PERANCANGAN MULTILEVEL BOOST CONVERTER TIGA TINGKAT UNTUK APLIKASI SEL SURYA

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

KINERJA KONVERTER ARUS SEARAH TIPE BUCK CONVERTER DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN BERBASIS TL494

REALISASI KONVERTER DC-DC TIPE PUSH-PULL BERBASIS IC TL494 DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

KINERJA DC CHOPPER TIPE CUK DENGAN MOSFET DALAM MODE CCM DAN DCM

PEMBUATAN DC-DC KONVERTER 300 VOLT JENIS BUCK

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

PERANCANGAN DC CHOPPER TIPE BUCK-BOOST CONVERTER PENGUATAN UMPAN BALIK IC TL 494

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

PEMBUATAN DC CHOPPER TIPE BOOST BERBASIS TRANSISTOR SC2555

INVERTER JEMBATAN PENUH DENGAN RANGKAIAN RESONANSI PARALEL UNTUK FREKUENSI RENDAH BERBASIS IC SG3524

PERANCANGAN DC KONVERTER ARUS SEARAH TIPE BUCK PADA MODE OPERASI CCM DAN DCM. Abstrak

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

ANALISIS PERBANDINGAN HASIL OPERASI CCM DAN DCM PADA DC CHOPPER TIPE CUK

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGATURAN BOOST CONVERTER TERHADAP TORSI DAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE ROTOR BELITAN

RANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 ABSTRAK

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

PERANCANGAN KONVERTER ARUS SEARAH TIPE CUK YANG DIOPERASIKAN UNTUK PENCARIAN TITIK DAYA MAKSIMUM PANEL SURYA BERBASIS PERTURB AND OBSERVE

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY

PERANCANGAN DC-DC CONVERTERBUCK QUASI RESONANT DENGAN MODE PENSAKLARAN ZERO CURRENT SWITCHING (ZCS) DAN ZERO VOLTAGE SWITCHING (ZVS)

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3122

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

PERANCANGAN KONVERTER DC-DC RESONANSI BEBAN SERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

RANCANG BANGUN KONVERTER PHOTOVOLTAIC DAN PENTAKSIRAN DAYA PHOTOVOLTAIC UNTUK DC POWER HOUSE

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

ANALISIS PERBANDINGAN BUCKBOOST CONVERTER DAN CUK CONVERTER DENGAN PEMICUAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 UNTUK APLIKASI PENINGKATAN KINERJA PANEL SURYA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

Rancang Bangun Catu Daya Tenaga Surya Untuk Perangkat Audio Mobil

Perancangan Boost Converter Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

ANALISIS PENGATURAN ARUS ROTOR PADA MOTOR INDUKSI ROTOR BELITAN TIGA FASA MENGGUNAKAN BUCK KONVERTER

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1375

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

Desain dan Simulasi Konverter Boost Multilevel sebagai Catu Daya Kendaraan Listrik

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) DENGAN ENERGI HYBRID (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView

Perencanaan dan Pembuatan Modul Inverter 3 Phase Sebagai Suplai Motor Induksi Pada Pengembangan Modul Praktikum Pengemudi Listrik (Sub Judul Hardware)

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

PERANCANGAN CATU DAYA DC TERKONTROL UNTUK RANGKAIAN RESONANSI BERBASIS KUMPARAN TESLA

PENGEMBANGAN TEGANGAN PANEL SURYA PORTABLE BERBASIS CLOSE LOOP BOOST CONVERTER

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

PERANCANGAN SYNCHRONOUS POWER CONVERTER TIPE BUCK BERBASIS ATMEGA16

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

PENGOPERASIAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA DARI CATU DAYA SATU FASA (FORWARD-REVERSE) MENGGUNAKAN KAPASITOR DENGAN PENGONTROLAN FREKUENSI DAN SUDUT FASA

