistem skor kemajuan individu dimana para siswa berlomba sebagai wakil team mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka (Slavin, 2008: 63). Metode TGT berbeda dengan metode pembelajaran yang lain karena dalam metode TGT terdapat turnamen akademik yang diakhiri dengan pemberian penghargaan. Sebelum melakukan turnamen, siswa melakukan diskusi kelompok terlebih dahulu. Diskusi kelompok ini berprinsip pada tutor teman sebaya sehingga siswa yang kurang paham materi pelajaran akan dengan mudah bertanya dengan temannya. Anita Lie dalam Isjoni (202: 25) mengungkapkan bahwa pengajaran oleh teman sebaya (peer teaching) ternyata lebih efektif daripada oleh guru. Adanya variasi metode belajar perlu dilakukan agar dapat merangsang anak didik untuk lebih berpikir kreatif dan kritis sehingga mampu meningkatkan pemahaman materi dan hasil belajar yang lebih baik. Pemahaman materi yang baik dapat meningkatkan hasil belajar yang optimal. METODE Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasi experiment research). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Muhammadiyah Karanganyar, sedangkan sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPS 4 (kelas eksperimen GI) dan XI IPS 3 (kelas eksperimen TGT). Sampel dipilih dengan teknik multistage cluster random sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan metode dokumentasi, angket dan tes. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data siswa dan sekolah. Metode angket digunakan untuk memperoleh data sikap guru dalam penerapan metode belajar. Metode tes 3

digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa. Sebelum melakukan analisis data, dilakukan tiga uji prasyarat. Pertama, uji normalitas digunakan untuk menunjukkan bahwa data yang dianalisis mempunyai sebaran normal. Kedua, Uji linieritas digunakan untuk menunjukkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Ketiga, uji homogenitas digunakan untuk menunjukkan bahwa subjek penelitian dalam keadaan homogen. Analisis data dilakukan untuk menguji perbedaan hasil belajar siswa dengan analisis ujit independen sampel tes. Analisis data untuk menguji pengaruh dan besar pengaruhnya metode belajar terhadap hasil belajar siswa menggunakan uji regresi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat yang pertama adalah uji normalitas. Uji normalitas digunakan untuk menunjukkan bahwa data yang dianalisis mempunyai sebaran normal. Data pada penelitian ini adalah kelas XI IPS 4 sebagai kelas GI (29 siswa) dan kelas XI IPS 3 sebagai kelas TGT (27 siswa). Untuk mendapatkan normal atau tidaknya distribusi data digunakan kriteria sebagai berikut : Jika ρ > 0.05 sebaran data yang diperoleh normal, maka H o diterima. Jika ρ < 0.05 sebaran data yang diperoleh tidak normal, maka H o ditolak. Hasil uji normalitas data dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Hasil Uji Normalitas Data Kelas f o f h f o (f o f h f h ) 2 0 9 8 7 6 5 4 3 2 0 5 9 3 2 6 9 0 0.46.55 4.44 8.92 2.64 2.64 8.92 4.44.55 0.46 0.46 0.55 0.56 0.08 0.36 0.64 2.92 4.56 0.55 0.46 0.2 0.30 0.32 0.0 0.3 0.4 8.50 20.84 0.30 0.2 0.46 0.20 0.07 0.00 0.0 0.03 0.95 4.70 0.20 0.46 Total 56 56.00 0.00 7.08 Rerata = 3.96 S. B = 4.84 Kai Kuadrat = 7.077 db = 9 ρ = 0.629 (Sumber: Hasil olahan data SPS 2000, 204) Berdasarkan hasil olah data pada Tabel. menunjukkan ρ = 0.629. Hal ini berarti ρ > 0.05. Karena ρ > 0.05 maka H 0 diterima. Artinya bahwa sampel yang diambil dari populasi tersebut sebarannya normal. 4

