BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bendung adalah suatu bangunan yang dibuat dari pasangan batu kali, bronjong atau beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai yang tentu saja bangunan ini dapat digunakan pula untuk kepentingan lain selain irigasi, seperti untuk keperluan air minum, pembangkit listrik atau untuk pengendali banjir. Menurut macamnya bendung dibagi dua, yaitu bendung tetap dan bendung sementara, bendung tetap adalah bangunan yang sebagian besar konstruksi terdiri dari pintu yang dapat digerakkan untuk mengatur ketinggian muka air sungai sedangkan bendung tidak tetap adalah bangunan yang dipergunakan untuk meninggikan muka air di sungai, sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier. Bangunan hidraulik seperti bendung adalah bangunan sipil yang cukup beresiko jika terjadi kerusakan ataupun tidak lagi memiliki keamanan yang sesuai dengan kriteria perencanaan, sehingga dapat menimbulkan kegagalan bendung menyadap air setiap waktu, menganggu fungsi sungai seperti sedia kala, dan banjir yang berdampak negatif di hulu bendung yang dapat menyebabkan korban jiwa. Untuk mencegah terjadinya permasalahan akibat kerusakan bendung, maka pada bendung perlu dilakukan inspeksi lapangan secara berkala dan mengamati permasalahan - permasalahan untuk perbaikan sehingga bendung bisa berfungsi dengan baik karena memiliki perencanaan struktur yang aman/stabil.
Bendung Timbang Lawan merupakan bendung yang sudah dikembangkan sejak zaman Belanda dengan intake/pintu pengambilan pada sisi kiri. Kegagalan bendung tersebut dalam mengendalikan banjir menyebabkan kehilangan ratusan jiwa dan kerusakan pada bangunan sekitar bendung dimana daerah sekitar bendung juga merupakan salah satu kawasan wisata yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Oleh sebab itu membangun bendung baru dengan menjadikan bendung tersebut menjadi bendung tetap sangat perlu sehingga dapat dilihat bagaimana bendung ini dapat berfungsi dengan baik dan memiliki keamanan struktur atau bangunan bendung, dengan demikian bendung tetap dapat digunakan untuk mengairi lahan pertanian, sebagai pengendali banjir (menghindari banjir bandang terjadi kembali) serta dapat mendukung daerah tersebut sebagai kawasan pariwisata. I.2. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan dalam penelitian ini adalah Bendung Timbang Lawan sebagai salah satu bendung yang terletak di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara, berjarak sekitar 80 kilometer dari Kota Medan dimana sumber air berasal dari Sungai Bahorok. I.3. Perumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini ialah pengevaluasian bendung lama (batu kali) terhadap rencana bendung baru (beton cor) pada Bendung Timbang Lawan ditinjau berdasarkan analisa hidrologi bendung dan analisis stabilitas bendung sehingga dapat memaksimalkan fungsi daripada bendung tersebut.
I.4. Tujuan dan Manfaat I.4.1. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengevaluasi hidraulis dari bendung lama terhadap rencana bendung baru pada Bendung Timbang Lawan disesuaikan dengan Standar Perencanaan Irigasi (Kriteria Perencanaan Irigasi 02 dan Kriteria Perencanaan Irigasi 06). I.4.2. Manfaat Dengan penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat meninjau kembali perencanaan bendung sehingga dapat memberikan masukan guna kemaksimalkan fungsi dan keamanan bendung. I.5. Ruang Lingkup Studi Pada penulisan Tugas Akhir ini, penulis membatasi masalah pada : 1) Survei dan pengumpulan data teknis bendung lama dan perencanaan bendung baru. 2) Studi literatur mengenai standar perencanaan bendung. 3) Analisa hidrologi untuk mengetahui debit banjir dimana curah hujan yang diambil pada penelitian ini adalah curah hujan maksimum harian selama 10 tahun dan meninjau hidrolis akibat debit banjir pada bendung lama dibandingkan terhadap rencana bendung baru. 4) Analisis stabilitas bendung untuk menghitung keamanan struktur/bangunan bendung.
I.6. METODOLOGI DAN GAMBARAN LOKASI PENELITIAN Adapun metodologi dan gambaran lokasi penelitian pada penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1) Analisa hidrologi meliputi - Perhitungan cura hujan wilayah DAS dengan metode rata-rata Alkjabar. - Penentuan metode perhitungan curah hujan rencana (Normal, Log Pearson III, Gumbel, Log Normal). - Uji sebaran menggunakan Chi Kuadrat. - Perhitungan curah hujan rencana dengan metode yang memenuhi - Perhitungan debit banjir rencana. - Perhitungan debit banjir rencana menggunakan beberapa metode ( Haspers, Rasional, Weduwen, Melchior ). 2) Analisa hidrolis bendung lama dan bendung baru 3) Analisa stabilitas bendung pada saat kondisi air kosong dan kondisi banjir sesuai dengan syarat keamanan pada Kriteria Perencanaan Irigasi 06 yaitu: - keamanan terhadap guling. - keamanan terhadap geser. - keamanan terhadap debiit tanah (piping).
Adapun bagan alir tahapan kegiatan penelitian secara skematis disajikan pada gambar berikut ini: Mulai Survei Lapangan Pengumpulan Data : - Data Penyelidikan Tanah - Data Curah Hujan - Data Hidrolis Bendung Lama dan Baru Analisa Data Analisa Hidrologi, Analisa Hidrolis dan Analisa Stabilitas Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian I.7. Sistematika Penulisan Tahapan-tahapan dalam penulisan Tugas Akhir ini dibagi dalam 5 (lima) bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Merupakan bingkai studi yang akan dilakukan dalam penulisan Tugas Akhir ini meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, dan. BAB III TINJAUAN PUSTAKA Merupakan kajian berbagai literatur mengenai teori - teori yang berkaitan dengan penelitian, standar perencanaan bendung serta hasil studi terdahulu yang berhubungan serta relevan dengan penelitian ini. BAB III METODOLOGI DAN GAMBARAN LOKASI PENELITIAN Menguraikan tentang cara perhitungan yang digunakan dalam menghitung debit banjir dengan analisa hidrologi, menganalisa hidrolis nya dan analisa stabilitas untuk keamanan bendung serta member gambaran lokasi penelitian. BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Berisikan pembahasan mengenai data-data hasil survei mencakup kondisi bendung serta hasil perhitungan dari debit banjir, meninjau hidrolis dan analisa stabilitas bendung. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian penutup yang berisikan kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan sebelumnya berupa pengevaluasian bendung lama terhadap rencana bendung baru dan saran mengenai hasil penelitian yang diperoleh untuk dijadikan sebagai gambaran serta masukan.