PENGEMBANGAN ASESMEN PEMBELAJARAN SESUAI TUNTUTAN KURIKULUM 2013 PADA MATERI FOTOSINTESIS DI SMP

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PERTANYAAN PRODUKTIF DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DI SMA

PENGEMBANGAN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERBASIS KELAS PADA PEMBELAJARAN KIMIA

praktikum sebagai sarana mempelajari konsep biologi (Kertodirekso et al., 1986).

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25

SILABUS. : Penilaian &Evaluasi Pembelajaran Sains/

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS LKPD SEL DI SMA NEGERI KOTA BEKASI

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA di SMA DENGAN MODEL CTL

Unnes Physics Education Journal

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK (AUTHENTIC ASSESMENT) SEBAGAI EVALUASI PEMBELAJARAN

PENILAIAN HASIL BELAJAR IPA

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH MELALUI LESSON STUDY. Oleh :

KEMAMPUAN CALON GURU BIOLOGI DALAM MENYUSUN RUBRIK ANALITIS PADA ASESMEN KINERJA PEMBELAJARAN

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 3 September 2012 Halaman 73-80

PENGARUH PENGGUNAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh Wana Ginandi Putra

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

ANALYSIS OF AUTHENTIC ASSESSMENT INSTRUMENT BY TEACHER OF CLASS VII FOR SCIENCE ENERGY IN SOCIAL LIFE AT BABUSSALAM JUNIOR HIGH SCHOOL PEKANBARU

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

Diah Pitaloka Handriani SMP Negeri 1 Surakarta

TO EXPLORE THE ABILITY OF SCIENCE PROCESS SKILL OF A GIFTED AND TALENTED STUDENT ON GROWTH AND DEVELOPMENT CONCEPT STUDY IN SMA 1 SUMEDANG

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) JURUSAN BIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

P MB M ELAJARAN N FIS I I S K I A

Unnes Physics Education Journal

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM RESPIRASI KELAS XI IPA E JURNAL

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

Untuk Guru-guru MTs-DEPAG

PENGARUH PEMBELAJARAN IPA BERBASIS SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY AND METHODS PADA KETERCAPAIAN KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTORIK SISWA SMP

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

ISSN : X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

RIDA BAKTI PRATIWI K

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP

PENGARUH PEMBELAJARAN IPA BERBASIS SCIENTIFIC INQUIRY AND SCIENCE ISSUES PADA KETERCAPAIAN 3 RANAH HASIL BELAJAR SISWA SMP ARTIKEL SKRIPSI

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 1 Januari 2012 Halaman

PERWUJUDAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENGEMBANGKAN KNOWLEDGE, SKILL, DAN ATTITUDE PESERTA DIDIK SMA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 02, Mei 2015, ISSN:

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

Meningkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui Performance Assessment

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

KAJIAN MUATAN KPS PADA LKS BIOLOGI SMA ABSTRAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ujung tombak untuk meningkatkan sumber daya

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT DISERTAI MIND MAPPING HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERUMUSKAN DAN MENGUJI HIPOTESIS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE PRAKTIKUM

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

BIOLOGY EDUCATION FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU

Unnes Science Education Journal

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Abstrak. : Desi Hartinah, Dr. Insih Wilujeng, dan Purwanti Widhy H, M. Pd, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

DESKRIPSI MATA KULIAH

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI SUHU DAN KALOR BERBASIS SCIENTIFIC METHOD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

Journal of Innovative Science Education PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA BERBASIS MASALAH BERVISI SETS

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BIOLOGI KELAS X DI KECAMATAN WONOSOBO YANG DIKEMBANGKAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PENGARUH PENERAPAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING

Oleh: Yustin Hasna Nur Izzah dan Yusman Wiyatmo

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY SIMULATIONS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Denok Norhamidah, 2013

Peningkatan Motivasi Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Ekosistem Melalui Penerapan Model Inkuiri Terbimbing

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MAJALAH SISWA PINTAR FISIKA (MSPF) PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP (Pokok Bahasan Gerak Pada Benda)

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KETERAMPILAN PROSES IPA DAN PSIKOMOTOR SISWA KELAS VI SDN 011 KERUMUTAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TIPE WEBBED DENGAN PENDEKATAN INKUIRI

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Sistem Reproduksi Manusia

Imam Mahadi Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Info Artikel. Abstrak.

I. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk

KEGIATAN LESSON STUDY BIOLOGI DI SMPN 1 JATINANGOR Oleh : Siti Sriyati 1) dan Tuti Hasanah 2)

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

Mubashiroh et al., Penerapan...