Uji prasyarat yang kedua adalah uji linieritas. Uji linieritas digunakan untuk menunjukkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel Bebas (X ) =Metode GI Variabel Bebas (X 2 ) =Metode TGT Variabel Terikat (Y) =Hasil sosiologi belajar Untuk menetapkan linier atau tidaknya hubungan antar variabel digunakan kriteria sebagai berikut : Jika ρ > 0.05 korelasinya linier, maka H o diterima. Jika ρ < 0.05 korelasinya tidak linier, maka H o ditolak. Langkah pertama untuk uji linieritas adalah menguji hubungan antara X dan X 3. Hasil uji linieritas X dan X 3 dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rangkuman Analisis Linieritas X dan X 3 Sumber Derajat R 2 db Var F ρ Regresi Residu Regresi Beda Residu Ke 0.222 0.778 Ke 2 Ke 2 Ke 0.248 0.026 0.752 54 2 53 0.222 0.04 0.24 0.026 0.04 5.442 8.75.824 Korelasinya Linier (Sumber: Hasil olahan data SPS 2000, 204) Berdasarkan Tabel 2. diperoleh nilai F =.824 dan ρ = 0.79. Karena ρ > 0.05 maka H 0 diterima. Dengan 0.000 0.00 0.79 demikian diambil kesimpulan bahwa X dan X 3 mempunyai korelasi yang linier. Langkah pertama untuk uji linieritas adalah menguji hubungan antara X 2 dan X 3. Hasil uji linieritas X 2 dan X 3 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rangkuman Analisis Linieritas X 2 dan X 3 Sumber Derajat R 2 db Var F ρ Regresi Residu Ke 0.222 0.778 54 0.222 0.04 5.440 0.000 Regresi Beda Residu Ke 2 Ke 2 Ke 0.246 0.023 0.754 2 53 0.23 0.023 0.04 8.629.636 0.00 0.204 Korelasinya Linier (Sumber: Hasil olahan data SPS 2000, 204) Berdasarkan Tabel 3. diperoleh nilai F=.636 dan ρ= 0.204. Karena ρ > 0.05 maka H 0 diterima. Dengan demikian diambil kesimpulan bahwa X 2 dan X 3 mempunyai korelasi yang linier. Uji prasyarat yang ketiga adalah uji homogenitas data. Uji homogenitas digunakan untuk menunjukkan bahwa subjek penelitian dalam keadaan homogen. Untuk menetapkan homogen atau tidaknya hubungan data menggunakan kriteria sebagai berikut : Jika nilai Sig dari uji homogenitas lebih besar dari α (Sig.>α) maka H 0 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa data homogen. α = 0.05 5

Jika nilai Sig dari uji homogenitas lebih kecil dari α (Sig.<α) maka H 0 ditolak. Hasil uji homogenitas data dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas Data Levene s Test for Equality of Variance simpangan baku 4.94. Analisis data untuk mencari perbedaan antara dua variabel menggunakan ujit Independent Samples Test. Hasil ujit Independent Samples Test dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Independent Samples Test ttest for Equality of Means Skor Equal variances assumed Equal variances not assumed F Sig. 3.76.058 (Sumber: Hasil olahan data SPSS ver.2, 204) Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan nilai Sig = 0.058 yang berarti nilai Sig>0.05 sehingga Ho diterima. Dengan demikian diambil kesimpulan bahwa data homogen. Hasil Analisis Data Setelah uji prasyarat terpenuhi, dilakukan uji analisis data. Analisis data dilakukan untuk menguji perbedaan hasil belajar siswa dengan analisis ujit Independent Samples Test. Data nilai mean hasil belajar berdasarkan tes yang dilakukan pada kelas GI diperoleh rerata sebesar 33.38 dengan simpangan baku 3.63. Sedangkan untuk kelas TGT diperoleh rerata sebesar 28.85 dengan Skor Equal variances assumed Equal variances not assumed (Sumber: Hasil olahan data SPSS ver.2, 204) t df Sig. (2tailed) 3.930 54.000 3.887 47.57.000 2 Berdasarkan tabel 5. diperoleh data selisih dari kedua t (Mean Difference) sebesar 4.52746, dengan tingkat singnifikansi atau ρ = 0.000 (sangat signifikan). Dengan demikian disimpulkan bahwa ada perbedaan yang sangat meyakinkan antara kelas GI dan kelas TGT dilihat dari nilai ratarata hasil belajar. Dimana nilai ratarata kelas GI lebih tinggi dibandingkan kelas TGT yaitu 33/28. Analisis data yang kedua adalah uji regresi. Uji regresi digunakan untuk menguji pengaruh dan besar pengaruhnya metode belajar terhadap Mean Difference 4.52746 4.52746 6

hasil belajar siswa. Hasil uji regresi dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Rangkuman Analisis Regresi Sumber JK db RK F R 2 ρ Variasi Regresi 3.09 2.555 7.578 0.222 0.002 Penuh X 3.09 3.09 5.56 0.222 0.00 X 2 0.000 0.000 0.000 0.000 0.987 Residu Penuh 0.873 53 0.205 Total 3.982 55 (Sumber: Hasil olahan data SPS 2000, 204) Berdasarkan Tabel 6. Hasil uji regresi menunjukkan harga F reg sebesar 7.578 dengan tingkat signifikansi ρ = 0.002 (sangat signifikan). Dengan demikian disimpulkan ada pengaruh yang sangat signifikan antara metode belajar dengan ratarata hasil belajar sosiologi siswa. Besar pengaruh metode belajar terhadap ratarata hasil belajar sosiologi dapat dilihat pada Tabel 6. Kolom R 2 yang menunjukkan 0.222. Hal ini berarti metode belajar berpengaruh terhadap hasil belajar sosiologi siswa sebesar 22%, selebihnya yaitu 78% dipengaruhi oleh faktor selain metode belajar. PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas metode Group Investigation (GI) dan Team Game Tournament (TGT). Hal ini dilihat dari nilai t= 4.52746 dan ρ= 0.000 (sangat signifikan). Nilai ini menunjukkan ada perbedaan yang sangat signifikan antara kelas GI dan kelas TGT. Dilihat dari nilai ratarata hasil belajar, kelas GI lebih tinggi dibandingkan kelas TGT yaitu 33/28. Pada kelas GI, siswa lebih mudah memahami materi ajar karena dalam proses pembelajarannya siswa dapat mengkaji dan melakukan investigasi terhadap permasalahan sosial. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok sehingga memudahkan siswa untuk bekerja dan memahami materi. Disamping itu, siswa juga terlatih untuk memiliki kemampuan berkomunikasi dan group process skills. Penyajian hasil investigasi dilakukan dengan presentasi oleh siswa sehingga kegiatan ini melatih siswa berkomunikasi dan menyampaikan materi dengan baik. Berdasarkan hal tersebut siswa dapat 7