ANALISIS UNJUK KERJA INVERTER SETENGAH JEMBATAN DENGAN PIRANTI PENSAKLARAN BERBASISKAN IGBT DAN MOSFET

Perancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost pada Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin

BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN DC-DC KONVERTER UNTUK PANEL SURYA PADA DC HOUSE SKRIPSI

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc

KONVERTER ARUS SEARAH KE ARUS SEARAH TIPE PENAIK TEGANGAN DENGAN DAN TANPA MOSFET SINKRONISASI

Studi Analisa Synchronous Rectifier Buck Converter Untuk Meningkatkan Efisiensi Daya Pada Sistem Photovoltaic

Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1

RANCANG BANGUN SUATU SISTEM PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TENAGA SURYA SEBAGAI PENDUKUNG SUMBER PLN UNTUK RUMAH TANGGA BERBASIS MIKROKONTROLER.

ANALISIS KERJA INVERTER SETENGAH JEMBATAN DENGAN RANGKAIAN RESONAN LC SERI

Desain dan Simulasi Konverter Boost Multilevel sebagai Catu Daya Kendaraan Listrik

Pengaturan Switching Boost Converter Menggunakan Logika Fuzzy pada Sistem Solar Cell Sebagai Tenaga Alternatif

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

BAB III METODE PENELITIAN

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN DOUBLE SWITCH SEBAGAI PENYEARAH DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

DESAIN RANGKAIAN BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM CHARGING LAMPU PENERANGAN LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI KOTA MALANG

Faisyal Rahman et al., Pengendalian Tegangan Inverter 3 Fasa... 12

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENAIK TEGANGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI KY CONVERTER DAN BUCK- BOOST CONVERTER

Dwi Agustina Hery Indrawati

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control

CATU DAYA ARUS SEARAH TERKONTROL JENIS BUCK CONVERTER UNTUK PEMISAH MAGNETIK DALAM KONVEYOR

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SOLAR PV BERBASIS FUZZY LOGIC MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AVR

Perancangan dan Implementasi Multi-Input Konverter Buck Untuk Pengisian Baterai Menggunakan Panel Surya dan Turbin Angin

ANALISIS PERBANDINGAN HASIL OPERASI CCM DAN DCM PADA DC CHOPPER TIPE CUK

BAB I PENDAHULUAN. adalah lebih hemat energi. Untuk menghidupkan lampu LED tersebut dapat

Desain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik

PERCOBAAN 5 REGULATOR TEGANGAN MODE SWITCHING. 1. Tujuan. 2. Pengetahuan Pendukung dan Bacaan Lanjut. Konverter Buck

PORTABLE SOLAR CHARGER

SISTEM KENDALI LEVEL TEGANGAN PADA KONVERTER DC/DC TIPE BOOST UNTUK APLIKASI SISTEM FOTOVOLTAIK

Transkripsi:

