GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR / 94 / 2012 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 132 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 196 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 91 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 175 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 08 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 33 TAHUN 2014 T E N T A N G

BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR / 71 /KUM/2013

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.382/Menhut-II/2004 TENTANG IZIN PEMANFAATAN KAYU (IPK) MENTERI KEHUTANAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Hutan Produksi. Pelepasan.

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR / 69 /KUM/2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 47 Tahun : 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2001 NOMOR 79 SERI C NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 48 TAHUN 2001

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 397/Kpts-II/2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 33/Menhut-II/2010 TENTANG TATA CARA PELEPASAN KAWASAN HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DIKONVERSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.169/MENHUT-II/2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG IZIN PEMANFAATAN KAYU PADA KAWASAN BUDIDAYA NON KEHUTANAN

PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKAITAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN

Keputusan Menteri Kehutanan No. 31 Tahun 2001 Tentang : Penyelenggaraan Hutan Kemasyarakatan

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.428/MENHUT-II/2004 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI DONGGALA KEPUTUSAN BUPATI DONGGALA NOMOR : / /BLHD/2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DARI PURUK CAHU BANGKUANG BATANJUNG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN LINTAS KABUPATEN/KOTA UNTUK USAHA PERKEBUNAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI INDRAGIRI HILIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL) KABUPATEN BULUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PENGUSAHAAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT,

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 201/KPTS-II/1998. Tentang

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.94/MENHUT-II/2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

Menimbang : Mengingat :

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.398/MENHUT-II/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 26/Permentan/OT.140/2/2007 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN USAHA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 47 / KPTS-II / 1998 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PENGENDALIAN DAN PERLINDUNGAN SEMPADAN SUNGAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.45/MENHUT-II/2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAIRI NOMOR : 7 Tahun 2000 SERI : B NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAIRI NOMOR : 07 TAHUN 2000 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 44 TAHUN 2005 TENTANG

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG IJIN PEMBUANGAN DAN/ATAU PEMANFAATAN AIR LIMBAH DI KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.17/MENHUT-II/2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

KEPUTUSAN BUPATI KABUPATEN KUTAI NOMOR /HK-110/2002 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN PEMUNGUTAN DAN PEMANFAATAN KAYU RAKYAT BUPATI KUTAI,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN LINGKUNGAN DI KABUPATEN SUKOHARJO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

2015, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yan

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.393/MENHUT-II/2005 TENTANG

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

GUBERNUR JAWA TENGAH, PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 3 0.? TJLHUN 200o

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2004 TENTANG PERENCANAAN KEHUTANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-1- BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 4

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/ \ '30 /I1.0S/HK/201S

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 188.44 / 62 / 2012 TENTANG KELAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP KEGIATAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT. SUMUR PANDANWANGI LUAS AREAL KEBUN 8.175,90 HEKTAR DI DESA KARTIKA BHAKTI, BANGUN HARJA, SUNGAI BAKAU DAN HALIMAUNG JAYA, KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR, KABUPATEN SERUYAN, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, Menimbang : a. bahwa Kegiatan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Sumur Pandanwangi, Luas Areal Kebun 8.175,90 Hektar Di Desa Kartika Bhakti, Bangun Harja, Sungai Bakau Dan Halimaung Jaya, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah merupakan kegiatan yang wajib dilengkapi dengan studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup; b. bahwa Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL), sebagai salah satu bagian dari studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup wajib mendapat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup berdasarkan hasil penilaian Komisi Penilai AMDAL Provinsi Kalimantan Tengah; c. bahwa berdasarkan hasil Rapat Komisi Penilai AMDAL Provinsi Kalimantan Tengah pada tanggal 15 November 2011 merekomendasikan Kelayakan Lingkungan Hidup terhadap Kegiatan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Sumur Pandanwangi, Luas Areal Kebun 8.175,90 Hektar Di Desa Kartika Bhakti, Bangun Harja, Sungai Bakau Dan Halimaung Jaya, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Sumur Pandanwangi, Luas Areal Kebun 8.175,90 Hektar di Desa Kartika Bhakti, Bangun Harja, Sungai Bakau Dan Halimaung Jaya, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang- Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah dan Perubahan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur Sebagai Undang-Undang; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja; 3.Undang.

