2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG. Rumah Sakit Umum. Tata Kerja. Organisasi. Pencabutan.

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT KHUSUS BERSALIN SAYANG IBU KELAS B

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 133, Tamb

2016, No tentang Perubahan Kedelapan atas Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Or

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMENRISTEK-DIKTI. Polimdo. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No f. bahwa Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf c, sudah tidak sesuai

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI SERTIFIKASI ELEKTRONIK

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG

NOMOR : 3 TAHUN : 2001 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 1997 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.21/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG

2016, No Hidup dan Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Serat Tanaman Hutan; Mengingat : 1.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 44 TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT LEMBAGA SENSOR FILM

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.24/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG

2011, No Memperhatikan : 4. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Beri

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJI MUHAMMAD PARIKESIT

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

2 Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 32 /Menhut-II/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 55 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI KESEHATAN PENERBANGAN

2016, No sebagaimana dimaksud dalam huruf a, sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan saat ini; e. bahwa berdasarkan pertimbangan s

2016, No Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KESEHATAN

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

2017, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

2016, No Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5073); 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir

2011, No Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Berita Negara Republ

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 133, Tamb

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 33 /Menhut-II/2011 TENTANG

2016, No Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non

Transkripsi:

No.315, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. ORTA RS Kelas B dr. Suyoto. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT KELAS B dr. SUYOTO KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan sehingga diperlukan penataan kembali organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Kelas B dr. Suyoto Kementerian Pertahanan; b. bahwa Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit dr. Suyoto Kelas B Kementerian Pertahanan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Kelas B dr. Suyoto Kementerian Pertahanan;

2018, No.315-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159); 3. Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertahanan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 102); 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksanaan Teknis Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 5. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 444); 6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.03.05/I/1721/11 tentang Penetepan Kelas Rumah Sakit Umum dr. Suyoto; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT KELAS B dr. SUYOTO KEMENTERIAN PERTAHANAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan : 1. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah satuan organisasi yang bersifat mandiri yang melaksanakan tugas teknis operasional dan atau tugas teknis dari organisasi induknya.

-3-2018, No.315 2. Rumah Sakit yang selanjutnya disebut Rumkit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 3. Rumkit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. 4. Rumkit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan lainnya. 5. Kementerian Pertahanan yang selanjutnya disebut Kemhan adalah unsur pelaksana pemerintah di bidang pertahanan. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 2 (1) Rumkit Kelas B dr. Suyoto Kemhan adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Pertahanan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Rehabilitasi Kemhan. (2) Rumkit Kelas B dr. Suyoto Kemhan dipimpin oleh seorang Kepala Rumah Sakit. Pasal 3 Rumkit Kelas B dr. Suyoto Kemhan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan medik dan rehabilitasi medik secara terpadu, serta penelitian dan pengembangan dengan kekhususan rehabilitasi medik komprehensif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 4 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Rumkit Kelas B dr. Suyoto Kemhan

2018, No.315-4- menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pelayanan kesehatan, pelayanan medik, dan penunjang medik khususnya bagi penyandang disabilitas personel Kemhan/TNI; b. penelitian dan pengembangan di bidang rehabilitasi medik komprehensif; c. pelayanan rujukan teknis rehabilitasi medik; d. pelayanan siaga kesehatan; e. pengembangan profesi kesehatan melalui komite medik, keperawatan, dan staf fungsional tenaga kesehatan di lingkungan Rumkit Kelas B. dr. Suyoto; f. pelaksanaan evaluasi dan pengawasan internal; g. kerja sama dengan instansi atau pihak lain dalam rangka pengembangan pelayanan kesehatan; dan h. pelaksanaan administrasi umum di bidang perencanaan, program dan anggaran, tata usaha, keuangan, data dan informasi, kepegawaian, kerumahtanggan, serta fasilitas kesehatan Rumah Sakit. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 5 Susunan Organisasi Rumkit Kelas B dr. Suyoto Kemhan terdiri atas: a. Kepala Rumah Sakit; b. Wakil Kepala Rumah Sakit Bidang Pelayanan Medik; c. Wakil Kepala Rumah Sakit Bidang Penunjang Medik; d. Subbagian Tata Usaha; e. Departemen Rehabilitasi Medik; f. Departemen Gigi dan Mulut; g. Departemen Bedah, Anastesi dan Orthopedi; h. Departemen Perawatan Intensif dan Pemeriksaan Kesehatan; i. Departemen Obstetri Ginekologi dan Anak; j. Departemen Penyakit Saraf, Jiwa dan Ketergantungan Obat;