PERANCANGAN MULTILEVEL BOOST CONVERTER TIGA TINGKAT UNTUK APLIKASI SEL SURYA Fariz Hasbi Arsanto *), Susatyo Handoko, and Bambang Winardi Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia *) Email: farizhasbia@yahoo.com Abstrak Sel surya merupakan salah satu sumber energi terbarukan dengan cara mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Tegangan keluaran sel surya berada pada level rendah, sehingga perlu dinaikkan untuk keperluan pemakaian yang lebih luas. Konverter DC-DC merupakan salah satu rangkaian elektronika daya yang dapat digunakan sebagai regulator tegangan. Pada penelitian ini dilakukan eksperimen pengaruh duty cycle, pembebanan dan suplai DC terhadap tegangan keluaran multilevel boost converter. Tegangan masukan multilevel boost converter dapat berasal dari sel surya atau tegangan DC hasil penyearahan. Pengujian tegangan keluaran multilevel boost converter dengan suplai DC hasil penyearahan dilakukan dengan cara mengatur duty cycle pada rangkaian kontrol PWM. Untuk mengetahui efisiensi multilevel boost converter dilakukan dengan memvariasikan beban resistif, yaitu Ω, Ω dan 3Ω. Pengujian tegangan keluaran multilevel boost converter dengan sel surya dilakukan pada duty cycle %. Berdasarkan hasil pengujian multilevel boost converter dengan suplai DC hasil penyearahan pada beban Ω didapatkan tegangan tertinggi 43,16V (gain=4,9) dan efisiensi tertinggi 75,91%. Pada beban Ω didapatkan tegangan tertinggi 59,6V (gain=6,85) dan efisiensi tertinggi 9,94%. Pada beban 3Ω didapatkan tegangan tertinggi 74,7V (gain=7,86 ) dan efisiensi teringgi 9,6%. Pada pengujian tegangan keluaran dengan sel surya pada duty cycle % didapatkan tegangan tertinggi 57,88V. Kata kunci: Multilevel boost converter, sel surya, duty cycle Abstract Solar cell is one source of renewable energy by converting solar energy into electrical energy. Output voltage of a solar cell is at a low level, so it needs to be raised for the purpose of wider usage. DC-DC converter is a power electronics circuits can be used as a voltage regulator. This research did influence duty cycle, load and supply voltage multilevel DC boost converter. Input voltage multilevel boost converter can be derived from solar cells or the DC voltage rectification. Output voltage multilevel boost converter with a DC supply the results of rectification is done by regulating the duty cycle of PWM control circuit. To determine the efficiency of multilevel boost converter performed by varying a resistive load, ie Ω, Ω and 3Ω. Output voltage multilevel boost converter with solar cells made on a duty cycle of %. Based on test results multilevel boost converter to supply DC rectification results at Ω 43,16V obtained the highest voltage (gain = 4.9) and the highest efficiency of 75.91%. At Ω obtained the highest voltage 59,6V (gain = 6.85) and the highest efficiency of 9.94%. At 3Ω obtained the highest voltage 74,7V (gain = 7.86) and the ultimate efficiency of 9.6%. The output voltage with solar cells on a duty cycle of % obtained the highest voltage 57,88V. Key word: Multilevel boost converter, solar cell, duty cycle 1. Pendahuluan Kebutuhan energi listrik pada tiap tahun semakin meningkat, namun peningkatan kebutuhan ini tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas pembangkit yang dapat segera mengikuti peningkatan kebutuhan. Selain itu, ketersediaan bahan bakar fosil yang semakin menipis juga menjadi masalah untuk ketersediaan sumber energi diwaktu yang akan datang. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan energi adalah dengan menggunakan energi terbarukan.[1] Energi terbarukan yang paling luas digunakan adalah sistem sel surya (photovoltaic), yang secara langsung mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik.[2] Sel surya dapat menghasilkan listrik arus searah namun pada

