BAB 1 PENDAHULUAN. kepada kedewasaan dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan Islam menurut Suyanto (2008: 83) adalah terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian atau kedewasaan manusia seutuhnya baik secara mental,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. generasi mendatang. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan. pendidikan itu merupakan suatu tuntutan dan keharusan.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai kehidupan guna membekali siswa menuju kedewasaan dan. kematangan pribadinya. (Solichin, 2001:1) Menurut UU No.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efesien

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman pada Al Quran surat Az-Zuhruf ayat 43 :

BAB I PENDAHULUAN. akademik (Intelligence Quotient atau sering disebut IQ ) mulai dari bangku

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan secara umum bertujuan untuk membentuk generasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari beragam etnis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

I. PENDAHULUAN. ketuntasan belajar siswa. Moral merupakan nilai yang berlaku dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) tentang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta proses globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang paling penting bagi semua anak. Sebab

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya mengantarkan anak didik kepada kedewasaan dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan adalah proses pengajaran yang bertujuan menyeluruh, baik berupa transformasi pengetahuan, penghayatan, dan penyadaran serta pembentukan sikap dan prilaku (Kardawi, 2009 : 41). Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab (UU Sisdiknas No. 20 Th. 2003). Era globalisasi menuntut setiap bangsa memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan prilaku yang handal. Kualitas SDM sangat penting, karena kemakmuran suatu bangsa tidak lagi ditentukan oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga. Sangat memprihatinkan disaat SDM bangsa Indonesia berada diperingkat 105 dari 173 negara-negara ASEAN. Rendahnya SDM kita, dikarenakan rendahnya mutu pendidikan. Selanjutnya, pendidikan adalah kunci untuk membangun SDM (Shaleh, 2005 : 12). Dengan kata lain, kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber

2 daya manusia. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Zaman modern ini semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan sangatlah penting dan bisa dibilang sudah menjadi suatu kebutuhan bagi tiap-tiap individu. Apa lagi ilmu pengetahuan pembelajaran Al-Qur an sangat penting, karena Al-Qur an adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya terkumpul wahyu Ilahi yang menjadi pedoman dan petunjuk untuk umatnya. Terlebih lagi dalam pendidikan agama merupakan salah satu pendidikan yang mendidik masyarakat yang sudah dewasa maupun yang masih kecil, tua maupun mudah, laki laki dan wanita, untuk membentuk sikap dan tingkah laku yang baik, guna menciptakan manusia yang dapat bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan lingkungan. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam adalah unsur terpenting dalam pendidikan untuk membentuk tingkah laku supaya berakhlak mulia. Karena itu, Pendidikan Agama Islam harus diberikan dan dilaksanakan secara intensif di rumah tangga atau keluarga, sekolah dan masyarakat. Berdasarkkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis yang dilakukan pada Perumahan Graha Nirmala pemasalahan yang kerap terjadi adalah kurangnya keikut sertaan masyarakat dalam solat berjamaah di masjid maupun kegiatan yang di lakukan di masjid pada terutama para remaja dan anak anak. Dalam pergaulan masyarakat terutama remaja dan anak-anak kurang adanya saling menghargai satu sama lain, toleransi, serta rasa

3 kebersamaan, sopan santun, tutur bahasa kepada orang tua maupun terhadap teman. Pada kenyataannya remaja perumahan Graha Nirmala masih banyak yang susah diajak untuk membaca Al-Qur an dan masih banyak pula yang mementingkan bermain, mencari kesibukan- kesibukan lain seperti les dan lain-lain, jika diajak membaca Al-Qur an dan pengajian banyak yang menolak dengan berbagai alasan seperti capek pulang sekolah, kuliah, les, dan banyak kegiatan kegiatan diluar sekolah, dan yang lebih parahnya lagi mereka asik main bola, main sepadaan ketika ada kegiatan TPA akan dimulai selain itu rasa hormat kepada orang yang lebih tua relatif kurang. (Wawancara dengan Ibu Ratna sari pada tanggal 18 April 2015). Hasil wawancara diatas penulis dapat menyimpulakan bahwa hal ini di karenakan kurangnya pendidikan agama dalam keluarga. Sudarsono (1995: 125) menerangkan bahwa keluarga yang dapat menjadi sebab timbulnya delinkuensi dapat berupa keluarga yang tidak normal (broken home/quasi broken home), keadaan ekonomi keluarga yang minim menimbulkan permasalahan yang kompleks sehingga akan mendorong anak-anak menjadi delinkuen Di samping itu juga orang tua kurang memiliki bekal dan mendidik anak dan kurangnya pendidikan agama di dalamnya. Keluarga yang tidak menanamkan pendidikan anak sejek kecil, sehingga mereka tidak dapat memahami norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Kebiasaankebiasaan yang baik yang sesuai dengan ajaran agama tidak dicontohkan orang tua kepada anak sejak kecil. Kebiasaan-kebiasaan yang baik yang dibentuk sejak lahir akan menjadi dasar pokok dalam pembentukan kepribadian anak. Apabila kepribadian dipenuhi oleh nilai agama, maka akan terhindarlah anak dari kelakukan-

