KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU ORI BERTAKIKAN TIPE U JARAK TAKIKAN 5 CM

dokumen-dokumen yang mirip
KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU WULUNG BERTAKIKAN TIPE U JARAK TAKIKAN 5 CM

KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU ORI BERTAKIKAN TIPE U JARAK 10 CM

KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU PETUNG BERTAKIKAN TIPE U JARAK 15 CM

KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU WULUNG TAKIKAN TIPE U JARAK 15 CM

KAJIAN KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU WULUNG BERTAKIKAN TIPE V SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR DENGAN JARAK TAKIKAN 6 CM DAN 7 CM PADA BETON NORMAL

ANALISIS KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU ORI BERTAKIKAN TIPE U JARAK TAKIKAN 10 CM TERHADAP TULANGAN BAJA

KAJIAN KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU ORI BERTAKIKAN TIPE V DENGAN JARAK TAKIKAN 6 CM DAN 7 CM PADA BETON NORMAL

KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIPE V DENGAN JARAK TAKIKAN 2 CM DAN 3 CM

ANALISIS KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIPE U JARAK 5 CM TERHADAP TULANGAN BAJA

eissn KAJIAN KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU PETUNG BERTAKIKAN SEJAJAR DAN ZIGZAG TIPE V DENGAN JARAK TAKIKAN 60 MM DAN 70 MMPADA BETON NORMAL

KUAT LEKAT TULANGAN POLOS BAMBU (ORI, PETUNG, WULUNG)

KUAT LENTUR BALOK TULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 1 DAN 2 CM PADA TIAP JARAK 15 CM

Kapasitas Lentur Balok Beton Tulangan Bambu Ori Takikan Jarak 20 dan 30 mm

TINJAUAN KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU DENGAN BETON

KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 3 CM TIAP JARAK 10 CM DENGAN POSISI KULIT DISISI DALAM

KAJIAN KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIPE V SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR DENGAN JARAK TAKIKAN 4 CM DAN 5 CM PADA BETON NORMAL

KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 1 DAN 2 CM PADA TIAP JARAK 5 CM

KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL

KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG POSISI VERTIKAL TAKIKAN SEJAJAR TIPE U LEBAR 1 DAN 2 CM PADA TIAP JARAK 10 CM

PENGARUH PENAMBAHAN KAIT PADA TULANGAN BAMBU TERHADAP RESPON LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU

KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 3 CM TIAP JARAK 10 CM

KAJIAN KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU ORI TAKIKAN BENTUK V DENGAN JARAK ANTAR TAKIKAN 2 CM DAN 3 CM PADA BETON

KAJIAN KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU PETUNG DENGAN TAKIKAN TIDAK SEJAJAR

KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU WULUNG TAKIKAN TIPE U JARAK 10 CM

EKSPERIMEN DAN ANALISIS BEBAN LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU RAJUTAN

KAJIAN KAPASITAS LENTUR PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU WULUNG POLOS (ALTERNATIF PENGGANTI TULANGAN BAJA PADA PLAT LANTAI)

KAJIAN KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU PETUNG DENGAN TAKIKAN SEJAJAR

KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIPE U LEBAR 3 CM TIAP JARAK 10 CM DENGAN POSISI KULIT DI SISI DALAM

KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN SEJAJAR TIPE U LEBAR 1 CM DAN 2 CM PADA TIAP JARAK 5 CM

KAJIAN KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU WULUNG TAKIKAN TIPE V DENGAN JARAK TAKIKAN 4 CM DAN 5 CM

Jalan Ir.Sutami No.36A Surakarta Telp

KAJIAN KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU ORI TAKIKAN TIPE V SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR DENGAN JARAK TAKIKAN 4 CM DAN 5 CM PADA BETON NORMAL

KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAMBU ORI TAKIKAN TIPE U JARAK 5 CM. Shendy Nurcahyo Putro1), Agus Setiya Budi2), Endang Rismunarsi3)

KAJIAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BIASA DAN BALOK BETON BERTULANGAN KAYU DAN BAMBU PADA SIMPLE BEAM. Naskah Publikasi

KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU WULUNG DAN PETUNG TAKIKAN PADA BETON NORMAL (208S)

KAJIAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU ORI TAKIKAN TIPE V DENGAN JARAK 2 CM DAN 3 CM

Jalan Ir.Sutami No.36A Surakarta Telp

KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 2 CM TIAP JARAK 15 CM

ANALISIS KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAMBU PETUNG TAKIKAN TIPE U JARAK 15 CM, PADA LEBAR TAKIKAN 2 CM TERHADAP TULANGAN BAJA

ANALISIS KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU ORI TAKIKAN TIPE U JARAK 10 CM TERHADAP TULANGAN BAJA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KAJIAN KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU WULUNG TAKIKAN TIPE V SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR DENGAN JARAK TAKIKAN 40 MM DAN 50 MM PADA BETON NORMAL

