Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF DALAM PELAYANAN MASYARAKAT UMUM: STUDI KASUS DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN POLSEK SERENGAN

dokumen-dokumen yang mirip
Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI NONFORMAL DI KALANGAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI SWASTA SE-RAYON SURAKARTA

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

BENTUK DAN STRATEGI PENOLAKAN MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PEMBELAJARAN DI KALANGAN PESERTA DIDIK SMA DAN SMK SEKABUPATEN REMBANG

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi

Artikel Publikasi TINDAK KESANTUNAN BERBAHASA: STUDI KASUS PADA KOMUNIKASI PEMBANTU-MAJIKAN DI KECAMATAN GEMOLONG, KABUPATEN SRAGEN

KESANTUNAN MENOLAK DALAM INTERAKSI DI KALANGAN MAHASISWA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINDAK TUTUR IMBAUAN DAN LARANGAN PADA WACANA PERSUASI DI TEMPAT-TEMPAT KOS DAERAH KAMPUS

REALISASI TINDAK KESANTUNAN KOMISIF DI KALANGAN MASYARAKAT PEDAGANG PASAR TRADISIONAL NASKAH PUBLIKASI

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

POLA KESANTUNAN DIREKTIF DI KALANGAN PEMUDA BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA DALAM INTERAKSI SOSIAL DENGAN ORANG TUA DI KECAMATAN TANON ARTIKEL PUBLIKASI

ANALISIS ASPEK MAKNA TUJUAN PADA SLOGAN LALU LINTAS DI KOTA SURAKARTA : TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA WACANA ARISAN KELUARGA DI KALANGAN MASYARAKAT BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH KOMPETENSI

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN KOMISIF PADA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 2 COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

PERGESERAN TINDAK KESANTUAN DIREKTIF MEMOHON DI KALANGAN ANAK SD BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

TINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA KAMPANYE TERBUKA DI KALANGAN BAKAL CALON KEPALA DESA DI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

PERBANDINGAN KESANTUNAN DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN (Sebuah Strategi Kesantunan antara Penjual kepada Pembeli)

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1. Program Studi Pedidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

TINDAK KESANTUNAN BERBAHASA: STUDI KASUS PADA KOMUNIKASI PEMBANTU-MAJIKAN DI KECAMATAN GEMOLONG, KABUPATEN SRAGEN

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

REALISASI TINDAK KESANTUNAN BERBAHASA TENAGA KEPENDIDIKAN FKIP TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

KARAKTERISTIK TINDAK TUTUR PADA WACANA SLOGAN DI LINGKUNGAN SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

WACANA PERSUASI PADA BUKU ISLAMI AGAR ANAK RAJIN SHALAT KARYA SUBHAN HUSAIN ALBARI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

Diajukan oleh: A JUNI, 2015

BENTUK DAN STRATEGI PENOLAKAN DI KALANGAN MASYARAKAT BERBUDAYA JAWA DI SOLO DALAM KONTEKS NONRESMI NASKAH PUBLIKASI

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

IMPLIKATUR DAN KESANTUNAN POSITIF DALAM WACANA RAPAT DINAS DI LINGKUNGAN KELURAHAN BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

ANALISIS CAMPUR KODE OPERATOR TAKSI GELORA TAKSI DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR LANGSUNG LITERAL DAN TIDAK LANGSUNG LITERAL PADA PROSES PEMBELAJARAN MICRO TEACHING

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF ANTARA GURU MURID. DI MTs SUNAN KALIJAGA KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA WACANA PEMBUKA RAPAT DINAS DI TINGKAT KELURAHAN BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM BAHASA IKLAN KAMPANYE CALON ANGGOTA LEGISLATIF TAHUN 2014 DI BOYOLALI

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA WACANA HUMOR AH TENANE DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER 2012

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA SISWA DI SMK NEGERI 9 SURAKARTA

DAYA PRAGMATIK DI BALIK PERNYATAAN PEJABAT KPK vs POLRI

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

KESANTUNAN BAHASA IKLAN POLITIK PADA SLOGAN CALEG DPRD DALAM SPANDUK PEMILU DI KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

KELOGISAN GAGASAN PADA KALIMAT DALAM KARANGAN SISWA KELAS IX A SMP AL-ISLAM KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

OLEH: DENIS WAHYUNI NPM:

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN

KAJIAN PRAGMATIK PERCAKAPAN GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA ADVENT BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