meningkatkan pemahaman materi ajar sosiologi dan memperoleh hasil belajar yang optimal. Sedangkan pada kelas TGT, dalam kegiatan pembelajaran siswa dapat belajar sambil bermain. Selanjutnya siswa melakukan turnamen kelas yang sebelumnya siswa bersama kelompoknya berdiskusi mengenai materi yang sedang dipelajari. Berdasarkan hal tersebut siswa melakukan proses pembelajaran yang diselingi dengan permainan. Hal ini menyebabkan siswa yang melakukan proses investigasi lebih tinggi nilai hasil belajarnya dibandingkan siswa yang belajar sambil bermain. Artinya nilai hasil belajar kelas GI lebih baik daripada kelas TGT. Selanjutnya hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara umum metode belajar (GI dan TGT) memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hasil uji regresi menunjukkan harga F reg sebesar 7.578 dengan tingkat signifikansi 0.002 (sangat signifikan). Dengan demikian disimpulkan ada pengaruh yang sangat signifikan antara metode belajar (GI dan TGT) terhadap ratarata hasil belajar siswa. Besar pengaruh metode belajar terhadap hasil belajar siswa yaitu sebesar 22%, selebihnya sekitar 78% dipengaruhi oleh faktor (variabel) selain metode belajar. Variabelvariabel lain inilah yang tidak diteliti oleh peneliti. Dalam mencapai hasil belajar yang baik banyak faktor yang mempengaruhinya. Menurut Muhibbin Syah (2008:320) faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa ada 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor jasmaniah dan psikologis, sedangkan faktor eksternal terdiri dari lingkungan sosial, nonsosial dan pendekatan belajar. Dalam penelitian ini metode belajar termasuk dalam faktor eksternal yaitu masuk dalam pendekatan belajar. Faktor metode belajar memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa sebesar 22%. Metode belajar berpengaruh pada hasil belajar sosiologi yang dicapai siswa selama proses pembelajaran. Baik metode GI maupun TGT, keduanya merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran karena keduanya membantu siswa dalam meningkatkan 8

hasil belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa variasi metode belajar terutama metode belajar yang membuat siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran membantu siswa lebih mudah memahami materi pelajaran. Pemahaman yang baik akan meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih optimal Di samping faktor metode belajar, ada faktorfaktor lain yang juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Pada penelitian ini diperoleh angka sebesar 78% faktor diluar metode belajar yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Peneliti menduga faktor tersebut bisa berupa faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri seperti faktor jasmaniah dan psikologis (intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi). Faktor lain yaitu faktor eksternal yaitu lingkungan sosial (keluarga, masyarakat dan sekolah) dan lingkungan non sosial (gedung sekolah dan letaknya, tempat tinggal siswa, alatalat belajar dan semua sarana prasarana yang menunjang kegiatan belajar siswa). PENUTUP Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t = 4.52746 dan ρ = 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan antara kelas dengan penerapan metode GI dan kelas dengan penerapan metode TGT terhadap hasil belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah Karanganyar. Dimana nilai ratarata kelas GI lebih tinggi dibandingkan kelas TGT yaitu 33/28. Metode belajar berpengaruh sangat signifikan terhadap hasil belajar sosiologi siswa yaitu sebesar 22% sedangkan 78% dipengaruhi faktor selain metode belajar. Saran yang dapat diberikan adalah penggunaan variasi metode belajar berpusat pada siswa seperti Group Investigation (GI) maupun Team Game Tournament (TGT) dapat digunakan dalam pembelajaran sosiologi. Variasi metode belajar akan dapat memaksimalkan hasil belajar siswa. 9

DAFTAR PUSTAKA Aditya Ismoyojati, Riyadi dan Djaelani. (203). Studi Komparasi Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournamen Dan Group Investigation Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Benda Dan Sifatnya. Laporan Penelitian Tidak Dipublikasikan. PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Isjoni. (202). Pembelajaran kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Miftahul Huda. (20). Cooperatif Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Moh. Usman dan Uzer. (2003). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muhibbin Syah. (202). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Slavin, R. E,. (2008). Cooperatif Learning. Bandung: Nusa Media. Soerjono Soekanto. (200). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyanto. (2009). Modelmodel Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 3 Surakarta. 0