-5-2018, No.315 k. Departemen Mata, Telinga Hidung Tenggorokan, Kulit dan Kelamin; l. Departemen Penyakit Dalam, Jantung dan Paru; m. Departemen Keperawatan; n. Instalasi Gawat Darurat dan Siaga Kesehatan; o. Instalasi Radiologi; p. Instalasi Kesehatan Udara Bertekanan Tinggi; q. Instalasi Patologi; r. Instalasi Penunjang Perawatan; dan s. Instalasi Farmasi. t. Komite Medik u. Komite Keperawatan v. Komite Akreditasi w. Satuan Pengawas Internal x. Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 6 (1) Kepala Rumah Sakit selanjutnya disebut Karumkit mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan Rumah Sakit. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Karumkit menyelenggarakan fungsi : a. koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi; b. penetapan kebijakan penyelenggaraan Rumah Sakit sesuai dengan kewenangannya; c. penyelenggaraan tugas dan fungsi Rumah Sakit; d. pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi; dan e. evaluasi, pencatatan, dan pelaporan. Pasal 7 Wakil Kepala Rumah Sakit Bidang Pelayanan Medik selanjutnya disebut Waka Rumkit Bid Yanmed mempunyai tugas membantu Karumkit dalam mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan medik.

2018, No.315-6- Pasal 8 Wakil Kepala Rumah Sakit Bidang Penunjang Medik selanjutnya disebut Waka Rumkit Bid Jangmed mempunyai tugas membantu Karumkit dalam mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan di bidang penunjang medik. Pasal 9 Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d dipimpin oleh Kepala Subbagian Tata Usaha, berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Karumkit mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program dan anggaran serta evaluasi dan laporan, pengelolaan administrasi ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, kerumahtanggaan, ketatausahaan, data dan informasi Rumah Sakit, hubungan masyarakat, hukum serta administrasi penelitian dan pengembangan kesehatan. Pasal 10 Subbagian TU terdiri dari: a. Urusan Data dan Informasi; b. Urusan Program dan Anggaran; c. Urusan Keuangan;dan d. Urusan Umum. Pasal 11 (1) Urusan Data dan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a dipimpin oleh Kepala Urusan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan pemeliharaan sistem informasi, hubungan masyarakat, hukum serta memfasilitasi kegiatan penelitian dan pengembangan perumahsakitan. (2) Urusan Program dan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b dipimpin oleh Kepala Urusan Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi di bidang program dan

-7-2018, No.315 anggaran. (3) Urusan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c dipimpin oleh Kepala Urusan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penerimaan, pengeluaran, pertanggungjawaban dan pelaporan di bidang keuangan. (4) Urusan Umum selanjutnya disebut Urum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d dipimpin oleh Kepala Urusan Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rumusan, pelaksanaan dan evaluasi kebijakan di bidang kepegawaian, sarana prasarana dan kerumahtanggaan. Pasal 12 Departemen Rehabilitasi Medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e dipimpin oleh Kepala Departemen Rehabilitasi Medik mempunyai tugas mengkoordinasikan dan regulasi pelayanan Rehab Medik diagnostik, promotif, preventif dan kuratif, penelitian dan pengembangan di bidang kedokteran Rehabilitasi Medik bagi anggota Kemhan dan TNI. Pasal 13 Departemen Gigi dan Mulut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f dipimpin oleh Kepala Departemen Gigi dan Mulut mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik, promotif, preventif dan kuratif di bidang kesehatan gigi dan mulut terhadap pasien rawat jalan dan rawat inap, pengembangan piranti lunak bidang gigi dan mulut serta kerja sama dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengembangan ilmu gigi dan mulut. Pasal 14 Departemen Bedah, Anastesi dan Orthopedi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf g dipimpin oleh Kepala Departemen Bedah, mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik, promotif, preventif dan kuratif bidang Ilmu bedah, anastesi dan orthopedi terhadap