4 kelakuan yang tidak baik. Bambang Mulyono (1998: 42) mengatakan bahwa keluarga merupakan kesatuan yang terkecil di dalam masyarakat tetapi menempati kedudukan yang primer dan yang fundamental dalam kehidupan manusia. Keluarga adalah lingkungan yang pertama kali di kenal anak, berarti lingkungan ini yang terdekat dengan anak. Di sini peran orang tua sangat menonjol di bandingkan dengan yang lain. Tetapi pada kenyataannya banyak orang tua yang yang sepenuhnya mempercayai tanggung jawab akhlak, budi pekerti, serta pendidikan agama khususnya Pendidikan Agama Islam kepada sekolah, karena menurut mereka bahwasannya dengan Pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah dapat cukup memberikan bekal ilmu pengetahuan tentang Islam. Peran orang tua sangat menonjol di bandingkan dengan yang lain. Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian khususnya pada Perumahan Graha Nirmala penulis ingin mengetahui apakah dengan pendidikan agama yang baik di sekolah saja mampu membentuk kepribadian yang baik pula terhadap anak kalau tidak di imbangi dengan pendidikan agama yang baik pula dalam keluarga, untuk itu penulis ingin melakukan penelitian dengan judul Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Terhadap Pembentukan Akhlak Remaja Perumahan Graha Nirmala Dusun Jeblok Tirtonirmolo Bantul.

5 B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah yang telah dijabarkan diatas, dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana peran Pendidikan Agama Islam dalam keluarga? 2. Bagaimana akhlak remaja Perumahan Graha Nirmala? 3. Apa peran Pendidikan Agama Islam dalam pembentukan akhlak remaja Perumahan Graha Nirmala? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui peran Pendidikan Agama Islam dalam keluarga 2. Untuk mengetahui Akhlak Remaja Perumahan Graha Nirmala 3. Untuk mengetahui peran Pendidikan Agama Islam dalam pembentukan Akhlak Remaja Perumahan Graha Nirmala D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis a. Diharapkan bermanfaat untuk menambah akhlak baik remaja b. Sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar Al-qur an c. Diharapkan dapat memberi sumbangan yang positif terhadap akhlak dan pendidikan khususnya dalam bidang pendidikan Agama Islam

6 2. Kegunaan secara praktis a. Bagi Remaja Perumahan Graha Nirmala Peneliti ini dapat menjadikan masukkan atau pedoman bagi remaja Perumahan Graha Nirmala untuk memperbaiki akhlak remaja dan memaksimalkan dalam kegiatan-kegiatan yang ada dalam Perumahan serta ikut hadir dalam sebuah rapat. b. Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan sarana bagi peneliti dalam menerapkan ilmu yang diperolah selama kuliah, serta menambah pengetahuan sebagai bekal untuk terjun langsung dan berbaur ke masyarakat dan juga sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam, mendapatkan pekerjaan yang baik yaitu menjadi guru yang profesional seperti yang saya cita-citakan serta memberi bekal pengalaman untuk memberikan motivasi dan semangat agar orang tua dan remaja lebih meningkatkan perannya dalam menanamkan akhlak islami agar dapat tercapai dengan maksimal. a. Bagi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi perpustakaan dan bacaan sehingga dapat digunakan sebagai sasaran acuan dalam meningkatkan dan menambah wawasan ilimu pengetahuan yang diharapkan bermanfaat sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan.

7 E. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah penulis dalam menyusun skripsi agar terarah dan terstruktur, maka penulis penulis akan menyusun ke dalam lima bab dimana antara satu bab dengan bab lainnya saling berkaitan dan mendukung satu sama lain yaitu sebagai berikut: 1. BAB I, merupakan bab pendahuluan yang berisi garis besar mengenai skripsi ini yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematik pembahasan. 2. BAB II, berisi tentang tinjauan pustaka dan kerangka teori yang memuat uraian tentang tinjauan pustaka terdahulu dan kerangka teori yang relevan dan terkait dengan judul penelitian terdiri dari : pengertian Pendidikan Agama Islam, tujuan Pendidikan Agama Islam, ciri-ciri Pendidikan Agama Islam, pengertian keluarga, fungsi keluarga, macam-macam keluarga, ciri-ciri keluarga, pengertian akhlak, ruang lingkup akhlak, ciriciri akhlak dan pengertian remaja. 3. BAB III, berisi tentang metode penelitian yang memuat secara rinci tentang metode penelitian yang akan digunakan penulis meliputi: jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, populas, sampel, dan teknik pengumpulan data. 4. BAB IV, berisi hasil dan pembahasan dari penelitian yang dilakukan penulis mengenai Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Terhadap Pembentukan Akhlak Remaja Perumahan Graha Nirmala Dusun Jeblok Tirtonirmolo Bantul dengan rumusan masalah mengenai

8 Bagaiman peran Pendidikan Agama Islam dalam keluarga, Bagaimana akhlak remaja Perumahan Graha Nirmala, Apa peran Pendidikan Agama Islam dalam pembentukan akhlak remaja Perumahan Graha Nirmala. Bab ini merupakan penyajian data yang diperoleh dari hasil penelitian oleh penulis. 5. BAB V, merupakan penutup berisi kesimpulan, saran, dan keterbatasan penulis. Kesimpulan menyajikan secara ringkas penemuan penelitian yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan penulis, saran menyajikan tentang kritik serta masukan dari para penulis, dan keterbatasan penulis menyajikan tentang kekurangan yang dimiliki dalam penulisan penelitian.