ANALISIS KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU WULUNG TAKIKAN TIPE U JARAK 10 CM TERHADAP TULANGAN BAJA SKRIPSI

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG DENGAN TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 1 CM DAN 2 CM PADA TIAP JARAK 5 CM

Jln. Ir. Sutami 36 A, Surakarta 57126; Telp

KAJIAN KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU WULUNG DENGAN TAKIKAN TIDAK SEJAJAR

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Studi Eksperimental Kuat Geser Pelat Beton Bertulang Bambu Lapis Styrofoam

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU LAMINASI DAN BALOK BETON BERTULANGAN BAJA PADA SIMPLE BEAM. Naskah Publikasi

PENGARUH KAWAT AYAM DALAM PENINGKATAN KEKUATAN PADA BALOK BETON. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

KUAT LEKAT DAN PANJANG PENANAMAN TULANGAN BAMBU PETUNG DAN BAMBU TALI PADA BETON NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

MODEL BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU SEBAGAI PENGGANTI TULANGAN BAJA (207S)

PEMANFAATAN BAMBU UNTUK TULANGAN JALAN BETON

BERAT VOLUME DAN KEKAKUAN PLAT SATU ARAH PADA PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU DENGAN LAPIS STYROFOAM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan laju pembangunan yang semakin pesat, beton telah banyak

KAJIAN KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU WULUNG TAKIKAN TIPE V DENGAN JARAK TAKIKAN 6 CM DAN 7 CM

PEMERIKSAAN TEGANGAN LEKAT BETON DENGAN VARIASI LUAS TULANGAN

KAJIAN KUAT LENTUR DAN KUAT LEKAT BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU WULUNG POLOS

BAB 3 METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN BAMBU DAN KARET TALI TIMBA SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TULANGAN BAJA PADA PELAT BETON PRA CETAK

ANALISIS DAN EKSPERIMEN PELAT BETON BERTULANG BAMBU LAPIS STYROFOAM

PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM

BAB I PENDAHULUAN. Beton adalah material buatan yang sejak dahulu telah digunakan dalam bidang

PENINGKATAN KAPASITAS PENAMPANG BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU WULUNG TANPA PILINAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON

KAPASITAS LENTUR PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU WULUNG DENGAN TAKIKAN TIDAK SEJAJAR

KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIPE U LEBAR 3 CM TIAP JARAK 10 CM

Analisis Bambu Walesan, Bambu Ampel dan Ranting Bambu Ampel sebagai Tulangan Lentur Balok Beton Rumah Sederhana

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON DENGAN TULANGAN MODEL RANGKA DARI KAYU MERANTI DENGAN VARIASI JARAK ANTAR BEGEL

PENGARUH MODIFIKASI TULANGAN BAMBU GOMBONG TERHADAP KUAT CABUT BAMBU PADA BETON (198S)

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

KAPASITAS LENTUR PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU PETUNG POLOS SKRIPSI

KUAT LEKAT TULANGAN PADA BERBAGAI VARIASI MUTU BETON NORMAL

KAJIAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU WULUNG TAKIKAN TIPE V DENGAN JARAK 2 CM DAN 3 CM

PENGARUH PASIR BATU BREKSI SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS DITINJAU DARI KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON

PENGARUH VARIASI UKURAN TULANGAN DAN PENGGUNAAN KLEM SELANG TERHADAP KUAT CABUT TULANGAN BAMBU

NASKAH PUBLIKASI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Sipil. diajukan oleh : DIKA SETIAWAN NIM : D

KAJIAN KUAT LEKAT DAN KUAT LENTUR BALOK BERTULANGAN BAMBU ORI PADA BETON NORMAL SKRIPSI

KAJIAN KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIPE V DENGAN JARAK 6 DAN 7 CM

Kata Kunci : beton, baja tulangan, panjang lewatan, Sikadur -31 CF Normal

KAJIAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU ORI TAKIKAN TIPE V DENGAN JARAK 4 CM DAN 5 CM

KAPASITAS LENTUR PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU PETUNG DENGAN TAKIKAN TIDAK SEJAJAR (ALTERNATIF PENGGANTI TULANGAN BAJA PADA PLAT LANTAI RUMAH)

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG LONGITUDINAL DI BAGIAN TULANGAN TARIK.

