Kisah Orang Botak, Orang Tuli, dan Orang yang Sakit Kusta



dokumen-dokumen yang mirip
Kisah Nabi Sulaiman alaihissalam

Kisah Sebuah Amanah. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Tiga Kedustaan Yang Dilakukan Nabi Ibrahim alaihissalam

Pembunuh Sembilan Puluh Sembilan Nyawa

Abu Ishaq al-huwaini al-atsari

Orang yang Terakhir Masuk Surga dan yang Paling Rendah

Syafaat Kubra. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Pertama Kali Wahyu Turun

Nabi Yahya dan Lima Ajaran untuk Kaumnya

Tiga Orang Yang Terkurung didalam Goa

Pembelahan Dada Nabi Muhammad serta Peristiwa Mi rajnya

Keluarnya Dajjal, Ya juj dan Ma juj Serta Turunnya Nabi Isa alaihissalam

Mimpi Yang Dilihat Oleh Nabi Shalallahu'alaihi wasallam

Apa Yang Terjadi Pada Mayit Di Kuburnya

Tukang Sihir, Pemuda dan Rahib

Nabi Musa dan Hidhir alaihimassalam

Kisah Tamim ad-dari Tentang Jasasah

Sifat Shalat Istisqa (Minta Hujan)

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail alaihimassalam

Syarat-Syarat Hijab Syar'i

Salaf Dan Sabar Terhadap Musibah

Hukum Mustahadoh. Diambil dari kitab: "Masuliyatul Marah al Muslimah" Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-jarullah

Mengobati Rasa Gelisah Dan Sedih

Keyakinan Bahwa Batu Mulia Memiliki Khasiat

Hukum membuka wajah dan Berkhalwah

Membatalkan Shalat Witir

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Salafus Shalih Tidak Suka Ketenaran

Mengangkat Kedua Tangan Saat Qunut

Hukum Meyakini Bahwa Rasulullah SHALALLHU ALAIHI WA SALLAM Ada Di Setiap Tempat Dan Mengetahui Perkara Gaib

Kitab Zuhud Dan Kelembutan Hati

Hukum Merokok Dan Menjualnya

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

Ruang Lingkup Kerja Wanita

Hukum Memakai Celana Panjang yang Lebar

Tata Cara Shalat dalam Pesawat

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

Orang Munafik Akan Kehilangan Cahaya di Tengah Kegelapan

Pengobatan Dengan Ruqyah Untuk Penyakit Kejiwaan

Bersegera Memenuhi Seruan Allah dan Rasul-Nya

Doa Setelah Khatam al-qur`an

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Lima Syarat Wajib Haji

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Qunut dalam Shalat Witir

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

Tata Cara Shalat Malam

Kesyirikan Pada Umat-Umat Terdahulu

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Tata Cara Sujud Tilawah

Larangan Meminta Minta

Apa yang Dianjurkan Setelah Selesai Witir

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Dosa Memutuskan Hubungan Kekeluargaan

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Puasa Hari Asyura. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Pelajaran Dari Perang Badar

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu Seorang Orator Ulung

Salaf dan Berbakti Kepada Ibu

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

Shalat Isya Di Belakang Imam Yang Shalat Tarawih

Bacaan dalam Shalat Malam

Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat

Fadhilah Siwak. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Tata Cara Qunut dan Kadarnya

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Apakah Tasbih Termasuk Bid'ah?

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

Membuka Wajah Di Hadapan Kerabat Bukan Mahram

Waktu Shalat Malam. Dr. Muhammad bin Fahd al-furaih. Dinukil dari Buku Masalah-Masalah Shalat Malam. (hal )

Menghormati dan Menghargai Ulama

Sekelumit Tentang Perang Badar

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Bertakwa Kepada Allah dalam Kehidupan Bertetangga

Apakah Membaca Iftitah Wajib di Setiap Raka at dalam Shalat Atau Cukup Di Awal Saja?

ADAB MEMBERIKAN HADIAH

Rayuan Setan Dalam Pacaran

Dorongan Untuk Memanfaatkan Berbagai Sarana Informasi dengan Beberapa Syarat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Salafus Shalih dan Sederhana dalam Tertawa dan Bercanda

Negeri Yang Wajib Ditinggalkan

Kerusakan Akibat Ikhtilath

Buah Keimanan. Abdul Jabbar. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Sejarah Imam asy-syafi'i

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu Anhu, Saat Kritis, Beliau Tetap Melakukan Nahi Mungkar

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Membalas Kebaikan Orang Lain

Hukum Mengubah Nazar

Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan

Bukti Cinta Kepada Nabi

Manusia Sangat Tamak dan Rakus Terhadap Harta dan Jabatan

Bid ah Berkumpul Untuk Ta ziyah dan Menghidangkan Makanan Kepada yang Datang

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Transkripsi:

Kisah Orang Botak, Orang Tuli, dan Orang yang Sakit Kusta ] إندوني Indonesian [ Indonesia Abu Ishaq al-huwaini al-atsari Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2013-1434

قصة الا برص والا قرع والا ع» باللغة الا ندونيسية «أبو اسحاق ا و ا ثري تر ة: رف هداية ا مراجعة: أبو ز اد إي و هار انتو 2013-1434

