BAB I PENDAHULUAN. dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (MEA) yang akan dimulai akhir tahun Dampak berlakunya MEA adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Harapan membaiknya kondisi ekonomi nasional tampaknya sulit menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi global. Dengan begitu BUMN memiliki tanggung jawab yang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung

BAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian

Peran Audit Internal : Risk Management Di Perguruan Tinggi. By: Faiz Zamzami, SE, M.Acc, QIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB I PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang baik (good governance). Sayangnya, harapan akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

menyimpang dalam mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi mengenai aspek atau keadaaan perusahaan. Informasi merupakan alat bagi

BAB I PENDAHULUAN. Skandal perusahaan-perusahaan publik tidak hanya terjadi di negara-negara besar,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemerintahan yang baik (good governance) berarti kepemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Halaman I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Brink s Modern Internal Auditing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik good governance, telah mendorong pemerintah pusat dan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha menuntut pimpinan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang demikian cepat di Tanah Air menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hasil penelitian Tambunan (2008) yang berjudul Analisis Peran Internal

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi yang berkembang saat ini, bila dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Information Technology (IT) dewasa ini telah berkembang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan membahas lebih jauh mengenai pengaruh Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan yang penting untuk mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkup dan batasan penelitian, serta sistematika penulisan tesis. Hal itu diuraikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kredituntuk memperoleh asset. Leasing diminati, karena menjadi prioritas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Informasi akuntansi adalah bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peranan karyawan tidak dapat diabaikan dalam pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen persediaan (inventory management) yang baik. merupakan kunci keberhasilan setiap perusahaan, baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perencanaan Audit Tahunan

MENGAWAL PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN. Inspektorat Jenderal Untuk Masyarakat Pertanian Jakarta, 1 Juni 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government. Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, setiap negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

(Studi Kasus pada PT. Asia Tritunggal Jaya Tasikmalaya) Oleh : ARWANI SURI ( ) Dibawah Bimbingan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004:9) dan International

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS. Pada umumnya audit merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN 50% 10% 10% 15% 10% 5% Total 100% Komponen pendapatan Persentase (%) - Jasa iklan barang - Jasa iklan kelembagaan 40% 5%

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi pasar keuangan yang terjadi saat ini menuntut perusahaan untuk

MAKALAH ELEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL. Tugas mata kuliah : Administrasi Bisnis Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum, ST., MT.

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan tersebut, juga mempengaruhi aktivitas bisnis suatu badan usaha.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan informasi seperti saat ini lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjaga aset perusahaan dari kemungkinan-kemungkinan yang tidak. diinginkan, seperti penyalahgunaan aset ataupun pencurian aset.

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan semakin berkembangnya dunia ekonomi yang sangat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini, setiap perusahaan harus dapat bersaing baik dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika pengendalian internal yang diterapkan oleh suatu perusahaan baik dan audit internal diperlukan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasionalnya secara efektif dan efisien sesuai tujuan dari perusahaan. Setiap perusahaan pasti memiliki aset untuk kegiatan operasi, pembiayaan, ataupun untuk investasi. Tanpa aset, sebuah perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan-kegiatannya tersebut. Aset adalah sarana atau sumber daya ekonomik yang dimiliki oleh suatu kesatuan usaha atau perusahaan yang harga perolehannya atau nilai wajarnya harus diukur secara objektif (S. Munawir 2010:30). Kegiatan operasional suatu perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan aset tetap yang dimiliki. Menurut Mulyadi (2013) definisi aset tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan bukan untuk dijual kembali. Pengendalian internal memiliki peranan penting dalam perusahaan. Pengendalian internal digunakan untuk mengarahkan kegiatan operasional perusahaan, mencegah penyalahgunaan sistem yang diterapkan, dan melindungi aset yang dimiliki perusahaan. Definisi pengendalian internal menurut COSO 1