OLEH: SURAHMAT NPM:

DESKRISPI KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN USTADZ MAULANA DENGAN TEMA BERSEDEKAH PADA ORANG TUA DAN DI BALIK SEBUAH MUSIBAH DI YOUTUBE

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor linguistik, tetapi juga faktorfaktor

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

PERGESERAN TINDAK KESANTUNAN DIREKTIF SISWA DALAM MENYAPA GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

TINDAK TUTUR ILOKUSI GURU BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA SEBAGAI BENTUK KETELADANAN KESANTUNAN BERBAHASA SISWA DI SEKOLAH: PERSPEKTIF GENDER

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : Vol. 11 No. 2 (2016) 21 31

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

ABSTRACT Keywords: rhetoric interpersonal, pragmatic, speech act, lecture, students ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Manusia sebagai

MAKNA REFERENSIAL PADA NAMA LAUNDRY DI KELURAHAN GONILAN, KECAMATAN KARTASURA, KABUPATEN SUKOHARJO

Transkripsi:

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF DALAM PELAYANAN MASYARAKAT UMUM: STUDI KASUS DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN POLSEK SERENGAN Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Diajukan oleh: ARINDA MAYASARI A310110057 PORGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JUNI, 2015

PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama NIM Program Studi : Arinda Mayasari : A310110057 : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Judul Sripsi : Kesantunan Direktif dalam Pelayanan Masyarakat Umum: Studi Kasus di Lingkungan Kepolisian Polsek Serengan Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel publikasi yang saya serahkan ini benar-benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu/dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Surakarta, 15 Juni 2015 Yang membuat pernyataan, Arinda Mayasari A310110057

KESANTUNAN DIREKTIF DALAM PELAYANAN MASYARAKAT UMUM: STUDI KASUS DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN POLSEK SERENGAN Diajukan oleh: ARINDA MAYASARI A310110057 Artikel Publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk dipertanggung jawabkan di hadapan tim penguji skripsi. Surakarta, 15 Juni 2015 (Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum) NIK. 196504281993031001

KESANTUNAN DIREKTIF DALAM PELAYANAN MASYARAKAT UMUM: STUDI KASUS DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN POLSEK SERENGAN Arinda Mayasari A.310110057 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta 57102 arindamayasari@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini memiliki 2 tujuan. 1) mendeskripsikan bentuk-bentuk kesantunan direktif, 2) mendeskripsikan strategi kesantunan direktif yang digunakan pada pelayanan masyarakat umum di lingkungan kepolisian Polsek Serengan. Data penelitian ini berupa kata, frasa, klausa maupun kalimat pada tindak tutur direktif yang mengandung kesantunan di lingkungan kepolisian. Analisis data menggunakan teknik padan intralingual. Hasil temuan dapat disimpulkan bahwa temuan dari bentuk tindak tutur direktif peneliti menyimpulkan dari 29 data terdapat 6 bentuk tindak tutur direktif, yaitu mengajak, memerintah, meminta, menyuruh, memberi nasihat dan mengkritik. Realisasi bentuk tindak tutur direktif yang paling banyak pada penelitian ini terdapat pada bentuk tindak tutur memberi nasihat, yaitu 10 data. Pada bentuk tindak tutur memerintah, menyuruh, dan memberi nasihat dilakukan oleh penutur yang lebih tua kepada mitra tutur, dengan alasan penutur memiliki wewenang, jabatan, atau otoritas ataupun peranan sosial yang dimiliki oleh penutur. Berdasarkan rumusan masalah yang kedua mengenai strategi kesantunan direktif, analisis strategi pada strategi langsung peneliti menemukan 16 data, sedangkan pada analisis strategi tak langsung peneliti menemukan 12 data. Kata Kunci: pragmatik, direktif, strategi kesantunan 0