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011):

ABSTRAK. Kata kunci: Kooperatif, Numbered Heads Together, Student Team Achievement Division, hasil belajar

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY)

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK SMPN 3 PALAKKA KABUPATEN BONE

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL TES UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN SCIENCE PROCESS SKILL PESERTA DIDIK SMP KELAS VII POKOK BAHASAN KALOR DAN PERPINDAHANNYA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Praktikum Struktur dan Fungsi Sel Di SMA Negeri 1 Kota Jambi

PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN PROSES SISWA SMA KELAS XI POKOK BAHASAN TITRASI ASAM BASA

SAMPAH. , Winarsih 2 ) dan Martini 3) Abstrak. Abstract. and the positive UAN PENDAHULU. aktif. mengajar. yang. yang diperoleh

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

Transkripsi:

21-187 PENGEMBANGAN ASESMEN PEMBELAJARAN SESUAI TUNTUTAN KURIKULUM 2013 PADA MATERI FOTOSINTESIS DI SMP Development Learning Asesmen Of 2013 Curriculum In Photosynthesis Concept For Junior High School 1) Siti Sriyati 1, Eneng Rahmayanti 2 Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI 2) Guru SMP Negeri 1 Jatinangor E-mail: siti_sriyati@yahoo.com Abstract- Curriculum 2013 provides the consequences of learning assessment. Assessment claimed is authentic assessment, which includes an assessment of attitudes, knowledge and performance / skills. The purpose of this study was to develop an appropriate assessment 2013 curriculum demands on materials of photosynthesis in junior class 8. Expansion assessment performed on practical learning method Ingenhouz experiment. Assessment developed include: questions of science process skills (SPS) and the Student Worksheet (SWS) to measure the results of studying the nature of cognitive, attitude assessment for learning to measure the results of studying the nature of affective and observation procedures used to measure the results of studying the nature psychomotor. Developed Assessment tried in undergraduate students of junior high school1 Jatinangor 1 class with a total of 36 students. The results showed that the form of the questions assessment SPS and the questions at SWS may disclose the ability of students in observing, communicating, interpretation, applying the concepts and the ability to use tools and materials.. Whereas assessment developed performance can reveal the ability of students in experiment Ingenhouz and demonstrate the process of photosynthesis to produce starch. Assessment to measure attitudes may reveal an attitude of curiosity, thorough, honest, and careful attitude of the students. Keywords: Expansion assessment, assessment authentic, attitude assessment, evaluation knowledge, skills assessment PENDAHULUAN Pelaksanaan Kurikulum 2013 mengharapkan agar setiap siswa dapat memenuhi standar kompetensi lulusan dalan hal sikap, keterampilan dan pengetahuan. Sehingga diharapkan dalam pembelajaran IPA di kelas guru dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna dan membekali siswa kecakapan hidup (life skill). Salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013 dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalah metode praktikum. Melalui kegiatan praktikum siswa dapat dilatih berpikir ilmiah melalui langkah-langkah kerja ilmiah. Hal ini sesuai dengan pendapat Rustaman dkk, (2002) yang menyatakan bahwa dalam pendidikan IPA, kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar. Dengan praktikum dapat diperoleh jawaban tentang: bagaimana kita tahu bahwa itu benar? Apakah yang akan terjadi? Terdiri dari bahan apa saja? Secara teliti dan ilmiah (Surakhmad, 1994) Pelaksanaan Kurikulum 2013 memberikan konsekuensi terhadap asesmennya. Asesmen yang dituntut pada Kurikulum 2013 yaitu asesmen autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar siswa yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pelaksanaan pembelajaran melalui metode praktikum pada kurikulum 2013 perlu diases dengan penilaian autentik sesuai dengan pembelajaran autentik yang dilaksanakan siswa. Salah satu jenis penilaian yang sesuai dengan tuntutan tersebut adalah penilaian sikap, penilaian kinerja dan penilaian pengetahuan melalui soal-soal keterampilan proses sains (KPS), dengan begitu tidak saja ranah kognitif yang dilatihakan tetapi juga ranah afektif dan psikomotor. Menurut Rustaman dkk (2002) ada beberapa prosedur pengukuran Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 1125