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READY MIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL

KAPASITAS LENTUR KOLOM BETON BERTULANGAN BAMBU WULUNG POLOS

ANALISIS KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAMBU PETUNG TAKIKAN TIPE U JARAK 10 CM, PADA LEBAR TAKIKAN 2 CM TERHADAP TULANGAN BAJA

Abstract. Abstrak. Jalan Ir.Sutami No.36A Surakarta Telp

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

JURNAL TUGAS AKHIR VARIASI CURING TERHADAP LEKATAN ANTARA TULANGAN DAN BETON YANG MENGGUNAKAN AIR LAUT DAN PASIR LAUT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH VARIASI MODEL TERHADAP RESPONS BEBAN DAN LENDUTAN PADA RANGKA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU

Pengaruh Panjang Serat Kulit Bambu Terhadap Sifat Mekanik Beton

KAJIAN KUAT LEKAT BAJA TULANGAN POLOS DENGAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR BATUAN KARBONAT ASAL BEDOYO GUNUNGKIDUL AKIBAT PENINGKATAN TEMPERATUR

KAPASITAS LENTUR PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU PETUNG DENGAN TAKIKAN SEJAJAR

PENGARUH PANJANG SAMBUNGAN LEWATAN TULANGAN BAJA POLOS TERHADAP KUAT LENTUR PADA BALOK KANTILEVER BETON BERTULANG

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK KACA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON

Transkripsi:

KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU ORI BERTAKIKAN TIPE U JARAK TAKIKAN 5 CM Adil Budi Sanjaya 1), Agus Setiya Budi 2), Sugiyarto 3), 1)MahasiswaJurusanTeknikSipil, UniversitasSebelasMaret, 2), 3) PengajarJurusanTeknikSipil, UniversitasSebelasMaret. Jln. Ir. Sutami 36 A, Surakarta 57126; Telp.0271-634524. E-mail :abs.sanjaya@gmail.com Abstract Bond strength notched Ori bamboo reinforcement type U with distance notched 5 cm on steel reinforcement to find value of bond strength of bamboo reinforcement as a substitute steel reinforcement. The method in this study is an experimental method at laboratory. Test specimen is cylinder concrete which its diameter 15 cm and high was 30 cm. In the middle of test specimen was buried a reinforcement with 25 cm of depth. The reinforcement in the form of steel and Ori bamboo. Bamboo reinforcement is used there are 4 variations, namely notched Ori bamboo parallel type "U" notch 1 cm and 2 cm at a distance of 5 cm and notched Ori bamboo unparallel type "U" notch 1 cm and 2 cm at a distance of 5 cm. Then the results value of bond strength of Ori bamboo reinforcement compared with plain steel reinforcement diameter of 8 mm. From the test results, obtained the average bond strength of plain steel reinforcement was 0.5483 MPa. The average bond strength notched Ori bamboo reinforcement parallel type "U" notch 1 cm and 2 cm at a distance of 5 cm respectively are 0.07305 MPa and 0.08477 MPa. The average bond strength notched Ori bamboo reinforcement unparallel type "U" notch 1 cm and 2 cm at a distance of 5 cm respectively are 0.06504 MPa and 0.05794 MPa. Bond strength mean value of concrete with reinforcement bamboo ori all variance is 0,06682 MPa. While the bond strength mean value attached plain steel reinforcement diameter of 8 mm is 0.6682 MPa. From the above data it can be deduced the mean value of the bond strength of concrete with reinforcement of bamboo ori 0.116 times of the value of bond strength plain steel reinforcement diameter of 8 mm. Keywords: bond strength, plain steel, notched Ori bamboo, wide notched. Abstrak Kuat lekat tulangan bambu Ori bertakikan tipe U dengan jarak takikan 5 cm terhadap tulangan baja bertujuan untuk mendapatkan nilai kuat lekat tulangan bambu sebagai bahan alternatif pengganti tulangan baja pada beton bertulang. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium. Benda uji berupa silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Di bagian tengah benda uji ditanam tulangan dengan panjang penanaman 25 cm. Tulangan berupa baja dan bambu Ori. Tulangan bambu yang digunakan ada 4 variasi, yaitu bambu Ori bertakikan sejajar tipe U 1 cm dan 2 cm dengan jarak takikan 5 cm dan bambu Ori bertakikan tidak sejajar tipe U 1 cm dan 2 cm dengan jarak takikan 5 cm. Kemudian nilai kuat lekat tulangan bambu Ori hasilnya dibandingkan dengan tulangan baja polos diameter 8 mm. Dari hasil pengujian, diperoleh nilai kuat lekat rerata tulangan baja polos diameter 8 mm adalah 0,5483 MPa. Kuat lekat rerata tulangan bambu Ori bertakikan tipe U sejajar 1 cm dan 2 cm dengan jarak 5 cm berturut-turut adalah 0,07305 MPa dan 0,08477 MPa. Nilai kuat lekat rerata tulangan bambu Ori bertakikan tipe U tidak sejajar 1 cm dan 2 cm dengan jarak 5 cm berturut-turut adalah 0,06504 MPa dan 0,05794 MPa. Rerata nilai kuat lekat semua variasi tulangan bambu Ori adalah 0,06682 MPa. Nilai kuat lekat tulangan baja polos diameter 8 mm adalah 0,5483 MPa. Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan nilai kuat lekat rerata beton dengan tulangan bambu Ori 0,116 kali dari nilai kuat lekat tulangan baja polos diameter 8 mm. Kata kunci : kuat lekat, baja polos, bambu Ori bertakikan, lebar takikan. PENDAHULUAN Pada masa saat ini laju perkembangan pembangunan semakin pesat dan meningkat. Sebagai contoh kebutuhan permintaan akan rumah tinggal yang tinggi berbanding lurus dengan tingginya tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia yang semakin meningkat tiap tahunnya. Dalam hal ini pertumbuhan pembangunan rumah sederhana yang meningkat selalu diikuti dengan kenaikan harga bahan bangunan (material) yakni sebagai bahan utama dalam pembangunan. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Desember 2015/949