A. PENDAHULUAN Menggunakan bahasa berarti mengirimkan lambang-lambang dari pembicara menuju kepada pendengar. Ada lima karakteristik bahasa yaitu (a) bahasa sebagai seperangkat bunyi sebab dalam kehidupan sehari-hari kalau seseorang berbicara maka dapat didengar bunyi-bunyi bahasa, (b) hubungan antara bunyi bahasa atau urutan bunyi bahasa dengan objeknya bersifat arbriter dan tidak dapat diramalkan sehingga suatu benda yang disebut anjing, di Prancis disebut chien, di Spanyol dinamai perro, di Indonesia disebut anjing padahal perwujudannya hanya satu, (c) bahasa bersistem yang berbeda satu sama lain, (d) bahasa adalah seperangkat lambing-lambang yang digunakan untuk mengganti benda, peristiwa, proses atau aktivitas yang dimaksud, dan (e) bersifat sempurna sehingga bahasa memudahkan manusia untuk berkomunikasi (Hill dalam Pateda, 1991:20). Karakteristik bahasa dapat dinyatakan sebagai sebuah sistem, artinya, bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Bahasa juga bersifat sistemis karena tersusun menurut suatu pola tertentu, tidak tersusun secara acak atau sembarangan. Oleh karena itu, lazim disebut bahasa itu bersifat unik meskipun juga bersifat universal. Unik artinya memiliki ciri atau sifat khas yang tidak dimiliki bahasa lain dan universalberarti memiliki ciri yang sama yang ada pada semua bahasa (Pateda dalam Kusumaningsih, 2014:14). Kepolisian di Polsek Serengan yang terletak di jalan Veteran 146 Kelurahan Serengan Kecamatan Serengan. Penelitian ini menganalisis tentang Kesantunan Direktif dalam Pelayanan Masyarakat Umum: Studi Kasus di Lingkungan Kepolisian Polsek Serengan. Anggota yang berada di Polsek Serengan kurang lebih ada 100 anggota yang terdiri dari bagian Patroli, Binmas, Intel, Reserse, Lalu Lintas dan SPKT. Gaya bahasa dapat ditinjau dari bermacam-macam sudut pandang. Oleh sebab itu sulit diperoleh kata sepakat mengenai suatu pembagian yang bersifat menyeluruh dan dapat diterima oleh semua pihak. Pandangan atau pendapat tentang gaya bahasa sejauh ini sekurang-kurangnya dapat dibedakan dari segi nonbahasa dan dari segi bahasanya sendiri. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif antar manusia. Dalam berbagai macam situasi, bahasa dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan 1

gagasan pembicara kepada pendengar atau penulis kepada pembaca (Sugihastuti dalam Kusumaningsih 20014:13).Masyarakat tidak akan berjalan tanpa komunikasi. Komunikasi, dalam hal ini dengan mempergunakan bahasa, adalah alat vital bagimasyarakat manusia (Anwar dalam Kusumaningsih, 2014:13). Latar belakang tersebut membuat peneliti tertarik untuk meneliti bahasa khususnya pada bahasa kesantunan yang terdapat dalam lingkungan kepolisian Polsek Serengan. Dengan pertimbangan pada gaya bahasa yang dipergunakan oleh aparat kepolisian yang cenderung memerintah dan menggunakan nada bicara yang tegas. Namun sebagian besar bahasa yang digunakan dalam kepolisian itu bersifat memerintah. Berdasarkan penelitian di atas penulis tertarik untuk mengambil judul Kesantunan Direktif dalam Pelayanan Masyarakat Umum: Studi Kasus di Lingkungan Kepolisian Polsek Serengan. Penelitian ini hanya difokuskan pada pada bentuk tindak tutur direktif dalam pelayanan masyarakat umum di lingkungan kepolisian Polsek Serengan. Masalah yang dapat dirumuskan untuk judul tersebut adalah bagaimana bentuk kesantunan direktif pada pelayanan masyarakat umum di lingkungan kepolisian Polsek Serengan dan bagaimana strategi kesantunan dalam penggunaan tindak tutur direktif pada pelayanan masyarakat umum di lingkungan kepolisian Polsek Serengan. Rumusan masalah bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentukbentuk kesantunan tindak tutur direktif dan (2) mendeskripsikan strategi kesantunan direktif pada pelayanan masyarakat umum di lingkungan kepolisian Polsek Serengan. Hasil temuan dapat dapat dimanfaatkan sebagai bahan yang memberikan wawasan pengetahuan dan pemahaman untuk berbagai pihak. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai wsalah satu sumber belajar kaitannya dengan bentuk tindak tutur direktif dan strategi kesantunan direktif. Berkaitan dengan kajian mengenai bentuk-bentuk tindak tutur direktif, penelitian bentuk tindak tutur direktif pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya antara lain pernah dilakukan oleh Prayitno (2011), Ningsih (2014), dan Tressyalina (2012). Dari peneliti tersebut menemukan beberapa bentuk tindak tutur direktif. Persamaan penelitian ini dengan penelitian ketiga peneliti tersebut adalah mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur direktif. Perbedaan penelitian ini dengan 2