hasil belajar, pengukuran secara tertulis, secara lisan dan melalui observasi. Soal-soal KPS digunakan untuk mengukur hasil belajar yang sifatnya kognitif, penilaian sikap selama pembelajaran digunakan untuk mengukur hasil belajar yang sifatnya afektif, sedangkan prosedur observasi digunakan untuk mengukur hasil belajar yang sifatnya psikomotor. Berdasarkan latar belakang di atas dirasakan perlu untuk mengembangkan asesmen pembelajaran sesuai tuntutan Kurikulum 2013 pada praktikum Fotosintesis di SMP. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian diawali dengan menganalisis Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) buatan guru pada praktikum Fotosintesis (Ingenhouz) di kelas VIII. Setelah itu dikembangkan asesmen yang sesuai dengan pembelajaran praktikum yang akan dilaksanakan. Asesmen yang dikembangkan meliputi: lembar observasi kinerja siswa, soal-soal KPS berjumlah 8 pertanyaan berbentuk esai, pertanyaan-pertanyaan KPS pada lembar kerja siswa (LKS) dan lembar observasi sikap. Asesmen yang dikembangkan diujicobakan pada pada siswa-siswa SMP Negeri 1 Jatinangor sebanyak 1 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang. Siswa dibagi dalam 8 kelompok dan masing-masing kelompok melaksanakan percobaan Ingenhouz yaitu percobaan untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen. HASIL PENELITIAN 1. Kemampuan Kerja Ilmiah Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Kinerja Kemampuan kerja ilmiah yang terungkap melalui lembar observasi kinerja siswa meliputi kemampuan menggunakan alat / bahan / sumber, kemampuan mengamati / observasi dan kemampuan komunikasi. Untuk rincian indikator kemampuan kerja ilmiah siswa dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kemampuan Kerja Ilmiah Melalui Lembar Observasi Kinerja Siswa. No Kegiatan/Kinerja Siswa Respon Siswa (%) Keterangan Kemampuan Menggunakan Alat/Bahan Sumber 1. Mengisi botol dengan air 100 2. Memasukkan tumbuhan air satu persatu ke dalam botol 100 sampai terendam air tanpa ada gelembung 3. Menyimpan botol tanaman air di tempat yang terang 100 dan mudah diamati. Rata-rata 100 Kemampuan Mengamati 1. Mengamati proses yang terjadi pada tumbuhan dalam 100 botol (munculnya gelembung dari tumbuhan) dan menghitungnya. Kemampuan Komunikasi 1. Mencatat hasil pengamatan dalam bentuk tabel. 100 2. Mendiskusikan hasil kegiatan. 87,5 Kelompok 4 LKS hanya diisi oleh satu orang siswa tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan anggota kelompok yang lain. Rata-rata 93,4 1126 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

Tabel 1 menunjukkan bahwa melalui lembar observasi kinerja yang dikembangkan, kemampuan menggunakan alat, kemampuan mengamati dan kemampuan berkomunikasi siswa dapat diukur. Dan apabila diperlihatkan dalam bentuk grafik, kemampuan siswa melakukan kerja ilmiah berdasarkan lembar observasi kinerja dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Kemampuan kerja Ilmiah Siswa Melalui Observasi kinerja 2. Kemampuan Kerja Ilmiah Siswa Melalui LKS Kemampuan kerja ilmiah siswa yang diungkap melalui LKS dengan indikator-indikator yang dicapai pada setiap kemampuan kerja ilmiah secara rinci terdapat pada Tabel 2. Tabel 2. Kemampuan Berkomunikasi, Interpretasi dan Prediksi melalui LKS No. Kegiatan/Kinerja Siswa Respon Siswa (%) Keterangan Kemampuan Komunikasi 1. Menyajikan data hasil percobaan ke dalam bentuk 100 tabel (mengisi tabel hasil pengamatan) 2. Memerikan data dari bentuk tabel ke bentuk uraian 94 Ada satu kelompok yang tidak lengkap dalam menjelaskan/memerikan data dari tabel ke bentuk uraian. 3. Menyajikan data ke dalam bentuk grafik 75 Ada dua kelompok yang belum dapat menyajikan data kedalam bentuk grafik. Rata-rata 89,7 Kemampuan Interpretasi 1. Menghubungkan hasil pengamatan. 60 Hanya satu kelompok yang dapat menghubungkan data dengan sempurna. 2. Membuat kesimpulan 19 Hampir semua kelompok tidak dapat membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan. Hanya 3 kelompok yang bisa, itupun belum sempurna. Rata-rata 39,5 Kemampuan Prediksi 1. Menggunakan pola/ keteraturan hasil pengamatan 100 Kemampuan kerja ilmiah yang terungkap melalui LKS menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi dan prediksi siswa tergolong pada kategori sangat baik (89,7% dan 100%) sedangkan kemampuan interpretasi terutama kemampuan menyimpulkan tergolong rendah (39,5%). Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 1127

