2 2. Peraturan Pemerintah No 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan L

dokumen-dokumen yang mirip
2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nom

m2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

bphn.go.id MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tamba

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM 43 TAHUN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Pelayanan Kelas Ekonomi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia

, No.2007 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tamb

Jadwal Tiket Kereta Api (KA) Ekonomi, Ekonomi AC, Bisnis, Executive 2014 (per April 13)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2014, No Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Perat

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Nega

2017, No dalam rangka Pelaksanaan Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation). Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 te

2016, No Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran Neg

2 2. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik In

2 Memperhatikan: 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

Jadwal Tiket Kereta Api (KA) Ekonomi, Ekonomi AC, Bisnis, Executive 2014 (per April 13)

2 2015, No.322 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722) 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publi

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5587); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang J

2016, No Mengingat-----:--1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Pemerintah Nomor 3 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3925); 3. Peraturan Presiden No

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 1, Tambahan Lem

2016, No Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 20

2016, No Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkuta

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Neg

2013, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir deng

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 412 TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN LINTAS PELAYANAN PERKERETAAPIAN ANGKUTAN PERINTIS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 413 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN KEPADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)

2016, No Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2

Tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Massal Berbasis Jalan; Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angk

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5086); 4. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Ne

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5468); 4. Peraturan Presiden Nomor 47

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan L

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No terhadap layanan jasa hukum sehingga perlu diganti; c. bahwa pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk

2017, No Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5070) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nom

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 2. Peraturan Pemerintah 32 Tahun 2011 tentang Manajemen Dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Ma

2015, No Antara Pemerintah Dengan Badan Usaha Pelabuhan di Bidang Kepelabuhanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pela

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2012, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

2016, No Peraturan Pemerintah 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas (Lembaran

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 45 TAHUN 2015 TENTANG PERSYARATAN KEPEMILIKAN MODAL BADAN USAHA DI BIDANG TRANSPORTASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

2 Negara Tahun 1999 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3907); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negar

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

2017, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 4. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Re

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomo

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 3. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM. 72 Tahun 2013 tentang K

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

2015, No Peraturan Pemerintah 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara (Lembaran Negara Republik Ind

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, L

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik In

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3149), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2013; 3. Peraturan Peme

BAB I PENDAHULUAN. Casmaolana, Perencanaan Struktur Rangka... I-1 DIV PPL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

LAYANAN INFORMASI JADWAL KA

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2720); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lemb

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

2 Peraturan Menteri Perhubungan tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 98 Tahun 2013 Tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 187, 2015 KEMENHUB. Angkutan Orang. Kereta Api. Ekonomi. Pelayanan Publik. Tarif. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA MOR PM. 17 TAHUN 2015 TENTANG ANGKUTAN ORANG DENGAN KERETA API PELAYANAN KELAS EKOMI UNTUK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN PELAYANAN PUBLIK (PUBLIC SERVICE OBLIGATION) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 149 dan Pasal 152 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, dan menjamin kelangsungan penyelenggaraan angkutan orang dengan kereta api pelayanan kelas ekonomi serta pengembangan lintas pelayanan, perlu menata kembali tarif angkutan orang dengan kereta api kelas ekonomi; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan tersebut diatas, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Tarif Angkutan Orang Dengan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi Untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation); Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722);

2 2. Peraturan Pemerintah No 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5048); 3. Peraturan Pemerintah No 72 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Kereta Api (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5086); 4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas Dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 273); 5. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2012 tentang Kewajiban Pelayanan Publik dan Subsidi Angkutan Perintis Bidang Perkeretaapian Milik Negara, serta Perawatan dan Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara; 6. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 56 Tahun 2013 tentang Komponen Biaya Yang Dapat Diperhitungkan Dalam Penyelenggaraan Angkutan Kewajiban Pelayanan Publik dan Angkutan Perintis Perkeretaapian; 8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 69 Tahun 2014 tentang Pedoman Perhitungan dan Penetapan Tarif Angkutan Orang Dengan Kereta Api; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG ANGKUTAN ORANG DENGAN KERETA API PELAYANAN KELAS EKOMI UNTUK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN PELAYANAN PUBLIK (PUBLIC SERVICE OBLIGATION). Pasal 1 (1) Tarif angkutan orang dengan kereta api pelayanan kelas ekonomi, terdiri atas :

3 a. perkeretaapian antar kota; dan b. perkeretaapian perkotaan. (2) Tarif angkutan orang dengan kereta api pelayanan kelas ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas : a. angkutan orang dengan kereta api kelas ekonomi dengan Penyejuk Ruangan; b. angkutan orang dengan kereta api kelas ekonomi tanpa Penyejuk Ruangan; (3) Tarif angkutan orang dengan kereta api kelas ekonomi, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tercantum dalam Lampiran I, II dan III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 2 Tarif angkutan orang dengan kereta api pelayanan kelas ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sudah termasuk iuran dana pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang berdasarkan Undang- Undang Nomor 33 Tahun 1964 dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1965 serta peraturan pelaksanaannya. Pasal 3 Setiap biaya tambahan selain yang diatur dalam Pasal 1 yang akan dijadikan komponen dari tarif angkutan orang dengan kereta api kelas ekonomi, wajib mendapat persetujuan dari Menteri Perhubungan terlebih dahulu. Pasal 4 Dalam hal terdapat perubahan harga Bahan Bakar Minyak yang mengakibatkan perubahan biaya operasional, besaran tarif tetap berlaku sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Menteri ini dan besaran subsidi akan disesuaikan. Pasal 5 Direktur Jenderal melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri ini. Pasal 6 Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, maka Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 5 Tahun 2014 tentang Tarif Angkutan Orang Dengan Kereta Api Kelas Ekonomi, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