penelitian ketiga peneliti tersebut adalah penelitian ini lebih difokuskan pada bentukbentuk tindak tutur direktif yang mengandung kesantunan. Dalam memecahkan masalah mengenai bentuk-bentuk tindak tutur direktif peneliti menggunakan teori yang dikemukakan oleh Prayitno. Selanjutnya, kajian mengenai strategi kesantunan, penelitian strategi kesantunan pernah dilakukan oleh Pabrianti (2014), Prayitno (2011), dan Tressyalina (2012). Dari ketiga peneliti tersebut menemukan strategi kesantunan tindak tutur direktif. Persamaan penelitian ini dengan penelitian ketiga peneliti tersebut adalah menganalisis dan menjelaskan tentang strategi kesantunan tindak tutur direktif. Ada dua strategi yang telah ditemukan, yaitu strategi kesantunan tindak tutur direktif langsung dan strategi kesantunan tindak tutur direktif tidak langsung. Dalam memecahkan masalah mengenai strategi kesantunan tindak tutur direktif peneliti menggunakan teori yang dikemukakan oleh Prayitno. B. METODE PENELITIAN Penelitian yang digunakan dalam menganalisis Kesantunan Direktif Dalam Pelayanan Masyarakat Umum: Studi Kasus di Lingkungan Kepolisian Polsek Serengan adalah penelitian kualitatif. Objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kesantunan Direktif Dalam Pelayanan Masyarakat Umum: Studi Kasus di Lingkungan Kepolisian Polsek Serengan. Data penelitian berupa satuan lingual yang berupa kata, frasa klausa maupun kalimat dalam tindak tutur direktif yang mengandung kesantunan yang digunakan oleh kalangan kepolisian dalam melayani masyarakat umum. Sumber data penelitian ini berupa tuturan dalam pelayanan masyarakat umum di lingkungan kepolisian Polsek Serengan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak dan teknik rekam merupakan teknik/metode yang dilakukan dengan menyimak dan merekam pengguna bahasa. Selanjutnya, analisis data menggunakan teknik padan intralingual. Penelitian ini menggunakan metode padan intralingual karena penelitian ini meneliti tentang gaya bahasa atau cara berbahasa pada pihak kepolisian dengan masyarakat umum. 3

Penelitian ini mengacu pada unsur-unsur kebahasaan atau kesantunan pada gaya bahasa pihak aparat kepolisian yang berada di Polsek Serengan. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini penulis mendeskripsikan bentuk kesantunan tindak tutur direktif dan strategi kesantunan direktif. Tindak tutur dikaji berdasarkan bentukbentuk kesantunan tindak tutur direktif dan strategi kesantunan direktif. 1. Bentuk-bentuk Tindak Tutur Direktif Peneliti menguraikan masalah tentang bentuk-bentuk kesantunan tindak tutur direktif. Berdasarkan 29 data yang ditemukan peneliti menemukan 6 bentuk tindak tutur direktif yaitu meminta, memerintah, mengajak, menyuruh, menasihati, dan mengkritik. Berikut contoh hasil analisis. a. Bentuk Tindak Tutur Meminta Data 03 Anton Tatik : Disambi niku Bu mboten napa-napa. (Silahkan dinikmati Bu tidak apa-apa). : Dhalem Pak, oh nggih Pak matur suwun. (Iya Pak, oh iya Pak terima kasih). Konteks: Tuturan terjadi disela-sela kegiatan pembuatan SKCK di Polsek Serengan. Anton (Pn) sebagai aparat kepolisian yang menawarkan makanan kepada Tatik yang sedang mengurus SKCK. Tuturan (a), Disambi niku Bu mboten napa-napa. (Silahkan dinikmati Bu tidak apa-apa). Tuturan tersebut masuk dalam bentuk tindak tutur direktif memerintah yang ditandai dengan penanda lingual (silakan). Penanda lingual dalam tuturan itu, jika dilihat dari bentuk kalimat penanda yang muncul menunjuk pada sebuah perintah dari Pn terhadap Mt. b. Bentuk Tindak Tutur Direktif Memerintah Data 09 Tarwidi Dedi Tarwidi Dedi Tarwidi : Hilangnya kapan Mas? : Seminggu yang lalu Pak. : Berarti hari apa itu Mas? : Minggu Pak. : Itu dilihat Mas tanggal nya tanggal berapa. 4

