BAB IV RANCANGAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Teknik dalam analisis kebutuhan didapat dari hasil observasi game yang

PROPOSAL. GNOW ( Green From Now ) A. Latar Belakang Game

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

ANGKET PENELITIAN UPAYA SADAR GIZI PADA ANAK DALAM DUA BAHASA MELALUI GAME (PRE-TEST)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras yang disarankan sebagai berikut: Tabel 4.1 Spesifikasi Game

INOVASI PENCEGAH KEBAKARAN BAWAH TANAH LAHAN GAMBUT DENGAN SPIDER PIPELINE AS GROUND FIRE WETLAND (SPAS GROFI-W)

EDUKASI SIBLING RIVALRY MENGGUNAKAN GAME BERBASIS ANDROID

Laporan Penelitian Implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 dalam Penanggulangan Pembalakan Liar

terpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diperlukan agar dapat mengimplementasikan game Job Seeker ini. a. Intel Pentium 4 2,34 Ghz. b. Memory (RAM) 512MB RAM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. masih berkembang dan sangat sering digunakan saat ini adalah internet. Saat ini

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat Android dalam menjalankan aplikasi game Tetris Nusantara: Android : Gingerbread 2.3

KUISIONER PRE TEST. Nama : Kelas : Usia :

PENGEMBANGAN ASET VISUAL DALAM GAME SIMULASI PERTANIAN ORGANIK ASTRO FARMER DENGAN PENDEKATAN SYMBOLIC ANALOGY

BAB IV PEMBAHASAN. Game Siapa Dia? memberikan sebuah inovasi dalam pembelajaran sejarah

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. merupakan penjelasan secara rinci tahap produksi dan tahap pasca produksi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI GAME

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan baik, diperlukan spesifikasi perangkat keras sebagai berikut :

Game Edukasi untuk Pembelajaran Sejarah Kemerdekaan Indonesia

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. macam fungsi. Fungsi fungsi hutan di antaranya adalah sebagai pengatur siklus

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. ada maka game tidak akan berjalan dengan baik. Elemen-elemen pembuatan game

3.1.3 Target Pemain Target pemain pada game Cari Kata Indonesia ini adalah semua umur, sehingga segala usia dapat memainkan game ini.

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia merupakan sumber daya alam yang cukup besar

BAB V HAS IL & PEMBAHAS AN DES AIN

I. PENDAHULUAN. lainnya. Keunikan tersebut terlihat dari keanekaragaman flora yaitu: (Avicennia,

GAME EDUKASI PENGENALAN ANGGOTA TUBUH DAN PENGENALAN ANGKA UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) TUNAGRAHITA BERBASIS KINECT

BAB 4 IMPLEMENTASI. baik, maka berikut ini adalah spesifikasi perangkat keras, perangkat lunak dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya Alasan Pemilihan Tema Alasan Pemilihan Jenis Karya

RANCANG BANGUN PERMAINAN EDUKATIF STOP GLOBAL WARMING MENGGUNAKAN METODE FISHER YATES SHUFFLE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilakukan terhadap sistem sehingga user dapat memberi masukan demi

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi hutan di Indonesia saat ini dalam keadaan krisis. Banyak tumbuhan

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

i:.l'11, SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI viii xii DAFTAR SINGKATAN ...

I. PENDAHULUAN. kerja dan mendorong pengembangan wilayah dan petumbuhan ekonomi.

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis Kebutuhan Input Analisis Kebutuhan Output Analisis Kebutuhan Proses

Aplikasi Game Edukasi Pasang Pageh Aksara Bali Berbasis Android

DESAIN PEMBANGUNAN GAMES REBOISASI DENGAN MENGGUNAKAN MDA FRAMEWORK

GAME PENGENALAN METAMORFOSIS KUPU-KUPU BERBASIS ANDROID TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pun kena dampaknya. Cadangan bahan tambang yang ada di Indonesia

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan manusia, baik manfaat tangible yang

KARTU SOAL ULANGAN HARIAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Orisinalitas (State of the Art)

BAB 2 ANALISIS LINGKUNGAN MAKRO

Pemanfaatan canal blocking untuk konservasi lahan gambut

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya yaitu rumah adat. Rumah adat tersebut tersebar di berbagai penjuru Indonesia

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana sosial

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN GAME

UPAYA SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN GEDUNG KEPADA REMAJA MELALUI MEDIA GAME

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya, baik

SIDANG SKRIPSI Oleh Rifqi Febriwilliandra Penguji 1 : Utami Dewi W, S. Kom. Penguji 2 : Nelly Indrini W.,S. Si., M.T.

