BAB I PENDAHULUAN. masyarakat serta mempelajari masalah-masalah yang ada di dalamnya. Mata

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat serta mempelajari masalah-masalah yang ada di dalamnya. Mata

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang tercantum dalam kurikulum pendidikan. Mata pelajaran ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya peningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hayat. Dengan pendidikan dapat membantu mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Undang-undang RI No. 20 Th Bab 1 pasal 1. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pendidikan di lingkungan formal dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun pendidikan nonformal. Salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang

PENGARUH PENGGUNAAN CROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses belajar siswa, tidak dipungkiri lagi bahwa pembelajaran PKn di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi setiap individu. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. saling terkait sehingga dapat membuahkan hasil belajar yang optimal. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. sendiri maupun orang lain. Pendidikan sebagai gejala yang universal

BAB I PENDAHULUAN. sekolah juga sangat penting karena kualitas kerja sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan penerus. Pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006 menuntut perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan untuk dirinya sendiri maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. situasi pergaulan (pendidikan), pengajaran, latihan, serta bimbingan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu mata pelajaran yang di pelajari di sekolah dasar adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. siswa serta didukung oleh lingkungan belajar mengajar yang kondusif.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk mengubah siswa agar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang maslah yang diambil dalam penelitian. Selain itu menjelaskan tentang rumusan

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aktivitas yang melibatkan kemampuan kognitif, afektif, maupun. UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Bloom dalam Sudjana (2008: 46) mengemukakan bahwa siswa dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang. memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. keterpurukan dan mampu bersaing dengan bangsa lain, namun mengelola dan

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan kurikulum pada awal kemerdekaan di tahun 1946 sampai sekarang, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

BAB I PENDAHULUAN. proses yang tidaklah mudah. Hal paling mendasar yang perlu diterapkan. belajar mengajar yang menyenangkan dalam suatu kelas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi. yang tersusun dalam suatu kurikulum pendidikan.

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Warga Negara Indonesia harus berusaha belajar. Belajar tidak hanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari diri manusia, masyarakat maupun lingkungannya. Manusia

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Hal tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jenjang pendidikan dasar, sekolah seyogyanya dikembangkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. Nuryani Y Rustama, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (tt.p: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Biologi. Diajukan oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan dirumuskan sesuai dengan Undang-Undang No. 20. Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter sebagaimana diamanatkan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum pendidikan. Mata pelajaran ini mengajarkan tentang berbagai kehidupan sosial yang ada di keluarga, sekolah, maupun di masyarakat serta mempelajari masalah-masalah yang ada di dalamnya. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu yang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Dalam dunia pendidikan belajar tidak hanya terjadi di sekolah saja, tetapi juga di tiga pusat yang lazim disebut dengan Tri Pusat Pendidikan. Tri Pusat Pendidikan adalah tempat anak mendapatkan pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung, baik formal maupun non formal (Ruminiati, 2008: 1-3). Tri Pusat Pendidikan ini terdiri atas: (1) pendidikan dari dalam keluarga (informal), (2) pendidikan di sekolah (formal), (3) pendidikan dalam masyarakat (non formal). Dalam pendidikan informal, peran anggota keluarga sangat penting, terutama orang tua sebagai pendidik pertama dan utama bagi seorang anak. Pendidikan informal ini di laksanakan di dalam lingkungan keluarga. Sedangkan pada pendidikan formal, guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendidik peserta didiknya untuk menanamkan dan membangun jiwa sosial