Dedi : Tanggal 1 Pak Konteks: Tuturan terjadi disela-sela kegiatan laporan kehilangan ATM Mt kepada Pn. Tarwidi sebagai (Pn) yang bertugas sebagai aparat kepolisian sedangkan Dedi (Mt) sebagai pelapor. Tuturan (data 9) Itu dilihat Mas tanggal nya tanggal berapa. Pn sebagai aparat kepolisian yang berwenang memerintah Mt (pelapor) agar melaksanakan perintah dari Pn untuk melihat tanggal pada kalender yang berada dibelakang Pn. Dalam hal itu, pada dasarnya sebagai bentuk permintaan, namun dilihat dari segi makna yang disampaikan sebenarnya memuat perintah dari Pn terhadap Mt. Dengan tuturan tersebut menggambarkan bentuk tuturan direktif memerintah yang ditandai dengan pemarkah lingual. Kedudukan Pn pada saat itu memposisikan Mt lebih rendah, sehingga Mt melakukan suatu hal yang diperintahkan oleh Pn. c. Bentuk Tindak Tutur Direktif Menyuruh Data 07 Retno : Ibuk ini di fotocoy dulu didepan rangkap satu. Dwi : Iya Mbak. Konteks : Tuturan terjadi disela-sela kegiatan pembuatan SKCK di Polsek Serengan. Anton (Pn) sebagai aparat kepolisian yang menyuruh menggandakan berkas SKCK kepada Dwi Tuturan (data 7) Niki datane diisi rumiyin Buk, sedoyo. (Ini datanya diisi dulu Buk, semuanya). Tuturan tersebut termasuk tuturan direktif yang mengungkapkan adanya sebuah kalimat menyuruh dari Pn terhadap Mt untuk mengisi data-data guna memenuhi persyaratan pembuatan SKCK. Hal itu dapat dibuktikan pada tuturan (data 7). Pada tuturan tersebut terdapat pemarkah lingual. Dengan demikian, ujaran Pn terhadap Mt termasuk bentuk tindak tutur direktif menyuruh dengan membuat Mt melakukan sebuah tindakan yang diinginkan Pn. d. Bentuk Tindak Tutur Direktif Mengajak Data 01 Retno : Mas Anton, wes laporan Bapak e? (Mas Anton, sudah laporan Bapaknya?). 5

Anton : Wes apa? (Sudah apa?). Konteks: Tuturan tersebut terjadi ketika Pn betanya kepada Mt mengenai laporan kepolisan. Retno (Pn) sebagai aparat kepolisian dan Anton (Mt) sebagai rekan kerja di Polsek Serengan. Tuturan (data 1), Mas Anton, wes laporan Bapak e? (Mas Anton, sudah laporan Bapak e?). Retno (Pn) memberi peringatan terhadap Anton (Mt) supaya Mt tidak melupakan pekerjaan yang harus diselesaikan dan yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Tuturan yang disampaikan Pn dikatakan sebagai bentuk tindak tutur direktif mengingatkan karena adanya pemarkah lingual. e. Bentuk Tindak Tutur Direktif Memberi Nasihat Data 20 Tarwidi : Sudah sidang? Sri : Belum Pak, ini baru mau ngurus. Tarwidi : Lama lho ini ngurusnya. Nama nya siapa Mbak? Sri : Sri Dasawarsi Konteks: Tuturan terjadi disela-sela kegiatan laporan kehilangan akta nikah Mt kepada Pn. Tarwidi sebagai (Pn) yang bertugas sebagai aparat kepolisian sedangkan Sri (Mt) sebagai pelapor. Tuturan (data 20) Lama lho ini ngurusnya. Nama nya siapa Mbak?. Pn yang berwenang memberi informasi, arahan dan nasihat kepada Mt. Dengan tuturan tersebut menggambarkan bentuk tuturan direktif menasihati yang ditandai dengan pemarkah lingual. Dalam hal itu, menasihati pada dasarnya sebagai bentuk memberikan anjuran, petunjuk dan saran kepada Mt. Kedudukan Pn pada saat itu lebih tinggi, yang secara sosial berpengalaman hidup lebih lama dan lebih luas serta lebih tua umurnya daripada Mt. f. Bentuk Tindak Tutur Direktif Mengkritik Data 18 Sri : Fotocopy nya tidak ada Pak. Tarwidi : Lha terus gimana? Nomernya? Sri : Ini fotocopy KTP nya ada sama fotocopy KK, sama nomer buku nikah. Tarwidi : Ini darimana? Yang ngasih siapa? 6