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan penting di dunia. Menurut Rachmat dan Sri (2009) sejak tahun

beragam kegunaan, maka tak heran bahwa tanaman ini dikenal juga sebagai tanaman surga. Bagian daun sampai tulang daunnya bisa dijadikan kerajinan dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari perkembangan informasi saat ini, industri game sudah sangat

3. Pelestarian makhluk hidup dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat berupa

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SENI BANUA BANJAR

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN

Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Elemen-elemen ini mempunyai keterkaitan satu sama lain, apabila salah satu tidak

Disusun Oleh: Faisal Rahmad H Fabian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mangrove merupakan ekosistem dengan fungsi yang unik dalam lingkungan

PROSEDUR PENGGUNAAN. Berikut merupakan prosedur penggunaan yang dapat diikuti untuk memainkan

PROSIDING Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan 2006 : POTENSI HUTAN RAKYAT DI INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA Oleh : Sukadaryati 1) ABSTRAK

Penebangan Pohon di Hutan, Produk, Desainer, Limbah & Produk Daur Ulang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perancangan Game Pariwisata Salju Abadi Chartanz Kab. Puncak Ilaga

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat sebuah strategi. Dengan berkembangnya teknologi, game juga mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup

BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Game Konsep Game Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dikerjakan, dan memiliki keterkaitan satu sama lain. Proses pembuatan game

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

mampu menurunkan kemampuan fungsi lingkungan, baik sebagai media pula terhadap makhluk hidup yang memanfaatkannya. Namun dengan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Perancangan Aplikasi Alat Bantu Ajar Tebak Gambar Dengan Visual Studio 2010 Pada Sekolah Dasar Perguruan Buddhi

SOAL KONSEP LINGKUNGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. DAUR AIRLATIHAN SOAL BAB 12

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... 1 Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Tujuan... 5

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb.

Transkripsi:

BAB IV RANCANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TAHAPAN RISET Dalam tahapan riset dilakukan dengan survei lokasi yakni di daerah Gedawang. Selanjutnya pernyataan diberikan kepada responden dalam rentang usia 15-50 tahun. Sampel diambil sebanyak 30 responden. Hasil data yang diperoleh dari pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam kuisioner kemudian diolah dan dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan penyusunan konsep dasar. Pernyataan-pernyataan yang diajukan sebagai berikut: 1. Keberadaan hutan tropis sangat penting Pada grafik 4.1 menunjukkan bahwa 18 responden dengan nilai persentase tertinggi 60% menjawab Setuju. Dalam hal ini responden menyetujui pernyataan bahwa hutan tropis sangat penting. Grafik 4. 1 Diagram Batang Keberadaan Hutan Tropis 35

2. Saya tahu Indonesia memiliki hutan tropis yang sangat luas Pada grafik 4.2 menunjukkan bahwa 18 responden dengan nilai persentase tertinggi 60% menjawab Setuju. Dalam hal ini responden menyetujui pernyataan bahwa Indonesia memiliki hutan tropis yang sangat luas. Grafik 4. 2 Diagram Batang Luas Hutan indonesia 3. Hutan Indonesia memiliki berbagai flora dan fauna yang khas Pada grafik 4.3 menunjukkan bahwa 19 responden dengan nilai persentase tertinggi 63.3% menjawab Setuju. Dalam hal ini responden menyetujui pernyataan bahwa hutan Indonesia memiliki berbagai flora dan fauna. Grafik 4.3 Diagram Batang Keanekaraman Flora Fauna 36