4 Pasal 7 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2015. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Januari 2015 MENTERI PERHUBUNGAN Diundangkan di Jakarta pada tanggal 4 Februari 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA IGNASIUS JONAN YASONNA H. LAOLY

5 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA MOR : PM. 17 TAHUN 2015 TENTANG ANGKUTAN ORANG DENGAN KERETA API PELAYANAN KELAS EKOMI UNTUK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN PELAYANAN PUBLIK (PUBLIC SERVICE OBLIGATION) ANGKUTAN ORANG DENGAN KERETA API KELAS EKOMI DENGAN PENYEJUK RUANGAN (Rp/Orang) I. KA ANTAR KOTA 1. Logawa 2. Kertajaya Purwokerto Gubeng- Jember Surabayapasarturi- Pasarsenen -Surabaya 80.000 90.000 3. Brantas Kediri-Pasarsenen 90.000 4. Kahuripan Kediri-Kiaracondong 90.000 5. Kutojaya Utara Kutoarjo-Pasarsenen 80.000 6. Bengawan Purwosari-Pasarsenen 80.000 7. Progo Lempuyangan-Pasarsenen 75.000 8. Pasundan Surabayagubeng- Kiaracondong 100.000 9. Sri Tanjung Lempuyangan-Banyuwangi 100.000 10. GBM Selatan Surabayagubeng- Pasarsenen 110.000 11. Matarmaja Malang-Pasarsenen 115.000 12. Tawangjaya 13. Serayu Semarangponcol- Pasarsenen Purwokerto-Kroya- Jakartakota 65.000 70.000 14. Kutojaya Selatan Kutoarjo-Kiaracondong 65.000

6 (Rp/Orang) 15. Tegal Arum Tegal-Jakartakota 50.000 16. Tawang Alun Malang-Banyuwangi 65.000 17. Rajabasa Kertapati-Tanjungkarang 35.000 18. Buser/Serelo Kertapati-Lubuklinggau 35.000 19. Putri Deli Tanjungbalai-Medan 30.000 20. Siantar Ekspress Medan-Siantar 25.000 21. Mantab Madiun-Pasarsenen 130.000 II. KA PERKOTAAN 1. 2. 3. Merak Jaya/Patas Merak/Banten Ekspres/Lokal Cilamaya Ekspres/Cepat Purwakarta Lokal Rangkas/Ekonomi Lokal Merak-Angke 8.000 Purwakarta-Jakartakota 6.000 Angke-Rangkasbitung 5.000 4. Jatiluhur Cikampek-Jakartakota 5.000 5. Walahar Ekspres/Ekonomi Lokal 6. Ekonomi Lokal/Cibatuan 7. Bandung Raya Ekonomi 8. Bandung Raya Ekonomi 9. Bandung Raya Ekonomi 10. Bandung Raya Ekonomi 11. Penataran 12. Dhoho Jakartakota-Purwakarta 6.000 Purwakarta-Cibatu 6.000 Kiaracondong-Cicalengka 4.000 Bandung-Padalarang 4.000 Bandung-Cicalengka 4.000 Cicalengka-Padalarang 5.000 Surabayakota-Malang- Blitar Blitar-Sukomoro/Baron /Kertosono-Surabayakota 15.000 15.000

7 (Rp/Orang) 13. Penataran Blitar - Surabayagubeng 15.000 14. Tumapel Malang-Surabaya 10.000 15. Ekonomi Lokal Sidoarjo-Sby Bojonegoro Ps.Turi- 10.000 16. Ekonomi Lokal Kertosono-Surabayakota 10.000 17. Ekonomi Lokal Sidoarjo-Sby Ps.Turi 5.000 18. Pandanwangi Jember-Banyuwangi 8.000 19. Probowangi Banyuwangi-Probolinggo 28.000 20. Kalijaga Purwosari-Semarangponcol 10.000 21. Sriwedari AC Yogyakarta-Solobalapan 13.000 22. KRD Sidotopo/Surabaya-Porong 4.000 23. KRD Surabaya-Lamongan 4.000 24. Sibinuang Pariaman-Padang 4.000 MENTERI PERHUBUNGAN IGNASIUS JONAN

8 LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA MOR : PM. 17 TAHUN 2015 TENTANG ANGKUTAN ORANG DENGAN KERETA API PELAYANAN KELAS EKOMI UNTUK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN PELAYANAN PUBLIK (PUBLIC SERVICE OBLIGATION) ANGKUTAN ORANG DENGAN KERETA API KELAS EKOMI TANPA PENYEJUK RUANGAN (Rp/orang) I. KA ANTAR KOTA 1. Prameks Yogyakarta-Solobalapan 8.000 2. Prameks Yogyakarta-Kutoarjo 8.000 3. Prameks Kutoarjo-Solobalapan 15.000 4. Seminung Kotabumi-Tanjung Karang 10.000 MENTERI PERHUBUNGAN IGNASIUS JONAN www.peraturan.go.id

9 LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA MOR : PM. 17 TAHUN 2015 TENTANG ANGKUTAN ORANG DENGAN KERETA API PELAYANAN KELAS EKOMI UNTUK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN PELAYANAN PUBLIK (PUBLIC SERVICE OBLIGATION) ANGKUTAN ORANG DENGAN KERETA API KELAS EKOMI PERKOTAAN DENGAN PENYEJUK RUANGAN WILAYAH JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, BEKASI, DAN RANGKASBITUNG Rp/orang 1. KRL 1 25 Km Pertama 2.000 2. KRL 3. KRL 10 Km berikutnya dan berlaku kelipatan Non Kertas Elektronik/Karcis 1.000 3.000 MENTERI PERHUBUNGAN IGNASIUS JONAN