2018, No.315-8- pasien rawat jalan dan rawat inap, pengembangan piranti lunak bidang bedah, anastesi dan orthopedi serta kerja sama dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengembangan ilmu bedah, anastesi dan orthopedi. Pasal 15 Departemen Perawatan Intensif dan Pemeriksaan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf h dipimpin oleh Kepala Departemen Perawatan Intensif dan Pemeriksaan Kesehatan mempunyai tugas merencanakan dan menyiapkan materiil kesehatan, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk perawatan intensif dan pemeriksaan kesehatan, pengembangan piranti lunak bidang pelayanan perawatan intensif dan pemeriksaan kesehatan serta kerja sama dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengembangan perawatan intensif dan pemeriksaan kesehatan. Pasal 16 Departemen Obstetri Ginekologi dan Anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf i dipimpin oleh Kepala Departemen Obstetri Ginekologi dan Anak mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik, promotif, preventif dan kuratif bidang obstetri ginekologi dan anak terhadap pasien rawat jalan dan rawat inap, pengembangan piranti lunak bidang obstetri ginekologi dan anak serta kerja sama dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengembangan ilmu obstetri ginekologi dan anak. Pasal 17 Departemen Penyakit Saraf, Jiwa dan Ketergantungan Obat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf j dipimpin oleh Kepala Departemen Penyakit Saraf, Jiwa dan Ketergantungan Obat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik, promotif, preventif dan kuratif bidang Ilmu penyakit saraf, jiwa dan ketergantungan obat terhadap pasien rawat jalan dan rawat inap, pengembangan piranti lunak bidang penyakit saraf, jiwa dan ketergantungan obat serta

-9-2018, No.315 kerja sama dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengembangan ilmu penyakit saraf, jiwa dan ketergantungan obat. Pasal 18 Departemen Mata, Telinga Hidung Tenggorokan dan Kulit Kelamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf k dipimpin oleh Kepala Departemen Mata, Telinga Hidung Tenggorokan dan Kulit Kelamin mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik, promotif, preventif dan kuratif bidang penyakit mata, telinga hidung tenggorokan dan kulit kelamin terhadap pasien rawat jalan dan rawat inap, pengembangan piranti lunak bidang penyakit mata, telinga hidung tenggorokan dan kulit kelamin serta kerja sama dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengembangan ilmu penyakit mata, telinga hidung tenggorokan dan kulit kelamin. Pasal 19 Departemen Penyakit Dalam, Jantung dan Paru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf l dipimpin oleh Kepala Departemen Penyakit Dalam, Jantung dan Paru mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik, promotif, preventif dan kuratif bidang Ilmu penyakit dalam, jantung dan paru terhadap pasien rawat jalan dan rawat inap, pengembangan piranti lunak bidang penyakit dalam, jantung dan paru serta kerja sama dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengembangan ilmu penyakit dalam, jantung dan paru. Pasal 20 Departemen Keperawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf m dipimpin oleh Kepala Departemen Keperawatan mempunyai tugas merencanakan, pengelolaan dan pengembangan, monitoring dan evaluasi kebutuhan sumber daya manusia keperawatan untuk kegiatan pelayanan keperawatan sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing

2018, No.315-10- Departemen/Instalasi terkait dan bimbingan pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan untuk meningkatkan mutu keperawatan serta kerja sama dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengembangan ilmu keperawatan. Pasal 21 Instalasi Gawat Darurat dan Siaga Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf n dipimpin oleh Kepala Instalasi Gawat Darurat dan Siaga Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan, siaga kesehatan dan evakuasi pasien, menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan kegawatdaruratan dan siaga kesehatan serta pengembangan piranti lunak bidang kegawatdaruratan, dan siaga kesehatan. Pasal 22 Instalasi Radiologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf o dipimpin oleh Kepala Instalasi Radiologi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan radiodiagnostik, pelayanan kesehatan kuratif, dan promotif bidang Radiologi, penelitian dan pengembangan keilmuan bidang Radiologi, pengembangan piranti lunak serta fasilitas alat kesehatan serta dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengembangan bidang Radiologi. Pasal 23 Instalasi Kesehatan Udara Bertekanan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf p dipimpin oleh Kepala Instalasi Kesehatan Udara Bertekanan Tinggi mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan Kesehatan Udara Bertekanan Tinggi (KUBT), pelayanan terapi untuk perbaikan vaskularisasi dan kebugaran, serta menyelenggarakan pemeriksaan dan pengobatan penyakit akibat dekompresi bagi penyelam, serta pelayanan penyakit yang berindikasi memerlukan pelayanan KUBT bagi pegawai Kemhan, TNI dan masyarakat umum.