4. Saya tahu hutan memiliki banyak potensi dan manfaat untuk keberlangsungan hidup bersama Pada grafik 4.4 menunjukkan bahwa 16 responden dengan nilai persentase tertinggi 53.3% menjawab Setuju. Dalam hal ini responden menyetujui pernyataan bahwa hutan memiliki banyak potensi dan manfaat untuk keberlangsungan hidup bersama. Grafik 4. 4 Diagram Batang Potensi dan Manfaat Hutan 5. Saya tahu beragam jenis pohon yang terdapat di hutan Indonesia Pada grafik 4.5 menunjukkan bahwa Sebanyak masing-masing 12 responden dengan nilai persentase seimbang yakni 40% menjawab Netral dan Setuju. Dalam hal ini pengetahuan responden terhadap jenis pohon yang terdapat di hutan berada pada titik sedikit tahu mengenai jenis pohon di hutan. 37

Grafik 4. 5 Diagram Batang Jenis Pohon Hutan Indonesia 6. Hutan yang subur menyediakan pasokan air yang melimpah Pada grafik 4.6 menunjukkan bahwa 24 responden dengan nilai persentase tertinggi 80% menjawab Setuju Dalam hal ini responden menyetujui pernyataan bahwa hutan yang subur menyediakan pasokan air yang berlimpah. Grafik 4.6 Diagram Batang Fungsi Hutan 1 7. Saya tahu pasokan oksigen dihasilkan dari hutan tropis yang subur dan lebat Pada grafik 4.7 menunjukkan bahwa 20 responden dengan nilai persentase tertinggi 69% menjawab Setuju. Dalam hal ini responden 38

menyetujui pernyataan bahwa pasokan oksigen dihasilkan dari hutan tropis yang subur dan lebat. Grafik 4. 7Diagram Batang Fungsi Hutan II 8. Saya tahu Indonesia adalah salah satu paru-paru dunia karena hutan tropis yang dimiliki Pada grafik 4.8 menunjukkan bahwa Sebanyak masing-masing 13 responden dengan nilai persentase seimbang yakni 43% menjawab Netral dan Setuju. Dalam hal ini pengetahuan responden terhadap peran Indonesia sebagai paru-paru dunia berada pada titik sedikit tahu mengenai paru-paru dunia. Grafik 4. 8 Diagram Batang Fungsi Hutan III 39

9. Saya tahu luas hutan yang berkurang akan meningkatkan pemanasan global Pada grafik 4.9 menunjukkan bahwa 13 responden dengan persentase tertinggi 43.3% menjawab Setuju. Dalam hal ini responden menyetujui pernyataan bahwa penebangan dan kebakaran hutan meningkatkan pemanasan global. Grafik 4. 9 Diagram Batang Efek Penebangan dan Kebakaran 10. Maraknya penebangan dan kebakaran hutan memberikan dampak buruk bagi kelestarian hutan Pada grafik 4.10 menunjukkan bahwa 19 responden dengan nilai persentase tertinggi 63.3% menjawab Setuju. Dalam hal ini responden menyetujui pernyataan bahwa penebangan dan kebakaran hutan memberikan dampak buruk bagi kelestarian hutan. 40

Grafik 4.10 Diagram BatangEfek Penebangan II 11. Saya tahu efek penebangan dan kebakaran menjadikan hutan gundul yang menyebabkan erosi dan tanah longsor Pada grafik 4.11 menunjukkan bahwa 20 responden dengan persentase tertinggi menjawab Setuju. Dalam hal ini responden menyetujui pernyataan bahwa efek penebangan dan kebakaran hutan menyebabkan erosi dan tanah longsor. Grafik 4. 11 Diagram Batang Efek Penebangan III 41