2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan; 5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan; 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 8. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup; 11. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup; 12. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup; 13. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup; 14. Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 26/Permentan/OT.140/2/2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan; 15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 292/Menhut-II/2011 Tanggal 31 Mei 2011 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 1.168.656 (Satu Juta Seratus Enam Puluh Delapan Ribu Enam Ratus Lima Puluh Enam) Hektar, Perubahan Antar Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 689.666 (Enam Ratus Delapan Puluh Sembilan Ribu Enam Ratus Enam Puluh Enam) Hektar, dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan menjadi Kawasan Hutan seluas ± 29.672 (Dua Puluh Sembilan Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Dua) Hektar di Provinsi Kalimantan Tengah; 16. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup; 17. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 16 Tahun 2008 tentang Kelembagaan Adat Dayak Kalimantan Tengah; 18. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 16 Tahun 2008 tentang Kelembagaan Adat Dayak Di Kalimantan Tengah; 19. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan Berkelanjutan; 20. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Tata Cara Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL. MEMUTUSKAN.

3 Menetapkan : KESATU KEDUA MEMUTUSKAN : : Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Sumur Pandanwangi, Luas Areal Kebun 8.175,90 Hektar Di Desa Kartika Bhakti, Bangun Harja, Sungai Bakau Dan Halimaung Jaya, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah. : Memberikan persetujuan Kelayakan Lingkungan Hidup terhadap usaha perkebunan kelapa sawit kepada : Nama Perusahaan : PT. Sumur Pandanwangi Penanggung Jawab : Budhi Soejono Jabatan : Direktur Utama Alamat : Jalan Pelita Barat No. 24 Sampit, Kalimantan Tengah Telepon : 0531-22035 Jenis usaha : Perkebunan Kelapa Sawit Luas areal : 8.175,90 Hektar Lokasi : Desa Kartika Bhakti, Bangun Harja, Sungai Bakau dan Halimaung Jaya, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah KETIGA : Mewajibkan kepada PT. Sumur Pandanwangi untuk : 1. Melaksanakan segala kewajiban dalam pengelolaan dan pemantauan sebagaimana yang dinyatakan dalam Dokumen ANDAL, RKL dan RPL serta Program Pengembangan Masyarakat (Community Development) yang telah direkomendasi oleh instansi yang berwenang. 2. Menyusun Program Pengembangan Masyarakat (Corporate Social Responsibility/CSR) untuk jangka lima tahunan dan jangka tahunan dengan melibatkan Pemerintah Daerah dan masyarakat sekitar lokasi usaha dan/atau kegiatan yang disetujui oleh pejabat yang berwenang. 3. Melakukan sosialisasi secara terus menerus dan transparan, sehingga para pemangku kepentingan mendapat informasi yang jelas, tepat dan benar terhadap rencana usaha yang akan dilaksanakan. 4. Melakukan inventarisasi dan pemetaan serta mengakui, menghormati dan menghargai hak-hak masyarakat adat Dayak yang berada di dalam lokasi usaha sebagaimana pasal 36 Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 16 Tahun 2008 tentang Kelembagaan Adat Dayak Kalimantan Tengah. 5. Melakukan pembebasan Tanah Adat Dayak melalui cara Kerja Sama Usaha (KSU) atau melalui ganti rugi sesuai peraturan perundangan yang berlaku. 6. Mengurus perizinan lainnya sesuai peraturan perundangan yang berlaku. 7. Menyusun rencana tanggap darurat pengendalian pencemaran air sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. 8. Mempersiapkan kualitas tenaga kerja lokal melalui pendidikan dan latihan (diklat) sesuai kebutuhan dan keahlian, memprioritaskan penerimaan tenaga kerja lokal dan membuka lapangan usaha kepada masyarakat desa di sekitar perusahaan. 9. Melaksanakan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan baik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 10.Melakukan..

