GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN UMUM OPERASI PASAR PENGENDALIAN HARGA BARANG KEBUTUHAN POKOK PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang: a. bahwa dalam rangka stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dan menekan inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional dan/atau situasional saat terjadi kenaikan harga, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melaksanakan Operasi Pasar Pengendalian Harga Barang Kebutuhan Pokok melalui subsidi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pedoman Umum Operasi Pasar Pengendalian Harga Barang Kebutuhan Pokok Provinsi Jawa Timur; Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Timur (Himpunan Peraturan- Peraturan Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang
- 2-4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5512); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting; 9. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2016 tentang Penugasan Kepada Perusahaan Umum (Perum) Bulog Dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2016 tentang Penugasan Kepada Perusahaan Umum (Perum) Bulog Dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen; 12. Peraturan
- 3-12. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras; 13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2007 Nomor 1, Seri E); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN UMUM OPERASI PASAR PENGENDALIAN HARGA BARANG KEBUTUHAN POKOK PROVINSI JAWA TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur. 2. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 3. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota di Daerah Provinsi Jawa Timur. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur. 5. Dinas Provinsi adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur. 6. Dinas Kabupaten/Kota adalah perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur yang menangani urusan pemerintahan daerah dibidang perdagangan. 7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur. 8. Operasi Pasar Pengendalian Harga Barang Kebutuhan Pokok yang selanjutnya disebut operasi pasar adalah aktivitas kegiatan berbasis perdagangan Barang Kebutuhan Pokok berbentuk penjualan langsung, yang dilakukan oleh Penyedia Barang kebutuhan pokok kepada masyarakat dengan harga yang telah disubsidi. 9. Barang
- 4-9. Barang Kebutuhan Pokok adalah barang yang menyangkut hajat hidup orang banyak dengan skala pemenuhan kebutuhan yang tinggi serta menjadi faktor pendukung kesejahteraan masyarakat. 10. Belanja Subsidi adalah belanja yang digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak. 11. Perusahaan Umum Bulog yang selanjutnya disebut Perum Bulog adalah Perusahaan Umum Bulog Divisi Regional Jawa Timur. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Kegiatan operasi pasar dimaksudkan untuk menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan menekan angka inflasi di Jawa Timur. Pasal 3 Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ditujukan untuk memberikan subsidi terhadap biaya produksi kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat. BAB III BARANG KEBUTUHAN POKOK Pasal 4 Jenis barang yang disediakan untuk kegiatan operasi pasar, meliputi: a. beras produksi dalam negeri; b. gula kristal putih bukan rafinasi; c. minyak goreng kemasan produksi dalam negeri; d. tepung terigu kemasan produksi dalam negeri berstandar Nasional Indonesia; dan/atau e. barang kebutuhan pokok lainnya sesuai kondisi. BAB IV
- 5 - BAB IV PELAKSANAAN Pasal 5 (1) Operasi pasar dilaksanakan berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Dinas. (2) Kajian pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilaksanakan oleh pihak ketiga yang ditunjuk oleh Dinas, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Berdasarkan kajian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Dinas menetapkan: a. jenis barang; b. volume/kuota barang; c. lokasi; d. alokasi besaran subsidi; dan e. harga jual. Pasal 6 (1) Penetapan harga jual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf e berdasarkan harga penawaran dari Perum Bulog dengan mempertimbangkan harga rata-rata di Kabupaten/Kota dikurangi besaran subsidi. (2) Belanja Subsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari APBD. Pasal 7 (1) Dalam rangka pelaksanaan penyaluran distribusi barang kebutuhan pokok, Pemerintah Provinsi melakukan Perjanjian Kerja Sama dengan Perum Bulog. (2) Untuk menjaga kualitas dan kuantitas, Perum Bulog harus menyerahkan contoh barang yang akan dijual kepada Dinas sebelum pelaksanaan operasi pasar. BAB V
- 6 - BAB V TUGAS DAN WEWENANG PENYELENGGARA OPERASI PASAR Bagian Kesatu Dinas Provinsi Pasal 8 Dinas Provinsi mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengawasi, dan mengendalikan pelaksanaan operasi pasar. Pasal 9 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Dinas Provinsi mempunyai wewenang dalam: a. penerbitan petunjuk teknis pelaksanaan operasi pasar; b. pelaksanaan, pemantauan, dan pengawasan kegiatan operasi pasar di Kabupaten/Kota; c. penetapan jenis, volume, dan harga jual yang berlaku pada saat operasi pasar dengan besaran nilai subsidi berpedoman pada Perjanjian Kerja Sama antara Dinas Provinsi dengan Perum Bulog; dan d. pemberian dukungan pembiayaan operasional untuk pelaksanaan operasi pasar yang bersumber dari APBD. Bagian Kedua Perum Bulog Pasal 10 Perum Bulog mempunyai tugas menyiapkan barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, serta bertanggung jawab dalam pelaksanaan, pendistribusian, penjualan, dan pelaporan kegiatan operasi pasar. Pasal 11 Perum Bulog bertanggung jawab mengganti barang yang rusak atau kualitasnya tidak sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama. BAB VI
- 7 - BAB VI WAKTU PELAKSANAAN OPERASI PASAR Pasal 12 Kegiatan operasi pasar dilaksanakan dengan ketentuan waktu sebagai berikut: a. menjelang dan/atau pada saat bulan Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, Hari Natal dan Tahun Baru; dan/atau b. terjadi kenaikan/lonjakan harga berdasarkan data dari pasar-pasar di wilayah Jawa Timur. BAB VII PEMANTAUAN DAN EVALUASI Pasal 13 (1) Dalam rangka efektifitas kegiatan operasi pasar di wilayah Jawa Timur, Dinas melakukan pemantauan dan evaluasi. (2) Kegiatan pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan dengan Dinas Kabupaten/Kota. (3) Waktu pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilakukan pada saat dan sesudah pelaksanaan kegiatan operasi pasar. (4) Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan dengan metode kunjungan lapangan berupa supervisi, rapat koordinasi, pemantauan media dan pelaporan. (5) Hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Gubernur. BAB VIII PENGAWASAN Pasal 14 Pengawasan kegiatan operasi pasar dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi sesuai peraturan perundang undangan. BAB IX
- 8 - BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Timur. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 4 Desember 2017 GUBERNUR JAWA TIMUR ttd Dr. H. SOEKARWO
- 9 - Diundangkan di Surabaya Pada tanggal 4 Desember 20175 Mei an. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR Kepala Biro Hukum ttd Dr. HIMAWAN ESTU BAGIJO, SH, MH Pembina Utama Muda NIP. 19640319 198903 1 001 BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 NOMOR 79 SERI E.