Beton bertulangan adalah salah satu bagian dari bagian sistem struktur bangunan yang sangat penting dalam memikul beban suatu bangunan. Beton bertulangan sendiri tersurun dari agregat kasar, agregat halus dan juga baja tulangan sebagai bahan penyusun yang memiliki nilai kuat tarik yang cukup tinggi. Beton sendiri memiliki kelemahan yaitu mempunyai nilai kuat tarik yang sangat rendah, dan menyebabkan beton sering mengalami retak (crack) jika menerima beban yang cukup besar. Dengan tujuan agar dapat menahan gaya tarik yang ada pada struktur bangunan, maka diperlukan campuran beton dengan baja tulangan. Kebutuhan permintaan baja tulangan semakin hari semakin meningkat, hal ini menjadikan ketersediaan bahan dan permintaan pasar menjadi tidak seimbang. Dan dampaknya mengakibatkan kenaikan harga bahan dasar (material) pembuatan baja (biji besi). Dalam hal ini baja tulangan merupakan sumber daya alam yang terbatas dan termasuk ke dalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (renewable). Oleh sebab itu pada kondisi seperti ini perlu adanya alternatif bahan (material) tulangan lain yang lebih ekonomis sebagai bahan alternatif, dan juga memenuhi syarat sebagai tulangan struktur beton bertulang. Morisco (1996) melakukan penelitian bahan alternatif yaitu bambu sebagai pengganti tulangan beton. Karena bambu merupakan hasil dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), murah, mudah ditanam, pertumbuhan cepat, dapat mereduksi efek pemansan global (global warming)serta memiliki kuat tarik yang tinggi yang dapat dipersaingkan dengan tulangan baja lunak maka bambu dipilih sebagai pengganti tulangan alternatif beton. (Setiya Budi, 2010). Maka bahan alternatif pengganti tulangan baja yaitu digunakan bambu. Pada tahun 2014 telah dilakukan penelitian kuat lekat oleh Hambali yang berjudul Kajian Kuat Lekat Tulangan Bambu Ori Bertakikan Tipe V Dengan Jarak Takikan 6 cm dan 7 cm Pada Beton Normal. Dengan menggunakan benda uji silinder diameter 15 cm, tinggi 30 cm dan penanaman tulangan 15 cm, bambu Ori takikan sejajar bentuk V dengan jarak 6 cm, didapatkan tegangan lekat sebesar 0,0213 MPa dan benda uji bambu Ori takikan sejajar bentuk V dengan jarak 7 cm didapatkan tegangan lekat sebesar 0,0225 MPa. Dan penelitian ini sebagai kelanjutan dari penelitian di atas akan menganalisis nilai kuat lekat beton bertulang bambu Ori (Bambusa Arundinacea) takikan tipe U dengan jarak 5 cm. Bambu adalah tanaman rakyat yang untuk mendapatkannya relatif mudah disekitar lingkungan kita tinggal.menurut Elizabeth dalam Primack (2004), bambu adalah hasil hutan bukan kayu yang belum sepenuhnya dimanfaatkan tetapi memiliki potensi pemanfaatan yang sangat besar misalnya sebagai bahan bangunan.di dunia terdapat lebih dari 1.250 jenis bambu yang berasal dari 75 marga.dari jumlah tersebut di Indonesia terdapat 39 jenis bambu yang berasal dari 8 marga. Bambu tumbuh di daerah tropis, sub tropis dan beriklim sedang kecuali di eropa dan asia barat, dari dataran rendah sampai pada ketinggian 4.000 mdpl. Bambu yang adadi Indonesia seperti bambu ori,bambu ampel,bambu wulung,bambupetung,bambu talidan masih banyakjenis yanglainnya. (http://www.wikipedia.org/bambu/). Bambu mempunyai kuat tarik cukup tinggi yang mana setara dengan kuat tarik baja lunak, nilai kuat tarik bambu dapat mencapai 1280 kg/cm2 (Morisco, 1996). Bambu mempunyai serat sejajar, sehingga kekuatan terhadap gaya normal cukup baik, bambu cukup baik untuk memikul momen lentur dan berat bambu sekitar 1/9 dari berat besi (Surjokusumo dan Nugroho, 1993).Tegangan lekat kritis adalah tegangan terkecil yang menyebabkan terjadinya selip pada ujung yang terbebani sebesar 0,25 mm (Park and Paulay, 1975). Perbedaan kuat lekat tulangan bambu dipengaruhi oleh kuat tekan beton dan kadar air masing-masing tulangan bambu. (Arif dwi, 2011).Penelitian Janssen (1980) untuk mengetahui kekuatan bambu terhadap tarik, tekan, lentur dan geser dengan pembebanan jangka waktu tertentu.pembebanan dilakukan untuk jangka pendek dan jangka panjang dilakukan sekitar 6 sampai 12 bulan. Dalam percobaannya diketahui bahwa kekuatan lentur rerata sebesar 840 kg/cm2, modulus elastisitas sebesar 200.000 kg/cm2 dengan kekuatan geser rerata cukup rendah yaitu 22,5 kg/cm2 pada pembebanan rendah dan pembebanan jangka panjang sebesar 10 kg/cm2. Kuat Lekat Salah satu dasar anggapan yang digunakan dalam perancangan dan analisis struktur beton bertulang ialah bahwa ikatan antara tulangan dan beton yang mengelilinginya berlangsung sempurna tanpa terjadi penggelinciran atau pergeseran. Berdasarkan atas anggapan tersebut dan juga sebagai akibat lebih lanjut, pada waktu komponen struktur beton bertulang bekerja menahan beban akan timbul tegangan lekat yang berupa shear interlock pada permukaan singgung antara batang tulangan dengan beton (Dipohusodo, 1999). e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Desember 2015/950