TRANSIENT, VOL.5, NO. 3, SEPTEMBER 16, ISSN: 232-9927, 346 level tegangan yang rendah, sehingga diperlukan suatu konverter yang dapat mengubah tegangan listrik arus searah ke level tegangan yang lebih tinggi untuk keperluan pemakaian sendiri atau untuk keperluan terhubung ke jaringan.[3] Seiring perkembangan zaman, konverter DC-DC ini mempunyai banyak aplikasi. Aplikasi yang sudah ada sekarang ini adalah konverter DC-DC sebagai catu daya DC yang dapat diregulasi. Suplai daya searah yang biasa digunakan adalah suplai daya searah tidak teregulasi. Dengan memanfaatkan komponen Elektronika daya yaitu MOSFET maka kita bisa mengatur besar keluaran dari daya searah [4]. Konverter DC-DC pada Penelitian ini tipe multilevel boost converter. Konverter DC-DC yang dibuat ini mampu menaikkan tegangan keluaran menjadi beberapa kali lebih tinggi dari tegangan masukan. Multilevel boost converter terdiri dari sebuah induktor, sebuah switch, 2N- 1 dioda dan 2N-1 kapasitor, dengan N adalah jumlah tingkat [5]. 2. Metode 2.1. Perancangan Perangkat Keras (Hardware) Perancangan alat pada penelitian ini terdiri dari suplai AC 1 fasa, penyearah, konverter DC-DC tipe multilevel boost converter dan rangkaian kontrol. Gambar 1 menunjukkan blok diagram multilevel boost converter. (a) (b) Gambar 2. (a) Rangkaian penyearah kontrol (b) Rangkaian penyearah daya Gambar 2 menunjukkan rangkaian penyearah yang dilengkapi dengan kapasitor sebagai filter tegangan keluaran. 2.3. Multilevel Boost Converter Multilevel boost converter digunakan sebagai penaik tegangan DC, sehingga tegangan keluaran yang dihasilkan lebih tinggi dari tegangan masukan. Gambar 3 menunjukkan rangkaian multilevel boost converter. Gambar 1. Blok diagram alat Suplai AC 1 fasa yang digunakan berasal dari jala-jala PLN. Penyearah digunakan menyearahkan sumber AC 1 fasa untuk suplai rangkaian kontrol dan rangkaian daya konverter DC-DC. keluaran sel surya dapat digunakan sebagai suplai multilevel boost converter. 2.2. Penyearah Penyearah berfungsi sebagai pengubah tegangan bolakbalik (AC) menjadi tegangan searah (DC).[6] rangkaian penyearah ini digunakan untuk suplai rangkaian kontrol dan rangkaian daya konverter DC-DC. Rangkaian penyearah ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 3. Rangkaian multilevel boost converter Gambar 3 menunjukkan rangkaian multilevel boost converter tiga tingkat. Berikut komponen-komponen penyusun yang digunakan: 1. Sumber DC Sumber DC yang digunakan untuk mensuplai rangkaian DC-DC konverter didapat dari sumber AC 12V yang disearahkan. 2. MOSFET Tipe MOSFET yang digunakan adalah IRFP46 dengan kemampuan arus A dan tegangan 5V.[4] 3. Dioda

TRANSIENT, VOL.5, NO. 3, SEPTEMBER 16, ISSN: 232-9927, 347 Dioda yang digunakan adalah MUR156. Dioda ini dipilih karena mempunyai sifat ultrafast recocvery dengan waktu pemulihan 6ns.[8] 4. Kapasitor Kapasitor yang digunakan memiliki spesifikasi µf/25v. 5. Beban Pada perancangan multilevel boost converter ini digunakan beban resistif sebagai beban. 6. Induktor Induktor yang digunakan sebesar,4mh. 2.4. Rangkaian PWM PWM digunakan untuk pemicuan MOSFET. Gambar 4 menunjukkan rangkaian PWM. Gambar 5. Perangkat keras multilevel boost converter 16 15 14 13 12 11 1 1 2 3 4 5 6 7 8 Potensio 1kΩ 1 nf / V 15VDC IC TL494 1,5kΩ / 1 watt Potensio / 5kΩ 9 1k Ω / 1 watt Ke MOSFET DRIVER 3.1. Pengujian Tegangan Keluaran dengan Variasi Pengujian yang dilakukan bertujuan untuk megetahui tegangan keluaran multilevel boost converter dengan menggunakan suplai DC hasil penyearahan dan beban resistif Ω. Gelombang tegangan keluaran multilevel boost converter ditunjukkan pada Gambar 6. Gambar 4. Rangkaian PWM konverter DC-DC [8] Frekuensi osilasi pada pemicuan ini diatur dengan kaki 5 (CT) dan 6 (RT) dari IC TL494, dimana RT adalah Resistor Timing dan CT adalah Capacitor Timing. Pada penelitian ini MOSFET driver digunakan sebagai penguat sinyal pemicuan untuk MOSFET. 3. Hasil dan Analisis Hasil dan analisa pada BAB IV ini adalah pengujian hardware dan sistem pada multilevel boost converter. Pengujian ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui kinerja sistem. Gambar 5 menunjukkan perangkat multilevel boost converter. Gambar 6. Gelombang keluaran multilevel boost converter pada duty cycle % Tabel 1 menunjukkan tegangan keluaran hasil pengujian dengan variasi duty cycle.

