METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam

III. METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Yang Digunakan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode deskriptif adalah bertugas untuk melakukan representasi objektif

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Hadari Nawawi dalam buku

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

III METODE PENELITIAN. atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah langkah

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu

III. METODE PENELITIAN. Menurut Moh.Nazir, para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam

III. METODE PENELITIAN. masalah yang dihadapi, karena selain menjelaskan garis-garis yang cermat juga

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan

III. METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed method).

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Sumadi Suryabrata, 2009:76).

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang

III. METODE PENELITIAN. yang sebaiknya harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Sedangkan metode

III. METODE PENELITIAN. masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian.

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan proses yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara

BAB III. METODE PENELITIAN. usaha untuk menemukan kebenaran, mengembangkan dan menguji kebenaran

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad, Metode adalah merupakan cara utama yang

III METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti

II. METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian penggunaan metode sangatlah penting untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis ( Huseini Usman, 2008 : 41). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Permasalahan itu sendiri dapat dipecahkan melalui penggalian data atau informasi

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan, misalnya untuk menguji suatu hipotesis dengan mengunakan teknik serta

III. METODE PENELITIAN. menyangkut masalah cara kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran yang

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik data

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) secara sistematis, faktual

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:151) metode penelitian adalah cara yang

METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Umumnya, penelitian survei dibatasi pada penelitian

III. METODE PENELITIAN. sebagai penentu arah yang cermat dalam pemecahan masalah, ketetapan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah pengaruh

BAB III. Metode Penelitian. kuantitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian berupa angka-angka dan analisisanalisis

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode menurut Winarno Surachman (Pengantar Penelitian Ilmiah:1982:121)

BAB III METODE PENELITIAN. terlalu sulit untuk dipecahkan. Menurut Joko Subagyo :

BAB II METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Qur an dengan kecerdasan emosional siswa-siswi SMP IT Insan Mulia Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. pelaksanaan kuliah kerja nyata dan program pengalaman lapangan di Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penetitian. 2 Berdasarkan

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013;3). Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada

III. METODE PENELITIAN. yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara melakukan suatu kegiatan untuk mencari,

BAB III METODE PENELITIAN. yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 1

METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis (Masyhuri dan Zainuddin, 2008:151).

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Maryaeni menegaskan bahwa metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan

METODE PENELITIAN. Hermeneutika berasal dari kata Yunani hermeneuine dan hermeneia yang

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian

BAB. III METODE PENELITIAN

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan fenomena di lapangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode


BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Suatu penelitian pasti menggunakan sebuah metode yang akan menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. AMANU, yang berstatus terakreditasi A terletak di Jl. Kol. Sugiono No

III. METODE PENELITIAN. yang bertujuan mendeskrifsikan apa-apa yang saat ini berlaku, didalamnya

III. METODOLOGI PENELITIAN. secara sistematis dan factual yang menuntut untuk segera dicarikan jalan

III. METODE PENELITIAN. M. Nazir (1999:51) mengartikan metode penelitian adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN. prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati suatu masalah dan

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Research), yaitu penelitian yang dilakukan disuatu lokasi ditengah-tengah

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Metode yang Digunakan Metode penelitian sangat diperlukan karena faktor penting dalam memecahkan suatu masalah sehingga dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan harapan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Husin Sayuti, metode deskriptif adalah suatu metode yang memberikan gambaran yang secermat mungkin mengenai individu, keadaan gejala atau kelompok tertentu (Husin Sayuti, 1989:41). Menurut Erna Widodo metode deskriptif bertujuan untuk membantu peneliti melihat secara global pengelompokan jenis-jenis metode penelitian agar peneliti dapat menentukan cara mana yang paling tepat yang akan dipilih oleh calon peneliti dalam menjawab pertanyaan dari penelitiannya (Erna Widodo, 2000: 87). Menurut Hadari Nawawi metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan faktafakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Selanjutnya agar penggunaan metode ini dalam memecahkan masalah yang dihadapi dapat mencapai hasil guna yang tinggi, akan diketengahkan beberapa bentuknya. Bentukbentuk pokok dari metode ini digolongkan menjadi tiga bentuk sebagai berikut: 1. Survei (Survey Studies) 2. Studi Hubungan (Interrelationship Studies) 3. Sutdi Perkembangan ( Developmental Studies) (Hadari Nawawi, 1993:64)

Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. (Singarimbun dan Effendi: 1987:3) Adapun penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menggambarkan dengan cermat tentang fakta-fakta ataupun fenomena yang apa adanya dari lapangan terkait tentang sikap masyarakat Jawa terhadap tradisi slametan sepasaran di Desa Rantau Fajar Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung. Penelitian ini menggunakan metode deskripstif dalam bentuk survei. B. Variabel Penelitian Menurut Sumadi Suryabrata, variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan, penelitian atau gejala yang akan diteliti (Sumadi Suryabrata, 1983:79). Lebih lanjut menurut Suharsimi Arikunto, variabel adalah sesuatu yang menjadi objek penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti (Suharsimi Arikunto, 1989:78). Berdasarkan pengertian konsep di atas maka variabel adalah sesuatu yang berpengaruh terhadap objek penelitian atau dapat dijadikan suatu objek penelitian yang sedang diteliti, diamati dan diambil datanya. Variabel dalam penelitian ini merupakan variable tunggal yaitu sikap masyarakat Jawa terhadap pelaksanaan slametan sepasaran di Desa Rantau Fajar Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Mohammad Hasyim, populasi adalah sejumlah subjek yang akan diperlakukan dalam penelitian dan akan diungkap gejala, kejadian maupun datanya sehingga akan diperoleh kesimpulan secara generalis pokok masalahnya (Mohammad Hasyim, 1982:21). Menurut Herman Wasito, populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hawan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Herman Wasito, 1992:49). Berdasarkan pendapat di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga (KK) yang bersuku Jawa yang ada di Desa Rantau Fajar Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur dengan jumlah 917 kepala keluarga. Untuk lebih jelasnya tentang populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1: Jumlah kepala keluarga suku Jawa di Desa Rantau Fajar Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur No Nama Dusun Populasi (KK) 1 Dusun I 123 2 Dusun II 177 3 Dusun III 153 4 Dusun IV 136 5 Dusun V 167 6 Dusun VI 161 Jumlah 917 Sumber : Data Kepala Keluarga Desa Rantau Fajar Tahun 2011

2. Sampel Menurut Erna Widodo, sampel adalah wakil dari populasi, jika jumlah sampel sama dengan jumlah populasi maka penelitiannya dinamakan sensus, tetapi seringkali terjadi jumlah sampel yang diambil jauh lebih sedikit dari pada jumlah populasinya (Erna Widodo, 2000:94). Menurut Mohammad Hasyim, sampel adalah pengambilan sebagian dari sejumlah populasi yang akan diberlakukan untuk seluruh populasi (Mohammad Hasyim, 1982:22). Lebih lanjut menurut Suharsimi Arikunto, untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya populasi, selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Suharsimi Arikunto, 1989:91). Berdasarkan konsep di atas maka sampel dalam penelitian ini diambil 10% dari keseluruhan jumlah populasi. Jadi jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 90 KK. Adapun sampel yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah: 1. Masyarakat yang benar-benar tinggal di Desa Rantau Fajar Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur. 2. Masyarakat yang bersuku Jawa yang ada di Desa Rantau Fajar Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur. Tabel 2. Jumlah sampel masyarakat di Desa Rantau Fajar Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur Tahun 2011 No Nama Dusun Sampel 1 2 3 4 Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV 12 18 15 14

5 6 Dusun V Dusun VI 17 14 Jumlah 90 Sumber : Sampel yang diperoleh berdasarkan kelompok Kepala Keluarga(KK) 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik sampel sistematis atau systematic sampling. Systematic sampling yaitu metode pengambilan sampel dimana hanya unsur pertama saja dari sampel dipilih secara acak, sedangkan unsur-unsur selanjutnya dipilih secara sistematis menurut suatu pola tertentu. Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi Systematic Sampling adalah teknik pengambilan sampel, di mana hanya unsur pertama saja dari sampel dipilih secara acak, sedangkan unsur-.unsur selanjutnya dipilih secara sistematis menurut suatu pola tertentu, teknik ini dapat dijalankan pada dua keadaan yaitu 1. Apabila nama atau identifikasi dari satuan-satuan elementer dalam populasi itu terdapat dalam suatu daftar (kerangka sampling, sehingga satuan-satuan tersebut dapat diberi nomor urut). 2. Apabila populasi itu mempunyai pola beraturan, seperti blok-blok dalam kota, atau rumah-rumah pada suatu jalan. Blok-blok atau rumah-rumah itu diberi nomor urut. Cara pengambilan data ini adalah dengan membuat suatu daftar (kerangka sampling) terlebih dahulu kemudian jumlah populasi dimisalkan N, besar sampel yang akan diambil adalah n, maka hasil bagi itu dinamakan interval sampel dan biasanya diberi kode k. Unsur pertama dalam sampel dipilih secara kebetulan/acak diantara satuan elementer bernomor urut i dan satuan bernomor urut k dari populasi. Andaikan yang terpilih itu adalah satuan elementer bernomor urut s, maka unsur-unsur selanjutnya dalam sampel dapat dapat dintentukan yaitu k N n Unsur pertama = s Unsur kedua = s + k Unsur ketiga = s + 2k Unsur keempat = s + 3k, dan seterusnya