12. Usaha rehabilitasi diperlukan untuk memperbaiki keadaan hutan Pada grafik menunjukkan bahwa 18 responden dengan persentase tertinggi 66.7% menjawab Setuju. Dalam hal ini responden menyetujui pernyataan bahwa usaha rehabilitasi hutan sangat diperlukan untuk memperbaiki hutan. Grafik 4.12 Diagram Batang Rehabilitasi Hutan 13. Saya tahu salah satu upaya rehabilitasi hutan dengan elakukan reboisasi. Pada grafik 4.13 menunjukkan bahwa 17 responden dengan persentase tertinggi 56.7% menjawab Setuju. Dalam hal ini responden menyetujui pernyataan bahwa reboisasi diperlukan untuk memperbaiki hutan. Grafik 4. 13 Diagram Batang Reboisasi Hutan 42

4.2 GAMEPLAY GREEN MISSION Green Mission merupakan sebuah game yang bertujuan mengedukasi masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan di sekitarnya. Game Green Mission menggunakan teknologi 2D dengan tampilan gambar yang sederhana dan tidak rumit serta dirancang untuk dapat dimainkan pada platform berbasis android dengan sasaran masyarakat umum. Pemilihan game bertema hutan didasarkan pada gambar 4.14 mengenai luas kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia selama periode 21 Juni hingga 20 Oktober 2015 seluas 2.089.911 hektar hutan. Data tersebut dimuat di website lapan.go.id tanggal 30 Oktober 2015. Total luas kebakaran hutan tersebut terbagi dalam 5 pulau besar termasuk Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku. Gambar 4. 14 Data Luas Wilayah Yang Terbakar Via Website Lapan.go.id Dari contoh data yang didapat pada pemaparan diatas, maka terbentuklah game dengan judul Green Mission yang merupakan sebuah game dengan alur dan 43

misi yang berkelanjutan. Alur dan misi berkelanjutan dalam hal ini memperkenalkan kepada pemain mengenai pentingnya hutan bagi kelangsungan hidup. Pemain tidak hanya diajak untuk memadamkan api saja namun juga diajak untuk mengolah tanah bekas lahan terbakar untuk difungsikan lagi menjadi lahan hijau dan merawat hutan serta memelihara hutan dari ancaman. Sehingga terbentuklah 3 stage game Green Mission Untuk Kampanye Pelestarian Hutan yang mewakili pemaparan data tersebut. Selain berdasarkan data dari Lapan.go.id, pemilihan konsep gameplay juga dipertimbangkan dari hasil kuisioner pre test ketertarikan responden terhadap pelestarian hutan. Stage 1 berjudul Cegah Kebakaran memuat 5 permainan yang terdiri dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Alasan pemilihan kelima pulau tersebut sebagai bagian dari permainan dikarenakan di Indonesia sendiri peristiwa kebakaran hutan setiap tahunnya terjadi dan hampir seluruh wilayah Indonesia mengalami kebakaran hutan baik dalam skala besar maupun kecil. Sehingga dengan adanya kelima pulau tersebut dalam permainan menambah pengetahuan pemain mengenai luas kebakaran hutan yang terjadi di tiap masingmasing pulau. Stage 2 berjudul Mencangkul/Reboisasi memuat 3 permainan di dalamnya. Permainan pertama pemain dihadapkan dengan kondisi pohon pasca kebakaran dimana pohon-pohon tersebut gosong dan kering. Adapun tujuan permainan menebang pohon pasca kebakaran untuk membuka lahan baru yang nantinya digunakan untuk melakukan reboisasi lahan tersebut. Setelah proses penebangan selesai barulah pemain diharuskan mencangkul lahan bekas kebakaran tersebut agar bisa dilakukan penanaman kembali. 44