2 peserta didik untuk menjadi warganegara yang baik. Selanjutnya, pendidikan non formal dilaksanakan di lingkungan masyarakat, yang mana kegiatannya dapat terlihat dari aktifitas anak dalam melakukan sosialisasi maupun kegiatan sosial seperti kerja bakti dan lain-lain dengan masyarakat yang dilandasi dengan normanorma yang ada di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa semua pembelajaran yang diajarkan kepada anak tidak hanya dilakukan dalam lingkungan formal saja, akan tetapi juga dapat dilaksanakan di lingkungan non formal. Begitu pula dengan pelajaran PKn, pada mata pelajaran ini anak akan dikenalkan dengan lingkungan sosial yang ada disekitar mereka. Selain itu, PKn juga mempunyai tujuan untuk menjadikan seseorang sebagai warga negara yang baik, sehingga dalam mata pelajaran ini tidak hanya belajar dilingkungan sekolah saja, akan tetapi dengan tanpa disadari pelajaran ini telah ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu di lingkungan keluarga dan masyarakat. Dalam pendidikan di sekolah, Pendidikan Kewarganegaraan diterapkan kepada anak sejak anak berada di bangku Sekolah Dasar (SD). Sekolah dasar (SD) merupakan lembaga pendidikan formal paling rendah di antara pendidikan formal lainnya. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa SD adalah jenjang lanjutan dari lembaga prasekolah atau yang biasa disebut Taman Kanak-kanak (TK). Dengan demikian sekolah dasar harus benar-benar menyelenggarakan pendidikan dengan berbagai cara pembelajaran yang tidak terlalu jauh dari penyelenggaraan pendidikan di dalam lingkungan keluarga (Arindawati, 2004: 49). Pengembangan pendidikan di sekolah dasar merupakan tahapan yang sangat penting karena pembentukan karakter anak untuk gemar belajar terjadi

3 pada tahap ini. Bila pada tahap pembentukan terjadi penyimpangan, maka kesalahan yang terjadi akan terbawa pada tahap pendidikan selanjutnya. Untuk itu, guru SD harus mampu menunjukkan bahwa peningkatan perhatian dan wawasan yang dimilikinya sangat penting dilakukan agar anak didik mendapat pendidikan yang berkualitas. Anak-anak yang berkualitas diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di kemudian hari guna kemajuan pendidikan bangsa Indonesia. Anak-anak yang mempunyai pemahaman terhadap materi yang dipelajarinya dengan baik akan dapat mengembangkan dan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-harinya. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar lebih mengarahkan siswa untuk selalu berinteraksi dengan guru maupun dengan temannya, dengan kata lain banyak melakukan sosialisasi dan berorganisasi. Tujuannya adalah untuk membangun karakter peserta didik sebagai makhluk sosial yang diharapkan nantinya mampu menjadi warga negara yang baik dengan berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan SK dan KD pada mata pelajaran PKn kelas IV SD/MI terdapat materi tentang mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan kecamatan. Secara konseptual materi ini bermanfaat untuk mengenalkan kepada siswa tentang lembaga-lembaga dan struktur organisasi yang ada dalam sistem pemerintahan di desa maupun di kecamatan. Dari materi tersebut diharapkan agar siswa memiliki kesadaran akan pentingnya sistem pemerintahan bagi keteraturan dalam sebuah kehidupan, yang mana kesadaran tersebut dapat mengantarkan siswa untuk membentuk karakter sebagai warga Negara yang baik dalam sebuah lingkungan sosial.

4 Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan sebelumnya, permasalahan yang terjadi pada siswa kelas IV dalam mata pelajaran PKn materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan, yaitu: 1) siswa kurang tertarik pada pelajaran, karena mata pelajaran PKn sering dianggap membosankan oleh siswa, 2) siswa cenderung pasif terhadap pembelajaran, sebab beberapa siswa sering tidak memperhatikan penjelasan guru, 3) siswa merasa jenuh terhadap pembelajaran, hal ini dikarenakan aktivitas pembelajaran yang kurang variatif, 4) rendahnya hasil belajar siswa, siswa sering mendapatkan nilai dibawah KKM yang telah ditentukan pihak sekolah, dan 5) materi pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa. Terkait dengan perilaku mengajar guru, dalam observasi ditemukan data sebagai berikut: 1) kurang tepatnya strategi belajar yang digunakan guru, 2) kurang variatifnya media yang digunakan untuk proses pembelajaran, 3) guru menggunakan metode ekspositori, dan 4) guru lebih mendominasi pelajaran atau guru lebih berperan aktif dalam kegiatan pengajaran dibandingkan dengan siswanya. Untuk mengatasi hal itu diadakan pembaharuan dalam hal strategi pembelajaran. Dari permasalahan tersebut, dapat ditemukan hasil belajar siswa sebelum tahun ajaran baru yaitu hasil belajar PKn pada tahun ajaran 2011/2012 dari 10 siswa kelas IV siswa yang tuntas dalam memahami materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan hanya ada 1 anak atau 10% dari keseluruhan jumlah siswa, sedangkan yang belum tuntas terdapat 9 anak atau 90% dari keseluruhan jumlah siswa. Dari faktor-faktor tersebut, menyebabkan banyak siswa