1. Kemampuan Kerja Ilmiah Melalui Soal- Soal KPS Kemampuan kerja ilmiah siswa yang terungkap melalui soal-soal KPS menunjukkan bahwa kemampuan berkomunikasi (mengubah bentuk sajian data) adalah sebesar 92% dan kemampuan interpretasi (menghubungkan hasil pengamatan) sebesar 90%. Sajian data dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Kemampuan Kerja Ilmiah siswa Melalui Soal-Soal KPS 2. Sikap Siswa Sikap siswa dijaring melalui lembar observasi sikap siswa. Indikator yang diases adalah rasa ingin tahu, hati-hati, cermat, teliti dan jujur. Adapun perolehan sikap siswa melalui lembar observasi sikap dapat dilihat pada Gambar 3 Gambar 3. Sikap Siswa melalui Lembar Observasi Sikap PEMBAHASAN Berdasarkan asesmen yang telah dikembangkan dan diterapkan pada pembelajaran praktikum fotosintesis berupa lembar observasi kinerja, soal-soal KPS dan LKS dapat diungkap kemampuan kerja ilmiah siswa. Kemampuan kerja ilmiah atau keterampilan proses sains meliputi keterampilan-keterampilan dasar berupa mengamati, mengklasifikasi, menginterpretasi, memprediksi, menerapkan konsep, mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan percobaan, mengkomunikasikan dan menyimpulkan hasil percobaan (Usman, 2002; Rustaman, 2002; Suderadjat, 2004). 1128 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

Keterampilan proses sains bukan saja melatih siswa untuk melakukan kerja ilmiah berupa psikomotor, tetapi juga menuntun siswa untuk memiliki sikap ilmiah (afektif) dan meningkatkan pemahaman konsep (kognitif). KPS dapat juga digunakan sebagai alat evaluasi. Asesmen terhadap KPS yang dikuasai siswa dapat dilakukan dengan tes tertulis (berupa soal KPS), juga dapat dilakukan dengan tes perbuatan/unjuk kerja/kinerja. Pelaksanaan asesmen tertulis dipandang ampuh dalam mengases kemampuan siswa terutama aspek kognitifnya (Jacobs & Case, 1991; Airasian, 1991; Popham, 1995). Namun tes tulis tidak cukup untuk menilai kemampuan siswa pada kegiatan di laboratorium, sehingga diperlukan performance test (unjuk kerja) yang dapat mengungkap keterampilan, sikap serta kinerja siswa (Gabel, 1994). Berdasarkan instrumen asesmen yang dikembangkan, dapat mengungkap kemampuan kerja ilmiah siswa yang meliputi kemampuan menggunakan alat dan bahan, mengamati, berkomunikasi, menginterpretasi dan memprediksi. Capaian kerja ilmiah siswa tergolong pada kategori baik dan sangat baik (70-100%), kecuali pada kemampuan menyimpulkan yang merupakan bagian dari menginterpretasi masih tergolong rendah (<60). Dan melalui intrumen penilaian sikap dapat diungkap rasa ingin tahu, cermat, teliti, jujur dan hati-hati yang berada pada kategori baik sampai baik sekali (70-100%). KESIMPULAN Berdasarkan hasil ujicoba perangkat asesmen pada pembelajaran praktikum fotosintesis (Ingenhouz) di SMP dapat disimpulkan bahwa asesmen kinerja yang dikembangkan bisa mengungkap kemampuan siswa dalam melakukan langkah-langkah percobaan Ingenhouz. Sedangkan soal-soal KPS dan soal-soal pada LKS dapat mengungkap kemampuan siswa dalam mengamati, berkomunikasi, interpretasi, prediksi dan kemampuan menggunakan alat dan bahan. Asesmen untuk mengukur sikap dapat mengungkapkan sikap rasa ingin tahu, teliti, jujur, dan sikap hati-hati dari siswa. DAFTAR PUSTAKA Airasian. (1991). Classroom Assessment. New York: McGraww-Hill Inc. Gabel, D. (1994). Handbook of Research on Science Teaching and Learning. New York: McMillan Publishing Company. Jacob,L.C & Chase, C.I. (1991). Developing and Using Test Effectifly. San Fransisco: Jossey Bass Publishers. Popham, W.J. (1995). Classroom Assessment. Boston: Allyn & Bacon. Rustaman, N. dkk. (2002). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia Suderadjat. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Bandung: CV. Cipta Cekas Grafika. Surakhmad (1994). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Edisi ke V. Bandung; Tarsito Usman, U. (1992). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 1129