Seringkali kita harus menyediakan responden cadangan. Pengambilan responden cadangan dapat dilakukan dengan mengambil nomor di atas atau di bawah nomor yang terpilih sebagai sampel. Syarat yang harus dipenuhi dengan metode ini adalah populasi harus besar, harus terdapat daftar kerangka sampel dan populasi harus bersifat homogen. (Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 1989:160-161) D. Teknik Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian data sangat dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, angket dan dokumentasi. 1. Observasi Teknik observasi adalah suatu cara mengumpulkan data dengan mengamati langsung terhadap objeknya atau pengganti objeknya seperti film, video, rekonstruksi dan lain-lain sejenisnya (Mohammad Hasyim, 1982:27) Berdasarkan pengertian di atas teknik observasi merupakan tenik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang akan diteliti atau daerah lokasi yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini sehingga data yang diperoleh sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Dalam hal ini observasi dilakukan di Desa Rantau Fajar Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur. 2. Angket Menuruut Hadari Hawawi (1993:117) angket adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk

dijawab secara tertulis oleh responden. Angket merupakan teknik pengumpulan data pokok dalam penelitian ini. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tertutup merupakan angket yang pilihan jawabannya telah disediakan, dan responden tinggal memilih jawaban yang sesuai. (Faisal, 2007:51). Budi Koestoro dan Basrowi berpendapat angket tertutup yaitu angket yang jumlah item dan jawabanya sudah ditentukan, jadi responden tinggal memilihnya (Budi Koestoro dan Basrowi 2006: 415). Menurut Sugiyono, angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2008:142). Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan rating scale. Pada rating scale data yang diperoleh berupa data mentah yang berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dalam skala model rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu rating scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan lain-lain. (Sugiyono, 2008:97-98) Dalam penelitian ini peneliti membagi kedalam dua bagian yaitu sebagai berikut: a) Bagian A untuk melengkapi karakteristik responden meliputi jenis kelamin/usia, pendidikan dan pekerjaan b) Bagian B berisi 18 pernyataan terkait tentang slametan sepasaran.

Teknik angket dimaksudkan untuk mendapatkan data yang berupa jawaban tertulis yang diajukan peneliti untuk mengetahui bagaimanakah sikap masyarakat Jawa terhadap slametan sepasaran, maka data yang diperoleh melalui angket kemudian diuji dengan menggunakan persentase. Pada setiap item jawaban kuantitatif ditafsirkan dalam pengertian kualitatif 4 : Sangat setuju 3 : Setuju 2 : Tidak setuju 1 : Sangat tidak setuju Tabel 3. Kisi-kisi angket Slametan sepasaran Indikator Item soal Penentuan waktu 1 dan 2 pelaksanaan Sajian yang merupakan bentuk rasa syukur atas kelahiran bayi Kegiatan Penyampaian ujub yang dilakukan oleh sesepuh/modin Terdapat pemberian nama Terdapat marhabanan Pensucian rambut bayi Peralatan yang digunakan untuk keperluan ritual 3,4, 5 dan 6 7,8,9 dan 10 11 dan 12

Pelestarian warisan budaya nenek moyang Tujuan slametan sepasaran 13 14 Terdapat praktek magis yang berhubungan dengan keselamatan bayi Terkandung nilai sosial 15 16,17 dan 18 3. Wawancara Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data, merupakan suatu cara yang digunakan sesorang untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden, dengan cara bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang itu. (Koentjaraningrat, 1997:162). Wawancara yang digunakan bersifat bebas terarah yaitu wawancara tanpa daftar pertanyaan, hanya menggunakan suatu pedoman yang berisikan garisgaris besar pokok masalah yang hendak diperoleh informasinya. Taknik ini digunakan sebagai pelengkap dengan menggunakan data dengan tujuan untuk memperkuat hasil penelitian dan memperoleh informasi yang obyektif. Wawancara dilakuakan setelah responden mengisi angket. Wawancara digunakan untuk menambah informasi yang belum diperoleh dari angket.