Permainan kedua, pemain diharuskan menyiram lahan yang sudah dicangkul tersebut kemudian memberi pupuk agar lahan menjadi gembur dan subur kembali. Selanjutnya permainan ketiga adalah menanam bibit pohon. Dalam hal ini pemain harus merawat pohon dari biji hingga menjadi pohon yang besar sehingga dapat melindungi dari gas karbondioksida. Pemilihan pohon pada stage ini yaitu pohon Trembesi dikarenakan pohon Trembesi paling banyak menyerap Karbondioksida dibandingkan pohon yang lain dengan kisaran 28.488,39 per kg/pohon/tahun. Stage 3 berjudul Cegah Penebang juga memuat tiga permainan di dalamnya dengan paparan pemain diharuskan memerangi pelaku penebangan liar dengan cara memberinya perangkap agar tidak mencapai pohon, selain itu pemain juga harus mengumpulkan oksigen yang dihasilkan dari tiap pohon agar dapat melanjutkan stage selanjutnya. Pembeda pada stage 3 adalah kesulitan yang dihadapi pemain bertambah dikarenakan pada setiap permainan enemy yang dihadapi semakin banyak. Pohon yang harus dilindungi oleh pemain pada tiap permainan berbeda. Pada permainan pertama pemain harus melindungi pohon Cassia, permainan kedua pemain harus melindungi pohon Beringin, dan permainan ketiga pemain harus melindungi pohon Trembesi. Adapun alasan pemilihan stage didasarkan pada kemampuan pohon untuk penyerapan Karbondioksida diurutkan dari 5 besar pohon dengan kemampuan penyerapan Karbondioksida dimana pohon Trembesi sebagai pohon penyerap Karbondioksida terbanyak diletakkan pada permainan ketiga pada stage 3 ini. Pada gambar 4.15 ditunjukkan bahwa tampilan menu gameplay terdapat 3 tombol yang mana pada tiap tombol pemain harus menyelesaikan semua misi yang ada untuk memenangkan game ini. 45

Gambar 4. 15 Tampilan Gameplay Pada gambar 4.16 dijelaskan bahwa terdapat satu level yang tidak terkunci tujuannya agar pemain menyelesaikan semua permainan pada level 1 sehingga level dua dan seterusnya dapat terbuka. Gambar 4. 16 Tampilan Pop Up Petunjuk Permainan Sebelum permainan dimulai terdapat pop up seperti yang ditunjukkan gambar 4.17, 4.18, 4.19, 4.20, dan 4.21 yang muncul dengan berisikan informasi mengenai luas lahan yang terbakar di masing-masing pulau tersebut sehingga tidak hanya bersifat sebagai game semata tetapi memiliki unsur edukasi dan informatif. 46

Gambar 4.17 Tampilan Informasi Luas Kebakaran Hutan Sumatera Gambar 4. 18 Tampilan Pop Up Luas Luas Kebakaran Hutan Jawa 47

Gambar 4. 19 Tampilan Pop Up Luas Kebakaran Hutan Kalimantan Gambar 4. 20 Tampilan Pop Up Luas Kebakaran Hutan Sulawesi 48

Gambar 4. 21 Tampilan Pop Up Luas Kebakaran Hutan Papua 4.3 STORYBOARD DAN PROGRAMMING 4.3.1 STAGE 1 CEGAH KEBAKARAN Stage pertama diawali dengan pemain harus memadamkan api yang membakar masing-masing pulau tersebut menggunakan pesawat pemadam kebakaran. Pemain harus menge-drag pesawat berkali-kali menuju titik api untuk memadamkan api karena api tidak akan langsung padam melainkan akan padam sedikit demi sedikit. Adapun kesulitan yang diberikan pada stage 1 berupa timer serta berkurangnya avtur (bahan bakar pesawat) setiap pemain menge-drag pesawat. Selain itu adanya penyebaran api setiap angin muncul juga menjadi tantangan pada stage ini. Namun pemain tidak perlu khawatir jika kehabisan timer ataupun avtur karena pada stage 1 ini pemain disediakan timer dan avtur tambahan. Pemain harus mengumpulkan timer dan avtur yang sudah di random tersebut agar waktu serta bahan bakar pesawat bertambah sehingga semakin mempermudah peluang pemain untuk memenangkan stage ini. 49