Sri : Dari KUA Pak. Konteks: Tuturan terjadi disela-sela kegiatan laporan kehilangan akta nikah Mt kepada Pn. Tarwidi sebagai (Pn) yang bertugas sebagai aparat kepolisian sedangkan Sri (Mt) sebagai pelapor. Tuturan (11.a) Lha terus gimana? Nomernya?. Tuturan terjadi saat Pn menanyakan tentang nomor surat akta nikah kepada Mt. sedangkan Mt tidak mengetahui nomor pada akta nikah tersebut. Dalam tuturan tersebut menjadi pemarkah lingual yang di dalamnya memuat sebuah teguran. Secara tidak langsung maksud dari Pn agar Mt melakukan apa yang disarankan oleh Pn. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tuturan direktif menyarankan yang ditunjukkan dengan adanya teguran atau peringatan khusus dari Pn terhadap Mt. 2. Strategi Kesantunan Direktif a. Strategi Kesantunan Langsung Karakteristik perwujudan sub-kd langsung pelayanan masyarakat umum di lingkungan kepolisian, Polsek Serengan ditampilkan melalui cuplikan (14.a). Sub-KD langsung Polsek Serengan berkarakter permintaan yang halus. Pemarkah lingualnya langsung berverba performatif implisit saya minta kepada Mt supaya membantu melakukan sesuatu yang diinginkan oleh Pn. Data 05 Ekplikatur Pemarkah Lingual Penanda Nonlingual : Ini nanti saya minta yang kecil ya. : Imperatif : - Penutur memiliki postur lebih besar - Penutur berjenis kelamin perempuan dan lebih tua. - Diduga Pn meminta foto Mt yang berukuran kecil. Implikatur : Pn meminta foto berukuran kecil. Maksud sub-tkd : Minta Konteks : Tuturan terjadi disela-sela kegiatan pembuatan SKCK di Polsek Serengan. (Pn) sebagai aparat kepolisian yang meminta berkas SKCK kepada Mt. 7

Pada tuturan (14.a) di atas menunjukkan bahwa Pn bertutur dengan intonasi sedang dan tidak begitu kasar atau tidak begitu keras kepada Mt dalam hal meminta. b. Strategi Kesantunan Tak Langsung Karakteristik perwujudan sub-kd tak langsung pelayanan masyarakat umum di lingkungan kepolisian, Polsek Serengan ditampilkan melalui cuplikan (data 16). Karakter pelayanan masyarakat umum di lingkungan kepolisian Polsek Serengan yang dipantulkan melalui sub-kd tak langsung tersebut yang tampak dilihat dari eksplikaturnya berbentuk intonasi tanya dalam hal memerintah. Tidak ada pemarkah lingual itu yang mengandung ajakan. Data 16 Ekplikatur : Sudah benar? Ya sudah tanda tanggan disini. Pemarkah Lingual : Intonasi tanya. Penanda Nonlingual : - Penutur memiliki postur lebih besar - Penutur berjenis kelamin laki-laki dan lebih tua. - Topik pembicaraan tentang laporan kehilangan. Implikatur : Pn menyuruh Mt tanda tanggan. Maksud sub-tkd : Perintah Konteks : Tuturan terjadi disela-sela kegiatan laporan kehilangan Mt kepada Pn. (Pn) yang bertugas sebagai aparat kepolisian sedangkan (Mt) sebagai pelapor. D. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan, peneliti menggambarkan simpulan umum sebagai berikut. Berdasarkan temuan dari bentuk tindak tutur direktif peneliti menyimpulkan bahwa pada Pelayanan Masyarakat Umum: Studi Kasus di Kepolisian Polsek Serengan ditemukan beberapa interaksi sosial. Dari 29 data terdapat 6 bentuk tindak tutur direktif, yaitu mengajak, memerintah, meminta, menyuruh, memberi nasihat dan mengkritik. Pada uraian bentuk tindak tutur direktif mengajak terdapat 1 data, bentuk tindak tutur direktif memerintah terdapat 6 data, bentuk tindak tutur direktif meminta terdapat 6 data, bentuk tindak tutur direktif menyuruh terdapat 3 data, bentuk tindak tutur direktif 8