Kelayakan penggunaan bambu sebagai bahan penguat dalam penggunaan struktural harus dievaluasi melalui uji tarik (pull out test). Nilai kuat tarik pada pull out bervariasi tergantung pada pengolahan beban, penguatan, diameter tulangan, kekuatan beton dan tingkat ikatan lekat. Nilai kuat tarik tersebut dapat dipergunakan untuk evaluasi stabilitas struktur sebuah bangunan. Biasanya, kekuatan ikatan lekat dipengaruhi oleh beberapa kondisi seperti ukuran tulangan, pemodelan kulit tulangan, kondisi kelembaban, jarak penanaman dan kualitas beton (Youngsi Jung, 2006). Dalam pengujian pull out secara langsung, panjang penanaman tulangan baja dan bambu diperoleh dengan memperhitungkan tulangan yang ditanam di dalam massa beton. Gaya tarik sebesar P diberikan pada tulangan sehingga tercabut dan mengalami gaya geser antara permukaan tulangan dan beton. Tegangan lekat bekerja sepanjang tulangan yang tertanam di dalam massa beton, sehingga total gaya yang harus dilawan sebelum tulangan tercabut keluar dari massa beton adalah sebanding dengan luas selimut bambu tulangan yang tertanam dikalikan dengan kuat lekat antara beton dengan bambu tulangan. Pengujian kuat lekat terhadap beton bertulangan baja dapat dihitung menggunakan rumus: P = Ldπ ds µ... [1] µ =... [2] Luas bidang kontak pada tulangan bambu dapat disesuaikan dengan keliling penampang melintang dikalikan panjang penanaman. Untuk kuat lekat tulangan bambu dapat dihitung menggunakan rumus: µ =... [3] keterangan : P = beban (N) Ds = diameter tulangan (mm) Ld = panjang penanaman (mm) Lb = lebar tulangan bambu (mm) Tb = tebal tulangan bambu (mm) µ = kuat lekat antara beton dengan tulangan (MPa) Menurut ASTM C-234-91a yang disebut dengan tegangan lekat kritis adalah tegangan terkecil yang menyebabkan terjadinya penggelinciran pada beton sehingga bambu yang tertanam di dalam beton bergeser sebesar 0,25 mm. Oleh karena itu bila sesar beton melebihi 0,25 mm maka beton bisa dianggap sudah runtuh. Modulus elastisatitas tulangan berperan dalam terjadinya pertambahan panjang tulangan sampai terjadi penggelinciran ketika beban tarik (P) bekerja. Sesar ( s) yang terjadi setelah pembebanan adalah: s = z L... [4] L = dengan :... [5] s = sesar (mm) Z = pertambahan panjang total (mm) L = pertambahan panjang bambu (mm) P = beban (N) Lo = panjang bambu mula-mula (mm) E = modulus elastisitas (MPa) A = luas penampang bambu (mm 2 ) Panjang Penyaluran Panjang penyaluran adalah panjang penanaman yang diperlukan untuk mengembangkan tegangan baja hingga mencapai tegangan luluh, merupakan fungsi dari tegangan leleh, diameter dan tegangan lekat baja tulangan. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Desember 2015/951