TRANSIENT, VOL.5, NO. 3, SEPTEMBER 16, ISSN: 232-9927, 348 Tabel 1. Hasil pengujian multilevel boost converter Vin 11,73 1,93 1,4 9,5 8,8,2,4,5 Implementasi 29,7 34,3 37,5 4 43,16 Perhitungan 39,1 4,99 44,57 47,5 52,8 Simulasi 38,26 4 43,6 46,49 51,66 Beban (Ω) Pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai tegangan keluaran hasil implementasi berbeda dengan hasil perhitungan dan simulasi. Perbedaan ini dikarenakan karena adanya pengaruh dari ESR (Equivalent Series Resistance) dalam induktor. Berdasarkan Tabel 1 dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 7. 6 5 4 3 1 Gambar 7. Grafik hubungan duty cycle dengan tegangan keluaran Berdarkan Tabel 1 dan Gambar 7 dapat diketahui bahwa semakin besar duty cycle maka nilai tegangan keluaran juga semakin besar. 3.2. Pengujian Tegangan Keluaran dengan Variasi Beban Pengujian pada tegangan keluaran dilakukan dengan variasi Ω, Ω dan 3Ω pada frekuensi khz. Tabel 2 menunjukkan data hasil pengujian dengan variasi beban. Tabel 2. Hasil pengujian tegangan keluaran variasi beban,2,4,5,6.1.2.3.4.5 Implem entasi Perhitu ngan Simulas i R Ω R Ω R 3Ω Vin Vin Vin 11,73 29,7 13 38 13,78 43,2 1,93 34,3 12,5 43,9 13,36 48,6 1,4 37,5 11,8 47,9 12,78 54,5 9,5 4 1,9 51,8 12,2 61,57 8,8 43,16 9,8 57,5 11,3 69,1 - - 8,7 59,6 9,5 74,7 Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa pada masing-masing pengujian terdapat drop tegangan masukan yang berbedabeda. Hal itu dapat dilihat pada beban R Ω memiliki nilai tahanan R relatif kecil menunjukan drop tegangan masukan yang cukup signifikan dibandingkan dengan beban R Ω dan R 3Ω. Oleh karena itu, arus yang masuk akan semakin besar jika beban R lebih kecil. Hubungan antara duty cycle dan tegangan keluaran ditunjukkan pada Gambar 8. 8 6 4 Gambar 8. Grafik hubungan duty cycle dengan tegangan keluaran Gambar 8 menunjukkan bahwa tegangan keluaran terendah terdapat pada beban Ω dan tegangan keluaran tertinggi pada beban 3Ω. Hal ini dikarenakan drop tegangan masukan pada beban Ω merupakan yang paling besar dibandingkan dengan beban Ω dan 3Ω. 3.3. Pengujian Tegangan Keluaran dengan Sel Surya Pada pengujian ini ada beberapa parameter yang dijaga tetap, yaitu beban, duty cycle %, beban resistif Ω dan frekuensi switching khz. Tegangan masukan divariasikan dengan menggunakan tegangan yang dihasilkan sel surya. Tabel 3 menunjukkan data hasil pengujian dengan sel surya. Tabel 3. Hasil pengujian tegangan keluaran dengan sel surya Jam 9.3 9.45 1. 1.15 1.3 1.45 11. 11.15 11.3 11.45 12. 12.15 12.3 12.45 13..1.2.3.4.5.6 Vin 18,9 18,8 18,7 19,2 19,1 19, 19,2 12,3 15,7 14,5 57,16 55,85 56,85 56,58 56,6 56,97 57,88 55,4 57,34 56,3 57,71 57,8 26,9 45,7 34,5 Ohm Ohm 3 Ohm Iradiasi (W/m 2 ) 892,7 93,5 886,7 941,6 85,8 919,3 878,4 75,7 774,3 747,2 896,4 84,5 1,7 335,6 293,3 Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa untuk menghasilkan tegangan keluaran yang bervariasi dilakukan dengan mengubah tegangan masukan. Hubungan tegangan dan waktu pada pengujian dengan sel surya ditunjukkan Gambar 9.