2 (2013), Internal control is a process, effected by an entity s board of directors, management, and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives relating to operations, reporting, and compliance. Sedangkan menurut Romney dan Steinbart (2014) pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga asset, memberikan informasi yang akurat dan andal, dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Pengendalian internal mempunyai tujuan untuk dapat melindungi kekayaan perusahaan dengan cara memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan dan memaksimalkan sumber daya secara efektif dan efisien. Tujuan pengendalian tersebut dapat tercapai bila elemen dari pengendalian tersebut benarbenar dilaksanakan dengan baik. Diperlukan orang-orang yang independen di dalam perusahaan untuk mengawasi dan menilai keefektifan pengendalian internal. Pengendalian internal bertujuan meliputi : (1) keandalan pelaporan keuangan, (2) efektivitas dan efisiensi operasi, (3) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Proses pengendalian internal dapat membantu dalam mencapai tujuan dasar usaha dan operasional, pengamanan aktiva, keandalan laporan keuangan, dan ketaatan pada hukum. Hal tersebut sangat berkaitan dengan unsur-unsur pengendalian intern yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pengawasan (Mulyadi, 2011).

3 Menurut Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 Pasal 26 yang disebutkan bahwa Direksi harus menetapkan suatu sistem pengendalian intern yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset perusahaan. Audit internal merupakan unsur penting dalam pengendalian internal yang merupakan pengendalian manajerial yang berfungsi mengukur dan mengevaluasi efektivitas kerja alat-alat pengendalian lain, mengawasi aktivitas perusahaan dalam memberikan jasa bagi manajemen. Internal audit is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization s operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of governance process, risk management, and control (IIA IPPF, 2009). Audit internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang tercapainya efektivitas penerapan pengendalian internal, karena melalui fungsi ini maka dapat dijaga agar semua prosedur, metode ataupun cara yang merupakan unsur audit internal dapat terlaksana sebagaimana mestinya. Audit internal adalah proses menentukan apakah kebijakan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi (Agoes 2012:221). Peran audit internal pada BUMN sangat diperlukan dalam membantu manajemen menjalankan tanggungjawabnya secara efektif dan efisien. Fungsi

4 audit internal pada BUMN diatur berdasarkan Undang-undang RI No.19 tahun 2003 mengenai BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Pasal 67 yang menyebutkan bahwa pada setiap BUMN dibentuk satuan pengawasan internal yang merupakan aparat pengawas internal perusahaan. Menurut Undang-undang No.19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), definisi BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Perusahaan perseroan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh negara yang tujuan utamanya mengejar keuntungan. Perusahaan perseroan terbuka adalah persero yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau persero yang melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal. Perusahaan umum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan, mengatur, dan mengurus jasa angkutan kereta api di Indonesia. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) didirikan sesuai dengan akta tanggal 1 Juni 1999 No. 2, yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Sp.N Notaris di Jakarta, dan kemudian diperbaiki kembali sesuai dengan akta tanggal

5 13 September 1999 No. 14. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan tanggal 1 Oktober 1999 No. C-17171 HT.01.01.TH.99 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 14 Januari 2000 No. 4 tambahan No. 240/2000. Kereta api merupakan alat transportasi yang merakyat, artinya mulai dari kalangan bawah, menengah sampai kalangan atas bisa menggunakan jasa transportasi ini. Keberadaan kereta api diharapkan bukan sekedar memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi sebagai alat angkut dan distribusi saja, tetapi lebih untuk memberikan kepuasan pelayanan kepada masyarakat sebagai pemakai jasa kereta api, dengan memberikan kenyamanan, keamanan, dan ketepatan waktu. Untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memerlukan sumber daya yang bisa mendukung kegiatan tersebut, diantara sumber daya yang memegang peranan penting tersebut yaitu aset. Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan, yang berupa harta kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan. Salah satu aset yang memegang peranan penting adalah aset tetap, yang merupakan salah satu bagian terpenting dalam pelaksanaan operasional perusahaan. Permasalahan yang terdapat di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung yaitu terkait dengan permasalahan aset PT. Kereta Api Indonesia, sudah beberapa tahun belakangan PT. Kereta Api Indonesia gencar melakukan penertiban dan penyelamatan aset-asetnya. Hingga saat ini tercatat PT. KAI