20 20 Panjang penyaluran menentukan tahanan terhadap tergelincirnya tulangan. Menurut Surya Sebayang (2009)[24] Salah satu konsep dari pemindahan gaya antara tulangan dan beton sekelilingnya dilakukan dengan jalan memberi panjang penyaluran (Ld). Ld = fy / 4.fb x d... [6] METODOLOGI Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk silinder beton dengan diameter 24 cm dan tinggi 30 cm. Tulangan bambu Ori bertakikan dengan dimensi panjang 60 cm, lebar 2,0 cm dan tebal 0,52 cm ditaman pada pusat beton silinder sedalam 25 cm. Sebagai pembanding menggunakan tulangan baja polos dengan diameter 8 mm. Jumlah benda uji untuk setiap pengujian seperti pada tabel 1. Tabel 1. Jumlah Benda Uji Untuk Uji Kuat Lekat No Jenis Tulangan Kode Jumlah Sampel 1 Baja Polos diameter 8 mm BNTB 6 2 Bambu Ori Takikan 1 Cm Tipe U Sejajar Jarak 5 cm BBOS1 6 3 Bambu Ori Takikan 2 Cm Tipe U Sejajar Jarak 5 cm BBOS2 6 4 Bambu Ori Takikan 1 Cm Tipe U Tidak Sejajar Jarak 5 cm BBOTS1 6 5 Bambu Ori Takikan 2 Cm Tipe U Tidak Sejajar Jarak 5 cm BBOTS2 6 Tulangan Bambu Tulangan Bambu 250 mm 300 mm 250 mm 300 mm Silinder Beton Silinder Beton TAMPAK POTONGAN 20mm x 5,2mm 20mm x 5,2mm TAMPAK ATAS Gambar 1.Benda Uji Kuat Lekat P Beban tarik Tulangan Bambu 300 mm Silinder Beton Gambar 2. Pengujian Pull Out e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Desember 2015/952

Tahapan penelitian: Studi literatur seluruh bahan dan peralatan yang dibutuhkan. Pengujian karakteristik material pembentuk beton (semen, pasir, kerikil) dan pengujian tulangan ( bambu Ori, baja polos diameter 8 mm). Perencanaan campuran (mix design). Pembuatan benda uji kuat tekan dan benda uji kuat lekat. Perawatan benda uji (curing) selama 28 hari Pengujian pull out menggunakan alat Universal Testing Machine (UTM) Menganalisis data pengujian pull out. Penarikan kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian kuat tarik tulangan ini dilakukan untuk mengetahui kualitas tulangan baja dan bambu Ori saat mengalami kondisi leleh, sehingga dapat diketahui mutu baja dan bambunya. Hasil selengkapnya uji kuat tarik baja tulangan diameter 8 mm dan bambu Ori ditunjukan pada tabel 2, 3 dan 4. Tabel 2. Pengujian Kuat Tarik Tulangan Baja Polos Diameter 8 Ukuran Penampang Luas Kuat Tarik Kode Beban Maksimum `Diameter Panjang (ϖ*r Benda Uji ) Hasil Rerata (mm) (mm) (mm 2 ) (kn (N) (MPa) (MPa) 1 8 600 50,24 30,76 30760 705,999 2 8 600 50,24 31,31 31310 718,623 3 8 600 50,24 31,24 31240 731,673 724,185 4 8 600 50,24 31,48 31480 718,661 5 8 600 50,24 31,42 31420 745,970 Tabel 3. Pengujian Kuat Tarik Tulangan Bambu Ori Ukuran Penampang Luas Kuat Tarik Kode Beban Maksimum Tebal Lebar Panjang (T*L) Hasil Rerata Benda Uji (mm) (mm) (mm) (mm 2 ) (kn) (N) (MPa) (MPa) O1 3,2 25,4 255 81,280 30,35 30350 373,401 O2 3,2 26,6 252 85,120 28,08 28080 329,887 O3 3,2 25,6 252 81,920 29,24 29240 356,934 361,952 O4 3,2 25,8 254 82,560 31,86 31860 385,901 O5 3,3 25,4 254 83,820 30,48 30480 363,636 Dari hasil pengujian menunjukkan nilai kuat tarik tulangan baja polos diameter 8 mm sebesar 724,185 MPa, tulangan bambu Ori sebesar 361,952 MPa.Hasil yang didapatkan penyusun hasil kuat tarik bambu lebih rendah dibandingan kuat tarik baja, tetapi penelitian yang dilakukan oleh Morisco menunjukkan hasil kuat tarik bambu lebih tinggi daripada kuat tarik baja, Uji Slump Nilai slump diperlukan untuk mengetahui tingkat workability dari adukan beton. Hasil pengujian nilai slump dari campuran adukan beton pada penelitian ini adalah 12 cm. Kuat Tekan Pengujian dilakukan pada saat benda uji berumur 28 hari, dari pengujian tegangan yang dilakukan dengan menggunakan mesin uji desak (Compressing Testing Machine) merk Controls didapatkan beban maksimum yaitu beban pada saat beton hancur (Pmaks). Hasil pengujian kuat tekan beton selengkapnya disajikan dalam Tabel 5. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Desember 2015/953