TRANSIENT, VOL.5, NO. 3, SEPTEMBER 16, ISSN: 232-9927, 349 8 6 4 Vin Tabel 4. Perhitungan daya multilevel boost converter beban resistif Ω,2,4,5 VIN 11,73 1,93 1,4 9,5 8,8 IIN 1,8 1,5 1,9 2,4 3, VOUT 29,7 34,3 37,5 4, 43,16 IOUT 2 6,4,42,47 η (%) 74,98 75,3 75,91 73,68 72,5 Gambar 9. Grafik hubungan waktu dan tegangan Pada pengujian dengan sel surya tegangan masukan sangat bergantung dengan besarnya intensitas cahaya matahari. Semakin besar intensitas cahaya matahari yang diterima sel surya maka tegangan yang dihasilkan juga akan semakin besar. Gambar 1 menunjukkan grafik hubungan antara intensitas cahaya matahari dan tegangan masukan. 25 Vin 15 1 5 Waktu Iradiasi (W/m 2 ) Gambar 1. Grafik hubungan tegangan masukan dengan intensitas cahaya matahari Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa hubungan antara intensitas cahaya matahari dan tegangan masukan tidak berbanding lurus. Hal ini dikarenakan pada saat dilakukan pengukuran intensitas cahaya matahari berubah-ubah. 3.4. Perhitungan Efisiensi Multilevel Boost Converter dengan Pengujian Variasi Beban Efisiensi konverter DC-DC dapat dihitung dengan menghitung daya masik (P IN ) dan daya keluaran (P OUT ) pada masing masing percobaan dengan menggunakan Persamaan 1. P IN = V IN x I IN P OUT = V OUT x I OUT (1) Berikut Tabel 4, 5 dan 6 data perhitungan efisiensi multilevel boost converter. Tabel 5. Perhitungan daya multilevel boost converter beban resistif Ω,2,4,5,6 VIN 13, 12,5 11,8 1,9 9,8 8,7 IIN,76,99 1,27 1,62 2,3 3,21 VOUT 38, 43,9 47,9 51,8 57,5 59,6 IOUT,21,25,27 1 3 5 η (%) 8,77 88,69 86,26 9,94 84,21 74,69 Tabel 6. Perhitungan daya multilevel boost converter beban resistif 3Ω,2,4,5,6 VIN 13,78 13,36 12,78 12,2 11,3 9,5 IIN,55,71,96 1,3 2,8 2,74 VOUT 43, 48,6 54,5 61,57 69,1 74,7 IOUT 4 7,,23,25,28 η (%) 79,82 87,4 88,83 9,6 75, 87 Berdasarkan hasil pengujian multilevel boost converter dengan suplai DC hasil penyearahan. Gambar 11 menunjukkan grafik hubungan duty cycle dan efisiensi pada Ω, Ω dan 3Ω. 8 Efisiensi 6 (%) 4.1.2.3.4.5.6 Ohm Ohm 3Ohm Gambar 11. Grafik hubungan duty cycle dan efisiensi Pada beban Ω menghasilkan efisiensi tertinggi 75,91%, pada beban Ω menghasilkan efisiensi paling tinggi 9,94%, dan pada beban 3Ω menghasilkan efisiensi paling tinggi 9,6%.