-11-2018, No.315 Pasal 24 Instalasi Patologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf q dipimpin oleh Kepala Instalasi Patologi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik dan preventif bidang patologi klinik dan patologi anatomi, pemeliharaan alat kesehatan, penelitian dan pengembangan piranti lunak dan fasilitas alat kesehatan, keilmuan serta kerja sama dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengembangan bidang patologi klinik dan patologi anatomi. Pasal 25 Instalasi Penunjang Perawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf r dipimpin oleh Kepala Instalasi Penunjang Perawatan mempunyai tugas merencanakan, menyiapkan materiil kesehatan, sarana dan prasarana penunjang perawatan meliputi gizi, kesehatan lingkungan, laundry, dan pemulasaran jenazah, mengembangkan piranti lunak bidang pelayanan penunjang, pemeliharaan alat kesehatan, Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) dan Incinerator, serta kerja sama dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengembangan bidang gizi, kesehatan lingkungan, laundry dan pemulasaran jenazah. Pasal 26 Instalasi Farmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf s dipimpin oleh Kepala Instalasi Farmasi mempunyai tugas merencanakan, menyelenggarakan, dan melaksanakan pelayanan kefarmasian, menyediakan, dan mendistribusikan obat serta suplai medik, memberikan informasi obat dan monitoring efek samping obat, pemeliharaan alat kesehatan, mengembangkan piranti lunak bidang pelayanan obat dan suplai medik serta kerja sama dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengembangan bidang kefarmasian.

2018, No.315-12- BAB IV KOMITE MEDIK, KOMITE KEPERAWATAN, KOMITE AKREDITASI DAN SATUAN PENGAWAS INTERNAL Pasal 30 (1) Komite Medik merupakan wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi yang dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Karumkit dibidang medis dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. (2) Pembentukan Komite Medik ditetapkan oleh Karumkit sesuai dengan kebutuhan rumah sakit, sebanyakbanyaknya terdiri dari 3 (tiga) Subkomite. (3) Komite Medik berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Karumkit. (4) Komite Medik dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Karumkit. (5) Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis Komite Medik ditetapkan oleh Karumkit setelah mendapat persetujuan dari Kepala Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan. Pasal 31 (1) Komite Keperawatan merupakan wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi yang dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Karumkit dibidang keperawatan dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. (2) Pembentukan Komite Keperawatan ditetapkan oleh Karumkit sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. (3) Komite Keperawatan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Karumkit. (4) Komite Keperawatan dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Karumkit. (5) Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis Komite Keperawatan ditetapkan oleh Karumkit setelah mendapat persetujuan dari Kepala Pusat Rehabilitasi Kementerian

-13-2018, No.315 Pertahanan. Pasal 32 (1) Komite Akreditasi merupakan wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi yang dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Karumkit dibidang Akreditasi dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. (2) Pembentukan Komite Akreditasi ditetapkan oleh Karumkit sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. (3) Komite Akreditasi berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Karumkit. (4) Komite Akreditasi dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Karumkit. (5) Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis Komite Akreditasi ditetapkan oleh Karumkit setelah mendapat persetujuan dari Kepala Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan. Pasal 33 (1) Satuan Pengawas Internal adalah satuan kerja non struktural yang bertugas melaksanakan pemeriksaan intern rumah sakit. (2) Satuan Pengawas Internal dipimpin oleh Kepala Satuan Pengawas Internal disebut Kepala Satuan Pengawas Internal, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Karumkit. (3) Satuan Pengawas Internal ditetapkan dan dibentuk oleh Karumkit. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 34 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan berdasarkan jabatan fungsional masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2018, No.315-14- Pasal 35 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah Tenaga Fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Karumkit. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 36 (1) Staf Medis Fungsional merupakan kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungsional. (2) Staf Medis Fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosa, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan. (3) Dalam melaksanakan tugasnya Staf Medis Fungsional menggunakan Pendekatan Tim dengan tenaga profesi terkait. Pasal 37 (1) Tenaga Kesehatan Fungsional Lainnya yang bertugas pada Departemen/Instalasi terkait dalam jabatan fungsional terdiri atas: a. tenaga keperawatan yaitu perawat dan Bidan; b. tenaga kefarmasian yaitu Apoteker, Analis Farmasi, Asisten Apoteker; c. tenaga kesehatan masyarakat yaitu Epidemiologi kesehatan, Entomologi Kesehatan, Mikrobiologi Kesehatan, Penyuluh Kesehatan, Administrator

