BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi membuat informasi mudah di akses dengan cepat tanpa harus menunggu lama. Hal tersebut yang membuat internet menjadi pilihan banyak masyarakat dalam memenuhi kebutuhan segala informasi termasuk berita. Berita memang sudah menjadi konsumsi wajib bagi masyarakat Indonesia, hampir di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan informasi dalam bentuk berita. Hal tersebut yang membuat media masa sangat berpengaruh terhadap presepsi masyarakat sehingga media massa disebut sebagain pilar keempat dalam suatu pemerintahan setelah lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. 1 Di era Demokrasi seperti ini berita di situs internet menimbulkan beberapa ketakutan, dengan adanya demokrasi yang bebas situs berita online dengan leluasa bisa memecah belah ranah publik dan ada beberapa pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengkonstruksi berita sesuai dengan kepentingannya. Hal ini bisa di jelaskan pada teori framing dimana media bisa melakukan set up, organisasi dan menghadirkan suatu peristiwa untuk mempengaruhi penafsiran pembaca, pemirsa, dan pendengar tentang suatu isu dalam makna tertentu. 2 Apalagi melihat sifat dari media baru Internet yang sangat bebas 1 Kacung Marijan, System Politik Indonesia, pernada Media Grub, Jakarta, 2010, Hal: 281 2 Ibid, Hal:283 1
sehingga sangat mudah untuk melakukan konstruksi-konstruksi pemberitaan yang diinginkan. Seharusnya media di dalam politik merupakan saluran komunikasi para elit, baik yang duduk di dalam pemerintahan maupun elit 3 yang tidak duduk di pemerintahan dengan warga negara. Namunsekarang ini media memiliki beberapa fungsi yaitu tidak hanya sebagai instrumen saja tetapi juga sebagai aktor dalam proses komunikasi dan memiliki kepentingan-kepentingan tersendiri. Disini yang paling memiliki peran besar dalam mempengaruhi media adalah para elit, khususnya para 4 elit yang duduk di pemerintahan. Sedangkan warga negara cenderung bersifat pasif walaupun ada warga negara yang aktif namun jumlahnya masih sedikit. 53 Seperti halnya dengan fenomena Pemilu Presiden yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014, banyak elit partai politik yang memilih media Internet sebagai salah satu media wajib yang digunakan sebagai senjata untuk memenangkan tokoh yang di usung. Konstruksi pencitraan tokoh pun tak luput dibentuk di berbagai situs berita online. Bisa dilihat di situs berita online seperti Mediaindonesia.com yang pemberitaannya cenderung pro kepada Jokowi. Hal tersebut tak lepas dari elit pemilik media tersebut yaitu Surya Paloh yang tidak lain adalah ketua umum partai Nasional Demokrat. Surya Paloh memilih berkoalisi dengan PDIP untuk mendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sehingga banyak pemberitaan di Mediaindonesia.com bernada positif yang 3 Ibid, Hal: 285 2
ditujukan untuk pasangan tersebut. Sedangkan situs berita online Viva.co.id dan Okezone.com pemberitaannya cenderung positif dan pro kepada Capres Prabowo Subiantodan Hatta Rajasa. Pemilik Viva.co.id adalah Aburizal Bakhrie yang juga ketua umum partai Golkar sedangkan Okezone.com adalah milik Hary Tanoe mantan Ketua Dewan Pertimbangan partai Hanura. Kedua elit politik ini samasama memilih berkoalisi dengan partai Gerindra untuk mendukung Capres Prabowo Subianto. Hal tersebut dilakukan oleh para elit politik untuk mempengaruhi opini publik, sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan masyarakat. Selain itu media internet sifatnya sangat bebas dibandingkan dengan media lainnya seperti Televisi, radio dan media cetak seperti Koran. Media internet adalah ruang maya yang sulit dikontrol oleh peraturan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu seperti kampanye politik. Belum adanya peraturan di KPU tentang kampanye politik di Internet dikarenakan sulit untuk merumuskan kriteria-kriteria yang dapat dianggap sebagai kampanye karena sifatnya adalah ruang interaksi sosial. 46 Situs berita online di internet dirasa sangat efektif untuk menjangkau masyarakat menengah keatas yang dalam kesehariannya selalu menggunakan akses internet. Sehingga menjadi sasaran empuk para elit politik untuk memanfaatkan media online Internet sebagai jalan mendukung perpolitikannya. 4 http://m.merdeka.com/pemilu-2014/kpu-persilakan-parpol-dan-caleg-kampanye-di-mediasosial.html, Reporter : Muhammad Mirza Harera 3