TRANSIENT, VOL.5, NO. 3, SEPTEMBER 16, ISSN: 232-9927, 35 3.5. Pengujian Gelombang Arus Multilevel Boost Converter Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa mode operasi pada multilevel boost converter adalah mode CCM (Continuius Current Mode). Pada pengujian ini digunakan frekuensi switching sebesar khz dan duty cycle %. Gambar 12 menunjukkan gelombang arus pada duty cycle %. Berdasarkan pengujian pada duty cycle % dihasilkan tegangan keluaran paling tinggi 57,88V. e. Nilai efisiensi yang dihasilkan multilevel boost converter pada tiap-tiap beban berbeda. Pada pengukuran beban resistif Ω memiliki nilai efisiensi maksimum sebesar 75,91%. Pada beban resistif Ω memiliki nilai efisiensi maksimum sebesar 9,94%. Pada beban resistif 3Ω memiliki nilai efisiensi maksimum sebesar 9,6%. f. Pengujian arus induktor menunjukan bahwa multilevel boost converter dapat bekerja pada mode CCM. Referensi Gambar 12. Gelombang arus multilevel boost converter Berdasarkan Gambar 12 memperlihatkan bahwa arus berada diatas garis referensi. Dengan demikian multilevel boost converter sudah bekerja pada mode CCM (Continuous Current Mode). 4. Simpulan Berdasarkan pada perancangan, pengujian dan analisis yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut: a. Multilevel boost converter telah berhasil dibuat dan dapat menghasilkan tegangan keluaran lebih besar dari tegangan masukan dengan mengatur besar lebar pulsa (duty cycle) dari rangkaian kontrol PWM (Pulse Width Modulation). b. Pengukuran tegangan masukan multilevel boost converter dilakukan variasi duty cycle dengan interval 1%. Tegangan masukan memiliki nilai 17,4V dan seiring peningkatan duty cycle terjadi drop tegangan masukan. Penurunan terjadi pada beban resistif Ω menjadi 8,8V pada duty cycle 5%, pada beban resistif Ω menjadi 8,7V pada duty cycle 6% dan pada beban resistif 3 Ω menjadi 9,5V pada duty cycle 6%. c. Pengujian tegangan keluaran multilevel boost converter dilakukan variasi duty cycle interval 1% terjadi perbedaan hasil pada tiap beban, pada beban resistif Ω mencapai 41,16V (gain = 4,9) pada duty cycle 5%, pada beban resistif Ω mencapai 59,6V (gain = 6,85) pada duty cycle 6% dan pada beban resisitif 3Ω mencapai 74,7V (gain = 7,86) pada duty cycle 6%. d. Multilevel boost converter telah diuji menggunakan sel surya sebagai suplai konverter DC-DC. [1]. K. M. Puneeth dan V. Nattasaru, Modeling and Analysis of Three Level DC-DC Boost Converter for High Gain Applications, Mysore: SJCE, 14. [2]. Luque-Antonio and Hegedus-Steven, Handbook of Photovoltaic Science and Engineering, West Sussex: John Wilet and Sons, 3. [3]. J. C. Mayo-Maldonado, R. Salas-Cabrera, H. Cisneros- Villegas, M. Gomez-Garcia, E. N. Salas-Cabrera, R. Castillo-Gutierrez and O. Ruiz-Martinez, Modelling and Control of a DC-DC Multilevel Boost converter, Proceedings of the World Congress on Engineering and Computer Science, Oct, 1. [4]. International Rectifier.7,Single Channel Drive [5]. Julio C. Rosas-Caro, Juan M. Ramirez and Pedro Martin Garcia-Vite, Novel DC-DC Multilevel Boost Converter, Mexico: Power System Department Guadalaraja Campus of CINVESTAV, 8. [6]. M. H. Rashid, Power Electronics Handbook, California : Academic Press, 1. [7]. FAIRCHILD Semiconductor, MUR156, 2 [8]. On Semiconductor. 5, TL494, NCV494 Switchmode-Pulse Width Modulation.