-15-2018, No.315 Kesehatan dan Sanitarian; d. tenaga gizi yaitu Nutrisionis dan Dietisien; e. tenaga keterapian fisik yaitu Fisioterapis, Okupasi Terapis dan Terapis Wicara; dan f. tenaga keteknisian medis yaitu Radiographer, Radioterapis, Teknisi Gigi, Teknisi Elektro Medis, Analis Kesehatan, Refraksionis Optisien, Orthotis Prostetis, Teknisi Fransfusi dan Perekam Medis. (2) Dalam melaksanakan tugasnya Tenaga Kesehatan Fungsional Lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Departemen/Instalasi terkait, sedangkan secara keprofesian di bawah pembinaan Kementerian Kesehatan sesuai profesi. (3) Penempatan Tenaga Kesehatan Fungsional Lainnya ditetapkan oleh Karumkit. Pasal 38 Bagan susunan organisasi Rumkit Kelas B dr. Suyoto tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. BAB VI ESELONISASI Pasal 39 (1) Kepala Rumah Sakit Kelas B dr. Suyoto adalah jabatan struktural eselon III.a. (2) Wakil Kepala Rumah Sakit, Kepala Departemen, Kepala Instalasi, dan Kepala Sub Bagian adalah jabatan struktural eselon IV.a. (3) Kepala Urusan adalah jabatan struktural eselon V.a.

2018, No.315-16- BAB VII TATA KERJA Pasal 40 Dalam rangka melaksanakan tugasnya, setiap Subbagian, Kepala Departemen, Kepala Instalasi, Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Rumkit Kelas B dr. Suyoto wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik antar Departemen/Instalasi di lingkungan Rumkit Kelas B dr. Suyoto serta dengan instansi lain sesuai bidang tugasnya. Pasal 41 Setiap Kepala Subbagian, Kepala Departemen, Kepala Instalasi, dan Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 42 Setiap Kepala Subbagian, Kepala Departemen, Kepala Instalasi, dan Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Rumkit Kelas B dr. Suyoto bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan. Pasal 43 Setiap Kepala Subbagian, Kepala Departemen, Kepala Instalasi, dan Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional wajib mengikuti, mematuhi petunjuk, dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat waktu.

-17-2018, No.315 Pasal 44 Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Subbagian, Kepala Departemen, Kepala Instalasi, dan Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional dari bawahannya wajib diolah dan digunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. Pasal 45 Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan-satuan organisasi terkait yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 46 Dalam rangka pemberian bimbingan dan supervisi kepada bawahan, Karumkit Kelas B dr. Suyoto Kemhan wajib mengadakan rapat secara berkala. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 47 Perjanjian kerja sama yang telah disetujui oleh Karumkit Kelas B dr. Suyoto Kemhan sebelum Peraturan Menteri ini berlaku, dinyatakan tetap berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja sama tersebut. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 48 Perubahan organisasi dan tata kerja rumah sakit berdasarkan peraturan ini, ditetapkan oleh Menteri Pertahanan setelah mendapat persetujuan tertulis dari menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.

2018, No.315-18- Pasal 49 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kelola klinis dan tata kelola Rumah Sakit Kelas B diatur oleh Karumkit Kelas B dr. Suyoto Kemhan dalam bentuk petunjuk pelaksanaan dan/atau petunjuk teknis. Pasal 50 Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit dr. Suyoto Kelas B Kementerian Pertahanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1484), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 51 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

-19-2018, No.315 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Januari 2018 MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd RYAMIZARD RYACUDU Diundangkan di Jakarta pada tanggal 27 Februari 2018 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA

2018, No.315-20-