Tabel 4.Hasil Pengujian Kuat Desak Beton Normal. Kuat Luas Beban Tekan Benda Uji Penampang Maksimum Kuat Tekan Beton (MPa) Rerata Keterangan (mm 2 ) (N) (MPa) (Hari) 1 220.000 17,778 7 Hari 2 215.000 17,374 7 Hari 3 275.000 17,677 14 Hari 17671,571 17,590 4 270.000 17,355 14 Hari 5 315.000 17,818 28 Hari 6 310.000 17,535 28 Hari Kuat Lekat Pengujian pull out dilakukan dengan panjang penanaman (L d) 250 mm. Analisa hasil pengujian pull out dilakukan setiap kenaikan beban tarik sebesar 500 N hingga beban tarik maksimum. Hasil analisis kuat lekat antara beton dan berbagai variasi tulangan disajikan dalam Tabel 5 dan gambar 3 dan gambar 4. Tabel 5.Kuat Lekat antara Beton dan Berbagai Variasi Tulangan. Tabel 5. Kuat Lekat Antara Beton Bertulangan Baja dan Berbagai Beton Bertulangan Bambu Ori Ukuran Penampang Panjang Beban Pada Kuat Lekat Kode Sesar 0,25 Diameter Lebar Tebal Penanaman Benda Uji mm Hasil Rerata (mm) (mm) (mm) (mm) (MPa) (MPa) (MPa) BNTB A 8 - - 250 3269,179 0,60770 BNTB B 8 - - 250 4327,268 0,68906 BNTB C 8 - - 250 2734,121 0,43537 BBOS1 A - 20 5,2 250 1118,645 0,09222 BBOS1 D - 20 5,2 250 663,725 0,05472 BBOS1 E - 20 5,2 250 875,963 0,07221 BBOS2 A - 20 5,2 250 927,119 0,08330 BBOS2 C - 20 5,2 250 997,683 0,08964 BBOS2 D - 20 5,2 250 905,621 0,08136 BBOTS1 A - 20 5,2 250 767,521 0,06204 BBOTS1 B - 20 5,2 250 559,819 0,04525 BBOTS1 D - 20 5,2 250 1086,481 0,08783 BBOTS2 A - 20 5,2 250 649,331 0,05249 BBOTS2 E - 20 5,2 250 769,506 0,06221 BBOTS2 F - 20 5,2 250 701,602 0,05911 0,57737 0,07305 0,08477 0,06504 0,05794 e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Desember 2015/954

Kuat Lekat (MPa) 0,70000 0,60000 0,50000 0,40000 0,30000 0,20000 0,10000 0,00000 Nilai Kuat Lekat Beton Baja Dan Beton Bertulangan Bambu Ori Takikan Tipe U Jarak 5 cm BETON TULANGAN BAJA 8MM BETON TULAANGANBAMBU ORI TAKIKAN TIPE "U" JARAK 5 CM Gambar 3. Nilai Kuat Lekat Berbagai Variasi Tulangan Bambu BNTB I BNTB II BNTB III BBOS1 A BBOS1 D BBOS1 E BBOS2 A BBOS2 C BBOS2 D BBOTS1 A BBOTS1 B BBOTS1 D BBOTS2 A BBOTS2 E BBOTS2 F 0,7 GRAFIK PERBANDINGAN KUAT LEKAT TUL. BAMBU ORI DENGAN TUL. BAJA Kuat Lekat (MPa) 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,577377 0,07305 0,08477 0,05151 0.05794 BNTB BBOS1 BBOS2 BBOTS1 BBOTS2 0 Analisis Kuat Lekat Tulangan Gambar 4. Nilai Kuat Lekat Tulangan Baja Dan Tulangan Bambu Ori Pada Tabel 5. menunjukkan bahwa nilai lekatan beton pada tulangan baja lebih besar daripada nilai lekatan beton pada tulangan bambu. Pada Gambar 4. terlihat perbandingan nilai kuat lekat rata rata tulangan bambu Ori mencapai 1/11 terhadap tulangan baja. Hal ini disebabkan karena baja merupakan material yang padat (masif), sedangkan bambu merupakan material organik yang pengembangan (swelling) dan penyusutan (shrinkage) karena pengaruh kandungan air sehingga lekatan antara beton dengan tulangan menjadi lemah. SIMPULAN Dari hasil pengujian, diperoleh nilai kuat lekat rata-rata tulangan baja polos adalah 0,57737 MPa. Kuat lekat rerata tulangan bambu Ori bertakikan 1 cm dan 2 cm sejajar dengan jarak 5 cm berturut-turut adalah 0,07305 MPa dan e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Desember 2015/955