Pada coding yang ditunjukkan pada gambar 4.22 dijelaskan bahwa setiap kali drag, opacity pada sprite api akan berkurang 20. Itulah alasannya pemain diharuskan beberapa kali menge-drag pesawat menuju titik api untuk memadamkannya. Selain itu, pada bar progress akan bertambah 10 poin untuk tiap api yang berhasil dipadamkan oleh pemain. Gambar 4.22 Coding Pemadaman Api Pada gambar 4.23 dijelaskan tambahan avtur dan timer dilakukan secara random dengan tujuan melatih kecepatan dan ketelitian pemain untuk menguasai permainan tersebut dikarenakan tiap 2 detik timer dan avtur tersebut akan menghilang. Untuk penyebaran api juga dilakukan secara random sehingga tidak terpacu pada satu titik kebakaran saja. Jika pemain tidak berhasil memenangkan permainan baik itu karena alasan kehabisan timer ataupun avtur pemain akan dibawa menuju layout 50

yang menampilkan animasi efek api yang semakin membesar disertai sound effect suara api dan pemain harus menyelesaikan kembali permainan tersebut agar dapat menuju permainan selanjutnya.sebaliknya jika permain berhasil memenangkan game maka pemain akan dibawa menuju stage selanjutnya. Gambar 4.23 Coding Penambahan Timer dan Avtur 4.3.2 STAGE 2 MENCANGKUL/REBOISASI Pada stage kedua pemain diharuskan menebangi pohon bekas terbakar kemudian mencangkulnya. Kesulitan yang dihadapi pemain terasa pada misi ketiga stage yang kedua. Pasalnya pemain harus bisa bermain cepat untuk menyiram pohon-pohon yang akan tumbuh. Adapun eventsheetnya ditunjukkan pada gambar 4.24 berikut: 51

Gambar 4. 24Coding Perubahan Animasi Pohon Dijelaskan bahwa pohon.animationframe-1 dengan kata lain jika terdapat 5 animasi pohon maka tiap 10 detik animasi pohon akan semakin berkurang 1 yang mana jika dibiarkan saja tanpa pemain melakukan aksi pohon akan hilang dan menyebabkan pemain gagal menyelesaikan stage kedua. 4.3.3 STAGE 3 MENCEGAH PENEBANG Kesulitan yang dihadapi pemain pada stage terakhir ini semakin meningkat dari misi ke misi selanjutya. Adapun kesulitan yang dihadapkan yaitu berupa semakin bertambahnya enemy/penebang. Tidak hanya itu pemain juga diharuskan mengumpulkan oksigen yang dihasilkan dari tiaptiap pohon agar dapat menuju ke misi selanjutnya. Oksigen dari misi satu ke 52

misi selanjutnya poin yang dihasilkan juga berbeda. Adapun penjelasannya ditunjukkan pada gambar 4.25 berikut. Gambar 4. 25 Coding Posisi Enemy dan Oksigen 4.4 GRAFIS ANTARMUKA/GUI Tampilan antarmuka dalam Green Mission dibuat dengan tema warna warna tekstur yang senada dengan warna sebenarnya yang bertujuan memberikan kesan selaras dengan game yang dimainkan. Gambar 4. 26 Tampilan Grafis GUI 53

4.5 REWARD DAN PUNISHMENT Game Green Mission menggunakan sistem reward berupa membuka level selanjutnya. Ketika pemain belum mampu menyelesaikan semua misi yang terdapat pada tiap level maka level selanjutnya tidak dapat dimainkan. Adapun ketentuannya diatur pada eventsheet di layout gameplay pada gambar 4.27 sebagai berikut: Gambar 4. 27 Coding Penguncian Level Sebagai contoh pada level 1 terdapat 5 misi. Untuk membuka level 2 pemain harus terlebih dahulu menyelesaikan misi tersebut. Ketentuan tersebut diatur pada gambar 4.28 dalam eventsheet layout stage1 sebagai berikut: 54

Gambar 4. 28 Coding Penguncian Level Cegah Kebakaran Ketika pemain berhasil menyelesaikan misi pulau Sumatera maka variabel number untuk stage1 bernilai tambah sehingga pulau lain seperti Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi akan terbuka kuncinya.sedangkan sistem punishment yang diberikan berupa pengulangan stage dimana pemain harus mengulang permainan sampai berhasil untuk dapat memainkan atau menuju ke stage selanjutnya. Selain itu sistem punishment yang lain berupa sistem Game Over apabila waktu yang ditentukan telah habis seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.29 berikut. 55