4. Dokumentasi Penelitian kualitatif tidak hanya merujuk pada fakta social yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, melainkan bisa juga merujuk pada bahan berupa dokumen, seperti teks berupa bacaan, rekaman audio atau audio visual dan bisa juga berupa foto-foto yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Menurut Hadari Nawawi, dokumentasi adalah cara atau pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, terutama tentang arsip-arsip dan termasuk buku-buku lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan. ( Hadari Nawawi, 1993:133). Digunakan teknik dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang berupa catatan-catatan (dokumen) dan foto-foto yang kaitannya dengan masalah yang diteliti. E. Teknik Analisis Data Menurut Mohammad Hasyim, teknik analisis data adalah serangkaian kegiatan mengolah data yang telah dikumpulkan dari lapangan menjadi seperangkat hasil baik dalam bentuk penemuan-penemuan baru maupun dalam bentuk kebenaran hepotesa (Mohammad Hasyim, 1982:41). Menurut Erna W idodo, teknik analisis data adalah unsur yang paling penting dalam penelitian, karena melakukan analisis maka data tersebut menjadi bermakna dan berguna dalam memecahkan masalah dan dapat digunakan dalam menjawab hipotesis dan semua permasalahan penelitian (Erna Widodo, 2000:96). Dalam penelitian ini

analisis data bersifat kualitatif yaitu memberikan arti dan data sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan sehingga di dapat kesimpulan atas masalah yang di teliti. Adapun tujuan dari analisis data adalah untuk menyederhanakan hasil olahan data sehingga mudah dibaca. Untuk lebih rincinya dalam penelitian ini peneliti melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Mencari data-data yang relevan dengan penelitian yaitu terkait tentang slametan sepasaran 2. Membuat tabulasi data dan menyusun data-data yang diperoleh dari di lapangan. 3. Setelah semua data ditabulasikan barulah dianalisis menggunakan analisis rating scale, kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif karena data yang didapat dalam penelitian ini tentang fenomena budaya yang berkaitan tentang sikap masyarakat Jawa terhadap slametan sepasaran di Desa Rantau Fajar, maka data yang diperoleh melalui angket kemudian di uji dengan menggunakan uji persentase. Uji persentase tersebut dengan menggunakan Rumus : P= N F X 100% =...% Keterangan: P : Persentase F : Jumlah yang diperoleh N : Jumlah responden (Sutrisno Hadi, 1991:421)

REFERENSI Husin Sayuti. 1989. Pengantar Metodologi Riset. Jakarta: Fajar Agung. Halaman 41 Erna Widodo. 2000. Konstruksi Kearah Penelitian Deskriptif. Yogyakarta : Avyrouz. Halaman 87 Hadari, Nawawi. 1993. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press. Yagyakarta. Halaman 64 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 1987. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Halaman 3 Sumadi Suryabrata. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali. Halaman 79 Suharsimi Arikunto. 1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara. Halaman 78

Muhammad Nasir. 1985. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Halaman 162 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi.Op.Cit. Halaman 46 Mohammad Hasyim. 1982. Penuntun Dasar Kearah Penelitian Masyarakat. Surabaya: Bina Ilmu. Halaman 21 Hermawan Wasito. 1992. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 49 Erna Widodo. Op.Cit. Halaman 94 Mohammad Hasyim. Op.Cit. Halaman 22 Basrowi dan Akhmad Kasinu. 2007. Manajemen Penelitian Sosial. Kediri: CV Jenggala Pustaka Utama. Halaman 274 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi.Op.Cit. Halaman 160-161 Mohammad Hasyim. Op.Cit. Halaman 27 Hadari Nawawi. Op.Cit. Halaman 117 Basrowi & Koestoto. 2006. Strategi Penelitian Sosial dan Pendidikan.Yayasan Kampusina: Surabaya. Halaman 415 Sugiyono. 2008. Metode Penelitia Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Halaman 142 Ibid. Halaman 97-98 Hadari Nawawi.Op.Cit. Halaman 133 Koentjaraningrat. 1997. Metode-metode Dalam Penelitian Masyarakat. Gramedia: Jakarta. Halaman 162 Suharsimi Arikunto. Op.Cit. Halaman 231 Hadari Nawawi.Op.Cit. Halaman 133 Mohammad Hasyim. Op.Cit. Halaman 41 Erna Widodo. Op.Cit. Halaman 96 Sutrisno Hadi. 1991. Pengantar Metodologi Reserch Sosial. Yogyakarta: Yayasan Fakultas Psikologi. UGM. Halaman 421