0,08477 MPa. Kuat lekat rerata tulangan bambu Ori bertakikan 1 cm dan 2 cm tidak sejajar dengan jarak 5 cm berturut-turut adalah 0,05151 MPa dan 0,05794 MPa. Rerata nilai kuat lekat semua variasi tulangan bambu Ori adalah 0,06682 MPa. Nilai kuat lekat tulangan baja polos diameter 8 mm adalah 0,57737 MPa. Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan nilai kuat lekat rerata beton dengan tulangan bambu ori 0,116 kali dari nilai kuat lekat tulangan baja polos diameter 8 mm. REKOMENDASI Tipe takikan yang lain dapat diterapkan pada tulangan bambu misalnya kedalaman, panjang dan jarak antar takikan yang lebih bervariatif sehingga diperoleh shear strength maupun shear interlock antara tulangan dengan beton yang optimal. Dapat dilakukan juga dengan penggunaan beton mutu tinggi agar didapatkan nilai kuat lekat yang lebih tinggi. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Agus Setiya Budi, S.T, M.T, bapak Ir. Sugiyarto, M.T, dan kelompok bambu yang senantiasa memberikan bimbingan selama penelitian. REFERENSI Anonim. (2000). Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SNI 03-2834-2000). Jakarta. Anonim, (2004). Semen Portland Pozolan (SNI 15-0302-2004). Jakarta. Budi, AS. (2013). Kuat Lekat Tulangan Bambu Wulung dan Petung Takikan Pada Beton Normal. Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7), Universitas Sebelas Maret (UNS) : Surakarta. Frick, H, (2004), Ilmu Konstruksi Bangunan Bambu, Pengantar Konstruksi Bambu.Kanisius : Yogyakarta. Ghavami, K. (2004), Bamboo as Reinforcement in Structural Concrete Elements. Universitas Katolik Pontificia. Rio de Janeiro : Brazil. Hambali.(2014). Kajian Kuat Lekat Tulangan Bambu Ori Bertakikan Tipe V Dengan Jarak Takikan 6 Cm Dan 7 Cm Pada Beton Normal. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret : Surakarta. Istimawan, Dipohusodo, (1994). Struktur Beton Bertulang. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Janssen, J.J.A., (1987). The Mechanical Properties of Bamboo : 250-256. In Rao, A.N., Dhanarajan, and Sastry, C.B., Recent Research on Bamboos, The Chinese Academy of Forest, People s Republic of China, and IDRC : Canada. Jung, Youngsi. (2006). Investigation of Bamboo as Reinforcement in Concrete. The University of Texas, Arlington. Morisco, (1996). Bambu sebagai Bahan Rekayasa. Pidato Pengukuhan Jabatan Lektor Kepala Madya Fakultas Teknik UGM : Yogyakarta. Morisco, (1999). Rekayasa Bambu. Nafiri Offset : Yogyakarta. Nindyawati (2013). The Comparison Between Pull-Out Test And Beam Bending Test To The Bond Strengh Of Bamboo Reinforcement In Light Weight Concrete, International Journal of Engineering Research and Applications (IJERA) ISSN : 2248-9622 Vol. 3, Issue I, January-February 2013 Pathurahman dan Fajrin J, (2003). Aplikasi Bambu Pilinan Sebagai Tulangan Balok Beton, dalam Jurnal Dimensi Teknik Sipil, Volume 5, No.1, Maret 2003, Halaman 39-44, Jurusan Teknik Sipil Fak. Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Kristen Petra : Surabaya. Prasetyo, Arif Dwi (2011). Kajian Kuat Lekat Tulangan Bambu Polos Dan Tulangan Baja Polos Pada Beton Normal Dengan Variasi Jenis Bambu. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret : Surakarta. Sebayang, Surya (2009). Tinjauan Panjang Lekatan Antara Beton Normal Dengan Tulangan Akibat Beban Statik.REKAYASA, Jurnal Sipil dan Perencanaan. Fakultas Teknik Universitas Lampung : Lampung. Sunarmasto (1997). Tegangan Lekat Baja Tulangan Polos dan Ulir Pada Beton. Universitas sebelas Maret : Surakarta. Surjokusumo, S. dan Nugroho, N., (1993). Studi Penggunaan Bambu Sebagai Bahan Tulangan Beton. Laporan Penelitian, Fakultas Kehutanan IPB : Bogor. Tjokrodimulyo.K. (1996). Teknologi Beton. Gajah Mada Press : Yogyakarta. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Desember 2015/956