memberi nasihat terdapat 10 data dan bentuk tindak tutur direktif mengkritik terdapat 2 data. Realisasi bentuk tindak tutur direktif yang paling banyak pada penelitian ini terdapat pada bentuk tindak tutur memberi nasihat, yaitu 10 data (11, 12, 13, 14, 20, 24, 25, 26, 27,28). Pada bentuk tindak tutur memerintah, menyuruh, dan memberi nasihat dilakukan oleh penutur yang lebih tua kepada mitra tutur, dengan alasan penutur memiliki wewenang, jabatan, atau otoritas ataupun peranan sosial yang dimiliki oleh penutur. Berdasarkan rumusan masalah yang kedua mengenai strategi kesantunan direktif, analisis strategi pada strategi langsung peneliti menemukan 16 data (03, 04, 05, 07, 09, 10, 11, 12, 14, 15, 18, 23, 25, 26, 28, 29), sedangkan pada analisis strategi tak langsung peneliti menemukan 12 data (01, 06, 08, 13, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 24, 27). Dari temuan tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa berdasarkan tindak tutur kesantunan direktif terdapat tuturan yang diujarkan oleh penutur yang memiliki usia lebih tua dibandingkan mitra tutur yang lebih muda memiliki kesantunan yang baik. Selain itu di lingkungan Kepolisian Polsek Serengan penutur yang memiliki pangkat, jabatan atau kewenangan di suatu institusi juga memiliki kesantunan yang cukup baik juga. Saran dari peneliti untuk pembaca diharapkan hasil penelitian dapat memberi kontribusi bagi tenaga pendidik dalam proses pembelajaran khususnya sebagai bahan pembelajaran utamanya dalam mempelajari dan mendeskripsikan bentuk tindak tutur direktif dan strategi kesantunan diraa direktif. E. DAFTAR PUSTAKA Apriliani, Rian. 2004. Pergeseran Tindak Kesantunan Direktif Memohon di Kalangan Anak SD Berlatar Belakang Budaya Jawa. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa Indonesia. Jakarta. Rineka Putra. Cummings, Louise. 2007. Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. 9

Kusumaningsih,dkk. 2014. Terampil Berbahasa Indonesia. Yogyakarta. C.V Andi Offset Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode dan Tekniknya. Jakarta: PT Graindo Persada. Leech,Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Terjemahan oleh Oka, M.D.D. 1993. Jakarta: Universitaas Indonesia (UI-Press). Nababan Entalya, Mei Lamria. 2012. Kesantunan Verbal dan Nonverbal pada Tuturan Direktif dalam Pembelajaran di SMP Taman Rama National Plus Jimbaran. Dalam Jurnal Pendidikan Bahasa. Vol 1. No 1. Nadar, F.X. 2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta. Graha Ilmu. Ningsih, Dewi Cahya. 2014. Kesantunan Tindak Direktif pada Tuturan Anak dan Orang Tua di Desa Ngrancang, Ngawi. Skripsi thesis. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pabrianti, Puput Ika. 2014. Tindak Tutur Direktif dalam Proses Pembelajaran di SMP Negeri 1 Jatisrono Kabupaten Wonogiri. Skripsi thesis. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Prayitno, Harun Joko. 2009. Perilaku Tindak Tutur Berbahasa Pemimpin dalam Wacana Rapat Dinas: Kajian Pragmatik dengan Pendekatan Jeder. Dalam Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra. Vol 21. No 2:132-146.. 2011. Kesantunan Sosiopragmatik Studi Pemakaian Tindak Direktif di Kalangan Andik SD Berbudaya Jawa. Surakarta. Muhammadiyah University Press.. 2011. Teknik dan Strategi Tindak Kesantunan Direktif di Kalangan Andik SD Berlatar Belakang Budaya Jawa. Dalam Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra. Vol 23. No2. Rohmadi, Muhammad. 2010. Pragmatik: Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sunarwa, dkk. 2014. Kesantunan Berbahasa dalam Interaksi Pembelajaran Bahasa Jawa di SMP N 1 Banyumas. Dalam Jurnal Ling Tera. Vol 1. No 2. 10

Tressyalina, dkk. 2012. Kesantunan Berbahasa Minangkabau dalam Tindak Tutur Direktif Antara Anak dan Orang Tua di Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah Padang. Dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol 1. No 1. Wijana, Putu dan Muhammadi. 2009. Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. 11