Salah satunya yang menarik perhatian dalam Pemilu Presiden tahun 2014adalahcalon Presiden yang di usung oleh partai Gerindra yaitu Prabowo Subianto yang disandingkan dengan Hatta Rajasa dari partai PAN. Banyak pemberitaan yang Pro dan Kontra dengan pencapresan Prabowo Subianto di berbagai situs berita online. Hal tersebut tidak terlepas dari sosok Prabowo di massa orde baru yang banyak menimbulkan polemik. Banyak perdebatan yang menyebutkan bahwa Prabowo diduga kuat sebagai dalang kasus pelanggaran HAM di timor timur dan kasus penculikan aktivis 1997/1998 yaitu peristiwa penghilangan orang secara paksa atau penculikan terhadap para aktivis prodemokrasi yang terjadi menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 1997 dan Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tahun 1998. 5 Hal tersebut menjadikan sasaran empuk bagi saingan politik untuk mengangkat isu dari masa lalu Prabowo. 7 Tidak hanya pemberitaan-pemberitaan negatif saja yang di arahkan pada Prabowo Subianto, Banyak konstruksi-konstruksi pencitraan prabowo subianto yang di bentuk untuk mempengaruhi opini publik. Selain itu brand image yang di bentuk oleh Prabowo Subianto di pilpres 2014 ini bisa di lihat dari sifat Prabowo yang tegas dan berwibawa serta dilihat dari cara berpakainan dalam setiap orasi. Prabowo memiliki tampilan unik yang mudah dikenali dengan baju warna khaki dengan banyak kantong. Hal tersebut yang membuat ia dianggap mengingatkan masyarakat kepada sosok Sukarno dengan style yang sama. Selain pakaian khaki, Prabowo Subianto juga sangat dikenal karena kampanyenya di Gelora Bung 5 A. Prambudi, Sintong & Prabowo : Dari Kudeta L.B. Moerdani Sampai Kudeta Prabowo, MedPress, Yogyakarta, 2009, Hal : 33 4
Karno yang menggunakan kuda. Sehingga penampilannya yang khas dari Prabowo Subianto ini banyak dibahas di media sosial. 6 8 Peneliti memilih dua media online Detik.com dan Kompas.com yang pertama karena kepopulerannya di Indonesia. Kepopuleran tersebut bisa di lihat dari urutan peringkat situs-situs populer di Indonesia dan juga di dunia. Menurut data Alexsa (situs web tentang informasi-informasi perusahaan) pada tahun 2014, Detik.com memiliki peringkat ke-320 di tingkat global dan ke-8 di Indonesia. 7 Menurut data dari StatShow, pengunjung detik.com perhari berjumlah 2,083,341pengunjung dan 3,333,346pageview. 8 Setelah itu di urutan kedua adalah Kompas.com yang memiliki peringkat ke-610 di tingkat global dan ke-12 di Indonesia. 9 Sedangkan menurut data dari StatShow, pengunjung Kompas.com perhari berjumlah 1,077,590pengunjung dan 1,724,145 pageview. 10 Sedangkan latar belakang berdirinya dua media online ini sama yaitu berawal dari krisis politik dan dibentuknya tidak berdasarkan pada kepentingan partai politik tertentu sehingga sifatnya cukup netral walaupun tidak ada media yang benar-benar netral saat ini. Oleh karena itu perlu untuk melihat bagaimana kedua media online Detik.com dan Kompas.com ini dalam mengkonstruksi pencitraan-pencitraan dari sosok Prabowo Subianto. Karena dari tingkat kepopuleran pastinya banyak 6 http://www.tempo.co/read/news/2013/10/26/078524857/soal-pakaian-khasnya-ini-kata- Prabowo Reporter : Wayan Agus 7 http://www.alexa.com/siteinfo/detik.com#trafficstats 8 http://www.alexa.com/siteinfo/kompas.com# 9 http://www.statshow.com/www/detik.com 10 http://www.statshow.com/www/kompas.com 5
masyarakat yang memilih kedua media online tersebut sebagai salah satu sumber informasi Pilpres 2014. Dalam penelitian ini Peneliti memilih berita pencitraan Prabowo Subianto yang ada di Detik.com dan Kompas.com dari tanggal 17Juni 2014 sampai 29Juni 2014, karenabulan Juni adalah jadwal kampanye yang di keluarkan oleh KPU yaitu mulai tanggal 4 Juni sampai 5 Juli 2014 9. 11 Sehingga pada bulan Juni pasti banyak isu-isu yang menarik, karena dalam masa kampanye ini tim sukses Prabowo berlomba-lomba memberitakan isu-isu positif Prabowo Subianto. Berawal dari fenomena diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Konstruksi Pencitraan Calon Presiden Dalam Media Online (Analisis Framing Pemberitaan Tentang Prabowo Subianto di Detik.com dan Kompas.com) yang nantinya akan menggunakan analisis framing sebagai acuan dalam melakukan penelitian. B. Rumusan Masalah Bagaimana konstruksi pencitraan Prabowo Subianto yang di bentuk di media online Detik.com dan Kompas.com dalam pemilihan Calon Presiden 2014 melalui pemberitaan Tanggal 17 Juni 2014-29 Juni 2014 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian diatas adalah untuk menjelaskan perbandingan pemaknaan konstruksi pencitraan Prabowo Subianto yang di bangun antara dua 11 http://kpujakarta.go.id 6
media online Detik.com dan Kompas.com dalam pemilihan calon Presiden 2014 pada pemberitaan Tanggal 17 Juni 2014-29 Juni 2014. D. Manfaat Penelitian D1. Manfaat Akademis Diharapkan penelitian ini bisa menjadi sebuah referensi khususnya bagi Mahasiswa Komunikasi serta dapat menambah wawasan tentang bagaimana sebuah media bisa mengkonstruksikan citra tokohyang ingin di usung, dalam hal ini adalah konstruksi pencitraan tokoh elit politik Prabowo Subianto di media online. D2. Manfaat Praktis Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada masyarakat bagaimana sebuah media mengkonstruksikan citra tokoh yang diusungnya. Hasil ini diharapkan dapat menjadikan sebuah pertimbangan bagi masyarakat agar selalu meneliti terdahulu informasi yang di dapat dari media online. 7