6 memiliki total aset seluas 270.670.874 m 2. Dari jumlah tersebut, baru sebanyak 147.512.092 m 2 Atau 54 % tanah yang sudah bersertifikat. Sementara itu, PT. KAI juga tercatat memiliki aset berupa rumah dinas sebanyak 16.424 unit yang tersebar di Jawa dan Sumatera. Dari jumlah tersebut, sejumlah 8.517 unit (52 %) dinyatakan Clean and clear dan dapat diberdayakan oleh PT. KAI. Berikut adalah gambaran rekapitulasi aset PT. KAI tahun 2014 : Tabel 1.1 REKAPITULASI DATA ASET TANAH PT KAI Jumlah total aset tanah Clean And Clear Dalam proses sertifikasi Digunakan pihak lain tanpa perikatan Digunakan tak bayar, tak sesuai harga sewa Diduduki dengan bukti baru Sedang dalam proses pengadilan Sengketa dengan instansi pemerintah Masih dilakukan validasi 270.670.874 147.512.092 1.618.653 59.405.494 44.044.133 7.168.557 600.727 9.966.128 462.037 100% 54% 1% 22% 16% 3% 0% 4% 0% Jumlah total Clean aset and rumah Clear dinas Dalam proses sertifikasi REKAPITULASI DATA ASET RUMAH DINAS PT KAI Digunakan pihak lain tanpa perikatan Digunakan tak bayar, tak sesuai harga sewa Diduduki dengan bukti baru Sedang dalam proses pengadilan Sengketa dengan instansi pemerintah Masih dilakukan validasi Dirobohkan/ dibongkar 16.424 8.517 241 822 4.633 19 73 653 1.325 140 100% 52% 1% 5% 28% 0% 0% 4% 8% 1% Sumber : www.kereta-api.co.id Dari data tersebut juga diperkuat dengan pernyataan Direktur Aset PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yaitu Edi Sukmoro. Sekitar 180 juta m 2 dari total 270 juta m 2 lahan PT. Kereta Api Indonesia terancam. Karena aset tersebut belum tersertifikasi, dan sebagian besar aset bermasalah ini berada di daop 2 Bandung sampai Tasikmalaya. Hampir 90 % modal aset yang belum tersertifikasi ini hanya gambaran peta. Sebanyak 50 % bermasalah karena ada yang dikelola orang lain, sedang dalam perkara masuk pengadilan, dll. Sedangkan kecepatan dalam menyertifikasi hanya 1,5 juta m 2 per tahun. Artinya sertifikasi

7 lahan ini butuh 100 tahun lebih. Edi menilai jangka waktu ini tidak masuk akal karena jika terlalu lama aset PT. KAI akan dirampok mafia. Hal tersebut menjadikan peranan audit internal sangat penting dalam hal pengelolaan aset tetap karena aset tetap merupakan bagian penting dari operasional perusahaan dalam melakukan kegiatannya. Suatu pengendalian diperlukan untuk dapat mengendalikan aset tetap, mengingat begitu pentingnya aset tetap pada perusahaan, maka diperlukannya audit internal untuk membantu manajemen dalam menjalankan segala aktivitasnya. Beberapa penelitian serupa antara lain, penelitian yang dilakukan oleh Tintus (2007) menunjukkan bahwa pemeriksaan internal berperan terhadap pengendalian intern atas aktiva tetap. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Meikhati (2015) menunjukkan bahwa audit internal dan pencegahan fraud berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan menuangkan dalam skripsi dengan judul : Peranan Audit Internal dalam meningkatkan Efektivitas Pengendalian Internal Aset Tetap (Studi Kasus pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka dapat di identifikasikan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana efektivitas audit internal pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung.

8 2. Bagaimana efektivitas pengendalian internal aset tetap pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung. 3. Bagaimana peranan audit internal dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal aset tetap pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi sehingga diperoleh informasi mengenai peranan audit internal dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal aset tetap pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai : 1. Untuk mengetahui efektivitas audit internal pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung. 2. Untuk mengetahui efektivitas pengendalian internal aset tetap pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung. 3. Untuk mengetahui peranan audit internal dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal aset tetap pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, penulis berharap bahwa penelitian ini akan memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

9 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) akan pentingnya peranan audit internal dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal aset tetap. 2. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan ilmiah yang dapat dipraktikan dalam bidang ekonomi, audit, dan akuntansi. Sehingga penulis dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh dengan praktiknya. 3. Bagi Peneliti Lainnya Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat dan dapat dijadikan pedoman atau referensi bagi peneliti lainnya dalam melakukan penelitian sejenis. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk keperluan penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 1 Bandung 40117. Lamanya penelitian berlangsung dimulai dari bulan Februari 2016 sampai dengan selesai.