5 yang belum mampu menguasai materi sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Melihat beberapa masalah yang ada dalam pembelajaran PKn dikelas, maka diperlukan alternatif atau variasi dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) yaitu dengan menggunakan strategi Crossword Puzzle. Strategi Crossword Puzzle merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan teka-teki silang dengan pola berbentuk segi empat yang terdiri dari kumpulan kotak-kotak yang dilengkapi dua jalur yaitu mendatar dan menurun. Strategi ini sangat baik digunakan dalam PBM karena strategi Crossword Puzzle dapat meningkatkan daya ingat siswa, memberikan motivasi belajar bagi siswa, serta dapat mengasah otak siswa dalam menentukan jawaban yang akan dipilih atau digunakan. Dengan adanya kondisi tersebut, penulis akan melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Sistem Pemerintahan Melalui Strategi Crossword Puzzle Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 05 Bumiaji Batu. Penggunaan strategi Crossword Puzzle dalam pembelajaran PKn kelas IV SD ini, didasarkan pada pemikiran bahwa dengan strategi tersebut siswa mampu meningkatkan hasil belajarnya. B. Identifikasi Masalah Permasalahan dalam kelas IV di SD Muhammadiyah 05 Bumiaji Batu adalah rendahnya pemahaman siswa tentang materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan. Hasil belajar siswa dari tahun ke tahun pada materi tersebut banyak yang nialinya di bawah KKM, hal ini diakibatkan karena materi tersebut dianggap sulit oleh siswa. Dan sampel data nilai siswa diambil dari nilai pada tahun ajaran

6 2011-2012 yaitu sebanyak 90 % siswa belum tuntas dalam memenuhi KKM, yang mana KKM di sekolah tersebut adalah 70. Oleh karena itu, untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi tersebut digunakan strategi Crossword Puzzle. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang sebagaimana yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan strategi Crossword Puzzle untuk meningkatkan hasil belajar PKn materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 05 Bumiaji Batu? 2. Bagaimana peningkatkan hasil belajar PKn materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan melalui strategi Crossword Puzzle siswa kleas IV 05 Bumiaji Batu? D. Tujuan Penelitian Berkenaan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendiskripsikan penerapan strategi Crossword Puzzle untuk meningkatkan hasil belajar PKn materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 05 Bumiaji Batu. 2. Mendiskripsikan peningkatan hasil belajar PKn materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan melalui strategi Crossword Puzzle siswa kelas IV SD Muhammadiyah 05 Bumiaji Batu.

7 E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perkembangan belajar PKn khususnya pada materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan. Manfaat tersebut ditujukan bagi: 1. Bagi siswa Dengan adanya strategi Crossword Puzzle dalam pembelajaran PKn khususnya materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan diharapkan dapat membantu siswa yang bermasalah atau mengalami kesulitan belajar, dengan strategi ini memungkinkan siswa terlibat secara aktif mengembangkan daya nalar serta mampu berfikir yang lebih kreatif sehingga memotivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik. 2. Bagi guru Dengan adanya PTK dapat menambah wawasan tentang peranan pembelajaran sistem pemerintahan desa dan kecamatan dalam perubahan siswa dan guru, sebagai usaha untuk meningkatkan keberhasilan dalam mengajar siswa, dan memberikan informasi kepada guru PKn mengenai situasi pembelajaran PKn. Serta menjadikan guru lebih kreatif dalam menyampaikan materi sehingga dapat meminimalisir kejenuhan dalam PBM. 3. Bagi sekolah Dengan adanya PTK dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pelaksana pendidikan dalam mewujudkan sistem pembelajaran yang efektif dan efisien dengan guru yang berkualitas dimasa depan dan sebagai bahan pertimbangan bagi pelaksana pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

8 F. Batasan Istilah 1. Hasil belajar adalah pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap di ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris dari proses yang dilakukan dalam waktu tertentu (Jihad, 2009:14.) 2. Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hakhak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Winataputra, 2009:1.23) 3. Sistem pemerintahan adalah suatu tatanan dari berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantung dan mempengaruhi dalam mencapai tujuan dan fungsi pemerintah. (Aida, 2010:5) 4. Strategi Crossword Puzzle adalah permainan mengasah otak melalui pencarian dan pengingatan kata yang pas untuk jawaban pada kotak yang tersedia (Cahyo, 2011: 39)