4 10. Melakukan pengelolaan seluruh bahan berbahaya dan beracun (B3) yang digunakan dalam budidaya perkebunan kelapa sawit sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. 11. Melakukan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) sebagaimana pasal 103 dan 104 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 12. Membangun kebun untuk masyarakat atau plasma paling rendah seluas 20% (dua puluh per seratus) dari total luas areal kebun, sebagaimana yang diatur dalam Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 26/Permentan/OT.140/2/2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan dan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Usaha Perkebunan Berkelanjutan sebagaimana peta terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini. 13. Melakukan konservasi/perlindungan atau tidak melakukan penebangan pohon sebagaimana pasal 50 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dengan radius/jarak sampai dengan : a. 500 meter dari tepi waduk atau danau; b. 200 meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa; c. 100 meter dari kiri kanan tepi sungai; d. 50 meter dari kiri kanan tepi anak sungai; e. 2 kali kedalaman jurang dari tepi jurang; f. 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepi pantai. 14. Melakukan konservasi/perlindungan atau tidak melakukan penebangan pohon dengan radius/jarak sampai dengan 20 meter dari kiri kanan tepi anak-anak sungai. 15. Membentuk Divisi Pengelolaan Lingkungan dalam struktur organisasi dan sistem management perusahaan. 16. Melakukan kegiatan pembukaan dan/atau pengolahan lahan tanpa bakar (zero burning) serta menyediakan satuan tugas sarana, prasarana dan sistem tanggap darurat yang memadai untuk pencegahan dan penanggulangan terjadinya kebakaran hutan dan lahan baik di lingkungan Perusahaan maupun di lingkungan masyarakat sekitar lokasi usaha dan/atau kegiatan, sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan, Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 17. Mendukung kebijakan Pembangunan sebagaimana termuat dalam Visi dan Misi Pembangunan Provinsi Kalimantan Tengah. 18. Membuka kantor di Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah atau Ibukota Kabupaten/Kota dimana kegiatannya beroperasi. 19. Melaporkan pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) serta Program Pengembangan Masyarakat (Community Development) setiap 6 (enam) bulan kepada Instansi berwenang sebagaimana tertuang dalam Dokumen RKL dan RPL. 20. Bila terjadi pemindahan lokasi kegiatan, perubahan desain dan atau proses dan atau kapasitas dan atau bahan baku dan atau bahan penolong, terjadi bencana alam atau lainnya yang menyebabkan perubahan lingkungan sangat mendasar baik sebelum maupun saat pelaksanaan kegiatan, maka pemrakarsa wajib membuat dokumen lingkungan yang baru atau dokumen lingkungan lainnya sesuai peraturan perundangan yang berlaku. KEEMPAT

5 KEEMPAT : Instansi yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup, Instansi yang membidangi jenis rencana usaha dan/atau kegiatan, Instansi yang terkait dalam pengawasan implementasi RKL dan RPL sebagaimana yang tercantum di dokumen ANDAL, RKL, RPL wajib melakukan pengawasan secara berkala sesuai dengan kewenangannya. KELIMA : Apabila berdasarkan laporan hasil pelaksanaan pengawasan timbul dampakdampak penting di luar perencanaan dan perkiraan yang tercantum dalam studi Analisis Dampak Lingkungan Hidup, Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL), agar pemrakarsa segera melaporkan kepada instansi sebagaimana dimaksud dalam diktum KEEMPAT untuk dilakukan langkah-langkah penyelesaian yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. KEENAM : Apabila ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum dalam Diktum KETIGA Keputusan ini tidak dipatuhi, maka kepada PT. Sumur Pandanwangi dapat dikenakan sanksi pencabutan Persetujuan Kelayakan Lingkungan dan atau Izin Lingkungan serta perijinan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangam yang berlaku. KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Palangka Raya pada tanggal 13 Pebruari 2012 GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, AGUSTIN TERAS NARANG Keputusan ini disampaikan kepada Yth. : 1. Menteri Negara Lingkungan Hidup RI/Ketua Komisi penilai AMDAL Pusat di Jakarta; 2. Menteri Pertanian RI di Jakarta; 3. Bupati Seruyan di Kuala Pembuang; 4. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya : Up. a. Asisten Perekonomian dan Pembangunan b. Kepala Biro Hukum 5. Kepala Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya; 6. Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya; 7. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya; 8. Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya; 9. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Seruyan di Kuala Pembuang; 10. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan di Kuala Pembuang; 11. Camat Seruyan Hilir Timur di Kartika Bhakti; 12. PT. Sumur Pandanwangi d/a Jalan Pelita Barat No. 24 Sampit, Kalimantan Tengah Telp. 0531-22035.