Kisah Orang Botak, Orang Tuli, dan Orang yang Sakit Kusta Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwasannya ia pernah mendengar Nabi Muahmmad Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya ada tiga orang dari kalangan Bani Isra'il, yang satu mendarita penyakit kusta, satunya lagi kepalanya botak, dan yang terakhir matanya buta. Allah Shubhanahu wa ta alla ingin menguji mereka semua dengan mengutus kepada mereka semua seorang malaikat, pertama kali malaikat tersebut mendatangi orang yang menderita kusta, lalu berkata kepadanya: "Apa yang paling engkau dambakan? Ia menjawab: "Warna kulit yang bagus, dan kulit yang mulus, serta di hilangkan penyakitku ini yang membuat manusia merasa jijik denganku". Kemudian malaikat tersebut mengusapnya, sehingga penyakit yang di deritanya hilang lalu kulitnya berganti menjadi mulus. Malaikat tersebut berkata kembali kepadanya: "Harta apa yang paling engkau cintai? Ia menjawab: "Onta - atau ia mengatakan: "Sapi",para perawi merasa ragu di sini-. Maka ia di kasih seekor onta yang sedang bunting, seraya di do'akan oleh malaikat tersebut: "Semoga Allah Shubhanahu wa ta alla memberkahi kamu dengan onta ini ". 3

Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang botak, lalu berkata kepadanya: "Perkara apa yang paling engkau inginkan? Ia menjawab: "Rambut yang indah, sehingga aibku ini hilang, jadi manusia tidak lagi menjauh dariku". Malaikat tersebut mengusap kepalanya, lalu tumbuhlah rambut yang indah, dan ia diberi rambut yang bagus. Lalu malaikat bertanya kembali: "Harta apa yang paling engkau cintai? Orang tadi menjawab: "Sapi". Ia lalu di beri seekor sapi betina yang sedang bunting, seraya di do'akan: "Semoga Allah Shubhanahu wa ta alla memberkahimu dengan sapi ini". Setelah itu, malaikat tersebut mendatangi orang yang buta, lalu bertanya kepadanya: "Apa yang paling engkau dambakan? Ia menjawab: "Aku mendambakan supaya Allah Shubhanahu wa ta alla mengembalikan penglihatanku, sehingga aku bisa melihat orang lain". Maka di usaplah matanya oleh malaikat tadi, akhirnya Allah Shubhanahu wa ta alla mengembalikan penglihatannya. Malaikat kemudian bertanya lagi: "Harta apa yang paling kamu sukai? Ia berkata: "Kambing". Ia pun di kasih kambing yang sedang bunting. 4

Kemudian masing-masing dari hewan pemberian tadi saling beranak pinak, sehingga orang yang pertama mempunyai satu lembah onta, yang satunya lagi mempunyai satu lembah sapi, dan yang terakhirpun mempunyai satu lembah kambing. Pada suatu ketika, malaikat tersebut mendatangi orang yang terkena kusta, dengan kondisi dan rupa yang sama ketika dirinya dulu sakit, lalu memelas kepadanya: "Saya orang yang miskin, sungguh diriku telah kehabisan bekal untuk meneruskan perjalanan, tidak ada yang mampu menolongku pada hari ini, melainkan Allah Shubhanahu wa ta alla dan dirimu. Saya minta kepadamu yang telah di beri warna kulit yang indah,dan bagus, serta harta yang berlimpah, berilah saya seekor unta agar saya bisa meneruskan perjalananku". Namun orang ini justru menghardiknya, seraya berkata kepadanya: "Kebutuhanku masih banyak". Malaikat tadi berujar: "Sepertinya dulu aku mengenalmu, bukankah kamu dulu adalah orang yang kena kusta, yang di jauhi manusia, orang yang fakir kemudian Allah Shubhanahu wa ta alla memberimu harta? Ia berkata dengan sombongnya: "Saya mendapatkan harta ini dari warisan ayahku dari kakeknya! Setelah itu, malaikat tadi berkata 5

padanya: "Jikalau kamu berdusta, semoga Allah Shubhanahu wa ta alla mengembalikan keadaan kamu seperti semula". Setelah itu, ia lalu mendatangi orang yang botak dengan kondisi serta keadaan yang sama seperti dirinya dulu, lalu berkata seperti apa yang di katakan pada orang yang terkena kusta tadi, dan orang yang dulunya botak inipun menolak sama seperti yang di lakukan oleh orang pertama. Maka malaikat tersebut pun berkata kepadanya: "Kalau seandainya kamu berdusta, semoga Allah Shubhanahu wa ta alla mengembalikan keadaanmu seperti semula". Kemudian terakhir ia mendatangi orang yang dulunya tidak bisa melihat, dengan keadaan dan kondisi yang sama seperti dirinya dulu, lalu berkata kepadanya: "Saya orang miskin dan ibnu sabil yang telah kehabisan bekal untuk melanjutkan perjalanan, tidak ada yang bisa menolongku melainkan Allah Shubhanahu wa ta alla dan anda, saya minta kepadamu yang telah dikembalikan penglihatanya, seekor kambing agar saya bisa meneruskan perjalananku? Orang tersebut berkata bijak kepadanya: "Sungguh dulu diriku adalah orang yang buta kemudian Allah Shubhanahu wa ta alla mengembalikan penglihatanku, ambillah seberapa engkau mau, dan tinggalkan sesukamu. Sungguh demi Allah, saya 6

tidak merasa keberatan dengan sesuatu yang diambil karena Allah Azza wa jalla". Malaikat tersebut menjawab: "Ambil hartamu, kalian sedang di uji, sungguh Allah Shubhanahu wa ta alla telah ridho kepadamu, dan murka kepada dua sahabatmu". Hadits shahih di riwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Ghoribul hadits 1. Qodzarani an-naas maknanya mereka menjauh dariku dan membenciku dengan sebab penyakit ini. 2. Atablughu bihaa maksudnya saya bisa gunakan untuk bisa sampai ketempat tinggal yang saya inginkan. 3. An-Naaqah al-usyaraa'u arti onta yang sedang hamil. 4. Inqotho'at bii al-hibaal artinya penyebab. 5. Maa ujhiduka artinya saya tidak merasa keberatan atasmu. 7