Gambar 4. 29 Tampilan Layout Gagal/Game Over 4.6 PENGUJIAN Pengujian yang dilakukan menggunakan kuisioner. Tahapan pengujian dilakukan degan mengambil responden sebanyak 30 orang dari wilayah Gedawang. Kuisioner diajukan setelah responden selesai memainkan Green Mission. Tabel 4.1 menunjukkan pernyataan yang diberikan untuk responden sesudah memainkan game. Tabel 4.1 Kuisioner Post Test Green Mission No Penyataan STS TS N S SS 1 Saya pernah bermain game yang serupa 2 Saya tertarik dengan Game Green Mission 3 Saya menyukai alur cerita game Green Mission 4 Pop Up luas kebakaran yang disajikan pada game Green Mission menambah pengetahuan tentang hutan 5 Game Green Mission mudah dimainkan 6 Permainan di setiap level mudah 56

dipahami petunjuknya 7 Saya lebih paham pentingnya hutan setelah bermain game Green Mission 8 Game Green Mission membuat saya ingin melestarikan hutan 9 Game Green Mission membuat saya termotivasi untuk ikut menanam pohon 10 Game Green Mission dapat di jadikan media kampanye untuk pelestarian hutan Saran dan Masukan: Adapun rangkuman pernyataan yang diberikan untuk responden sesudah memainkan game Green Mission, diantaranya: 1. Ketertarikan responden dengan game Green Mission 2. Tingkat kesulitan pengoperasian game Green Mission 3. Penyampaian edukasi game Green Mission untuk kampanye pelestarian hutan 4. Kekurangan dan masukan 4.7 HASIL PENGUKURAN a. KETERTARIKAN RESPONDEN TERHADAP GAME GREEN MISSION Pada grafik 4.29 dijelaskan bahwa sebanyak 93,3% (28 responden) menyataan setuju bahwa Green Mission menarik. Sedangkan 6,7% (2 responden) menyatakan netral. 57

Grafik 4. 2 Diagram Batang Ketertarikan Green Mission Pada grafik 4.30 dijelaskan bahwa 28 responden menyatakan alur cerita yang disuguhkan menarik. Sedangkan 2 responden sisanya menyatakan netral. Grafik 4. 3 Diagram Batang Alur Green Mission Pada grafik 4.31 dijelaskan bahwa sebanyak 14 responden menyatakan setuju bahwa Pop Up menambah pengetahuan, 10 responden menyatakan sangat setuju, dan 6 responden menyatakan netral. Grafik 4. 4 Diagram Batang Pop Up Kebakaran 58

Secara garis besar, responden dengan jumlah 30 orang rata-rata menyatakan bahwa mereka tertarik dengan game Green Mission karena alur cerita yang disajikan dan inforomasi tambahan yang disuguhkan sangat bermanfaat. b. TINGKAT KESULITAN PENGOPERASIAN GAME GREEN MISSION Pada grafik 4.32 dijelaskan bahwa sebanyak 21 responden dengan persentase 72.4% menyatakan bahwa game Green Mission mudah untuk dimainkan. Grafik 4. 5 Diagram Batang Tingkat Kesulitan Game c. PENYAMPAIAN EDUKASI GAME GREEN MISSION UNTUK KAMPANYE PELESTARIAN HUTAN Pada grafik 4.33 dijelaskan bahwa Dari 30 responden, sebanyak 21 orang menyatakan bahwa game Green Mission dapat dijadikan sebagai alat bantu media edukasi dalam bentuk kampanye pelestarian hutan. 59

Grafik 4. 6 Diagram Batang Edukasi Green Mission d. KEKURANGAN DAN MASUKAN GAME GREEN MISSION Kekurangan dan masukan seperti yang dijelaskan pada gambar 4.34 yang diberikan oleh responden bersifat opsional dan responden bebas memberikan saran atau masukan apapun dalam kusioner game Green Mission ini. Gambar 4. 7 Saran dan Masukan Green Mission 60